Anda di halaman 1dari 127

SHOPAHOLIC

Motivasi Belanja
(Studi Kasus Pada Generasi Y Penggemar Belanja Di Desa Jombok)

Sofiatuz Zulfa
1761196

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PGRI DEWANTARA JOMBANG
2021
DAFTAR ISI

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
DAFTAR TABEL

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Peribahasa jawa mengatakan “Jaman iku owah gingsir” yang berarti waktu

dan zaman akan selalu berubah. Peribahasa ini memberitahukan untuk menghargai

waktu, dengan begitu dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin (Andy,

2020). Seiring dengan adanya perubahan zaman dapat mempengaruhi dan

mendorong manusia untuk mengkonsumsi lebih banyak sehingga menciptakan citra

dan kelas sosial bahwa orang yang sukses adalah orang yang memiliki segalanya

(Buana & Tobing, 2019).

Berbelanja merupakan suatu kegiatan untuk memilih dan atau membeli

untuk mendapatkan barang atau jasa dari penjual dengan tujuan membeli diwaktu

yang sama (Prasetyo, 2020). Menurut penelitian Minahan and Huddleston (2013)

aktifitas berbelanja adalah sebuah aktifitas yang melibatkan suatu pertimbangan

antara produk ataupun jasa, mencari tempat yang menyediakan produk ataupun jasa

yang dibutuhkan atau yang diingkan untuk menentukan keputusan membeli.

Berbelanja secara luring adalah salah satu cara belanja seperti pada

umumnya yang datang ke toko, ritel, pasar, mall (bertatap muka dengan penjual)

untuk membeli suatu produk yang diingnkan (Suleman et al., 2020). Belanja secara

luring memiliki daya tarik tersendiri untuk mempertimangkan harga, produk,

respon penjual, pengalaman atau saling bersosialisasi. Dalam kondisi covid-19 ini

mengakibatkan turunnya kunjungan dan daya beli konsumen untuk berbelanja

1
2

secara luring (Lubis, 2020). Menurut ketua umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja

(APBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa tingkat kunjungan ke pusat

perbelanjaan menurun drastis, sekitar 90% saat pandemi covid-19 (Kencana, 2020).

Dengan majunya teknologi ditambah dengan situasi covid-19 saat ini,

belanja dapat dilakukan secara daring tanpa perlu keluar rumah untuk mendatangi

penjual dan mendapatkan kebutuhan yang dapat terpenuhi. Berbelanja daring

adalah membeli produk melalui smartphone dengan mengunjungi marketplace, e-

commerce, atau situs toko tersebut (Suleman et al., 2020). Menurut riset data dari

Indonesian E-commerce Association (idEA) dan We Are Social, belanja secara

online mengalami peningkatan sebanyak 25% - 30%. (Pink, 2021). Dan dalam

peningkatan ini sekitar 18,1% hingga 98,3 juta transaksi dengan total transaksi

senilai $1,4 juta USD, dan saat pandemi ada sekitar 12 juta pengguna e-commerce

baru (SIRCLO, 2020).

Kegiatan berbelanja merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang

setiap individu berbeda, aktivitas berbelanja inilah yang menjadi suatu bentuk

kesenangan dan motivasi. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) motif konsumen

adalah suatu kekuatan dalam seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu,

dorongan tersebut dihasilkan dari keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat

kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motif terjadi ketika kebutuhan itu meningkat

sampai intensitas yang cukup, sehingga mendorong konsumen untuk bertindak

(Kotler dan Keller, 2009).

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) ada dua motif konsumen yaitu motif

rasional yang memilih sasarannya berdasarkan kriteria secara objektif (ukuran,


3

berat, harga, dan jumlah) dan motif emosional yang memilih sasarannya sesuai

kriteria subjektif (kebanggan, ketakutan, kasih sayang, status). Menurut Setiadi

(2003) terdapat kegiatan berbelanja utillitarian untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari dengan menyesuaikan nilai fungsionalnya. Kemudian muncul kegiatan

berbelanja hedonic untuk mencari kebutuhan yang sifatnya seperti rasa puas,

kesenangan, pengalaman belanja, emosi dan perasaan lainnya (Prasetyo, 2020).

Kebutuhan rasional sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-

hari, terkadang kebutuhan yang bersifat psikologis (kesenangan) menjadikan pola

hidup lebih konsumtif. Kegiatan ini tidak mengenal batasan apapun dan siapapun,

kelompok masyarakat yang tidak terkecuali ibu-ibu di desa jombok. Hal ini tidak

tidak memandang masyarakat kalangan ekonomi atas atau masyarakat kalangan

ekonomi bawah. Saat melakukan kegiatan berbelanja terdapat motif dan motivasi

yang melatar-belakangi (Setiadi, 2003).

“Ya tentulah, masa orang itu gak belanja ya mustahil, pasti setiap orang ya
berbelanja, tapi kalo yang disini sesuai kebutuhan karena masa pandemi
gak terlalu apa ya? Ya ga terlalu penting, seperti itu.” Hanim, (2021).

Biasanya motif berbelanja yang dilakukan oleh setiap konsumen berfungsi

secara serentak dalam keputusan pembelian (Setiadi, 2003). Dengan adanya motif

utilitarian dan hedonic belanja yang dilakukan oleh ibu-ibu ini berdampak pada

kegiatan dan waktu yang dihabiskan saat berbelanja.

“Bajuuu, kebutuhan rumah, keutuhan dapur, yo jalan-jalan itu nomer satu


mbkkk, yooo… sebenarnya yo tujuannya belanja tapi kan mesti kan mampir-
mampir ambek jalan-jalan lanek fokus dibelanja lahhh, makan-makan,
andok-andok bakso mi ayam itu tidak lupa, itu nomer satu.” Nur, (2021).
4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Minahan dan Huddleston (2013)

“Shopping with my mother : reminiscenses of adult daughters” yang disimpulkan

oleh Prasetyo (2020) menunjukkan bahwa belanja yang dilakukan oleh ibu dan anak

perempuan menggambarkan pengalaman saat berbelanja sebagai kegiatan rekreasi

yang tidak terkait dengan belanja rutin berbasis transaksi seperti belanja di

supermarket. Kegiatan berbelanja bukan lagi menjadi kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari tetapi menjadi sebuah gaya hidup ataupun menjadi suatu

kegiatan untuk bersenang-senang (Ichsannudin & Hery Purnomo, 2021).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik pada motivasi dan

perilaku ibu-ibu desa Jombok, sehingga melakukan penelitian dengan judul

SHOPAHOLIC (studi kasus pada ibu-ibu penggemar belanja di Desa Jombok)”.

1.2 Fokus Penelitian.

Berdasarkan latar belakang penelitian ini yang sudah diuraikan maka penelitian

ini berfokus pada motivasi belanja ibu-ibu desa jombok.

1.3 Rumusan Masalah.

Dari latar belakang yang suda dijelaskan, maka penulis mencoba merumuskan

masalah yang perlu dibahas dipenelitian ini yaitu : “bagaimana motivasi belanja

generasi Y didesa jombok?”


5

1.4 Tujuan Penelitian.

1. Peneliti ingin memahami motif dan perilaku yang terdapat pada diri

informan saat melakukan aktivitas berbelanja. Penelitian kualitatif dapat

memberikan penjelasan mendalam dari para informan dan akan

memberikan penjelasan lain yang relevan dengan penelitian yang pada

awalnya tidak terpikirkan oleh peneliti.

2. Peneliti akan berperan langsung dan melakukan observasi mendalam pada

para ibu- ibu yang cenderung memiliki perilaku yang berbeda-beda,

sehingga peneliti akan mendapat gambaran secara langsung apabila peneliti

terlibat dan berhubungan langsung dengan subjek penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian.

1. Manfaat Teoritis.

Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan studi mengenai perilaku konsumen,

dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai tema

yang sama.

2. Manfaat Praktis.

Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan

masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang

pemasaran untuk menganalisis perilaku konsumen.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Literatur dapat memberi dorongan kepada peneliti untuk melihat

permasalahan lebih jelas dan membantu untuk mengidentifikasi permasalahan yang

dihadapi. Me-review literatur bahkan penting sebelum peneliti menetapkan

permasalahan (Hamzah, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan

dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 : panelitian terdahulu tahun 2007 sampai 2019

Fokus Metodologi
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Motif belanja nekat pada
wanita ketika berbelanja.
Wanita tidak bisa berpikir
Motivasi Motivasi
secara rasional dan tidak
Belanja Dan dan perilaku
dapat mengontrol diri
Wanita konsumen Kualitatif
ketika menemukan suatu
(Oky Dwi wanita saat
produk yang disukai
Prasetyo, 2019) berbelanja
sehingga berperilaku
impulsif atau impulsive
buying.
2 Analisis
Motivasi Untuk keperluan dapur
Motivasi
Belanja membeli di warung
belanja di
Konsumen kelontong karena lebih
minimarket
Minimarket Dan murah. Untuk memilih
dan warung Kualitatif
Warung minimarket karena selain
kelontong
Kelontong ada promo juga
dalam
Dalam barangnya lengkap dan
islam.
Perspektif Islam beragam.
(Riska, 2017)

6
7

3 Penggemar mencoba
menghargai karya idola,
dengan membeli
produknya, secara tidak
langsung merasa turut
Motif Belanja andil dalam kesuksesan
Merchandise Motivasi idolanya, apresiasi ini
K-Pop Belanja dan Kualitatif terbentuk karena proses
(Eva Novianty, K-Pop menikmati dan
2019) menghayati lalu
menyadari karya seni
tersebut dan, melakukan
bermacam cara untuk
menghargai karya
tersebut

Sumber : panelitian terdahulu tahun 2017 sampai 2019

2.2 Tinjauan Teori.

2.2.1. Teori Kebutuhan Abraham Maslow.

Teori Abraham Maslow yang dijelaskan oleh McLeod, (2007) bahwa pada

dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok berdasarkan 5 tingkatan

berbentuk piramid yang dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,

dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks

yang penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada peringkat

sebelumnya harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan peringkat berikutnya

menjadi penentu suatu tindakan, pada intinya manusia mempunyai lima tingkat atau

hierarki kebutuhan (Prihartanta, 2015), yaitu :

1. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs) : rasa lapar, haus, istirahat, dsb.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs) : fisik, mental, psikologis dan intelektual.

3. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs).


8

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs) : umumnya simbol-simbol status.

5. Aktualisasi diri (self actualization) : mengembangkan potensi dalam dirinya.

2.2.2 Teori Motivasi.

Motivasi yaitu sebagai kekuatan seseorang yang bisa menimbulkan

persistensi dan antusias dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik dari dalam diri

individu (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik),

seberapa kuat motivasi yang dimiliki maka akan menentukan pada perilaku yang

dilakukannya (Sudrajat, 2008). Menurut Prihartanta (2015) motivasi yaitu suatu

gejala psikologis yang timbul dalam dorongan pada diri seseorang atau kelompok

secara sadar tergerak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu agar

mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Dalam konteks studi psikologi, menurut Makmun (2003) untuk memahami

motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu : 1) waktu kegiatan,

2) frekuensi kegiatan, 3) persistensi pada kegiatan, 4) ketabahan, keuletan dan

kemampuan saat mengahadapi rintangan/kesulitan, 5) pengorbanan untuk

mencapai tujuan, 6) tingkat aspirasi yang dicapai dengan kegiatan yang dilakukan,

7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang

dilakukan, 8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

2.2.3 Motif Konsumen.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) motif konsumen adalah suatu

kekuatan dalam seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu, dorongan


9

tersebut dihasilkan dari keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan

yang tidak terpenuhi. Sedangkan yang memotivasi untuk membeli adalah motif.

Motif terjadi ketika kebutuhan itu meningkat sampai intensitas yang cukup,

sehingga mendorong konsumen untuk bertindak (Kotler dan Keller, 2009).

Motif ini tidak akan pernah berhenti saat banyak kebutuhan yang tidak

terpuaskan dan mendorong untuk mencapai kepuasan, setelah kebutuhannya

terpuaskan maka kebutuhan yang baru itu muncul yang urutannya lebih tinggi dan

menyebabkan tekanan sehingga mempengaruhi untuk melakukan kegiatan

berbelanja untuk mencapai sasaran mereka dan menetapkan sasaran baru yang lebih

tinggi (Setiadi, 2003). Kebutuhan itu sendiri muncul saat konsumen merasakan

ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dengan yang

sesungguhnya dirasakan (Riska, 2017). Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) ada

dua motif konsumen, yaitu :

1. Motif rasional : memilih sasarannya berdasarkan kriteria objektif (kebutuhan,

harga, kualitas, lokasi).

2. Motif emosional : memilih sasarannya sesuai kriteria subjektif (penampilan,

rasa senang, pengakuan/popularitas).

2.2.4 Motivasi Belanja Utilitarian.

Menurut Prasetyo (2020) motivasi utilitarian yaitu belanja yang dimulai dari

misi atau tugas, dan keuntungan yang didapatkan tergantung pada apakah tugas

selesai atau tidak, atau apakah tugas selesai secara efisien selama proses yang

dilakukan. Utilitarian Shopping motives merupakan motif yang mendorong


10

konsumen untuk membeli produk karena manfaat fungsional dan karakteristik

objektif dari produk tersebut dan disebut motif rasional (Setiadi, 2003). Menurut

Kim (2006) terdapat kategori motif belanja utilitarian yaitu :

1. Efficiency (efisiensi) yaitu kebutuhan konsumen dalam menghemat waktu dan

sumber dana.

2. Achievement (prestasi) yaitu sebagai pencapaian dalam mencari produk yang

yang sudah direncanakan sebelumnya.

2.2.5 Motivasi Belanja Hedonis.

Menurut Setiadi (2003) belanja hedonis adalah suatu aktivitas belanja yang

terjadi karena adanya respon emosional, kesenangan dalam panca indra dan mimpi.

Ketika konsumen berbelanja didasari oleh motif hedonis, konsumen akan

cenderung berorientasi pada kesenangan, fantasi, dan hiburan yang didapatkannya

melalui pengalaman belanja. Hedonism merujuk pada perolehan kesenangan

melalui perasaan (Prasetyo, 2020). Menurut Arnold dan Reynolds (2003) ada enam

kategori motif belanja hedonik yaitu :

1. Adventure Shopping yaitu petualangan saat belanja karena adanya pengalaman

dan dengan berbelanja konsumen serasa memiliki dunianya sendiri.

2. Social Shopping yaitu belanja untuk bersosialisasi dengan teman atau keluarga

dan menghabiskan waktu bersama ataupun mendapat informasi tentang suatu

produk yang akan dibeli.


11

3. Gratification Shopping yaitu salah satu alternatif untuk mengurangi stres,

mengatasi permasalahan yang buruk dan sarana untuk melupakan masalah-

masalah yang sedang dihadapi.

4. Idea Shopping yaitu untuk mencari dan menambah pengetahuan tentang tren,

mode, inovasi dan produk baru yang sedang berkembang dipasaran.

5. Role Shopping yaitu belanja untuk orang lain dan menjadi rasa bahagia atas

pemberiannya kepada orang lain.

6. Value Shopping yaitu untuk mendapatkan harga lebih murah atau mencari

potongan harga dan mencari produk yang memiliki harga paling murah.

2.3 Kerangka Pikir Penelitian.

Kerangka pikir ini dimulai dari fenomena yang ada. Kemudian ditemukan

fokus penelitiannya yaitu Motivasi Belanja pada ibu-ibu desa jombok. Dengan

tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis motif dan perilaku ibu-

ibu desa jombok saat berbelanja. Lalu, peneliti membuat pertanyaan penelitian

meliputi perilaku dan motivasi belanja pada ibu-ibu desa jombok. Setelah itu

peneliti mencari sumber data yaitu informan penelitian dengan pengumpulan data

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kerangka pikir penelitian ini dapat

dijelaskan pada Gambar 2.2 :


12

Studi kasus

Motif dan
motivasi generasi
Motif belanja
untuk Y di desa jombok
generasi Y di
mengetahui dan desa jombok
menganalisis
motif dan Tujuan
Pertanyaan
motivasi penelitian Motivasi
generasi Y di belanja generasi
desa jombok Y di desa
saat berbelanja jombok
Kualitatif

Studi kasus Simple riset desain


Penggalian with trianggulasi
sumber data

Wawancara Trianggulasi sumber

Observasi
Analisis Data

Dokumentasi
Draft pembahasan

Trianggulasi teori

Temuan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Kegunaan penelitian

kualitatif yaitu untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan suatu data yang

mengandung makna (Sugiyono, 2009). Makna merupakan data yang sesungguhnya

dan dibalik data yang terlihat terdapat nilai atau disebut juga data yang pasti

(Sugiyono, 2009). Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan

pada generalisasi, tetapi lebih kepada penekanan makna.

Dalam penlitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut

Rahardjo (2017) studi kasus adalah sebuah rangkaian kegiatan ilmiah yang

dilakukan secara terinci, intensif dan mendalam mengenai suatu peristiwa, aktivitas

dan program baik pada tingkat kelompok, individu, organisasi maupun lembaga

guna mendapatkan pengetahuan peristiwa tersebut yang mendalam. Penelitian studi

kasus bersifat eksploratif. Objek kajian bersifat sangat khusus yang digunakan

bahan pertimbangan utama peneliti untuk mengelaborasi dengan cara

mengeksplorasi secara mendalam. Kasus yang dipahami peneliti tidak dari luarnya

saja tetapi juga dari dalam sebagai entitas yang utuh dan detail.

Penelitian ini menggunakan Methods Simple Research Design With

Triangulation Theory. Penelitian kualitatif sederhana tetap dapat disusun tanpa

harus melakukan pembahasan yang bertele-tele tetapi tetap dapat

dipertanggungjawabkan (Rofiah, 2021). Saat melakukan modifikasi model dari

13
14

desain sederhana dengan model desain sederhana dengan triangulasi teori / simple

research design with triangulasi theory (Burhan, 2018). Ada 7 langkah langkah

utama yaitu :

Sosial context and


research question
Data analysis

Literature review

Draft Reporting
Research method
and data collection
Triangulasi Theory

Reporting & Findings

Sumber : Burhan, (2020); Rofiah, (2021)

Gambar 3.1 : Model Riset Desain Sederhana dengan Triangulasi Teori

Berikut penjelasan langkah-langkah tersebut :

1. Memilih konteks social dan membangun pertanyaan penelitian.

2. Melakukan review literature, yang mana pertanyaan penelitian sekitar konteks

social, dijawab berdasarkan literature yang dieksplor.

3. Review literature diteruskan dengan mengeksplor metode penelitian yang akan

digunakan sekaligus juga menggunakan metode penelitian untuk mengoleksi

data di lapangan.
15

4. Peneliti melakukan analisis data di lapangan dan menggunakan teori sebagai

pena analisis data.

5. Peneliti menyusun draft laporan.

6. Peneliti melakukan triangulasi teori.

7. Peneliti melaporkan hasil risetnya dengan tetap mencatumkan temuan-temuan

yang telah diperoleh dilapangan.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilakukan di desa Jombok, khususnya di rumah informan masing-

masing. Untuk informan 1 (ibu hanim) dilakukan pada tanggal 20 Juni 2021 dan 15

Juli 2021 sedangkan untuk informan 2 (ibu lutfi) dilakukan pada tanggal 24 Juni

2021 dan 15 Juli 2021.

3.3 Sumber Data.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Misalnya, orang yang dianggap

paling mengerti mengenai apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai orang

berpengalaman jadi akan mempermudah peneliti untuk memahami obyek/situasi

sosial yang diteliti.

Besar sampel dapat ditentukan dengan mempertimbangkan informasi.

Jumlah sampel bisa bertambah tergantung pada kebutuhan dan pemahaman

konseptual yang berkembang di lapangan. Data.yang diambil akan dihentikan


16

apabila dari informan baru tidak menambahkan data. Selanjutnya sampel sebagai

sumber data atau sebagai informan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Warga desa jombok.

2. Ibu-ibu Generasi Y di desa Jombok (ibu-ibu yang lahir pada tahun 1980-1995).

3.4 Informan dan Kehadiran Peneliti.

Setiap informan memiliki kepribadian dan umur yang berbeda-beda.

Penelitian ini mencari informan ibu-ibu Generasi Y di desa jombok, dengan waktu

kelahiran pada tahun 1980-1995. Profil informan dapat dilihat pada :

Jenjang Umur
No Nama Status
Pendidikan
Informan Ibu 13-November-1984
1 IRT Sekolah Tinggi
Umila Hanim (37thn)

Informan Ibu 27-Februari-1994


2 IRT Lulusan SMA
Lutfiani Mafulah (27thn)
Sumber : in-depth interview (2021)

Tabel 4.1 : Profil Informan.

Kedua Informan memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan belanja,

serta memiliki motif belanja yang berbeda melalui berbagai situasi dan kondisi.

Seberapa sering kegiatan belanja yang dilakukan informan juga berkaitan dengan

jenis kebutuhan yang mendasari informan untuk melakukan kegiatan belanja. Salah

satu informan melakukan kegiatan belanja karena memang untuk mencukupi

kebutuhan keluarga dengan produk yang telah direncanakan sebelumnya, mengejar

diskon dan mengikuti trend. Ada informan yang melakukan kegiatan belanja
17

dengan melakukan pembelian produk secara cepat dan mendapatkan kesenangan

dari kegiatan belanja.

Pada akhir bulan juni 2021 peneliti melakukan in-depth interview 1 dengan

kedua informan, kemudian pada pertengahan bulan juli 2021 peneliti melakukan

in-depth interview 2 dengan kedua informan. Hasil wawancara yang peneliti dapat

dari beberapa informan diatas cukup bervariatif, ada juga informasi yang sedikit

serupa. Peneliti melakukan in-depth interview untuk menggali informasi lebih

banyak tersebut selama beberapa waktu dengan merekam menggunakan

handphone. Berikut ini rincian in-depth interview yang peneliti lakukan dengan

informan :

No Nama Tempat Waktu Interview Tanggal Interview


Informan Rumah
1 13.00-14.15 20 Juni 2021
Ibu Hanim Informan
Informan Rumah
2 10.00-11.15 24 Juni 2021
Ibu Lutfi Informan
Sumber : in-depth interview 1 (2021)

Tabel 4.2 : Rincian Pelaksanaan In-depth Interview 1.

No Nama Tempat Waktu Interview Tanggal Interview


Informan Rumah
1 12.30-13.00 15 Juli 2021
Ibu Hanim Informan
Informan Rumah
2 15.30-16.00 15 Juli 2021
Ibu Lutfi Informan
Sumber : in-depth interview 1 (2021)

Tabel 4.2 : Rincian Pelaksanaan In-depth Interview 2.


18

Berikut adalah bukti berupa foto peneliti bersama informan :

Sumber : Dokumentasi Peneliti (2021).

Gambar 3.3 : Di Rumah Informan Ibu Lutfi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data.

Dalam pengumpulan data yang akurat, dalam penelitian menggunakan tiga

cara, yaitu :

a. Observasi.

Observasi merupakan kegiatan pengamatan baik yang dilakukan individu

ataupun kelompok tertentu, tanpa melakukan adanya pertanyaan atau

komunikasi langsung pada individu yang diteliti (Rahardjo, 2011). Peneliti

melakukan pengamatan ini agar mendapat gambaran yang jelas tentang

kenyataan dan kondisi yang sesungguhnya, selanjutnya membuat catatan-

catatan hasil pengamatan tersebut.


19

b. Wawancara.

Wawancara adalah pembicaraan antara dua orang untuk saling bertukar

informasi dan ide dengan tanya jawab yang bisa dihubungkan dalam suatu topik

tertentu (Rahardjo, 2011). Peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang informan dalam menginterprestasikan keadaan dan

fenomena yang terjadi, misalnya untuk mengetahui pendapat, pengalaman dan

ide-ide dari informan.

c. Dokumentasi.

Teknik pengumpulan data dokumentasi diperoleh berdasarkan pencarian

data yang berwujud catatan wawancara, cetakan, jurnal, foto, dan buku-buku

(Rahardjo, 2011).

Alat yang digunakan untuk wawancara dan observasi dalam penelitian ini adalah :

a. Handphone : untuk mengambil dokumen seperti foto, dan percakapan yang

dilakukan saat wawancara.

b. Note kecil (buku catatan kecil) : untuk mencatat poin-poin utama yang akan

ditanyakan sekaligus untuk memudahkan penulisan kembali setiap jawaban

yang diperoleh dari informan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data.

Analisa data pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif akan

dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan

peneliti. Ketika menganalisa data semasa di lapangan, data dikumpulkan langsung

dan pengumpulan data tuntas pada waktu yang ditentukan. Saat berlangsungnya
20

wawancara, peneliti akan menganalisa data terhadap jawaban dari narasumber, dan

jika jawaban dari pertanyaan yang diajukan kurang tepat dan benar, maka

narasumber akan diberi pertanyaan sampai mendapat data yang sesuai atau

kredibel. Berikut ini analisis data dari Miles dan Huberman, (1984) :

Sumber : Miles dan Huberman, (1984)

Gambar 3.2 : Tahapan Analisis Data Kualitatif Miles dan Huberman.

1. Pengumpulan Data (data collection)

Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data wawancara, hasil

observasi dan berbagail dokumen berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan

masalah enelitian yang kemudian dikembangkan penajaman data melalui

pencarian selanjutnya.

2. Reduksi data (data reduction).

Macam data yang didapatkan dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu

diteliti secara detail. Reduksi data yaitu rangkuman data, memilih hal inti,
21

memfokuskan hal penting, mencari tema beserta gambarannya, dan

hal yang tidak diperlukan akan dibuang. Peneliti akan mendapat gambaran yang

jelas setelah meredukasi dan mengumpulkan data selanjutnya lebih

mudah. Saat peneliti meredukasi data akan berfokus dan tujuan penelitian akan

memandunya.

3. Penyajian data (data display).

Setelah data direduksi kemudian data disajikan dalam bentuk penjelasan

singkat, flowchart, bagan-bagan, hubungan antar kategori atau sejenisnya. Agar

peneliti mudah memahami strukturnya maka terlebih dahulu data yang disajikan

digolongkan dan disusun. Fenomena yang kompleks dan dinamis ini,

menjadikan penyajian data tidak mudah dilakukan. Pengujian data masih

dilakukan peneliti, apakah masih hipotetik tersebut berkembang atau tidak.

4. Conclusion drawing / verification.

Kemudian penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penjelasan awal yang di

publikasikan masih sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti kuat

yang mendukung pada saat pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika

kesimpulan yang di publikasikan di tahap awal, di dukung oleh bukti yang valid

dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dipublikasikan menjadi kesimpulan yang kredibel.

3.7 Triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini merupakan sebagai

pengecekan data dari berbagai macam sumber dengan beberapa cara dan berbagai
22

waktu. Menurut Denzin dan Lincoln, (2009) dalam Hamzah, (2020) menyatakan

ada empat model yang berbeda dari triangulasi, sebagai berikut :

1. Triangulasi sumber. Penggunaan sumber data yang beragam dalam studi.

2. Triangulasi investigator/peneliti. Penggunaan beberapa peneliti atau evaluator

yang berbeda.

3. Triangulasi teori. Penggunaan perspektif-perspektif ganda untuk

menginterpretasi seperangkat data tunggal.

4. Triangulasi metodologis. Penggunaan metode-metode ganda untuk menstudi

masalah atau program studi.

Dalam penelitian ini memakai 2 triangulasi yaitu triangulasi sumber dan

triangulasi teori. Dalam triangulasi sumber, data yang didapat akan dicek kembali

pada sumber yang sama dalam waktu yang berbeda, atau dapat dicek menggunakan

sumber yang berbeda (Noviyanty, 2020). Pertama, misalnya jika peneliti

mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dengan A, data tersebut

nantinya dicek (ditanyakan kembali) pada A di saat yang berbeda, misalnya

seminggu atau dua minggu lagi. Pada yang kedua, data yang diperoleh dari A

nantinya dicek dengan melakukan wawancara dengan B atau C atau yang lainnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Draft Laporan.

4.1.1 Preposisi.

SHOPAHOLIC

(Motivasi Belanja Pada Generasi Y Penggemar Belanja Di Desa Jombok)

petualangan
Mood sosialisasi produk MOTIVASI
alternatif BELANJA

4.1.2 Pembahasan.

4.1.2.1 Motivasi Belanja Utilitarian.

1. Efficiency Shopping (Belanja Secara Efisien).

Dalam kegiatan belanja, informan juga berbelanja untuk kebutuhan sehari-

hari, kebutuhan bulanan, kebutuhan yang mendadak atau juga belanja

kebutuhan yang sama dengan anggota keluarga. Sehingga dalam hal ini

informan mendapatkan produk yang memiliki manfaat dan nilai kegunaan

sekaligus menghemat waktu. Kegiatan belanja ini termasuk dari efisiensi

selama tujuan belanja yang dilakukan adalah bersifat rasional dan berorientasi

pada produk.

“...ya sama-sama memiliki kebutuhan yang sama jadi kadang sekalian.”


(Ibu Hanim, 2021).

“...kadang ya lagi butuh... .” (Ibu Lutfi, 2021)

13
24

2. Achievement Shopping (Perencanaan Sebelum Belanja).

Dalam kegiatan belanja, sebelumnya informan sudah merencanakan atau

keinginan yang sudah ada didalam benak barang apa yang dibutuhkan atau

diinginkan oleh informan. Dengan begitu informan sudah memiliki tujuan

produk apa yang akan informan beli. Informan yang sudah memiliki suatu

perencanaan yang spesifik pada produk yang diingkan akan mencari dan

membeli produk yang dicari terlepas dari banyaknya pilihan produk yang ada.

“...paling tidak ya ada di benak atau yang paling dibutuhkan ya itu yang
dibeli... .” (Ibu Hanim, 2021)

“...koyok lebih biasane se terencana, maksute aku pengen seng gini model
gini ngkok warna gini ngunuh... .” (Ibu Lutfi, 2021)

4.1.2.2 Motivasi Belanja Hedonis.

1. Adventure Shopping (Belanja Seperti Berpetualangan).

Dalam kegiatan belanja, sebelum melakukan pembelian informan akan

mencari-cari produk ataupun melihat-lihat produk terlebih dahulu sebelum

memutuskan untuk membelinya.

“Jalan-jalan dulu, keliling-keliling dulu, lihat-lihat.” (Ibu Hanim, 2021)

“Iyaaa itu pasti, muter-muter iku pasti... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Informan melakukan pencarian dengan mengelilingi toko bahkan berpindah-

pindah toko untuk mendapatkan barang yang di inginkan informan, yang sesuai

dengan informan, yang dibutuhkan informan ataupun barang yang menarik

perhatian informan.
25

“...perempuan itu kalo barang ini kurang sesuai kurang cocok nyari lagi
ditempat lain lagi ditoko sebelahnya gitu.” (Ibu Hanim, 2021)

Kesenangan saat berbelanja dapat menjadikan seseorang memiliki dorongan

dalam dirinya untuk melakukan kegiatan belanja. Kesenangan dapat diperoleh

saat konsumen melakukan perjalanan belanja untuk mencari rangsangan atau

stimulus yang disediakan oleh store ataupun pusat belanja, memiliki ekspektasi

terhadap penggunaan produk seperti baju, mencoba memakai produk yang

disediakan oleh store.

2. Social Shopping (Belanja Bersama-sama).

Dalam kegiatan belanja informan pergi bersama keluarga atau bersama

teman-temannya. Hal ini dapat menjadi suatu interaksi dan berkomunikasi

antara informan dengan keluarga atau informan dengan teman-temannya.

“Ya suami, anak-anak, keluarga, teman.” (Ibu Hanim, 2021)

“Sama keponakan, kadang ya sama temen-temen... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Kegiatan belanja yang dilakukan informan saat bersama keluarga yaitu suami

dan anak-anaknya sekaligus menghabiskan waktu bersama, atau bersama

teman-temannya untuk meminta pendapat saat akan melakukan pembelian

produk atau hanya sekedar jalan-jalan.

“Ya tidak hanya belanja... kadang sambil nemenin anak menyenangkan


anak-anak nemenin anak-anak bermain ngegame kan disitu juga ada.” (Ibu
Hanim, 2021)

“...soale ngkok nek ngajak konco pasti komentar “oh iki pantes” “ojok iki
ga pantes” kan ngunuh... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Setiap informan dalam melakukan segala kegiatan tidak terlepas dari interaksi

sosial contohnya berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan masyarakat


26

sekitar. Begitu juga dengan berbelanja, kesenangan saat berbelanja juga dapat

dihasilkan saat melakukan interaksi kepada kerabat, teman, saudara, ataupun

keluarga. Kegiatan belanja yang dilakukan bisa untuk meminta pendapat saat

akan melakukan pembelian produk, melakukan komunikasi pada saat

perjalanan belanja, atau sekedar jalan-jalan demi mencari kebersamaan.

3. Gratification Shopping (Belanja Sebagai Alternatif).

Dalam kegiatan belanja ini informan mencari penyegaran (refreshing) untuk

menghilangkan rasa stres, mendapatkan kepuasan, memberikan rasa senang

maupun sebagai hiburan diri sendiri.

“...itu sama shopping lah paleng engga cuci mata biar ga dirumah terus...
.” (Ibu Hanim, 2021)

“...mbuh wes pokok saweneng... pokok e nek jenuh stress ta opo iku mlayune
iku wes belanja wes, hilang semua pikiran opo iku mau pokok wes
sawenenggg.” (Ibu Lutfi, 2021)

Berbelanja menjadi salah satu kegiatan favorit informan, banyak hal yang

dirasakan oleh informan sebelum maupun setelah melakukan kegiatan

berbelanja. Selain mendapat rasa senang secara batin, informan juga

mendapat kesenangan dalam suatu pencapaian.

“Ya tentunya senang lah sesuai dengan yang kita beli sesuai dengan yang
kita inginkan, barang yang kita inginkan sudah tercapai... .” (Ibu Hanim,
2021)

“...kadang ya seneng ngunuh maeng puass, keturutan, legaa... .” (Ibu Lutfi,


2021)
27

Kegiatan berbelanja yang dapat menghasilkan kesenangan lainnya seperti

menghilangkan beban dari pekerjaan sehari-hari, mencari kesegaran yang

hanya sekedar refreshing, stress atau membutuhkan jalan-jalan maka akan

melakukan perjalanan belanja.

4. Idea Shopping (Belanja Untuk Mencari Ide).

Kegiatan belanja informan yang mengikuti trend dimulai dari fashion atau

produk terbaru yang menarik menjadikan alasan lain bagi informan untuk

melakukan kegiatan belanja. Informan mengetahui trend yang sedang terjadi

melalui iklan ataupun sosial media.

“...betul sekali aku suka ngikutin trend, kayak model lisptik yang di tv, ada
iklannya jadinya pengen berburu untuk beli.” (Ibu Hanim, 2021)

“Kadang ya dari hp, kadang ya gatau kalo lagi trend.” (Ibu Lutfi, 2021)

Selain untuk mengikuti trend, dalam hal ini membuat informan memiliki

banyak ide atau referensi yang menarik sebelum melakukan pembelian.

Dengan mengtahui informasi terbaru, akan menambah ketertarikan informan

untuk membelinya.

“...iklann... biasanya terpaku pada iklan, kalo iklan ini biasanya apa
pastinya barang ini bagus kayaknya bagus, jadi coba-coba.” (Ibu Hanim,
2021)

“...jadi aku kan tau nek belanja nang kene iku ngeneh, nek nang kene beda
lagi, nang kene tau... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Kegiatan berbelanja yang dilakukan untuk mengikuti trend terbaru

dari fashion ataupun produk terbaru yang inovatif juga menjadikan

alasan lain bagi konsumen untuk melakukan kegiatan belanja. Informan saat

akan berbelanja juga dapat memiliki motif untuk tetap memiliki idea belanja
28

5. Role Shopping (Belanja Untuk Orang Lain).

Kegiatan belanja informan juga dilakukan saat melakukan pembelian produk

tertentu untuk seseorang. Pembelian produk tersebut dapat menjadikan

informan untuk mencari kesenangan berbelanja.

“Iya... untuk suami, belanja untuk kebutuhannya dia.” (Ibu Hanim, 2021)

“...kadang seneng tertarik bajunya anak ya aku beli kadang ya suami juga...

.” (Ibu Lutfi, 2021)

Kegiatan belanja ini juga terjadi karena ketertarikan informan pada suatu

produk yang sesuai dengan yang dibutuhkan (suami atau anak). Selain karena

kebutuhan, produk ini juga dirasa cocok untuk diberikan kepada orang lain.

“...sama mertua untuk belanja buat kebutuhan dia buat isi tokonya dia
gitu... .” (Ibu Hanim, 2021)

“...kadang suami ga ikut kadang ku beli tujuanku jaketku terus tertarik sama
jaketnya suami ya beli... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Kesenangan dalam berbelanja juga dapat dilakukan informan saat melakukan

pembelian produk tertentu untuk seseorang. Pembelian produk tersebut dapat

menjadikan dorongan informan untuk mencari kesenangan berbelanja. Saat

informan membelikan sesuatu pada seorang untuk sekedar kebutuhannya atau

produk lain yang membuat informan senang melakukan kegiatan belanja.

6. Value Shopping (harga saat berbelanja).

Kegiatan belanja informan yang dilakukan untuk mendapatkan produk yang

diinginkan atau yang disukai dengan mencari promo, harga terjangkau atau

harga yang lebih murah menurut informan.


29

“...kalo ada yang lebih murah... ya kalo lebih murah yang sana ya nanti
suatu saat saya kembali kesana beli lagi gitu... .” (Ibu Hanim, 2021)

Menurut informan, harga murah tidak selalu menjadi acuan dalam hal belanja.

Jika suatu produk yang yang diinginkan konsumen itu memiliki harga yang

lebih mahal dengan kelebihan tertentu, maka informan tetap akan

membelinya.

“...kalo memang sepatu itu bagus kemudian branded meskipun mahal tak
beli.” (Ibu Hanim, 2021)

“...tapi aku engga, paleng nyaman seng tak gawe, ga milih hargane, masio
murah lek ga nyaman aku ga seneng... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Motif belanja yang dilakukan informan untuk mencari nilai adalah dengan

mencari harga yang lebih murah, tidak menuntut kemungkinan jika produk

yang benar-benar diinginkan informan itu mahal informan akan tetap

membelinya, sehingga kegiatan belanja yang dilakukan bisa membuat

informan senang karena mendapatkan produk yang diinginkan.

4.1.2.3 Produk.

1. Produk (Belanja Produk Yang Menarik).

Dalam kegiatan belanja, setiap informan memiliki selera tersendiri. Dari

produk yang memiliki keunikan, kualitas yang bagus, produk baru yang

menarik sampai produk yang di sukai membuat informan tertarik untuk

mebelinya.

“...kalo menurut saya itu lucu terus seneng, bentuknya... maksutnya unik
gitu loh, menurut saya tapi gatau kalo orang lain, itu pasti saya beli... .”
(Ibu Hanim, 2021)
30

“...suka ya udah ambil, dibeli.” (Ibu Lutfi, 2021)

Para informan memiliki selera sendiri untuk produk yang diinginkan,

walaupun pendapat teman-temannya tenatang suatau produk sampai memberi

tahu atau menawarkan produk pada informan untuk dicoba.

“...aku tuh orangnya suka sesuai yang aku senangi seperti itu... kadang
menurut teman bagus menurut saya engga, aku kan sukanya simpel... simpel
atau sederhana barang itu sederhana tapi cocok dengan saya, ga terlalu
woww ga suka aku, yang simpel sederhana kemudian bagus.” (Ibu Hanim,
2021)

“...temenku banyak yang gitu “rinio cobaen iki apik” tapi kalo aku ga
tertarik ga mungkin... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Penyesuaian selera informan saat belanja menjadikan salah satu alasan

belanja secara impulsif. Hal ini yang membuat kegiatan berbelanja menjadi

tidak sesuai apa yang direncanakan atau dibutuhkan oleh informan,

melainkan menjadi kesenangan dan ketertarikan pada selera.

“...kalo perempuan engga dilihat diteliti diamati ada nggak yang rusak,
sambil nyari-nyari kanan-kiri lihat kanan-kiri, selain sepatu kan bisa lihat
jaket bisa lihat atasan apa... kemeja-kemeja seperti itu bajulah bajuuu,
nanti pada akhirnya tidak beli sepatu aja jadi yang lain merembet kalo
sama temen-temen itu.” (Ibu Hanim, 2021)

“Kadang... “lapo maeng tujuanku loh golek ngeneh kok aku maeng oleh iki
lapo maeng tak tuku” tapi seneng, soale aku seneng ambek produk e iku
maeng.” (Ibu Lutfi, 2021)

Dengan adanya banyak pilihan brand yang ada dan kelebihan yang

dimilikinya, hal ini membuat informan tetap tertarik untuk membelinya.

Informanpun memiliki brand-brand kesukaanya tersendiri untuk setiap

produk yang akan dibelinya.


31

“kalo aku suka yang branded, kenapa branded itu? Kalo branded itu paling
engga branded itu dijamin kualitasnya bagus kuat dan tidak mudah rusak
seperti itu.” (Ibu Hanim, 2021)

“Iyaa, merek-merek tertentu, kayak kalo tas atau ya kayak sepatau itu kan
ada yang merek-merek branded itu, saya lebih suka itu seperti itu... kayak
tas shopie paling tidak atau elizabeth, kalo yang sepatu paling tidak yongki
kalo sandal itu yongki komaladi.” (Ibu Hanim, 2021)

Walaupun produk branded memiliki harga yang cukup mahal, harga tidak

menjadi alasan ataupun halangan bagi informan untuk bisa mmbeli dan

mendapatkan produk yang disukai. Bagi informan demi untuk mendapatkan

produk yang disukai informan akan tetap membelinya tanpa melihat

harganya.

“Kalo aku itu gini, kalo memang sepatu itu bagus kemudian branded
meskipun mahal tak beli.” (Ibu Hanim, 2021)

“...aku ga harus menentukan harga, kadang seng tak goleki iku maeng
hargae segini aku seneng yawes tak tuku... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Kegiatan belanja informan saat bersama suami pun juga berpangaruh dalam

hal pemilihan produk yang diinginkan atau yang sesuai selera informan.

Perbedaan pendapat antara informan dan suami inilah membuat gagalnya

pembelian oleh informan.

“...kalo mau beli... apa... bajuuu.... mesti gini “ahh yang satu pilihannya
gini yang satu asdfghjkl, ga jadi” ga jadi pokonya, yang nentuin ya suami
hahaha.” (Ibu Hanim, 2021)

Salah satu cara untuk bisa mendapatkan produk yang diingkan informan

yaitu dengan membelinya secara online. Belanja online sendiri tidak selalu

memberikan kesan yang baik bagi informan, tetapi karena kondisi pandemi

saat ini membuat informan beralih ke belanja secara online.


32

“Ya paling tidak ya kalo engga ke mall matahari itu paling tidak ada di...
kadangkan ada online-online yang sepatu branded seperti itu sekarang kan
corona ya, covid ini kan jadi saya nyarinya onlinenya itu ya di barang
branded itu... .” (Ibu Hanim, 2021)

“...terus aku juga kalo ga lihat aslinya ga suka jadi ga begitu tertarik sama
online, lek baju loh yo... .” (Ibu Lutfi, 2021)

Jika informan sudah tertarik dengan suatu produk, maka informan akan

mengusahakan segalanya demi mendapatkan produk yang diinginkan,

walaupun berbeda warna tetapi dengan model yang sama.

“...ngunuh iku aku pengen kuning terus nang kancaku seng jualan online-
online ngunuh iku loh “onok a warna kuning e?” “gaonok”, ngunuh aku
golek nang mojokerto tak umeti sak ketemune, soale aku pengen seng
ngunuh warna kuning, gaonok akhire yawes tertarik warna lain, pokok e
ngunuh pokoke dapet.” (Ibu Lutfi, 2021)

4.1.2.4 Waktu.

1. Waktu (Waktu Saat Belanja).

Dalam kegiatan belanja, informan memiliki batas waktu setiap kali

berbelanja. Batas waktu inipun berbeda setiap informan berbelanja dengan

suami atau teman. Selain bertujuan untuk berbelanja, informan juga ingin

menhabiskan waktu luang.

“Kalo sama teman-teman bisa sampek 5 jam tapi kalo sama... suami ya ga
jamin, paling lama 1 jam itu udah lama.” (Ibu Hanim, 2021)

“...nek ambek suami iku kudu waktune lebih cepat gaoleh kok ambek leren
muter-muter seng model opo-opo gaboleh wes, endi seng dituju yowes
cepat, nek ambek konco-konco kan ga, bebas bah aku muter-muter sek bah
aku dilok warna iki sek opo bebas, nek ambek bojo “nek wes iku yawes” iku
cepet cepet dan cepet, dadi aku lebih seneng ambek konco-konco dari pada
ambek bojo maless hahaha.” (Ibu Lutfi, 2021)
33

Saat berbelanja bersama teman, informan memiliki waktu tersendiri kapan

akan belanja bersama. Waktu ini ditentukan ketika informan merasa senggang

atau luang dan akan berbelanja bersama teman-temannya.

“Kalo pas timingnya pas ya ikut pasti... rame-rame gitu ada jadwalnya, di
jadwal kapan gitu, minggu depan atau 2 minggu yang akan datang seperti
itu.” (Ibu Hanim, 2021)

“...sekarang berangkat sama temen yang ini beli baju ya kan, ya sudah aku
kan pulang tujuanku sudah kan hanya baju terus pulang ya sudah, terus
besoknya lagi ganti temen yang lain “yawes aku tak tuku kerudung” yawes
melok tuku kerudung iku mau, ganti lagi besoknya temen lagi ganti lagi
temen lagi, terus aku beli apa sekalian gitu, ga harus sekali berangkat.”
(Ibu Lutfi, 2021)

Perbedaan kegiatan belanja informan dalam hal waktu yang dihabiskan

dengan suami atau teman sangat berbeda. Walaupun jika bersama suami

memiliki batas waktu yang mana tujuan dan produk yang diinginkan harus

jelas, sedangkan jika bersama teman yang memiliki kebebasan waktu akan

merasa bebas dalam berbelanja.

4.1.2.5 Tempat.

1. Tempat (Penentuan Tempat Saat Belanja).

Dalam kegiatan belanja, informan menyesuaikan tempat tujuannya bersama

suami. Saat belanja bersama suami, suaminya lah yang memberikan tujuan

kemana saja tempat yang akan dikunjungi. Berbeda jika berbelanja bersama

teman, informan akan menentukan mana saja tempat yang belum dikunjungi

atau ke tempat-tempat baru.


34

“...kalo keluarga kan yang nentuin suami biasanya, kalo teman kan siapa
yang nentuin yang belum pernah kemana? Kemana? Gitu.” (Ibu Hanim,
2021)

Saat informan berbelanja tak lepas dari keputusan dalam memilih tempat

mana yang akan dituju. Saat informan mengunjungi tempat yang ingin

dikunjungi bersama suami, maka informan menyesuaikan tujuan dan hanya

bisa mengunjungi tempat yang sudah disetujui bersama dengan suami.

“...nek ambek suami iku...endi seng dituju yowes cepat... .” (Ibu Lutfi, 2021)

4.1.2.6 Mood.

1. Mood (Keadaan Suasana Hati Untuk Berbelanja) .

Dalam kegiatan belanja, informan merasakan dorongan karena keinginan.

Keinginan itu muncul saat informan menginginkannya tanpa tahu kapan

waktunya. Informan dapat melakukan berbelanja sekaligus jalan-jalan.

“...karena pingin atau pingin jalan-jalan juga... .” (Ibu Hanim, 2021)

“Kepingin ya langsung... pokok e opo iku belanja opo ae pokok budal.” (Ibu
Lutfi, 2021)

Rasa keinginan untuk belanja dan ketertarikan pada produk yang saling

berkaitan ini dapat memengaruhi informan, hal ini menjadikan informan

membeli lebih dari satu produk saat berbelanja.

“...nanti pada akhirnya tidak beli sepatu aja jadi yang lain merembet kalo
sama temen-temen itu.” (Ibu Hanim, 2021)

“...pengen beli sepatu misale ya, tak gawe “tuku sepatu senam rek” lakok
nang kono melenceng kecantol tas... .” (Ibu Lutfi, 2021)
35

Informan menyukai suasana yang terjadi saat belanja, baik kegiatan belanja

bersama keluarga ataupun teman-temannya. Kegiatan belanja pun bisa

menciptakan suasana untuk kesenangan informan, sehingga mempengaruhi

mood menjadi lebih baik. Dengan adanya suasana yang tercipta ini membuat

informan merasa senang.

“Ya seneng sih rame-rame, rame-rame sambil bercandaaa gituu... .” (Ibu


Hanim, 2021)

4.2 Triangulasi Teori.

Kegiatan belanja yang dilakukan setiap konsumen adalah untuk memenuhi

suatu kebutuhan Kebutuhan ini menjadi awal permasalahan yang ada pada setiap

konsumen, sehingga konsumen akan melakukan segala cara agar kebutuhan

tersebut bisa terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan konsumen ini menjadi kegiatan

konsumsi yang tidak hanya bersifat secara rasional tetapi juga non rasional atau

subjektif (Schiffman dan Kanuk, 2008). Kegiatan belanja seorang wanita dilakukan

karena wanita menyadari kebutuhan dalam diri yang belum terpenuhi sehingga

muncul sebuah dorongan yaitu motif belanja. Motif belanja merupakan dorongan

yang berfungsi sebagai motif pembelian konsumen pada suatu produk sehingga

konsumen akan berusaha mengalokasikan waktu, tenaga, dan uang untuk pergi

berbelanja (Tauber, 1972). Hal ini juga diungkapkan oleh Mowen & Minor, (2002)

yaitu motivasi sebagai keadaan yang diaktivasi atau digerakkan yang membuat

seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan.


36

1. Mood (Keadaan Suasana Hati Untuk Berbelanja).

Dalam kategori suasana hati menurut Fauziyah, (2017) yaitu bisa datang secara

tiba-tiba, kejadian-kejadian yang tak terduga bahkan suasana hati dapat

mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan cara berfikir maupun bertindak.

Perilaku berbelanja menjadi pengalaman konsumsi yang berhubungan dengan

perasaan, yang berarti suasana hati konsumen mempengaruhi pengalaman

berbelanja yang dirasakan (Rohman, 2010).

Menurut informan ibu hanim, (2021) keinginan untuk berbelanja secara tiba-

tiba yang dipengaruhi oleh suasana hati, informan ibu lutfi, (2021) pun

merasakan hal yang sama saat dorongan suasana hati itu nuncul membuat

informan pergi untuk berbelanja. Informan yang memiliki motif mood (suasana

hati) menjadikan kegiatan belanja sebagai kegiatan yang sedang ingin

dilakukan, terkdaang kegiatan belanja yang diikuti dengan mood akan

memberikan dampak positif pada informan seperti kepuasan dan memperbaiki

suasana hati (peneliti, 2021).

Suasana hati juga akan mempengaruhi para informan dalam pembelian produk

yang diinginkan, jika suasana hati informan dalam keadaan lebih baik,

ketertariikan pada produk yang lain akan mucul dan proses pembelian produk

akan menjadi berlebihan. Misalnya saja, saat berbelanja informan terkadang

tergoda dengan produk lain yang menurutnya menarik atau juga jika produk

yang dinginkan tidak ada maka pembelian produk yang dilakukan konsumen

akan merembet ke produk lain. Seperti yang diungkapkan Rachmawati, (2009)


37

suasana hati menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi impulse buying

dalam menentukan intensitas pengambilan keputusan konsumen.

Menurut para informan, kegiatan belanja menjadi kegiatan yang tidak

membosankan dengan berbelanja produk yang diinginkan, ditambah dengan

suasana yang ramai membuat para informan lebih senang. Seperti yang dilansir

oleh Pertiwi, (2021) pada majalah online cewekbanget.grid.id, kegiatan

berbelanja memang membantu meningkatkan suasana hati dengan beberapa

manfaat seperti nilai psikologis dan terapeutik, mengembalikan kontrol diri,

mengalihkan pikiran dari kecemasan dan meningkatkan hormon dopamin.

2. Adventure Shopping (Belanja Seperti Berpetualangan).

Dalam kategori adventure shopping menurut Arnold dan Reynolds, (2003)

berkaitan dengan motif berbelanja yang dikarenakan adanya rangsangan untuk

memperoleh suatu pengalaman petualangan berada di suatu dunia lain. Kegiatan

saat berbelanja seperti petualangan atau eksplorasi belanja yang dilakukan

konsumen untuk mlakukan sesuatu yang baru dan menarik, dan praktek

kenikmatan yang di rasakan selama proses belanja (Ozen dan Engizek, 2014).

Artinya seorang pembelanja (shopper) pada kategori ini sangat menikmati

suasana petualangan belanja, kesenangan menemukan hal-hal baru, sehingga

pembelanja pada kategori ini biasanya menyukai apa yang disebut belanja “cuci

mata” (window shopping).

Kegiatan saat berbelanja yang dilakukan ibu hanim, (2021) dimulai dengan

berkeliling-keliling atau juga melihat-lihat untuk mencari produk yang

diinginkan atau hanya sekedar tertarik pada produknya. Menurut ibu hanim,
38

saat berbelanja bersama teman akan melakukan perjalanan untuk berkeliling

atau berpindah-pindah toko untuk mendapatkan produk yang sesuai dan yang

diinginkannya. Sama halnya yang dilakukan ibu lutfi, (2021), saat berbelanja

ibu lutfi akan pergi berkeliling didalam toko untuk melihat-lihat suatu produk

untuk mendapatkan produk mana yang sesuai dengan standartnya. Para

informan menganggap berbelanja menjadi salah satu kegiatan untuk berjalan-

jalan untuk mencari dan melihat-lihat produk yang menarik perhatian mereka.

Informan yang memiliki motif petualangan, maka akan berpetualang untuk

mendapatkan produk yang diinginkan dengan melihat-lihat sekitar toko maupun

dengan berpindah-pindah toko (peneliti, 2021). Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Tai dan Fung, (1997) bahwa keadaan emosi konsumen dapat

dipicu oleh rangsangan lingkungan saat belanja, sehingga membuat konsumen

merasa senang dalam melakukan perjalanan belanja hingga melakukan

pembelian.

3. Gratification Shopping (Belanja Sebagai Alternatif).

Dalam kategori gratification shopping menurut Arnold dan Reynolds, (2003)

berkaitan dengan motif belanja yang dikarenakan adanya dorongan untuk

mengurangi stress, meredakan mood negatif. Proses belanja yang dilakukan

konsumen bertujuan untuk mengurangi rasa stres, mengubah suasana hati yang

negatif menjadi positif dengan membelanjakan uang dan membeli produk yang

bagus (Nisa, 2015). Pembelanja pada kategori ini menggunakan belanja sebagai

sarana untuk melepaskan diri dari kesibukan sehari-hari, melupakan sejenak

permasalahan yang sedang dihadapinya walaupun hanya sebentar.


39

Menurut ibu hanim, (2021) kegiatan merupakan salah satu kegiatan yang

disukainnya, saat berbelanja pun membuat diri menjadi lebih enjoy,

memberikan rasa kepuasan karena usdah mendapatkan barang yang diinginkan

dan dapat memberikan rasa penyegaran (refreshing). Sedangkan menurut ibu

lutfi, (2021) kegiatan belanja yang dilakukannya untuk menghilangkan

kejenuhan, stres, menghilangkan beban-beban yang ada ataupun kegiatan saat

bosan terlepas dari hobinya yaitu berbelanja.

Informan yang memiliki motif alternatif ini menjadikan kegiatan belanja

sebagai hiburan untuk mengembalikan suasana hati dengan berbelanja produk

yang mereka sukai (peneliti, 2021). Seperti penelitian yang dilakukan Haanpää,

(2005) bahwa konsumen khususnya wanita memiliki empat motif belanja

diantaranya adalah aspek hedonisme dan rekreasi untuk menghilangkan mood

negative serta meningkatkan pengalaman berbelanja.

4. Social Shopping (Belanja Bersama-sama).

Dalam kategori social shopping menurut Arnold dan Reynolds, (2003)

berkaitan dengan motif berbelanja yang dikarenakan adanya dorongan untuk

memperoleh kesenangan berbelanja dengan orang lain, teman ataupun keluarga.

Kegiatan belanja dengan bersosialisasi saat berbelanja, memiliki kesenangan

berbelanja dengan teman-teman dan keluarga, dan berinteraksi dengan orang

lain pada saat belanja (Ozen dan Engizek, 2014).

Kegiatan belanja yang dilakukan ibu hanim, (2021) dan ibu lutfi, (2021) sama-

sama dilakukan bersama keluarga atau teman. Berbelanja dengan suami

membuat para informan merasa tergesa-gesa dengan tujuan tempat yang jelas
40

dan batas waktu yang sebentar. Jika berbelanja bersama teman informan merasa

lebih senang karena lebih bebas dan leluasa kemanapun, bisa mendapatkan

produk yang diinginkan dan disenangi dengan pemberian pendapat dari teman-

temannya. Dengan begitu informan lebih menyukai berbelanja bersama teman

dengan waktu yang tidak terbatas dan merasa lebih bebas bersama teman untuk

berkeliling-keliling dan mendapatkan produk yang diinginkan. Walaupun

kegiatan berbelanja bersama suami atau teman memiliki perbedaan, informan

tetap mendapatkan kesenangan dari kegiatan berbelanja sekaligus untuk

menghabiskan waktu bersama-sama.

Wanita akan berbelanja lebih lama jika ditemani oleh wanita sedangkan akan

lebih cepat jika ditemani oleh pria (Furnham, 2015). Hal ini terjadi saat

informan berbelanja bersama teman karena dengan senang hati mencari dan

melihat berbagai macam produk, berpindah toko untuk mendapatkan produk

yang diinginkan dan mereka akan saling berkonsultasi dan berbicara, sedangkan

jika berbelanja bersama suami, suami mengira saat sudah mendapatkan barang

yang diinginkan suami akan berpikir kegiatan belanja sudah selesai.

Penelitian yang dilakukan Craik, (2009) bahwa belanja yang dilakukan oleh

wanita berbeda dengan pria, wanita lebih mencari kesenangan melalui

perjalanan belanja dan berinteraksi sosial, selain itu wanita menghabiskan

waktu lebih banyak dua kali lipat dari pada pria ketika berbelanja. Kebanyakan

motif seseorang untuk pergi berbelanja adalah untuk berinteraksi sosial

(Dawson et al., 1990). Informan yang memiliki motif sosial maka akan pergi

berbelanja bersama keluarga atau teman untuk saling bersosialissi, berinteraksi,


41

saling berpendapat, berbagi informasi dan pengalaman ataupun menghabiskan

waktu bersama untuk bersenang-senang (peneliti, 2021).

5. Produk (Belanja Produk Yang Menarik).

Dalam kategori produk menurut Wikipedia, (2021) adalah barang atau jasa yang

bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau

kebutuhan. Banyaknya macam produk yang ada dipasaran, masalah selera

menjadi salah satu alasan konsumen untuk membelinya. Menurut Hermawan,

(2014) selera adalah kebutuhan konsumen pada produk yang sesuai dengan

keinginan. Sifat selera adalah ekspresi perasaan (inner feeling) yang

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka

dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek (Hendrarini dan Parsudi,

2020). Selera menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses pembelian

konsumen, dimana rasa ketertarikan itu muncul dan mendorong konsumen

untuk memiliki dan membeli produknya (peneliti, 2021). Informan ibu hanim,

(2021) mengatakan saat berbelanja, informan memiliki selera produk tersendiri,

jika produk itu dirasa memiliki keunikan ataupun produk itu lucu akan

memberikan dorongan untuk membelinya. Produk yang memiliki ciri khas

ataupun inovasi yang menarik selera konsumen maka lebih cepat mendorong

konsumen untuk memilikinya.

Beragam jenis model dan merek pada suatu produk dapat menjadikan suatu

acuan konsumen dalam proses pembelian. Khusunya barang bermerek, mereka

menawarkan produk dengan kualitas yang baik dan juga memberikan kelebihan

dengan citra dari brand itu sendiri. Upaya konsumen membeli dan
42

menggunakan produk yang menarik dan nyaman terutama pada barang

bermerek inilah yang mendorong munculnya brand minded dalam pembelian

yang dilakukuan konsumen. Menurut McNeal, (2007) brand minded sendiri

merupakan bentuk pola pikir terhadap objek objek komersil yang cenderung

berorientasi pada merek (brand) terkenal atau eksklusif. Konsumen

menganggap jika produk yang yang mereka sukai itu bermerek, menarik dan

nyaman digunakan maka konsumen akan berminat untuk membelinya (peneliti,

2021). Menurut ibu hanim, (2021) lebih menyukai produk bermerek yang mana

produk bermerek memiliki kelebihan pada produknya yang berkualitas dan

tidak mudah rusak. Dengan penawaran nama brand dan kualitas yang diberikan

oleh produk bermerek tersebut membuat konsumen menjadi lebih loyal

terhadap harga.

Made et al., (2015) mengemukakan bahwa konsumen mengharapkan harga

yang sepadan dengan kualitas produk dari pembelian yang dilakukannya. Hal

ini membuat informan saat belanja akan berfokus pada kualitas dan model

produk tanpa keberatan apabila membeli dengan harga relatif mahal, yang mana

semakin tinggi manfaat suatu produk maka semakin tinggi dan semakin besar

pula harganya, konsumen terkadang mengabaikan harga suatu produk namun

lebih mementingkan manfaat dari produk tersebut. Pada tingkat harga tertentu,

bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat maka nilainya akan

meningkat pula (Tjiptono, 2008). Informan ibu lutfi, (2021) pun merasakan hal

yang sama, jika produk yang menarik perhatiannya itu memiliki kualitas yang

bagus dan memberikan rasa nyaman saat dipakai informan tidak akan ragu
43

untuk membelinya tanpa melihat harganya. Para informan percaya, jika harga

akan membawa barang yang mana walaupun harga yang ditawarkan mahal

tetapi sesuai denkgan kualitas produk yang diberikan para informan tidak akan

ragu untuk membelinya.

Peranan dan pengaruh pasangan dalam proses pengambilan yang dilakukan oleh

konsumen juga mempengaruhi sehubungan dengan model produk dan

kecocokan produk. Menurut Petra, (1997) untuk menghindari atau

menyelesaikan ketidaksetujuan secara potensial, suami atau istri biasanya

berusaha mempengaruhi satu sama lain untuk menemukan jalan keluar yang

dirasa terbaik oleh keduanya. Adanya keputusan pasangan yang mempengaruhi

proses pembelian ini, konsumen memilih untuk mengikuti arahan dan saran dari

pasangan, dengan begitu dapat mengindari produk yang tidak diinginkan dan

menyelesaikan masalah yang ada (peneliti, 2021). Hal ini dirasakan para

informan saat berbelanja bersama suami, mereka perlu mendiskusikan bersama

suami tentang beberapa model produk mana yang harus dibeli, sampai dimana

suami tidak menyukai produk yang disukai informan, informan akan mengalah

dan tidak jadi membelinya. Seperti jawaban informan ibu hanim, (2021) dan

ibu lutfi, (2021) yang mana lebih menyukai berbelanja bersa teman dari pada

suami mereka.
44

4.2 Temuan.

Menghabiskan
waktu Ketertarikan
Keinginan bersama pada produk

Kegiatan Motivasi
belanja belanja

Jalan-jalan Mengurangi Dukungan


mood pendapat dari
negative suami/teman

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Motivasi Belanja dapat dilakukan melalui

kegiatan berbelanja sebagai berikut :

1. Keinginan : Keinginan merupakan suatu kebutuhan yang lebih pada barang

atau jasa yang ingin dipenuhi oleh konsumen. menurut kedua informan sering

kali keinginan untuk berbelanja muncul walaupun kebutuhan pokok sudah

terpenuhi. Keinginan lebih mengacu pada perasaan konsumen untuk melakukan

sesuatu, baik sekarang maupun pada waktu yang akan datang.

2. Jalan-jalan : Kegiatan berbelanja dilakukan untuk berjalan-jalan merupakan

salah satu kegiatan konsumen untuk bersenang-senang. Kedua informan

mengungkapkan, bahwa jalan-jalan merupakan menjadi bagian dari kegiatan

berbelanja. Berjalan-jalan juga menjadi suatu proses kegiatan yang sering

dilakukan para informan saat berbelanja.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka ditemukan dalam kegiatan

berbelanja yang dapat dilakukan sebagai motivasi belanja sebagai berikut :

1. Motif belanja yang dilakukan oleh konsumen khususnya wanita pada penelitian

ini memiliki motif belanja yang hampir sama, karena memiliki alasan untuk

yang tidak jauh berbeda untuk melakukan kegiatan belanja. Terdapat 5 motif

belanja yang mempengaruhi konsumen dalam penelitian ini, yaitu : suasana hati

(mood), motif petualangan, motif alternatif, motif sosialisasi dan produk.

2. Dalam penelitian ini, motif belanja yang dilakukan wanita ini muncul karena

adanya keinginan dalam diri yang mendorong untuk melakukan kegiatan

belanja. Keinginan ini muncul di saat konsumen ingin berbelanja dan menjadi

kegiatan yang sedang ingin dilakukannya.

3. Dalam penelitian ini, motif belanja yang dilakukan konsumen wanita ini juga

muncul karena rasa ingin berjalan-jalan. Para konsumen wanita menganggap

kegiatan berbelanja menjadi salah satu kegiatan untuk berjalan-jalan, seperti

menghabiskan waktu atau berburu produk yang dibutuhkan dan disukai.

5.2 Saran.

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan, adapun saran yang didapatkan

dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

111
46

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat membandingkan apa saja yang menjadi

motif saat berbelanja dan bagaimana sajakah kegiatan belanja dari konsumen

wanita yang saling memiliki alasan yang berbeda.

2. Diperlukan pengembangan dari hasil temuan penelitian yaitu keinginan dan

jalan-jalan untuk penelitian selanjutnya.

3. Dari adanya temuan berupa keinginan dan jalan-jalan dari konsumen wanita

yang mengakibatkan berkeinginan secara tiba-tiba untuk berbelanja dengan

berjalan-jalan dapat menjadikan peluang dan keuntungan bagi manajemen

untuk meningkatkan strategi pemasaran.


DAFTAR PUSTAKA

Andy. (2020). Kamus Data. Andydharmalau.Com, 3.


http://andydharmalau.com/kamus-data/
Arnold, M. J., & Reynolds, K. E. (2003). Hedonic shopping motivations. Journal
of Retailing, 79(2), 77–95.
Buana, Y. E. P. A., & Tobing, D. H. (2019). Motivasi mahasiswa penerima
beasiswa BIDIKMISI Universitas Udayana mengikuti gaya hidup
hedonisme. Jurnal Psikologi Udayana, 6(02), 221.
https://doi.org/10.24843/jpu.2019.v06.i02.p01
Burhan, B. (2018). Metode Penelitian Pariwisata dan Hospitality: Perspektif
Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Methods. Jakarta: Prenadamedia Group.
Burhan, B. (2020). Post-Qualitative Social Research Methods. Kencana.
Craik, J. (2009). Fashion: the key concepts. Berg Publishers.
Dawson, S., Bloch, P. H., & Ridgway, N. (1990). Shopping motives, emotional
states, and. Journal of Retailing, 66(4), 408–427.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research
(Terjemahan oleh Dariyantno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Retrieved From.
Fauziyah, S. (2017). Pengaruh religiusitas dan suasana hati (mood) terhadap
kinerja karyawan Ayam Geprak Mak Sunah Madiun.
Furnham, A. (2015). The joy od shopping.
https://www.psychologytoday.com/blog/sideways-view/201511/the-joy-
shopping.
Haanpää, L. (2005). Shopping for fun or for needs? A study of shopping values,
styles and motives of Finnish consumers in 2001-2003. Proceedings of the
7th Conference of European Sociological Association, Torun, Poland,
September, 9–12.
Hamzah, A. (2020). Metode penelitian studi kasus. Batu: Cet, 1.
Hanim, I. (2021). Informan.
Hendrarini, H., & Parsudi, S. (2020). KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN
SUSU MIUCUU SURABAYA Consumer Taste of Product Attributes In The
Purchase Decision Of Miucuu Surabaya Milk Beverage. 8(2), 129–136.
Hermawan, B. A. (2014). Analisis pengaruh faktor harga, selera, prestise, dan
kualitas terhadap perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk: studi
kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi pengguna produk helm INK di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.[Skripsi] Yogyakarta: Sanat.
Ichsannudin, M. M., & Hery Purnomo, M. M. (2021). Monograf Analisis Gaya
Hedonis, Status Sosial, Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Citra Merek. Media Sains Indonesia.
Kencana, M. R. B. (2020). Liputan6.com. 2020.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4210580/pengunjung-pusat-
perbelanjaan-merosot-hingga-90-persen-imbas-corona-covid-19
Kim, H.-S. (2006). Using hedonic and utilitarian shopping motivations to profile
inner city consumers. Journal of Shopping Center Research, 13(1), 57–79.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta:

111
48

Erlangga, 14.
Lubis, M. S. W. (2020). Begini perubahan perilaku konsumen gara-gara corona.
Made, M. G., Rodhiyah, R., & Widiartanto, W. (2015). Pengaruh Promosi Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Surat Kabar Harian Suara Merdeka.
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(2), 462–473.
Makmun, A. S. (2003). Psikologi pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
McLeod, S. (2007). Maslow’s hierarchy of needs. Simply Psychology, 1, 1–8.
McNeal, J. (2007). On becoming a consumer. Routledge.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative data analysis: A sourcebook
of new methods. In Qualitative data analysis: a sourcebook of new methods
(p. 263).
Minahan, S., & Huddleston, P. (2013). Shopping with my mother: reminiscences
of adult daughters. International Journal of Consumer Studies, 37(4), 373–
378.
Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Perilaku konsumen. Jakarta: Erlangga, 90.
Nisa, I. K. (2015). Pengaruh Adventure, Idea, Value, Dan Relaxation Shopping
Terhadap Impulse Buying Tendency Pada Belanja Online. 17(1).
http://repository.unair.ac.id/5712/
Noviyanty, E. (2020). MOTIF BELANJA MERCHANDISE K-POP. STIE PGRI
Dewantara.
Nur, I. (2021). Informan.
Ozen, H., & Engizek, N. (2014). Shopping online without thinking: being
emotional or rational? Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics.
Petra, U. K. (1997). “Consumer behaviour can be defined as the behaviour that
consumers display in searching for purchasing, using, evaluating, and
disposing of products, and services they expect will satisfy their needs.”
(1997:6). 7–31.
Pink, B. (2021). YLKI catat selama pandemi aktivitas belanja online meningkat
hingga 30%. Nasional Kontan. https://nasional.kontan.co.id/news/ylki-catat-
selama-pandemi-aktivitas-belanja-online-meningkat-hingga-30
Prasetyo, O. D. (2020). Motivasi Belanja Dan Wanita. STIE PGRI Dewantara.
Prihartanta, W. (2015). Teori-teori motivasi. Jurnal Adabiya, 1(83), 1–14.
Rachmawati, V. (2009). Hubungan antara hedonic shopping value, positive
emotion, dan perilaku impulse buying pada konsumen ritel. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Airlangga, 19(2).
Rahardjo, M. (2017). Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep Dan
Prosedurnya.
Rahardjo, Mudjia. (2011). Metode pengumpulan data penelitian kualitatif.
Riska, R. (2017). Analisis Motivasi Belanja Konsumen Minimarket dan Warung
Kelontong dalam Perspektif Islam (Studi di Kelurahan Bulurokeng Kota
Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Rofiah, C. (2021). QUALITATIVE METHODS: SIMPLE RESEARCH WITH
TRIANGULATION THEORY DESIGN. Develop, 5(1), 18–28.
Rohman, F. (2010). Servicescape, Lingkungan Sosial, Suasana Hati Pengaruhnya
terhadap Perilaku Berbelanja Hedonis. Jurnal Aplikasi Manajemen, 8(4),
1020–1030.
49

Salsabila putri pertiwi. (2021). Meningkatkan Suasana Hati & 3 Manfaat Belanja
Untuk Kesehatan Mental! Https://Cewekbanget.Grid.Id/.
https://cewekbanget.grid.id/read/062532691/meningkatkan-suasana-hati-3-
manfaat-belanja-untuk-kesehatan-mental?page=all
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2008). Perilaku Konsumen (Judul Asli:
Consumers Behavior), Edisi Ketujuh, PT Indeks. Jakarta.
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku konsumen: Konsep dan implikasi untuk strategi dan
penelitian pemasaran. Jakarta: Prenada Media, 125.
SIRCLO. (2020). Jumlah Pengguna E-Commerce Indonesia di Tahun 2020
Meningkat Pesat. https://www.sirclo.com/jumlah-pengguna-e-commerce-
indonesia-di-tahun-2020-meningkat-pesat/.Jumlah
Sudrajat, A. (2008). Teori-teori Motivasi. Tersedia Juga Dalam
Http://Akhmadsudrajat. Wordpress. Com/2008/02/06/Teori-Teori-
Motivasi/[Diakses Di Bandung: 9 Oktober 2012].
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta. Cet. VII.
Suleman, D., Ali, H., Nusraningrum, D., & Ali, M. M. (2020). Pembeda
Konsumen Dalam Memilih Tempat Belanja Offline Vs Online. Jurnal
ECODEMICA, 4(2), 275–282.
Tai, S. H. C., & Fung, A. M. C. (1997). Application of an environmental
psychology model to in-store buying behaviour. The International Review of
Retail, Distribution and Consumer Research, 7(4), 311–337.
Tauber, E. M. (1972). Marketing notes and communications: Why do people
shop? Journal of Marketing, 36(4), 46–49.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Andi.
Wikipedia. (2021). Produk. https://id.wikipedia.org/wiki/Produk
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. INTERVIEW GUIDE.

1. Apa yang mendorong anda untuk melakukan kegiatan belanja?


2. Dari mana dorongan belanja itu berasal?
3. Keadaan yang seperti apa yang anda rasakan saat ingin belanja?
4. Pada saat rasa itu muncul apa yang akan anda lakukan?
5. Bagaimana perasaan anda saat kebutuhan yang anda inginkan tidak
terpenuhi?
6. Apakah anda mempertimbangkan harga pada produk yang anda inginkan?
7. Kualitas produk yang seperti apa yang seperti apa yang anda sukai?
8. Dimana biasanya anda berbelanja?
9. Apa yang anda rasakan saat berbelanja?
10. Bagaimana perasaan anda setelah berbelanja?
11. Apa yang anda dapatkan setelah mendapatkan produk yang anda beli?
12. Menurut anda kegiatan belanja itu bagaimana?
13. Bagaimana kegiatan belanja anda?
14. Dengan siapa anda pergi berbelanja?
15. Bagaimana kegiatan berbelanja anda?
16. Apa saja yang anda dapatkan jika belanja dengan ... ?
17. Keadaan yang seperti apa yang membuat anda ingin belanja?
18. Apa yang membuat anda melakukan kegiatan belanja?
19. Apakah kegiatan anda yang lain mempengaruhi untuk melakukan belanja?
20. Apakah belanja menjadi salah satu kegiatan hiburan anda?
21. Jika ada trend terbaru, itu membuat anda ingin membelinya?
22. Bagaimana anda mengetahui trend terbaru tersebut?
23. Apakah anda berbelanja untuk orang lain juga?
24. Apa yang anda rasakan saat belanja untuk orang lain?
25. Mengapa anda berbelanja untuk orang lain?
26. Apakah harga mempengaruhi anda untuk berbelanja?
27. Bagaimana dengan tempat yang memiliki penawaran berbeda atau tertentu
itu mempengaruhi anda untuk berbelanja?
28. Apakah anda melakukan perbandingan tempat dan harga saat berbelanja?

111
51

2. TRANSKRIP WAWANCARA.

Informan No : 1

TRANSKRIP WAWANCARA

SHOPAHOLIC

Nama Informan : Umila Hanim.

Kapasitas : Ibu Rumah Tangga.

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Hanim.

Pukul : 20 Juni 2021/13.00-14.15.

No Pertanyaan Jawaban Koding Kategorisasi Tema Memos

Apa yaa? Biasanya belanja itu


tidak hanya untuk kebutuhan
sehari tetapi untuk refreshing juga, kebutuhan sehari
Bisa dijelaskan meskipun kadang ga beli untuk refreshing
1. aktivitas belanja meskipun kadang yaa... kalo yang cocok
samean itu gimana? memang ada yang cocok yaa... ya yang lucu
beli, ada sesuatu yang lucu atau yang aneh
yang aneh ya pasti insyaallah kalo
ada uang ya di beli.
52

Ya itu tadi, mungkin unik


Kenapa samean Unik
2. kemudian terjangkau itu beli,
membelinya? terjangkau
seperti itu.

Kalo misalnya
mahal berarti ga Kalo itu memang barangnya aneh
3. aneh
dibeli? Walaupun ya, insyaallah dibeli.
lucu?

Aneh itu, maksutnya itu aneh


diluaran itu ga ada gitu loh, kalo
menurut saya itu lucu terus seneng,
Aneh yang seperti Lucu
4. bentuknya... maksutnya unik gitu
apa maksutnya? unik
loh, menurut saya tapi gatau kalo
orang lain, itu pasti saya beli,
seperti itu.

Kalo belanja untuk


kebutuhan itu Maksutnya gimana? Yang sehari-
5.
kebutuhan seperti hari?
apa?

Ya kalo sehari-hari ya kalo sehari-hari


Ya kalo yang sehari-
6. kebutuhan perbulanan saya beli kebutuhan perbulanan
hari seperti apa?
bulanan, beli sabun odol dsb, itu cuci mata
53

sama shopping lah paleng engga liat-liat yang lain


cuci mata biar ga dirumah terus,
sambil liat-liat yang lain.

Untuk waktunya
biasanya berapa Sekali belanja kisaran... ya paling
7. lama 2 jam
lama? Sekali lama 2 jam.
belanja?

8. Paling cepet? 1 jam. Cepet 1 jam

Itu yang lama Ya tidak hanya di kebutuhan


9. belanja apa ae pokok ya, tapi untuk di sandang
biasanya? kayak baju sepatu dll.

Yang cepet itu yang sudah ada list


nya, paling tidak dari rumah sudah
ngelist apa aja yang perlu
10. Kalo yang cepet? sudah ada list
dibutuhkan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti itu, sabun odol
dan alat-alat yang lain.

Engga sih... paling tidak ya ada di


Kalo belanja selalu
benak atau yang paling dibutuhkan ada di benak
11. punya daftar list gitu
ya itu yang dibeli, kemudian itu yang aneh
apa gimana?
tadi... kalo itu tadi ada sesuatu
54

yang aneh atau yang menurut saya


dirumah belom ada dibeli gitu.

Biasanyaa... katakanlah untuk


barang-barang... kalo kita pas
Contohnya apa
12. nanti mungkin bisa dibuat dipake belom punya beli
biasanya?
hajatan atau yang lain kalo saya
belom punya ya beli.

Spesifiknya kaya alat-alat rumah


tangga, kayak cangkir atau piring,
13. Spesifiknya?
gitu... atau mangkok, untuk...
minuman.

Biasanya sih tak lihat dulu ya,


kemudian tak bandingkan, kalo
aku kan terbiasa di supermarket,
Kalo pas waktu lah nanti saya bandingkan dengan
berbelanja selalu yang di... kayak di apa... di toko tak bandingkan
14.
dibeli? Atau cuma kelontong, toko kelontong yang yang lebih murah
dilihat atau gimana? besar, nah itu nanti saya
bandingkan, kalo lebih... kalo ada
yang lebih murah ya kalo lebih
murah yang sana ya nanti suatu
55

saat saya kembali kesana beli lagi


gitu, beli... ga saya beli dulu tak
lihat aja dulu kalo memang mahal

Misal samean
awalnya belanja,
15. lihat-lihat dulu... eh Kadang sih, kadang... .
tiba-tiba ga jadi
beli?

Apa yaa? Mungkin bener


bentuknya lucu cuman dirumah
sudah ada, jadi ga jadi beli, kalo
16. Itu kenapa? bentuknya lucu
memang apa pas diwaktu dirumah
itu sudah barangnya jelek atau
butuh untuk beli lagi ya? Saya beli.

Apa ya? Kuat, barangnya itu kuat,


maksutnya kuat itu harganya
Selain lucu mungkin juga... standartlah sesuai dengan barangnya kuat
17.
ada alasan lain? barangnya, jadi barang juga harga standart
membawa harga, harga membawa
barang ya?
56

Biasanya aktivitas
Jalan-jalan dulu
pas waktu belanja Jalan-jalan dulu, keliling-keliling
18. keliling-keliling dulu
itu kayak gimana dulu, lihat-lihat.
lihat-lihat
neng?

Selalu, lihat-lihat dulu kemudian


“eh ini ada...” yang anak saya “ini
buk lucu, buk, ini buk ibuk, beli”
“harganya berapa? Oh iya boleh,
19. Itu selalu ya? lihat-lihat dulu
standart” boleh, jadi di
sesuaikanlah, kalo memang
barangnya gitu-gitu aja tapi mahal
ya ga dibeli.

Kalo belanja
20. biasanya sama Semua... semua keluarga ikut. semua keluarga
siapa?

Biasanya sama mertua, ikut sama mertua


Selain keluarga?
21. belanja juga, belanja untuk belanja untuk
Biasanya?
dagangannya ditokonya. dagangannya

Seberapa sering Selain kebutuhan sehari-hari ya


22.
samean belanja? minim satu bulan... 2x.
57

Selain kebutuhan
sehari-hari?

Sesering apa? paling


23. Seminggu sekali.
sering?

Kalo mau belanja itu Engga... engga... ya dimanapun,


punya tempat pengen pasar ya ke pasar, pengen
24.
tersendiri? Pasar? ngemall ya di mall, atau ditempat
Supermarket? yang paling gede, grosir.

Kalo aku lebih nyaman di grosir


Ada cara atau di tempat kayak tempat di
menentukannya? bravo itu apa ya namanya,
25.
Buat samean supermarket ya kaya di gitu ya,
sendiri? lebih suka disitu, karena
tempatnya bersih.

Apa ya? Selain untuk


Apa yang membuat
refreshinglah, biar ndak
samean tertarik buat untuk refreshinglah
26. dirumaaahh terus kemudian
melakukan kegiatan keluar sama keluarga
pengen sambil keluar sama
belanja?
keluarga.

Kalo bilang beli baju Iya, kalo aku suka yang branded, suka branded
27.
beli sepatu itu juga kenapa branded itu? Kalo branded kualitasnya
58

ada penentuannya? itu paling engga branded itu


Harus dimana? dijamin kualitasnya bagus kuat
Atau... . dan tidak mudah rusak seperti itu.

Ya paling tidak ya kalo engga ke


mall matahari itu paling tidak ada
di... kadangkan ada online-online
yang sepatu branded seperti itu
28. Untuk tempatnya?
sekarang kan corona ya, covid ini
kan jadi saya nyarinya onlinenya
itu ya di barang branded itu, kalo
dulu ya sering di matahari.

Kalo dulu ya offline kalo saat ini


ya online saya lebih suka, tapi
Lebih suka ke engga sih ga selalu ya, kadang
29. belanja online? Atau online itu ya ga sesuai dengan
offline? apa... pas datangnya kemarin
seperti beli mukenah itu ga sesuai
dengan yang saya beli.

Online itu beli... apa din?


Kalo online
30. Sepatuuu, tas... sepatu, tas, bunga,
biasanya beli apa?
tanaman
59

Kalo sama teman-teman bisa


Pas belanja terus
sampek 5 jam tapi kalo sama... sama teman 5jam
31. waktu belanjanya
suami ya ga jamin, paling lama 1 sama suami 1jam
luamaa gitu neng...?
jam itu udah lama.

Lama yaa... ya gitu sama teman-


teman kan sama perempuannya,
perempuan itu kalo barang ini
kurang sesuai kurang cocok nyari ditempat lain lagi
32. Kenapa lama? lagi ditempat lain lagi ditoko ditoko sebelahnya
sebelahnya gitu, yang sampek
benar-benar bagus kemudian kuat
dan bermerek juga branded seperti
itu.

Kalo memang... suami itu kan ga...


ga... semua orang laki-laki itu kan
Dilihat, Diteliti,
Terus kalo lama mau sih kalo diajak belanja terus
Diamati
gitu? Dimarahin nurutin perempuan, kadang itu
33. nyari kanan-kiri
suami gitu? Apa wes “apasih yang dilihat? Sama
lihat kanan-kiri
gimana? saja” biasanya laki-laki bilang
beli yang lain
seperti itu “wong ya sama aja”,
kalo perempuan engga dilihat
60

diteliti diamati ada nggak yang


rusak, sambil nyari-nyari kanan-
kiri lihat kanan-kiri, selain sepatu
kan bisa lihat jaket bisa lihat atasan
apa... kemeja-kemeja seperti itu
bajulah bajuuu, nanti pada
akhirnya tidak beli sepatu aja jadi
yang lain merembet kalo sama
temen-temen itu.

Biasanya paling sering selain beli


34. Biasanya apa? sepatu itu malah ke tas, tas untuk
ngajar itu.

Alasannya... ya apa ya? Padahal


sudah punya tas tapi ya kepuasan
35. Alasannya? kepuasan
lah, kepuasan punya... punya...
padahal ya sudah punya.

Iyaa... iyasih biasanya, kalo


Punya tempat
keluarga kan yang nentuin suami yang nentuin suami
sendiri? Kalo
36. biasanya, kalo teman kan siapa nentuin yang belum
keluarga kesini?
yang nentuin yang belum pernah kemana
Kalo teman kesini?
kemana? Kemana? Gitu.
61

Kalo sama keluarga gitu ya... ya


Kalo sama keluarga kalo ga di keraton kalo ke jombang
37.
kemana biasanya? itu ke keraton ke bravo, udah itu-
itu aja.

Kalo sama teman ya bisa ke... apa


itu sunrise, bisa ke rumah branded
38. Kalo sama teman?
daerah mojokerto itu, bisa ke
rumah dannis itu, banyak sih.

Apa ya?... belanja lama itu ya


memang apa ya... nyari-nyari...
nyari-nyari apa kalo yang dicari
itu... apa ya sebenarnya...
sebenarnya sih simpel kemudian
Menurut samean, apa ya?... aaaa... contohnya kayak nyari-nyari
39. belanja lama itu mau beli sepatu gitu ya kita di kualitas produknya
kenapa sih? matahari katakanlah, produk ini kuantitasnya produknya
aaa bagus cuman agak mahal,
kemudian ada yang disini
modelnya kayak gini... biasa aja,
tapi aaa... apa itu mahal juga,
kemudian ada lagi produk ini
62

bagus kemudian ga terlalu mahal,


lahhh... seperti itulah perempuan,
dilihat kualitas dan juga
kuantitasnya dari produknya.

Gimana perasan
Ya seneng sih rame-rame, rame-
40. samean waktu rame-rame
rame sambil bercandaaa gituu... .
belanja?

Ya mumpung dapat uang gitu


biasanya, ada uang pengen beli-
beli hahaha, ya sukaaa... suka-suka
Kepuasanlah
41. Selain seneng? apa ya namanya? Kepuasanlah,
janjian
biasanya se janjian kalo habis
dapat apa gitu “ayok kemana?
Sama-sama” gitu.

Berarti tujuannya itu


untuk kebutuhan
42. Ya itu... biar dapat kesenangan. kesenangan
atau untuk
kesenangan?

Berarti tujuan
43. utamanya buat Heem.
senang-senang?
63

Misalnya mau
belanja apa gitu, itu
Tergantung sama siapa dulu...
44. bisa menentukan
belanjanya.
samean waktu
belanjanya lama?

Beda, kalo sama suami, suami itu


kan ga terlalu seneng belanja ya,
aaa... jadi kalo kepuasan tersendiri
kepuasan tersendiri
Mungkin selain ya sama teman itu bisa lama
sama teman bisa lama
sama keluarga atau kemudian bisa sesuai pilihan
45. teman, sesuai pilihan
teman? atau yang pokonya lebih leluasa kalo sama
teman, lebih leluasa
lain? teman-teman itu, kan bisa ngasih
teman, ngasih pendapat
pendapat ini bagus ini jelek seperti
itu, kalo sama suami ya ishh “itu
sama aja” gitu.

Ada perasaan enak


46. ga enaknya sama Kadang sih, iyaa hahaha... .
suami? sama teman?

Contoh kalo mau beli... apa...


47. Apa misalnya? bajuuu.... mesti gini “ahh yang satu yang nentuin suami
pilihannya gini yang satu
64

asdfghjkl, ga jadi” ga jadi


pokonya, yang nentuin ya suami
hahaha.

Kalo sama teman kan enak, sesuai


48. Kalo sama teman? teman, sesuai keinginan
dengan keinginan saya, kan gitu.

Kalo belanja
biasanya ada Kalo aku itu gini, kalo memang Bagus
49. patokan sendiri ga? sepatu itu bagus kemudian Branded
Entah harga atau branded meskipun mahal tak beli. meskipun mahal dibeli
apa?

Selama belanja,
samean berusaha
50. Heem, betul.
memuaskan
perasaan?

Ya tentunya senang lah sesuai


dengan yang kita beli sesuai
sesuai yang dibeli
Setelah merasa dengan yang kita inginkan, barang
sesuai yang diinginkan
51. puass, apa yang yang kita inginkan sudah tercapai,
yang diinginkan
samean rasain? kan seneng perempuan,
tercapai
perempuan mana yang ga suka
hahaha.
65

Kalo belanja Ya jelaslah, apalagi saat ini banyak


terpengaruh sama promo barang bagus-bagus
52. promo
diskon? Atau promo promo-promo, tapi kadang ya... ya
apa gitu? itu tadi kembalilah uang hahaha.

Apa ya?... aktivitasnya yang


Apa alasan samean membuat dorongan, satu
Kebutuhan
melakukan aktivitas kebutuhan ya... kebutuhan...
53. Kesenangan
belanja buat kesenangan... masak dirumah terus
buat refreshing
kesenangan tadi? dengan kegiatan seperti iniii aja,
buat refreshing.

Kalo dari luar itu Kalo dari luar... maksutnya orang


54.
apa? lain?

Ohh... biasanya ini kan sudah


belanja ya biasanya kemudian pas
ke rumah mertua gitu kadang
diajakin sama mertua untuk diajakin sama mertua
Iya... misalnya harga
55. belanja buat kebutuhan dia buat isi Buat tokonya mertua
atau karena ajakan?
tokonya dia gitu kadang dari ada yang menarik
situlah kan ngikut belanja, lihat-
lihatlah lahhh... belilah lagi
biasanya, dari awal mula ya
66

nganterin mertua belanja toko


kemudian ada sesuatu yang
menarik... belilah jadinya.

Hmm ga terlalu sih, aku tuh


orangnya suka sesuai yang aku
Pas belanja sama senangi seperti itu... kadang
teman, pernah menurut teman bagus menurut
tergoda sama saya engga, aku kan sukanya sesuai yang disenangi
56.
tawaran atau simpel... simpel atau sederhana cocok dengan saya
rekomendasi dari barang itu sederhana tapi cocok
teman? dengan saya, ga terlalu woww ga
suka aku, yang simpel sederhana
kemudian bagus.

Berarti sesuai selera


57. Iya sesuai dengan selera. sesuai selera
gitu ya?

Pengalaman ya... kalo sama teman


Pengalaman yang itu... jadi tau... anu ini... apa itu... sama teman
samean dapatkan barang-barang yang... ahh tau tempat baru
58.
setelah berbelanja biasanya tau tempat baru yang lagi booming
itu apa neng? saya ga pernah tau kemudian yang sama keluarga
lagi booming saat ini, kadang kan
67

saya keluarnya kadang sama


keluarga, lah pada saat teman-
teman bilang “eh di sini loh tempat
makanan enak” “ eh disini loh
tempat-tempat barang bagus” lahh
seperti itu.

59. Biasanya tergoda? Iya.

Kalo pas timingnya pas ya ikut


pasti... rame-rame gitu ada
Tapi selalu ikut? timingnya pas
60. jadwalnya, di jadwal kapan gitu,
Atau gimana? ada jadwalnya
minggu depan atau 2 minggu yang
akan datang seperti itu.

Waktu belanja itu


61. selalu dan harus Heem, iya jalan-jalan. jalan-jalan
jalan-jalan ya?

Kalo hanya belanja


Engga sih, pasti sama ke mana gitu
62. saja tanpa jalan- ga kesitu aja
ga hanya kesitu aja.
jalan neng?

Ohh untuk belanja aja biasanya..


Ada batas waktunya 1jam sama keluarga
63. maksimal 1 jam gitu ya, maksimal
buat belanja aja lainnya jalan-jalan
1 jam sama keluarga kemudian
68

sama jalan-jalannya yang lainnya untuk yang jalan-


neng? jalan baik itu untuk nemenin anak-
anak bermain terus timezone itu
kemudian cari makanan kemudian
ke tempat... maksutnya tempat
wisata yang paling tidak ga harus
bayar mahal lah.

Oh yang penting
64. senang-senangnya Nahh iyaa... .
ya?

Iyaa... iyasih, contohnya ya kayak


yang ada di tv hahaha, misalnya
apa ya?... yang lagi booming saat
Kalo belanja samean di tv
ini tuh... contoh di mainan kayak
65. itu mengikuti trend lagi booming
sekarang musimnya pop it,
kah? untuk refreshing
nahhh... kemudian tanaman nahh...
itu yang saya suka tanaman untuk
refreshing di masa pandemi.

Belinya ya online, kadang ya cod...


Terus belinya
66. sama orangnya sama petaninya, cocok
gimana?
chat di wa dulu orangnya
69

kemudian kalo kalo cocok


langsung cod.

Nyarinya dimana Facebook


67. Kalo online di facebook, di IG.
kalo online? IG

Oh iyaa pernah, biasanya itu...


tidak hanya tempat jualan apa itu...
Sebelum membeli
biasanya itu makanan, ya makanan
sesuatu, samean
68. itu biasanya “disini loh enak, disini
melihat review dari
loh enak” itu, terus tanya
orang lain?
alamatnya gitu daerah mana?
kadang kesana ya sama-sama.

Waktu belanja
Jujur ya, kalo saya sebenarnya
samean tipe yang
69. shopaholic hahaha saya suka saya suka belanja
gimana? Waktu dan
belanja.
beli barangnya?

Yang paling senang Kalo sayaa... beli bajuuu hahaha


70.
apa? sepatu tas.

Ada penentuan
belinya dimana? Ada sih, kalo branded kan
71. sukanya branded
Atau harganya harus tentunya mahal, sukanya branded.
berapa?
70

Ga pedeee hahaha, nanti kuatirnya


ga ada yang ngasih... ngasih apa
pendapat lah, menurut aku bagus
Pernah belanja
72. cuman nanti dilihat orang gimanaa Teman, ngasih saran
sendirian neng?
gitu, kurang pede lah, kalo bisa ya
ngajak teman atau siapalah biar
ada yang ngasih saran.

Katanya tadi untuk


Kepuasan batinlah, namanya
73. kepuasan, kepuasan Kepuasan batinlah
shopaholic hahaha
yang seperti apa?

Pernah ga ya?... tapi jarang sih...


pernah... misalnya beli tas... beli
tas kebetulan waktu itu tas nya
Pernah merasa ga branded nahh... kemudian ga
74.
puas neng? pernah saya pake gitu ya... ya
pernah se... salah naruh apa
gimana...kemudian barang itu tuh
akhirnya rusak.

Iyaa, merek-merek tertentu, kayak


Kalo belanja punya
75. kalo tas atau ya kayak sepatau itu merek tertentu
merek tersendiri?
kan ada yang merek-merek
71

branded itu, saya lebih suka itu


seperti itu... kayak tas shopie
paling tidak atau elizabeth, kalo
yang sepatu paling tidak yongki
kalo sandal itu yongki komaladi.

Berarti sampean
Heem, iyaaa... .
76. mementingkan
merek ya?

Walaupun harganya
77. mahal penting Heem... .
mereknya?

Setelah belanja
Engga, kan sudah tau barang
78. samean
branded... seperti itu.
mengevaluasi?

Oh belinya di offline
79. Heem.
nya?

Kalo offline ya di itu... di matahari


80. Dimana biasanya?
itu.
Informan No : 1

TRANSKRIP WAWANCARA
72

SHOPAHOLIC

Nama Informan : Umila Hanim.

Kapasitas : Ibu Rumah Tangga.

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Hanim.

Pukul : 15 Juli 2021/12.30-13.00.

No Pertanyaan Jawaban Koding Kategorisasi Tema Memos


karena pingin
Dorongan untuk belanja itu... karena
1. Apa yang mendorong
pingin atau pingin jalan-jalan juga, pingin jalan-jalan
1. samean untuk
disamping juga ada kebutuhan yang
melakukan kegiatan kebutuhan yang
mendesak, sekali jalan dua kali
belanja neng?
terlampaui. mendesak
2. Dari mana dorongan
2. Ya itu tadi... kebutuhan iya kemudian untuk refreshing
belanja samean
biar tidak dirumah untuk refreshing.
berasal?
3. Keadaan yang seperti
Enjoy
3. apa yang samean
Enjoy, kemudian merasa senang.
rasakan saat ingin merasa senang
belanja?
Yaa... melakukannya, tapi ya diwaktu diwaktu yang
4. Pada saat rasa itu yang ditentukan, ndak harus kepingin
4. muncul apa yang akan itu terus keluar engga, sesuai ditentukan
samean lakukan? jadwalnya... biasanya pas selesai sesuai jadwalnya..
gajian gitu.
Yaa gapapa next time kan bisa beli next time
5. 5. Bagaimana perasaan
lagi, ya ga terlalu anu lah, tidak harus
samean saat kebutuhan dimanapun bisa
belanjanya disana dimanapun bisa.
73

yang samean inginkan


tidak terpenuhi?
6. Apakah samean
murah tapi bagus
6. mempertimbangkan Iya jelas... cari yang murah tapi bagus,
harga pada produk yang kualitas nomer 1. kualitas nomer 1
samean inginkan?
Kualitasnya ya... kalo saya biasanya
terpaku di ini... kalo ada apa itu kayak
7. Kualitas produk yang
7. di tv?... iklann... biasanya terpaku Iklann
seperti apa yang
pada iklan, kalo iklan ini biasanya apa
samean sukai?
pastinya barang ini bagus kayaknya
bagus, jadi coba-coba.
Seringnya di... apa itu...? mirip-mirip
supermarket itulah, kayak di bravo itu
8. 8. Dimana biasanya
biasanya, kalo di pasar tradisional mepet
samean belanja?
jarang kalo mepet aja beli di pasar
tradisional.
9. Apa yang samean Ya kepuasan... sesuai dengan apa Kepuasan
9. rasakan saat yang mau saya beli, tapi kadang se
Sesuai yang diinginkan
berbelanja? diluar budget juga ada.
kepuasan tersendirilah
belanja bersama
Biasa aja... karena udah biasa belanja
bulanan selain itu kepuasan keluarga
Bagaimana perasaan
10. tersendirilah, kadang bisa belanja menghabiskan waktu
samean setelah
tidak sendiri tapi melainkan bersama
berbelanja? luang
keluarga menghabiskan waktu luang
sambil jalan-jalan refreshing. jalan-jalan
refreshing
Ya tentunya... ya seneng juga se, Seneng
11. Apa yang samean
sesuai dengan produk yang saya
dapatkan setelah Sesuai yang diinginkan
inginkan.
74

mendapatkan produk
yang samean beli?
Kegiatan belanja itu ya... kalo saya
Menurut samean sendiri ya... menyenangkan disisi lain Menyenangkan
12. kegiatan belanja itu ya uangnya harus lebih-lebih tidak
tidak sesuai budget
bagaimana? sesuai budget jadi pasti nambah-
nambah, ada aja yang dibeli.
Ya tidak hanya belanja... kadang
13. Bagaimana kegiatan sambil nemenin anak menyenangkan nemenin anak bermain
belanja samean? anak-anak nemenin anak-anak
bermain ngegame kan disitu juga ada.
Suami
anak-anak
14. Dengan siapa samean Ya suami, anak-anak, keluarga,
pergi berbelanja? teman. keluarga
teman
keluarga sesuai
Kalo dengan keluarga ya sesuai kebutuhan
15. Bagaimana kegiatan
dengan kebutuhan, kalo sama teman
berbelanja samean? teman sambil jalan-
ya sambil jalan-jalan.
jalan
Kalo suami... dengan suami sesuai
Apa saja yang samean dengan yang anak-anak inginkan atau Suami sesuai kebutuhan
16. dapatkan jika belanja sesuai kebutuhan, kalo sama teman ya sama teman muter-
dengan keluarga atau bisa jadi diluar nalar kalo ada barang
teman ? bagus ya pasti beli jadi nambah kalo muter
diluar itu dan suka ya jadinya dibeli.
Keadaan yang seperti
17. Kalo kebutuhannya sudah habis ya
apa yang membuat
pasti berbelanja.
samean ingin belanja?
75

Mendapatkan
Apa yang membuat kesenangan
18. Untuk mendapatkan kesenangan...
samean melakukan
keinginan se dan juga kebutuhan. mendapatkan keinginan
kegiatan belanja?
kebutuhan
Apakah kegiatan
19. samean yang lain produk baru
Iya.. kayak ada produk baru.
mempengaruhi untuk
melakukan belanja?
Apakah belanja
20. menjadi salah satu
kegiatan hiburan Engga juga se
samean?

Jika ada trend terbaru, Iya betul... betul sekali aku suka ngikutin trend
21. itu membuat samean ngikutin trend, kayak model lisptik
yang di tv, ada iklannya jadinya iklannya
ingin membelinya?
pengen berburu untuk beli.
Bagaimana samean lewat tv
22. mengetahui trend Ya lewat tv sama sosial media.
sosial media
terbaru tersebut?
Apakah samean
23. berbelanja untuk orang Iya... untuk suami, belanja untuk Kebutuhannya suami
lain juga? kebutuhannya dia.

Apa yang samean Ya senang se bisa membantu dan


24. rasakan saat belanja kewajiban... bisa jadi manfaat
untuk orang lain? juga, tidak hanya untuk orang lain
tapi diri sendiri juga.
Mengapa samean Mungkin... ya sama-sama memiliki
25. berbelanja untuk orang kebutuhan yang sama jadi kadang kebutuhan yang sama
lain? sekalian.
76

Apakah harga potongan harga


26. Iyalah... kayak ada potongan harga,
mempengaruhi samean
diskon-diskon gitu. diskon
untuk berbelanja?
Bagaimana dengan
Kalo seperti biasanya sama teman,
tempat yang memiliki
kalo sama orang terdekat ga gitu, berburunya sama
27. penawaran berbeda
berburunya sama teman-teman se
atau tertentu itu teman-teman
kalo disini lagi ada propo atau gimana
mempengaruhi samean
nanti sama-sana kesana nyari.
untuk berbelanja?
Apakah samean
melakukan
28. Iya... itu kalo sama teman, kalo sama
perbandingan tempat
suami engga langsung dibeli aja.
dan harga saat
berbelanja?

Informan No : 2

TRANSKRIP WAWANCARA

SHOPAHOLIC

Nama Informan : Lutfiana Mafulah.

Kapasitas : Ibu Rumah Tangga.

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Lutfi.

Pukul : 24 Juni 2021/10.00-11.15.


77

No Pertanyaan Jawaban Koding Kategorisasi Tema Memos

Bagaimana aktivitas Cepet


Cepet... aku ga ribet, suka ya
1. samean waktu ga ribet,
udah ambil dibeli.
belanja mbak? suka ya dibeli

Biasanya tempatnya Lebih seringnya nang sunrise,


2. dimana nek belanja- soale ambek jalan-jalan ngunuh ambek jalan-jalan
belanja? iku.

Sama keponakan, kadang ya


Sama siapa biasanya Sama keponakan
3. sama temen-temen, yang sering
mbak belanjanya? sama temen
sama temen-temen.

Engga... pokoknya ya wes


Ada tempat khusus?
4. pengen rono ya rono, ga harus di pengen rono ya rono
Belanja dimana gitu?
situ engga.

Kadang yo... nang nek belanja


koyok kebutuhan ya nang santrio
5. Misal e mbak? nang carrefour, tapi kalo untuk
nek baju iku lebih sering nang
sunrise.
78

Nek sama temen iku Enggaaa... engga juga, kadang


6. harus belanja apa temen-temen beli aja ya sudah, ngikut temen beli
gitu mbak? ngikut kadang ga juga.

Temen siapa Temen dekat... kadang temen


7.
biasanya mbak? sekolah dulu... temen kerja...

Kalo belanja berapa


8. 1 jam... 1 jam
lama mbak?

Milih-milih, kalo sudah cocok ya Milih-milih


9. Ngapain aja mbak?
sudah... cocok ya sudah

Ada kegiatan Iyaaa itu pasti, muter-muter iku


khususnya mbak? pasti, tapi aku orange ga ribet, muter-muter
10.
Lihat-lihat dulu atau wes seneng iku yawes iku tak seneng tak ambil.
gimana? ambil.

Kalo belanja punya Engga... engga harus, sesuai


11. penentuan harus kebutuhan se. sesuai kebutuhan
dimana?

Apa yang membuat


Karena... opo yo? Wes seneng
samean tertarik
12. memang ket biyen, masio belom lebih seneng belanja
melakukan aktivitas
berkeluarga dari pada piknik dari
belanja?
79

pada kuliner lebih seneng


belanja.

Bajuuu... nomer 1 itu baju, pokok


Paleng seneng e saweneng baju kosmetik, kalo
13. banget belanja apa yang lain iku wes belakangan,
mbak? ngkok nek ambek onok ngunuh e
iku koyok gaiso ditahan.

Koyok nek onok Heeh, tapi kadang ga juga, masio


14. trend baru piye trend terbaru aku ga tertarik yo
mbak? ga, ga pengen beli ga.

Punya tempat khusus


15. nek beli baju Engga... engga juga.
dimana?

Iyaa... tapi nek aku ga tertarik ga


Pernah diajak temen
16. mungkin saya beli, walaupun
belanja beli ini..?
temen-temen beli ga mungkin.

Walaupun baju
17. Heeh engga...
mbak?
80

Berarti yang penting


18. pean seneng ya Heeh...
dibeli?

Pernah... kadang tas kadang


Pas lagi pengen beli sepatu, tapi yo mungkin
ga harus waktu itu
19. apa gitu tapi ga bisa beberapa bulan kedepan pasti
beli,
kebeli? kebeli tapi ya ga harus waktu itu
tadi beli, engga.

Heem... heem pasti... kadang iku


merasa wes... iki wes sawuwe
tapi kok prasaku jek dilukkk ae
hahaha, padal seng ngenteni iku
Menurut samean, wes suweee tapi prasaku kok jek pokok saweneng
20. kenapa se belanja itu dilukkk ae, mbuh wes pokok jenuh
lama? saweneng... pokok e nek jenuh stress
stress ta opo iku mlayune iku wes
belanja wes, hilang semua
pikiran opo iku mau pokok wes
sawenenggg.

Paleng cepet berapa Yo bisa aku lebih dipercepatpun Bisa lebih dipercepat
21.
lama mbak? bisa, soale aku kan kadang seneng yawes ambil
81

ngunuh iku mau, nek wes seneng pengen muter-muter


iku yawes tak ambil, gausah sek lihat-lihat
milih-milih, tapi kadang nek
pengen muter-muter sek lihat-
lihat ya bisa.

Paleng lama ya 1 jam paleng


Paleng lama berapa lama ya 1 jam
22. cepet ya paling 20 menit sudah
mbak? cepet ya 20 menit
selesai.

Kata samean tadi kan


Yawes nang toko iku mau, koyok
sama muter-muter,
23. misale nek wes seneng iku mau
muter-muter gimana
kadang “sek lihat-lihat disek”.
mbak?

Cuma belanja di 1 Heem... heem... ga berpindah- ga berpindah-pindah


24.
toko tok? pindah toko gitu engga. toko

Berarti samean nek Engga... engga tujuannya beli


belanja ga sekaligus baju ya sudah beli baju, gatau Besok/kapannya beli
25.
beli baju, kosmetik besok atau kapannya lagi beli apa lagi
gitu? gitu.

Samean kalo belanja Kadang ya seminggu sekali, seminggu sekali


26.
paling sering kapan? kadang ya hampir 3 kali. hampir 3 kali
82

Sampek 1 bulan pernah ga sama


27. Paling jarang?
sekali.

Yo karena kadang ya keadaan


anak lagi rewel, ya urusan
keluarga ya ataupun apa harus
28. Kenapa mbak? kadung kumattt
ditunda dulu, yo iso yoan, tapi
nek kadung kumattt kok yo budal
teruss.

Ya gitu, sekarang berangkat


sama temen yang ini beli baju ya
kan, ya sudah aku kan pulang
tujuanku sudah kan hanya baju
terus pulang ya sudah, terus
besoknya lagi ganti temen yang
Kumat gimana iki sama temen
29. lain “yawes aku tak tuku
maksute mbak? beli apa sekalian
kerudung” yawes melok tuku
kerudung iku mau, ganti lagi
besoknya temen lagi ganti lagi
temen lagi, terus aku beli apa
sekalian gitu, ga harus sekali
berangkat.
83

Ikut... tapi ga juga, maksutnya


dia beli apa terus aku harus ikut
beli apa ga juga, tapi kadang
Kalo pas lagi bisa sekalian, seumpama dia aku beli kadang sekalian
30. diajak ya ikut? kosmetik tapi aku kan
kosmetikku ga perlu dibeli masih
ada ya sudah aku ga beli,
mungkin aku nanti beli yang lain.

heem... ya kadang iku mau loh,


yo kan aku wonge ga ribet, wes
seneng iku yawes, jadi ga harus
tak dilok rono-rono sek opo
enggaa, cuman kadang nek aku
kenapa samean nek
pengen dari rumah, misal e wingi seneng iku yawes
31. belanja cuman milih
jaket seng warna gini tapi ditoko pengen dari rumah
satu toko?
itu ga ada dadi memang aku ya
wes cari yang lain, tapi yawes
tujuanku jaket yawes jaket,
tujuanku kaos ya kaos ga harus
ngkok tertarik beli lagi engga.
84

Enggaa... ga tau... aku beli jaket


misal e iku mau, yawes tak cari
jaket terus kadang ngunuh iku
mau “iki apik, ga wes, tapi
32. Ga tertarik? Kenapa? tujuanku jaket, yawes aku tak
golek jaket” bisa nahan, ga harus
kok golek jaket gaonok terus
tertarik yang lain beli semua
engga.

Samean bisa mbak Bisaa... padalan biasane wong


33. akeh khilaf e
nahan ngunuh iku? wedok akeh khilaf e hahaha.

Seneng pasti, tapi kadang dari


Gimana mbak
rumah “lohhh lapo kimau kok
perasaan e samean
dituku kabeh?”, maeng memang nang kono saweneng
pas waktu belanja?
34. sawenneg pas nang kono luali beban-beban
Pas sudah
saweneng wes luali beban-beban soale hobiku
mendapatkan barang
ngunuh iku lali wes, soale hobiku
yang diingnkan?
memang.

Pas lagi keluar


35. belanja harus sama Enggaa...
siapa? Kemana?
85

Pernah... pernah juga, yawes


ngunuh wes jalan-jalan muter-
muter memang ga ada tujuannya
jalan-jalan
Samean pernah aku, kadang nganterin
muter-muter
36. awale pengen beli ini keponakan wes aku ngikut
nganterin keponakan
terus ga jadi? muter-muter ngkok bekne onok
seng tertarik dibeli
seng tertarik aku tak tuku, tapi
memang ada kadang ga tertarik
sama sekali.

Iyaa... kadang sama suamipun


juga gitu, wes muter-muter
Berarti yang penting pengen opo pengen opo ga
37. sama suami
jalan-jalannya? kepengin ya engga, ga harus
kayak mumpung aku diajak aku
tak jaluk ngeneh-ngeneh, engga.

Lebih ke mainan anak-anak,


Kalo sama suami paleng beli kalo tujuannya beli
38. biasanya kemana apa gitu sama aku beli apa gitu
mbak? celana yawes beli celana yawes
sudah.
86

Kalo sama temen memang wes


lebih suka muter-muter mbuhhh sama temen
39. Kalo sama temen?
opooo ae di delok opo ae akhire teman, sambil muter
seng nyantol.

Habis belanja
40. Biasane ya makan terus pulang.
kemana lagi mbak?

Pernah... tapi kalo untuk baju aku


ga suka dari dulu, kadang kan ga
cocok sama gambarnya, terus
aku juga kalo ga lihat aslinya ga
suka jadi ga begitu tertarik sama
41. Kalo belanja online? suka lihat aslinya
online, lek baju loh yo, kalo
Cuma kadang mainan anak atau
kebutuhan keluarga yang lain
masih tertarik, tapi kalo untuk
baju sepatu tas ga pernah tertarik.

Pernah, beli baju gamis harganya


Punya pengalaman mahal, ku kira memang
kualitasnya sesuai
42. buruk pas belanja kualitasnya sama dengan
harganya
online mbak? harganya tapi ternyata engga,
jadi yawes koyok trauma berattt,
87

dadi masio uapikk o yaopo ga


tertarik.

Engaa juga... aku pokoke masio


Belanja offline
ndek kunu seneng masio konco
43. punya langganan ga harus beli disitu
masio opo ga juga ga harus aku
sendiri mbak?
beli disitu ga.

Heem pernah... temenku banyak


yang gitu “rinio cobaen iki apik”
tapi kalo aku ga tertarik ga
Kalo tertarik dari
mungkin masio selera e temen-
44. rekomendasi temen- ga tertarik ga beli
temenku pasti ndek kunu iku
temen?
apik “awakmu pasti seneng”
masio aku wes melbu tokone aku
ga seneng ya ga seneng.

Offline... ya iku mau... opo yo...


Terus samean suka wes nyata wes seneng iku mau
45. belanja offline apa yawes, nek online kan kadang seneng iku yawes,
online? aku wes saweneng tapi bahan e
ga sesuai.

Pas belanja iku Saweneng wes hahaha pokok e, Saweneng wes


46.
samean memuaskan mbuhh heran kok aku yoan lebih seneng belanja,
88

perasaan yang seprti diantara nyalon ta dolen piknik


apa mbak? koyok arek-arek ngunuh iku
seneng-seneng, aku lebih seneng
belanja, mbuhh wess pokok
heran aku dewe yoan deh, tapi yo
iku mau aku ga harus aku di
tahan yo bisa.

Aku sih ga harus diri sendiri, aku


Kalo belanja seperti nek belanja yawes semua,
tertarik bajunya anak
itu untuk kebutuhan kadang seneng tertarik bajunya
47. tertarik bajunya
sendiri kah? Atau anak ya aku beli kadang ya suami
suami
giamana mbak? juga ga harus kebutuhan
penampilanku sendiri, enggaa.

Engga... kadang juga engga...


kadang suami ga ikut kadang ku
Kalo untuk beli tujuanku jaketku terus
tertarik jaketnya
48. kebutuhan keluarga tertarik sama jaketnya suami ya
suami
semuanya ikut? beli tapi ya sudah ga harus kok
aku tok kimau metu kudu oleh
aku tok, engga.
89

Banyak... wes uakehh


perbedaane, nek ambek suami
iku kudu waktune lebih cepat
gaoleh kok ambek leren muter-
muter seng model opo-opo
gaboleh wes, endi seng dituju Suami waktune cepat
Ada perbedaan ga
yowes cepat, nek ambek konco- Suami, sesuai tujuan
mbak belanja sama
49. konco kan ga, bebas bah aku Ambek teman, bebas
temen? Sama
muter-muter sek bah aku dilok Ambek teman muter
keluarga?
warna iki sek opo bebas, nek sek
ambek bojo “nek wes iku yawes”
iku cepet cepet dan cepet, dadi
aku lebih seneng ambek konco-
konco dari pada ambek bojo
maless hahaha.

Kalo sama temen-


Ya lama tapi ya ga luama banget
50. temen ya lama ngajak anak-anak
kan ya ngajak anak-anak.
mbak?

Heem... dari dulu memang,


Yang paling sering
jarene ibukku iku lebih seneng
51. samean beli itu baju?
dari pada makanan lebih seneng
90

nang baju, ket cilik masio diajak


nangdi-nangdi iku senengane
seng didoleki iku koyok digawe
kebutuhan awak ngeneh ikio
mbuh iku baju mbuh tas mbuh
iku sendal mbuh sepatu lebih
seneng ngunuh dari pada koyok
nang mainan.

Pas samean pengen Kalo ga dapat hari ini ya sudah,


beli produk apa? Eh nanti ada lain waktu lagi aku cari,
52. lain waktu
lakok ga dapat ga harus dapat hari ini harus,
gimana mbak? engga.

Paleng yang kayak gitu itu


kosmetik, soalnya aku kalo ga
53. Misalnya apa mbak? ada terus merek lain kan aku
takut ga cocok jadi lebih baik aku
tunda kapan aja beli lagi.

Berarti punya tempat


54. langganan sendiri Biasanya kalo kosmetik ke sehat.
mbak?
91

Engga... aku ga cari nyari-nyari


Selain ke toko sehat ke toko lain ga pernah, kalo ga
55.
gamau gitu? ada yaudah kapan-kapan aja
balik gitu.

Heem pernah, pernah tapi


Tapi pernah punya
memang kalo ndek sehat ga ada
56. pengalaman nyari
ya terus cari ke yang lain pasti ga
toko lain?
ada ya sudah ga cari.

Enggaa... pokok e aku ngunuh


Ada faktor luar ga
maeng, nek aku kudu arep mene
mbak? Yang buat
57. budal ga harus kok pas repot kudu arep
samean pingin
dijak konco harus budal iki
belanja?
belonjo, engga.

Enggaa... aku ga sama sekali


Kalo tergoda promo?
58. masio promo diskon buanyak
Diskon?
banget aku ga tertarik ga bakalan.

Gasuka aku... mbuh... wes pokok


iku mau ga tertarik yo ga, diskon
59. Kenapa mbak? ga tertarik yo ga
e gede ga bakalan aku terus tak
tuku kabeh opo piye, engga.
92

Kan online sekarang


60. banyak promo- Enggaa...
promo....?

Heem... kalo memang pas aku


tertarik misale koyok “oh iki
seng tak goleki, baju iki”
61. Kenapa mbak?
mungkin yo aku tertarik, kadang
koyok ga suka masio diskon e
gede ga bakalan aku tertarik.

Pengalamnnya ya tau, maksutnya


kalo di toko ini harganya segini
bahannya itu gini di toko lain itu
gini, jadi tau seperti itu, jadi kalo
Setelah belanja,
temen-temen ngomong “nang
pengalaman apa
62. toko iko loh larang” Cuma kan
yang samean dapat
aku bisa jawab kalo kualitasnya
mbak?
bagus, “kalo ditoko ini segini,
tapi kan kalo dipake ga nyaman”
aku kan bisa soale aku ngerti aku
wes tau rono-rono.
93

Enggaa... ga juga, aku ga harus


menentukan harga, kadang seng
tak goleki iku maeng hargae
Kalo belanja punya segini aku seneng yawes tak
seneng yawes tuku
63. batas harga tersendiri tuku, kadang koyok “kok
ga berpatokan harga.
berapa gitu mbak? muahal...” yawes ga tuku sek
kapan-kapan ae beli seng biasa
dulu gitu, ga harus ada patokan
harga.

Pas belanja, terus Engga juga, kadang temen-temen


ngelihat barang yang tertarik gitu terus beli semuanya
64. ga semua tertarik
menarik menurut terus aku juga ga semua tertarik,
samean, itu dibeli? ga juga.

Lah pas menurut


65. samean “ah apik Tertarik ya pasti aku beli. Tertarik pasti beli
iki”...?

Heem... kadang, koyok... nek


koyok baju ngunuh iku aku kan
Tertarik yang seperti
66. seneng seng simpel terus masio aku seneng tak tuku
apa se mbak?
onok modelll piye aku ga bakal
tertarik, masio ngetrend saiki
94

terus pakek ngeneh-ngeneh aku


ga tertarik ga bakalan, Cuma nek
iku maeng masio ga ngetrend aku
seneng bakalan tak tuku.

Enggaa... ga pernah, ngunuh iku


biasane temen-temenku ngeneh
Sebelum belanja “ndek kono maeng ngeneh-
samean ngeneh” aku enggak, terus
67.
membanding- tujuanku maeng nang kene iki
bandingkan dulu? seng tak goleki yawes tak tuku,
gak tak bandingno nang kono
maeng ngeneh-ngeneh, enggaa.

Heem... masio koncoku


ngomong “ndek kono murah,
Tapi pernah ngikutin
apik, ngeneh-ngeneh” masio wes
68. kata temen “ndek ga tertarik ga beli
tak leboni tokone aku ga tertarik
kono ngeneh loh”...?
aku ga mungkin aku beli juga
masio konco-koncoku tuku.

Walaupun dikasih Kalo tertarik pasti aku beli, tapi


69. tertarik pasti beli
review “ini loh kalo engga ya engga.
95

bagus” samean
gimana?

Pernah... seng sering iku nek


ngunuh iku teko konco teko opo
iku... kosmetik bukan baju,
70. Pernah mbak? Apa? Cuma aku kadang iku maeng
takut ga cocok soale aku kan
sensitif dadi yo ga bakalan
gampang tertarik.

Punya merek khusus


71. Enggaaa... engga juga, terserah.
kalo belanja?

Sebenere ga suka ribet, kok


membandingno-bandingno terus
cari warna seng harus gini-gini
gasuka aku justru ga seneng
Samean nek belanja
ngunuh iku, tambah kadang seng
72. tipe yang gimana aku seneng yawes
tak lihat iku maeng warna kuning
mbak?
aku seneng warna kuning yawes,
nek kadangan konco kan “sek tak
deloki warnae onok opo pantes
opo” engga aku.
96

Berarti pengennya
73. Heemm... heemm... .
apa yawes iku?

Enggaa... engga juga, koyok


lebih biasane se terencana,
Terencana ta mbak maksute aku pengen seng gini
74.
dari rumah? model gini ngkok warna gini
ngunuh, misale ngkok nang kono
wes ketok iku yowes.

Pernah... gaonok terus tambah


tuku seng model liyo... pernah-
pernah hahaha ngunuh iku
Misalnya,
pernah ga sering juga, koyok
merencanakane
75. seng winginane seng jektas iku gaonok tuku liyo
ngeneh tibake nang
kan tujuane aku kan pengen cari
tokone...?
atasan oleh e dress hehe kan
melenceng ya, sampek tak goleki
gaonok akhire oleh dress.

Engga pernah... selama iki dari


Kalo belanja masih gadis sampek sekarang ga
76. pasti ada temennya
sendirian mbak? pernah, sendiri masuk-masuk iku
ga pernah, pasti ada temennya.
97

Ga senenge aku nek dewe, nek


koyok beli kebutuhan rumah
tangga koyok sejenis susune
anakku sabun opo aku sendiri
gapapa, tapi kalo untuk baju
ngajak konco pasti
77. Kenapa mbak? jilbab sepatu dan lain iku aku ga
komentar
seneng dewe, soale ngkok nek
ngajak konco pasti komentar “oh
iki pantes” “ojok iki ga pantes”
kan ngunuh, nek dewe kan ga
enak.

Heem... heem kadang sama


suami tapi kalo aku di suruh
Kalo sama suami milih nek belanja masalah baju
78.
mbak? lebih baik aku sama temen, soale
nek ambek bojo dewe jelas
gupuhhh hahaha.

Ya pengalaman iku maeng, jadi


Selain senang, apa
aku kan tau nek belanja nang
79. yang samean
kene iku ngeneh, nek nang kene
dapatkan?
beda lagi, nang kene tau, kalo
98

temen-temen ngomong ya pasti


aku sudah tahu disana ndek sana
sudah tahu soale aku lebih iku...,
jadi aku ga kuaget nek konco-
koncoku ngomong “meng nang
kono ngeneh-ngeneh...” ga kaget
blass.

Merasa puass beneran, terus


kadang iku sampek ngeneh
Selesai belanja apa
“yaallah duwekku maeng sak
80. yang samean Merasa puass
munu rek tak gawe belonjo tapi
rasakan?
aku seneng e, yawes babah”
hahaha.

Batinku... yo produk e iyo, soale Batinku


aku nek ga seneng ambek produk yo produk
Puasnya itu karena
e ga mungkin kan yoan tak tuku ya seneng
81. produknya atau
ngunuh, kadang ya seneng puass
secara batin mbak?
ngunuh maeng puass, keturutan, keturutan
legaa... . legaa

Pernah merasa ga Ga pernah... ga pernah, soale


82.
puas mbak? mesti aku seneng ya seneng dadi
99

ga merasa kecewa “lapo maeng


tak tuku?” engga.

Kadang... “lapo maeng tujuanku


Kalo rasa penyesalan loh golek ngeneh kok aku maeng
seneng ambek produk
83. mbak? Selesai oleh iki lapo maeng tak tuku”
e
belanja. tapi seneng, soale aku seneng
ambek produk e iku maeng.

Tujuanku pengen beli sepatu


misale ya, tak gawe “tuku sepatu
senam rek” lakok nang kono
Belanja apa mbak? melenceng kecantol tas, terus
84. Kok sampek merasa tutuk omah iku getun “laopo melenceng

seperti itu? wong tas e wes akeh, seng


penting sepatu, sepatune didoleki
ganok tuku tas” ngunuh, getun e
ngunuh hahaha.

Misal ga dapat
Kadang ga beli, kadang juga
barang yang sesuai
85. tertarik sama yang lain ga mesti, tertarik yang lain
keinginan, itu
tapi lebih seringnya ga beli.
gimana?
100

Wes kapan waktu ae golek


86. Kenapa mbak? kapan waktu
maneh.

Selesai belanja, Heem... pasti, ngunuh pasti aku


samean melakukan “oh ternyata apik nang kene dari
87.
penilian sama pada seng nang kono iko mau”
produknya mbak? ngunuh.

Bahannya aku lebih suka gini,


biasanya kan kadang arek-arek
“nang kene ae enak murah podo-
podo, rupane ngunuh ya bentuke
ngunuh” tapi aku engga, paleng
nyaman seng tak gawe, ga milih nyaman seng tak
Bagus yang seperti
88. hargane, masio murah lek ga gawe
apa mbak?
nyaman aku ga seneng, ngunuh ga milih hargane
iku kadang onok aku, tertarik ya
tertarik warnae modele tak tuku
tapi tak gawe ga nyaman bakalan
ga tak gawe wes males aku, lebih
seneng seng nyaman.

Kalo beli kosmetik, Aku ga tau iso brai, paleng ya


89.
apa aja mbak? lipstik iku seng sering, seng
101

buoros iku lipstik dari pada


koyok bedak alis, paleng boros
iku lipstik, uwes aku ga pernah
pake-pake maskara opo koyok
arek-arek ga pernah gaiso.

Kadang ya nang sehat, nek nang


Belinya ndek mana
90. mojokerto ya pasti nang sehat,
mbak?
aku ga nang lain-lain.

Paleng saweneng... nomer 1 baju,


kedua iku tas ngunuh-ngunuh iku
Belanja apa yang sandal, bahkan kadang kosmetik
91. paling suka? Apa iku aku ga penting, wes pokok
sampek apa mbak? onok bedakan nang omah wes
pake alis lipstik ga harus punya
ngeneh-ngeneh engga.

Nek belanja ke toko


92. ini? Belanja ini Heem... ga muter-muter lagi.
disini... .

Samean tau info


Ndek hp... koyok ngeneh loh
93. trend terbaru itu dari hp
“kok iki apik” koyok opo seng
mana mbak?
102

saiki iku loh dek onok kupluk e


iku loh...

Heem... ngunuh iku, ngunuh iku


aku pengen kuning terus nang
kancaku seng jualan online-
online ngunuh iku loh “onok a
warna kuning e?” “gaonok”,
94. Hoodie... ngunuh aku golek nang golek sak ketemune
mojokerto tak umeti sak
ketemune, soale aku pengen seng
ngunuh warna kuning, gaonok
akhire yawes tertarik warna lain,
pokok e ngunuh pokoke dapet...

Ga juga.... wes kapan-kapan ae


ngunuh, pas metu maneh
ngunuh, koyok kan pengenku
warna kuning sampek saiki
Kalo sampek akhire
95. durung keturutan warna kuning, pas metu maneh
ga dapet mbak?
sampek pas ambek bojo tuku
warna pink pas metu ambek
konco tertarik tuku warna ijo
seng winginane tertarik ambek
103

mbak tuku warna ireng, kapan


warna kuning? Padal tujuane iku
pengene warna kuning, sampek
saiki durung duwe warna kuning
hahaha.
104

Informan No : 2

TRANSKRIP WAWANCARA

SHOPAHOLIC

Nama Informan : Lutfiana Mafulah.

Kapasitas : Ibu Rumah Tangga.

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Lutfi.

Pukul : 15 Juli 2021/15.30-16.00.

No Pertanyaan Jawaban Koding Kategorisasi Tema Memos


Apa yang mendorong
1. samean untuk hobi
Karen hobi...
melakukan kegiatan
belanja neng?
jenuh
Dari mana dorongan
2. Kalo lagi jenuh stress ya memang stress
belanja samean
senenge belanja
berasal? senenge belanja
Keadaan yang seperti
3. apa yang samean Pengen banget... pokok e pengen
rasakan saat ingin mbuh belanja opo ae
belanja?
Pada saat rasa itu
4. Kepingin ya langsung... pokok e opo Kepingin ya langsung
muncul apa yang akan
iku belanja opo ae pokok budal
samean lakukan?
5. Bagaimana perasaan
Kecewa pasti...
samean saat kebutuhan
105

yang samean inginkan


tidak terpenuhi?
Apakah samean
6. mempertimbangkan Engga... ga selalu se kadang juga, suka ya dibeli
harga pada produk yang suka ya dibeli.
samean inginkan?
Kualitas produk yang
7. seperti apa yang Yang nyaman dipake Yang nyaman dipake
samean sukai?
8. Dimana biasanya Gonta ganti se.. pindah-pindah tapi
samean belanja? paling sering ya di sunrise
Apa yang samean
9. rasakan saat Seneng banget. Seneng banget
berbelanja?
Bagaimana perasaan
10. Seneng tapi kadang ya kecewa, getun
samean setelah
“lapo kok mau dituku kabeh”
berbelanja?
Apa yang samean
11. dapatkan setelah Seneng banget
Seneng banget
mendapatkan produk
yang samean beli?
Menurut samean
12. kegiatan belanja itu Yang paling tidak membosankan. tidak membosankan
bagaimana?
Cepet
13. Bagaimana kegiatan Cepet se ga begitu lama, yang dicari
belanja samean? dapet yawes Sesuai keinginan

14. Dengan siapa samean Dengan teman


Lebih suka sama teman
pergi berbelanja?
kasih masukan
15. Bagaimana kegiatan Saling kasih masukan, terus... pokok
berbelanja samean? menyenangkan wes menyenangkan
106

Apa saja yang samean


16. dapatkan jika belanja Lebih nyaman, santai dan ga gupuh
dengan keluarga atau kabeh
teman ?
Jenuh
Keadaan yang seperti
17. Nek lagi jenuh, bosen kadang ya lagi Bosen
apa yang membuat
butuh ya pengen
samean ingin belanja? lagi butuh
Apa yang membuat Yawes iku maeng lagi pengen lagi lagi bosen
18. samean melakukan bosen kepingin, ngilangno rasa
ngilangno stresku
kegiatan belanja? stresku iku belanja.
Apakah kegiatan
19. samean yang lain
Ga juga
mempengaruhi untuk
melakukan belanja?
Apakah belanja
20. menjadi salah satu hiburanku
Heem.. betul, hiburanku
kegiatan hiburan
samean?
Jika ada trend terbaru,
21. Ga juga, walaupun kadang ngtrend gasuka ya ga beli
itu membuat samean
kalo gasuka ya ga beli
ingin membelinya?
Bagaimana samean
22. Kadang ya dari hp, kadang ya gatau hp
mengetahui trend
kalo lagi trend
terbaru tersebut?
Apakah samean
23. berbelanja untuk orang Iya... kadang buat suami anak buat suami anak
lain juga?
Seneng juga, kadang kan cari apa...
Apa yang samean
24. tujuannya ga ada jadi cari seng bajunya anak
rasakan saat belanja
kecantol bajunya anak lah sepatunya
untuk orang lain?
lah.
107

Mengapa samean
25. berbelanja untuk orang Ben ga aku tok kali ya hahaha.
lain?
Tidak membandingkan
Apakah harga Engga... aku ga pernah membanding-
26. mempengaruhi samean bandingkan harga pokoknya seneng harga
untuk berbelanja? yawes tak beli. seneng ya dibeli.
Bagaimana dengan
tempat yang memiliki
27. penawaran berbeda
Engga juga
atau tertentu itu
mempengaruhi samean
untuk berbelanja?
Apakah samean
melakukan Engga juga kalo yang aku cari ada Disitu ada dibeli
28. perbandingan tempat disitu ya tak beli, ga harus cari-cari ke
Tidak ketempat lain
dan harga saat yang lain.
berbelanja?
108

ON-PREPOSISI INFORMAN 1&2 semua keluarga


sama mertua
kebutuhan sehari teman, sesuai pilihan
kebutuhan perbulanan teman, lebih leluasa
kebutuhan yang mendesak teman, ngasih pendapat
kebutuhan yang sama teman, sesuai keinginan
mepet diajakin sama mertua
sama teman
sesuai kebutuhan se belanja bersama keluarga
lagi butuh nemenin anak bermain
ga ribet
Sama keponakan
sudah ada list nganterin keponakan
ada di benak sama suami
teman, sambil muter
pengen dari rumah Ambek teman, bebas
ngajak anak-anak
liat-liat yang lain
Jalan-jalan dulu untuk refreshing
keliling-keliling dulu kepuasan tersendiri
nyari kanan-kiri sesuai yang diinginkan
lihat kanan-kiri yang diinginkan tercapai
nyari-nyari Kepuasan batinlah
cuci mata saya suka belanja
ga kesitu aja Enjoy
ditempat lain lagi
ditoko sebelahnya jenuh
teman sambil jalan-jalan akeh khilaf e
sama teman muter-muter nang kono saweneng
luali beban-beban
Milih-milih soale hobiku
muter-muter Merasa puass
keturutan
109

legaa ga berpatokan harga.


lebih seneng belanja ga milih hargane
Menyenangkan Tidak membandingkan harga
Hiburanku yang cocok
lagi bosen yang lucu
ngilangno stresku yang aneh
Unik
tau tempat baru barangnya kuat
lagi booming suka branded
di tv kualitas produknya
Facebook kuantitasnya produknya
IG Bagus
Iklann ada yang menarik
ngikutin trend sesuai yang disenangi
sosial media sesuai selera
merek tertentu
hp belom punya beli
tak bandingkan
belanja untuk dagangan mertua Dilihat, Diteliti, Diamati
Kebutuhannya suami yang nentuin suami
Sesuai yang diinginkan
tertarik bajunya anak produk baru
tertarik bajunya suami
buat suami anak suka lihat aslinya
nyaman seng tak gawe
terjangkau ngikut temen beli
yang lebih murah golek sak ketemune
harga standart
meskipun mahal dibeli lama 2 jam
promo Cepet 1 jam
murah tapi bagus sama teman 5jam
tidak sesuai budget sama suami 1jam
janjian
110

sama teman bisa lama ga berpindah-pindah toko


timingnya pas Suami, sesuai tujuan
ada jadwalnya
diwaktu yang ditentukan
pengen rono ya rono
menghabiskan waktu luang
ga berpindah-pindah toko
Suami, sesuai tujuan
Bisa lebih dipercepat
lama ya 1 jam
karena pingin
cepet ya 20 menit
beli yang lain
Besok/kapannya beli lagi
beli apa sekalian
tidak membosankan
Suami waktune cepat
kadung kumattt
lain waktu
gaonok, tuku liyo

rame-rame
pengen rono ya rono
Belanja Dengan Efisien

kebutuhan sehari kebutuhan perbulanan

sesuai kebutuhan se

kebutuhan yang sama


kebutuhan yang mendesak
Efisiensi

lagi butuh
mepet

ga ribet

111
112

Belanja Seperti Berpetualangan

teman sambil sama teman


jalan-jalan muter-muter

Jalan-jalan dulu
ditempat lain lagi lihat kanan-kiri

berpetualangan liat-liat yang lain Milih-milih


ga kesitu aja keliling-keliling dulu
cuci mata
ditoko sebelahnya
muter-muter

nyari kanan-kiri nyari-nyari


113

Belanja Bersama-Sama

Ambek teman, teman, teman, teman, teman,


teman, sesuai sesuai ngasih lebih sambil
bebas pilihan keinginan pendapat leluasa muter

sama teman
belanja bersama keluarga Sama keponakan nganterin keponakan

semua keluarga
nemenin anak bermain bersosialisasi

ngajak anak-anak

sama suami
sama mertua

diajakin sama mertua


114

Belanja Sebagai Alternatif

Enjoy legaa

untuk refreshing soale hobiku


kepuasan tersendiri
Merasa puass luali beban-beban
saya suka belanja
Kepuasan batinlah akeh khilaf e
Alternatif

Menyenangkan ngilangno stresku jenuh


sesuai
yang lagi bosen
diinginkan keturutan
yang nang Hiburanku
diinginkan kono
tercapai saweneng
115

Belanja Untuk Mencari Ide

HP Facebook
IG

sosial media

lagi booming ngikutin trend ide tau tempat baru

Iklann

di tv
116

Belanja Untuk Orang Lain

belanja untuk dagangan mertua

tertarik bajunya suami


buat suami anak untuk orang lain Kebutuhannya suami

tertarik bajunya anak


117

Belanja Sesuai Harga

terjangkau

harga standart
ga berpatokan harga.
promo

yang lebih murah nilai Tidak membandingkan harga


murah tapi bagus
ga milih hargane

tidak sesuai budget

meskipun mahal dibeli


118

Belanja Produk Yang Menarik

suka lihat aslinya


merek tertentu
sesuai yang disenangi yang
nentuin
yang lucu suami suka branded
yang aneh nyaman seng tak gawe

Unik sesuai selera barang/produk


yang cocok Dilihat, Diteliti, Diamati

ada yang menarik


produk baru tak bandingkan
Sesuai yang diinginkan Bagus golek sak
ketemune belom punya beli

kuantitasnya kualitas barangnya ngikut temen beli


produknya produknya kuat
119

Waktu Saat Belanja

Cepet 1 jam

sama teman 5jam cepet ya 20 menit

sama teman bisa lama Bisa lebih dipercepat lama 2 jam

lama ya 1 jam
sama suami 1jam Suami waktune cepat waktu
menghabiskan waktu luang

Besok/kapannya beli lagi Lain waktu timingnya pas


janjian
ada jadwalnya beli apa sekalian

diwaktu yang ditentukan


120

Perencanaan Sebelum Belanja

sudah ada list

pengen dari rumah terencana ada di benak


121

Penentuan Tempat Saat Belanja

teman, yang belum kemana

dimanapun bisa
pengen rono ya rono tempat Suami, sesuai tujuan yang nentuin suami
ga berpindah-pindah toko
122

Keadaan Suasana Hati Untuk Berbelanja

tidak
membosankan Rame-rame

lagi pingin Mood gaonok, tuku liyo

kadung kumattt beli yang lain


123

berpetualangan
MOTIVASI
Mood bersosialisasi produk
BELANJA
Alternatif

Anda mungkin juga menyukai