Anda di halaman 1dari 15

JURNAL

TAFSIR AL-QURAN SURAT YUNUS AYAT 3-6


Rika Rahmawati, Rubi Babullah, Syifa Haeriyah
Program Studi S1
Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Sukabumi
e-mail: staisukabumi.ac.id

Abstrak

Pada awal surah Yunus ini Allah mulai dengan penjelasan tentang isi Al-Qur’an
adalah penuh hikmah. Sebab itu tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak
menjadikannya sebagai petunjuk hidup di dunia ini. Hanya dengan petunjuk Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. manusia bisa selamat di dunia dan akhirat. Kenapa
masih ragu kepada kebenaran Al-Qur’an, sedangkan yang menurunkannya adalah
Allah, Pencipta langit dan bumi selama 6 hari saja, kemudian Dia beristiwa di atas
arasy-Nya, dan mengatur segala urusan makhluk-Nya dan tidak ada yang dapat
memberikan syafaat kecuali atas izin-Nya. Allah juga Pencipta manusia, maka kenapa
tidak mau menyembah-Nya. Tidak cukupkah semua itu dijadikan pelajaran. Allah
juga tempat kembali manusia di akhirat kelak sedangkan janji-Nya adalah benar.
Allah akan menyediakan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan
menyediakan neraka bagi yang kafir pada-Nya dan kepada para Rasul-Nya.
Bagaimana Allah menciptakan matahari bersinar, bulan bercahaya dan keduanya
berjalan pada orbit masing-masing, pergantian siang dengan malam dan berbagai
ciptaan Allah di langit dan di bumi cukup sebagai bukti kebesaran Allah. Jika semua
itu menjadi bukti kebesaran Allah, maka kebenaran Al-Qur’an adalah fakta yang
tidak bisa dipungkiri lagi.
Kata Kunci:
Kebenaran Al-Qur’an, Penciptaan, Syafaat, Kebesaran Allah, Pergantian siang
dan malam

1|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


A. PENDAHULUAN

Allah menerangkan dalam Al-Qur’an bahwa Dialah yang mengatur


perjalanan planet dan benda-benda angkasa lainnya, sehingga satu sama lain tidak
saling berbenturan. Dia pula yang menciptakan bumi dan segala isi yang
terkandung di dalamnya, sejak dari yang kecil sampai kepada yang besar,
semuanya diciptakan dalam enam masa yang hanya Allah sendiri yang
mengetahui berapa lama waktu enam masa yang dimaksud itu. Setelah
menciptakan langit dan bumi, Dia bersemayam di atas Arsy (singgasana), dan
dari Arsy ini Dia mengatur dan mengurus semua makhluk-Nya. Ketika Rasulullah
‫ ﷺ‬ditanya tentang Arsy, beliau mengatakan: Bersabda Rasulullah, “Dahulu,
Allah telah ada, dan belum ada sesuatupun sebelum-Nya dan adalah Arsy-Nya di
atas air, kemudian Dia menciptakan langit dan bumi, dan menulis segala sesuatu
di Lauh Mahfuzh.” Selanjutnya Allah menerangkan bukti lainnya yang
membantah pendapat orang-orang kafir bahwa Al-Quran itu adalah sihir, yaitu
Dialah yang memiliki dan menguasai segala sesuatu dengan kekuasaan yang tidak
terbatas. Dia dapat berbuat sesuai dengan apa yang dikendaki-Nya. Tidak ada
sesuatu makhluk pun walaupun ia seorang rasul atau malaikat dapat
memberikan syafaat kecuali dengan izin-Nya.

Syafaat yang paling dirasakan manfaatnya oleh seseorang hamba


ialah syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, kepada seseorang yang
hati dan jiwanya mengakui keesaan Allah. Abu Hurairah menanyakan hal tersebut
kepada Rasulullah ‫ﷺ‬, lalu Rasulullah menjawab: “Manusia yang paling bahagia
dengan syafaatku pada Hari Kiamat, ialah orang-orang yang mengucapkan: “La
ilaha illallah” yang timbul dari hati dan jiwa yang bersih.” Allah menegaskan
kepada orang-orang kafir, apakah mereka tidak ingat dan tidak
memperhatikan dalil-dalil dan bukti-bukti yang nyata ini, bahwa yang
menciptakan alam ini adalah Allah sendiri, Dia yang mengatur segala urusan dari
atas Arsy-Nya, dan Dia yang memberikan syafaat kepada orang yang
dikehendaki-Nya. Itulah Tuhan yang wajib disembah, tidak ada tuhan yang lain
selain Dia. Janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, baik dalam
penciptaan langit dan bumi, maupun dalam penyembahan-Nya. Walaupun orang-
orang Jahiliyah mengakui bahwa Allah sendirilah yang menciptakan alam ini,
tidak bersekutu dengan siapapun, tetapi mereka mempersekutukan Allah dengan
yang lain dalam menyembah-Nya. Mereka menyembah berhala di samping
menyembah Allah.

2|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


B. PEMBAHASAN
Surah ini menghimpun berbagai pemandangan tentang alam semesta
dengan fenomena-fenomenanya. pemandangan yang memberikan kesan kepada
fitrah manusia terhadap hakikat uluhiah (ketuhanan), yang menunjukkan
pengaturan yang sangat bijaksana. juga menunjukkan adanya tujuan tertentu
didalam penciptaan dan pengaturan alam ini. selain itu juga, menunjukkan
kecocokannya bagi kehidupan dan makhluk hidup, bagi kehidupan manusia dan
pemenuhan kebtuhannya di dalam kehidupan ini. Persoalan uluhiah yang di
paparkan Al-Qur’an dalam lukisan yang hidup, realistis dan inspiratif, dan tidak
dipaparkan menggunakan metode debat falsafi dan logika pikiran. Allah yang
menciptakan alam dan manusia ini mengetahui bahwa antara fitrah manusia
dengan pemandangan alam dan rahasia-rahasianya ini terdapat bahasa yang bisa
dimengerti olehnya. juga terdapat kesan saling menjawab reaksi yang lebih
dalam dari pada logika pikiran yang dingin dan kosong. fitrah ini cukup diarahkan
kepada pemandangan-pemandangan alam semesta dengan rahasia-rahasianya, dan
ditarik untuk membangkitkan potensi yang ada padanya untuk menghadapi dan
menerimanya. dan, pada waktu itu ia akan bergerak, terbuka, menerima, dan
menyambutnya. Matahari merupakan planet yang bercahaya , sedangkan bulan
adalah pantulan dari cahaya matahari, hal ini termaktub dalam (Q.S. Yunus [10] :
5) teori (QS. Adz-Dzariyat [51] : 47)1
1. Tafsir Surat Yunus [10] Ayat 3

‫ض شفيِ شستمشة أديماَّمم ثرمم ارستددوىى دعدلىَ ارلدعرر ش‬


‫ش ِ يرددببرر‬ ‫ت دوارلدرر د‬ ‫ق المسدماَّدوا ش‬ ‫ار المشذيِ دخلد د‬ ‫إشمن دربمركرم م‬
‫ارلدرمدر ِ دماَّ شمرن دششفيِمع إشمل شمرن بدرعشد إشرذنششه ُ ىدذلشركرم م‬
‫ار دربَبركرم فداَّرعبرردوهر ُ أدفددل تددذمكررون‬
Terjemahannya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia menguasai ‘Arasy. Tiada seorangpun
yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian
itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?”

1
Sayyid Quthb, 2003, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Gema Insani, Jakarta, hlm 77

3|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


Isi Kandungan

Allah swt. mengabarkan bahwa Dialah Rabb semesta alam. Dia menciptakan
langit dan bumi dalam enam hari, seperti hari-hari dunia ini. pendapat lain
mengatakan satu hari sama dengan seribu tahun dari hari-hari di dunia, Allah
menguasai ‘Arasy yang merupakan makhluk yang paling agung dan merupakan atap
seluruh makhluk. Dan firman-Nya: “untuk mengatur segala urusan.” Maksud-nya,
mengatur semua makhluk. “Tidak ada yang tersembunyi dari pada-Nya seberat
dzarrah pun (baik) yang ada dilangit maupun yang ada di bumi.” (QS. Saba’ [34] :3)
Allah tidak disibukkan oleh satu masalah dengan masalah lainnya dan tidak pula
masalah-masalah itu membuat-Nya keliru, Allah tidak bosan dengan rintihan orang-
orang yang meminta. ketika mengatur yang besar, tidak membuat-Nya lalai untuk
mengatur yang kecil, berupa pegunungan, lautan, tempat yang ramai dan yang sunyi.
“Dan tiadalah berguna syafa’at disisi-Nya melainkan bagi orang yang telah
diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu.” (QS. Saba’ [34] :23). dan firmannya “Dzat
yang demikian itulah Allah, Rabbmu, maka ibadahilah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran? Maksudmya, esakanlah Allah dengan beribadah kepada-Nya
saja, tiada sekutu bagi-Nya. “Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”
Maksudnya, hai orang-orang musyrik dalam urusanmu, kamu beribadah kepada Allah
beserta ilah-ilah yang lainnya, padahal kamu mengerti bahwa sesungguhnya Allah
sendirilah yang membuat ciptaan, sebagaimana firman-Nya”Dan sesungguhnya jika
kamu bertanya kepada mereka:’siapakah yang menciptakan mereka?’ niscaya mereka
menjawab:’Allah.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 87)2

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabi

Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai orang-orang yang merasa heran- adalah


Allah yang telah menciptakan langit yang demikian besarnya dan menciptakan bumi
yang begitu luasnya dalam enam masa, kemudian Dia menguasai Arasy. Jadi,
bagaimana mungkin kalian merasa heran ketika Dia mengangkat seorang laki-laki
dari bangsa kalian menjadi utusan-Nya? Padahal Dia lah satu-satunya yang berhak
membuat keputusan dan ketentuan di dalam kerajaan-Nya yang luas ini. Dan tidak
ada seorangpun dapat memberikan syafaat di sisi-Nya dalam masalah apapun tanpa
izin dan restu dari-Nya. Pemilik sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah, Tuhan
kalian. Maka beribadahlah hanya kepada-Nya. Mengapa bukti-bukti dan argumen-
argumen itu tidak mampu mengingatkan kalian akan keesaan-Nya? Karena siapapun

2
Hadidi, Marwan. Hidayatul Insan. www. tafsirweb.id
4|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6
yang mempunyai ingatan sekecil apapun tentang hal itu pasti dia akan menyadari hal
itu dan beriman kepada-Nya.3

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.


Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa” yakni Dia memiliki kekuasaan yang besar, maka bagaimana
pengutusan seorang Rasul merupakan dari golongan manusia menjadi sesuatu yang
mengherankan? “mengatur segala urusan” yakni Yang menetapkan dan mengatur
sendiri segala yang ada di langit, bumi, ‘Arsy, dan makhluk-makhluk lainnya. “Tiada
seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya” Tidak
seorangpun yang dapat memberi syafaat kepada-Nya kecuali dengan izin-Nya, karena
Dia Maha Mengetahui hikmah dan kebenaran. Ayat ini menjelaskan bahwa dalam
kekuasaan Allah wewenang mengatur segala urusan. “Maka sembahlah Dia” Karena
hebatnya penciptaan-Nya dan besarnya kekuasaan-Nya. “Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran” Karena siapa yang memiliki sedikit saja kemauan untuk
mengambil pelajaran maka ia akan mengetahui hal ini dengan jelas.4

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Selama ahli ilmu senantiasa mengingat untuk terus bertafakkur, dan selalu
berfikir untuk terus mengingat, dan berbicara kepada hati-hati; sampai ia berucap
dengan bijaksana.5

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan rububiyyah


(kepengurusan)-Nya terhadap alam semesta, keberhakan-Nya untuk diibadahi dan
keagungan-Nya. Meskipun Dia mampu menciptakannya sekejap mata. Tidak
dilakukan-Nya demikian adalah karena hikmah(kebijaksanaan)-Nya dan karena Dia
Maha Lembut dalam perbuatannya. Di antara hikmah-Nya pula adalah untuk
mengajarkan tatsabbut (sikap tidak tergesa-gesa) kepada makhluk, dan bahwa Dia

3
Sholeh bin Abdul Aziz. Tafsir Al-Muyassar. Terj. Uus Suhendrik. (Madinah: Nukhbah min ‘Ulama,
1999). h. 208
4
Mukhtashor fhi tafsir. Markaz Tafsir lil dirosatil qur’aniyyah. (Riyadh, 2014). h. 208
5
Sulaiman Abdullah. Zubadut Tafsir. Terj. Daris Musthofa. ( Daulah Qatar, 2006). h. 208

5|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


menciptakannya dengan benar dan untuk kebenaran agar Dia dikenal dengan nama-
nama dan sifat-Nya serta diesakan dalam ibadah. Tentang hari di sini ada yang
berpendapat seperti hari-hari di dunia dan ada pula yang berpendapat bahwa satu
harinya 1000 tahun, wallahu a’lam. Yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Baik di
langit maupun di bumi dengan menghidupkan dan mematikan, menurunkan rezeki,
mempergilirkan hari-hari bagi manusia, menghilangkan derita orang yang terkena
musibah, mengabulkan doa orang yang berdoa. Berbagai bentuk pengaturan turun
dari-Nya dan naik kepada-Nya, semua makhluk tunduk kepada keperkasaan-Nya,
tunduk pula kepada keagungan dan kekuasaan-Nya. Ayat ini sebagai bantahan
terhadap keyakinan kaum musyrik bahwa berhala atau patung dapat memberi syafa’at
kepada mereka. Ayat ini menerangkan, bahwa tidak ada yang maju untuk memberi
syafaat meskipun ia makhluk yang paling utama sampai Allah mengizinkan, dan Dia
tidak mengizinkannya kecuali bagi orang yang diridhai-Nya, dan Dia tidak ridha
kecuali kepada Ahli tauhid dan ikhlas. Yakni terhadap dalil-dalil yang menunjukkan
bahwa Dia yang satu-satunya berhak disembah; yang memiliki keagungan dan
kemuliaan.

2. Tafsir Surat Yunus [10] Ayat 4

‫يِ المشذيدن آدمرنوا دودعشمرلوا‬ ‫اش دحققاَّ ُ إشنمهر يدربددأر ارلدخرل د‬


‫ق ثرمم يرشعيِردهر لشيِدرجشز د‬ ‫إشلدريِشه دمررشجرعركرم دجشميِقعاَّ ِ دورعدد م‬
‫ب أدشليِمم بشدماَّ دكاَّرنوا يدركفرررودن‬
‫ب شمرن دحشميِمم دودعدذا م‬ ‫ت بشاَّرلقشرسشط ُ دوالمشذيدن دكفدرروا لدهررم دشدرا م‬ ‫صاَّلشدحاَّ ش‬
‫ال م‬
Terjemahannya: “Hanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai
janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada
permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah
berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka”. (Q.S.
Yunus [10]: 4)

Isi Kandungan

Kepada tuhan kalian lah kalian semua kembali pada hari kiamat. Ini adalah
janji Allah yang benar. Dialah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian akan
menghidupkannya kembali sesudah kematian. Dia akan menciptakannya dalam
keadan hidup sebagaimana rupa fisiknya semula, agar Dia memberikan balasan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta melakukan amal-amal
shalih dengan balasan terbaik dan keadilan. Dan orang-orang yang mengingkari

6|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


keesaan Allah, dan risalah para rasulNya, bagi mereka minuman dari air yang sangat
panas, yang dapat membakar wajah-wajh dan memotong usus perut, dan bagi mereka
siksaan yang pedih, disebabkan kekafiran dan kesesatan mereka.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Hanya kepada Dia lah kalian akan dikembalikan pada hari Kiamat untuk
diberikan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian. Allah menjanjikan hal
itu kepada manusia dengan sebenar-benarnya dan Dia tidak akan mengingkarinya.
Sesungguhnya Dia mampu melakukan hal itu. Dia menciptakan mahkluk tanpa ada
contoh sebelumnya. Kemudian Dia akan mengembalikan wujudnya setelah
kematiannya. Dia memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang
beriman kepada Allah dan beramal saleh. Dia memberikan balasan itu secara adil;
tidak mengurangi kebajikan mereka dan tidak menambah keburukan mereka. Dan
bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya akan disediakan minuman
sangat panas yang dapat mencabik-cabik isi perut mereka. Mereka mendapatkan azab
yang sangat pedih karena kekufuran mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. 6

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.


Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

“Hanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali” Ini merupakan


peringatan secara umum pada awal surat, dan setelahnya berupa kabar gembira.
“Sebagai janji yang benar daripada Allah” Yakni kembalinya kalian kepada Allah
merupakan janji benar Allah. yakni kembalinya kalian kepada Allah setelah kematian
merupakan janji benar Allah yang tidak akan diingkari. “Sesungguhnya Allah
menciptakan makhluk pada permulaannya” dari tanah . “Kemudian
mengembalikannya” kepada kehidupan setelah kematiannya untuk menerima balasan
di hari kiamat. “Dengan adil” Tanpa ada kezaliman didalamnya. “Dari air yang
panas” yakni air yang mendidih.7

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Wahai manusia, tempat kembali kalian semua pada hari kiamat hanya kepada
Allah. Proses pengembalian kalian dengan dibangkitkan lalu dihisab itulah janji dari
6
Sholeh bin Abdul Aziz. Tafsir Al-Muyassar. Terj. Uus Suhendrik. (Madinah: Nukhbah min
‘Ulama, 1999). h. 208
7
Mukhtashor fhi tafsir. Markaz Tafsir lil dirosatil qur’aniyyah. (Riyadh, 2014). h. 208

7|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


Allah SWT dan kebenaran yang tidak mungkin diingkari. Sesungguhnya Allah SWT
memulai penciptaan (makhluk) dari tanah lalu menghidupkannya kembali seusai mati
untuk dibalas pada hari kiamat. Lalu Dia (Allah) memberi pahala orang-orang
mukmin yang mengerjakan amal shalih dengan adil tanpa ada kesewenang-wenangan
di dalamnya. Adapun bagi orang-orang kafir dalam neraka Jahanam itu minuman
yang amat panas dan azab yang sangat pedih.8

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan hukum qadari-Nya, yaitu


pengaturan-Nya secara umum terhadap alam semesta, dan menyebutkan hukum
agama-Nya, yaitu syari’at-Nya yang tujuannya adalah agar menyembah kepada-Nya
saja, maka di ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan hukum jaza’inya,
yaitu pembalasan terhadap amal setelah manusia mati. Dan menghidupkan kembali
lebih mudah daripada memulai pertama kali. Kafir kepada ayat-ayat Allah dan
mendustakan para rasul Allah. Yang dapat memanaskan muka dan memutuskan
ususnya. Allah tidak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri
mereka sendiri.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah dijelaskan bahwa Allah pencipta langit dan bumi, dan hanya dia yang
berhak disembah, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang kepastian datangnya hari
kiamat. Pada hari tersebut, hanya kepada-Nya, yakni kepada Allah kamu semua akan
kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti tidak sedikit pun diragukan
lagi. Sesungguhnya Dialah yang maha kuasa memulai penciptaan makhluk, kemudian
mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada hari kebangkitan, agar dia
dapat memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
dengan balasan yang adil sesuai yang mereka kerjakan. Jika Allah menghendaki,
maka berkat anugerah dan kemurahan-Nya, mereka akan memperoleh pahala
melebihi yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk orang-orang kafir disediakan
balasan berupa minuman air yang mendidih yang dapat merusak seluruh alat
pencernaan mereka dan akan memperoleh siksaan yang pedih karena kekafiran
mereka. Inilah wujud keadilan Allah atas perbuatan hamba-Nya di dunia selain
menciptakan langit dan bumi sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya, dialah
yang menjadikan matahari bersinar sangat terang yang menghasilkan kehangatan

8
Sulaiman Abdullah. Zubadut Tafsir. Terj. Daris Musthofa. ( Daulah Qatar, 2006). h. 208

8|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


untuk alam raya dengan energi dari dirinya sendiri dan bulan bercahaya karena
pantulan energi dari matahari, dan dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya,
yakni tempat peredaran perjalanan bumi mengitari matahari dan bulan mengitari
bumi agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan waktu. Allah tidak
menciptakan hal yang demikian sempurna itu melainkan dengan benar, yakni dengan
hikmah yang besar. Melalui penciptaan tersebut, dia menjelaskan di antara tanda-
tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui, yakni yang mau
mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya ini.

3. Tafsir Surat Yunus Ayat 5

‫ضيِداَّقء دوارلقددمدر رنوقرا دوقدمددرهر دمنداَّشزدل لشتدرعلدرموا دعدددد البسشنيِدن دوارلشحدساَّ د‬


‫ب‬ ‫س ش‬ ‫هردو المشذيِ دجدعدل المشرم د‬
‫ت لشقدرومم يدرعلدرمودن‬‫صرل ارليداَّ ش‬‫ق ُ يرفد ب‬ ‫ار ىدذلش د‬
‫ك إشمل بشاَّرلدح ب‬ ‫ق م‬
‫ ُ دماَّ دخلد د‬

Terjemahnnya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya


dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”. (Q.S. Yunus [10]: 5)

Isi Kandungan

Allah, Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan menjadikan bulan


bercahaya, dan menentukan bagi bulan tempat-tempat perputarannya. Dengan
matahari akan diketahui (pergantian) hari-hari, dan dengan bulan akan diketahui
(pergantian) bulan-bulan dan tahun-tahun. Dan tidak lah Allah menciptakan matahari
dan bulan, kecuali karena adanya hikmah yang agung, dan sebagai bukti petunjuk
akan kesempurnaan kuasa Allah dan pengetahuanNya.Dia menerangkan hujjah-hujah
dan bukti-bukti petunjuk kepada orang-orang yang mengetahui hikmah dari
penciptaan makhluk.

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar” bercahaya dan mempunyai


sinar sendiri. Sedangkan bulan memantulkan sinar matahari. Bagi perjalanan bulan
itu dalam manzilahnya selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulan. Setiap
malam dari malam itu memperoleh suatu manzilah, kemudian tidak tampak dua
malam, jika jumlah hari bulan yang bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau tidak
tampak selama satu malam, jika ternyata jumlah hari bulan yang bersangkutan ada

9|Jurnal tafsir surat Yunus ayat 3-6


dua puluh sembilan hari. “Supaya kalian mengetahui” melalui hal tersebut “bilangan
tahun dan perhitungan (waktu)”. Allah tidak menciptakan yang demikian itu hal-hal
yang telah disebutkan. “kecuali dengan hak” bukan dengan main-main, Maha Suci
Allah dari perbuatan tersebut. ”Dia menjelaskan” tanda-tanda kepada orang-orang
yang mengetahui yakni orang-orang uang mau berpikir.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dia lah yang telah membuat matahari memancarkan dan menyebarkan sinar,
membuat bulan menjadi cahaya yang dapat digunakan untuk penerangan, dan
menetapkan peredarannya berdasarkan tempat orbitnya yang berjumlah 28 orbit.
Yang dimaksud dengan tempat orbit itu ialah jarak yang ditempuhnya dalam sehari-
semalam. Hal itu supaya kalian -wahai manusia- dapat mengetahui hitungan hari
berdasarkan putaran matahari dan mengetahui hitungan bulan dan tahun berdasarkan
putaran bulan. Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya melainkan
dengan kebenaran untuk menunjukkan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada
manusia. Allah menjelaskan dalil-dalil dan bukti-bukti yang secara nyata
menunjukkan keesaan-Nya kepada orang-orang yang mengetahui cara menggunakan
dalil-dalil tersebut.9

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Adh-dhiya’ adalah


sesuatu yang berasal dari inti sesuatu, dan An-Nur adalah sesuatu yang terjadi bukan
dari inti sesuatu. Cahaya bulan itu diperoleh dari sinar matahari. Kira-kira perputaran
bulan ada pada 28 tempat. Dan melalui bulan bisa diketahui perhitungan bulan dan
tahun. Allah tidak menciptakan langit, bumi dan seisinya kecuali sebagai ciptaan yang
dipenuhi dengan kebenaran dan hikmah bukan kesia-siaan. Dia menjelaskan ayat-ayat
yang menunjukkan pada keesaan dan kuasaNya bagi kaum yang mau merenung dan
bertadabbur.10

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

9
Sholeh bin Abdul Aziz. Tafsir Al-Muyassar. Terj. Uus Suhendrik. (Madinah: Nukhbah min ‘Ulama,
1999). h. 208
10
Sulaiman Abdullah. Zubadut Tafsir. Terj. Daris Musthofa. ( Daulah Qatar, 2006). h. 208

10 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguatkan rububiyyah-Nya dan
uluhiyyah-Nya (keberhakan untuk diibadahi), Allah menyebutkan dalil akal yang
menunjukkan demikian dan menunjukkan kesempurnaan-Nya baik dalam nama
maupun sifat-Nya. Dalil-dalil tersebut misalnya matahari, bulan, langit, bumi dan
semua yang diciptakan Allah, dan Allah memberitahukan bahwa ayat-ayat tersebut
untuk kaum yang mengetahui atau yang bertakwa. Allah menjadikan semua yang
disebutkan itu bukanlah main-main, melainkan dengan penuh hikmah Ayat-ayat Allah
diperuntukkan kepada orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang bertakwa
karena mereka yang dapat mengambil manfaatnya. Ilmu (pengetahuan) membawa
untuk mengetahui dilalah (yang ditunjukkan) di dalamnya serta mengetahui cara
menggali hukum dari dalil dengan cara yang lebih dekat, sedangkan takwa
menimbulkan cinta kepada kebaikan di hati, takut terhadap keburukan, di mana
keduanya muncul dari dalil dalil dan bukti, dan dari ilmu serta keyakinan.
Kesimpulannya, bahwa Allah menciptakan semua makhluk dengan bentuk seperti itu
menunjukkan kekuasaan Allah, ilmu-Nya yang luas, Maha Hidup-Nya dan mengurus
makhluk-Nya. Kerapihan dan keindahannya menunjukkan sempurnanya hikmah
(kebijaksanaan) Allah, bagusnya ciptaan-Nya dan luasnya ilmu-Nya. Berbagai
manfaat dan maslahat seperti dijadikan-Nya matahari bersinar, bulan bercahaya agar
dengan keduanya diraih manfaat penting, yang demikian menunjukkan luasnya
rahmat Allah, perhatian-Nya terhadap hamba-hamba-Nya, dan luasnya kebaikan-
Nya.11

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selain menciptakan langit dan bumi sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-
Nya, dialah yang menjadikan matahari bersinar sangat terang yang menghasilkan
kehangatan untuk alam raya dengan energi dari dirinya sendiri dan bulan bercahaya
karena pantulan energi dari matahari, dan dialah yang menetapkan tempat-tempat
orbitnya, yakni tempat peredaran perjalanan bumi mengitari matahari dan bulan
mengitari bumi agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan waktu. Allah
tidak menciptakan hal yang demikian sempurna itu melainkan dengan benar, yakni
dengan hikmah yang besar. Melalui penciptaan tersebut, dia menjelaskan di antara
tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui, yakni yang mau
mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya ini.
Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada benda apa saja yang

11
Wahbah Zuhaily. Tafsir Al-Wajiz. Terj. Much. Alfi Nazlil. (Damasus: Darul Fikr, t.t), h.
209.

11 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6
diciptakan Allah di langit dan di bumi, yakni benda cair maupun padat, semilirnya
angin maupun dahsyatnya petir dan halilintar, pasti terdapat tanda-tanda kebesaran-
Nya bagi orang-orang yang bertakwa, yakni orang yang berha-ti-hati agar tidak
terjerumus ke dalam kesesatan supaya terhindar dari siksa Allah akibat kesesatan
tersebut.

4. Tafsir Surat Yunus [10] Ayat 6

‫ت لشقدرومم يدتمرقودن‬ ‫ت دوارلدرر ش‬


‫ض دليداَّ م‬ ‫ق م‬
‫ار شفيِ المسدماَّدوا ش‬ ‫ف اللمريِشل دوالنمهداَّشر دودماَّ دخلد د‬
‫إشمن شفيِ ارختشدل ش‬
Terjemahnnya: “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa
yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Yunus [10]: 6)

Isi Kandungan

Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan segala yang Allah
ciptakan di langit dan dibumi, berupa ciptaan-ciptaan yang luar biasa serta apa yang
ada pada ciptaan itu berupa pesona dan kerapian benar-benar merupakan bukti-bukti
petunjuk dan hujjah-hujjah yang jelas bagi orang yang takut akan hukuman Allah,
kemurkaan dan siksaanNya.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, kondisi gelap dan terang
yang menyertainya, pendek dan panjangnya, dan segenap makhluk yang ada di langit
dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi
orang-orang yang takut kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-Nya.12

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.


Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

‫( إشمن شفىَ ارختشىل ش‬Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang)


‫ف المريِشل دوالنمهداَّشر‬
Tafsir dari kalimat ini telah disebutkan pada surat al-Baqarah [2]: 164. ‫ت لبقدرومم‬ ‫د ىلىي م‬
‫يدتمرقودن‬ (benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang

12
Sholeh bin Abdul Aziz. Tafsir Al-Muyassar. Terj. Uus Suhendrik. (Madinah: Nukhbah min ‘Ulama,
1999). h. 208

12 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6
bertakwa) Yang jeli dalam melihat dan mentafakkuri ciptaan-ciptaan Allah agar tidak
jatuh dalam pemahaman yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah, dan
melihat kesudahan mereka di akhirat.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Sesungguhnya dalam pergantian malam dan siang yang panjang dan pendek,
perputaran keduanya yang terjadi secara rinci, serta ciptaan Allah di langit dan bumi
itu ada tanda-tanda yang menunjukan pada eksistensi, kekuasaan dan keesaan Allah
bagi kaum yang takut melanggar sunah-sunah Allah yang bersifat kauniyyah maupun
syar’iyyah.13
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Dengan datang kemudian pergi, bertambah dan berkurang. Seperti malaikat,


matahari, bulan, bintang-bintang, dsb. Seperti manusia dan hewan, gunung, laut,
sungai, pepohonan, dsb. Disebutkan secara khusus mereka, karena merekalah yang
dapat mengambil manfaat daripadanya. Dalam ayat ini terdapat anjuran dan dorongan
untuk memikirkan makhluk-makhluk Allah dan melihat dengan mata dengan maksud
mengambil pelajaran. Dengan inilah bashirah (mata hati) terbuka, iman dan akal
bertambah, dan bakatnya menguat, sebaliknya jika hal tersebut (berpikir) diremehkan,
maka ia sama saja meremehkan perintah Allah, menutup bertambahnya iman dan
membuat kaku pikiran serta bakat.14

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada benda apa saja
yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, yakni benda cair maupun padat,
semilirnya angin maupun dahsyatnya petir dan halilintar, pasti terdapat tanda-tanda
kebesaran-Nya bagi orang-orang yang bertakwa, yakni orang yang berha-ti-hati agar
13
Sulaiman Abdullah. Zubadut Tafsir. Terj. Daris Musthofa. ( Daulah Qatar, 2006). h. 208
14
Wahbah Zuhaily. Tafsir Al-Wajiz. Terj. Much. Alfi Nazlil. (Damasus: Darul Fikr, t.t), h. 209.

13 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6
tidak terjerumus ke dalam kesesatan supaya terhindar dari siksa Allah akibat
kesesatan tersebut. Meskipun bukti kebesaran dan kekuasaan Allah telah terbentang
luas di alam raya sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat sebelumnya, namun masih
ada sebagian manusia yang tidak percaya dan mengingkari adanya Allah. Mereka
merasa puas dengan kehidupan dunia. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-
orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami di hari akhirat nanti dengan
adanya pahala bagi yang beramal saleh dan siksa bagi yang durhaka, dan mereka
merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu,
sehingga tidak pernah berbuat untuk kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat
lebih baik dan lebih kekal, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, yakni
tidak menghiraukan petunjuk yang ada di dalam Al-Qur'an dan tidak sedikit pun
mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam
semesta.
C. SIMPULAN

Allah Subhanahu wa ta’ala menerangkan tentang apa yang telah diciptakan-


Nya, hal itu merupakan tanda-tanda yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan-
Nya dan kebesaran kemampuan-Nya. Dia telah menjadikan sinar yang timbul dari
matahari sebagai penerangan dan menjadikan bulan bercahaya. Yang ini berbeda
dengan yang itu, agar di antara keduanya tidak ada keserupaan. Dia menjadikan peran
matahari di siang hari dan peran bulan di malam hari. Dia pun telah menetapkan
manzilah-manzilah untuk bulan bagi peredarannya. Pada mulanya ia kelihatan kecil,
lalu bertambah besar cahaya dan bentuknya hingga menjadi bulan penuh pada malam
purnama. Setelah itu mulai berkurang sedikit demi sedikit hingga kembali kepada
keadaannya semula pada akhir bulan. Hal ini diungkapkan pula oleh ayat lain melalui
firman-Nya: “Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk
tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam

14 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6
pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis
edarnya.” (Yasin [36] : 39-40)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sulaiman. 2006. Zubadut Tafsir. Terj. Daris Musthofa. Daulah Qatar
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi. 2006. Terjemahan
Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 2. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Hadidi, Marwan. Hidayatul Insan. www. tafsirweb.id
Mukhtashor fhi tafsir. 2014. Markaz Tafsir lil dirosatil qur’aniyyah. Riyadh.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentra Hati
Sholeh bin Abdul Aziz. 1999. Tafsir Al-Muyassar. Terj. Uus Suhendrik. Madinah:
Nukhbah min ‘Ulama.
Yasin, As’ad. 2003. Fhi dzilalil qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.
Zuhaily, Wahbah. t.t. Tafsir Al-Wajiz. Terj. Much. Alfi Nazlil. Damasus: Darul Fikr.

15 | J u r n a l t a f s i r s u r a t Y u n u s a y a t 3 - 6

Anda mungkin juga menyukai