Anda di halaman 1dari 10

Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product

http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Efektivitas Anti Jamur Dan Karateristik Fisik Krim Ekstrak Etanol Daun Ungu
(Graptophyllum pictum (L.) Griff)

Anti Fungi Effectivity And Physical Characteristic of Purple Leaves Ethanol Extract Cream
(Graptophyllum pictum (L.) Griff)

Serfiena Wulandari (1) Istianatus Sunnah (2)Nova Hasani Furdiyanti (3)


(1)(2)(3)
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
Email: Serfiena@gmail.com

ABSTRAK
Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) oleh masyarakat dimanfaatkan untuk pengobatan
wasir, antiinflamasi, antijamur, penyakit kulit maupun obat luka. Daun ungu memiliki kandungan
flavonoid, alkaloid, saponin yang dapat digunakan antijamur. Penelitian ini dilakukan untuk
mengevaluasi krim etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) memiliki aktivitas
antijamur terhadap Tinea versicolor dan karakterisitik fisik serta stabilitas formulasi krim
antijamur. Metode pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 70 %.
Ekstrak kemudian diformulasi dalam sediaan krim dengan konsentrasi 12,5 % dan 25 % kemudian
diuji efektifitas antijamur serta karakteristik fisiknya. Hasil penelitian diperoleh krim ekstrak
etanol daun ungu dalam konsentrasi 12,5 % dan 25 % memiliki aktivitas anti jamur Tinea
versicolor dengan rata-rata diameter hambatan untuk konsenntrasi 12,5% antara 10,37- 12,13 mm
dan untuk konsentrasi 25% memiliki diameter za hambat 13,0 -13,57 mm. Ekstrak etanol daun
ungu mengandung alkaloid, tanin , flavonoid, dan saponin. pH sediaan krim antara 7,04-7,48,
viskositas 2781-4008 cps, daya lekat 1,25-1,55 detik dan daya sebar 2,40-2,80 cm. Uji sentrifugasi
mengalami pemisahan. Krim ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff)
memiliki efektivitas sebagai antijamur terhadap Tinea versicolor. Krim ekstrak etanol daun ungu
(Graptophyllum pictum (L.) Griff) memiliki stabilitas fisik yang kurang baik.
Kata Kunci: Krim, Antijamur, Graptophyllum pictum (L.) Griff, Tinea versicolor

ABSTRACT
Purple leaves (Graptophyllum pictum (L.) Griff) are used by the community for the treatment of
hemorrhoids, anti-inflammatory, antifungal, skin diseases and wound medicine. Purple leaves
contain flavonoids, alkaloids, saponins that can be used as antifungals. Purpose: This study was to
evaluate the ethanolic extract cream of purple leaf (Graptophyllum pictum (L.) Griff) having
antifungal activity against Tinea versicolor and physical characteristics and stability of antifungal
cream formulations. Methods: Extracts were prepared by maceration using 70% ethanol. The
extract was then formulated in cream preparations with concentrations of 12.5% and 25% and then
tested for antifungal effectiveness and physical stability. Research Results: The results obtained
from this study that purple leaf ethanol extract cream in concentrations of 12.5% and 25% has
antifungal activity Tinea versicolor with an average diameter of each concentration sequentially
as follows for a concentration of 12.5% :12, 13 mm, 11.17 mm, 11.20 mm, 10.37 mm and a
concentration of 25% : 13.40 mm, 13.23 mm, 13.57 mm, 13.0 mm. Purple leaf ethanol extract
contains flavonoids, alkaloids and saponins. The pH of the cream preparation is between 7.04-

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


60
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

7.48, viscosity 2781-4008 cps, adhesion 1.25-1.55 seconds and spreadability 2.40-2.80 cm.
Centrifugation test underwent separation. Conclusion: Cream of purple leaf ethanol extract
(Graptophyllum pictum (L.) Griff) can be used as an antifungal cream, has a Minimum Inhibitory
Content (MIC) against the fungus Tinea versicolor. Purple leaf (Graptophyllum pictum (L.) Griff)
ethanol extract cream has poor physical stability.
Keywords: Cream, Antifungal, Graptophyllum pictum (L.) Griff, Tinea versicolor

PENDAHULUAN meter, viskometer brokfield,


Indonesia kaya akan bahan alam sentrifuge.
yang dapat dimanfaatkan sebagai herbal
terapi. Kondisi inilah yang memacu usaha b. Bahan
untuk menggali informasi kandungan Daun ungu segar
senyawa kimia dan bioaktivitas tumbuhan (Graptophyllum pictum L.(Griff)),
melalui penelitian ilmiah. Salah satu bahan etanol 70%, isolat Tinea versicolor,
alam yang dapat digunakan sebagai terapi Sabaroud dextrose agar (SDA), NaCl
anti inflamasi, anti jamur, ambeien, anti-plak 0,9 % steril, ketokonazol krim 2%,
(Widyowati, 2011). Daun ungu kertas cakram, kertas saring, H2O2,
(Graptophyllum pictum L.(Griff)), secara HCl 10 %, , Butter oil, FeCl 1%,
eksperimental berperan menghambat AlCl3, H2SO4 pekat, Kalium
pembengkakan dan menurunkan dikromat, Amoniak, pereaksi Meyer,
permeabilitas membran (Sumarny et al., Dragendorf dan Wagner, Silika gel
2013). GF 254, n-butanol, asam asetat,
Daun ungu (Graptophyllum pictum toluene, etil asetat glasial, dietilamin,
(L.) Griff) mengandung alkaloid yang tidak kloroform, methanol, air.
beracun, glikosida, steroid, saponin, tanin, 2. Metode Penelitian
klorofil, dan lendir. Batang daun wungu a. Pembuatan ekstrak etanol daun
mengandung kalsium oksalat, asam formik ungu
dan lemak. (Dalimarta,1999) Ekstrak etanol daun ungu
diperoleh dengan metode maserasi
serbuk daun ungu sebanyak 1500
METODE PENELITIAN gram menggunakan pelarut etanol
1. Alat dan Bahan 70% dengan perbandingan 1:10.
a. Alat Ekstrak diuapkan menggunakan
Tabung reaksi, Petri dish, beaker rotary evaporator pada suhu 70oC.
glass, erlenmeyer, autoklaf, inkubator b. Skrining fitokimia ekstrak daun
Memmert, oven, cotton swab steril, ungu
ose, rotary evaporator, timbangan Flavonoid
elektrik, blender, hot plate, chamber, Kandungan senyawa flavonoid
pipa kapiler, pinset, gelas ukur 10 ml, diuji secara kuantitatif
cawan penguap, magnetic stirrer, menggunakan pelarut n-butanol :
water bath, mortir dan stamper, pipa asam asetat : air (4:1:5) kemudian
kapiler, batang pengaduk, lampu UV, dihitung nilai Rf.
dan alat penyemprot bercak, pH

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


61
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Alkaloid Vaselin 20 20
Fase gerak yang digunakan Album
adalah toluena : etil asetat glasial : TEA 2 2
dietilamin (70 : 20 : 10) kemudian Parafin cair 10 10
disemprot pereaksi dragendroff. Metil 0,3 0,3
Paraben 0,03 0,03
Kandungan senyawa alkaloid Propil
dinyatakan positif bila muncul Paraben
warna jingga kecoklatan (Wagner Aquadest ad Ad 100 Ad 100
and Bladt, 1996). Bahan krim dipisahkan antara fase air
Saponin dan fase minyak kemudian dilebur
Identifikasi saponin dalam pada suhu 700C. . Bahan – bahan
ekstrak daun ungu menggunakan dalam fase minyak yaitu asam stearat,
KLT, dengan fase gerak vaselin album, parafin dan propil
kloroform:metanol:air (64:50:10). paraben dimasukkan ke dalam cawan
Adanya warna kuning, coklat, hijau porselin dan dilebur di atas water bath
menunjukkan adanya kandungan pada suhu Bahan – bahan dalam fase
saponin (Sharma et al., 2012). air yaitu trietanolamin, metil paraben
c. Uji bebas etanol dan aquadest. Kedua bahan tersebut
Uji bebas etanol diperlukan dicampur sampai homogen baru
untuk mengidentifikasi tidak adanya ditambahkan ekstrak daun ungu sesuai
etanol pada ekstrak, karena akan konsentrasi.
berpengaruh pada pengujian e. Evaluasi karakteristik krim
aktivitas anti jamur. Reagen untuk 1. Organoleptis
menguji bebas etanol 70% ekstrak Evaluasi krim secara
daun ungu (Graptophyllum pictum organoleptis dengan pengamatan
(L.) Griff) 2 tetes H2SO4 pekat dan 1 bentuk krim, warna dan bau krim.
ml kalium dikromat, adanya 2. Uji Homogenitas
kandungan etanol ditandai dengan Sediaan diletakkan di object
terjadinya perubahan warna mula- glass, dilakukan pengamatan
mula jingga menjadi hijau kebiruan. homogenitas krim.
d. Formulasi dan evaluasi 3. Uji pH
karakteristik fisik krim Sebanyak 0,5 gram krim
Formula krim ekstrak daun ungu dilarutkan di
Formula krim menggunakan dalam 50 ml kemudian
basis vanishing cream dengan dilakukan pengukuran pH
komposisi yang tercantumkan pada menggunakan pH meter dan
tabel 1. diulang sebanyak tiga kali
Tabel 1. Formulasi krim (Aswal dkk, 2013). Rentang
Bahan gram (g) pH sediaan krim yang memenuhi
Konsentrasi Konsentrasi persyaratan yaitu 3,5 sampai 8
12,5% 25 %
(SNI 16-4954-1998).
Ekstrak 12,5 25
Asam 10 10
4. Uji viskositas
stearate Pengujian viskositas dengan
meletakkan krim sebanyak 75
Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022
62
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

gram ke dalam wadah, kemudian Dextrose Agar (SDA). Jamur yang


pengukuran viskositas digunakan Tinea versicolor yang
menggunakan viskometer dibuat suspensi dengan cara satu ose
Brookfield, yang diatur dengan biakan Tinea versicolor dimasukkan
kecepatan 50 rpm dengan dalam 10 ml larutan NaCl 0,9 %
menggunakan spindle 4 selama 1 steril, diinkubasi pada suhu 370C
menit. selama 18 – 24 jam (WHO,
5. Uji Sentrifugasi 2009).
Pengujian sentrifugasi untuk Aktivitas anti jamur dilakukan
mengevaluasi sediaan stabilitas dengan mengukur diameter zona
krim berupa pemisahan krim hambat krim pada kertas cakram
setelah dilakukan sentrifugasi yang telah diberikan krim ekstrak
dengan kecepatan 3500 rpm daun ungu dengan konsentrasi
selama 30 menit (Lachman et al, 12,5% dan 25%. Kontrol
1994). pembanding aktivitas anti jamur
6. Uji Daya Lekat menggunakan ketokonazol krim 2%
Sebanyak 0,5 gram sediaan karena memiliki aktivitas anti fungi
krim, dioleskan pada object glass sangat kuat. Pengukuran zona
kaca hingga merata, kemudian hambat dilakukan setiap 24, 48, 72
diberi beban 1 kg dan diamkan jam. Perlakuan diulang 3 kali untuk
selama 5 menit. Daya lekat setiap konsentrasi.Klasifikasi zona
diukur dengan menghitung hambat ditentukan mengikuti
lepasnya waktu object glass yang kategori Davis Stout (1971).
berisi krim pada alat penguji daya Tabel 2. Klasifikasi zona hambat
lekat. Daya lekat yang memenuhi Antijamur menurut
syarat, > 1 detik. Davis Stout (1971)
7. Uji Daya Sebar
Daya sebar mempengaruhi Zona Daya Hambat
proses penyebaran sediaan krim Hambat
serta absorpsi secara perkutan. < 5 mm Lemah
Penyebaran krim diuji dengan 6-10 mm Sedang
meletakkan krim sebanyak 0,5 11-20 mm Kuat
gram kemudian diletakkan >20 mm Sangat Kuat
ditengah kaca bulat berskala
kemudian diberi beban dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
kenaikan sebanyak 50 - 250 Hasil
gram tiap 1 menit. Daya sebar 1. Rendemen Ektrak
krim yang baik antara 5-7 cm Ekstraksi daun ungu (Graptophyllum
(Garg et al, 2002). pictum (L.) Griff) menggunakan metode
f. Uji Aktivitas Anti Jamur maserasi dengan etanol 70% sebagai pelarut,
Uji aktivitas anti jamur diperoleh hasil rendemen sebesar 11,16%
menggunakan metode difusi cakram (>10%) yang terdapat pada tabel 3.
dengan media pertumbuhan bakteri
menggunakan Sabouroud’s

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


63
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Tabel 3. Hasil Rendemen Ekstrak 3. Uji Organoleptis Krim Ekstrak Daun


Etanol Daun Ungu Ungu
Berat Berat Rendemen Formulasi krim dibuat dengan
Simplisia Ekstrak menggunakan basis vanishing cream, yang
1500 gram 167,38 11,16 % merupakan basis dengan tipe emulsi O/W.
gram Pada proses pembuatannya, fase minyak
2. Skrining fitokimia yang terdiri dari asam stearat, vaselin album,
Skiring fitokimia yang dilakukan parafin cair dan nipasol dilebur pada suhu
pada ekstrak etanol daun ungu menunjukkan 70⁰C. Fase air yang terdiri dari TEA, nipagin
adanya kandungan senyawa flavonoid, dan aqua dest dilebur pada suhu 70⁰C ,
alkaloid dan saponin yang tercantumkan pada kemudian dihomogenan sampai terbentuk
tabel 4. basis krim. Ekstrak ditambahkan sesuai
Tabel 4. Hasil skrining fitokimia konsentrasi pada basis krim. Evaluasi
Uji Perlakuan Hasil karakteristik fisik yang dilakukan pada krim
meliputi organoleptis, homogenitas, pH,
Flavonoid Fase Gerak = n- Kuning
Butanol: Asam kehijauan viskositas, sentrifugasi, daya lekat dan daya
Asetat: Air Rf = 0.98 sebar.
(4:1:5) Hasil uji organoleptis terdapat pada tabel
Penampak 5.
bercak : Uap Tabel 5. Hasil Uji Organoleptis Krim
ammonia Ekstrak Daun Ungu
Fase Gerak = Jingga Formula Organoleptis Hasil
Alkaloid
Toluena : Etil kecoklatan Basis Bentuk Setengah
Asetat Glasial : krim padat
dietilamin Rf = 0,51 Warna Putih
(70:20:10) Bau Tidak
Penampak berbau
Bercak : Krim Bentuk Setengah
pereaksi Ekstrak padat
dragendorff 12,5 % Warna Hijau Pekat
Saponin Fase Gerak = Kuning Bau Bau Khas
Kloroform : Rf= 0,71 daun ungu
Metanol : air Krim Bentuk Setengah
(64:50:10) Ekstrak padat
Penampak 25 % Warna Hijau
bercak : Kehitaman
Anisaldehida- Bau Bau Khas
H2SO4(p) daun ungu
4. Uji pH
Hasil uji pH pada penelitian ini terdapat
pada tabel 6.

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


64
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Tabel 6. Hasil uji pH krim Ekstrak Tabel 10. Hasil Uji Daya Sebar Krim
Daun Ungu Ekstrak Daun Ungu
Formulasi Rata-rata Formulasi Rata-rata Daya
pH sebar (cm)
Basis Krim 7,48±0,11 Basis Krim 2,80±0,08
Ekstrak 12,5% 7,15±0,04 Ekstrak 12,5% 2,88±0,10
Ekstrak 25 % 7,04±0,03 Ekstrak 25 % 2,40±0,08

5. Uji viskositas 8. Uji Aktivitas Antijamur Krim


Hasil uji viskositas pada penelitian ini Ekstrak Daun Ungu
terdapat pada tabel 7. Hasil uji aktivitas antijamur krim ekstrak
Tabel 7. Hasil Uji Viskositas Krim daun ungu pada penelitian ini terdapat pada
Ekstrak Daun Ungu tabel 11.
Formulasi Viskositas (cps) Tabel 11. Hasil Uji Aktivitas Antijamur
Basis Krim 4008±270,82 Krim Ekstrak Daun Ungu
Ekstrak 12,5% 3480±112,57
Ekstrak 25 % 2781± 85,63 Formula Rata-rata
Zona hambat (mm)
Hari ke
6. Uji sentrifugasi krim
Hasil uji sentrifugasi krim pada 1 2 3
penelitian ini terdapat pada tabel 8. Kontrol 43,0±1,5 43,0±1,5 37,9±0,3
Tabel 8. Hasil Uji sentrifugasi Krim positif
Basis krim 0 0 0
Ekstrak Daun Ungu Krim 11,3±0,7 11,2±0,7
Formulasi Sentrifugasi ekstrak 11,3±0,7
Basis Krim Memisah 12,5%
Ekstrak 12,5% Memisah Krim 13,4±0,2 13,4±0,2 13,2±0,3
Ekstrak 25 % Memisah ekstrak
25%

7. Uji daya lekat dan daya sebar krim


Pembahasan
Hasil uji daya lekat dan daya sebar krim
1. Rendemen Ektrak
pada penelitian ini terdapat pada tabel 9 dan
Nilai rendemen merupakan salah satu
10
parameter dalam menentukan efektivitas dan
Tabel 9. Hasil Uji Daya Lekat Krim efisiensi proses ekstraksi. Semakin besar
Ekstrak Daun Ungu rendemen yang dihasilkan, menunjukkan
Formulasi Rata-rata Daya semakin efektif proses maserasi yang
Lekat (detik) dilakukan dan semakin banyak kandungan
Basis Krim 1,55±0,03 senyawa metabolit yang terdapat di dalam
Ekstrak 12,5% 1,26±0,06 ekstrak (Dewatisari et al, 2017).
Ekstrak 25 % 1,25±0,04

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


65
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

2. Skrining Fitokimia TEA sebagai emulgator memiliki sifat basa


Penelitian yang dilakukan oleh Rustini sehingga mempengaruhi tingkat kebasaan
dan Ariati, 2018, sejalan dengan hasil sediaan. Penambahan ekstrak ke dalam basis
skrining metabolit yang dilakukan. Jenis krim, akan menurunkan pH basis. Hal ini
flavonoid yang terdapat pada ekstraksi daun disebabkan oleh keasaman ekstrak daun
ungu menggunakan pelarut etanol 70% ungu.
merupakan flavonoid jenis polar yaitu rutin, 5. Uji viskositas
quecetin dan hiperoside (Aulia et al, 2018). Pengujian viskositas sediaan krim
Selain mengandung flavonoid, daun ungu menggunakan viskometer Brookfield,
juga memiliki kandungan alkaloid dan memenuhi syarat karena kekentalan sediaan
karbohidrat (Ph-Yen et al, 2018). Hasil berada pada rentang 2000-50000 cps.
penelitian Manoi, 2011, daun ungu yang Viskositas basis krim memiliki viskositas
diekstraksi menggunakan etanol 96%, sangat paling tinggi, hal ini disebabkan oleh
kuat sekali mengandung alkaloid, tanin, komposisi basis vanishing cream
saponin, flavonoid. menggunakan vaselin album yang memiliki
3. Uji organoleptis krim ekstrak daun konsistensi kental. Adanya penambahan
ungu ekstrak sebesar 12,5% dan 25%, viskositas
Evaluasi karakteristik fisik perlu sediaan menurun secara signifikan.
dilakukan pada sediaan dengan tujuan untuk 6. Uji sentrifugasi krim
menghasilkan krim yang memenuhi Untuk mengevaluasi stabilitas krim,
kestabilan sehingga akan mudah dilakukan uji sentrifugasi. Komposisi krim
diaplikasikan dan efektif terhadap aktivitas yang terdiri dari fase minyak dan fase air,
farmakologis. Hasil uji organoleptis ekstrak menyebabkan krim mudah sekali terjadi
daun ungu menunjukkan bahwa krim pemisahan. Krim dinyatakan stabil dalam
memenuhi syarat secara organoleptis. penyimpanan pada suhu 25⁰C selama 1
Semakin besar jumlah ekstrak yang tahun, apabila saat disentrifugasi dengan
ditambahkan, semakin pekat warna krim kecepatan 3800 rpm selama 5 jam,
yang dihasilkan. memberikan kondisi yang stabil dan tidak
4. Uji pH terjadi pemisahan. Hasil sentrifugasi krim
Evaluasi pH pada sediaan krim, ditujukan (tabel 8), menunjukkan terjadinya pemisahan
untuk mendapatkan krim yang memiliki pH pada semua formula.
sesuai dengan pH kulit dan mengevaluasi Faktor faktor yang mempengaruhi
keasaman maupun kebasaan formula. terjadinya pemisahan fase krim antara lain
Sediaan yang memiliki pH lebih tinggi komposisi fase air dan minyak dan
maupun lebih rendah. Hasil uji pH emulgator,suhu pencampuran, pengadukan.
menunjukkan bahwa pH berada pada rentang Pada formula vanishing cream, TEA yang
7. pH sediaan topikal sesuai standar SNI - digunakan sebagai pengemulsi dengan
4399-1996 berada pada rentang 4,5-7,5 konsentrasi 2% dan asam stearat sebagai
(Puspitasari et al, 2018). Sediaan topikal agen pengemulsi belum mampu untuk
yang memiliki pH tidak sesuai dengan pH menstabilkan fase minyak dan fase air.
kulit akan menyebabkan terjadinya iritasi Lapisan antara muka pada sediaan krim dapat
yang ditandai dengan kulit bersisik, edema, ditingkatkan oleh adanya kombinasi
bercak kemerahan. pH basis krim lebih tinggi keduanya sehingga akan menyebabkan krim
dibanding pH formula 1 dan 2, disebabkan menjadi stabil (Lachman et al, 1994).

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


66
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Adanya vaselin album, menyebabkan formula 1 dan 2 menunjukkan bahwa krim


kombinasi TEA dengan asam stearat daun ungu termasuk kategori penghambatan
menurunkan lapisan antar muka sehingga yang kuat (11-20 mm). Basis vanisihing
krim pecah saat disentrifugasi. cream tidak memberikan hasil adanya
7. Uji daya lekat dan daya sebar krim penghambatan terhadap jamur Tinea
Krim dinyatakan memenuhi syarat versicolor (tabel 11). Hasil uji statistik
karakteristik fisik pada daya sebar dan lekat, menggunakan Mann-Whitney diperoleh hasil
apabila daya sebar berada pada rentang 5-7 adanya perbedaan signifikan antara kontrol
cm (Grag et al, 2002) dan daya lekat lebih positif,dengan formula 1 dan 2 terhadap
dari 1 detik (Zats dan Kusla, 1996). diameter zona hambat (p < 0,05). Krim
Daya sebar sediaan topikal tergantung ekstrak etanol daun ungu efektif dalam
pada kemampuan penyebaran sediaan yang penghambatan terhadap jamur Tinea
mempengaruhi kemampuan absorbsi secara versicolor. Tetapi adanya peningkatan
per kutan. Semakin besar kemampuan krim konsentrasi pada formula krim daun ungu,
untuk menyebar, semakin besar absorpsinya tidak memberikan perbedaan yang signifikan
sehingga akan meningkatkan efektifitas (p>0,05).
sediaan krim. Aktivitas anti jamur pada krim daun
Daya lekat krim (tabel 9) memenuhi ungu, dipengaruhi oleh adanya kandungan
syarat, tetapi daya sebar krim terlalu kecil. senyawa metabolit pada ekstrak yaitu
Hal ini menyebabkan absorpsi secara alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid.
perkutan tidak maksimal sehingga krim tidak
dapat memberikan efek optimal. Konsentrasi SIMPULAN
vaselin album yang memiliki konsistensi Krim ekstrak daun ungu Graptophyllum
padat menyebabkan penyebaran krim belum pictum (L.) Griff) memiliki aktivitas anti
optimal. jamur terhadap Tinea versicolor sehingga
8. Uji aktivitas antijamur krim ekstrak dapat digunakan sebagai kandidat krim anti
daun ungu jamur. Krim belum memenuhi persyaratan
Aktivitas antijamur pada krim ekstrak karakteristik fisik sediaan sehingga perlu
daun ungu menggunakan metode difusi diformulasikan menggunakan basis yang
cakram dan suspensi jamur Tinea versicolor. cocok.
Jamur ini menyebabkan timbulnya panu pada
permukaan kulit yang ditandai dengan DAFTAR PUSTAKA
adanya bercak bercak putih pada kulit Aulia Z, Khamid MN, Aninjaya M, 2018,
umumnya muncul di bagian lengan, leher dan Analisis, Kandungan Flavonoid
wajah (Hudson et al, 2018). Kontrol Ekstrak Etanol 70% Simplisia
pembanding digunakan krim Ketokonazol 2
Daun Ungu (Graptophyllum
%.
Hasil uji anti jamur menunjukkan bahwa pictum L griff) Dengan Metode
krim ekstrak daun ungu memiliki aktivitas Kromatografi Lapis Tipis
sebagai anti jamur terhadap Tinea versicolor. Densitometri, Jurnal Ilmu
Indikator efektifitas anti jamur digunakan Kesehatan Stikes Duta Gama
pengukuran diameter zona hambat sediaan Klaten Volume 10 Nomor 2, 81-88
krim daun ungu pada hari 24 jam, 48 jam dan
72 jam.Diameter zona hambat sediaan krim

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


67
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat potential of the different solvent


Indonesia, Jilid I, Trubus extracts of Graptophyllum pictum
Agriwidya. Jakarta leaves, Journal of Applied
Davis, WW dan TR, Stout. 1971. Disc Plate Pharmaceutical Science Vol. 8 (01),
Methods of Microbiological pp. 147-151
Antibiotic Puspitasari AD, Mulangsri DAK,Herlina,
Assay.Microbiology.Vol.22.Hal 2018, Formulasi Krim Tabir Surya
659 – 665 Ekstrak Etanol Daun Kersen
Dewatisari WF.,Rumiyanti (Muntingia calabura L.) untuk
Leni,Rakhmawati Ismi, Kesehatan Kulit, Media
2017.,Rendemen dan Skrining Litbangkes, Vol. 28 No. 4, 263 –
Fitokimia pada Ekstrak Daun 270
Sanseviera sp. Jurnal Penelitian Rustini Ni Luh, Ariati Ni Komang, 2018,
Pertanian Terapan Vol. 17 (3): 197- Identification of Active
202 Antioxidant Compounds
Francis G,Kerem Z, Makkar HPS, Becker K from Ungu Leaf Ethanol Extract
, 2002, The biological action of (Graptophyllum pictum L. Grif),
saponins in animal systems: a Journal of Health Sciences and
review , British Journal of Nutrition Medicine, Vol. 2 No. 1
(2002), 88, 587–605 Sharma V, Paliwal R. 2012. Chemo
Garg, A., D. Anggarwal, S. Garg, and A. K. protective role of Moringa oleifera
Sigla. 2002. Spreading of Semisolid and its isolated saponin against
Formulation : An Update. DMBA induced tissue damage in
Pharmaceutical Tecnology. male mice. Int J Drug Dev & Res.
September:84-102 4(4): 218-28.
Hudson A, Sturgeon A, Alan Peiris A, , 2018, Sumarny, R.,Yuliandini dan Rohani M.
Tinea (or pityriasis) versicolor is a 2013. ‘Efek Antiinflamasi dan
common fungal skin infection that Anti-DiareEkstrak Etanol Herba
could cause areas of a person’s skin Meniran (Phylanthus niruri L.)
to turn a variety of colors, JAMA dan Daun Ungu (Graptophyllum
Volume 320, Number 13 pictum L.Griff)’, Skripsi. Fakultas
Lachman. L, A. Lieberman, and L. Kanig. Farmasi Universitas Pancasila,
1994. Teori dan Praktek Farmasi Jakarta
Industri II. Jakarta : UI-Press. Wagner, B. & Bladt, S. 1996. Plant Drug
1081,1087. Analysis, A Thin Layer
Manoi F, 2011, Analisa Fitokimia dan Chromatography Atlas, 2nd Ed.,
Kandungan Bahan Aktif dari Lima 299-304, Springer-Verlag, Berlin.
Aksesi Tanaman Handeuleum WHO. 2009. Laboratory Manual for
(Graptophyllum pictum (L.) Diagnosis of Fungal Opportunistic
Griff), Jurnal Penelitian Infections in HIV/AIDS Patiens.
Pertanian Terapan, Vol 11(1) : 15- World Health Organization
24 Widyowati R. 2011. Alkaline phosphatase
Poh-Yen K, Lay-Jing S, Hanani F, 2018 In activity of Graptophyllum pictum
vitro evaluation of photoprotective and Sphilanthes acmella fractions

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


68
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 05, Nomor 01, Maret, 2022
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903

against MC3T3-E1 cells as marker


of osteoblast differentiation cells.
Int J Pharm Pharm Sci 3: 34-37.
Zats, J.L., dan Kushla, G.P., 1996. Gels, In
Lieberman, H.A., Lachman, L.,
Schwatz, J.B., (Eds.),
Pharmaceutical Dosage Forms:
Disperse System, 2, 2nd Ed, 413-
414, Marcel Dekker Inc, New
York

Submitted: 27 Maret 2022 Revised : 30 Maret 2022 Accepted : 30 Maret 2022


69

Anda mungkin juga menyukai