Anda di halaman 1dari 2

RAMADHAN BULAN PENYUCIAN HARTA

Oleh : Samsul Hadi, S.Ag


PAIF Kementerian Agama Kab. Pemalang

Ramadhan adalah bulan yang sangat agung dan mulia. Keagungan dan kemuliaan bulan
Ramadhan ini menebarkan keberkahan di dalamnya sehingga setiap amal ibadah maupun amal
saleh tiap hamba-Nya di balas berlipat ganda pahalanya. Di antara amal perbuatan yang utama
di bulan Ramadhan ini kita dianjurkan untuk memperbanyak shadaqah. Rasulullah saw ketika
ditanya tentang shadaqah yang utama, beliau menjawab : "Shadaqah yang utama adalah di
bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW adalah seorang yang paling pemurah dan di bulan Ramadhan
beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan melebihi angin yang
berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
mengatakan, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi).
Untuk bersedekah kita tidak harus menunggu kaya. Suatu hari, Rasulullah SAW berkata,

‫سبق درهم مئة ألف درهم فقال رجل وكيف ذاك يا رسول هللا‬
‫ رجل له مال كثير أخذ من عرضه مئة ألف درهم تصدق‬:‫قال‬
‫بها ورجل ليس له إال درهمان فأخذ أحدهما فتصدق به‬

“(Pahala sedekah) satu dirham mengalahkan seratus ribu dirham”. Seorang sahabat bertanya,
“Bagaimana mungkin, ya Rasulullah?”. “(Bandingkan) seorang kaya raya yang memiliki banyak
harta, dia mengambil seratus ribu dirham dari hartanya dan bersedekah dengannya. Lalu ada
seorang miskin yang hanya punya dua dirham, dan dia bersedekah dengan satu dari dua dirham
itu”. Karena itulah, Ali bin Abi Thalib berkata, “Jangan malu bersedekah walaupun sedikit.
Sebab, kebaikan itu (dinilai) pada pemberiannya walaupun sedikit”.
Dikisahkan, seseorang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, “Bagaimana untuk mengetahui
seseorang itu “ahli dunia” atau “ahli akhirat”?” Ali bin Abi Thalib menjawab, “Jika ada dua orang
(tamu) datang, satu orang (tamu) membawa hadiah, dan satu lagi meminta sedekah. Bila hati
tuan rumah lebih condong pada pembawa hadiah, maka dia termasuk ahli dunia. Apabila hati
tuan rumah lebih condong pada orang yang meminta sedekah, maka dia termasuk ahli akhirat.
Karena itu pula, Ibnul Qayyim mengatakan,
‫ص َد َق ُت ُه َت َق َع فِي ( َي ِد هَللا ِ ) َقب ِْل‬
َ ‫أن‬َ ‫صوُ َر‬ َ ‫ِق َح ّق ْالع ِْل َم َو َت‬
ُ ‫صد‬ َ ‫َل ْو َعلِ َم ْال ُم َت‬
‫ت َل ّذةُ المُعْ طِ ي أ ْك َب َر ِمنْ َل َذ ِة اآل ِخ ِذ‬ْ ‫ َل َكا َن‬، ‫ِير‬ِ ‫َي ِد ال َفق‬

Seandainya seorang pemberi sedekah mengetahui dan melihat dengan sebenarnya bahwa
sedekahnya telah sampai (ke tangan Allah) sebelum sampai ke tangan orang miskin, niscaya
rasa bahagia yang dirasakan seorang pemberi sedekah lebih besar dari rasa bahagia penerima
(sedekah) itu.
Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan begitu indah. Karena terjadi sinergitas perilaku si
kaya dan si miskin yang saling menyadari kelebihan dan kekurangannya. Indah di sini justru
terlihat berwarna pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Di
mana, ketika itu umat muslim mengeluarkan zakat mal dan fithrah kepada Ashnafuts
Tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat), terutama
kaum fakir miskin tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian
nyata terjadi. Kebuntuan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya
sempat terlupakan tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan.🌸
Semangat zakat mal dan fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun)
antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya
berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan, sejalan hatinya
sebab kalian semua adalah ummat Allah. Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat
akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan
dari Allah SWT; sebagaimana yang terkandung dalam hadis Qurthubi:

ُ ‫ار َح َة َع َجا ً َرَأي‬


َ ‫ْت ِمنْ ا ُ َّمتِى َي َّتقِى َو َه َج ال َّن‬
‫ار َوشِ َر َر َها ِب َي ِد ِه‬ ِ ‫ْت ْال َب‬ُ ‫ى َرَأي‬
ِ ‫ِا ّن‬
ِ ‫ت سِ ْترً ا م َِن ال َّن‬
‫ار‬ ْ ‫ار‬ َ ‫ص َد َق ُت ُه َف‬
َ ‫ص‬ َ ‫ت‬ ْ ‫َعنْ َوجْ ِه ِه َف َجاَئ‬

Artinya: “Aku semalam bermimpi melihat kejadian yang menakjubkan. Aku melihat sebagian
dari ummatku sedang melindungi wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian
datanglah shadaqah-nya menjadi pelindung dirinya dari api neraka.”
Setelah menyadari begitu pentingnya zakat, infaq dan shadaqah dapat mensucikan jiwa dan
harta kita dari sifat bakhil, maka mari kita suburkan harta kita dengan membayar zakat yang
menjadi kewajiban kita. Semoga Allah swt. selalu memberkahi kehidupan kita semua. Aamiin...

Anda mungkin juga menyukai