Anda di halaman 1dari 2

NENG RAHMATULLUMAH_MNJ21I_20210080044

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN PERTEMUAN 7

1. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam contoh Technological Risk dalam lembaga
keuangan!
Jawaban:
Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam industri keuangan, namun
penggunaan teknologi juga membawa risiko. Berikut ini beberapa contoh risiko
teknologi yang dapat terjadi di lembaga keuangan:
Risiko keamanan cyber (Cybersecurity risk) Risiko keamanan cyber terjadi ketika
sistem informasi lembaga keuangan terkena serangan oleh peretas atau hacker yang
bertujuan untuk mencuri informasi rahasia atau merusak data. Hal ini dapat
menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak reputasi lembaga
keuangan.
Risiko kegagalan sistem (System failure risk) Risiko kegagalan sistem terjadi ketika
sistem informasi lembaga keuangan mengalami kerusakan atau gangguan yang dapat
menghentikan operasi lembaga keuangan atau memperlambat proses transaksi. Hal ini
dapat menyebabkan kerugian finansial dan kehilangan pelanggan.
Risiko pengelolaan data (Data management risk) Risiko pengelolaan data terjadi ketika data
yang disimpan oleh lembaga keuangan tidak dikelola dengan baik atau tidak dilindungi
dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan data sensitif menjadi rentan terhadap pencurian dan
penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
Risiko kepatuhan peraturan (Regulatory compliance risk) Risiko kepatuhan peraturan terjadi
ketika lembaga keuangan tidak memenuhi persyaratan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini dapat menyebabkan sanksi dan denda yang signifikan.
Risiko teknologi yang tidak memadai (Inadequate technology risk) Risiko teknologi yang
tidak memadai terjadi ketika lembaga keuangan menggunakan teknologi yang sudah usang
atau tidak memadai, yang dapat menghambat operasi lembaga keuangan dan menyebabkan
kerugian finansial.
Risiko vendor (Vendor risk) Risiko vendor terjadi ketika lembaga keuangan menggunakan
layanan dari pihak ketiga, seperti penyedia layanan cloud atau sistem pembayaran elektronik,
dan pihak tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan keamanan atau gagal memberikan
layanan yang memadai.
Dalam rangka mengurangi risiko teknologi, lembaga keuangan perlu mengembangkan sistem
pengendalian dan prosedur keamanan yang ketat, serta menginvestasikan sumber daya yang
cukup untuk teknologi yang memadai.

2. Apa yang di maksud dengan interest rate risk? jelaskan!


Jawaban:
Interest rate risk atau risiko suku bunga adalah risiko kerugian yang timbul dari
perubahan suku bunga pasar terhadap posisi keuangan sebuah lembaga keuangan,
terutama pada aset dan liabilitas yang berbasis suku bunga.
Contohnya, bank menerima deposito dari nasabah dengan suku bunga tetap dan
kemudian menggunakan dana tersebut untuk memberikan pinjaman dengan suku
bunga variabel. Jika suku bunga pasar naik, bank harus membayar bunga yang lebih
tinggi pada nasabahnya, tetapi tidak dapat meningkatkan bunga yang diterima dari
pemberian pinjaman secara segera. Hal ini dapat menyebabkan penurunan marjin
bunga, yaitu selisih antara suku bunga yang diterima dan yang dibayarkan.
Selain itu, perubahan suku bunga pasar juga dapat mempengaruhi nilai pasar dari
portofolio aset dan liabilitas lembaga keuangan. Jika suku bunga naik, nilai pasar dari
aset yang memiliki suku bunga tetap akan turun, sementara nilai pasar dari liabilitas
dengan suku bunga tetap akan naik. Sebaliknya, jika suku bunga turun, nilai pasar dari
aset dengan suku bunga tetap akan naik, sementara nilai pasar dari liabilitas dengan
suku bunga tetap akan turun. Oleh karena itu, lembaga keuangan perlu melakukan
manajemen risiko suku bunga dengan cara mengidentifikasi dan memperkirakan
dampak perubahan suku bunga pada posisi keuangan mereka, serta mengambil
langkah-langkah untuk mengurangi risiko suku bunga tersebut. Beberapa strategi
yang dapat dilakukan meliputi penggunaan instrumen derivatif seperti swap suku
bunga dan opsi suku bunga, atau mengoptimalkan struktur aset dan liabilitas untuk
mengurangi sensitivitas terhadap perubahan suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai