Anda di halaman 1dari 5

Dikisahkan pula bagaimana Rasulullah SAW melewati 7 langit dan bertemu

dengan beberapa penghuninya sesuai hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Anas bin Malik Al Anshary Radhiyallahu ‘Anhu.

Langit tingkat pertama


Pada tingkatan langit yang pertama, dikisahkan bagaimana Rasulullah SAW
bertemu dengan Nabi Adam AS. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Adam AS dan
Rasulullah SAW saling bertegur sapa dan kemudian melajutkan perjalanannya
kembali. Tidak lupa Nabi Adam AS membekali Rasulullah SAW dengan do’a agar
beliau senantiasa diberikan kebaikan dalam setiap urusannya.

Langit tingkat ke dua


Pada langit tingkat kedua ini Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Isa AS dan
Nabi Yahya AS, dimana keduanya juga bersikap ramah dan memberikan do’anya
untuk kebaikan Rasulullah SAW sebalum beliau melanjutkan perjalanannya
menuju ke langit tingkat ketiga.

Langit tingkat ke tiga


Di langit tingkat ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS yang
merupakan manusia tertampan ciptaan Allah SWT. Dalam pertemuan tersebut,
Nabi Yusuf AS memberikan sebagain ketampanannya kepada Rasulullah SAW
dan juga memberikan do’a untuk kebaikan Rasulullah SAW.

Langit tingkat ke empat


Pada langit tingkat ke empat ini Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris AS,
seorang nabi yang diberikan banyak pengetahuan dan merupakan manusia
pertama yang mengenal tulisan.

Sama halnya dengan pertemuan sebelumnya dengan para Nabi, Nabi Idris juga
memberikan do’anya kepada Rasulullah SAW agar mendapatkan kebaikan dalam
setiap urusannya.

Langit tingkat ke lima


Pada langit tingkat ke lima ini Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun AS
yang tak lain adalah saudara dari Nabi Musa AS yang senantiasa mendamping
Nabi Musa AS dalam berdakwah kepada kaum Bani Israil dan juga Raja Fir’aun
untuk beriman kepada Allah SWT. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Harun AS
juga memberikan do’anya kepada Rasulullah SAW agar beliau mendapatkan
kebaikan.

Langit tingkat ke enam


Di langit ke enam, Rasulullah SAW disambut dengan hangat oleh Nabi Musa AS
layaknya sahabat yang lama tidak bertemu. Nabi Musa AS yang dikenal
penyabar ini pun memberikan do’anya kepada Rasulullah SAW agar
mendapatkan kebaikan dalam setiap urusannya.

Langit tingkat ke tujuh


Di langit yang ke tujuh Rasulullah SAW bertemu dengan Bapaknya para Nabi,
yaitu Nabi Ibrahim AS. Kemudian Nabi Ibrahim AS mengajak Rasulullah SAW
menuju ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Sidratul Muntaha digambarkan sebagai sebuah pohon dengan keindahan yang


tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Sidratul Muntaha inilah Rasulullah
SAW berdialog dengan Allah SWT dan menerima perintah menjalankan ibadah
shalat wajib lima waktu.

Langit adalah sebuah misteri. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya telah
Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam
masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” (QS. Qaaf [50]: 38).

Sejatinya semua ketentuan Allah SWT mengandung hikmah, dengan penciptaan


langit, bumi dan seluruh alam semesta ini Allah telah menunjukkan Kebesaran
dan Kuasa-Nya. Wallahu a’lam Bish-shawab.
Yang dimaksud 7 lapisan langit di sini bukan berarti langit tersebut menumpuk
secara berlapis-lapis, tapi ketujuh lapisan tersebut semakin meningkat kedudukannya
sesuai dengan bertambah tingkat dimensinya. Jika langit kubro pertama yang kita tempati
berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dan seterusnya adalah alam berdimensi 4, 5, 6 dst.

Pertambahan tingkat dimensi ketujuh lapisan langit tersebut hanya bisa


digambarkan dengan memproyeksikannya ke langit pertama (dimensi ruang yang dihuni
oleh kita) yang berdimensi tiga. Karena hanya ruang berdimensi tiga inilah yang bisa
difahami oleh kita. Secara analog, kita bisa membuat perumpamaan sebagai berikut :

Pada gambar 1 tampak bahwa sebuah garis berdimensi 1 tersusun dari titik-titik
dalam jumlah tak terbatas. Kemudian garis-garis tersebut disusun dalam jumlah tak
terbatas hingga menjadi sebuah luasan berdimensi 2 (Gambar 2). Dan jika luasan-luasan
serupa ini ditumpuk ke atas dalam jumlah yang tak terbatas, maka akan terbentuk sebuah
balok
(ruang berdimensi 3).
Kesimpulannya adalah sebuah ruang berdimensi tertentu tersusun oleh ruang
berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas. Atau dengan kata lain ruang
yang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas akan menyusun menjadi
ruang berdimensi yang lebih tinggi. Misalnya, ruang 3 dimensi – dimensi ruang yang
sekarang dihuni oleh kita ini – dengan jumlah tak terbatas menyusun menjadi satu ruang
berdimensi empat.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Langit pertama atau langit dunia
Ruang berdimensi 3 atau alam nyata ini adalah dimensi yang paling bawah dan
paling kasar atau yang biasa disebut alam yang pergerakan atomnya memiliki getaran
yang kuat. Alam ini dihuni makhluk nyata yaitu yang diciptakan dari tanah berupa
manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain yang tinggal di bumi. Dimensi 3 ini tidak dapat
berkomunikasi langsung terhadapa dimensi ke 4 dan seterusnya dikarenakan dimensi 3
tidak dapat ataupun merasakan dimensi 4 dan seterusnya dikarenakan dimensi seterusnya
tidak sekasar dimensi 3 . Alam semesta kita ini menjadi penyusun langit kedua yang
berdimensi 4.
2. Langit kedua
Setiap langit disusun secara dimensional. Diasumsikan bahwa pertambahan dimensi
setiap lapisan adalah 1 dimensi. Jadi apabila langit pertama atau langit dunia kita ini
berdimensi 3 , maka langit ke 2 berdimensi 4. Dimensi 4 ini dapat ditembus contohnya
seperti kita melihat aqua gelas dari sisi luar yang masih ful berisi air. Inilah sudut
pandang kita terhadapa dimensi 4, yang dapat menembus dimensi 3.
dimensi 4 memiliki pergerakan atom (electron) yang sedikit lebih luas dari alam
nyata oleh sebab itu dimensi 3 tidak dapat melihat atau merasakan dimensi pertama.
Dengan kata lain dimensi yang lebih tinggi dapat melihat atau merasakan dimensi yang
lebih rendah, tapi dimensi yang lebih rendah tidak dapat merasakan dimensi yang lebih
tinggi. Dimensi 4 ini dihuni oleh bangsa jin, setan dan iblis, beserta makhluk berdimensi
4 lainnya. Itu sebabnya mengapa manusia tidak dapat merasakan secara langsung para jin
dan sahahabat-sahabatnya. Manusia tidak dapat melihat jin tapi jin dapat melihat
manusia. Kita tidak bisa mendengar rintihan arwah yang sedang disiksa, tapi arwah dapat
mendengar bunyi alas kaki para pengantar jenazahnya, Ruang berdimensi 4 ini bersama-
sama dengan ruang berdimensi 4 lainnya membentuk langit yang lebih tinggi, yaitu langit
ketiga.
3. Langit ketiga
Dimensi 5 ini adalah alam dimana tempat berkumpulnya roh orang yang sudah
meninggal. Dimensi ini tidak bisa dijamak oleh manusia, jadi apabila seseorang bercerita
bahwa telah melihat keluarga ataupun anak saudaranya yang sudah meninggal ada 3
kemungkinan yaitu bisa saja orang tersebut telah memfisualkan imajinasinya dengan kata
lain ia telah melihat hayalannya sendiri, atau kedua berarti jin qaran, jin yang yang dapat
menyerupai orang yang telah meninggal,dan yang ketiga mungkin anda sudah
dibohongi. Tetapi ataas izin Allah SWT bisa saja seseorang dibukakan mata batinnya
sampai menembus dimensi 5.Ruang berdimensi 5 yang di dalamnya “hidup” arwah dari
orang-orang yang sudah meninggal.
4. Langit keempat
Dilangit keempat ini adalah dimensi keenam yaitu alamnya para cahaya (nur) atau
lebih tepatnya para malaikat, malaikat penghuni dimensi keenam sehingga malaikat dapat
mengetahui apa yang dikerjakan oleh manusia, jin dan roh orang yang sudah meninggal.
5. langit kelima
Pada dimensi ke tujuh bisa disebut juga alam awal karena alam ini adalah alam
dimana tempat berdiamnya para nyawa ( mahluk-mahluk Allah SWT ) disinal tempat
dimana diucapkannya janji dengan Allah.
6.langit keenam
Dimensi kedelapan adalah alam akhir yaitu alam dimana dibangkitkannya seluruh
mahluk ciptaan Allah SWT pada hari akhir tersebut.
7. langit ketujuh
Dimensi kesembilan adalah dimensi paling tinggi, disinilah tempat Allah SWT,
untuk sebabnya Allah SWT dapat melihat dan mengontrol para makhluknya dan disini
jugalah tempat neraka dan syurga tempat para makhluk setelah di hisab dan kekal
didalamnya. langit dunia kita ini berada dalam struktur langit yang enam lainnya,
termasuk langit yang ketujuh ini. Jika alam akhirat, surga dan neraka terdapat di langit ke
tujuh, maka bisa dikatakan surga dan neraka itu begitu dekat dengan dunia kita tapi
berbeda dimensi. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa langit dunia kita ini merupakan
bagian dari struktur langit ketujuh. Berarti alam dunia ini merupakan bagian terkecil dari
alam akhirat. Penjelasan ini sesuai dengan hadist Nabi:
“Perbandingan antara alam dunia dan akhirat adalah seperti air samudera, celupkanlah
jarimu ke samudera, maka setetes air yang ada di jarimu itu adalah dunia, sedangkan
air samudera yang sangat luas adalah akhirat”.
Perumpamaan setetes air samudera di ujung jari tersebut menggambarkan bahwa ukuran
alam dunia dibandingkan alam akhirat adalah seumpama setetes air di ujung jari dengan
keseluruhan air dalam sebuah samudera. Hal ini adalah penggambaran yang luar biasa
betapa luasnya alam akhirat itu.
Itulah penjelasan mengenai 7 lapisan langit dan penghuni di setiap dimensinya.

Rasullulah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap
tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
imam Muslim dari Anas binMalik.
1 . Ketika mencapai langit tingkat pertama,
Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di
muka bumi, Nabi Adam AS.
2. Sesampainya di langit kedua,
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Kemudian
rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
3. Tidak disangka, di langit ketiga,
Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah
diciptakan Allah SWT di bumi.
4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga,
Kemudian nabi ke langit keempat. Pada tingkatan ini, rasullulah bertemu Nabi
Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada
bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.
5. Sesampainya di langit kelima,
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang
mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut
dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal
sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang.
6. Pada langit keenam,
Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang
memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya
menuju kebenaran Illahi.
7. Tibalah Nabi Muhammad ke langit ketujuh.
Di langit ini, Nabi Muhammad bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya
para nabi, Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan
punggungnya ke Baitul Ma’muur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada
para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum
bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib. Sidratul Muntaha
merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke 7. Di Sidratul
Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah
wajib salat lima waktu dalam sehari. Yang dimaksud 7 lapisan langit di sini bukan berarti
langit tersebut menumpuk secara berlapis-lapis, tapi ketujuh lapisan tersebut semakin
meningkat kedudukannya sesuai dengan bertambah tingkat dimensinya. Jika langit kubro
pertama yang kita tempati berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dan seterusnya adalah
alam berdimensi 4, 5, 6 dst.

Anda mungkin juga menyukai