Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN DI ARLIA SALON KABUPATEN PURWAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Manajemen

Oleh:

NAMIRA RIZKIYANI

185210034

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS PERDANA

MANDIRI PURWAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN DI ARLIA SALON KABUPATEN PURWAKARTA”

Tanggung jawab yuridis ada pada penulis,

Namira Rizkiyani

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Tim Pembimbing:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Fachmi Immanur A, S.Tr.AB., M.M. Ricky Ekaristy Purwadi, S.Pd., M.Pd.

Tim Penguji:

Penguji I, Penguji II,

Patriot Nusa, S.E., M.B.A. Indra Dermawan, S.Sos., M.AB.

Mengetahui:
Ketua Program Studi
STIEB PERDANA MANDIRI

Dr. Gina Novianti Rahayu, ST., M.Pd.


PERNYATAAN

“Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan Pelanggan di Arlia Salon Kabupaten Purwakarta” ini

adalah sepenuhnya karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku”.

Purwakarta, 14 Juli 2022


Yang membuat pernyataan,

Namira Rizkiyani
NIM.185210034

i
ABSTRAK

Namira Rizkiyani (185210034) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap


Kepuasan Pelanggan di Arlia Salon. Dibawah bimbingan Djuni Akbar, SE.,
M.Si. dan Ricky Ekaristy Purwadi, S.Pd., M.Pd.
Kacantikan memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat
khususnya wanita. Hal ini menyebabkan penyedia jasa salon kecantikan berlomba-
lomba untuk manarik pelanggan dengan berbagai keunggulan pelayanan yang
disediakan. Melihat fenomena tersebut, salah satu salon kecantikan yang ada di
Purwakarta yaitu Arlia Salon hadir sebagai solusi kebutuhan wanita yang akan
menunjang kecantikan dan meningkatkan kepercayaan diri khususnya wanita.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan di Arlia
Salon yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan pelanggan sehingga masih
belum memenuhi kepuasan pelanggan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran kualitas
pelayanan yang diberikan Arlia Salon. 2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan
pelanggan Arlia Salon. 3) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan di Arlia Salon.
Subjek penelitian ini adalah pelanggan Arlia Salon. Adapun metode penelitiannya
menggunakan kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data
primer dan sekunder. Dari populasi yang tidak diketahui diambil sampel sejumlah
96 orang. Nonprobably sampling khususnya sampling eksidental merupakan teknik
sampling yang peneliti pilih. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara dan kuesioner. Untuk mengukur besarnya pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Alia Salon digunakan teknik analisis
data korelasi product moment dan analisis regresi linear sederhana dengan
menggunakan software SPSS versi 25.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan
pelanggan yang diperoleh dan dirasakan oleh pelanggan di Arlia Salon berada pada
kategori sangat kuat. Bersarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan adalah 81,1% sedangkan 18,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesikan skripsi ini dengan

judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN DI ARLIA SALON”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri Purwakarta.

Peneliti menyadari keterbatasan pengetahuan, kemampuan, maupun

pengalaman, menjadi kendala dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

peneliti mengharapkan kritik, saran, serta koreksi yang sifatnya membangun dari

para pembaca guna perbaikan skripsi ini selanjutnya serta bermanfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan dalam pengembangan ilmu Manajemen Pemasaran.

Purwakarta, 20 Juli 2022

Namira Rizkiyani
NIM.185210034

iii
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Sehubungan dengan

keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki peneliti,

skripsi ini dapat terselesaikan pula berkat doa, motivasi, fasilitas, bantuan, dan

perhatian berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang terhormat sebagai berikut:

1. Bapak Ika Jatnika, S.E., M.Sc., Ak., CA. selaku Ketua STIEB Perdana

Mandiri.

2. Ibu Dr. Gina Novianti Rahayu, S.T., M.Pd selaku Ketua Program Studi

Manajemen Bisnis STIEB Perdana Mandiri.

3. Bapak Fachmi Imannur A, S.Tr.AB., M.M. selaku Dosen Pembimbing I

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Ricky Ekaristy Purwadi, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing II

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh staf Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan serta staf

pengajar STIEB Perdana Mandiri

6. Ibu Yayan Sri Marliana selaku Owner Arlia Salon

7. Mamaku tercinta dan Alm. Bapak serta adikku Wildan.

8. Kiki Wahyuda yang senantiasa membantu dan memberikan semangat.

9. Sahabat terdekat Jihan, Cindy, Julaeha, Vivi, Ayuni, Wiwin, Resti dan

Marwiyah

iv
10. Rekan mahasiswa Manajemen Bisnis angkatan 2018

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang secara

langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam penyusunan skripsi

ini.

Purwakarta, 20 Juli 2022

Namira Rizkiyani
NIM. 185210034

v
DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN....................................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10

1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................................................... 10

1.4.2. Manfaat Praktis .................................................................................... 10

BAB II ................................................................................................................... 11

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ....................................................................................................... 11

vi
2.1. Kajian Pustaka ............................................................................................ 11

2.1.1. Pemasaran ............................................................................................ 11

2.1.1.1. Definisi Pemasaran........................................................................ 11

2.1.1.2. Unsur-Unsur Pemasaran................................................................ 12

2.1.1.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 14

2.1.1.4. Konsep Pemasaran ........................................................................ 16

2.1.1.5. Tingkatan Pemasaran .................................................................... 18

2.1.1.6. Jasa ................................................................................................ 19

2.1.1.7. Klasifikasi Jasa .............................................................................. 19

2.1.1.8. Karakteristik Jasa .......................................................................... 20

2.1.1.9. Model Persepsi Kualitas Jasa ........................................................ 20

2.1.2. Pelayanan ............................................................................................. 21

2.1.2.1. Definisi Kualitas Pelayanan .......................................................... 21

2.1.2.2 Indikator Kualitas Pelayanan ......................................................... 22

2.1.3. Kepuasan Pelanggan ............................................................................ 23

2.1.3.1. Definisi Kepuasan Pelanggan ....................................................... 23

2.1.3.2 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ..................................... 24

2.1.3.3. Konsep Pengukuran Kepuasan Pelanggan .................................... 25

2.1.3.4 Manfaat Kepuasan Pelanggan ........................................................ 27

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 28

vii
2.3. Hubungan antara variable kualitas pelayanan dan variable kepuasan

pelanggan........................................................................................................... 35

2.4. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 36

BAB III ................................................................................................................. 42

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 42

3.1. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 42

3.1.1. Subjek Penelitian ................................................................................. 42

3.1.2. Objek Penelitian ................................................................................... 42

3.2. Metode Penelitian ....................................................................................... 42

3.3. Operasional Variabel .................................................................................. 43

3.4. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 48

3.4.1. Jenis Data ............................................................................................. 48

3.4.2. Sumber Data ........................................................................................ 48

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................................... 49

3.5.1. Populasi................................................................................................ 49

3.5.2. Sampel ................................................................................................. 49

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel (Teknik Sampling) ..................................... 51

3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 52

3.7. Teknik Analisis Data .................................................................................. 53

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 56

viii
3.8.1. Uji Validitas ......................................................................................... 56

3.8.2. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 59

3.8.3 Uji Asumsi ............................................................................................ 61

3.8.3.1. Uji Normalitas ............................................................................... 61

3.8.3.2 Uji Linearitas .................................................................................. 61

3.8.4. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval dengan Methode Of

Succesive Interval (MSI) ............................................................................... 62

3.8.5. Uji Hipotesis ........................................................................................ 62

3.8.5.1. Analisis Korelasi ........................................................................... 62

3.8.5.2. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................... 63

3.8.5.3. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 64

3.8.4.4. Uji Signifikasi (Uji t) .................................................................... 64

BAB IV ................................................................................................................. 68

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 68

4.1. Hasil Penelitian........................................................................................... 68

4.1.1. Profil Arlia Salon ................................................................................. 68

4.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 68

4.1.3. Karakteristik Responden ...................................................................... 69

4.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 70

4.1.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 70

ix
4.1.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 71

4.2. Gambaran Kualitas Pelayanan .................................................................... 72

4.2.1. Tanggapan Responden Mengenai Keandalan (Reliability) ................. 73

4.2.2. Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap (Responsiveness) . 74

4.2.3. Tanggapan Responden Mengenai Jaminan (Assurance) ..................... 75

4.2.4. Tanggapan Responden MengenaiEmpati (Empathy) .......................... 77

4.2.5. Tanggapan Responden Mengenai Bukti Fisik (tangible) .................... 78

4.2.6. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Pelayanan ... 80

4.3. Gambaran Kepuasan Pelanggan ................................................................. 84

4.3.1. Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Kepuasan Pelanggan ....... 85

4.3.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan

....................................................................................................................... 88

4.4. Pengujian Validitas, Reabilitas, MSI, Asumsi dan Hipotesis .................... 92

4.4.1. Uji Validitas ......................................................................................... 92

4.4.2. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 94

4.4.3. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval dengan Methode Of

Succesive Interval (MSI) ............................................................................... 95

4.4.4.Uji Asumsi ............................................................................................ 96

4.4.4.1. Uji Normalitas ............................................................................... 96

4.4.4.2. Uji Linearitas ................................................................................. 98

x
4.4.5. Uji Hipotesis ........................................................................................ 99

4.4.5.1. Analisis Korelasi ........................................................................... 99

4.4.5.2. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................. 100

4.4.5.3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 101

4.4.5.4. Uji Signifikasi (Uji t) .................................................................. 101

4.5. Pembahasan .............................................................................................. 103

4.5.1. Gambaran Kualitas Pelayanan ........................................................... 103

4.5.2. Gambaran Kepuasan Pelanggan ........................................................ 105

4.5.3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan .......... 106

BAB V................................................................................................................. 109

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................... 109

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 109

5.2. Rekomendasi ........................................................................................ 110

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Daftar Nama Salon di Purwakarta ........................................................ 3

Tabel 1.2. Data Transaksi Arlia Salon 2019-2021 ................................................. 6

Tabel 1.3. Rekapitulasi Hasil Pra Survey .............................................................. 7

Tabel 2.1. Resume Penelitian Terdulu ................................................................. 28

Tabel 3.1. Operasional Variabel ........................................................................... 44

Tabel 3.2. Kriteria Persentase Tanggapan Responden ......................................... 55

Tabel 3.3. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ................................................ 59

Tabel 4.1. Distribusi Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner ............................. 69

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 70

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................ 71

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................... 71

Tabel 4.5. Kriteria Persentase Tanggapan Responden ......................................... 73

Tabel 4.6. Tanggapan Responden Mengenai Bukti Fisik (tangible) ................... 73

Tabel 4.7. Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap

(responsiveness) ................................................................................. 74

Tabel 4.8. Tanggapan Responden Mengenai Keandalan (reliability) ................ 76

xii
Tabel 4.9. Tanggapan Responden Mengenai Jaminan (assurance) ..................... 77

Tabel 4.10. Tanggapan Responden Mengenai Empati (empathy) ....................... 78

Tabel 4.11. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kualitas

Pelayanan ......................................................................................... 80

Tabel 4.12. Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Kepuasan

Pelanggan ........................................................................................ 85

Tabel 4.13. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan

Pelanggan ........................................................................................ 88

Tabel 4.14. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X) ...................... 92

Tabel 4.15. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ................... 93

Tabel 4.16. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 95

Tabel 4.17. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 96

Tabel 4.18. Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 98

Tabel 4.19. Hasil Analisis Korelasi .................................................................. 99

Tabel 4.20. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ...................................... 100

Tabel 4.21. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 101

Tabel 4.22. Hasil Uji Signifikasi (Uji t) ........................................................... 102

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perkembangan Indeks Persaingan Usaha 2018-2022 ..................... 1

Gambar 1.2. Grafik Pasar Industri Kosmetik ......................................................... 3

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 38

Gambar 3.1. Macam-macam Teknik Sampling ................................................... 52

Gambar 3.2. Rentang Nilai Variabel Penelitian ................................................... 57

Gambar 4.1. Rentang Nilai Variabel Kualitas Pelayanan dalam

Kontinium ..................................................................................... 83

Gambar 4.2. Rentang Nilai Variabel Kepuasan Pelanggan dalam

Kontinium .................................................................................... 91

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat keterangan penelitian

Lampiran 2 Kuesioner studi pendahuluan

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Rekapitulasi kuesioner variabel

kualitas pelayanan (X)

Lampiran 5 Rekapitulasi kuesioner variabel

kepuasan pelanggan (Y)

Lampiran 6 Hail uji validitas

Lampiran 7 Hasil uji reliabilitas

Lampiran 8 Hasil uji normalitas

Lampiran 9 Hasil uji linearitas

Lampiran 10 Hasil analisis korelasi linear sederhana

Lampiran 11 Hasil analisis regresi linear sederhana

Lampiran 12 Hasil uji determinasi (R2)

Lampiran 13 Hasil uji signifikasi

Lampiran 14 MSI

Lampiran 15 Tabel nilai distribusi r

Lampiran 16 Tabel nilai distribusi t

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis di Indonesia semakin berkembang pesat. Keadaan

tersebut menimbulkan persaingan yang tajam antara pelaku bisnis, sehingga

memaksa pelaku bisnis untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat

mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti

apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan. Meningkatnya

persaingan bisnis dan usaha ini juga dibuktikan dengan indeks persaingan usaha

yang meningkat. Berikut adalah grafik data perkembangan indeks persaingan usaha

pada tahun 2018-2021.

Sumber: Laporan IPU 2018-2021 (kppu.go.id)

Gambar 1.1
Perkembangan Indeks Persaingan Usaha 2018-2022

Hasil kajian menyatakan bahwa persaingan usaha secara nasional termasuk

ke dalam kategori persaingan usaha menuju tinggi. Terdapat kenaikan nilai IPU

pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Pada tahun 2021, nilai IPU mencapai

1
2

4,81 poin atau meningkat dibandingkan tahun 2020 yang hanya 4,65 poin (skala 1-

7, dimana 1 menunjukkan tingkat persaingan rendah dan 7 menunjukkan tingkat

persaingan tinggi). Sebagaimana tercermin di Gambar 1, Pandemi Covid-19

berdampak pada indeks persaingan di tahun 2020 yang turun dari posisi sebelumnya

di tahun 2019.Namun demikian, seiring program pemulihan ekonomi dan

pengendalian Covid19 yang semakin baik, indeks persaingan kembali meningkat di

2021, dimana peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh faktor permintaan

dan penawaran. Besaran IPU tahun ini juga semakin mendekati Target Nasional

yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2024 yakni

Indeks Persepsi Persaingan Usaha 5,0 poin.

Pertumbuhan bisnis dalam beberapa tahun terakhir tersebut diwarnai

dengan berbagai macam persaingan di segala bidang, tidak terkecuali pada bisnis

salon kecantikan. Perkembangan tersebut diketahui dengan meningkatnya jumlah

bisnis salon kecantikan yang semakin banyak berkembang dari tahun ke tahun.

Melihat kondisi tersebut menyebabkan para pengusaha salon kecantikan semakin

dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat.

Maraknya persaingan bisnis kecantikan ini juga diakibatkan banyaknya

populasi perempuan yang ada di Indonesia lebih dominan dibandingkan dengan

laki-laki. Hal ini juga ditandia dengan bertumbuhnya industry kosmetik yang

mencapai 9% meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu hanya sekitar 7,3%

kenaikan ini juga dipicu oleh meningkatnya tren kebutuhan masyarakat terhadap

produk kecantikan dan perawatan tubuh. katadata.co.id (di akses pada tanggal 10

Februari 2022). Dengan banyaknya persaingan bisnis kecantikan tersebut membuat

2
3

banyak konsumen perempuan mendapatkan pilihan yang sulit untuk menggunakan

jasa kecantikan yang akan mereka pilih.

Gambar 1.2
Grafik Pasar Industri Kosmetik

Keanikan pasar idustri dibidang kosmetik juga dapat dilihat pada grafik yang

ada pada gambar 1.2 bahwa industri kosmetik mengalami kenaikan terus menerus

pada setiap tahunnya. Kenaikan ini dikarenakan kebiasaan masyarakat tentang

pembelian produk kecantikan selama pandemi, hasilnya konsumen lebih memilih

menggunakan produk perawatan wajah dibandingkan make up dekoratif. Ini

dikarenakan selama pandemi masyarakat diwajibkan menggunakan masker sebagai

salah satu protokol kesehatan.

Salon kecantikan di daerah Purwakarta juga semakin berkembang pesat, hal

ini dapat dilihat pada setiap jalan di daerah Purwakarta banyak sekali salon

kecantikan yang bisa di jumpai. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi langsung

ke lapangan dan juga hasil dari penelusuran pada Google maps ataupun pada

website.

3
4

Berikut akan dilampirkan data pesaing salon kecantikan yang ada di

Purwakarta yang membuktikan bahwa persaingan bisnis salon kecantikan ini

mengalami persaingan yang sangat ketat.

Tabel 1.1

Daftar Nama Salon di Purwakarta

No Nama Salon Alamat


1. Ocha Salon Jl. Bendul kecamatan Sukatani
2. Shine Jl. Anjun, Plered
3. Shrie Salon Jl. Cikopak
4. Reva Salon Jl. Veteran No. 24
5. Renata Salon Jl. Ipik Gandamananah
6. Mojang Salon Purwakarta Kp. Bungursari
7. Tamago Salon Kp. Tegalmunjul
8. Farina Jl. Veteran
9. Kalinka Jl. R.E. Martadinata
10. Keysa Salon Jl. Veteran Ciwangi
11. Sissy Salon Kp. Cimuntuk, Sukatani
12. Katia Derma Jl, Raya Bendul, Sukatani
13. Natasha Jl. Veteran, Ciseureuh
14. Tasyaken Jl. Veteran, Nagri Kaler
15. Shrie Salon Jl. Cikopak, Mulyamekar
16. Keira Jl. Veteran, Ciseureuh
17. Apip Salon Jl. Ipik Gandamanah
18. Cinderella Salon Jl. Basuki Rahmat
19. Salon Anna Kecamatan Jatiluhur
20. Delta Salon Jl. Raya Campaka
21. Perak Beauty Jl. Ipik Gandamanah
22. Salon Citra Jl. Kapten Halim
23. Nirwana Jl. Munjuljaya
24. Indri Salon Jl. Jendral Sudirman
25. Chika Salon Jl. Jendral Sudirman
Sumber: Data diolah dan Google Maps 2022

Berdasarkan tabel 1.1. terlihat bahwa persaingan usaha penyedia jasa salon

kecantikan di Purwakarta berkembang pesat. Bahkan jika dilihat bahwa salon

4
5

kecantikan yang ada di Jl. Veteran terdapat lebih dari lima salon. Dengan begitu,

pelaku usaha salon kecantikan harus meningkatkan kepuasan pelayanannya agar

suatu usaha bisa terus berkembang dan mampu bersaing dengan pelaku usaha yang

lain. Dengan banyaknya salon kecantikan yang ada di Purwakarta, maka akan

terlihat bagaimana calon pelanggan memilih untuk menggunakan jasanya pada

salon tertentu apakah melihat dari keterampilan karyawannya, lokasi yang strategis,

harga yang terjangkau, ataupun lahan parkir yang luas. Beberapa faktor tersebut

bisa menjadi acuan untuk calon pelanggan memilih jasa kecantikan yang mereka

butuhkan atau yang mereka pilih.

Kualitas pelayanan merupakan senjata ampuh dalam keunggulan suatu

perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Suatu pelayanan

yang baik akan menyebabkan terpenuhinya harapan pelanggan sehingga pelanggan

merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Jasa perawatan kecantikan yang ada di Purwakarta salah satunya adalah

Arlia Salon yang bertempat di desa Sukajaya kecamatan Sukatani kabupaten

Purwakarta. Pelayanan yang diberikan oleh Arlia Salon ini berupa keterampilan

karyawannya, meliliki lahan parkir, ketersediaan toilet dan juga tempat yang cukup

nyaman. Dengan keadaan persaingan yang begitu ketat maka usaha-usaha yang

bergerak di bidang kecantikan harus bisa berinovasi dan juga meningkatkan

kualitas pelayanannya agar calon pelanggan memutuskan untuk menggunakan jasa

kecantikan yang mereka tawarkan. Pelayanan yang berbeda dan juga beragam

membuat calon pelanggan akan membandingkan dengan pelayanan yang diberikan

oleh salon pesaing sebagai pilihan yang akan calon pelanggan putuskan. Kualitas

5
6

pelayanan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan jumlah pelanggan.

Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan

pelanggan. Produk jasa yang ditawarkan oleh Arlia Salon diantaranya adalah

potong rambut, creambat, hair spa, colouring, facial.

Adanya treatment baru yang berawal dari tahun 2020 yaitu Facial

mengakibatkan perubahan transaksi pada Arlia Salon karena pada tahun

sebelumnya Arlia Salon hanya berfokus pada treatment rambut saja. Untuk lebih

memastikan adanya perubahan yang terjadi, berikut akan dilampirkan tabel data

transaksi yang ada di Arlia Salon selama tiga tahun terakhir:

Tabel 1.2
Data Transaksi Arlia Salon 2019-2021
(dalam satuan transaksi)

Tahun Jumlah Transaksi

2019 370

2020 425

2021 350

Sumber: Arlia Salon 2022

Dari tabel 1.2 menunjukan bahwa jumlah transaksi pada tahun 2019 ke tahun

2020 mengalami kenaikan jumlah transaksi dari dari 370 menjadi 425 kenaikan ini

diakibatkan adanya treatment baru yaitu facial. Dalam kondisinya, walaupun pada

tahun 2020 masih terjadinya pandemi, tetapi transaksi yang ada di Arlia Salon

meningkat hal ini menandakan bahwa kebutuhan perempuan dalam hal kecantikan

6
7

tidak dapat dipisahkan dan sudah menjadi suatu keharusan untuk perempuan.

sedangkan dari tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami penurunan jumlah transaksi

dari 425 menjadi 350 hal tersebut karena adanya beberapa faktor tertentu

diantaranya banyaknya pesaing yang muncul pada tahun tersebut yang

mengakibatkan banyaknya pelanggan melakukan transaksi atau menggunakan jasa

kecantikan kepada salon pesaing.

Oleh karena itu untuk mengetahui faktor penurunan transaksi yang terjadi

pada Arlia Salon yang bisa diakibatkan karena pelayanan yang kurang baik, harga

yang tidak terjangkau ataupun tempatnya yang tidak stategis. Berikut akan

dilampirkan rekapitulasi hasil pra survey yang dilakukan kepada pelanggan Arlia

Salon.

Tabel 1.3
Rekapitulasi Hasil Pra Survey

No. Pernyataan Setuju Tidak Jumlah


Setuju
1. Arlia Salon 10 20 30
memiliki junis
treatment yang
beragam
2. Karyawan Arlia 15 15 30
Salon ramah dan
sopan
3. Arlia Salon 10 20 30
melakukan
promosi yang
menarik
4. Arlia Salon 13 17 30
memiliki
pelayanan yang
baik

7
8

5. Arlia Salon 21 9 30
memiliki tempat
yang strategis
6. Arlia Salon 10 20 30
menawarkan
harga yang
terjangkau
7. Arlia Salon 15 15 30
melakukan proses
treatment yang
cepat
Sumber: Data diolah 2022

Berdasarkan degngan hasil pra survey yang ada pada tabel 1.3, terlihat

bahwa banyak pelanggan yang tidak setuju dengan jenis treatment yang beragam,

tidak setuju dengan harga yang terjangkau, tidak setuju dengan promosi yang

menarik dan tidak setuju dengan pelayanan yang baik. Dalam pra survey tersebut,

peneliti tertarik untuk meneliti tebih jauh lagi mengenai pelayanan yang diberikan

oleh Arlia Salon. Mengingat kualitas pelayanan yang ada pada Arlia Salon menarik

untuk diteliti lebih jauh lagi oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk

meneliti kualitas pelayanan yang diberikan oleh Arlia Salon.

Sehubungan dengan hasil pra survey diatas ada beberapa faktor yang

menyebabkan jumlah transaksi di Arlia Salon menurun diantaranya karena jenis

treatment yang tidak beragam, promosinya tidak menarik, pelayanannya kurang

baik, dan harganya tidak terjangkau. Oleh karena itu, Arlia Salon harus

meningkatkan beberapa faktor yang kurang tersebut.

Kualitas pelayanan yang harus diberikan adalah kualitas pelayanan yang

sesuai dengan harapan pelanggan. Oleh karena itu pelaku usaha dan bisnis terutama

dibidang jasa harus memperhatikan kualitas pelayanan mereka sehingga pelanggan

bisa merasa puas.

8
9

Adapun penelitian sebelumnya oleh Ade Ratnasari (2016) yang berjudul

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi

Kasus pada Salon Cantik) mengatakan bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di salon Cantik. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Rey Avila Mangarin dan Jennifer C. Gonzaga

(2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Service Quality and Customer

Satisfaction Among Beauty Salon” mengatakan bahwa Quality Service has a

significant low positive correlation to Customer Satisfaction.

Dari uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar

“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN DI ARLIA SALON”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kualitas pelayanan di Arlia Salon?

2. Bagaimana gambaran kepuasan pelanggan di Arlia Salon?

3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan di Arlia Salon?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan yang diberikan Arlia Salon.

9
10

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan Arlia Salon.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

di Arlia Salon.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu

manajemen, khususnya manajemen pemasaran mengenai kualitas pelayanan

dan kepuasan pelanggan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola

Arlia Salon untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui kualitas

pelayanan.

10
11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


PENELITIAN

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pemasaran

2.1.1.1. Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (2019:5) pemasaran (Marketing) adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

Pemasaran (Marketing) adalah mengidentifikasi dan

memenuhu kebutuhan manusia dan sosial. Menurut American

Marketing Association (AMA) Pemasaran adalah suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan

untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Definisi marketing atau pemasaran menurut Association of

Australia dan New Zealand (MAANZ) pemasaran adalah aktivitas

yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran

yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian,

promosi dan penentuan harga dari barang, jasa dan ide.

Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas bahwa

marketing atau pemasaran adalah suatu aktivitas satu orang individu

dengan yang lainnya atau sutau kelompok dan organisasi yang

11
12

melakukan berbagai aktivitas menciptakan dan hubungan pertukaran

yang saling menguntungkan dan saling memuaskan.

2.1.1.2. Unsur-Unsur Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2018:59) dalam unsur

pemasaran terdapat tiga elemen penting diantaranya:

1. Strategi Pemasaran

a. Segmentation (Segmentasi Pasar)

Segmentasi pasar adalah proses pembagian pasar menjadi

kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku berbed, yang mungkin memerlukan

produk atau program pemasaran terpisah.

b. Targeting (Target Pasar)

Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasar,

perusahaan dapat memasukin satu atau beberapa segmen tersebut.

Target pasar melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan

memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Perusahaan

harus menargetkan daya tarik segmen di mana perusahaan dapat

menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya

sepanjang waktu.

c. Positioning

Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki

tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan, relative terhadap produk

pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.

12
13

2. Taktik Pemasaran

Berikut adalah taktik perusahaan menurut Kotler dan Amstrong

(2018:61-62):

a. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon

yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari

semua hal yang kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi

empat kelompok variabel yang disebut “tujuh P”.

b. Penjualan

Program yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang

berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang

dan jasa dari perodusen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

sesuai dengan yang diperlukan.

c. Diferensiasi

Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar perusahaan

harus memutuskan bagaimana mendefensiasikan penawaran

pasarnya untuk segmen sasaran dan posisi apa yang ditempatinya

dalam segmen tersebut.

3. Nilai Pemasaran

Menurut Kartajaya (2021) Nilai pemasaran adalah

seperangkat nilai yang dikembangkan oleh perusahaan melalui

13
14

merek, pelayanan, dan proses dengan harapan untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan.

• Merek (Brand)

Suatu merek dari suatu produk mengandung makna

yang dapat dikenali artinya mudah memisahkan satu

yang serupa dengan yang lainnya.

• Pelayanan (service)

Elemen pelayanan menjadi sisi tersendiri yang

relative tetap ampuh untuk dijadikan sebagai senjata

dalam mengendalikan persaingan

• Proses

Proses menyangkut kemampuan para karyawan

untuk melakukan Tindakan yang sesuai denga napa

yang diharapkan.

• Kepuasan konsumen

Kepuasan pelanggan berkaitan dengan perasaan

senang atau kecewa seseorang yang berasal dari

perbandingan antara kinerja perusahaan atau suatu

produk dengan harapan seseorang.

2.1.1.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotker dan Amstrong (2018:62) Bauran pemasaran

(marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali

yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

14
15

diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal

yang kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat

kelompok variabel yang disebut “tujuh P” diantaranya sebagai

berikut:

• Product (Produk)

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran.

• Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk.

• Place (Tempat)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk

tersedia bagi pelanggan sasaran.

• Promotion (Promosi)

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan membelinya.

• People

People merupakan elemen vital dalam bauran pemasaran.

• Process

Pada indistri jasa proses produksi sering kali lebih penting daripada

hasilnya. Hal ini karena terjadinya interaksi dengan konsumen yang

mengonsumsi jasa pada saat yang bersamaan.

15
16

• Physical Evidence

Sifat jasa yang tidak nyata hanya dapat dinilai setelah dikonsumsi

akan meningkatkan risiko pengambilan keputusan pembelian

konsumen.

2.1.1.4. Konsep Pemasaran

Menurut Alma, Buchari (2018:13), terdapat beberapa konsep

pemasaran diantaranya:

1. Konsep Produksi (Production Concept)

Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa

konsumen ingin produk yang harga murah dan mudah didapatkan

dimana-mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan

membuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan

efisiensi tinggi, sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan

harga jual lebih rendah dari saingan.

2. Konsep Produk (Product Concept)

Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen

memusatkan perhatian pada teknis pemvuatan produk saja.

Produsen belum memperhatikan selera konsumen.

3. Konsep Penjualan (Selling Concept)

Di sini produsen membuat barang, kemudian harus

menjual barang itu dengan berbagai teknik promosi. Hal yang

penting ialah adanya kegiatan promosi secara maksimal. Paham

16
17

dari konsep ini ialah konsumen pasti mau membeli barang, bila

mereka dirangsang untuk membeli.

4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Di sini produsen tidak hanya membuat barang, tidak pula

asal melancarkan promosi. Tetapi produsen memusatkan

perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs

dan wants dari konsumen. Jadi produsen tidak hanya

memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi memperhatikan

apa keinginan konsumen.

5. Konsep Kemasyaratakatan, memiliki rasa tanggung jawab

(Responsibility) atau berwawasan sosial (Societal Marketing

Concept)

Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan

kemanusiaan didasarkan atas banyaknya kritik dan sorotan dari

luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah maupun dari

masyarakat melalui lembaga konsumen. Pada tingkat terakhir ini

manajemen pemasaran harus memusatkan kegiatannya pada

bagaimana menciptakan dan menawarkan barang untuk perbaikan

mutu kehidupan, bukan hanya sekedar menawarkan barang untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

17
18

2.1.1.5. Tingkatan Pemasaran

Menurut Alma, Buchari (2018:5) menjelaskan bahwa sebuah

perusahaan memiliki tingkatan-tingkatan yang memiliki penekanan

pada tugas pemasarannya.

1. Tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada analisis

struktur pasar, orientasi dan dukungan pelanggan, serta

memposisikan perusahaan dalam mengawasi rantai nilai.

2. Pada tingkat bisnis pemasaran adalah untuk segmentasi pasar dan

targeting pasar. Unit bisnis harus lebih menekankan pada

karakteristik produk yang akan dipasarkan dan lebih mengenasi

needs dan wants dari konsumen.

3. Pada tingkat operasional, para petugas harus melaksanakan

berbagai taktik marketing mix, mencari kombinasi dari bauran

yang paling maksimal.

Dalam ketiga tingkatan tersebut, saya menyimpulkan bahwa

setiap perusahaan atau pelaku bisnis pasti memiliki tingkatan

pemasaran yang tujuannya untuk memudahkan dalam transaksi

marketing atau pemasaran. Ada juga yang melakukan semua

aktivitas pemasarannya sendiri karena bisnis atau usahanya masih

dibilang kecil atau masih merintis.

18
19

2.1.1.6. Jasa

Menurut Arief (2020:13) jasa merupakan semua aktivitas

ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik

atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama

dengan waktu yang dihasilkan dan memeberikan nilai tambah, seperti

kenyamanan, hiburan, kesenangan, kesehatan atau pemecahan atas

masalah yang dihadapi konsumen.

Jasa juga bisa dikatakan sebagai suatu aktivitas yang dapat

dirasakan tetapi tidak bisa dilihat dan diraba. Hanya saja suatu jasa

bisa dirasakan manfaatnya tetapi jasa tidak berwujud.

2.1.1.7. Klasifikasi Jasa

Menurut Arief (2020:39) mengklasifikasikan sebuah jasa

sebagai berikut.

1. Product-relate service

Klasifikasi ini berperan sebagai pendukung terhadap produk,

misalnya jaminan, garansi, perbaikan dan perwatan. Sebagai contoh,

jika kita membeli mobil biasanya diberikan jaminan mesin, garansi

suku cadang dan perawatan gratis.

2. Equipment-based services

Pada klasifikasi ini, jasa lebih ditonjolkan sedangkan produk

sebagai pendukungnya. Penyedia jasa bergantung pada keyakinan

19
20

konsumen bahwa penyedia jasa mempunyai peralatan terbaik untuk

mengeksekusi jasa yang ditawarkan.

3. People-based service

Pada klasifikasi ini yang diutamakan masih jasa, namun jasa itu

sendiri lebih tergantung kepada orang dibandingkan kepada peralatan

dalam penyampaian jasa kepada konsumen atau pelanggan.

2.1.1.8. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2019:39) Jasa mempunyai empat karakteristik

berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran: tak

berwujud (intangibility), tak terpisahkan (inseparability), bervariasi

(variability), dan dapat musnah (perishability).

Secara umum jasa mempunyai beberapa karakteristik khusus

yang berbeda dengan barang. Jasa mempunyai pengaruh besar dalam

pemasarannya, yaitu tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan antara

proses produksi dengan konsumsi, mempunyai tingkat variabilitas yang

tinggi, tidak dapat disimpan dan tidak menyebabkan suatu kepemilikan.

2.1.1.9. Model Persepsi Kualitas Jasa

Menurut Arief (2020:118) kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas total suatu jasa terdiri dari tiga komponen utama

diantaranya:

20
21

1. Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan

kualitas output jasa yang diterima pelanggan.

2. Funcional Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengann

kualitas cara penyampaiajn suatu jasa.

3. Corporat Image, yaitu profil, reputasi, citra umum, daya tarik

khusus suatu perusahaan.

Dengan adanya dimensi kualitas jasa tersebut dapat

menciptakan atau menghasilkan citra perusahaan tersebut, baik

dan buruknya image perusahaan tergantung kepada bagaimana

costumer merasakan technical quality dan functional quality.

2.1.2. Pelayanan

2.1.2.1. Definisi Kualitas Pelayanan

Definisi layanan atau pelayanan dalan konteks jasa adalah

segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses,

menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk

menindaklanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan.

Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian produk dan jasa kepada

pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

Menurut Arief (2020:145) kualitas pelayanan merupakan

senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan, terutama perusahaan

yang bergerak di bidang jasa. Hasil suatu penelitian menunjukan

adanya korelasi kuat antara kualitas (yang diterima pelanggan)

21
22

dengan pangsa pasar. Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus

menjadi fokus perhatian dan sebagai isu strategi manajemen

perusahaan dalam menjalankan usaha.

2.1.2.2 Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (Indrasari, Meithiana 2019:65) ada lima

indikator atau lima faktor utama kualitas palayanan yang digunakan

konsumen untuk menilai atau menentukan kualitas pelayanan.

Kelima indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keandalan (Reliability)

Keandalan yakni kemampuan orang memberikan layanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Artinya para

karyawan memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan

pelanggan.

2. Daya tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. Yakni motivasi

para karyawan dalam memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan

dalam menggunakan jasa

3. Jaminan (Asurance)

Jaminan mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko

atau keraguan. Yaitu mengenai pengetahuan baik dari karyawan

dalam menangani pertanyaan atau keluhan dari pelanggan.

22
23

4. Empati (Emphaty)

Empati meliputi kemudahan dalam menjalin relasi,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman alas

kebutuhan individual para pelanggan. Yaitu sikap karyawan yang

menunjukkan perhatian yang tulus dalam melayani pelanggan.

5. Bukti Fisik (Tangible)

Bukti fisik meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan

sarana komunikasi.

2.1.3. Kepuasan Pelanggan

2.1.3.1. Definisi Kepuasan Pelanggan

Menurut Indrasari, Meithiana (2019:82), kepuasan

pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setekah

membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya.

Kepuasan pelanggan ini sangat tergantung pada persepsi dan

harapan konsumen itu sendiri.

Menurut Kotler (2019:139) kepuasan pelanggan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap

ekspektasi mereka.

Jika pelanggan merasakan pelaksanaan pelayanan yang lebih

baik dari apa yang mereka harapkan, mereka akan senang, tetapi jika

hal tersebut dibawah harapan mereka, maka mereka tidak akan puas.

23
24

Oleh karena itu, kualitas pelayanan sangat mempengaruhi

memenuhi keinginan mereka agar mereka merasa puas.

2.1.3.2 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2019:155-157) ada beberapa metode

dalam pengukuran kepuasan pelanggan diantaranya:

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap pemasar yang berorientasi pada pelanggan wajib

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya

untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat, gagasan, masukan dan

keluhan. Media yang digunakan berupa kotak saran yang diletakan

ditempat-tempat strategis, kartu komentar, sluran telepon khusus

bebas pulsa, website, media sosial, blog, nomor ponsel dan lain

sebagainya. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat

memberikan ide baru dan masukan yang berharga bagi perusahaan,

sehingga memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan

cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.

2. Ghost/Mystery Shopping

Metode ini untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost

shoppers untuk berperan sebagai pelanggan potensial perusahaan dan

pesaing.

3. Lost Customer Analysis

24
25

Metode ini membuat perusahaan sedapat mungkin

menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang

telah beralih pemasok, agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi

dan supaya dapat mengambil kebijakn perbaikan/ penyempurnaan

selsnjutnya.

4. Survey Kepuasan Pelanggan

Metode ini Sebagian besar penelitian mengenai kepuasan

pelanggan menggunakan metode survey, baik via pos, telepon, email,

website, maupun wawancara langsung. Melalui survey, perusahaan

akan memperoleh tanggapan dan umpan balik langsung dari

pelanggan dan juga memeberikan sinyal positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap mereka.

2.1.3.3. Konsep Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2019:151-152) terdapat enam inti konsep

pengukuran kepuasan pelanggan:

1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer

Satisfaction)

Cara paling sederhana mengukur kepuasan pelanggan adalah

menanyakan langsung kepada pelanggan seberapa puas

mereka terhadap produk atau jasa vspesifik tertentu.

2. Dimensi Kepuasan Pelanggan

25
26

Berbagai penelitian memilah kepuasan pelanggan ke dalam

momponen-komponennya. Umumnya proses semacam ini

terdiri atas empat langkah diantaranya:

▪ Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan

pelanggan.

▪ Meminta pelanggan menilai produk atau jasa

perusahaan berdasarkan item-item spesifik, seperti

harga, kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau

keramahan staf layanan pelanggan.

▪ Meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing

berdasarkan item-item spesifik yang sama.

▪ Meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-

dimensi yang menurut mereka penting dalam menilai

kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

3. Konfirmasi Ekspektasi (Confirmation Expectation)

Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun

disimpulkan berdasarkan konfirmasi atau diskonfirmasi

antara ekspektasi pelanggan dengan kinerja aktual produk

perusahaan pada sejumlah stribut atau dimensi penting.

4. Niat Beli Ulang (Repurchase Intent)

26
27

Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan

menanyakan apakah pelanggan akan membeli produk yang

sama lagi atau akan menggunakan jasa perusahaan lagi.

5. Kesediaan Untuk Merekomendasikan (Willingness to

Recommend)

Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk

kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran penting

untuk dianalisis dan ditindak lanjuti.

6. Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Sebagian pakar kepuasan pelanggan beragumen bahwa

pemahaman dan pengukuran kepuasan pelanggan selama ini

cukup banyak dan dilandasi perspektif ketidakpuasan

pelanggan.

2.1.3.4 Manfaat Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan terjadi setelah mengonsumsi produk/jasa

yang dibelinya. Konsumen atau pelanggan umumnya mengevaluasi

pengalaman penggunaan suatu produk untuk memutuskan apakah

mereka akan menggunakan Kembali produk atau jasa tersebut.

Setelah mengonsumsi suatu barang atau menggunakan suatu jasa

untuk pertama kalinya, konsumen atau pelanggan menilai tindakan

dan pengalaman yang diperolehnya untuk menentukan tingkat

kepuasannya, hasilnya akan disimpan dalam memori jangka panjang

27
28

dan dipergunakan kembali untuk mengevaluasi beberapa alternatif

dikemudian hari pada saat mereka akan melakukab pembelian ulang.

Menurut Tjiptono (2019:107) kepuasan pelanggan

berpotensi memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu:

• Respon terhadap strategi produsen berbiaya rendah

• Manfaat ekonomik retensi pelanggan dibandingkan penjaringan

pelanggan secara terus-menerus

• Customer lifetime value

• Daya persuasif gethok tular (word of mouth dan word of mouse)

• Reduksi sensitifitas harga

• Kepuasan pelanggan sebagai indikator kesuksesan bisnis dimasa

depan.

2.2. Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1
Resume Penelitian Terdahulu

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
1. The Effect of Variabel Variabel X: Coefficient value Jurnal
Service X: X1: Service X1 is 0,256 and is EMBA
Quality and X1: Quality: positive, meaning Vol.9.
Price During Service 1. Tangible that with service No.4
Pandemi Quality 2. Reliability quality which Oktober
Covid 19 on X2: Price 3. includes tangible, 2021
Customer Responsive reability,
Satisfaction Variabel 4. Assurance responsive,
in Salon Y: 5. Empathy assurance,
MOI Customer empathy, the value
Manado Satisfacti X2: Price customer
Town Square on 1. satisfaction will
Affordability increase.
Monika L. 2. Price Coefficient value
Tan, Alje L. suitability X2 is 0,565 and is

28
29

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
Tumbel, 3. Price positive, meaning
Rotinsulu Competitiven that include
Jopie Jorre ess affordability, price
conformity with
Variabel Y: product quality,
Customer price compermity
Satisfaction: with benefits, the
1. the value of customer
suitability of satisfaction will
server with increase.
expectations
2. Pengaruh Variabel Variabel X Kualitas pelayanan Jurnal
Kualitas X X1: Kualitas berpengaruh positif Ilmiah
Pelayanan X1: Pekayanan dan signifikan Prodi
dan Harga Kualitas 1. Daya terhadap kepuasan Manaje
Terhadap Pelayanan tanggap pelanggan di salon men
Kepuasan X2: 2. Cantik. Universi
Pelanggan Harga Kehandalan tas
(Studi Kasus 3. Jaminan Pamulan
pada Salon Variabel 4. Empati g Vol.4
Cantik) Y: 5. No.1
Ade Kepuasan Kemampuan Oktober
Ratnasari Pelanggan fisik 2016

X2: Harga
1. laba yang
maksimal
2.
pengembalia
n investasi
3. mencegah
persaingan
4.mempertah
ankan market
share

Variabel Y:
Kepuasan
pelanggan
1. kesetiaan
2. membeli
lebih banyak
3.
membicaraka
n hal yang
baik tentang
perusahaan

29
30

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
4.memberi
perhatian
lebih
3. Pengaruh Variabel Variabel X: 1.KualitasPelayana DeReM
Kualitas X: Kualitas n yang diberikan a Jurnal
Pelayanan Kualitas Pelayanan oleh JNE Manaje
Terhadap Pelayanan 1.Keandalan mendapatkan men
Kepuasan Variabel 2.Daya penilaian positif dan Vol. 11
Pelanggan Y: Tangkap kesan yang baik No.2,
pada JNE Kepuasan 3.Jaminan dari pelanggan Septemb
Cabang Pelanggan 4.Perhatian 2.Dengan tingkat er 2016
Bandung 5.Bukti Fisik kepuasan yang
tinggi menunjukian
Januar Variabel bahwa pelanggan
Efendi Y: Kepuasan akan selalu setia
Panjaitan, Ali Pelanggan menggunakan jasa
Lili Yuliati 1.Kesesuaian pengiriman JNE.
pelayanan
dengan
tingkat
harapan
2.Tingkat
kepuasan
dibandingkan
dengan yang
sejenis
3.Tidak ada
pengaduan
atau
komplain

4. Pengaruh Variabel Variabel X: 1. Ada pengaruh Jurnal


kualitas X: Kualitas yang signifikan Pendidi
pelayanan kualitas Pelayanan kualitas pelayanan kan
terhadap pelayanan 1.Pemenuhan terhadap kepuasan Ekonom
kepuasan Variabel Standar pelanggan di i Vol.
pelanggan di Y: 2.Tangible AHASS Sumber 12 No.1
AHASS Kepuasan 3.Responsive Jaya Maha Sakti 2018
Sumber Jaya Pelanggan 4.Reliability Motor Kecamatan
Maha sakti 5.Assurance Rogojampi
6.Empathy Kabupaten
Ludviyatus Banyuwangi yaitu
Sholeha, Variabel Y: sebesar 79%,
Sutrisno Kepuasan sedangkan sisanya
Jadja, Joko Pelanggan yaitu 21%
Widodo 1.Tingkat dipengaruhi
Kesenangan variabel bebas
Seseorang lainnya yang tidak

30
31

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
2.Kesediaan diteliti dalam
dalam penelitian ini
merekomend meliputi harga,
asikan potongan harga,
lokasi, dan lain-lain
5. Pengaruh Variabel Variabel X: 1.Variabel kualitas Journal
Kualitas X: Kualitas pelayanan yaitu of
Pelayanan Kualitas Pelayanan tangible secara Busisne
Terhadap Pelayanan 1.Tangibles parsial berpengaruh ss
Kepuasan 2.Reliability positif dan Adminis
Pelanggan Variabel 3.Responsive signifikan terhadap tration
PT. Y: ness kepuasan Vol.1
Sucofindo Kepuasan 4.Assurance pelanggan. No. 2
Batam Pelanggan 5.Empathy 2. Variabel kualitas Septemb
pelayanan yaitu er 2017
Alfi syahri Variabel Y: reliability secara
lubis, Nur Kepuasan parsial berpengaruh
Rahmah Pelanggan positif dan
Andayani 1. Tingkat signifikan terhadap
Kepuasan kepuasan
seseorang pelanggan.
setelah 3. Variabel kualitas
membanding pelayanan yaitu
kan kinerja responsiveness
atau hasil secara parsial
yang dia berpengaruh positif
rasakan dan signifikan
dibandingkan terhadap kepuasan
dengan pelanggan.
harapannya
2.Kesesuaian
Pelayanan
6. An Analysis Variable Variable X: variables of direct Internati
of the Effect X: Service evidence, onal
of Service Service Quality reliability, Jurnal
Quality on Quality 1. Direct responsiveness, of Multi
Customer Evidence assurance and Science
Satisfaction: Variable 2. Reliability empathy are Vol 2
Case Study Y: 3. improved then No. 2ND,
of Micro Customer Responsivene there will be a May
Enterpises at Satisfacti ss creation of 2021 E
Various on 4. Assurance customer ISSN
Chips 5. Empathy satisfaction, but the 2722-
Industry increase of one 2985
Variable Y: variable must be
Unna Ria Customer offset by an
Safitri, A. Satisfaction increase in other
Fidhdiar variables so that it

31
32

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
Ariestanto 1. Exceed will not lose
TNK, costumer customers or
Purwanti satisfaction potential
customers. While
the value of the
coefficient of
determination (R 2)
of 0.586 has the
sense that the
quality of service
that includes direct
evidence variables,
reliability
variables,
responsiveness
variables,
Assurance
variables and
empathy variables
are together able to
explain the
remaining 58.6%
customer
satisfaction
variable 41.4%
explained by other
causes variables
beyond the
variables examined
in this study
7. The effect of Variable Variable X: This chapter August
service X: Service Service contains a 2020
quality on Quality Quality summary of the ST.
customer 1. Empathy study, conclusion Mary’s
satisfaction Variable 2. Reliability and Universi
in the case of Y: 3. Assurance recommendation ty
Hyatt Customer 4. for the hotel for
Regency Satisfacti Responsivene further research.
Hotel on ss Summery and
5. Tangibility conclusion made in
Feven line for the study of
Bekele Variable Y: objective, which
Customer was, assessed the
Satisfaction effect of service
1. exceeds quality on customer
Expectation satisfaction in the
case of Hyatt

32
33

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
Regency Addis
Ababa.
8. Service Variable Variable X: The Significant Internati
Quality and X: Service Service Influence of Quality onal
Customer Quality Quality Service to Journal
Satisfaction 1. Tangibles Customer of
Among Variable 2. Reliability Satisfaction As Researc
Beauty Salon Y: 3. shown in the above h and
Customer Responsivene table, only Innovati
Rey Avila Satisfacti ss tangibles indicator on in
Mangarin on 4. Assurance significantly Social
and Jennifer 5. Empathy influence (p- Science
C. Gonzaga value0.05) to (IJRISS)
Variable Y: quality service. As |Volume
Customer can be seen, quality V, Issue
Satisfaction service has V, May
1. Attitude significant 2021|IS
2. Behaviour influence to quality SN
3. service. The 2454-
Professional regression model 6186
Knowledge produced R2 =
and skills 0.145, F= 10.007,
p. Quality
1. Service
has a significant
low positive
correlation to
customer
satisfaction.
9. The Effect of Variable Variable X: In this research on Internati
Service X: Service Service determining the onal
Quality on Quality Quality effect of service Journal
Customer 1. Physical quality in hotel of
Satisfaction: Variable Appearance businesses on Educati
A Research Y: 2. customer on and
on Hotel Customer Trustfulness satisfaction, these Researc
Businesses Satisfacti 3. Eagerness results have been h Vol. 2
on 4. Assurance found: 59% of the No. 1
Phd. Turgay 5. Empathy participants consist January
Bucak of men and the rest 2014
Variable Y: consists of women.
Customer 39, 7% of the
Satisfaction participants stay at
1. hotel due to
expectations business travel; 30,
and 3%, historical and
perceptions cultural trip; 26,
of customers 3%, recreation and
entertainment; and

33
34

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
3, 7%, health
purposes. 49, 3% of
participants have
been self-employed,
22, 3% are civil
servant, 11, 7% are
workers and, 10,
7% are retired.
10. Effect of Variable Variable X1: The research Internati
Service X1: Service results showed that onal
Quality and Service Quality service quality and Journal
Price on Quality 1. Reliability price had a positive of
Customer 2. and significant Digital
Satisfaction Variable Responsivene effect on customer Entrepr
X2: Price ss satisfaction. This eneurshi
3. Empathy means that all the p and
Variable 4. Assurance hypotheses are Business
Y: 5. Tangible accepted. (IDEB)
Customer Therefore, the Vol. 1,
Satisfacti Variable X2: practical No. 1,
on Price implication on the August
1. Price forwarding industry 2020
affordability is considering ISSN
2. Price prices that are 2723-
competitiven directly 5432
ess proportional to the
3. Price and services provided.
quality This can increase
suitability satisfaction by
providing
Variable Y: guarantees for
Customer goods delivered. In
Satisfaction fact, it can increase
1. Suitability opportunities for
of service the business. This
with research is still
expectations limited to the
2. Suitability studied variables,
of service which are quality,
with the tariff price, and customer
paid satisfaction in
3. Customer forwarding service
satisfaction companies.
for the Therefore, further
services studies need to
offered include other
variables that can
increase

34
35

No Judul/ Variabel Indikator Hasil Penelitian Sumber


Penulis
satisfaction, such
as purchasing
decisions or
customer retention
with a larger
sample size
Sumber: Jurnal 2022

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu diatas, diantaranya terdapat

persamaan dengan penelitian ini, yakni pada variabel yang diteliti yaitu kualitas

Pelayanan dan kepuasan pelanggan. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian diatas terletak pada teori, seperti teori-teori yang dikemukakan oleh para

ahli, indikator yang terdapat dalam variabel-variabel yang berkaitan dan objek

penelitian/ tempat penelitian yang berbeda.

2.3. Hubungan antara variable kualitas pelayanan dan variable kepuasan


pelanggan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rey Avila Mangarin dan Jennifer

C. Gonzaga (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Service Quality and

Customer Satisfaction Among Beauty Salon” mengatakan bahwa Quality Service

has a significant low positive correlation to Customer Satisfaction.

Sedangkan penelitian menurut Ade Ratnasari (2016) yang berjudul

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi

Kasus pada Salon Cantik) mengatakan bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di salon Cantik.

Hal ini menandakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

35
36

Ha: Adanya pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan.

2.4. Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2018:95) bahwa “kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

didefinisikan sebagai masalah yang penting.

Menurut Kotler (2019:5) pemasaran (Marketing) adalah mengidentifikasi

dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

Taktik pemasaran yang didalamnya terdapat bauran pemasaran (marketing

mix) berisi tentang 7P, dimana 7P tersebut yaitu berupa tempat (Place), Harga

(Price), Produk (Product), dan Promosi (Promotion), orang (People), proses

(Process) dan Physical Evidence.

Menurut Arief (2020:180) mengatakan bahwa:

Definisi layanan atau pelayanan dalan konteks jasa adalah segala kegiatan
yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan
memenuhu pesanan pelanggan dan untuk menindaklanjuti setiap kegiatan
yang mengandung kekeliruan. Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian
produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

Menurut Tjiptono (Indrasari, Meithiana 2019:65) indikator kualitas

pelayanan yang akan digunakan ada lima diantaranya keandalan (Reliability), daya

tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati (Empathy) dan bukti fisik

(Tangible).

Kualitas pelayanan yang baik akan berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (2019:139) kepuasan pelanggan adalah

36
37

perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan

kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka.

Menurut Tjiptono (2019:151-152) terdapat beberapa konsep pengukuran

kepuasan pelanggan diantaranya yaitu Dimensi Kepuasan Pelanggan adalah

Berbagai penelitian memilah kepuasan pelanggan ke dalam momponen-

komponennya. Umumnya proses semacam ini terdiri atas empat langkah

diantaranya:

▪ Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan.

▪ Meminta pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-

item spesifik, seperti harga, kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau

keramahan staf layanan pelanggan.

▪ Meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan item-item

spesifik yang sama.

▪ Meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut

mereka penting dalam menilai kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menggambarkan kerangka pemikiran

sebagai berikut:

37
38

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.5. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:99) menyatakan bahwa “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan

masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

“Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan di

Arlia Salon”.

38
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Subjek dan Objek Penelitian

3.1.1. Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2015:188), subjek penelitian adalah sebagai

tempat di mana data untuk variabel penelitian diperoleh dan ditentukan

dalam kerangka pemikiran. Adapun subjek penelitian ini yaitu pelanggan

pada Arlia Salon.

3.1.2. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:3) Pengertian objek penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dari pengertian tersebut, objek yang akan dijadikan

penelitian adalah kualitas pelayanan pada Arlia Salon.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:1) “Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah

berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasioanal,

empiris, dan sistematis”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

42
43

metode kuantitatif karena datanya berupa angka-angka dan pengerjaannnya

menggunakan statistik.

Menurut Sugiyono (2018:15) “Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filasafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian pada Arlia Salon ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif dimana pada penelitiannya, peneliti menggunakan populasi atau sampel

tertentu untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya.

3.3. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2018:57), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, terdapat variable independent dan variable dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independent ini sering disebut dengan variabel bebas. Variabel

bebas merupakan variabel yang memepengaruhi perubahan timbulnya variabel

terikat. Dalam penelitian ini, vaiabel bebas atau variabel independennya adalah

(variabel x) yaitu kualitas pelayanan.


44

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sring juga disebut dengan variabel terikat yang

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel dependen atau variabel terikatnya

adalah (variabel y) yaitu kepuasan pelanggan.

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini meliputi

kualitas pelayanan sebagai variabel independen dan kepuasan pelanggan sebagai

variabel dependen. Berikut ini disajikan tabel variabel-variabel operasional yang

akan diteliti.

Tabel 3.1
Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Operasional Item Skala


Teoritik Ukur

1. Kualitas Menurut Arief 1. Keandalan 1.Ketepatan dalam 1 Interval


Pelayanan (2020:145) (Reability) melakukan booking
(X) kualitas Menurut Tjiptono di Arlia Salon
pelayanan (Indrasari, 2. Arlia Salon buka 2
merupakan Meithiana tepat waktu
senjata ampuh 2019:65) 3. Karyawan 3
dalam Keandalan adalah melakukan
keunggulan kemampuan orang treatment sesuai
perusahaan, memberikan deskripsi di awal
terutama layanan yang
perusahaan yang dijanjikan dengan
bergerak di segera, akurat dan
bidang jasa. memuaskan.
Hasil suatu
penelitian 2. Daya Tanggap
menunjukan (Responsiveness)
adanya korelasi Menurut Tjiptono 1. Karyawan sigap 4
kuat antara (Indrasari, dalam komunikasi
kualitas (yang Meithiana saat melakukan
diterima 2019:65) Daya treatment
pelanggan) tanggap adalah 2. Karyawan Arlia 5
dengan pangsa keinginan para Salon sigap
pasar. Oleh staf untuk memberikan solusi
45

No Variabel Definisi Indikator Operasional Item Skala


Teoritik Ukur
karena itu, membantu para atau keinginan
kualitas pelanggan dan pelanggan
pelayanan harus memberikan 3.Karyawan 6
menjadi fokus layanan dengan menerima kritik
perhatian dan tanggap. Yakni dan saran dari
sebagai isu motivasi para pelanggan.
strategi karyawan dalam
manajemen memecahkan
perusahaan masalah yang
dalam dihadapi
menjalankan pelanggan dalam
usaha. menggunakan jasa

3.Jaminan
(Assurance) 1. Karyawan 7
Menurut Tjiptono terampil dan
(Indrasari, berpengalaman
Meithiana dalam melakukan
2019:65) Jaminan treatment
mencakup 2. Karyawan ramah 8
pengetahuan, dan sopan kepada
kompetensi, pelanggan
kesopanan dan 3. Karyawan 9
sifat dapat memberikan rasa
dipercaya yang aman dan nyaman
dimiliki para staf, kepada pelanggan
bebas dari bahaya, saat treatment.
risiko atau
keraguan.

4.Empati 1. Karyawan Arlia 10


(Empathy) Salom
Menurut Tjiptono memperhatihan
(Indrasari, kebutuhan
Meithiana pelanggan
2019:65) Empati 2.Karyawan Arlia 11
meliputi Salon
kemudahan dalam mengutamakan
menjalin relasi, kepentingan
komunikasi yang pelanggan.
baik, perhatian 3.Karyawan Arlia 12
pribadi, dan Salon memberikan
pemahaman alas air minum gratis
kebutuhan kepada pelanggan.
individual para
pelanggan.
46

No Variabel Definisi Indikator Operasional Item Skala


Teoritik Ukur
5. Bukti Fisik 1.Arlia Salon 13
(Tangible) memiliki tempat
Menurut Tjiptono tunggu yang bersih.
(Indrasari, 2.Arlia Salon 14
Meithiana memiliki lahan
2019:65) Bukti parkir yang luas
fisik meliputi dan aman
fasilitas fisik, 3.Arlia Salon 15
perlengkapan, memiliki fasilitas
pegawai, dan toilet yang bersih
sarana
komunikasi.

2. Kepuasan Menurut Kotler 1. Dimensi 1. Pelanggan 1 Interval


Pelanggan (2019:139) Kepuasan puas dengan
(Y) kepuasan Pelanggan. ketepatan saat
pelanggan Menurut Tjiptono booking di
adalah perasaan (2019:151) Arlia Salon
senang atau Berbagai 2. Pelanggan 2
kecewa penelitian memilih puas dengan
seseorang yang kepuasan keramahan
timbul karena pelanggan ke karyawan
membandingkan dalam komponen- 3. Pelanggan 3
kinerja yang komponennya. puas dengan
dipersepsikan Diantaranya: karyawan yang
produk (hasil) 1.Mengidentifikasi rapi dan
terhadap dimensi-dimensi bersih.
ekspektasi kunci kepuasan 4. Pelanggan 4
mereka pelanggan. puas dengan
2.Meminta treatment yang
pelanggan menilai sesuai dengan
produk atau jasa deskripsi awal.
perusahaan 5. Pelanggan 5
berdasarkan item- puas dengan
item spesifik, kesigapan
seperti harga, komunikasi
kecepatan layanan, karyawan saat
fasilitas layanan, melakukan
atau keramahan treatment.
staf layanan 6. Pelanggan 6
pelanggan. puas dengan
3.Meminta desain tempat
pelanggan menilai yang menarik
produk atau jasa 7. Pelanggan 7
pesaing puas dengan
berdasarkan item- kemampuan
item spesifik yang karyawan yang
sama.
47

No Variabel Definisi Indikator Operasional Item Skala


Teoritik Ukur
4.Meminta para terampil dan
pelanggan untuk berpengalaman
menentukan 8. Pelanggan 8
dimensi-dimensi puas dengan
yang menurut lahan parkir
mereka penting yang luas dan
dalam menilai aman.
kepuasan 9. Pelanggan 9
pelanggan secara puas terhadap
keseluruhan. peralatan
treatment yang
ada di Arlia
Salon.
10. Pelanggan 10
puas dengan
toilet yang
bersih.
11. Pelanggan 11
puas dengan
kemudahan
transaksi di
Arlia Salon
12. Pelanggan 12
puas terhadap
harga yang
ditawarkan
oleh Arlia
Salon.
13. Pelanggan 13
puas dengan
fasilitas yang
disediakan
(seperti AC)
14. Pelanggan 14
puas terhadap
kecepatan
karyawan
dalam
melakukan
treatment di
Arlia Salon
15. Pelanggan 15
puas dengan
perhatian yang
diberikan
karyawan.

Sumber: Pengolahan data dan sumber buku 2022


48

3.4. Jenis dan Sumber Data

3.4.1. Jenis Data

Menurut Sugiyono (2018:3) “Data yang diperoleh melalui penelitian

itu adalah data empiris (teramati) yang memepunyai kriteria tertentu atau

valid, reliable dan objektif.

Berikut ada dua jenis data:

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, narasi,

gerak tubuh,ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan atau scoring. Jenis data pada penelitian yang

akan saya teliti yaitu jenis data kuantitatif karena data yang ada berbentuk

angka-angka.

3.4.2. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang didapatkan langsung kepada

pengumpul data. Data diperoleh dari angket yang dibagikan kepada

responden, kemudian responden akan menjawab pertanyaan sistematis.

Pilihan jawaban juga telah tersedia, responden memilih jawaban yang sesuai

dan dianggap benar setiap individu.

2. Data Sekunder
49

Data sekunder adalah data yang tidak diberikan secara langsung

kepada pengumpul data, biasanya dalam bentuk file dokumen atau melalui

orang lain.

Data primer dan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu dengan cara observasi langsung pada Arlia Salon lalu membuat

kuisinoner yang akan diberikan kepada pelanggan Arlia Salon. Sedangkan

data sekundernya didapat dari buku-buku, artikel, dan jurnal.

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:130) “Populasi adalah keseluruhan

element yang akan dijadikan wilayah generalisisasi. Elemen populasi

adalah keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang

diteliti”.

Jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui secara pasti

karena pelanggan di Arlia Salon pada setiap tahunnya berbeda-beda dan

mengalami kenaikan dan penurunan.

3.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:131) “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.


50

Menurut Riduwan (2013:66) “untuk pengambilan teknik sampel

apabila populasinya tidak diketahui secara pasti, digunakan Teknik

sampling kemudahahan”.

Karena jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui secara

pasti, maka penelitian menggunakan rumus Wibisono (Riduwan, 2013:66)

berikut adalah rumusnya:

Sumber: Riduwan (2013:66)

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai tabel distribusi normal

σ = standar deviasi popolasi

e = tingkat kesalahan

Jika digunakan untuk mengestimasi µ kita dapat (1-α) % yakin bhwa

error tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n,

apabila nilai σ tidak diketahui, maka kita dapat menggunakan s dari sampel

sebelumnya (untuk n ≥ 30) yang memberikan estimasi kepada σ, maka

standar deviasi populasinya adalah 0,25. Apabila peneliti ingin

menggunakan tingkat presisi 5% dan tingkat kepercayaannya 95% dan error

estimasi µ kurang dari 0,05. Karena α=0,05 maka Zα = 1,96. Berikut

adalah hitungan pengambilan sampelnya:


51

sesuai dengan perhitungan tersebut, dengan tingkat kepercayaan

95% maka sampelnya adalah 96,04 yang akan dibulatkan menjadi 96 orang.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka peneliti menarik kesimpulan

untuk menetapkan 96 sampel untuk dijadikan subjek penelitian, dengan

harapan sampel tersebut mewakili populasi pelanggan yang ada di Arlia

Salon.

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel (Teknik Sampling)

Menurut Sugiyono (2018:133) “Teknik sampling merupakan Teknik

pengambilan sampel”. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian, terdapat berbagai Teknik sampling yang digunakan.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikeompokan menjadi dua yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Sampling Incidental yang merupakan sampel nonprobability. Menurut

Sugiyono (2012:85), Sampling Incidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik

insidental sampling karena sampel yang akan diambil yaitu pelanggan Arlia

Salon. Alasan peneliti mengambil penarikan Sampling Incidental karena


52

untuk melalukan jumlah penarikan sampel tidak menentu sehingga sulit dan

tidak efisien untuk melakukan penelitian terhadap semua anggota populasi.

Gambar 3.1
Macam-macam Teknik Sampling
3.6. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2018:213) mengatakan bahwa:

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setiing
alamiah dal lain sebagainya. Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Lalu, bila dilihat
dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai Teknik pengumpulan data, apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetehui hal-hal responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya. Wawancara juga dibagi menjadi dua yaitu

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.


53

2. Kuisioner (Angket)

Kuisioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Kuisioner juga merupakan Teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti ingin tahu dengan pasti variabel yang akan diukur atau tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.

3. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti

berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dapt dibedakan menjadi

observasi tersruktur dan tidak tersruktur.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara, kepada

pemilik/owner Arlia Salon untuk mendapatkan data terkait pelanggan yang ada di

Arlia Salon peneliti juga akan melakukan pemberian kuisioner kepada pelanggan

Arlia Salon untuk mendapatkan data yang terkait pada variabel yang peneliti ambil.

3.7. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2018:206), mengatakan bahwa “Analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa macam statistik

yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial”. Berikut ini adalah kegiatan analisis data:

1. Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden.

2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden.


54

3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Setelah menyajikan data, maka melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan hipotesis. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:

1. Mengelompokan data berdasarkan karakteristik responden dan variabel

penelitian

2. Memberikan gambaran kecenderungan responden menggunakan % skor aktual.

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari

perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil

perhitungan seluruh pendapat responden atau jawaban seluruh responden atas

kuesioner yang telah diajukan, sedangkan skor ideal adalah skor atau bobot

tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor

tertinggi. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti dibawah

ini.

% skor aktual = (skor aktual) / (skor ideal) x 100%


Sumber: Narimawati (2013:85)

Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2
Kriteria Persentase Tanggapan Responden

No. % Jumlah Skor Kriteria


1. 20,00% - 36,00% Tidak Baik
2. 36,01% - 52,00% Kurang Baik
3. 52,01% - 68,00% Cukup
55

4. 68,01% - 84,00% Baik


5. 84,01% - 100% Sangat baik
Sumber: Narimawati (2013:85)

3. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan
kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing
variabel X dan Y. Adapun langkah-langkah menurut Sugiyono (2014:76) sebagai
berikut:
a. Menentukan jumah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:
SK = ST X JB X JR

Keterangan:

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah Responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk

mencari jumlah skor hasil angket dengan rumus:

Xi = X1 + X2 + X3 + X4 ……. Xn

Keterangan:

Xi = Jumlah skor hasil angket variabel X

X1 – Xn = jumlah skor hasil angket masing masing responden

c. Membuat daerah kategori kontinum menjadi tiga angkatan yaitu rendah, sedang,

dan tinggi. Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Tinggi: SK = ST x JB x JR

Rendah: SK = SR x JB x JR

Keterangan:

ST = Skor Tertinggi
56

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah Responden

SR = Skor Terendah

2. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

R = (Skor kriterium tertinggi – skor kriterium terendah) / 5

3. Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara

menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

4. Membuat garis kontinum dan menentukan letak skor hasil penelitian sebagai

berikut

Gambar 3.2.
Rentang Nilai Variabel Penelitian

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018:193), “Instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”.

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel.

Pengukuran variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan

dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Kuesioner dalam penelitian

ini menggunakan skala Likert. Skala Likert dalam penelitian ini disusun
57

dengan jenis pernyataan positif, setiap pernyataan mewakili indikator, dan

diberi bobot nilai 1 sampai dengan 5. Menurut Sugiyono (2018:152),

menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel.

Untuk uji validitas penelitian ini penulis akan menggunakan metode

koefisien korelasi produk moment. Berikut adalah rumusnya yang

dikemukakan oleh (Sugiyono, 2018:273)

Sumber: Sugiyono (2018:273)

Keterangan:

rxy = Indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikoreksi

r = Koefisien validitas nitem yang dicari

n = Jumlah sampel atau banyaknya responden

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X yang bersifat ordinal

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y yang bersifat ordinal

ΣX2 = Kuadrat faktor variabel X


58

ΣY2 = Kuadrat faktor variabel Y

Korelasi produk moment dilambangkan dengan (r), dimana

ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r≤+1). Apabila nilai r = -1,

berarti korelasinya sempurna negatif, r=0, berarti tidak ada korelasinya, dan

r= 1, berarti korelasinya sangat kuat. Artinya hnilai r akan dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2018:274)

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersbut signifikan

terhadap taraf signifikasi tertentu. Maka diuji dengan rumus statisti t sebagai

berikut:

Sumber: Sugiyono (2018:275)

Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Nilai rhitung

n = Jumlah responden
59

Berdasarkan rumus diatas, jika koefisien korelasi sama dengan 0,3

atau lebih maka butir instrument dinyatakan valid. Menurut Ghozali

(2015:53), keputusan pengujian validitas item instrument sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf

signifikan α= 0,05.

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung ≥ rtabel.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrument dapat dikakukan secara eksternal

maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-

retest, equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas

instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada

pada instrument dengan teknik tertentu.

Pengujuan reliabilitas instrument dengan rentang skor antara satu

sampai dengan lima, menurut Sugiyono (2017:365) menggunakan rumus

koefesien Cronbach Alpha sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2017:365)

Keterangan:

ri = Reabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσi2 =Jumlah varian butir

σt2 =Varian total


60

Jumlah varian butir dapat dihitung melalui nilai varian tiap butirnya,

kemudian dijumlahkan sebagai berikut:

Sumber: sugiyono (2017:365)

Keterangan:

JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = Jumlah Kuadrat subjek

Adapun pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan SPSS 25 for

windows dengan keputusan uji reliabilitas, pengujian uji reliablitas

dilakukan menggunakan Cronbach Alpha (a). Koefisien Cronch Alpha (a)

yang lebih dari 0,70 menunjukan keandalan (reliabilitas) instrumen.

Menurut Ghozali (2013:48), keputusan uji reliabilitas ditentukan

sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat

signifikansi 5%, maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat

signifikansi 5%, maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.


61

3.8.3 Uji Asumsi

3.8.3.1. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2018:258), “penggunaan statistik

parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal”. Oleh karena itu sebelum

pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian normalitas data.

Untuk kepentingan uji ini, yang perlu dibaca hanyalah dua

item paling akhir, nilai dari Kolmogrov-Smirnov dan Asypm.sig (2-

tailed).

Berikut adalah kaidah keputusan menutut Ghozali (2013:163):

1. Jika nilai Sig < 0,05, maka tolak Ha terima Ho artinya data tidak

berdistribusi normal.

2. Jika nilai Sig > 0,05, maka terima Ha tolak Ho artinya data

berdistribusi normal.

3.8.3.2 Uji Linearitas

Uji Linearitas bertujuan untuk menentukan kelinearan anata

variabel yang dihubungkan. Dalam menguji linearitas, tujuan

pengujian adalah mengetahui apakah antara variabel X dengan

variabel Y memiliki hubungan yang linear atau tidak. Berikut adalah

kriteria pengujiannya menurut Ghozali (2013:66) :

1. Jika nilai Sig ≥ maka ada hubungan linear secara signifikan

antara variabel X dengan variabel Y, (dalam artian linear)


62

2. Jika nilai Sig ≤ 0,05 maka tidak ada hubungan linear secara

signifikan antara variabel X dengan variabel Y, (dalam artian

data tidak linear)

3.8.4. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval dengan Methode


Of Succesive Interval (MSI)

Sebelum data dihitung dengan menggunakan program SPSS for

Windows, data penelitian yang merupakan data berskala ordinal terlebih

dahulu ditransformasikan ke dalam data berskala interval, gunanya untuk

memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik dimana data harus

berskala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval

(MSI) (Riduwan, 2011:30). Adapun di dalam proses pengolahan data

MSI tersebut, penulis menggunakan bantuan Additional Instrument

(Add- Ins) dari Microsoft Excel.

3.8.5. Uji Hipotesis

3.8.5.1. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui keeratan hubungan (korelasi) antara dua

macam variabel digunakan ukuran koefisien (r). besarnya koefisien

korelasi (r) antara dua macam variabel adalah nol sampai dengan

±1. Apabila dua buah variabel mempunyai nilai r = 0, berarti antara

dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua

buah variabel mempunyai r = ±1, maka dua buah variabel tersebut

mempunyai hubungan yang sempurna. Tanda minus (-) pada nilai r


63

menunjukan hubungan yang berlawanan arah (apabila nilai variabel

yang satu naik, maka nilai variabel yang lain turun), dan sebaliknya

tanda plus (+) pada nilai r menunjukan hubungan yang searah

(apabila nilai variabel yang satu naik, maka nilai variabel yang lain

juga akan naik). (Alghifari ,2015:199). Berikut adalah rumus untuk

menentukan koefisien korelasi:

Sumber: Sugiyono, 2018:273

Keterangan:

rxy = korelasi anatara variabel X dan Y

r = koefisien korelasi item yang dicari

ΣXY = jumlah skor dalam XY

3.8.5.2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi bertujuan menentukan persamaan regresi

yang baik dan dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel

dependen. Taksiran yang dihasilkan merupakan taksiran yang

terbaik. (Alghifari, 2015:196). Berikut rumus untuk menghitung

regresi linear sederhana:

Ŷ = a + bX
Sumber: Alghifari (2015:196)

Keterangan:

Ŷ = nilai yang di prediksi


64

X = nilai variabel independen

a = konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = koefisien regresi

3.8.5.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variari variabel terikat.

Rumus koefisien determinasi yang digunakan untuk mengukur

variabel X terhadap Y sebagai berikut :

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = koefisien korelasi

3.8.4.4. Uji Signifikasi (Uji t)

Sebelum membuat kesimpulan, terlabih dahulu melakukan

pentgujian signifikasi dengan rumus t. Berikut adalah rumusnya:

Sumber: Sugiyono (2018:277)

Keterangan:

t = Nilai thitung
65

r = Nilai rhitung

n = Jumlah responden

Berdasarkan rumus thitung di atas, hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha = Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pelanggan di Arlia Salon

Ho = Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pelanggan di Arlia Salon

Adapun kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak, artimya signifikan.

2. Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima, artimya tidak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai