Anda di halaman 1dari 1

KASUS UAS KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Analisis Mengenai Kasus Di Bawah ini:

Anggota Komisi A DPRD Garut menemukan kecurangan dalam seleksi penerimaan


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari tenaga honorer kategori dua (K2). “Dari beberapa
penelusuran yang dilakukan, ternyata ada tenaga honor tahun 2007 yang lulus menjadi PNS.
Padahal, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.48 tahun 2005, tenaga honor yang berhak jadi
PNS adalah mereka yang telah mengabdi di bawah tahun 2004,” ujar anggota Komisi A
DPRD Garut Wawan Kurnia, Senin (24/2/2014).

Berdasarkan laporan yang dia terima, banyak tenaga honor yang telah bekerja sejak
2002, namun tidak lolos seleksi CPNS K2. Sebagai contoh, anggota forum tenaga kerja
kontrak yang telah bekerja sejak lama, berjumlah 1.700 anggota, hanya diterima 200 orang
saja. “Mereka telah mengabdi sejak lama di pemerintahan, namun tidak lulus,” tegasnya.

Atas ketidakadilan itu, anggota DPRD Garut meminta Badan Kepegawaian dan
Pendidikan Pelatihan Daerah (BKD) Garut untuk melakukan verifikasi selama pemberkasan
CPNS. Dia juga meminta agar BKD menganulir CPNS yang tidak memenuhi syarat.
"Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD Kabupaten Garut Asep Sulaeman akan membentuk tim
investigasi untuk menelusuri kasus ini. Kami akan telusuri kasus ini,” terangnya. Asep
menilai, indikasi kecurangan di proses seleksi CPNS bisa saja terjadi. Alasannya karena
keterangan masa kerja dibuat oleh kepala kantor intansi masing-masing, bukan oleh BKD
Garut. “Ada indikasi saling membantu, karena itu bila terbukti ada pejabat yang membuat
surat keterangan palsu bagi pegawai honorer yang lulus CPNS akan kena sanksi,” ungkapnya.

Seperti diketahui, tenaga honorer K2 di Garut yang tidak lulus akan melakukan aksi
ke Istana Presiden, di Jakarta, pada Rabu 26 Februari 2014 mendatang. Menurut informasi
yang dihimpun, aksi tersebut akan dilakukan secara serempak. “Forum Aliansi Guru dan
Karyawan (FAGAR) Garut positif akan ke Jakarta. Kami akan bergerak bersama forum
tenaga honor lain di Indonesia,” kata Ketua DPP FAGAR Garut Saepulloh. Diungkapkan
Saepulloh, janji yang ditawarkan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan untuk bersama-sama
datang ke Kemenpan dan BKN hingga kini belum ada kabar. Dari informasi yang
diterimanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sedang melakukan validasi data peserta tes
CPNS yang lolos.“Sampai hari ini belum ada undangan dari bupati, katanya akan dikaji dulu
di pemda. Dengan atau tanpa undangan Bupati Garut, kami tetap akan ke Jakarta. Kekuatan
massa dari Garut sekira dua bus, sedangkan massa dari Jawa Barat 20 bus,” jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai