Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.
Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya
dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya dan di
antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan.(QS. Al Baqarah : 74)
Sebagian ulama mengatakan bahwa makna ayat ini ialah hati kalian tidak terlepas
dari kedua misal ini; adakalanya keras seperti batu, dan adakalanya lebih keras lagi
dari itu. Ibnu Jarir mengatakan, be-dasarkan takwil ini berarti makna yang
dimaksud ialah bahwa sebagian dari hati mereka ada yang keras seperti batu, dan
sebagian yang lain ada yang lebih keras daripada batu.
Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid bahwa ia pernah mengatakan, "Setiap
batu yang memancar darinya air atau terbelah mengeluarkan air, atau meluncur
jatuh dari atas bukit, sungguh hal ini terjadi karena takut kepada Allah. Demikian
menurut keterangan yang diturunkan oleh Al-Qur'an."
Ibnu Abbas berkata, “sesungguhnya di antara batu-batu itu terdapat batu yang lebih
lunak daripada hati kalian,”
DUA HATI YANG BERBEDA
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama
Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu
hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya
untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Az-Zumar: 22)
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula
seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia
adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang hamba berbuat sebuah
dosa, maka akan ditorehkan sebuah noktah hitam di dalam hatinya. Tapi jika ia
meninggalkannya dan beristigfar niscaya hatinya akan dibersihkan dari noktah
hitam itu. Sebaliknya jika ia terus berbuat dosa, noktah-noktah hitam akan terus
bertambah hingga menutup hatinya. Itulah dinding penutup yang Allah sebutkan
dalam ayat, ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan
itu menutup hati mereka.’ (QS.al-Muthaffifin: 14).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah,
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
Hati yang keras ini disebutkan dalam firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat
Az-Zumar ayat 22.
"Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allah hatinya untuk (menerima)
agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang
hatinya keras)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras
untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa
berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa
menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit.
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya …. (QS. Al-Baqarah:10)
Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allah Azza wa Jalla
berfirman, "Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan
lebih keras lagi." (QS. Al-Baqarah: 74)
Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa orang yang hatinya keras sangat
tercela dan dalam kesesatan yang nyata. Malik bin Dinar rahimahullah pernah
berkata, "Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar
daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allah Azza wa Jalla marah terhadap
suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya dari mereka.
TANDA-TANDA HATI YANG KERAS
Hati yang keras atau mulai mengeras memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan
suatu kemaksiatan.
2. Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat Alquran yang dibacakan. Berbeda
dengan kaum mukminin, hati mereka akan bergetar jika dibacakan ayat-ayat
Alquran atau diingatkan akan Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Rabb-lah mereka bertawakkal." (QS. Al-Anfal:2)
3. Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang
diberikan oleh Allah Azza wa Jalla. Allah berfirman, "Dan tidakkah mereka (orang-
orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap
tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?"
(QS. At-Taubah:126)
4. Tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allah Azza wa Jalla
5. Bertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya di atas akhirat
6. Tidak tenang hatinya dan selalu merasa gundah
7. Bertambahnya dan meningkatnya kemaksiatan yang dilakukannya. Allah Azza wa
Jalla berfirman, "Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah
memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang
fasik." (QS. Ash-Shaf:5)
8. Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan munkar.
SEBAB-SEBAB KERASNYA HATI
Hati menjadi keras tentu ada penyebabnya. Penyebab-penyebab kerasnya hati di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesyirikan, Kekufuran, dan Kemunafikan
Inilah sebab yang paling besar yang dapat menutupi hati seseorang dari menerima
kebenaran. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Akan Kami masukkan ke dalam hati
orang-orang kafir rasa takut, karena mereka telah mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allâ h sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat
kembali mereka ialah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang
yang zalim." (QS. Ali Imran:151)
2. Melanggar Perjanjian yang Dibuat Kepada Allah Azza wa Jalla
Allah Azza wa Jalla berfirman, "(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka
kami laknat mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu." (QS. Al-
Ma'idah:13)
3. Tertawa Berlebihan
Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian banyak tertawa!
Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati." (HR. Ibnu Majah)
4. Banyak Berbicara dan Banyak Makan
Bisyr bin al-Hâ rits pernah berkata, “(Ada) dua hal yang dapat mengeraskan hati:
banyak berbicara dan banyak makan.” (Hilyatul-Auliya’ VIII/350)
5. Banyak Melakukan Dosa
Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin jika
melakukan dosa, maka akan ada bintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan
berhenti (dari dosa tersebut) serta memohon ampunan, maka hatinya akan
mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula noktah hitam
itu. Itu adalah ar-ran (penutup) yang disebutkan oleh Allah di kitab-Nya: ‘Sekali-kali
tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka." (QS. Al-Muthaffifin:14)
6. Lalai Dari Ketaatan
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu seperti binatang-binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A’raf:179)
7. Nyanyian dan Alat Musik
‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, "Lagu-laguan menumbuhkan
kemunafikan di dalam hati." (HR. Al-Baihaqi)
8. Suara Wanita yang Menggoda
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Maka janganlah kamu tunduk (menghaluskan suara)
dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya
dan ucapkanlah perkataan yang baik." (QS. Al-Ahzab:32)
9. Melakukan Hal-Hal yang Merusak Hati
Hal-hal yang merusak hati sangatlah banyak. Akan tetapi, dari semua itu ada lima
hal yang menjadi faktor perusak hati. Kelima hal tersebut sebagaimana dikatakan
oleh Ibnul-Qayyim rahimahullah: “Adapun lima hal yang merusak hati adalah
banyak bergaul (berkumpul dengan manusia), (banyak) berangan-angan,
tergantung kepada selain Allah Azza wa Jalla, kekenyangan (banyak makan), dan
(banyak) tidur. Inilah kelima hal utama yang dapat merusak hati”.