Mohon untuk dapat menuliskan refleksi pengerjaan tugas ini pada kotak berikut!
Kesulitan atau kendala apa yang dihadapi pada tugas workshop
publikasi ilmiah dan karya inovasi :
iindrawan82@guru.sd.belajar.id
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Galungan di Kelas VI yang
kemampuan siswanya untuk materi Matematika cukup rendah. Tujuan penulisan
penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode
pengumpulan datanya adalah observasi dan tes prestasi belajar. Metode analisis
datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk data kuantitatif.
Setelah melaksanakan penelitian selama dua siklus terdapat peningkatan hasil
belajar siswa. Sesuai dengan hasil observasi pra siklus hasil belajar siswa masih
tergolong rendah. Hal tersebut terlihat dari rata–rata kelas 55,48 dan ketuntasan
belajar siswa 30,30%. Sedangkan pada siklus I maka rata–rata kelas menjadi
66,24 dan ketuntasan belajar siswa 54,55%. Dan pada siklus II maka rata - rata
kelas 70,06 dan ketuntasan belajar siswa 78,79%. Kesimpulan yang dapat
disampaikan berdasarkan semua hasil analisis data yang telah dilakukan adalah
upaya menjawab apa yang tertuang pada rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan dan semua hasil pembahasan. Penerapan model pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas
VI semester I Sekolah Dasar Negeri 1 Galungan tahun pelajaran 2022 / 2023.
Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Model Problem Based Learning,
Hasil Belajar
3. Observasi
tentang Rekapitulasi Nilai Pada kegiatan apersepsi,
Pembelajaran pada Siklus I di atas peneliti berusaha menarik perhatian
dapat diterangkan sebagai berikut: siswa agar aktif mengikuti
1. Nilai rata - rata hasil belajar pada pembelajaran tetapi masih ada siswa
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang kurang aktif, padahal dalam
siklus pertama sebesar 66,24. model pembelajaran berbasis masalah
2. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya peran aktif siswa merupakan suatu
sebanyak 18 siswa atau sebesar keharusan, karena peran peneliti hanya
54,54%. sebagai fasilitator.
Dalam tahapan pemecahan Dari hasil diskusi dengan para
masalah melalui kegiatan diskusi siswa, maka dapat peneliti simpulkan
kelompok, ada beberapa siswa yang bahwa kegiatan dalam pembelajaran
kurang aktif untuk memberikan yang mengarah pada pembelajaran
masukan atau pendapat mengenai berbasis masalah sudah nampak atau
permasalahan yang dipecahkan, selain sesuai. Peneliti perlu mengemas
itu beberapa siswa kesulitan masalah secara baik sesuai dengan
memberikan komentar atau pokok bahasan. Pada kegiatan diskusi
mengemukakan pendapat yang sesuai kelompok masih ada beberapa siswa
dengan konsep ilmiah. Kendala yang yang kurang aktif. Hal ini harus lebih
dihadapi dalam penerapan model diperhatikan lagi. Adapun kendala
pembelajaran berbasis masalah adalah lainnya adalah mengenai pengaturan
susahnya menuntut peran aktif siswa waktu yang melebihi waktu yang telah
dalam pembahasan dan penyelesaian ditentukan, penggunaan media harus
permasalahan dan di samping itu dari lebih dimaksimalkan serta peneliti
proses tanya jawab ternyata belum juga harus lebih memotivasi siswa agar
memberikan hasil yang maksimal lebih aktif dalam kegiatan kelompok
untuk membantu siswa memberikan untuk memecahkan permasalahan.
jawaban kesimpulan akhir dari Walaupun pada siklus pertama
permasalahan yang telah dipecahkan. ini hasil belajar siswa sudah
Penerapan model pembelajaran menunjukan peningkatan tetapi untuk
berbasis masalah dalam pembahasan mendapatkan nilai yang lebih
dan pemecahan permasalahan, peneliti maksimal, maka peneliti memutuskan
menggunakan model diskusi kelompok untuk melanjutkan kegiatan pada siklus
dan tanya jawab, sehingga dituntut kedua. Dengan pertimbangan bahwa
peran aktif siswa untuk berpikir dalam masih banyaknya siswa yang kurang
pembahasan dan penyelesaian aktif dalam kegiatan pemecahan
permasalahan dengan caranya sendiri. masalah. Jadi kesimpulannya dalam
Dan temuannya adalah, secara siklus kedua nanti peneliti harus
kualitatif terdapat kemajuan atas memperhatikan beberapa hal sebagai
kemampuan berpikir siswa dalam berikut untuk perbaikan dalam
memberikan jawaban permasalahan pembelajaran :
yang sesuai dengan konsep ilmiah atas 1) Untuk kegiatan dalam
materi yang dipelajari. pembelajaran berbasis masalah,
peneliti hendaknya mengemas
4. Refleksi masalah atau peristiwa yang
Setelah melakukan ketiga berkaitan dengan tema secara baik.
tahapan diatas, peneliti bersama 2) Lebih mengefektifkan
observer mulai merefleksi, waktu, terutama kegiatan siswa
merenungkan beberapa hal maupun dalam mencari informasi maupun
kendala apa saja yang ditemukan dalam data untuk pemecahan masalah.
pelaksanaan yang telah dilakukan. 3) Penggunaan media
Selain dilihat dari hasil ulangan siswa, bahan ajar yang harus di
peneliti juga melihat dari hasil maksimalkan.
pengamatan (observasi) yaitu aktivitas 4) Memotivasi siswa yang
siswa dan beberapa wawancara yang kurang antusias dalam siklus
telah dilakukan peneliti dengan siswa pertama terutama dalam kegiatan
disela - sela waktu jam istirahat.
secara berkelompok untuk menciptakan penguasaan kelas dan
memecahkan masalah. situasi belajar yang kondusif, sehingga
Deskripsi Siklus Kedua proses belajar mengajar menjadi
Pelaksanaan perbaikan efektif.
pembelajaran siklus kedua
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. 2. Pelaksanaan
Setelah mempertimbangkan hasil Subyek penelitian yaitu kelas
refleksi pada siklus pertama, maka VI seperti biasa melakukan pembiasaan
pada siklus kedua peneliti mencoba yaitu berdoa yang dipimpin oleh ketua
menyempurnakan pelaksanaan kelas. Siswa memberikan salam kepada
perbaikan pembelajaran. Hal tersebut peneliti, suasana kelas cukup kondusif.
sebagaimana diuraikan pada penjelasan Sebelum pelajaran dimulai peneliti
di bawah ini : mengecek kehadiran siswa, dan semua
1. Perencanaan siswa hadir pada hari itu.
Dalam tindakan pada siklus Sebelum melaksanakan
pertama, peneliti merencanakan dengan pembelajaran terlebih dahulu peneliti
menggunakan model diskusi kelompok melakukan apersepsi, yang ditujukan
dan tanya jawab untuk pemecahan untuk mengetahui pengetahuan awal
masalah, dalam tindakan siklus kedua serta mengulang materi yang telah
maka peneliti akan mengunakan model dipelajari sebelumnya. Pada siklus
tanya jawab kemudian untuk justifikasi kedua ini siswa sudah tidak terlihat
jawaban dan penarikan kesimpulan seperti pada siklus pertama. Pada siklus
akan ditindaklanjuti dengan diskusi kedua siswa lebih antusias, hal ini
kelas dan ulangan tertulis. Sama terlihat dari pertanyaan yang
halnya dengan tindakan siklus dilontarkan oleh peneliti mendapatkan
pertama, untuk memberikan sedikit respon yang baik dari para siswa.
pengetahuan maupun pemahaman Peneliti lebih memotivasi lagi siswa
siswa terhadap konsep materi yang yang pada siklus pertama kurang
dipelajari, maka peneliti juga antusias. Dan akhirnya siswa yang
berencana memberikan pemahaman paling sering membaca buku lebih
awal mengenai konsep ilmiah yang berani untuk menyatakan pendapatnya
akan dipelajari melalui penjelasan di serta menjawab pertanyaan dari
depan kelas, tujuannya untuk peneliti.
membantu siswa memahami materi, Setelah melaksanakan
sebelum memasuki fase pemecahan apersepsi, peneliti menjelaskan apa saja
masalah. Dan bilamana peneliti yang akan dipelajari dalam
beranggapan bahwa penjelasan awal pembelajaran hari itu. Sebelum
yang diberikan menurut pengamatan kegiatan yang mengarah ke model
peneliti tidak berjalan efektif, maka pembelajaran berbasis masalah
akan ditindaklanjuti dengan menyuruh dilaksanakan, peneliti banyak
siswa membaca buku pelajaran maupun melakukan tanya jawab dengan siswa
buku penunjang pembelajaran di terutama beberapa pertanyaan yang
perpustakaan. diajukan dalam apersepsi yang belum
Mengingat model diskusi dan terjawab. Pada kegiatan selanjutnya,
tanya jawab dalam proses pemecahan siswa sudah mulai tahu dan paham apa
masalah dan menarik kesimpulan maka yang harus dilakukan selanjutnya.
sangat dituntut peran aktif siswa, oleh Sebelum peneliti membagi siswa
karenanya, peneliti sedapat mungkin menjadi beberapa kelompok, siswa
sudah mengatur posisi duduk seperti 2) Menca
pada siklus sebelumnya. tidak ada ri alternatif pendekatan untuk
perubahan anggota kelompoknya memecahkan masalah itu
karena peneliti menetapkan kelompok Dalam tahap ini peneliti
sesuai pada siklus sebelumnya. Setiap memberikan waktu kepada semua
kelompok memberi nama kelompoknya kelompok untuk mengumpulkan ide
sesuai dengan kelompok pada siklus untuk menyelesaikan masalah baik
pertama. dengan membuka buku ataupun materi
Dalam kegiatan belajar secara yang telah diberikan peneliti. Peneliti
berkelompok peneliti membagikan berkeliling ke setiap kelompok dan
lembar kerja yang memuat beberapa memberikan arahan yang diperlukan.
permasalahan yang harus diselesaikan Dalam kegiatan ini siswa terlihat aktif
bersama. Pada saat proses dengan membuka - buka berbagai
pembelajaran secara berkelompok sumber referensi yang ada. Terutama
berlangsung siswa banyak menunjukan yang sudah mereka persiapkan.
perubahan yang semula acuh dan tidak 3) Memili
menunjukan motivasinya dalam h dan menerapkan pendekatan
bekerja kelompok, sudah menunjukan pemecahan masalah
peningkatan yaitu dengan aktif Dalam tahapan ini siswa
memberikan pendapatnya pada diminta untuk mengambil dan memilih
kelompok tersebut. Pada siklus kedua keputusan mengenai alternatif
ini peneliti membimbing siswa untuk pemecahan masalah yang akan
menyelesaikan lembar kerja dengan dipilihnya. Sama halnya dengan
tahapan - tahapan yang sama pada tahapan mencari alternatif pemecahan
siklus kedua yaitu sebagai berikut: masalah, dalam memilih alternatif
1) Menge pemecahan masalah pun sudah mulai
nali masalah menunjukan peningkatan yang cukup
Dari lembar kerja, siswa baik.
diminta untuk mengidentifikasi 4) Menca
masalah apa saja yang terjadi, peneliti pai kesimpulan yang dapat
memberikan kesempatan kepada para dipertanggungjawabkan.
siswa untuk mengungkapkan masalah Pada tahap ini siswa diminta
yang muncul. Semua kelompok untuk mempresentasikan dan
mengidentifikasi masalah tersebut menyimpulkan hasil diskusi dengan
dengan cara mengamati fenomena yang kelompoknya. Pada siklus kedua, rata -
diberikan sehingga siswa dapat rata setiap kelompok mengajukan
mengemukakan pertanyaan kelompoknya untuk mempresentasikan
berdasarkan masalah yang didapat. hasil diskusinya di depan kelas. Tetapi
Pada tahap ini siswa sudah untuk mengefektifkan waktu,
memperlihatkan kemajuan atau kelompok yang maju hanya satu
peningkatan dalam mengenali masalah kelompok dengan di undi secara acak.
yang diberikan. Terlihat dari Namun kelompok yang lainpun tetap
meningkatnya siswa yang aktif dalam memberikan tanggapan atas hasil
setiap kelompok belajarnya, bahkan presentasi kelompok yang di depan
ada siswa yang semula tidak pernah kelas. Setelah diskusi kelompok
bertanya sebelumnya pada peneliti, berakhir, posisi duduk siswa kembali
pada siklus kedua ini mulai berani pada keadaan semula. Sebelum peneliti
bertanya. memberikan ulangan terakhir, peneliti
bersama - sama dengan siswa tuntas 18 siswa (54,55%) meningkat
menyimpulkan materi yang telah menjadi 26 siswa (78,79%) atau
dipelajari. meningkat sebanyak 8 orang siswa
Rata - rata nilai kelas VI (24,24%). Melihat hasil di atas maka
Sekolah Dasar Negeri 1 Galungan peneliti menyimpulkan bahwa hasil
dalam mata pelajaran matematika, pengamatan terhadap peningkatan hasil
melalui perhitungan sebagai berikut. belajar sudah mencapai angka di atas
70%.
Penjelasan mengenai aspek
hasil belajar yang diamati adalah
respon siswa terhadap pernyataan, rasa
ingin tahu, dan motivasi dalam
Sedangkan untuk Daya Serap pelaksanaan kegiatan diskusi. Kegiatan
Siswa, maka diperoleh melalui pengamatan ini dilakukan oleh peneliti
perhitungan sebagai berikut. selama kegiatan perbaikan
pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan format observasi yang
telah dipersiapkan.
Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa dari 33 siswa
terdapat 26 orang siswa yang tuntas
Sedangkan untuk Ketuntasan
belajarnya (78,79%) dilihat dari hasil
belajar siswa, maka diperoleh melalui
belajarnya. Melihat hasil di atas maka
perhitungan sebagai berikut.
peneliti menyimpulkan bahwa hasil
pengamatan terhadap peningkatan hasil
belajar siswa sudah mencapai angka di
atas 70%.
3. Observasi
Berdasarkan uraian di atas Pada kegiatan apersepsi,
tentang Rekapitulasi Nilai peneliti berusaha menarik perhatian
Pembelajaran matematika pada Siklus siswa agar aktif mengikuti
kedua di atas dapat diterangkan sebagai pembelajaran tetapi masih ada siswa
berikut: yang kurang aktif, padahal dalam
1. Nilai rata - rata hasil belajar siswa model pembelajaran berbasis masalah
pada pelaksanaan perbaikan peran aktif siswa merupakan suatu
pembelajaran siklus kedua sebesar keharusan, karena peran peneliti hanya
70,06 sebagai fasilitator.
2. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya Dalam tahapan pemecahan
sebanyak 26 orang siswa atau permasalahan melalui kegiatan tanya
sebesar 78,79%. jawab hanya sebagian siswa yang aktif
3. Masih ada 7 orang siswa yang bertanya atau memberikan pendapatnya
belum tuntas belajarnya atau sebesar mengenai permasalahan yang
21,21% dipecahkan, dan sebagian dari
Berdasarkan penjelasan pertanyaan siswa menunjukan siswa
sebagaimana tersebut di atas dapat kurang memahami konsep
disimpulkan bahwa ketuntasan belajar permasalahan.
siswa mengalami peningkatan dari
siklus I, karena pada siklus I siswa
Dalam kegiatan diskusi kelas, Setelah melakukan ketiga
ada beberapa siswa yang kurang aktif tahapan diatas, peneliti mulai
untuk memberikan masukan atau merefleksi, merenungkan beberapa hal
pendapat mengenai permasalahan yang apa saja yang di temukan dalam
dipecahkan, selain itu terlihat jika pelaksanaan yang telah dilakukan. Baik
siswa kesulitan memberikan komentar dari siklus pertama sampai dengan
atau mengemukakan pendapat yang siklus kedua. Dengan berpedoman pada
sesuai dengan konsep ilmiah. hasil pengamatan (observasi) dari
Kesimpulan yang diberikan beberapa wawancara yang telah
siswa terkait dengan permasalahan dilakukan peneliti dengan para siswa
yang telah dipecahkan juga belum disela - sela waktu jam istirahat. Selain
sesuai dengan konsep ilmiah. Karena dari hasil pengamatan selama
dengan metode tanya jawab dan pembelajaran,dilihat pula hasil ulangan
diskusi, ternyata siswa juga belum juga siswa pada siklus pertama dan siklus
berhasil memberikan kesimpulan kedua.
sesuai dengan konsep ilmiah, maka Melihat hasil di atas maka
ditindaklanjuti dengan ulangan tertulis peneliti menyimpulkan bahwa hasil
untuk mengembalikan pemahaman pengamatan terhadap peningkatan hasil
siswa agar dapat memberikan belajar sudah mencapai angka di atas
kesimpulan sesuai dengan konsep 70%, sehingga proses perbaikan
ilmiah. pembelajaran dinyatakan berhasil dan
tuntas.
4. Refleksi
Gunarto. 2013. Model Dan Metode Hayati, Sri. 2014. Belajar Dan
Pembelajaran Di Sekolah. Pembelajaran Berbasis
Semarang: Universitas Islam Cooperative Learning. Bandung:
Sultan Agung Semarang Universitas Pendidikan Indonesia
Hidayati, Oktia Fajri Puji. 2007. Studi Kartowagiran Badrun. 2005. Dasar –
Komparasi Hasil Belajar Dasar Penelitian Tindakan.
Geografi Antara Pembelajaran Makalah. Yogyakarta:
Berbasis Masalah Dengan Universitas Negeri Yogyakarta.
Pratiwi, Dwi Astuti. 2010.
Nasution, Nurul Rafiqah. 2012. Pembelajaran Berbasis Masalah
Penerapan Model Pembelajaran Dengan Metode Proyek Dan
Berbasis Masalah Terhadap Resitasi Ditinjau Dari Kreativitas
Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Konsep Diri Siswa. Tesis.
Matematika Siswa. Artikel. Surakarta: Universitas Sebelas
Medan: Universitas Medan Maret