id
Analisis Penerimaan Pelanggan Terhadap Rail Ticket System Pt.Kai (Persero) Menggunakan
Pendekatan Technlogy Acceptance Model
1) 2) 3)
Akhmad Syukron , Eko Saputro ,Nova Setiawan
Manajemen Informatika BSI Yogyakarta
1) 2) 3)
E-mail:akhmad.khy@bsi.ac.id , eko.eto@bsi.ac.id ,nova.now@bsi.ac.id
Abstrak - Rail Ticket System merupakan sebuah sistem pemesanan tiket secara online PT.KAI
(persero) yang dapat digunakan oleh para calon penumpang kereta api untuk memesan tiket dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan dan peningkatan pelayan kepada pelanggan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan pelanggan terhadap rail Ticket System PT.KAI
(persero) yang saat ini sudah banyak digunakan dengan menggunakan pendekatan model
Technology Acceptence Model (TAM). Sampel yang digunakan dalam penelitaian ini sebanyak 50
responden yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling menggunakan kuisioner yang telah
dibagikan kepada 50 orang responden yang pernah menggunakan Rail Ticket System tersebut.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang
didahului oleh uji asumsi klasik, yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari penelitian ini
adalah masyarakat di wilayah yogyakarta yang menggunakan RTS telah dapat menerima RTS
sebagai alternatif pemesanan tiket kereta api, dengan faktor yang mempengaruhi penerimaan
pengguna adalah Perceived ease of use, Perceive Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral
Intention to Use.
Kata Kunci : Rail Ticket System, E-ticketing, Technologi Acceptance Model
Abstrak - Rail Ticket System merupakan sebuah sistem pemesanan tiket secara online PT.KAI
(persero) yang dapat digunakan oleh para calon penumpang kereta api untuk memesan tiket dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan dan peningkatan pelayan kepada pelanggan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan pelanggan terhadap rail Ticket System PT.KAI
(persero) yang saat ini sudah banyak digunakan dengan menggunakan pendekatan model
Technology Acceptence Model (TAM). Sampel yang digunakan dalam penelitaian ini sebanyak 50
responden yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling menggunakan kuisioner yang telah
dibagikan kepada 50 orang responden yang pernah menggunakan Rail Ticket System tersebut.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang
didahului oleh uji asumsi klasik, yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari penelitian ini
adalah masyarakat di wilayah yogyakarta yang menggunakan RTS telah dapat menerima RTS
sebagai alternatif pemesanan tiket kereta api, dengan faktor yang mempengaruhi penerimaan
pengguna adalah Perceived ease of use, Perceive Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral
Intention to Use.
Kata Kunci : Rail Ticket System, E-ticketing, Technologi Acceptance Model
Salah satu pendekatan yang paling sering B. Technology Acceptance Model (TAM)
digunakan dalam memahami faktor yang Technology Acceptance Model merupakan
mempengaruhi penerimaan suatu teknologi sebuah model penelitian yang digunakan
adalah Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengetahui penerimaan pengguna
yang diusulkan oleh Davis pada tahun 1989. terhadap suatu teknologi baru yang diusulkan
Model TAM memiliki dua variabel penting oleh Davis pada tahun 1989. Model ini
dalam menentukan penerimaan pengguna mendapat banyak perhatian dari penelitian
terhadap suatu teknologi yaitu: perceived dibidang sistem informasi dan teknologi
usefulness dan perceived ease of use. informasi[5]. TAM merupakan adaptasi dari
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Theory of Reasoned Action (TRA) yang secara
besar penerimaan pelanggan terhadap khusus telah disesuaikan dengan model
penggunaan sistem Rail Ticket System yang penerimaan sistem informasi oleh pengguna.
ada pada PT.KAI. Pada penelitian ini dilakukan TAM sangat membantu bagi para peramal dan
pengujian mengenai hubungan antar faktor- peneliti untuk membuat prediksi dan catatan
faktor penerimaan pengguna menggunakan deskriptif tentang penerimaan sistem dan juga
model penelitan TAM (Technology Acceptance ketidakmampuannya. TAM terutama berfokus
Model). pada kegunaan yang dirasakan dan
TAM juga dipilih karena ini adalah model kemudahan penggunaan yang dapat sangat
penerimaan teknologi yang diterima secara membantu bagi para peramal untuk
luas dan praktis, mencakup berbagai isu yang memahami maksud atau sikap pengguna
dapat menjelaskan adopsi teknologi. Namun, untuk menggunakan teknologi komputer dan
ia tidak memiliki integrasi pengaruh faktor juga sistem terkait teknologi.[6]
budaya yang lebih luas seperti Hofstede. [2],
[3] Dengan dilakukannya penelitian ini, Model teoritis TAM ini bertujuan untuk
diharapkan akan diketahui faktor-faktor yang memprediksi dan menjelaskan penggunaan
melandasi niatan masyarakat untuk dari suatu teknologi informasi yang
menggunakan aplikasi teknologi tersebut, memunculkan dua variabel penting yaitu:
sehingga dapat memberikan rekomendasi “seberapa berguna dan bermanfaat suatu TI
yang tepat dan bermanfaat untuk PT.KAI bagi pengguna” (perceived usefulness) dan
dalam mengembangkan sistem informasi “seberapa mudah suatu TI untuk digunakan
tersebut. oleh pengguna” perceived ease of use sebagai
penilaian dari penerimaan pengguna.
2. Studi Literatur Sehingga nantinya didapatkan reaksi dan
A. Electronic Ticketing (E-ticket) persepsi pengguna akan mempengaruhi
Electronic Ticketing (e-ticketing) adalah sikapnya dalam menerima dan memanfaatkan
sebuah dokumen elektronik yang banyak Teknologi Informasi. Model TAM tidak hanya
digunakan sebagai tiket penumpang moda bertujuan untuk memprediksi penerimaan
transportasi. Disisi lain menyebutkan e- terhadap suatu teknologi saja, akan tetapi
ticketing merupakan suatu cara untuk model TAM juga menjelaskan tentang perilaku
mendokumentasikan proses penjualan dari pengguna yang memiliki hubungan sebab
aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus akibat antara keyakinan akan manfaat sistem
mengeluarkan dokumen. Sehingga dengan serta kemudahan dalam penggunaan, Sikap,
menggunakan e-ticketing, calon penumpang hubungan perilaku pengguna, dan minat
akan lebih mudah untuk melakukan pengguna secara aktual seperti yang terlihat
pemesanan tiket[3]. E-ticketing dapat pada gambar 1.
didefinisikan sebagai model yang
memungkinkan agen yang disetujui untuk Technology Acceptance Model (TAM)
mengirimkan informasi tiket secara langsung merupakan model penelitian yang paling luas
ke database dan semua rincian pelanggan digunakan untuk meneliti adopsi teknologi
akan disimpan di database. Hal Ini berarti informasi,dalam kurun waktu 18 tahun terakhir
semua transaksi akan dilakukan secara TAM merupakan model yang paling populer
elektronik dengan menggunakan situs web dan banyak digunakan dalam berbagai
dan pelanggan akan memberikan kode unik penelitian mengenai proses adopsi
(nomor pemesanan / nomor penerbangan) daripenggunaan atau penerimaan sistem
melalui internet seperti e-mail atau melalui Informasi.[1]
telepon jika ada [2], [8].
Berdasarkan tabel 9, karena hasil signifikasni Ticket Reservation Systems: Cases from
dari variabel PEU, PU bernilai lebih dari 0,05, Indonesia",ICCOINS,pp 1-5. 2014.
sehingga H0 diterima dan menolak H1. [2] Hofstede, G (1980), "Culture‟s
Sedangkan untuk variabel ATU memiliki nilai Consequences; International Differences
signifikasni kurang dari 0,05, maka Ha diterima in work related values", Sage, Beverly
dan menolak H0 . Hills.
[3] Hofstede, G. (1984). Culture's
3. Kesimpulan dan saran Consequences: International Differences
3.1. Kesimpulan in Work-Related Values
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 2nd ed. SAGE, Beverly Hills.
dilakukan, maka dapat diambil beberapa [4] [3] N. A. Ismail, H. Hussin. “E-CRm
kesimpulan sebagai berikut. Features in the
1. Variabel PEU, PU dan ATU berpengaruh Context of Airlines e-ticket purchasing: A
bersama-sama dan signifikat terhadap conceptual Framework.” International
variabel BIU karena memiliki nilai Conference on Information and
signifikansi kurang dari 0,05. Communication Technology for the Muslim
2. Berdasarkan nilai rata-rata jawaban World.2013 5th
responden mengenai penerimaan [5] P. Randiwela, “E-CRM for Sri Lankan
pengguna terhadap implementasi rail ticket Tourism Industry,” 2009, pp. 700-710.
systemdidapatkan pengguna setuju bahwa [6] M. Chuttur, "Overview of the Technology
RTS adalah aplikasi yang mudah Acceptance Model: Origins, Developments
digunakan dan bermanfaat, sehingga and Future Direction," Working Papers on
pengguna dapat menerima implementasi Information System, vol. 9, no. 37, 2009.
RTS dengan bersikap positif saat [7] R. Hossain, I.Mahmud, "Influence of
menggunakan dan memiliki keinginan untuk cognitive style on mobile payment system
menggunakan RTS sebagai alternatif adoption: An Extended Technology
pemesanan tiket kereta. Acceptance Model",ICCCI, Jan.2016.
3. Berdasarkan hasil uji t yang dihasilkan [8] Md. Tariqul Islam, Md. Rakibul
dapat disimpulkan bahwa variabel PEU, PU Hoque,Golan Sorwa,"Understanding
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Customers’ Intention to Use ecommercein
variabel BIU. Karena memiliki nilai Bangladesh: An Application of the
signifikansi >0,05. Sedangkan untuk Technology Acceptance Model
variabel ATU, secara parsial berpengaruh (TAM)",ICCIT,pp 512-516. 2016.
terhadap variabel BIU, karena memiliki nilai [9] N. Saeed, Y. Yang, and S. Sinnappan,
signifikasni yang <0,05. “Effects of Cognitive Style on User
Acceptance of Blogs and Podcasts,” 2009
3.2. Saran Ninth IEEE Int. Conf. Adv. Learn.
Beberapa saran untuk penelitian selanjutya Technol., pp. 293–297,Jul. 2009
antara lain. [10] [9] S. N. Baraghani, “MASTER ’ S THESIS
1. Penambahan jumlah pertanyaan pada tiap Factors Influencing the Adoption of
indikator, jadi apabila pertanyaan tersebut Internet Banking MASTER ’ S THESIS
tidak valid maka masih ada pertanyaan lain Factors Influencing the Adoption of
yang dapat merepresentasikan indikator Internet,” 2008.
tersebut. Sehingga dapat dilakukan analisis [11] M. Chuttur, “Working Papers on
yang lebih mendalam untuk setiap Information Systems Overview of the
indikator. Technology Acceptance Model_: Origins ,
2. Perlu ditambahkan lagi variabel- Developments and Future Directions,” vol.
variabel eksternal lainnya dan juga 9, no. 2009.
menambah jumlah responden yang [12] S. Yang, Y. Lu, S. Gupta, Y. Cao, and R.
dijadikan sampel. Zhang, “Mobile payment services adoption
across time: An empirical study of the
Referensi effects of behavioral beliefs, social
[1] Nur W.Rahayu, Dhery D. influences, and personal traits,” Comput.
Andika"Assessing the Quality of Rail Human Behav., vol. 28, no. 1, pp. 129–
142, Jan. 2012.