Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Oleh :
RANI ASTARI
19021008
Oleh :
RANI ASTARI
19021008
(Rani astari)
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pekanbaru,
Yang Menyatakan
(Rani Astari)
iii
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
INTISARI
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui sistem pelaksanaan rujukan pasien BPJS
kesehatan, sumber daya manusia, prosedur kasus rujukan pasien, dan standar
operasional prosedur (SOP) di puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar
Kabupaten Rokan Hilir tahun 2021.
Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu 3 orang terdiri dari
kepala puskesmas, dokter, dan petugas rekam medis. Penelitian ini menggunakan
data primer dan skunder yang didapat melalui observasi dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini mengenai pelaksanaan sistem rujukan pasien BPJS
kesehatan dimana pelaksanaannya telah menggunakan aplikasi Pcare. Sumber
daya manusia bagian dokter terdapat 3 dokter umum dan bagian rekam medis
terdapat 2 orang petugas rekam medis. Prosedur kasus rujukan telah sesuai dengan
SOP rujukan. Adanya SOP namun dalam mensosialisasikannya masih belum
optimal.
Kesimpulan dari penelitian ini dimana sistem rujukan pasien BPJS telah
menggunaka aplikasi PCare, prosedur kasus rujukan telah terlaksana sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh BPJS. namun komunikasi pra rujukan
belum di terapkan dan adanya SOP.
iv
DIPLOMA OF MEDICAL RECORD AND HEALTH INFORMATION
HANG TUAH UNIVERSITY PEKANBARU
References : 20 (2008-2019)
Keywords : BPJS Patient Referral System (Pcare), Case Procedure
Referral, Health Center
vi
KATA PENGANTAR
vii
8. Bapak Mohd. Rinaldi Amartha, S.Kom, M.Kom selaku penguji II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan yang bermanfaat bagi
penulisan dalam menyelesaikan ini.
9. Seluruh staf dan dosen STIKes Hang Tuah khususnya Prodi DIII RMIK yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
10. Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua orang tua saya bapak
Romodhon dan ibu Rojiah yang telah memberikan do’a, kepercayaan,
semangat, serta limpahan cinta kasihnya. Dan terima kasih yang tidak
terhingga kepada kakak dan adik tercinta Armis surani, S.Pd, adriyani dan siti
rohimah serta kepada Roni saputra (Abay) telah memberikan dukungan
sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Terima kasih kepada teman-teman semua, terutama untuk sahabat dekat
(Jenna Claudya Ramadhona, A.Md.Kes, Nadhira millatina, dan sahabat
lainnya) yang telah memberikan semangat.
12. pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut
berpartisipasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah.
Semoga tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat san karunia-nya
kepada kita semua.akhir kata penulis mengharapkan karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
membutuhkan kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki oleh penulis sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.
Rani Astari
viii
DAFTAR ISI
H
alaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................i
PENGESAHAN............................................................................................ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT..........................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................iv
INTISARI......................................................................................................v
ABSTRACT...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................5
1. Tujuan Umum........................................................................5
2. Tujuan Khusus.......................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................5
1. Manfaat Teoritis.....................................................................5
2. Manfaat Praktis......................................................................6
a. Bagi Puskesmas...............................................................6
b. Bagi institusi pendidikan.................................................6
c. Bagi penulis.....................................................................6
ix
d. Aplikasi Sistem BPJS (PCare).......................................10
3. Prosedur Kasus Rujukan......................................................11
4. Puskesmas............................................................................13
a. Pengertian Puskesmas....................................................13
b. Fungsi Puskesmas..........................................................13
5. Sumber Daya Manusia.........................................................15
6. Standar Pelayanan Prosedur (SOP) Rujukan.......................16
B. Kerangka Teori ................................................................................17
C. Kerangka Berfikir.............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Hala
man
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien..............................................................4
Tabel 3.1 Informan Penelitian......................................................................20
Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Istilah .......................................20
Tabel 4.1 SDM Di Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021............................................27
Tabel 4.2 Karakteristik Informan ................................................................ 27
Tabel 4.3 Hasil Observasi............................................................................ 27
xi
DAFTAR GAMBAR
Hala
man
Gambar 2.1 Kerangka Teori.........................................................................18
Gambar 2.2 Kerangka Konsep......................................................................19
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini pelayanan kesehatan terus berkembang dan
bertambah maju seiring berjalannya waktu. Kesadaran tentang pentingnya
jaminan perlindungan sosial terus berkembang sesuai amanat pada perubahan
UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, yaitu menyebutkan bahwa Negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Permenkes,2014).
Badan Pelaksana Jaminan Sosial atau yang disingkat BPJS Kesehatan
sebagai badan pelaksana merupakan badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat
Indonesia (Permenkes No 71, 2013 pasal 1:2). Pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama, pelayanan kesehatan tingkat kedua (rumah sakit umum
kabupaten/kota) hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat ketiga (rumah sakit umum
propinsi/pusat) hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat,
kekhususan permasalahan aturan BPJS Kesehatan (Permenkes No 28, Tahun
2014).
Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi
WHA ke-58 tahun 2005 di Jenewa yang menginginkan setiap negara
mengembangan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk,
maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).(Permenkes
6-7 : 2014).
Era Jaminan Kesehatan Nasional memberlakukan sistem rujukan yang
berjenjang, dimana pelayanan kesehatan dimulai di fasilitas kesehatan tingkat
pertama (BPJS Kesehatan, 2014). Diberlakukannya sistem rujukan berjenjang
1
2
Sementara dilantai 2 meliputi ruang kepala puskesmas, aula, ruang tata usaha
(TU), ruang konsultasi gizi sanitasi, dapur, ruang para medis, dan mushola.
Puskesmas Bantaian memiliki 5 posyandu yaitu di Bantaian, Bantaian Hilir,
Bantayan Baru, Sungai Sialang, dan Sungai Sialang Hulu.
Tabel 1.1
Jumlah kunjungan Pasien dan Jumlah Pasien Rujukan BPJS Pada
Bulan Mei – Oktober 2021
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah yang
akan dibahas adalah Bagaimana Pelaksanaan Sistem Rujukan BPJS Kesehatan
Di Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2021.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Bagaimana Pelaksaanaan Sistem Rujukan pasien BPJS
Kesehatan Di Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten
Rokan Hilir Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Sistem Pelaksanaan Rujukan Pasien BPJS Kesehatan Di
Puskesmas Bantaian kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2021.
b. Untuk Mengetahui Sumber Daya Manusia Rekam Medis di Puskesmas
Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021.
c. Untuk Mengetahui Prosedur Kasus Rujukan Pasien BPJS Kesehatan Di
Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2021.
d. Untuk Mengetahui Standar Operasional Prosedur Kasus Rujukan Pasien
BPJS Kesehatan Di Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menjadi panduan dan referensi atau masukan bagi penelitian,
membantu memudahkan penelitian dalam menulis dan menambah kajian
ilmu penulisan yang meneliti sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
b. Meningkatkan kemampuan pengetahuan mahasiswa yang dicapai dengan
teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan praktek.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan evaluasi puskesmas dalam pelaksanaan kasus
rujukan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh BPJS.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi serta masukan, pedoman dan kajian yang
menjadi sumbangan pemikiran dan informasi bagi mahasiswa Universitas
Hang Tuah Pekanbaru dalam membuat, menerapkan dan
mengembangkan pengetahuannya serta bahan untuk melengkapi pustaka.
c. Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai referensi dalam kelanjutan penelitian
dengan topic yang relevan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak. Salah satu program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh
pemerintah Indonesia ialah penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS) kesehatan sebagai
badan pelaksanaan merupakan bahan hukum politik yang dibentuk untuk
menyelengarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan,
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan
anggota keluarganya (Undang-Undang RI No 24 Tahun 2011).
BPJS kesehatan tidak akan menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan jika fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut tidak menerapkan sistem rujukan. Sedangkan dampak
yang diterima BPJS kesehatan apabila fasilitas kesehatan primer merujuk
pasien secara berlebihan dan tidak proporsional yaitu BPJS kesehatan akan
dirugikan karena akan banyak membayar kasus-kasus rujukan di fasilitas
pelayanan kesehatan sekunder dan tersier yang sebenarnya tidak harus
dirujuk dengan sistem pembayaran kapitasi pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) (Dirjen BUK Kemenkes RI, 35 : 2012).
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui mekanisme
asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib. Setiap peserta JKN memiliki
7
8
2. Sistem Rujukan
a. Pengertian Sistem Rujukan
Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, maupun
struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah
penyakit atau permasalahan kesehatan. Setiap rumah sakit mempunyai
kewajiban merujuk pasien yang memerlukan pelayanan di luar
kemampuan pelayanan rumah sakit (UU no 44 tahun 2009).
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS
Kesehatan) merupakan badan penyelenggara asuransi sosial kesehatan
yang mengelola Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) seluruh
9
e. Rujukan Parsial
Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke
pemberi pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis
atau pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian perawatan pasien
di Faskes tersebut. Rujukan parsial dapat berupa:
a) pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau
tindakan.
b) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang.
Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka
penjaminan pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk.
4. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang
pelayanan jasa kesehatan masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak
di bangun Rumah Sakit akan tetapi di daerah pelosok atau desa yang ada
masih Puskesmas yang berfungsi sebagai usaha preventif (pencegahan)
dan operatif (penanggulangan) terhadap upaya-upayakesehatan
masyarakat. Semakin banyak Rumah Sakit dan Puskesmas yang
dibangun maka sangatlah penting jika pihak Puskesmas berfikiran untuk
meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut.
Menurut Permenkes RI No 71 tahun 2014, pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas) adalah pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dilakukan secara terintegrasi dan
berkesinambungan, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
b. Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas dalam melaksanakan kegiatan dapat
mewujudkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan
14
B. Kerangka Teori
Kerangka teori dimaksudkan untuk memberi gambaran atau batasan-
batasan tentang teori yang akan dipakai sebagai landasan permasalahan yang
akan diteliti.
18
A. Sistem rujukan
Kasus rujukan
B. Prosedur kasus
pasien BPJS
rujukan
C. Ketersediaan SDM
D. SOP rujukan
Gambar 2.1
Kerangka Teori
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian tersebut
berkenaan dua variabel atau lebih (sugiyono 2017).
A. Sistem
rujukan
B. SDM
C. Prosedur Proses Terlaksanaanya
kasus rujukan Sistem Rujukan
rujukan
D. SOP
rujukan
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan danmenjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh sosial secara yang tidak dapat dijelaskan, diukur digambarkan
melalui pendekatan kualitatif (saryono 2011).
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif kualitatif yaitu
dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem rujukan pasien BPJS di
puskesmas bantaian pada tahun 2021.
20
21
Tabel 3.1
Informan penelitian
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Natoatmodjo)
1. Observasi
2. Wawancara
3. Alat tulis
4. Rekaman
22
5. Laptop
F. Pengelolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian
kualitatif yang menggunakan teknik non statistik yaitu pengolahan data dengan
tidak menggunakan analisis statistik, tetapi pengolahan data yang dilakukan
dengan metode wawancara.
Untuk menjaga kesehatan data penelitian dilakukan dengan triangulasi
(Moleong, 2012). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak
digunakan melalui sumber lainnya, yaitu :
1. Triangulasi dengan sumber
Dengan cara mengecek kembali suatu informasi yang diperoleh dari
suatu informan yaitu dengan cara menbandingkan dengan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
2. Triangulasi dengan metode
Menggunakan metode Observasi dan wawancara di Puskesmas
Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021.
3. Triangulasi dengan data
Membandingkan data yang diperoleh menerima umpan balik dan
informan berupa saran dan informasi tambahan serta membandingkan
dengan teori dan penelitian sebelumnya.
G. Analisis Data
Teknik yang digunakan adalah teknik analisa deskriftif kualitatif, dalam
teknik ini digunakan proses berfikir induktif, yakni mengambil kesimpulan
umum berdasarkan hasil observasi. Dalam hal ini tidak diperlukan perubahan
data kualitatif kedalam kuantitatif (Natoadmojo, 860, 2005).
23
H. Etika Penelitian
Penelitian harus menjunjung tinggi etika penelitian yang merupakan
standar etika dalam melakukan penelitian. Adapun prinsip-prinsip etika
penelitian antara lain :
1. Prinsip partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar
untuk menerima atau menolak menjadi partisipan. Penelitian menjelaskan
kepada partisipan tentang proses penelitian yang meliputi wawancara
mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara, selanjutnya
partisipan diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau
menolak berpartisipasi dalam penelitian.
2. Prinsip berbuat baik (beneficence) manfaat yang didapatkan melalui
keikutsertaan dalam penelitian ini dan memberikan sumbangan pemikiran
tentang Pelaksanaan Sistem Rujukan BPJS Kesehatan di Puskesmas
Bantaian Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021.
Bagi penulis diharapkan dapat menambahkan pengetahuan yang telah
didapatkan selama penelitian ini. Bagian-bagian dari prinsip beneficence
antara lain : bebas dari bahaya (non maleficiec). Apabila ada perlakuan yang
dilakukan maka perlakuan tersebut sudah melewati uji etik sehingga telah
dinilai untuk aman dilakukan selanjutnya yaitu bebas dari ekspoitasi:
memperoleh manfaat dari penelitian dan mempertimbangkan resiko dan
manfaat penelitian.
3. Prinsip keadilan (justice). Penelitian berkaitan dengan kesataran (equality)
dan keadilan (fairness) dalam memperoleh resiko dan manfaat penelitian,
serta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan diperlakukan secara adil
dan sertara dalam penelitian.
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu Hampar
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2021
Puskesmas Bantaian merupakan salah satu puskesmas diwilayah
Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir yang terletak dijalan
Lintas Bagansiapi-api yang letaknya didesa Bantaian Hilir.
Puskesmas bantaian mempunyai 2 lantai yang digunakan untuk
pelayanan. Ruangan dilantai 1 digunakan untuk ruang pendaftaran, ruang
informasi, ruang tunggu, ruang balai pengobatan umum, ruang tindakan,
ruang balai pengobatan gigi, ruang rekam medis, ruang obat, ruang balai
pengobatan kia (kesehatan ibu dan anak, dan apotek. Sementara lantai 2
meliputi ruang kepala puskesmas, aula, ruang TU, ruang konsultasi gizi
sanitasi, dapur, ruang para medis, dan mushola.
a. VISI
Visi puskesmas Bantaian adalah “Puskesmas Bantaian Pilihan
Kita Menuju Sehat 2021”
b. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dibuatlah Misi
Puskesmas Bantaian yaitu:
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
professional
2) Mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan
kesehatan
3) Memberdayakan masyarakat untuk turut berperan aktif dalam bidang
kesehatan.
25
c. MOTTO
Motto Puskesmas Bantaian adalah “Kesehatan Masyarakat
Adalah Kepuasan Dan Kebahagiaan Kami”.
d. Filosofi
Filosofi Puskesmas Bantaian adalah “Kerja Sama Adalah Kunci
Keberhasilan Kami”.
e. Strategi dalam pencapaian Visi dan Misi
1) Menyusun rencana kegiatan masing-masing program
2) Melaksanakan kegiatan masing-masing program diwilayah kerja
puskesmas baik kegiatan yang dilaksanakan didalam gedung maupun
diluar gedung.
3) Untuk kegiatan diluar gedung mengikuti sertakan lintas sektoral dan
masyarakat.
4) Mengadakan staff meeting bulanan dan pemaparan dari masing-
masing pemegang program.
5) Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh dinas kesehatan.
6) Mengadakan evaluasi hasil kinerja staff puskesmas.
7) Mengadakan pertemuan kader untuk meningkatkan pengetahuan
kader tentang kesehatan
8) Mengadakan loka karya mini tri bulanan dan tahunan dengan unsur-
unsur kepenghuluan serta sector terkait.
f. Program-Program Kegiatan Puskesmas
Kegiatan pokok puskesmas antara lain :
1) Kesejahteraan ibu dan anak (KIA)
2) Keluarga Berencana (KB)
3) Usaha peningkatan gizi
4) Kesehatan lingkungan
5) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6) Pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan
7) Penyuluhan kesehatan masyarakat
8) Kesehatan sekolah
26
9) Kesehatan olahraga
10) Perawatan kesehatan masyarakat
11) Kesehatan kerja
12) Kesehatan gigi dan mulut
13) Kesehatan jiwa
14) Kesehatan mata
15) Laboratorium sederhana
16) Kesehatan usia lanjut
17) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka system informasi
kesehatan.
g. Struktur Organisasi
Susunan organisasi Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu
Hampar:
1) Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas
2) Unsur Pembantu :
a) Manajer Representative
b) Koordinator Tata Usaha
c) Koordinator Pelayanan Klinis
d) Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat
3) Unsur Pelaksana :
a) Penanggung Jawab pelayanan KIA (kesehatan ibu dan anak)
b) Penanggung jawab pelayanan kesehatan umum
c) Penanggung jawab pelayanan kesehatan khusus
d) Penanggung jawab pelayanan penunjang medic
e) Penanggung jawab promosi dan UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat)
f) Penanggung jawab pencegahan dan pemberantasan penyakit
g) Penanggung jawab penanganan masyarakat rawan.
27
B. Hasil Penelitian
1. Sistem Pelaksanaan Rujukan Pasien BPJS
Berdasarkan observasi dan pengamatan langsung diketahui bahwa
sistem pelaksanaan rujukan pasien BPJS di Puskesmas Bantaian telah
menggunakan aplikasi sebagaimana yang telah disediakan oleh BPJS yaitu
aplikasi PCare BPJS atau Primary Care BPJS. Berdasarkan wawancara
Puskesmas Bantaian menggunakan aplikasi PCare karena dalam alur
pendaftaran pasien lebih praktis, proses diagnose pasien lebih cepat, dan
proses rujukan lebih mudah. Dalam menjalankan aplikasi PCare terkadang
terjadi kendala dijaringan. Jaringan yang terkadang bermasalah
mengakibatkan proses rujukan memerlukan waktu sampai jaringan stabil
kembali. Jika pasien rawat jalan dianjurkan melakukan pendaftaran sehari
sebelumnya.
Total
Sumber : Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu
Hampar Tahun 2021
3. Karakteristik Informan
Karakteristik informan terdiri dari 3 informan dengan latar belakang
pendidikan berbeda untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Informan
Kode Masa
No Pendidikan Jabatan
informan jabatan
1 Informan 1 S2 Sains Kepala 3 tahun
Puskesmas
2 Informan 2 S1 Perawat Staff Rekam 4 tahun
Medis
3 Informan 3 S1 Kedokteran Dokter 4 tahun
Sumber : Unit Rekam Medis Puskesmas Bantaian Kecamatan Batu
Hampar Tahun 2021
4. Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan dibagian pendaftaran dalam
menunjang kegiatan rujukan dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.3
Hasil Observasi
Keterangan
No Uraian
Ya Tidak
1 Pasien yang akan dirujuk sudah diperiksa
dan disimpulkan bahwa kondisi pasien layak
serta memenuhi syarat untuk dirujuk
√
2 mengikuti prosedur rutin yang ditetapkan
yaitu provider kesehatan menerima pasien
dipuskesmas, melakukan, anamnesa,
29
Keterangan
No Uraian
Ya Tidak
1 Pasien yang akan dirujuk sudah diperiksa
dan disimpulkan bahwa kondisi pasien layak
serta memenuhi syarat untuk dirujuk
√
2 meminta izin kepada pasien ataupun
keluarga pasien untuk mempersiapkan
tindakan sebelum rujukan
√
3 Mempersiapkan rujukan untuk pasien
dengan memberikan pasiendan atau
keluarganya penjelasan dengan bahasa yang √
di mengertipasien/keluarga
4 Dijelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan
oleh pasien /keluarga
√
9 meminta izin kepada pasien ataupun
keluarga pasien untuk mempersiapkan
30
5. Hasil wawancara
a. Sistem rujukan pasien BPJS di puskesmas Bantaian Kecamatan Batu
Hampar Tahun 2021
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis sistem rujukan
pasien BPJS yaitu sesuai pernyataan informan dibawah ini :
“Proses komunikasi rujukan oleh puskesmas dengan faskes
rujukan dilakukan menggunakan aplikasi Pcare (Primary Care). Tidak
melakukan komunikasi langsung ke faskes rujukan karena telah ada
aplikasi sistem rujukan untuk melihat rumah sakit yang terbuka”
(Informan 1).
“disini menggunakan aplikasi Pcare yang telah disiapkan oleh
BPJS”(Iinforman 3).
“kami telah menggunakan aplikasi Pcare yang telah disediakan
oleh BPJS dan itu sudah jadi kebijakan di puskesmas”(Informan 2).
31
C. Pembahasan
1. Sistem Pelaksanaan Rujukan Pasien BPJS
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa bahwa sistem
pelaksanaan rujukan pasien BPJS di Puskesmas Bantaian telah
menggunakan aplikasi sebagaimana yang telah disediakan oleh BPJS yaitu
aplikasi PCare BPJS atau Primary Care BPJS. Aplikasi Pcare BPJS
kesehatan pertama kali dirilis pada tahun 2014. Primary care atau Pcare
merupakan platform digital dari BPJS kesehatan yang difungsikan untuk
mempermudah akses kesehatan. Platform tersebut membantu peserta aktif
BPJS kesehatan untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan dari pemerintah.
Sistem informasi Pcare yang diterapkan di klinik maupun
puskesmas memiliki tiga entitas yaitu petugas RM (Rekam Medis), kepala
Klinik/Puskesmas, dan BPJS. petugas RM menginput data identitas dan data
pelayanan pasien BPJS. petugas RM akan mendapatkan indeks pasien dan
riwayat pasien BPJS.
Aplikasi ini berisikan sistem informasi untuk pelayanan pasien,
dimana faskes primer (puskesmas) dapat langsung mengakses data ke server
BPJS. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pendaftaran, penegakan
diagnose, terapi pengobatan, serta pelayanan laboratorium. Untuk dapat
mengakses aplikasi ini, faskes hanya perlu mengunjungi alamat web PCare
35
sebagian kecil masyarakat peserta KIS yang tinggal daerah terpencil tidak
mengerti tentang kelengkapan syarat administrasi rujukan bila ingin
mendapatkan pelayanan di rumah sakit, hal ini disebabkan oleh kurangnya
penyebaran informasi yang diterima oleh masyarakat tersebut.
Pada dasarnya, prosedur fasilitas pemberi pelayanan kesehatan
pengirim rujukan adalah sebagai berikut:
a) Menjelaskan kepada para pasien atau keluargany tentang alasan rujuk
b) Melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang dituju sebelum
merujuk
c) Membuat surat rujukan dan juga melampirkan hasil diagnosis pasien dan
catatan medisnya
d) Mencatat pada register dan juga membuat laporan rujukan
e) Stabilisasi keadaan umum pasien, dan dipertahankan selama dalam
perjalanan
f) Pendampingan pasien oleh tenaga kesehatan
g) Menyerahkan surat rujukan kepada pihak-pihak yang berwenang di
fasilitas pelayanan kesehatan di tempat rujukan
h) Surat rujukan pertama harus berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan
primer, kecuali dalam keadaan darurat
i) Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Askes, Jamkesmas, Jamkesda,
SKTM dan badan penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku
Menurut asumsi penulis dimana untuk prosedur kasus rujukan di
puskesmas sudah sesuai dengan prosedur rujukan, namun dalam
mensosialisasikannya masih belum optimal sehingga masih banyak peserta
yang kurang memenuhin syarat yang ada untuk rujukan ke pelayanan
kesehatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
untuk sistem rujukan pasien BPJS telah menggunakan aplikasi BPJS
yaitu Pcare (Primary Care) yang lebih mudah, cepat dan terintegritas.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
untuk sumber daya manusia (Rekam Medis) dimana petugas Rekam
Medis tidak berlatar belakang pendidikan Rekam medis dan perlu
penambahan petugas.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
untuk prosedur kasus rujukan pasien telah terlaksana sesuai dengan
prosedur rujukan yang telah ditetapkan BPJS. terkait komunikasi pra
rujukan yaitu Puskesmas hanya beberapa kali menghubungi rumah sakit
rujukan setelah pasien menyelesaikan administrasi sebelum rujukan,
karena penentuan tujuan rujukan sudah tersedia dalam aplikasi yang
disediakan BPJS.
4. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
adanya standar operasional prosedur (SOP) untuk kasus rujukan, untuk
alur sistem rujukan telah menggunakan SOP namun dalam
mensosialisasikannya masih belum optimal.
B. Saran
1. Sebaiknya pihak Puskesmas Bantaian setiap melakukan rujukan
berkomunikasi melalui telepon dengan rumah sakit tujuan untuk
memastikan kesediaan fasilitas rujukan. Perlu konsistensi untuk tetap
berkomunikasi lewat telfon meskipun telah ada SISRUTE yang mengatur
tujuan rujukan.
40