Anda di halaman 1dari 5

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM KEBIJAKAN POLITIK

PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

(Studi Kasus Kabupaten Lombok Timur)

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang memegang sistem demokrasi, dalam segala
bidang kehidupan dan salah satunya ialah dalam hal pengambilan kebijakan. Sitepu
(2016:6) menyatakan bahwa kebijakan publik merupakan output yang nyata dan utama
dari sebuah sistem politik. Di daerah Lombok Timur seringkali keterlibatan perempuan
dalam berpartisipasi untuk berpolitik di karenakan minimnya minat perempuan itu
sendiri.
Kepentingan dan pendapat laki-laki, perempuan dan minoritas merupakan bagian
integral dari proses pengambilan keputusan, namun keterwakilan perempuan dalam
pengambilan keputusan masih sangat rendah.  (Nurwani, 2017:107). Partisipasi
perempuan dalam dunia politik masih rendah. Menurut Surbakti dalam Nurwani (2017:
29) menyatakan bahwa partisipasi perempuan yang masih sangat kurang pada peringkat
elite atau kepemimpinan puncak dalam politik memang terhambat. Bicara tentang
bagaimana perempuan ‘merebut kursi’ dalam ranah parlemen yang masih sangat dikuasai
oleh rezim patriarki bahkan ranah politik saja cenderung dikonotasikan sebagai ranah
maskulin yang patriarki Dedees (2016: 321-322).
Partisipasi politik adalah partisipasi aktif individu dan kelompok dalam proses
pemerintahan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Ini termasuk partisipasi dalam
proses pengambilan keputusan dan kegiatan permusuhan. Yang penting, partisipasi
politik merupakan proses aktif: seseorang mungkin menjadi anggota sebuah partai atau
kelompok penekan, namun tidak memainkan peran aktif dalam organisasi. Tindakan
keterlibatan aktif termasuk partisipasi politik konvensional, seperti memberikan suara,
menduduki jabatan tertentu, berkampanye untuk sebuah partai politik atau berkontribusi
dalam menajemen koperasi perumahan masyarakat, maupun tindakan inkonvensional,
yang bisa dianggap absah, seperti menandatangani petisi atau mengikuti demonstrasi
damai, atau yang ilegal, seperti protes dengan kekerasan atau menolak membayar pajak
(Faulks 2010: 226-227).
Partisipasi politik dibagi menjadi dua yaitu partisipasi hak untuk memilih dan
berpartisipasi untuk dipilih, sehingga partisipasinya melibatkan semua aspek dalam
masyarakat termasuk juga perempuan, partisipasi politik perempuan adalah salah satu
yang lumrah dalam system politik di karenakan politik itu bersifat bebas dan tidak
menutup kemungkinan perempuan juga diikutsertakan.
Di dalam keikutsertaan perempuan di dunia politik tidak dibedakan dengan laki-
laki. Tetapi, terdapat beberapa pendapat ahli hukum Islam tentang partisipasi politik
perempuan; pertama, perempuan dilarang menggunakan hak-hak politiknya. Kedua,
perempuan diperbolehkan menggunakan hak politiknya dengan alasan pentingnya
menyamakan hak laki-laki dan perempuan dalam berpolitik (Sri Warjiati, 2016).
Islam juga memberikan kesempatan kepada kaum perempuan yang berkecimpung
dalam kegiatan politik, ini bisa terlihat pada banyak ayat dalam al-Qur’an yang
memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar. Ini berlaku untuk segala macam
kegiatan, tidak terkecuali dalam bidang politik dan kenegaraan. Perempuan juga
turut bertanggungjawab dalam hal ini (Huzainah, 2001). Sesuai dengan hal tersebut
memberikan kesempatan kepada perempuan untuk ikut mengambil bagian di dalam
berpolitik serta tidak di bedakan oleh gender atau ras.
Sesuai dengan hal diatas, maka perlu di teliti tentang pentingnya Partisipasi
Perempuan Dalam Kebijakan Politik Perspektif Pemikiran Politik Islam yaitu studi kasus
di daerah lombok timur.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana partisipasi perempuan dalam kebijakan politik di daerah Lombok timur ?
2. Apa saja kendala yang di hadapi perempuan dalam partisipasi politik di daerah
Lombok timur?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam
kebijakan politik diLombok Timur
4. Bagaimana pandangan islam tentang partisipasi perempuan dalam kebijakan politik
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui partisipasi perempuan dalam kebijakan politil dan perpektif
politik islam.
b. Untuk mengetahui kendala yang di hadapi perempuan dalam partisipasi politik di
daerah Lombok timur.
c. Untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan partisipasi perempuan dalam kebijakan politik
d. Untuk mengetahui bagaimana pandangan islam tentang partisipasi perempuan
dalam kebijakan politik
2. Manfaat Penelitan
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
a. Sebagai rekomendasi untuk menemukan peran perempuan di dalam berpolitik.
b. Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di dalam dunia
politik.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di desa Jerowaru
kecamatan Jerowaru kabupaten Lombok Timur. Ruang lingkup penelitian ini dari
verbal-verbal yang berkaitan dengan kegiatan politik di desa jerowaru yang
berakaitan dengan struktur kepemimpinan, lingkup kerja, yang secara langsung
mempengaruhi perkembangan perempuan sehingga menjadi perempuan yang
berkualitas dan mempunyai kinerja yang tinggi.
2. Settingan Penelitian
Adapun settingan penelitian sebagai berikut :

a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di desa Jerowaru, kecamatan Jerowaru,
kabupaten Lombok Timur.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan maret 2023
DAFTAR PUSTAKA
Dedees Adek R. (2016). Merebut kursi impian partisipasi perempuan di tengah intervensi
negara dan dinasti politik. Intizar. Vol. 22 (2). Hlm: 321-322
Faulks Keith (2010). Sosiologi politik pengantar kritis. Bandung: Nusa Media.
Fredik L. K. (2017). Budaya Patriarki dan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik.
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ibiyinka Olusola Adesanya. (2014). Deborah: A paradigm for christian women’s active
participation in Nigerian Governance. Feminist Theology. Vol. 22. (3). Hlm: 305-306.
Nimrah S. & Sakaria. (2015). Perempuan dan budaya patriarki dalam politik (studi kasus
kegagalan caleg perempuan dalam pemilu legislative 2014). The Politics. Vol. 1. (2).
Hlm: 173-182.
Nurcahyo. A. (2016). Relevansi budaya patriaki dengan partisipasi politik dan keterwakilan
perempuan di parlemen. Jurnal Agastya. Vol. 6 (1). Hlm : 25-27.
Saadawi N. E. (2011). Perempuan dalam budaya patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sri Warjiyati, (2016). Partisipasi Politik Perempuanperspektif Hukum Islam. Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel : Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai