PURNASADHA TOLAI
SKRIPSI
Oleh:
I GEDE EGI SAPUTRA
C 301 17 254
PENDAHULUAN
Akuntansi Pura kini hadir sebagai bagian dari budaya yang lahir di tengah-
Kombinasi antara akuntansi dan agama (spiritual) atau sistem nilai memainkan
keuntungan pemilik atau manajer sendiri. Manfaat ini sering dicari oleh
organisasi nirlaba untuk tujuan sosial atau pendidikan organisasi, bukan untuk
keuntungan pribadi.
Dana punia diberikan dengan tulus sebagai hadiah suci dan baik sebagai
cara untuk mengamalkan ajaran dharma. Dana berarti pemberian, dan punia
berarti selamat, baik, bahagia, indah, dan suci, sesuai dengan asal katanya.
Selain memperkuat sradha dan ketaqwaan kita kepada Tuhan, pemberian punia
1
Dana punia dapat berupa uang sumbangan, dana artha yaitu pemberian harta
benda berupa makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya, dana abhaya yaitu
pemberian berupa perlindungan, rasa aman, dan perintah kepada orang lain atau
keuangan pura telah dilakukan oleh pengelola pura, namun praktik ini belum
mengenai bentuk pelaporan atau bagaimana pelaporan dibuat, namun hal ini
yang menjadi fokus Laporan keuangan pura dibuat sederhana, dan penyajian
Akuntansi dapat diterima dengan baik sebagai sarana penting bagi pengelolaan
meskipun hal ini tidak khas. Menurut Raya (2017), organisasi keagamaan harus
2
keuangan dan mendapatkan kepercayaan dari para donatur dan pihak lain dalam
para donor, individu yang melayani Tuhan dan orang lain, serta pekerjaan
keuangan.
berdampingan dengan agama (spiritual), sistem nilai, dan cara berpikir. Hal ini
juga didukung oleh penelitian Badu dan Hambali (2014) yang mengatakan
mendapatkan uangnya dari donasi seperti: sedekah, zakat, infak, atau jenis
publik.
pendanaannya dari masyarakat melalui dana punia dan bentuk bantuan sosial
masyarakat lainnya. Karena Pura adalah bagian dari badan publik, maka wajib
jemaah lebih dari seribu orang adalah Pura Agung Purnasadha Tolai. Wajar saja,
3
mengingat daya tampung orang sebanyak ini, dana yang dikelola juga sangat
besar. Oleh karena itu, agar entitas dapat terus eksis dan bertahan di masyarakat,
maka sumber dana harus dapat dikelola dengan baik agar penggunaan dana
tersebut dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, diperlukan laporan untuk
orang yang memberi uang tidak mempersoalkan bagaimana uang itu digunakan.
Namun, dia harus bertanggung jawab karena dia adalah seorang manajer yang
berdasarkan uraian di atas dengan judul “Pelaporan Dana Punia Pada Pura
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, fokus dari penelitian
ini adalah proses-proses menghasilkan pelaporan dana punia pada Pura Agung
Purnasadha Desa Tolai, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan
dibahas yaitu bagaimana proses pelaporan dana punia di Pura Agung Purnasadha
Desa Tolai?
Laporan dana punia di Pura Agung Purnasadha, Desa Tolai, akan menjadi
prosedurnya.
4
Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini setidaknya dapat memberikan kontribusi bagi
publik.
2. Manfaat Praktis
Masyarakat Hindu di desa Tolai diharapkan memiliki kepercayaan dan
dalam pelaporan keuangan Dana Punia sebagai hasil dari penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Sistem Dana Goa Giri Putri Punia. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. (1) Berdasarkan temuan penelitian ini, prajuru desa yang dalam hal ini
dilakukan oleh prajuru pura; (2) Pertanggungjawaban prajuru pura kepada krama
desa berupa berita acara pertanggungjawaban yang diperiksa oleh prajuru desa
pengelolaan dana punia telah dilakukan secara transparan dan akuntabel, bahwa
6
dan dadia warga yang tinggal di luar Bali dapat dipertanggungjawabkan dengan
Ponjok Batu Provinsi Bali menjadi bahan penelitian selanjutnya oleh Mahendra
adalah sebagai berikut: 1) Tujuan dari pembagian tarif sesari 15% kepada
stakeholder yang telah bekerja di Pura Ponjok Batu sejahtera. 2) Dalam hal ini
menunjukkan bahwa (1) krama desa terlibat dalam proses pengelolaan keuangan
prajuru desa; (2) Pertanggungjawaban Prajuru kepada krama desa, baik secara
7
(2017). Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dana Punia, sesari, SHU LPD, dan
bantuan pemerintah merupakan mayoritas dana atau pendapatan untuk tiga desa
bondalem, RAB digunakan sebagai acuan terlebih dahulu setiap kali ada
kegiatan pembangunan atau upacara di pura. Oleh karena itu, besarnya biaya
atau kegiatan upacara dari persiapan RAB. sehingga dapat dianggap telah
pengeluaran desa pada rapat atau sangkepan dengan karma desa (sabha desa).
Pengumuman ini kemudian akan diulang selama piodalan. Selain itu, pada saat
8
Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pelaporan Alokasi Dana Desa
penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Kajian ini mengungkap tiga
hal: (1) penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam Alokasi Dana
Desa terlihat pada saat perencanaan dan penyusunan laporan realisasi dan SPJ;
desa atas pelaporan Alokasi Dana Desa. Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD)
dari tahun Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pemerintah desa adalah
SDM perangkat desa yang kurang memadai, seperti halnya penyusunan laporan
posisi keuangan organisasi, perubahan aset, perubahan dana, perubahan arus kas,
9
Analisis Manajemen, Pertanggungjawaban, dan Pelaporan Hibah Bawaslu
hibah Bawaslu Kabupaten Maluku Barat Daya tahun 2019 merupakan hasil dari
penelitian ini. Sistem pengelolaan hibah Bawaslu Kabupaten Maluku Barat Daya
selama ini berjalan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Setelah
Bank atas nama penerima Hibah adalah beberapa persyaratan ini. Selain itu,
PPK dan Bendahara Pengeluaran berstatus PNS yang ditunjuk oleh Pemerintah
pilkada dalam waktu tiga bulan sejak usulan pengesahan dan penetapan calon
1.000.000.000.
di sekitar partai politik atau tim kampanye sebelum proses pelembagaan laporan
10
dana kampanye dapat dimulai. Massa yang diwakili oleh LSM dan aktivis
Sebagai salah satu tanggung jawab keuangan desa, Siswadi (2017) meneliti
pelaporan keuangan alokasi dana desa pemerintah desa Buon Mandiri telah
Tabel 2.1
12
Lanjutan tabel 2.1
termotivasi oleh tujuan individu tetapi lebih terfokus pada hasil utama mereka
tujuan dari teori ini adalah peneliti menyelidiki skenario di mana eksekutif dalam
13
bisnis dapat termotivasi untuk berperilaku sebaik mungkin terhadap prinsipal
semua kepentingan bersama antara prinsipal dan steward. Hal ini didasarkan pada
hamba yang memiliki perilaku yang memungkinkan untuk dibentuk agar selalu
dapat diajak bekerja sama dalam organisasi, memiliki perilaku kolektif atau
kelompok yang memiliki utilitas tinggi terhadap individu, dan selalu bersedia
melayani.
yang kuat antara kesuksesan dan kepuasan dalam suatu organisasi. Premis
atau agen. Menurut teori stewardship, manajer yang lebih fokus pada keuntungan
14
tujuan organisasi memastikan bahwa perilaku steward tidak akan meninggalkan
organisasi.
bersama. Pelayan akan berusaha untuk bekerja sama daripada menentang pemilik
upaya mencapai tujuan organisasi, mereka percaya bahwa bertindak sesuai dengan
pemilik dan keberhasilan organisasi sangat terkait. Fungsi utilitas akan maksimal
saham. Ini tidak berarti bahwa penatalayan mewujudkan konflik antara kebutuhan
pribadi dan tujuan organisasi atau keyakinan bahwa kebutuhan pribadi akan
akan lebih berguna daripada mereka yang individualistis dan mementingkan diri
15
minat dan dorongan steward untuk mendapatkan utilitas difokuskan pada
2.2.2. Pelaporan
tercermin dalam pelaporan. Salah satu bentuk proses akuntabilitas kinerja adalah
pelaporan ini. Laporan keuangan harus ditulis, disusun, dan dilaporkan secara
tersebut dapat dilihat di bawah ini. Laporan menurut sumber Keraf (Rajab, 2009)
seseorang atau badan dalam rangka memenuhi tugasnya. Sesuai dengan temuan,
informasi yang didukung dengan data yang komprehensif. Karena cara data
disusun, informasi yang kami berikan dapat diandalkan dan mudah dipahami.
Dari sudut pandang ini dapat ditarik kesimpulan bahwa reportase adalah suatu
cara penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan
fakta agar informasi yang disajikan dapat dipercaya dan mudah dipahami.
pelaporan tidak dapat dipisahkan karena sebelum dibuat laporan, hal-hal yang
akan dilaporkan terlebih dahulu harus dicatat dari bawahan ke atasan atau dari
16
2.2.3. Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Akuntansi dana publik sering diartikan sebagai akuntansi sektor publik, yang
mencakup metode dan analisis yang digunakan oleh setiap organisasi sektor
publik. Penerapan dan perlakuan akuntansi di ranah publik juga terkait dengan
sebagai mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang digunakan untuk mengelola
BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial, serta dalam proyek yang melibatkan
Menurut Bastian (2010), lembaga negara tingkat tinggi dan departemen yang
dan organisasi publik nirlaba lainnya termasuk dalam ruang lingkup akuntansi
d. Akuntansi LSM,
e. Akuntansi yayasan,
f. Akuntansi pendidikan,
g. Akuntansi kesehatan,
17
Sistem pelaporan keuangan sektor publik Menurut (Bastian,2010) terdiri dari
A. Basis kas (juga dikenal sebagai basis kasus), yaitu sistem akuntansi
yang hanya memperhitungkan arus kas masuk dan keluar; B. Basis akrual,
transaksi terjadi daripada saat uang tunai diterima atau dibayarkan untuk
transaksi tersebut;
kas dan prosedur kontrol anggaran, juga dikenal sebagai akuntansi dana.
Masmudi (2003) mengatakan bahwa laporan keuangan sektor publik pada dasarnya
dana publik dari pajak, biaya, atau transaksi lainnya. Atas dasar itu, pengelolaan
keuangan pura merupakan rangkaian tindakan untuk mengelola keuangan pura, dimulai
Alhasil, upaya penggalangan dana pura dapat terlaksana dengan baik dan efektif.
pertanggungjawaban pihak yang bertugas mengelola pihak pemberi tugas atau mandat
pengelolaan keuangan bertujuan agar dana digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
18
2.2.5. Akuntabilitas
tindakan dan kinerjanya di depan pihak lain yang memiliki hak untuk meminta
dan tindakan seseorang atau badan hukum, dan kepemimpinan kolektif atau
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta
mengenai langkah-langkah dari semua keputusan dan proses yang dilakukan, serta
kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
19
1. Akuntabilitas vertikal (vertical accountability)
2. Akuntabilitas horizontal
legality)
b. Akuntabilitas manajerial
20
Akuntabilitas manajerial, juga dikenal sebagai akuntabilitas kinerja,
c. Akuntabilitas program
berkualitas tinggi dan membantu dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
d. Akuntabilitas kebijakan
e. Akuntabilitas financial
21
2.2.6. Transparansi
informasi mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat diakses oleh
berdasarkan preferensi publik dan kompetisi politik yang sehat dan toleran.
1. Informativeness (informatif)
harus jelas.
22
d. Pengguna yang menerima dan menggunakan informasi tersebut tidak
boleh disesatkan dan informasi tersebut harus bebas dari kesalahan. Selain
2. Disclosure (pelaporan)
kinerja finansial.
Data sistem akuntansi dapat bermanfaat bagi pihak internal maupun eksternal.
memperkirakan nilai ekonomi dari tugas yang diselesaikan. Orang luar dapat
melihat siapa yang bertanggung jawab atas uang yang dikelola oleh petugas pura
23
dengan menggunakan pembukuan. Keunggulan informasi yang dimanfaatkan
akan berdampak pada sifat strategis peran akuntansi dalam pengelolaan organisasi
keagamaan.
keuangan yang akan disampaikan kepada Allah dan ummat dapat disusun. Sistem
efektif. untuk memastikan bahwa para pengurus bait suci tidak melakukan
kesalahan dan menghasilkan laporan keuangan yang sangat baik. Kuil juga dapat
yang lebih fokus, akuntabel, dan transparan. Menurut Halim dan Kusufi (2012),
operasi siklus akuntansi yang baik memerlukan sumber daya manusia akuntansi
Punia menurut agama Hindu merupakan salah satu ajaran yang harus dihayati
dan diamalkan. Pengertian dana punia adalah pemberian yang baik dan suci secara
tulus sebagai bentuk pengamalan ajaran dharma. Sesuai dengan asal kata punia,
dana berarti pemberian dan punia berarti selamat, baik, bahagia, indah dan suci.
Dana punia merupakan sarana untuk meningkatkan sradha dan ketaqwaan kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa, selain itu pemberian punia akan membangun sikap
(Madhyama Dana), jasa (Utama Dana), dan pemberian berupa ilmu (Vidya Dana).
Tidak hanya sebatas materi, Dana Punia juga bisa berbentuk non materi, yang
24
terpenting dilandasi keikhlasan dan keikhlasan. Berikut adalah tiga jenis Dana
Hindu Punia:
orang saat ini. Akibatnya, sulit memenuhi kebutuhan hidup. Selain mereka yang
Oleh karena itu, sumbangan dari individu sangat diperlukan. Selain untuk
mendekatkan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, ajaran ini bertujuan untuk
1. Kekayaan yang didermakan dalam rangka tujuan luhur tidak akan pernah
hilang.
3. Mensejahterakan masyarakat
4. Dihargai masyarakat
25
6. Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengambil kekay aan dari orang-orang
Berikut adalah dasar-dasar atau referensi sloka dari kitab suci agama Hindu
Sarasamuscaya 262, diputuskan bahwa sepertiga dari aset pekerjaan akan masuk
ke Dharma, sepertiga lagi ke Kama, dan sepertiga ke Artha. Hal ini sesuai dengan
pernyataan berikut: Mengingat keadaan, salah satu dari tiga hasil bisnis adalah
yang mengatakan, hai manusia, kumpulkan kekayaan dengan seratus tangan dan
berikan kekayaan dengan seribu tangan, dan Anda akan menuai keuntungan penuh
2.2.9. Etnometodologi
Etnometodologi berasal dari tiga kata Yunani, ‘etnos’, ‘metodas’, dan logos
‘Etnos’ artinya orang, ‘Metodas’ artinya metode dan ‘logos’ berarti ilmu. Secara
harfiah etnometodologi diartikan sebagai studi atau ilmu tentang metode yang
26
1. Study Setting Institusional
(Ten Have, 1995). Jenis penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk
2. Analisis Percakapan
27
aktivitas interaksi yang menunjukkan aktivitas yang stabil dan teratur
analisis yaitu:
lebih dalam dan informasi simbolik yang biasanya dibagikan oleh para
28
Selain kegiatan secara keseluruhan, sifat perbuatan yang dapat
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
lebih lanjut. Informan simbolik yang diperoleh akan diverifikasi oleh informan
norma atau aturan yang diyakini dan diikuti bersama, disajikan pengetahuan akal
29
2.3. Kerangka Pemikiran
melakukan aktivitas yang lebih efisien. Penelitian memerlukan suatu metode yang
gerak langkah yang akan dilakukan dalam setiap komponen-komponen yang akan
Kegiatan keuangan tidak terlepas dari organisasi keagamaan seperti pura yang
atas kegiatan keuangan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa modal
persekutuan yang ketat berasal dari aset individu dan kontributor, dan individu
dan dermawan tidak mengharapkan imbalan atas pemberian yang mereka berikan.
Namun, terlepas dari fakta bahwa mereka tidak meminta pengembalian, para
dana yang mereka berikan, donor biasanya memerlukan pelaporan. Tentu saja,
para anggota ini—juga dikenal sebagai Umat—ingin tahu apakah dana yang
mereka berikan dikelola dengan baik dan dapat melayani kepentingan publik.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, tata cara pelaporan dana punia dipilih
30
Pura Agung
Purnasadha Tolai
Dana Punia
Pelaporan
Akuntabilitas
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
31
BAB III
METODE PENELITIAN
metode penelitian kualitatif dapat digunakan untuk melihat kondisi objek yang
instrumen kunci, dan temuan penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna
Purnasadha Tolai.
32
3.3. Rancangan Prosedur Penelitian
Pura Pemempon adalah sekelompok orang yang tergabung dalam Desa Adat,
Banjar Adat, Seka, atau sebutan lain dan bertanggung jawab atas pemeliharaan,
data dan informasi yang valid dan akurat. Informan yang dipilih adalah mereka
yang terlibat langsung, memahami pelaporan dana punia, dan mampu memberikan
contoh (informasi).
1. KK (Ketua pengempon)
kerja organisasi.
2. SM (Sekretaris pengempon)
33
3. KH (Bendahara pengempon)
tunai atau barang) dan yang bekerja sama dengan Ketua untuk membuat
Orang yang terlibat sebagai pelaksana teknisi atau sebagai ketua panitia
pencatatan alur dana punia yang diperoleh oleh Pura Agung Purnasadha Tolai dan
Untuk memperoleh informasi dan data yang dikelola dalam penelitian ini,
1. Pengamatan (Observasi)
penelitian ini adalah peneliti ikut dalam setiap kegiatan serta melihat
2. Wawancara (Interview)
34
melakukan pencatatan, bagaimana mereka bekerja dan bagaimana
3. Studi Dokumentasi
foto, catatan harian dan lain sebagainya. Studi dokumentasi ini sebagai
dengan pihak informan akan lebih dapat dipercaya bila didukung dengan
wawancara.
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan
menyusun data secara sistematis dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
penting dan apa yang akan dipelajari, dan menarik kesimpulan yang mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Proses analisis data penelitian ini terdiri
35
B. Tujuan dari analisis refleksivitas adalah untuk melihat makna
mereka miliki sebagai anggota masyarakat akan disajikan oleh simbolisme yang
dilihat dengan memahami hubungan antara indeks dan refleksi. Data yang
dikumpulkan untuk penelitian ini akan disajikan dalam bentuk transkrip, yang
36
Dalam penelitian ini, indeksikalitas mengacu pada kegiatan yang berupa laporan,
mencatat penerimaan dan pengeluaran semua kegiatan yang ada di pura, dan
semua kegiatan tersebut harus diketahui oleh para wali. Setelah informan
kontekstual akan digunakan untuk melihat makna yang ditemukan selama proses
melihat apakah indeks rasional dan pembenaran yang mendasari makna benar-
benar diterapkan. Konteks penelitian ini adalah organisasi nirlaba atau nirlaba
masing, namun segala aktivitas terkait harus diketahui oleh seluruh manajemen
yang ada guna menumbuhkan kerjasama tim yang baik dan mencapai tujuan.
bersama.
sehat tentang struktur sosial. Artinya semua kegiatan di Pura Agung Pursadha
Tolai didasarkan pada kesepakatan bersama dimana semua pengurus dan individu
37
3.3.4. Jenis dan Sumber Data
38
Skema analisis data sebagai berikut:
Dana Punia
Pelaporan
Proses
Memahami Proses
Pelaporan Dana
Punia
Gambar 3.1
Skema Analisis Data
Sumber: Diolah oleh peneliti 2022
39
BAB IV
merupakan salah satu Pura yang ada di Desa Tolai. Pura Agung Purnasadha Tolai
bangun pada tahun 1968 yang masih berupa Turus Lumbung, yang merupakan
gagasan dari para leluhur yang hidup pada masa itu. Pada sekitaran tahun 1976
merupakan area privat yang hanya bisa diakses oleh mereka yang akan sholat atau
beribadah di sana. Ada beberapa aturan untuk memasuki kawasan suci ini, antara
lain sebagai berikut: harus memakai pakaian adat untuk sembahyang, tidak boleh
kotor (jika wanita sedang haid), dan tidak boleh dalam keadaan cantaka (ketika
Selain itu, terdapat Bale Gong di Madya Mandala yang merupakan kawasan
tempat masyarakat bekerja untuk menjalin hubungan baik satu sama lain. Di
umat Hindu untuk bersosialisasi satu sama lain guna membangun kerukunan antar
umat beragama. Jika tidak ada acara, maka jamaah berkumpul di area Bale Gong
40
Kawasan ini cukup luas untuk menggelar acara seperti megambel, tarian, dan
acara menunggu salat. Terakhir, Mandala Nista dibuka untuk umum. Setiap orang
yang ingin beribadah atau sekedar menunggu bisa menuju kawasan ini, yang juga
berfungsi sebagai tempat parkir bagi umat Hindu yang ingin melaksanakan
ibadah. Selain itu, terdapat Bale Kulkul, alat komunikasi tradisional masyarakat
Status pura pun menjadi pura Dalem yang merupakan bagian dari Pura Tri
Kahyangan Jagad dan menjadi satu kesatuan dengan pura Pura Brahma Yoga
Pancasari Balinggi Jati dan Pura Wisnu Yoga sebagai Pura Puseh (sebagai tempat
penyungsung Pura Tri Kahyangan Jagad ini untuk saling mengunjungi sebagai
pemedek. Seiring dengan populasi umat dan jumlah anggota adat di masing-
masing banjar semakin bertambah, pada tahun 1988, Banjar Merta Jati mekar
menjadi 4 banjar yaitu, Adat 1 Mertajati, Adat 2 Mertajati, Adat 3 Mertajati, Adat
4 Mertajati. Praktis umat penyungsung Pura Dalem Purnasadha sampai ditahun ini
terdiri dari 8 banjar yaitu Adat 1, Adat 2, Adat 3, Adat 4, Adat Linggasari, Adat
Melihat desa Tolai yang semakin berkembang, semakin banyak warga Hindu
yang datang dan menetap di Tolai, baik yang eks transmigrasi di tempat lain di
Sulawesi Tengah maupun mereka yang datang dari Bali. awalnya mereka datang
untuk sekedar mencari nafkah namun karena merasa lebih mudah mencari
41
pekerjaan di Tolai, akhirnya mereka menetap di Tolai. Akhirnya pada tahun 1995
terbentuklah banjar baru yang diberi nama Adat 5 Buanasari, yang anggotanya
sumber yang sejenis kepada pihak yang membutuhkan informasi atau dalam hal
dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya dan mudah
dipahami. Penyajian data keuangan, atau pelaporan, adalah tahap akhir dari proses
akuntansi. Laporan ini menyediakan data keuangan yang dapat membantu para
kepada krama sangat penting karena membangun kepercayaan antar umat, yang
keuangan di Pura dilaksanakan pada saat upacara piodalan, seperti gambar berikut
ini:
42
Gambar 4.2.1
Hari jadi tempat suci ditandai dengan upacara piodalan. Kata “wedal” yang
berarti “keluar” atau “lahir” adalah akar kata dari kata “piodalan”. Jadi, seperti
halnya perayaan ulang tahun, saat upacara piodalan diperingati sebagai hari lahir
pura atau bangunan suci. Dengan kata lain, piodalan adalah festival Hindu yang
menandai ulang tahun sebuah situs suci. Penyampaian informasi keuangan atau
dana punia yang dilakukan pada saat upacara piodalan yang disampaikan oleh
43
Senada dengan yang disampaikan oleh bapak ketua Pura Agung Purnasadha
Tolai:
hanya secara global. Tindakan tersebut dilakukan oleh pengurus Pura karena
memiliki alasan tertentu, seperti yang diungkapkan oleh bapak sekretaris Pura
44
dengan menyampaikan secara global hal tersebut dilakukan agar pengurus dapat
Purnasadha Tolai:
setiap selesai persembahyangan baik tilem, purnama, galungan dan kuningan para
Karena ada beberapa alasan dan juga sudah menjadi kebiasaan sejak dulu seperti
tetapi mereka tetap membuat catatan yang berupa catatan-catatan kecil mengenai
jumlah dana punia/dana sesari yang diperoleh, kemudian pada saat membuat
dimasukan dalam laporan akhir. Jadi, dari beberapa alasan yang ada pengurus dan
45
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pelaporan keuangan dana punia
dilaksanakan secara rinci atau Full disclosure agar dapat dikatakan transparan.
Jadi bagi pengurus dalam Pura Agung Purnasadha Tolai proses pelaporan yang
pengeluaran. Berikut ini ungkapan dari bapak sekretaris Pengempon Pura Agung
Purnasadha Tolai:
Purnasadha Tolai:
46
Berdasarkan pernyataan bapak sekretaris dan bendahara Pura Agung
sangat sederhana karena tidak ada standar-standar akuntansi yang mengatur dalam
dalam Pura dibuat setiap akhir kegiatan, dimana dalam laporan tersebut berisi
pembayaran kembali. Dengan demikian pelaporan dana punia yang relevan sangat
berperilaku terbuka dan jujur dalam hal mengelola laporan keuangan. Segala
bentuk aktivitas keuangan yang dilakukan tentunya harus disepakati bersama dan
mengelola keuangan. Dalam proses pencatatan laporan dana punia yang dilakukan
47
dalam Pura tidak heran jika terdapat kesalahan pencatatan, seperti yang
Senada dengan yang disampaikan oleh bapak ketua Pura Agung Purnasadha
Tolai:
karena mengingat Pura adalah milik bersama jadi rasa tanggung jawab setiap
orang harus ada. Selain itu selalu berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa
keseluruhan dana dari pemasukan dan pengeluaran pura pada saat setelah
48
umat/masyarakat, karena yang terpenting hanyalah tersalurkannya informasi
dimana dalam laporan tersebut berisi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam satu
kegiatan.
hanya dilakukan pada saat upacara piodalan saja, namun juga dilakukan pada saat
kerja serta tugas kepengurusan lainnya, dan untuk menyampaikan informasi serta
kegiatan yang dilaksanakan dalam pura, seperti yang dilampirkan pada (lampiran
3). Pada lampiran tersebut berisi pemasukan dan pengeluaran serta keterangan,
dalam lampiran tersebut dituliskan total keseluruhan dana yang diperoleh maupun
dana yang dikeluarkan. Salah satu contoh seperti yang tertulis yaitu total dari
49
"pemasukan iuran purnamaning kapat", bendahara menuliskan total keseluruhan
beserta jumlah uang yang diberikan. Oleh karena itu, penyampaian informasi
keuangan yang dilakukan pada saat rapat pengerampungan sangat jelas atau
Gambar 4.2.2
50
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu umat/masyarakat sebagai berikut:
Senada dengan yang disampaikan oleh bapak ketua Pura Agung Purnasadha
Tolai:
Pura Agung Purnasadha Tolai, penyampaian informasi keuangan atau dana punia
yang dilakukan oleh bendahara yaitu dengan membagikan hard copy laporan
keuangan yang dapat diakui bersama, seperti yang diungkapkan oleh salah satu
Senada dengan yang disampaikan oleh bapak ketua Pura Tri Hita
JagadKarana:
".. Iyaa tentu saja de dan saksinya itu ya umat itu sendiri
karena kita ini kan ngayah sebagai pengurus atas
kepercayaan umat juga jadi segala aktivitas yang kita
laksanakan terkait dengan masalah Pura umat lah yang
menjadi saksinya, dan itu semua juga sudah kita sepakati
bersama agar umatlah yang menjadi saksi dalam segala
aktivitas Pura. "
Agung Purnasadha Tolai bahwa, segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
dalam pura terutama pada saat upacara piodalan dan rapat pengerampungan
pengawasan tersebut dapat dikatakan sangat sederhana karena tidak ada standar-
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam pura terutama pada saat
kesalahan yang dilakukan sangat fatal maka akan dikenakan sanksi sosial
langkah yaitu:
mereka miliki sebagai anggota masyarakat akan disajikan oleh simbolisme yang
dilihat dengan memahami hubungan antara indeks dan refleksi. Data yang
dikumpulkan untuk penelitian ini akan disajikan dalam bentuk transkrip, yang
Informan simbolik yang diperoleh akan diverifikasi oleh informan dan digunakan
kontekstual akan digunakan untuk melihat makna yang ditemukan selama proses
54
analisis refleksifitas. Studi ini menggunakan analisis tindakan kontekstual untuk
melihat apakah indeks rasional dan pembenaran yang mendasari makna benar-
pengetahuan akal sehat struktur sosial sebagai bentuk norma atau aturan yang
Orang bisa diajarkan untuk menerima segala sesuatu dengan ikhlas dan bhakti
kepada Tuhan melalui dana punia. Tuhan akan memberi kita apa yang tidak kita
miliki dan melindungi apa yang kita miliki jika kita mengamalkan Dana Puia atas
nama pengabdian kepada-Nya. Tentu saja, ini bergantung pada karma dan
ketulusan kita. Jika sumbangannya tulus, maka itu akan diterima sebagai yajna
utama. Dana punia tidak boleh diintimidasi. Selain itu, dana Punia diperoleh dan
didistribusikan dengan cara yang didukung literatur. Punia harus diberikan pada
waktu yang tepat (beberapa penganut bulan purnama sangat mahir dalam
memberikan punia).
yang membutuhkan sudah menjadi fakta yang tidak perlu lagi diperdebatkan
karena salah satu ciri mazhab manusia dalam kehidupan modern adalah
55
Ini hanya sebagian kecil dari perbedaan antara pendekatan rasionalitas dan
memberi kepada orang lain. Akibatnya, tren ini menjadi fenomena tren saat ini,
yang seringkali membuat umat manusia tidak terbiasa dengan sikap dan tindakan
dan tujuan sebenarnya dari nilai-nilai yang terkandung dalam sikap dan tindakan
memberi. Demikian pula, Danaa Punia harus memahami dan percaya pada hukum
sebab akibat jika mereka memberikan sumbangan uang, barang, atau bahkan
waktu dan perhatian mereka. Karena itu, Danaa Punia tidak pernah memandang
besar kecilnya hal yang bisa dilakukan. dia memberi, tetapi betapa tulusnya dia
dalam memberi karena dia tahu bahwa apa yang dia berikan akan kembali
Mempelajari alam merupakan salah satu sarana menarik yang dapat dijadikan
sebagai sumber refleksi dan introspeksi untuk menemukan makna penting dan
mulia dari tindakan memberi. Air merupakan materi yang berperan dalam siklus
kehidupan alam semesta dan penting bagi kehidupan manusia, serta bagi alam
semesta secara keseluruhan. Setiap hari, saat matahari terbit, air di sungai, danau,
dan samudra menyerah atau menguap ke langit. Uap tersebut kemudian berubah
menjadi keruh dan akhirnya menjadi air hujan, yang kemudian kembali ke Bumi
Hal ini sangat berbeda dengan gurun yang tandus, dimana air sangat langka
dan beberapa pohon akan memberikan sedikit uap air, sehingga air hujan yang
didapat juga akan sedikit. Alam dengan hutan, pepohonan, dan banyak air akan
56
memberi matahari banyak uap air, yang akan berubah menjadi lebih banyak awan.
Alam dengan hutan, pepohonan, dan air yang banyak juga akan mendapatkan
lebih banyak hujan. Kita belajar bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari
hukum memberi dan menerima, yang menyatakan bahwa apa yang kita berikan
adalah apa yang akan kita terima, dari analogi sebab akibat alam semesta. kita
4.2. Karma
Agama Hindu memiliki ajaran Karma Phala sebagai Hukum Sebab Akibat.
Karma (perbuatan) sebagai sebab, phala (hasil) sebagai akibat. Karma Phala
diyakini sebagai hukum sebab akibat oleh umat beragama Hindu. Berdasarkan
1. Karma Phala adalah salah satu bagian dari ajaran Panca Sradha. Kharma
Phala adalah dasar keyakinan umat Hindu yang ke tiga. Karma Phala
Ngaran Ika Phalaning Gawe Hala Hayu yang berarti bahwa Karma Phala
sekarang.
57
c. Kriyamana Karma Phala adalah pahala dari perbuatan sekarang akan
3. Upaya mentaati ajaran Karma Phala sebagai Hukum Sebab Akibat dalam
Parisudha, yaitu :
baik.
Upaya mentaati ajaran Karma Phala sebagai Hukum Sebab Akibat dalam
Agama Hindu dapat dilakukan dengan menerapkan ajaran Tri Kaya Parisudha.
Menurut Kemenuh (2019) Tri Kaya Parisudha merupakan ajaran yang sangat
luhur megajarkan umat Hindu untukberpikir, berkata, dan berbuat yang baik.
58
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa bagaimana karma
dapat menahan hawa nafsu seseorang untuk tidak berbuat penyelewengan dalam
tugasnya dalam hal ini sebagai pengurus pengempon pura agung purnasadha Tolai
memahami ajaran agama dalam hal ini karma, beliau pasti akan segan untuk
berbuat hal-hal yang tidak benar seperti korupsi uang umat, tetapi kalau
individunya sudah tidak memahami dan bahkan tidak peduli akan karma pasti
melakukan perbuatan yang tidak baik dalam profesinya sebagai pengurus umat.
Hindu mengenal ada 3 buah dari karma, bisa saja individu tersebut saat ini berbuat
tidak baik dengan korupsi tapi hidupnya baik-baik saja, tidak pernah mendapatkan
musibah ataupun celaka. Karena ada karma baiknya mungkin di masa lalu, tapi
secara hukum karma apapun perbuatanya pasti akan membuahkan hasil, dan itu
59
4.3. Dana Punia Memberi Untuk Kembali
Prinsip bahwa apa yang kita berikan kepada orang lain akan kembali kepada
kita pada suatu waktu. Ini menekankan bahwa setiap tindakan dan niat kita
memiliki dampak yang mempengaruhi hidup kita dan hidup orang lain. Prinsip ini
memotivasi untuk berbagi dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik
Hal ini menunjukan bahwa pelaporan ini dilakukan berbasis UMAT (untuk
masyarakat dan adat). Keterbukaan kepada umat menjadi hasil akhir dari semua
proses pelaporan yang dilakukan baik pelaporan yang dilakukan melalui upacara
harus selalu disampaikan kepada umat, karena umat layak dan harus tahu
mereka himpun selama ini. Walaupun mungkin dari umat ada beberapa atau
sebagian yang tidak perlu tahu untuk itu (ikhlas), namun penyampaian pemasukan
dana dan peruntukan untuk apa itu dilakukan setelah sesi pertemuan
(persembahyangan) bisa sebulan dua kali (purnama tilem), enam bulan sekali
(piodalan rangkaian galungan dan kuningan) atau setahun sekali (piodalan agung)
menjadi penting sebagai tanggung jawab dari pengurus yang telah dipercayakan
untuk mengelola tatanan pura. Kembali lagi kenapa harus ada penyampaian selalu
secara lisan setiap ada pemasukan dan pengeluaran agar masyarakat atau umat tau
pokok sana terhimpun dan alur aliran dananya. Umat mempercayakan tanggung
60
jawab kepada beberapa orang untuk mengurus sejumlah tatanan organisasi pura,
dan dari pengurus juga bertanggung jawab atas apa yang sudah dimandatkan.
61
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
dapat dilihat proses pelaporan dana punia dalam Pura, serta dapat dipahami
memahami bahwa proses pelaporan dana punia Pura merupakan sebuah pelayanan
kepada Tuhan dan sesama umat Tuhan. Menjaga kepercayaan umat atau
masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya dalam Pura merupakan suatu hal
yang mendorong untuk melakukan proses pelaporan dana punia agar terlahir hasil
ketentuan yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam bermasyarakat yang
dibuat oleh Krama Desa yang bersifat mengikat digunakan pedoman bagi
maupun bagi umat atau masyarakat. Proses pelaporan dana punia juga tak lepas
Adapun bentuk dari proses pelaporan dana punia Pura Agung Purnasadha
Tolai Desa Tolai yaitu: Proses pelaporan dana punia dilakukan melalui upacara
62
punia yang dilakukan setiap selesai persembahyangan dilaporkan secara global
dan menyebutkan nama serta jumlah uang yang di punia kan. Selanjutnya Proses
5.2. Saran
1. Bagi Pura
kegiatan dalam Pura, termasuk dalam proses pelaporan keuangan dana punia
mengingat sebagian besar dari mereka bukan berasal dari latar belakang
pendidikan keuangan.
mendalami penelitian.
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, masalah dan
63
kendala tersebut peneliti tuangkan sebagai keterbatasan penelitian ini untuk dapat
dijadikan pertimbangan bagi para pembaca penelitian ini. Adapun masalah dan
64
DAFTAR PUSTAKA
Agustana, Gede Widia. dkk. (2017). Analisis Sumber Dana Transparansi Dan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pura Kahyangan Tiga Di Desa
Pakraman Bondalem Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. E-Journal
S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.
Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga.
Penerbit Erlangga Jakarta
Kemenuh, Ida Ayu Aryani. 2019. Memahami Hukum Hindu untuk Mewujudkan
Sumber Daya Manusia Hindu yang Berkualitas dalam Pariksa Jurnal
Hukum Agama Hindu Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019,ISSN : 2598-2850.
Singaraja :
Krina, Loina Lalolo. (2003). Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
Transparansi & Partisipasi. Jakarta: Sekretariat Good Public Governance
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
65
Litualy dkk (2021), Analisis Pengelolaan, Pertanggungjawaban, dan Pelaporan
Dana Hibah Bawaslu Di Kab. Maluku Barat Daya. E-journal Universitas
Pattimura
Raharjo, E. (2007). Teori Agency dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi.
Fokus Ekonomi, 2, 37–46.
Raya, Maria Kurniati Gedi. 2017. "Evaluasi Implementasi Pelaporan Keuangan Sebagai
Bentuk Akuntabilitas Organisasi Keagamaan." Jurnal of Accounting &
Management Innovation. Vol.1 No. 1
Sabrina Shahnaz. (2015). Penerapan PSAK No. 109 Tentang Pelaporan Keuangan
Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah Pada Badan Amil Zakat Profinsi Sulawesi Utara.
Jurnal EMBA. Vol. 03. No. 4.
Siswadi (2017), Pelaporan Keuangan Alokasi Dana Desa Sebagai Salah Satu
Akuntabilitas Keuangan Desa. E-journal Universitas muhammadiyah
luwuk
66
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sulistiani, Luh Putu Dewi., et.al. (2017). Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan
Dana punia Di Dadia Prebali, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten
Buleleng. Diakses Pada: 2 Maret 2020.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/10747
67