Oleh:
1524090095
1|Page
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
JAKARTA
2018
ABSTRAK
Bagi sebagian orang berbelanja sudah menjadi gaya hidupnya. Berkaitan dengan
gaya hidup, individu yang memiliki harga diri rendah akan berusaha untuk
nyaman diri sendiri dapat menimbulkan belanja impulsif. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh harga diri terhadap perilaku
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah dan pokok bahasan, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta
sistematika penelitian.
3|Page
rute pembelian yang mereka lakukan semestinya berbeda. Rute tersebut dapat
dibedakan melalui hierarki impuls yang memperlihatkan bahwa perilaku
didasarkan pada respon afektif yang dipengaruhi oleh perasaan yang kuat (Mown
dan Minor, 2002).
Berbagai motivasi yang temporer seperti menginginkan penghargaan,
dukungan atau membuat nyaman diri sendiri dapat menimbulkan belanja impulsif.
Motivasi yang lebih berstruktur dapat juga mendorong timbulnya belanja impulsif.
Dittmar (dalam Verplanken & Herabadi, 2001) mengemukakan bahwa belanja
impulsif mengekspresikan simbol identitas diri. Pendekatan identitas ini mungkin
menjelaskan perbedaan kelompok maupun individual dalam mempengaruhi jenis
barang-barang yang dibeli secara impulsif.
Manusia merupakan mahluk hidup yang memiliki segala keunikan dan tidak
lepas dari proses pembahasan ruang psikologi. Diri manusia secara umum sering
dibicarakan dalam kehidupan, dan adanya pernyataan yang diungkapkan oleh
Tesser (2001) bahwa diri manusia merupakan topik yang sering dibahas, khususnya
dalam disiplin ilmu psikologi. Diri juga dijabarkan dengan berbagai istilah dan
salah satu topiknya yang cukup populer yaitu harga diri. William James (1890) yang
memberikan definisi pertama tentang harga diri, menyatakan bahwa harga diri
merupakan suatu konstruk unidimensi yang berkaitan dengan perasaan yang
dirasakan seorang individu.
Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan Hogg (2002) yang mengartikan
harga diri sebagai perasaan tentang evaluasi terhadap diri individu tersebut.
Menurut Weiten dan Llyod (2006) harga diri diartikan sebagai keseluruhan
pengukuran harga diri seseorang sebagai individu. Menurut Shavelson (1976) harga
diri merupakan sesuatu yang dapat dievaluasi, dengan kata lain individu tidak hanya
dapat mendeskripsikan dirinya tetapi juga membuat evaluasi diri pada berbagai
situasi, dan pada situasi khusus harga diri dapat terlihat sebagai sesuatu yang stabil.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif seperti yang
diungkapkan oleh Hadjali, Salimi, dan Ardestani (2012) yaitu demografi situasional
meliputi lingkungan pembelian seperti dekorasi toko, aroma ruangan, sajian musik,
warna cat tembok dan lainnya memiliki dampak yang signifikan terhadap
4|Page
mencondongkan ke perilaku pembelian impulsif. Faktor selanjutnya menurut
Hadjali, Salimi, dan Ardestani (2012) yaitu bantuan penjual. Pada penelitian Barratt
(1985) menemukan bahwa bantuan penjual dan bimbingan mempengaruhi minat
pelanggan untuk membeli. Seorang konsumen akan lebih tertarik untuk membeli
jika seorang penjual dapat membantu menjelaskan dan mampu mempengaruhi
konsumen tersebut.
Kosmetik dikenal manusia beabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19
,pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian ,yaitu selain kecantikan juga untuk
kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara
besar-besaran pada abad ke-20. Kosmetik termasuk dalam bagian dunia usaha.
Bahkan sekarang teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara
kosmetik dan obat atau yang disebut juga kosmetik medic
Faktor selanjutnya menurut Hadjali, Salimi, dan Ardestani (2012) adalah
faktor psikologis yaitu self esteem (harga diri). Tremblay (2005) dalam
penelitiannya yang membahas faktor harga diri menemukan bahwa ada hubungan
terbalik antara tingkat harga diri dan jumlah pembelian impulsif. Dalam
penelitiannya bahwa harga diri seseorang yang rendah akan memicu orang tersebut
untuk melakukan pembelian yang tidak terencana.
5|Page
B. Rumusan Masalah dan Pokok Bahasan
1. Rumusan Masalah
2. Pokok Bahasan
b. Impulsive buying
c. Kosmetik
6|Page
Sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan kulit (kulit, rambut, kuku, bibir, dan organ
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis
b. Bagi produsen
7|Page
8|Page