Anda di halaman 1dari 6

Makalah

K3 Dalam Keperawatan :

Pembahasan :

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat mempunyai potensi bahaya berupa
bahaya fisik, biologi, dan ergonomi. Bahaya fisik didapatkan pada pekerjaan yang
menggunakan alat yang tajam, seperti memasang infus dan menjahit luka. Bahaya biologi
terdapat pada tindakan invasif, merawat luka, memasang infuse, dan memberikan obat
melalui rektal. Sedangkan postur janggal ketika membungkuk merupakan bahaya
pekerjaan karena faktor ergonomi. Paparan hazard biologis terdiri dari tertusuk jarum,
luka gores, terpapar spesimen atau materi biologis lainnya, terkena penyakit yang
ditularkan lewat udara, penyakit infeksi, penyakit yang ditularkan melalui darah, dan
vektor penyakit. Sementara itu hazard nonbiologis terdiri dari stress; kekerasan fisik,
psikologis, seksual, dan kekerasan verbal; gangguan muskuloskeletal, terjatuh atau
terpeleset, patah tulang; dan terpapar bahan kimia berbahaya. (Ramdan & Abd, 2017)

Sebagai badan kesehatan dunia WHO menjelaskan mengenai K3. WHO


mengartikan K3 sebagai upaya yang dilakukan guna memelihara dan meningkatkan
kesehatan mental, fisik, dan sosial pekerja. Pekerja yang dimaksudkan adalah semua
pekerja di perusahaan apapun. K3 tidak hanya memelihara saja tapi juga mencegah
terjadinya gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Perusahaan juga harus memberikan
perlindungan kepada pekerja agar terhindar dari resiko yang menyebabkan kesehatan
pekerja menurun (Roro, 2020). Seorang perawat dalam melaksanakan manajemen K3
harus memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dimana seluruh nilai positif
yang ada dalam dirinya menjadi pendorong perilaku sehat dan menjadi upaya dalam
meningkatkan kesehatan dan keselamatan selama bekerja (Nazirah & Yuswardi, 2017).

Tujuan Penerapan K3 pada dasarnya adalah untuk mencari dan mengungkapkan kelemahan
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat
dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2000), tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah sebagai berikut: 

a) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.
b) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
c) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d)  Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
e) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja. 
g) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. (Selviana, 2017) 

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan kerja.
Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit dan kecelakaan
akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga produktivitas
kerja meningkat.

Adapun manfaat atau fungsi Keselamatan dan kesehatan kerja untuk perawat antara lain:

 Perawat mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya

 Perawat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan

 Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja

 Perawat mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran, gempa,
kecelakaan, dan sebagainya

 Perawat mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman

 Perawat dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan kerja


 Perawat mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-penyakit yang mungkin bisa
tertular dari tempat kerja (Agung, 2018)

Menurut Wijono D.(1999), kode etik adalah asas dan nilai yang berhubungan erat dengan
moral sehingga bersifat normatif dan tidak empiris, sehingga penilaian dari segi etika
memerlukan tolok ukur. Menurut PPNI, Kode Etik Perawat adalah suatu pernyataan atau
keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode Etik
Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat
nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

 Otonomi (Autonomy) : Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan yang


sejelas-sejelasnya bagi klien dalam berbagai rencana tindakan dari segi manfaat
tindakan, urgensi dsb sehingga diharapkan klien dapat mengambil keputusan bagi
dirinya.

 Kebaikan (Beneficience) : Perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak


merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien. Etika ini merupakan inti
pokok untuk penerapan K3 penting dilakukan oleh seorang perawat dalam
melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.

 Keadilan (Justice) : Perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhan pasien.

 Kejujuran (Veracity) : Perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak


membohongi klien dalam segala hal tindakan yang akan diterapkan pada pasien.

 Mencegah pembunuhan (Avoiding Killing) : Perawat menghargai kehidupan


manusia dengan tidak membunuh. Sumber pertimbangan adalah moral
agama/kepercayaan dan kultur/norma-norma tertentu.
 Kesetiaan (Fidelity) : Etika ini menekankan pada kesetiaan perawat pada
komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien/keluarga.
(Ngesti W. Utami, 2016)

PPT

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilakukan oleh manajemen , penyedia, jajaran
pelaksana, pemberi kerja, pekerja dan pekerja mandiri. Kesehatan kerja merupakan salah satu
upaya yang dilakukan dalam melindungi tenaga kerja agar mereka selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman, dan sejahtera sesuai dengan jenis pekerjaannya sehingga dapat mencapai tingkat
produktivitas yang tinggi. Hal ini tercantum dalam UndangUndang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, pasal 3 ayat (1), 50% dari syarat keselamatan kerja merupakan syarat
kesehatan kerja (Undang-Undang No.1 tahun 1970).

Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.

b) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif


mungkin.

c) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.


f) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.

g) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. (Selviana, 2017)

Manfaat atau fungsi Keselamatan dan kesehatan kerja untuk perawat antara lain:

 Perawat mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya

 Perawat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan

 Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja

 Perawat mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran, gempa,
kecelakaan, dan sebagainya

 Perawat mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman

 Perawat dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan kerja

 Perawat mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-penyakit yang mungkin bisa
tertular dari tempat kerja (Agung, 2018)

Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode
etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

 Otonomi (Autonomy)

 Kebaikan (Beneficience)

 Keadilan (Justice)
 Kejujuran (Veracity)

 Mencegah pembunuhan (Avoiding Killing)

 Kesetiaan (Fidelity)

file:///C:/Users/Asus/Downloads/PENTINGNYA%20KEBIJAKAN
%20K3%20DALAM%20KEPERAWATAN-dikonversi.pdf

Anda mungkin juga menyukai