MEDIA DAN ALAT PERAGA a. Persamaan : untuk proses belajar mengajar b. Perbedaan : Dalam proses pembelajaran,penggunaan media memperlihatkan beberapa kelebihan seperti memperjelaskan penyampaian materi. Ini bermaksud sesuatu pesan dapet diterangkan dengan jelas dan berkesan dengan menggunakan pelbagai alat dari abstrak hingga jelas .Selain itu,penggunaan media tidak terbatas oleh batasan ruang, waktu dan pancaindera dengan adanya internet. Alat peraga, Segala peralatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar diperoleh hasil pesan atau materi akan lebih jelas dan lebih dimengerti oleh peserta. Lanjutnya tentang Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri. Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely (1971) menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta aktivitas. 2. ESENSI DARI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA Pada dasarnya baik sumber belajar, media maupun alat peraga memiliki esensi penting jika ketiganya diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Di mana esensi pentingnya adalah informasi. Jadi informasi yang terkandung, yang melalui, yang diolah, atau yang disampaikan, semuanya akan mempengaruhi daya dukung keberhasilan ketiganya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dimaksud. Dengan kata lain ketiganya harus memperhatian karakteristik dari informasi itu sendiri, dalam hal ini Santoso S. Hamodjoyo (2001) menyatakannya, yaitu: Dimensi Accessibility ( Daya Jangkau/Akses Informasi). Informasi yang terdapat, atau dimuat dalam sumber belajra, media dan alat mestinya memperhatikan daya jangkau. Hal ini menjadi masukan bagi pendidikan bagaimana mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber belajara media dan alat peraga agar informasi pembelajaran dapat mencapai kualitas akses yang optimal. Dimensi Speed (Kecepatan Informasi). Penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat pera setidaknya harus mampu menambah atau membantu atau menjembatani karakteristik informasi yang cepat, akan tetapi mampu didengan cepat pula difahami oleh peserta didik dengan cepat pula. Dimensi Amount (Jumlah/ Kuantitas Informasi). Keluasan dan varisi informasi pembelajaran yang menyulitkan siswa untuk memahaminya, maka diperlukan pula sumber, media, dan alat peraga yang mampu menampungnya. Dengan demikian serumit apapun informasi pembelajran tertentu, maka dengan adanya penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga yang mendukung, maka informasi tersebut akan bisa diterima peserta didik dengan sistematis. Dimensi Cognitive Effectiveness (Keefektifan Memperoleh Pengetahuan). Informasi yang tepat, sesuai dengan objek yang dipelajari maka pencapaian pengetahuan yang dibutuhkan akan dengan efektif dicapai melalui pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga. Kecenderungan informasi yang bersifat kognitif akan kongkrit dan lebih bermakna jika menggunakan sumber belajar, media atau alat peraga yang kongkrit. Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi). Informasi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa akan lebih bermakna dan akan lebih lama tersimpan dalam memori peserta didik. Hal ini terutama akan cepat terwujud jika informasi tersebut diperolehnya melalui pancaindera baik visual, pendengaran maupun perabaan. Dalam kaitannya dengan hal tersbeut, maka sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan perlu kiranya diperhatikan relevansinya. Dimensi Motivating ( motivasi ). Informasi yang terlahir dari proses berpikir manusia akan memiliki latar belakang kebutuhan untuk keseimbangan berpikir. Jenis dan bentuk informasi yang dikemas, atau yang terkandung dari sumber belajar, media, dan alat peraga akan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik.