Pembajakan Karyawan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

pembajakan

karyawan
Kelompok 2
Anggota:
Nabila Martagati Sofwan 210310200003
Syifa Fauziyah Dermawan 210310200025
Raisya Wahyuning Maulida 210310200029
Mutiaranisa Nur Fadjriah 210310200020
Syifa Nabilla 210310200011
Pembajakan
Karyawan Pembajakan karyawan atau dikenal dengan
istilah employee poaching, merupakan
situasi dimana karyawan atau pegawai
suatu perusahaan ditawarkan kesempatan
kerja dari perusahaan kompetitornya.
Biasanya dengan mengiming-imingi karyawan
dengan gaji besar dan benefit lainnya.

Faktor Penyebab
kemungkinanan karyawan memutuskan berpaling ke
perusahaan lain

Manajemen yang Pekerjaan tidak


Kompensasi
buruk selaras

Beban kerja Jenjang karir


terlalu berat tidak pasti
Etika Kerja Pembajakan Karyawan
Etika kerja individu dalam organisasi berfungsi untuk mengatur hubungan individu dalam organisasi, bersikap, berperilaku,
berinteraksi, dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan
budaya perusahaan. Secara tertulis tidak ada etika yang mengatur tentang pembajakan karyawan. Namun, dalam organisasi
terdapat beberapa etika kerja diantaranya:

Adil yang mencakup bijak,


Jujur yang mencakup memiliki tenggang rasa, tidak Tepat janji mencakup Taat aturan berupa menaati
ketulusan hati, keikhlasan, diskriminatif, dan tidak komitmen terhadap pekerjaan, dan mematuhi aturan
tidak berbohong, dan tidak memihak pada individu atau pakta integritas, dll perundang-undangan yang
curang kelompok tertentu berlaku

Sopan santun mencakup sikap


Hati-hati dengan menjaga
Tanggung jawab terhadap Responsif berupa cepat perilaku, tindakan dan ucapan
harmonisasi dalam organisasi,
hasil dan resiko, serta dapat tanggap, mengantisipasi dan secara etis, bertata krama,
serta mencegah keresahan
memperbaiki diri ambil tindakan segera saling hormat, beradab dan
atau kerugian masyarakat
berbudi pekerti.
Pada penerapannya, etika kerja dalam organisasi yang
mengatur pembajakan karyawan tentu dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang. Jika dilihat dari perusahaan yang
terkena pembajakan karyawan padahal tidak memiliki
permasalahan dengan karyawan yang dibajak, tentu akan
memandang bahwa perusahaan yang melakukan pembajakan
tidak memiliki etika kerja karena memberikan kesempatan
kepada karyawan secara terang-terangan untuk pindah di
perusahaanya.
Namun, jika perusahaan yang terkena pembajakan memiliki permasalahan
dengan karyawannya seperti manajemen yang buruk, pekerjaan yang tidak
selaras, tidak adanya kompensasi, jenjang karir yang tidak pasti, serta
tidak memberikan peluang yang rasional terhadap karyawan dalam
perusahaan. Hal tersebut berarti perusahaan telah melanggar etika kerja
dalam organisasi sehingga karyawan memutuskan untuk beralih ke
perusahaan lain. Di sisi lain perusahaan tidak boleh untuk memaksa,
mempengaruhi, dan melarang individu untuk memilih jenjang karirnya.

Terakhir, jika dilihat dari sudut pandangan karyawan yang secara tiba-
tiba memutuskan pindah perusahaan hanya karena diimingi-imingi
kompensasi yang lebih besar, sedangkan masih terdapat kontrak kerja
yang harus diselesaikan dan tidak terdapat permasalahan dalam interaksi
kerja di perusahaannya. Maka karyawan juga dapat dikatakan melanggar
etika kerja karena tidak mentaati peraturan berupa kesepakatan kontrak
kerja yang ada.
Kasus pembajakan
karyawan
Pembajakan karyawan di PT. Trimegah Securities yang dilakukan oleh PT
UOB Kay Hian Securities, yang termasuk kedalam masalah kode etik
besar dalam suatu perekrutan dalam perusahaan, karena sudah membuat
perusahaan berhenti peroperasi
analisis kasus

Kode etik perusahaan perlu mengatur


Pembajakan karyawan di PT. kesepakatan dan sanksi yang tegas
Aspek jujur dan adil tidak dipatuhi
Trimegah Securities melanggar untuk mencegah terjadinya
oleh perusahaan yang melakukan
aspek etika kerja dalam pembajakan karyawan dalam jumlah
pembajakan karyawan.
organisasi. yang banyak.
analisis kasus
Perusahaan yang terkena pembajakan karyawan juga dapat melanggar etika kerja jika tidak
memberikan kompensasi atau peluang yang memadai untuk karyawan.
Karyawan yang memutuskan untuk pindah perusahaan hanya karena iming-iming kompensasi yang
lebih besar juga dapat melanggar etika kerja.
Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan memiliki peluang yang jelas
dalam perusahaan.
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan hak-
hak karyawan.
Asosiasi perlu mengatur perilaku perusahaan mengenai efek keepannya dan membuat kebijakan
lebih lanjut mengenai kode etik untuk meminimalisir terjadinya pembajakan karyawan di masa
depan.
Kesimpulan
Fenomena pembajakan karyawan menjadi salah satu krisis yang dapat mengancam setiap perusahaan.
Bagaimana sumber daya manusia dapat diambil begitu saja tanpa memperhatikan kode etik perusahaan.
Kasus pada perusahaan PT Trimegah Securities dan PT UOB Kay Hian Securities menjadi salah satu
bukti di antara kasus lainnya bahwa pembajakan karyawan memberikan dampak negatif ke dalam
beberapa aspek, seperti kondisi psikologis perusahaan dan karyawan itu sendiri. Mutasi karyawan dari
perusahaan ke perusahaan lain memang dapat dilakukan, namun dengan ketentuan dan situasi tertentu.
Jika kondisi perusahaan membuat karyawan tidak dapat menerima hak-haknya dengan baik seperti
mendapat kompensasi yang adil, jenjang karir yang menjanjikan, serta berbagai perilaku negatif lainnya,
maka secara kode etik perusahaan, karyawan diperbolehkan untuk memilih perusahaan lain sesuai dengan
pihak yang mengajaknya untuk berpindah dengan catatan bahwa segala tugas dan kewajibannya pada
perusahaan awal sudah selesai dan mendapat persetujuan untuk pindah.
Jika perusahaan sudah memberikan hak dan fasilitas yang baik untuk karyawan-karyawannya,
namun mereka tetap tunduk atas pembajakan karyawan tersebut, maka hal tersebut sudah
melanggar kode etik perusahaan, baik bagi perusahaan yang melakukan pembajakan maupun
karyawan yang menjadi objek pembajakan. Pembajakan karyawan dapat membuat renggangnya
hubungan antar perusahaan dengan perusahaan lain, sehingga akan menurunnya kesempatan
bermitra dan kepercayaan dari instansi lain. Pembajakan karyawan juga tentunya dapat merugikan
perusahaan karena tidak selesainya tugas dan kewajiban karyawan pada perusahaan yang tiba-
tiba berpindah ke perusahaan lain. Kerugian tersebut dapat berupa merosotnya proses produksi,
efektivitas perusahaan, hingga reputasi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, pembajakan
karyawan merupakan hal yang perlu diperhatikan dengan lebih hati-hati, bagaimana perusahaan
dapat melakukan tindakan preventif dengan mengutamakan kesejahteraan karyawan, karena
pembajakan karyawan menjadi bentuk dari pelanggaran kode etik perusahaan.
erima Kasih
T

Anda mungkin juga menyukai