beru lahir
Hadits pertama:
Dari ‘Ubaidillah bin Abi Rofi’, dari ayahnya (Abu Rofi’), beliau berkata,
ِ َول اللَّ ِه صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم َأذَّ َن يِف ُأذُ ِن احْل س ِن ب ِن علِي ِحني ولَ َدتْه ف
اط َمةُ بِالصَّاَل ِة َ ت َر ُس
ُ َ َ ٍّ َ ْ َ َ َ َ َ َْ ُ َ ُ َْرَأي
“Aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengumandangkan adzan di telinga Al Hasan bin ‘Ali ketika Fathimah
melahirkannya dengan adzan shalat.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan
Tirmidzi)
Hadits kedua:
Hadits ketiga:
Dalam hadits pertama ini, perowi yang jadi masalah adalah ‘Ashim bin
Ubaidillah.
Ibnu Hajar menilai ‘Ashim dho’if (lemah). Begitu pula Adz Dzahabi
mengatakan bahwa Ibnu Ma’in mengatakan ‘Ashim dho’if (lemah). Al
Bukhari dan selainnya mengatakan bahwa ‘Ashim adalah munkarul hadits
(sering membawa hadits munkar).
Dari sini nampak dari sisi sanad terdapat rawi yang lemah sehingga secara
sanad, hadits ini sanadnya lemah.
Ringkasnya, hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if).
Kemudian beberapa ulama menghasankan hadits ini seperti At-Tirmidzi.
Beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan. Kemungkinan beliau
mengangkat hadits ini ke derajat hasan karena ada beberapa riwayat yang
semakna yang mungkin bisa dijadikan penguat. Mari kita lihat hadits
kedua dan ketiga.
Berikutnya
Rangkaian dzikir dan doa tersebut telah dirangkum oleh Sayyid
Muhammad bin 'Ali al-Tarimi dalam al-Wasail al-Syafi'ah fi al-Adzkar al-
Nafi'ah wa al-Aurad al-Jami'ah (Beirut: Dar al-Ihya al-‘Ilm, 2000), hal.
269, sebagai berikut:
1. Membaca adzan pada telinga bayi sebelah kanan
2. Membaca iqamah pada telinga bayi sebelah kiri
3. Membaca doa berikut pada telinga bayi sebelah kanan:
اللهم اجْ َع ْل ُه َبا ًّرا َت ِق ًّيا َرشِ ْي ًدا َوَأ ْن ِب ْت ُه فِي اِإْلسْ اَل ِم َن َبا ًتا َح َس ًنا
Allâhummaj’alhu bârran taqiyyan rasyîdan wa-anbit-hu fil islâmi
nabâtan hasanan
“Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas.
Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik.”