Anda di halaman 1dari 1

DEFINISI HUKUM

"Hukum" atau law (Inggris) atau recht (Belanda dan Jerman), atau droit (Perancis), atau
hukm (Arab) berasal dari bahasa Latin rectum yang berarti tuntunan atau bimbingan, perintah
atau pemerintahan. Rectum dalam bahasa Romawi adalah rex yang berarti raja atau perintah
raja. Istilah-istilah tersebut (recht, rectum, rex) dalam bahasa Inggris menjadi right (hak atau
adil) juga berarti hukumu . Hukum merupakan seluruh aturan tingkah laku berupa
norma/kaidah baik tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan tata
tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya berdasarkan
keyakinan dan kekuasaan hukum itu.
Adapun menurut Pendapat Para Ahli, Hukum dijelaskan sebagai berikut :
1. Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak
bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari
orang yang lain, menurut peraturan hukum tentang kemerdekaan.
2. Utrecht, hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup (perintah perintah dan
larangan-larangan) yang mengatur suatu tata tertib dalam suatu masyarakat dan oleh
karena itu harus ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.
3. Achmad Sanusi, hukum adalah himpunan kaidah berisi keharusan atau larangan
tentang tingkah laku manusia, kaidah mana memang dianut oleh masyarakat.
Pelanggaran atau kelalaian atas kaidah-kaidah tersebut dikenakan sanksi yang apabila
perlu dapat dipaksakan oleh penguasa.
Hukum sebagai suatu system memiliki kompleksitas dan multiperspektif, baik hukum
yang ada di negara kita sendiri seperti hukum adat, hukum islam dan hukum positif kita
maupun hukum barat seperti common law dan civil law system. Kompleksitas dan
multiperspektif ini dapat kita lihat misalnya dalam hukum Islam yang menganggap bahwa
agama dan hukum adalah satu. Sementara Sistem hukum Barat khususnya di daratan Eropa
dilakukan melalui pembentukan kodifikasi, berbeda dengan Hukum Adat yang identitas
hukumnya tumbuh dengan identitas masyarakat yang membentuknya, sedangkan hukum
positif atau hukum Nasional negara kita Indonesia tidak dapat dipungkiri masih
mempergunakan sebagian besar hukum tertulis yang berasal dari “warisan” penjajah. Namun,
perbedaan sistem hukum pada hakikatnya hukum selalu bermuara pada terwujudnya
keadilan, keteraturan maupun ketertiban dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai