Anda di halaman 1dari 7

BAB 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Gambar Keterangan
Pada sampel bawang merah yang
diamati oleh kelompok 2 dapat
terlihat jenis struktur sel dari
bawang merah. Huruf A
menunjukkan adanya Dinding sel,
huruf B menunjukkan Sitoplasma,
dan huruf C menunjukkan Nukleus
(inti sel).

3.2 Pembahasan
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2023 menggunakan
bawang merah sebagai objek pengamatan dan diberi larutan pewarna asetokarmin.
Asetokarmin adalah…..
Pemberian asetokarmin ini bertujuan untuk mempermudah mengidentifikasi sel
yang terdapat pada bawang merah dalam proses pengamatan menggunakan
mikroskop. Sel bawang merah yang diberi warna sintesis akan menunjukkan hasil
yang lebih jelas pada setiap bagian jaringanya dibandingkan dengan sel bawang
merah yang tidak diberi pewarna (Dafrita dan Sari., 2020).
Bawang merah tersusun dari organel-organel sel. Pada pengamatan bawang
merah dengan menggunakan mikroskop, dapat terlihat organel-organel sel seperti
dinding sel, sitoplasma, dan nukleus. Pada gambar dengan panah huruf A
menunjukkan adanya dinding sel pada bawang merah. Dinding sel ini memiliki
bentuk yang tebal dan terletak pada luar membran plasma. Dinding sel terbentuk
dari polisakarida (selulosa dan protein) yang berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel, melindungi jaringan dibawahnya seperti sitoplasma dan membran
plasma dari kerusakan mekanik, dan berperan dalam keluar masuknya zat dari
dalam sel atau sebagai alat transportasi zat. Pada gambar dengan panah huruf B
menunjukkan adanya sitoplasma pada bawang merah. Sitoplasma adalah suatu
cairan seperti gel yang berada di dalam sel dan tersusun atas air dan protein.
Sitoplasma ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolism yang
ada di dalam sel dan juga berperan dalam memeriksa segala sesuatu yang terjadi
di dalam sel kecuali pada nukleus (inti sel). Pada gambar dengan panah huruf C
menunjukkan adanya inti sel atau nukleus pada bawang merah. Nukleus ini
memiliki bentuk sel yang oval yang berfungsi sebagai pusat kegiatan yang terjadi
di dalam sel. Nukleus dibatasi oleh sepasang membran yang memiliki selubung
pada bagian luarnya yang tidak saling menyambung satu sama lain, namun
memiliki pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan materi antara
nukleus dengan organel lainnya (Rahmadina dan Febriani., 2017).
Pada kegiatan praktikum kami menggunakan umbi bawang merah dengan
harapan mengetahui dengan jelas orhanel-organel sel khususnya sitoplasma dan
nukleus. Praktikum pengamatan organel sel pada umbi bawang merah diawali
dengan memotong bawang merah dan di ambil bagian dalamnya untuk dijadikan
sampel pengamatan. Kemudian bagian dalam dari bawang merah di potong
menjadi kotak dengan cutter setipis mungkin agar saat pengamatan sitoplasma
dan nukleus dapat dilihat secara jelas. Berikutnya letakkan bagian dalam bawang
merah yang telah di potong setipis mungkin pada kaca preparat dan di tetesi
asetokarmin secukupnya.
Langkah selanjutnya memanaskan kaca preparat yang diatasnya telah ada
umbi bawang merah yang telah di potong setipis mugkin dengan tetesan
asetokarmin. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan bunsen sampai
menguap. Pemanasan tersebut dilakukan agar asetokarmin terserap dengan baik
oleh umbi bawang merah tersebut. Setelah asetokarmin terserap, tutup kaca
preparate dengan coverglass untuk selanjutkanya diamati menggunakan
mikroskop.
Pada praktikum pengamatan organel sitoplasma dan nukleus pada sel umbi
bawang merah menggunakan asetokarmin. Penggunaan asetokarmin dimaksudkan
agar sitoplasma dengan nukelus dapat dibedakan secara jelas.

Gambar 3.1 Hasil pengamatan organel sel pada umbi bawang merah
Praktikum yang kelompok kami lakukan menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Hal tersebut terbukti dengan pengamatan pada mikroskop yang tidak
menunjukan dengan jelas struktur sel sehingga nukleus pada umbi bawang merah
tidak dapat terlihat dengan jelas tetapi struktur sel sitoplasma terlihat dengan jelas
(gambar 1). Struktur sel pada umbi bawang merah tidak terlihat jelas karena pada
umbi bawang merah tersebut sel-selnya masih aktif membelah sehingga
keberadaan nukleus sulit untuk dideteksi. Pemberian asetokarmin pada umbi
bawang merah tersebut memberikan warna merah terhadap sitoplasma sehingga
terlihat jelas dan terperinci tetapi nukleusnya tidal terlihat dengan jelas. Selain
karena sel yang masih aktif membelah, tidak terlihatnya struktur sel umbi bawang
merah diperkirakan akibat kurang tipisnya umbi bawang merah menggunakan
cutter.

Daftar Pustaka
Dafrita, I. E., dan Sari, M. (2020). Senduduk dan ubi jalar ungu sebagai pewarna
preparat squash akar bawang merah. JPBIO (Jurnal Pendidikan
Biologi), 5(1), 46-55.
Rahmadina., dan Febriani, H. (2017). Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup. Surabaya: CV Selembar Papyrus.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai