Anda di halaman 1dari 15

A.

Judul GAMETOGENESIS

B. TUJUAN

 Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan spermatogenesis yang terjadi di testis

melalui preparat awetan histologis

 Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan oogenesis yang terjadi di ovarium

melalui preparat awetan histologis

C. ALAT & BAHAN

 Mikroskop

 Preparat awetan testis katak Bufo

 Preparat awetan spermatozoa sapi

 Preparat awetan testis mamalia

 Preparat awetan ovarium mamalia

 Preparat awetan ovarium Bufo

 Preparat awetan ovarium Cavia

 Preparat awetan ovarium Columba

D. PRINSIP KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan

2. Mengamati preparat awetan yang telah disediakan dengan mikroskop, mula-

mula gunakan perbesaran lemah kemudian perbesaran yang kuat

3. Gambar preparat awetan yang diamati pada logbook dan beri keterangan
E. DATA PENGAMATAN

Mammals ovary 10x Ovarium Bufo Ovarium Cavia

Ovarium Columba Spermatozoa Sapi Testis Bufo

Testis Mammals
F. PEMBAHASAN
Gambar Pengamatan Referensi

OVARIUM MAMMAL
Ket:
1. Germinal epithelium
2. Theca interna
3. Follicular liquid
4. Sel granulose
5. Mature follicle Sumber
6. Primary follicle
www.islamicity.com

 Dari preparat diatas terlihat adanya:


 Epitel germinal: merupakan jaringan epitel kuboid selapis yang melapisi bagian luar dari ovarium.
Dibagian dalam terdapat tunika albuginea yang merupakan jar ikat padat, dibagian dalam lagi terdapat
jaringan korteks yang merupakan tempat perkembangan folikel.
 Primary follicle: merupakan tahap awal perkembangan folikel dan memiliki diameter 120 µm ( Mescher,
Anthony L, 2011:380). Didalamnya terdapat oosit primer, dibagian luarnya dilapisi oleh selapis sel folikel
dengan sel stroma yang mengelilingi di bagian luarnya.
 Mature follicle: merupakan tahap perkembangan akhir folikel, biasa disebut dengan folikel de graff. Pada
tahap ini sel-sel penyusun folikel sudah mengalami differensiasi. Sel-sel stroma yang berada pada bagian
paling luar berdifferensiasi menjadi jaringan endokrin yang tervaskularisasi dengan baik membentuk
theca interna ( jar. Fibrosa ) pd bag luar dan theca externa ( otot polos dan fibroblas) di bagian luar. Sel-
sel folikel pada bagian dalam berdifferensiasi menjadi sel granulosa. Oosit primer berubah menjadi oosit
sekunder yang dikelilingi oleh corona radiata dan berlekatan dengan sel granulosa melalui cumulus
oophorus. Dibagian tengahya terbapat anthrum merupakan rongga yang diisi oleh cairan folikel yang
disekresikan oleh sel granulosa.
 Jika gambar pengamatan dibandingankan dengan gambar referensi, preparat yang diamati kurang
menunjukan seluruh tahapan perkembangan folikel secara jelas. Hal ini disebabkan karena mikroskop yang
digunakan memiliki perbesaran yang terbatas dan pada beberapa bagian organ preparat yang diamati
seperti sobek dan tidak utuh, sehingga menyulitkan pengamatan.
Gambar Pengamatan

FOLIKEL DE GRAFF

 Merupakan tahap perkembangan akhir folikel, biasa disebut dengan folikel de graff. Folikel de graff
memiliki lapisan theca yang sangat tebal dan biasanya terbentuk dari suatu folikel primordial dengan
periode sekitar 90 hari. ( Mescher, Anthony L, 2011:383)
 Pada tahap ini sel-sel penyusun folikel sudah mengalami differensiasi.
 Sel-sel stroma yang berada pada bagian paling luar berdifferensiasi menjadi jaringan endokrin yang
tervaskularisasi dengan baik membentuk theca interna ( jar. Fibrosa ) pd bag luar dan theca externa
( otot polos dan fibroblas) di bagian luar.
 Sel-sel theca interna berdifferensiasisebagai sel penghasil sterodi dengan sejumlah besar RE
halus, mitokondria dengan krista tubular dan sejumlah besar tetes lipid. Sel-sel ini menyintesis
suatu hormon steroid-androstenedion-yang diangkut ke lapisan sel granulosa µm ( Mescher,
Anthony L, 2011:382)
 Oosit primer berubah menjadi oosit sekunder dan berpindah ke korteks ovarium yang lebih dalam.
Ruangan kecil terbentuk di dalam lapisan sel granulosa saat sel-selnya menyekresi cairan folikel ( folikel
liquor). Cairan ini kemudian mengumpul dan sel-sel granulosa membentuk rongga besar yang disebut
antrhum. Cairan ini mengandung hialuronat, berbagai macam steroid, zat pertumbuhan, dsb.
 Selama sel-sel granulosa membentuk antrum, sebagian sel ada lapisan ini membentuk bukit kecil pada
sel yang disebut cumulus oophorus yang mengelilingi oosit dan menonjol ke dalam antrum. Sel
granulosa yang mengelilingi dan tehubungdengan oosit mebentuk corona radiata dan menyertai oosit
saat meninggalka ovarium.
 Sel-sel folikel pada bagian dalam berdifferensiasi menjadi sel granulosa. Sel granulosa di bawah
pengaruh FSH menyintesis suatu enzim yakni aromatase yang akan mengubah steroid yang berasal dari
theca interna menjadi estrogen.
Gambar Pengamatan Referensi

OVARIUM Cavia cobaya 10X


Ket:
1. Follicular liquid (antrum)
Sumber
2. Folicle primer
3. Corona radiate http://www.pps.unud.ac.id/thesis/
4. Folikel atresia pdf_thesis/unud-854-192892647-
5. Germinal epithelium tesis_rusmiati.pdf
6. Theca interna
7. Oosit sekunder

 Dari preparat diatas terlihat adanya:


 Epitel germinal: merupakan jaringan epitel kuboid selapis yang melapisi bagian luar dari ovarium.
Dibagian dalam terdapat tunika albuginea yang merupakan jar ikat padat, dibagian dalam lagi terdapat
jaringan korteks yang merupakan tempat perkembangan folikel.
 Primary follicle: merupakan tahap awal perkembangan folikel dan memiliki diameter 120 µm ( Mescher,
Anthony L, 2011:380). Didalamnya terdapat oosit primer, dibagian luarnya dilapisi oleh selapis sel folikel
dengan sel stroma yang mengelilingi di bagian luarnya.
 Mature follicle: merupakan tahap perkembangan akhir folikel, biasa disebut dengan folikel de graff. Pada
tahap ini sel-sel penyusun folikel sudah mengalami differensiasi. Sel-sel stroma yang berada pada bagian
paling luar berdifferensiasi menjadi jaringan endokrin yang tervaskularisasi dengan baik membentuk
theca interna ( jar. Fibrosa ) pd bag luar dan theca externa ( otot polos dan fibroblas) di bagian luar. Sel-
sel folikel pada bagian dalam berdifferensiasi menjadi sel granulosa. Oosit primer berubah menjadi oosit
sekunder yang dikelilingi oleh corona radiata dan berlekatan dengan sel granulosa melalui cumulus
oophorus. Dibagian tengahya terbapat anthrum merupakan rongga yang diisi oleh cairan folikel yang
disekresikan oleh sel granulosa.
 Pada gambar juga nampak adanya folikel atresia, merupakan folikel ovarium yang mengalami proses
degeneratif. Pada folikel fase ini, sel-sel folikel dan oositnya mati dan dibersihkan oleh sel-sel fagosit.
Atresia melibatkan apoptosis dan pelepasan sel granulosa, autolisisi oosit dan kolaps zona pelusida. (
Nalbandov. A.V, 1990)
 Jika gambar pengamatan dibandingankan dengan gambar referensi, preparat yang diamati kurang menunjukan
seluruh tahapan perkembangan folikel secara jelas. Hal ini disebabkan karena mikroskop yang digunakan
memiliki perbesaran yang terbatas. Preparat yang digunakan sangat representatif karenan terwarnai dengan
baik sehingga bagian satu sama lain dapat terlihat secara jelas.
Gambar Pengamatan Referensi

Sumber
Ovary Columba livia 10X
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/
Ket: pdf_thesis/unud-854-192892647-
1. Folikel sekunder tesis_rusmiati.pdf
2. Folikel de graff
3. Folikel primer
4. Folicular liquid
5. Membran granulose
6. Epitel germinatifum

 Dari preparat diatas terlihat adanya:


 Epitel germinal: merupakan jaringan epitel kuboid selapis yang melapisi bagian luar dari ovarium.
Dibagian dalam terdapat tunika albuginea yang merupakan jar ikat padat, dibagian dalam lagi
terdapat jaringan korteks yang merupakan tempat perkembangan folikel.
 Primary follicle: merupakan tahap awal perkembangan folikel dan memiliki diameter 120 µm
( Mescher, Anthony L, 2011:380). Didalamnya terdapat oosit primer, dibagian luarnya dilapisi
oleh selapis sel folikel dengan sel stroma yang mengelilingi di bagian luarnya.
 Secondary follicle: Pada tahap ini aktifitas mitosis folikel tinggi dan menyebabkan bertambahnya
lapisan sel granulosa yang disebut membran granulosa. Membran granulosa ini mulai
mensekresikan cairan folikel. Sel teka yang menyerupai stroma dibentuk dengan sinyal yang
dilepaskan oleh oosit. ( Ownby, 2007)
 De graff follicle: merupakan tahap perkembangan akhir folikel, biasa disebut dengan folikel de
graff. Pada tahap ini sel-sel penyusun folikel sudah mengalami differensiasi. Sel-sel stroma yang
berada pada bagian paling luar berdifferensiasi menjadi jaringan endokrin yang tervaskularisasi
dengan baik membentuk theca interna ( jar. Fibrosa ) pd bag luar dan theca externa ( otot polos
dan fibroblas) di bagian luar. Sel-sel folikel pada bagian dalam berdifferensiasi menjadi sel
granulosa. Oosit primer berubah menjadi oosit sekunder yang dikelilingi oleh corona radiata dan
berlekatan dengan sel granulosa melalui cumulus oophorus. Dibagian tengahya terbapat anthrum
merupakan rongga yang diisi oleh cairan folikel yang disekresikan oleh sel granulosa.
 Jika gambar pengamatan dibandingankan dengan gambar referensi, preparat yang diamati kurang
menunjukan seluruh tahapan perkembangan folikel secara jelas. Hal ini disebabkan karena mikroskop
yang digunakan memiliki perbesaran yang terbatas dan pencahayaan yang kurang baik. Preparat yang
diamati cukup baik, karena sudah menunjukan bagian-bagian secara berbeda melalui kontras warna
Gambar Pengamatan Referensi

Sumber

Sperma Sapi takdirsaili.wordpress.com

Ket:
1. Kepala
2. Ekor

 Dari preparat diatas terlihat adanya:


 Bentuk kepala sperma pada sapi adalah oval atau lonjong dengan ekor yang cukup
panjang
 Bentuk kepala sperma normal adalah bulat lonjong (oval) bila dilihat dari depan, dan bila dilihat
dari samping berbentuk pipih. Sperma yang bergerak ini mempunyai ekor yang panjang dan
berujung lancip, ia akan terus bergerak seperti cambuk. Tenaga yang menggerakkan ekor sperma
ini diperoleh dari bagian lehernya, karena mempunyai sumber energi yang diolah di bagian
mitokondrianya. Bahan-bahan baku diperoleh dari air mani yang susunan kimiawinya agak
kompleks terdapat berbagai zat yang penting untuk kehidupan sperma dan daya tahan sperma
(Munasik, 2004).
 Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagelata. Kepala
sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan
enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan-lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian
tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk
pergerakan sperma. Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak (Scanlon, 2003).
 Jika dibandingkan dengan gambar referensi, preparat yang diamati tidak terlalu jelas karena
jumlah sperma yang banyak dan menumpuk-numpuk. Selain itu perbesaran mikroskop yang
trbatas juga menghambat proses pengamatan. Preparat awetan yang diamati sudah cukup baik
dan representatif karena bagian-bagian sel sperma terpulas dengan baik dengan ditunjukan
adanya kontras warna.
Gambar Pengamatan Referensi

Ovary Bufo 10X

Ket:
1. Theca interna
2. Oocyte
Sumber
3. Zona pellucid
4. Folikel primer https://embryology.med.unsw.edu.au/
5. Corona radiata embryology/index.php/Book_-
_The_Frog_Its_Reproduction_and_Develop
ment_3

 Pembentukan dan pemasakan ovum yang berlangsung pada ovarium Bufo betina disebut oogenesis.
Pada hasil ini akan dihasilkan 4 sel telur tetapi hanya satu saja yang fungsional, sebab selnya
mengandung plasma dan inti yang berkromosom tunggal, sedangkan 3 sel telur lainnya letal atau
mengalami kematian sehingga tetap melekat pada salah satu kutub dan berubah menjadi sel kutub
(polosit).
 Di bawah mikroskop, bagian-bagian dari preparat ovarium Bufo yang dapat diamati adalah:
 Theca folliculli  merupakan jaringan ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosum dan
mengelilingi folikel ( Mescher, Anthony L, 2011)
 Zona pelusida  lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari
protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa. Dapat juga mencegah terjadinya polyspermi
(lebih dari 1 sperma yang masuk). Memisahkan oosit dengan sel-sel granulosa.
 Oosit  merupakan sebuah sel dalam ovarium yang mengalami meiosis untuk membentuk ovum.
Oosit primer berkembang dari oogonium dalam ovarium janin saat mereka memasuki tahap awal
meiosis.
 Folikel primer  folikel yang paling banyak jumlahnya, folikel ini terdiri dari sebuah oosit I yang
dilapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa) berbentuk kubus. Oosit membesar karena kromatin
bertambah, lalu bermitosis membentuk sel-sel granulosa, yang terdiri dari beberapa lapis.
 Oosit diselaputi beberapa lapis sel granulosa berada dalam suatu tonjolan ke dalam antrum
(cumulus oophorus). Tunika albuginea dan teka folikuli menipis untuk kemudian terjadi ovulasi.
 Pada ovarium Bufo yang diamaati melalui mikroskop theca folliculi-nya belum bisa dibedakan mana
yang eksterna dan mana yang interna. Seharusnya theca folliculi eksterna dan interna-nya terlihat
seperti pada gambar referensi. Theca folliculi interna merupakan jaringan ikat stroma yang terdapat di
luar stratum granulosum dan mengelilingi folikel pada lapisan dalamnya, bila telah berkembang
sempurna sel ini memiliki ciri ultrastruktur yng sama dengan sel yang menghasilkan steroid. Sel-sel
pada theca interna besar, bulat dan seperti epitel. Sementara itu, theca folliculli eksterna merupakan
jaringan ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosum dan mengelilingi folikel pada lapisan
terluarnya, dan strukturnya lebih berserabut ( Mescher, Anthony L, 2011)
 Hal ini kemungkinan dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam mengamati preparat dan perbesaran
yang digunakan ketika pengamatan kurang besar.
 Preparat yang diamati dapat dikatakan baik karena representatif, kontras antara bagian satu dengan
bagian lainnya sehingga bagian-bagian ovarium dapat dibedakan.
Gambar Pengamatan Referensi

Testis Bufo 10X

Ket:
1. Tunica albuginea Sumber
2. Spermatid https://embryology.med.unsw.edu.au/
3. Lumen embryology/index.php/Book_-
4. Tubulus kolektivus _The_Frog_Its_Reproduction_and_Develop
5. Sel sertoli ment_3


Testis merupakan alat reproduksi primer bagi hewan jantan karena merupakan penghasil
spermatozoa (jamak: spermatozoa). Selain itu, testi juga memproduksi hormon testosteron
(Widayati dkk, 2008). Masing-masing testis terdiri dari banyak sekali tubulus seminiferus yang
dikelilingi oleh kapsul berserabut atau trabekula melintas masuk dari tunika albuginea untuk
membentuk kerangka atau stroma, untuk mendukung tubulus seminiferous (Frandson, 1992).
 Pada Bufo, testisnya terletak di dalam rongga badan, berjumlah sepasang berbentuk kacang kecil
putih (Sugiyarto, 1996).
 Menurut Adnan (2008) tingkatan perkembangan sel sperma dalam tubulus seminiferus adalah
sebagai berikut :
 Spermatogonium: ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti berwarna kurang
terang, terletak di dekat/ melekat membrane basalis.
 Spermatosit I: ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwarna kuat, letak agak menjauh
dari membran basalis.
 Spermatosit II: ukuran agak kecil (setengah spermatosit I), bentuk bulat, warna inti
lebih kuat, letak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen).
 Spermatid: ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, kadang-kadang piknotis,
letak di dekat lumen.
 Spermatozoa: spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang
muda terdapat di dalam lumen. Sel ini sudah mengalami transformasi, terdiri dari
kepala dan ekor, memungkinkan mereka untuk bergerak secara independen.
 Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop, bagian-bagian dari testis Bufo yang dapat diamati
adalah:
1) Germinal epithelium (epitel germinal)  epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang
berkembang di sepanjang tubulus seminiferus. Sel-selnya disebut sebagai sel germinatif.
2) Spermatogonium  merupakan sel paling muda, akan mengalami pembelahan mitosis beberapa
kali menjadi spermatosit primer. Sel ini merupakan sel yang paling mudah rusak. Perubahan
degeneratif yang cepat pada spermatogonium dapat disebabkan oleh radiasi, alkohol,defisiensi
makanan, radang lokal serta suhu panas. Terletak di samping lamina basalis. Ukurannya relatif kecil
dan ntinya mengandung kromatin pucat. Selnya diploid (2n).
3) Spermatosit primer  ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwarna kuat, letak agak menjauh dari
3) Spermatosit primer  ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwarna kuat, letak agak menjauh
dari membran basalis, serta mengandung lebih banyak kromatin. Mengalami pembelahan meiosis
pertama dan menghasilkan spermatosit sekunder. Selnya diploid (2n).
4) Spermatosit sekunder  ukuran agak kecil (setengah spermatosit I), bentuk bulat, warna inti
lebih kuat, letak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen). Merupakan sel haploid
(n). Hasil dari pembelahan meiosis pertama spermatoit primer. Spermatosit sekunder sulit
diamati karena merupakan sel berumur pendek yang berada dalam fase interfase yang sangat
singkat ( Mescher, Anthony L, 2011)
5) Spermatid  dihasilkan dari pembelahan meiosis kedua spermatosit primer, ukuran kecil, bentuk
agak oval, warna inti kuat, kadang-kadang piknotis, letak di dekat lumen. Selnya haploid (n).
Spermatid adalah calon sperma yang belum berekor. Spermatid yang telah mempunyai ekor
disebut sperma.
6) Spermatozoa  spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda
terdapat di dalam lumen. Spermatozoa terdiri dari tiga bagian, yaitu: kepala spermatozoa, tengah
(midpiece) spermatozoa dan ekor spermatozoa. Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-
sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar Cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai
semen atau air mani.
7) Sel leydig  merupakan sel endokrin penghasil hormon testosteron, terdapat di daerah interestial
testis.

 Pada preparat testis mamalia ini belum dapat diamati keselurahn sel-sel penyusun testis maupun
fase/tingkatan spermatogenesis dari awal hingga akhir. Hal ini kemungkinan dikarenakan kurang
telitinya praktikan dalam mengamati preparat dan perbesaran yang digunakan ketika pengamatan
kurang besar.Preparat yang diamati dapat dikatakan baik karena representatif, kontras antara bagian
satu dengan bagian lainnya sehingga bagian-bagian sperma yang terdapat dalam tubulus seminiferus
dapat dibedakan.
G. Kesimpulan
 Oogenesis terjadi didalam ovarium dan dilanjutkan didalam oviduk jika terjadi
penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis sel germa berkembang dalam folikel-
folikel telur. Oosit diovulasikan dari folikel de graff dalam tahap
metaphase meiosis II. Jika dalam oviduk terjadi penetrasi sperma, maka terjadi
penuntasan meiosis II dan oosit II berkembang menjadi ootid atau ovum yang
matang.
 Tingkatan Oogenesis

 Spermatogenesis berlangsung dalam diniding tubulus seminiferus. Tingkatan


perkembangan sel germa dalam tubulus adalah sebagai berikut : spermatogonium,
spermatosit I, spermatosit II, spermatid dan spermatozoid.
 Tingkatan Spermatogenesis
H. Daftar Pustaka

Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.


Mescher, Anthony L. 2011. Histologi Dasar: Juncqueira. EGC: Jakarta
Munasik. 2004. Reproduksi Karang Acropora Aspera Di Pulau Panjang, Jawa Tengah: I.
Gametogenesis. Journal of Marine Sciences. No 9. Vol.4 Hal : 211-216. Semarang.
Nalbandov. A.V.1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta. UI Press.
Ownby C. 2007. Male Reproductive System.
http://instruction.cvhs.okstate.edu/histology/mr/himrp2.htm, Maret 15, 2016
Scanlon & Sanders. 2003. Essential of Anatomy and Physiology. Philadelphia : F. A. Davis
Company.
Sugiyanto. 1996. Perkembangan Hewan. Fakulatas Biologi UGM: Yokyakarta.
Widayati, D.T, Kustono., Ismaya., S. Bintara.2008.Handout Ilmu Reproduksi
Ternak.Fakultas Peternakan.Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

I. Lampiran

1 lembar dokumentasi

Surakarta, 16 Maret 2016

Asisten Praktikan

_______________ ________________

NIM. NIM. K431320


Gambar Pengamatan Referensi

Testis Mamalia
Sumber
Ket:
1. Otot polos embryology.med.unsw.edu.au
2. Spermatid
3. Primary spermatocytes
4. Sel sertoli
5. Sel leydig

 Testis merupakan kelenjar ganda karena secara fungsional bersifat endokrin dan eksokrin. Testis
terletak di dalam skrotum tubulus seminiferus merupakan penyusun utama testis yang dibalut
oleh epitel banyak lapis yang mengandung 2 jenis sel darah yaitu sel sertoli dan sel
spermatogenik. Kedalaman testis terbagi atas sekitar 250 kamar bentuk piramid yang puncaknya
berada di mediastinum. Kamar-kamar tersebut dinamakan lobula testis. Di dalam setiap lobus
terdapat 1-3 tubuli seminiferus (saluran penghasil mani) yang tergulung banyak sekali.
Diantaranya terkandung jaringan ikat.
 Sel sertoli berkembang dari sel penunjang yang tidak mengalami diferensiasi dari gonad
prapubertas. Sel ini bersifat interaktif mengandung banyak RER. Sel sertoli berfungsi untuk
merawat bakal sel sperma. Selain itu juga terdapat sel leydig yang berfungsi untuk mengubah
spermatid menjadi spermatozoa. ( Mescher, Anthony L, 2011)
 Spermatosit primer berada di pinggir dan berhubungan langsung dengan membran basalis
sementara spermatosit sekunder berada di tengah. Lumen berfungsi sebagi ruang untuk
berkontraksi dan otot-otot yang berada pada lapisan otot sehingga dapat menimbulkan kegiatan-
kegiatan yang berguna bagi organ tersebut.
 Pada preparat testis bufo ini belum dapat diamati keselurahn sel-sel penyusun testis maupun fase
spermatogenesis dari awal hingga akhir. Hal ini kemungkinan dikarenakan kurang telitinya
praktikan dalam mengamati preparat dan perbesaran yang digunakan ketika pengamatan kurang
besar.Preparat yang diamati dapat dikatakan baik karena representatif, kontras antara bagian satu
dengan bagian lainnya sehingga bagian-bagian sperma yang terdapat dalam tubulus seminiferus
dapat dibedakan

Anda mungkin juga menyukai