Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fikriana Tri Agustina

NIM : 210018170

KH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan adalah tokoh penting dalam sejarah kelahiran dan perkembangan
Gerakan Muhammadiyah, sebuah organisasi islam yang berdiri di Indonesia pada tahun
1912. Berdasarkan buku Anhar Anshori, "Kuliah Muhammadiyah Gerakan Tajdid
(Pendekatan Ideologis, Historis, Organisatoris dan Analisis)", dalam halaman 1-15, KH
Ahmad Dahlan diakui sebagai pemimpin yang memiliki pengaruh besar dalam memimpin
dan membangun organisasi ini.

KH Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1868 di Yogyakarta dan wafat pada 23 Februari 1923.
Pada usia 22 tahun berjalan ia melaksanakan ibadah Haji sekaligus menuntut ilmu di
Makkah. Adapun sumber rujukan KH Ahmad Dahlan dalam mengembangkan pemiiran
keagamaan beliau yaitu Risalah Tauhid, Kitab Tafsir Juz Amma, Kitab Kanzul Ulum, Kitab
Dairotul Ma’arif, Kitab-kitab Fil Bid’ah, Kitab Al-Islam wan-Nasroniyah, kitab
Idharatulhaq, kitab-kita karangan ulama mazhab Maliki, Hnafi, Syafi’I dan Hambali, dan
yang terakhir kitab Tafsir Al-Manar dan Al-Urwatul.

Sebelum mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan menjadi anggota berbagai


organisasi yang menjadi langkah yang sangat baik untuk dijadikan media penyebaran ide ide
pembaharuan pemikiran Islamnya. Adapun peran beliau dalam beberapa organisai yaitu
sebagai pengurus pada himpunan Budi Utomo, penasihat (adviseur) pada organisasi Syarikat
Islam, Anggota pada organisasi Jami’at Khair, dan yang terakhir anggota Panitia Tentara
Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dari organisasi tersebut beliau mendapat banyak
pengalaman pada bidang Pendidikan, organisasi, dan lain lain.

KH Ahmad Dahlan dikenal memiliki karakter mengutamakan penyucian diri, menjadi


tauladan dalam kebaikan, berani mengadakan perubahan, Mujahid dakwah, ikhlas dan
berdakwah, sedikit bicara banyak bekerja, menerjemahkan ayat AL-Qur’an dan Hadits ke
dalam Tindakan, disegani dan sangat dekat dengan masyartakat, memiliki keberanian
intelektual, pekerja keras, gemar bersilaturahmi, dan jujur serta ikhlas dalam belajar. Hal hal
tersebut merupakan contoh yang bisa membuktikan kepemimpinan dari KH Ahmad Dahlan
saat mendirikan Muhammadiyah sampai saat ini Muhammadiyah menjadi organisasi besar,
sukses dan terus berkembang.

Dalam buku Anhar Anshori, disebutkan bahwa KH Ahmad Dahlan merupakan seorang
ulama yang memiliki pemikiran progresif dan visioner. Ia menekankan pentingnya
pendidikan dan pembinaan kemasyarakatan bagi peningkatan kualitas hidup umat Islam.
KH Ahmad Dahlan juga memiliki peran besar dalam memperkenalkan Islam moderat di
Indonesia. Ia memahami bahwa perubahan sosial dan kemajuan teknologi membutuhkan
pendekatan baru dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Ia juga memperjuangkan
pembaruan dalam hal kebiasaan dan tradisi keagamaan yang tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip Islam.

Selain itu, Ahmad Dahlan juga disebut sebagai Pahlawan Nasional karena jasa jasa beliau
yang telah memelopori kebangkitan umat Islam Indonesia, amal usaha sosial, memberikan
ajaran Islam murni, memperjuangkan pendidikan dan kesejahteraan bagi perempuan. Ia
memandang penting pembinaan dan pendidikan bagi perempuan karena mereka merupakan
bagian penting dari masyarakat dan harus memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang dan memperoleh pendidikan.

Namun, meskipun Ahmad Dahlan memiliki pemikiran dan visi yang progresif, buku ini juga
mencatat bahwa ia mendapatkan banyak kritik dan tantangan dalam perjuangannya.
Terutama dari kalangan ulama tradisional yang memandang perubahan sebagai bentuk
penyelewengan dari ajaran Islam.

Meskipun demikian, upaya dan jasa Ahmad Dahlan dalam memperkenalkan Islam moderat
dan memperjuangkan pendidikan dan pembinaan kemasyarakatan tetap menjadi inspirasi
bagi banyak generasi penerus. Karya dan pemikirannya masih relevan dan penting diterapkan
dalam perkembangan kekinian, sebagai upaya memahami dan mengamalkan Islam sebagai
agama yang progresif dan menjunjung tinggi keadilan sosial.

Dengan demikian, KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh penting dalam sejarah gerakan Islam
moderat di Indonesia yang layak dikenang dan dicontohkan bagi generasi masa kini.

Anda mungkin juga menyukai