Anda di halaman 1dari 4

Nama : Debby Vivian Siregar

NPM : 178600187

Jawaban :

1. - Kesesuaian harapan : Produk yang di peroleh konsumen sesuai dengan harapannya , pelayanan
karyawan sesuai bahkan lebih dari yang diharapkan, fasilitas pengunjung memuaskan.

- Minat berkunjung kembali : Kesediaan pengunjung untuk berkunjung kembali dan melakukan
pembelian ulang. Pengunjung berniat berkunjung karena pelayanan dari karyawan memuaskan,
mendapat produk yang baik.

- Kesediaan merekomendasikan : Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk yang


telah dirasakannya kepada teman atau keluarga. enyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk
yang ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan, fasilitas penunjang yang disediakan memadai,
manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah produk jasa.

2. Usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan pelanggan yang puas, dan dengan
demikian penjualan masa depan, mengharuskan pelanggan tetap percaya bahwa merek memenuhi
kebutuhan mereka dan menawarkan nilai terbaik setelah mereka menggunakannya. Perusahaan harus
memberikan nilai sebanyak-banyaknya atau lebih dari harapan awal pelanggan, dan itu harus cukup
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Membutuhkan pemahaman yang lebih besar tentang perilaku
konsumen.

3. 1. Pengenalan Kebutuhan

Di sini pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara
keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal (dari
dalam diri) dan rangsangan eksternal (lingkungan).

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari informasi lebih banyak informasi, tetapi
mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan,
konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam
ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

3. Evaluasi Alternatif
Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan produk yang akan dibelinya. Untuk itu
konsumen melakukan evaluasi terhadap barang mana yang benar-benar paling cocok untuk dibeli sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan
dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.

4. Keputusan Membeli

Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan membeli yaitu ketika konsumen benar-
benar membeli produk. Pada umumnya, keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah membeli
poduk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat untuk membeli dan keputusan
untuk membeli yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak diharapkan. Konsumen umumnya
membentuk niat membeli berdasarkan pada faktor pendapatan, harga dan manfaat produk, akan tetapi
peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan bisa mengubah niat pembelian. Jadi pilihan dan niat untuk
membeli tidak selalu berakhir pada keputusan membeli barang yang sudah dipilih.

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian

Setelah membeli poduk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terhadap barang yang dibeli.
Pembeli akan menentukan puas atau tidak itu terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan
prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen akan merasa tidak
puas. Kegiatan pemasar terus berlanjut dalam menanggapi kepuasan dan ketidakpuasan ini agar daur
hidup produknya tidak menurun.

4. Dikarenakan kondisi saat ini yang mengharuskan seseorang untuk tetap tinggal dirumah membuat
masyarakat menjadi lebih banyak beraktifitas menggunakan layanan internet dan juga perusahaan yang
melihat peluang besar dalam pemasaran melalui internet banyak memberikan penawaran-penawaran
yang menggiurkan untuk konsumen.

Di ero modern ini berbelanja melalui internet juga sudah biasa dan sering dilakukan masyarakat.
Terlebih karena produk yang dipasarkan juga sebagian besar merupakan kebutuhan dari konsumen.

Konsumen yang merasa bosan dirumah dan membuka internet cenderung mudah tergiur dengan
barang-barang yang di promosikan oleh penjual dan itu membuat konsumen penasaran dan ingin
membeli barang tersebut terlebih ketika konsumen melihat feedback yang bagus di komentar barang
tersebut

5. Manusia tidak memiliki kesamaan dalam sifat atau kepribadiannya, masing-masing memiliki
karakteristik yang unik yang berbeda satu sama lain. Inilah yang disebut sebagai kepribadian manusia.
Selain berbeda satu sama lain, manusia juga memiliki kesamaan satu dengan lainnya. Kita bisa
menggolongkan berbagai kepribadian atau karakteristik manusia berdasarkan kesamaan
karakteristiknya sehingga adanya pengelompokan kepribadian. Memahami kepribadian konsumen
adalah penting bagi pemasar karena kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. Perbedaan
dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk,
karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya. Singkatnya, pemahaman
terhadap kepribadian sangat bermanfaat bagi pemasar, karena kepribadia dapat menjadikan dasar
dalam melakukan pemangsaan pasar.

TEORI KEPRIBADIAN

1. Teori Kepribadian Freud

Sigmund Freud mengemukakan suatu Teori Psikoanalisis Kepribadian (Psychoanalitic Theory of


Personality). Teori tersebut dianggap sebagai landasan dari psikologi modern. Teori ini menyatakan
bahwa kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam diri manusia
(drive), seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari motivasi dan kepribadian manusia.
Menurut Freud, kepribadian manusia terdiri atas tiga unsur yang saling berinteraksi yaitu :

a) Id

Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan
fisiologis seperti rasa lapar, haus, seks dan lain-lain. Manusia secara alami akan memenuhi kebutuhan
tersebut untuk menghindari dan mencari kepuasan sesegera mungkin.

b) Superego

Superego adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk
dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego menyebabkan
manusia, memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi suatu masyarakat dan perilakunya
disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungannya.

c) Ego

Ego merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia. Ego berfungsi menjadi penengah
antara Id dan Superego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh Id dan apa yang
dituntut oleh Superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip realitas (reality
principle), yaitu ia berusaha agar manusia dapa memenuhi kebutuhan fisiologinya tetapi sesuai dengan
aturan baik dan buruk menurut masyarakat.

2. Teori Freud dan Pemasaran

Bagaimana para pemasar menggunakan teori kepribadian Freud dalam komunikasi pemasaran? Secara
naluriah, laki-laki menyukai wanita dan sebaliknya. Inilah unsur Id dari laki-laki maupun wanita. Prinsip
dasar tersebut sering digunakan oleh pemasar dengan menggunakan selebriti, model maupun artis
sebagai bintang iklan, bahkan banyak pemasar menggunakan wanita dengan pakaian minim dalam iklan
produknya.
3. Teori Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)

Beberapa pakar yang merupakan rekan Freud tidak setuju dengan Teori Psikoanalitik yang menekankan
dominannya peran insting dan seks atau faktor biologis dalam pembentukan kepribadian manusia.
Mereka mengembangkan teori Sosial Psikologi atau Teori Neo-Freud. Perbedaan kedua teori tersebut
terletak pada :

a. Lingkungan sosial yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian manusia bukan insting
manusia.

b. Motivasi berperilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Teori ini menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan
masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori Neo-Freud
menyatakan bahwa hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan pengembangan
kepribadia manusia. Para tokoh teori ini adalah Alfred, Adler, Karen Horney, Harry Stack Sullivan, dan
Fromm.

4. Teori Ciri (Trait Theory)

Teori Ciri mengklasifikasikan manusia ke dalam karakteristik atau sifat atau cirinya yang menonjol. Trait
adalah sifat atau karakteristik yang membedakan antara satu individu dengan individu lainnya, yang
bersifat permanen dan konsisten. Dengan pendekatan kuantitatif, peneliti mencoba mengidentifikasikan
dan mengelompokkan konsumen ke dalam ciri atau sifat-sifat yang bersamaan. Para pemasara
menggunakamn konsep kepribadian untuk mengkomunikasikan produknya, sehingga memiliki
positioning sesuai dengan kepribadian konsumen yang dituju.

GAYA HIDUP

Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur dibandingkan kepribadian. Gaya
hidup didefinikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Gaya hidup
lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan
memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian lebih
menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Sering juga disebut sebagai cara
seseorang berpikir, merasa, dan berpersepsi. Walaupun dua konsep tersebut berbeda, namun gaya
hidup dan kepribadian saling berhubungan. Kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari
konsumen, gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut, yaiut perilaku
seseorang. Gaya hidup sering kali digambarkan dengan kegiatan, minal, dan opini dari seseorang
(Activities, interests, dan opinions).

Anda mungkin juga menyukai