Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa sekolah merupakan wadah pendidikan untuk
mencari dan menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman untuk
mengembangkan dan menyalurkan bakat yang setiap anak memiliki potensi yang
beraneka ragam. Dari masing-masing potensi inilah para pendidik dapat berperan secara
langsung dalam bentuk SDM yang berkualitas. Oleh karenanya dibutuhkan suatu
rangsangan dan stimulasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan guna
meningkatkan pelayanan yang lebih optimal lagi terhadap peserta didik.
Pemerintah Kota Cirebon pad Anggaran Tahun 2010 telah lebih konsen lagi
terhadap dunia pendidikan berupa peningkatan anggaran pendidikan secara umum. Dari
peningkatan anggaran tersebut kami berharap ada perhatian kepada para pendidik dan
tenaga kependidikan di lingkungan sekolah swasta yang mana peranannya tidak dapat
diremehkan kembali dalam peran sertanya meningkatkan SDM masyarakat Kota
Cirebon khususnya dan umumnya bagi bangsa Indonesia.
Dengan dasar adanya tanggung jawab bersama tersebut, diperlukan bantuan
secara langsung dari Pemkot khususnya dan Pemerintah Propinsi/ Pusat umumnya, para
pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah swasta berharap dengan
adanya perhatian pihak Pemkot Cirebon dapat menambah semngat dan gairah kerja
lebih baik lagi yang pada akhirnya berimplikasi terhadap para peserta didik kelak.
B. Dasar Hukum
Ada beberapa hal yang dijadikan sebagai dasar hukum bagi bantuan khusus
pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah swasta khususnya di
TK.AISYIYAH CIREBON KECAMATAN KEJAKSAN, yaitu :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.
3. Inpres RI No. 1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 036/U/1994 tentang
Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah.
6. Undang-Undang No. 21 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah Pembagian
Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
1
A. Latar Belakang

Perkembangan transportasi terus mengalami pertumbuhan yang pesat dari tahun

ke tahun. Karakteristik pengguna jasa transportasi pun sangat bervariasi dan hal ini

berpengaruh terhadap jenis pergerakan masyarakat. Masyarakat dengan berbagai macam

kegiatan dan kebutuhan pastinya membutuhkan pelayanan angkutan yang

berkesinambungan sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.


Fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

pendidikan. Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat

berpengaruh terhadap keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Dalam

hal ini menyatakan bahwa: “Secara sederhana, manajemen perlengkapan sekolah dapat

didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan

secara efektif dan efisien.”1 Berdasarkan definisi sederhana tersebut maka pada

hakikatnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu merupakan proses

pendayagunaan semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.Semua fasilitas atau

sarana dan prasarana sekolah haruslah dikelola dengan baik agar keberadaan sarana dan

prasarana tersebut dapat menunjang proses pembelajaran dan digunakan sesuai

kebutuhan, sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan tujuan pendidikan

dapat terwujud. Dalam kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana sangat diperlukan

dalam rangka menunjang kelancaran proses kegiatannya, sehingga pengelolaan sarana

dan prasarana sangat diperlukan oleh setiap instansi terutama sekolah Salah satu

persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa kita adalah persoalan sarana dan

prasarana pendidikan dalam proses belajar mengajar. Suksesnya pembelajaran di sekolah

didukung oleh adanya pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang ada

disekolah secara efektif dan efisien.Sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut

perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah.

Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah

bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan

kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung

terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan

merupakan komponen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar

Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap


institusi berlomba- lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan

demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran

Fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan.


Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat berpengaruh terhadap
keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Dalam hal ini menyatakan bahwa:
“Secara sederhana, manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses
kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien.”1
Berdasarkan definisi sederhana tersebut maka pada hakikatnya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah itu merupakan proses pendayagunaan semua sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah.Semua fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah haruslah
dikelola dengan baik agar keberadaan sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang proses
pembelajaran dan digunakan sesuai kebutuhan, sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan
lancar dan tujuan pendidikan dapat terwujud. Dalam kegiatan pembelajaran sarana dan
prasarana sangat diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran proses kegiatannya,
sehingga pengelolaan sarana dan prasarana sangat diperlukan oleh setiap instansi terutama
sekolah Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa kita adalah persoalan
sarana dan prasarana pendidikan dalam proses belajar mengajar. 1 Bafadal Ibrahim,
Manajemen perlengkapan sekolah ,(Jakarta : Bumi Aksara, 2008),h.8 2 Suksesnya
pembelajaran di sekolah didukung oleh adanya pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan yang ada disekolah secara efektif dan efisien.Sarana dan prasarana yang ada
disekolah tersebut perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran
di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di
sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana
merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat
mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.2 Sarana dan prasarana
pendidikan merupakan komponen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan
Standar Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap
institusi berlomba- lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi
meningkatkan kualitas proses pembelajaran7. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
8. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Sistem Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Peraturan Daerah Kota Cirebon No. 6 Tahun 2007 tentang Perda Pendidikan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pengajuan Bantuan Dana Hibah PBD Kota Cirebon Tahun
Anggaran 2010, antara lain :
1. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di
lingkungan sekolah swasta.
2. Meningkatkan kualitas kerja bagi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan
sekolah swasta.
3. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab bagi pendidik dan tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah swasta.
4. Meningkatkan pelayanan terhadap peserta didik maupun terhadap lingkungan
pendidik umumnya.
5. Membantu pemerintah daerah dalam menciptakan SDM yang berkualitas bagi Kota
Cirebon khususnya dan Indonesia umumnya.
2

Anda mungkin juga menyukai