Purwanto (2009:14) “Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan dengan lancar
dan berhasil jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang terdapat dalam
unsur-unsur substansi atau garapan tersebut.”
Siswa → mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau
jenjang pendidikan tertentu.
Imron dan Wiyono (2004:3) “Layanan kesiswaan atau manjemen kesiswaan dapat
diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap siswa mulai
dari masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.”
merupakan aktivitas yang dilakukan dari pendidik dan tenaga pendidik itu masuk ke
dalam organisasi hingga akhirnya berhenti melalui proses perencanaan tenaga dan
setelah itu dilakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidikan dan latihan, pengembangan dan pemberhentian.
Wujud layanan lebih menekankan pada mengelola komunikasi antara lembaga pendidikan
dengan masyarakat.
Media-media dan wadah komunikasi :
• Persatuan orang tua peserta didik
• Komite atau dewan sekolah
• Dewan pendidikan atau lembaga swadaya masyarakat
Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat
dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efiensi pengelolaan
pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur
pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah
Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota adalah badan mandiri yang mewadahi
peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan
efisiensi pengelolaan pendidikan di tingkat kabupaten/kota, baik pada
pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan
luar sekolah.
Tujuan :
1. Mewadahi dan menyalurkan apresiasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di
satuan pendidikan.
2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntable dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu di satuan pendidikan.
Peran :
4. Pemberi pertimbangan (advisory agency)
5. Pendukung (supporting agency)
6. Pengontrol (controlling agency)
7. Mediator antara pemerintah (executive) dengan masyarakat.
Fungsi :
8. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat.
9. Melakukan kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah.
10. Menampung dan menganalisasi aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.
11. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi.
12. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi.
13. Menggalang dana masyarakat.
14. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan.