Anda di halaman 1dari 2

Izin memberikan tanggapan

1. Apakah hasil dari pemeriksanaan pendahuluan pada persidangan di Mahkamah Konstitusi. 

Pemeriksaan pendahuluan ialah pemeriksaan terhadap penyelidikan atau pemeriksaan sebelum


diajukan di depan persidangan pengadilan pemeriksaan pendahuluan tersebut dilakukan untuk
memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan sebelum memasuki pemeriksaan pokok
perkara pemeriksaan pendahuluan tersebut dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kejelasan
materi permohonan sebelum memasuki pemeriksaan pokok perkara

sidang pertama harus ditetapkan waktu 14 Hari setelah permohonan yang dicatat dalam buku
register sebagaimana diatur dalam pasal 34 undang-undang MK

Pemeriksaan pendahuluan secara keseluruhan meliputi:


a.identitas dan kualifikasi pemohon, kewenangan bertindak, dan surat-surat kuasa;
b.kedudukan hukum pemohon;
c.isi permohonan merupakan wewenang MK dan bila perlu dilakukan
penyederhanaan masalah yang diajukan termasuk penggabungan perkara
yang memiliki posita dan petitum yang sama;
d.perubahan permohonan baik atas saran hakim maupun atas kehendak
pemohon sendiri;
e.alat-alat bukti yang akan diajukan;
f.saksi dan ahli serta pokok keterangan yang akan diberikan;
g.pengaturan jadwal sidang dan tertib persidangan

Pemeriksaan pendahuluan sendiri dapat dilakukan lebih dari satu kali Apabila diperlukan untuk
memperbaiki akan melengkapi dan memperjelas permohonan serta memeriksa perbaikan
permohonan yang dilakukan oleh pemohon

hasil sidang pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan oleh panel hakim dilaporkan kepada pleno
laporan panel Hakim disertai rekomendasi panel Hakim

modul hkum 4404

https://media.neliti.com/media/publications/111686-ID-hukum-acara-mahkamah-konstitusi-dalam-
te.pdf

2. Berikan analisis Anda apakah keseluruhan persidangan yang diselenggarakan oleh


Mahkamah Konstitusi dibuka secara terbuka untuk umum. 

Berdasarkan pasal 40 ayat 1 undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
secara tegas menyatakan sidang mahkamah konstitusi terbuka untuk umum kecuali rapat
permusyawaratan Hakim
Begitu juga dalam pasal 12 ayat 1 peraturan Mahkamah Konstitusi nomor 06/pmk/2005 pedoman
beracara dalam perkara pengujian undang-undang Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
menyatakan pemeriksaan persidangan dilakukan dalam sidang pleno yang terbuka untuk umum

Namun terdapat pengecualian beracara seperti dalam pasal 12 ayat 2 Peraturan Mahkamah
Konstitusi nomor 06/PMK/2005 yaitu pemeriksaan persidangan dapat dilakukan oleh panel Hakim
dalam keadaan tertentu yang diputuskan oleh rapat permusyawaratan hakim

Rapat permusyawaratan Hakim itu sendiri adalah salah satu jenis sidang pleno yang sifatnya tertutup
ketertutupan sifat rph dikarenakan rph membahas perkara bersifat rahasia dan hanya diikuti oleh
para hakim konstitusi Panitera dan panitera pengganti pembahasan dalam berkisar tentang
perkembangan perkara putusan serta ketetapan yang terkait dengan suatu perkara

Sumber https://www.hukumonline.com/berita/a/mk-bisa-laksanakan-sidang-tertutup-hol18620

Modul hkum4404

Anda mungkin juga menyukai