Anda di halaman 1dari 6

Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.

id

Analisis Penerimaan Pelanggan Terhadap Rail Ticket System Pt.Kai (Persero) Menggunakan
Pendekatan Technlogy Acceptance Model
1) 2) 3)
Akhmad Syukron , Eko Saputro ,Nova Setiawan
Manajemen Informatika BSI Yogyakarta
1) 2) 3)
E-mail:akhmad.khy@bsi.ac.id , eko.eto@bsi.ac.id ,nova.now@bsi.ac.id

Abstrak - Rail Ticket System merupakan sebuah sistem pemesanan tiket secara online PT.KAI
(persero) yang dapat digunakan oleh para calon penumpang kereta api untuk memesan tiket dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan dan peningkatan pelayan kepada pelanggan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan pelanggan terhadap rail Ticket System PT.KAI
(persero) yang saat ini sudah banyak digunakan dengan menggunakan pendekatan model
Technology Acceptence Model (TAM). Sampel yang digunakan dalam penelitaian ini sebanyak 50
responden yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling menggunakan kuisioner yang telah
dibagikan kepada 50 orang responden yang pernah menggunakan Rail Ticket System tersebut.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang
didahului oleh uji asumsi klasik, yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari penelitian ini
adalah masyarakat di wilayah yogyakarta yang menggunakan RTS telah dapat menerima RTS
sebagai alternatif pemesanan tiket kereta api, dengan faktor yang mempengaruhi penerimaan
pengguna adalah Perceived ease of use, Perceive Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral
Intention to Use.
Kata Kunci : Rail Ticket System, E-ticketing, Technologi Acceptance Model

Abstrak - Rail Ticket System merupakan sebuah sistem pemesanan tiket secara online PT.KAI
(persero) yang dapat digunakan oleh para calon penumpang kereta api untuk memesan tiket dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan dan peningkatan pelayan kepada pelanggan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan pelanggan terhadap rail Ticket System PT.KAI
(persero) yang saat ini sudah banyak digunakan dengan menggunakan pendekatan model
Technology Acceptence Model (TAM). Sampel yang digunakan dalam penelitaian ini sebanyak 50
responden yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling menggunakan kuisioner yang telah
dibagikan kepada 50 orang responden yang pernah menggunakan Rail Ticket System tersebut.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang
didahului oleh uji asumsi klasik, yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil dari penelitian ini
adalah masyarakat di wilayah yogyakarta yang menggunakan RTS telah dapat menerima RTS
sebagai alternatif pemesanan tiket kereta api, dengan faktor yang mempengaruhi penerimaan
pengguna adalah Perceived ease of use, Perceive Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral
Intention to Use.
Kata Kunci : Rail Ticket System, E-ticketing, Technologi Acceptance Model

1. Pendahuluan salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha


Perkembangan teknologi yang semakin Milik Negara) yang bergerak di bidang jasa
pesat seiring dengan perkembangan zaman transportasi perkeretaapian , khususnya jasa
yang semakin menuntut kemudahan dalam angkutan penumpang dan barang. Dalam
melakukan berbagai kegiatan, memunculkan upaya peningkatan kinerja perusahaan dalam
berbagai teknologi baru untuk memenuhi hal pelayanan prima kepada pelanggan,
kebutuhan manusia. Salah satu kemajuan PT.KAI saat ini menggunakan teknologi sistem
teknologi yang sudah banyak dipakai oleh informasi ticketing yang bernama Rail
masyarakat umum saat ini adalah internet. Ticketing System (RTS) yaitu aplikasi
Dengan menggunakan teknologi internet pembelian tiket yang dikonsep elektronik
seseorang dapat melakukan tukar menukar secara sistemik.
informasi dan melakukan pekerjaan dari jarak Aplikasi RTS ini bertujuan untuk
jauh seperti mengirim email, mencari memudahkan calon penumpang kereta api
informasi, membeli barang dan juga tiket dalam pemesanan tiket kereta api. Oleh
transportasi seperti pesawat ataupun kereta karena itu, dengan adanya penggunaan
api. aplikasi RTS diharapkan calon penumpang
Secara otomatis dengan adanya kemajuan dapat melakukan reservasi tiket kereta api
teknologi informasi, Saat ini perkembangan yang mudah dan cepat. Untuk mengetahui
dunia bisnis dan mengalami persaingan yang tingkat keberhasilan dari penggunaan sebuah
sangat ketat terutama pada sektor jasa. PT. sistem informasi perlu dilakukan pengujian
Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan terhadap sitem informasi yang digunakan.

ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 15


Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.id

Salah satu pendekatan yang paling sering B. Technology Acceptance Model (TAM)
digunakan dalam memahami faktor yang Technology Acceptance Model merupakan
mempengaruhi penerimaan suatu teknologi sebuah model penelitian yang digunakan
adalah Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengetahui penerimaan pengguna
yang diusulkan oleh Davis pada tahun 1989. terhadap suatu teknologi baru yang diusulkan
Model TAM memiliki dua variabel penting oleh Davis pada tahun 1989. Model ini
dalam menentukan penerimaan pengguna mendapat banyak perhatian dari penelitian
terhadap suatu teknologi yaitu: perceived dibidang sistem informasi dan teknologi
usefulness dan perceived ease of use. informasi[5]. TAM merupakan adaptasi dari
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Theory of Reasoned Action (TRA) yang secara
besar penerimaan pelanggan terhadap khusus telah disesuaikan dengan model
penggunaan sistem Rail Ticket System yang penerimaan sistem informasi oleh pengguna.
ada pada PT.KAI. Pada penelitian ini dilakukan TAM sangat membantu bagi para peramal dan
pengujian mengenai hubungan antar faktor- peneliti untuk membuat prediksi dan catatan
faktor penerimaan pengguna menggunakan deskriptif tentang penerimaan sistem dan juga
model penelitan TAM (Technology Acceptance ketidakmampuannya. TAM terutama berfokus
Model). pada kegunaan yang dirasakan dan
TAM juga dipilih karena ini adalah model kemudahan penggunaan yang dapat sangat
penerimaan teknologi yang diterima secara membantu bagi para peramal untuk
luas dan praktis, mencakup berbagai isu yang memahami maksud atau sikap pengguna
dapat menjelaskan adopsi teknologi. Namun, untuk menggunakan teknologi komputer dan
ia tidak memiliki integrasi pengaruh faktor juga sistem terkait teknologi.[6]
budaya yang lebih luas seperti Hofstede. [2],
[3] Dengan dilakukannya penelitian ini, Model teoritis TAM ini bertujuan untuk
diharapkan akan diketahui faktor-faktor yang memprediksi dan menjelaskan penggunaan
melandasi niatan masyarakat untuk dari suatu teknologi informasi yang
menggunakan aplikasi teknologi tersebut, memunculkan dua variabel penting yaitu:
sehingga dapat memberikan rekomendasi “seberapa berguna dan bermanfaat suatu TI
yang tepat dan bermanfaat untuk PT.KAI bagi pengguna” (perceived usefulness) dan
dalam mengembangkan sistem informasi “seberapa mudah suatu TI untuk digunakan
tersebut. oleh pengguna” perceived ease of use sebagai
penilaian dari penerimaan pengguna.
2. Studi Literatur Sehingga nantinya didapatkan reaksi dan
A. Electronic Ticketing (E-ticket) persepsi pengguna akan mempengaruhi
Electronic Ticketing (e-ticketing) adalah sikapnya dalam menerima dan memanfaatkan
sebuah dokumen elektronik yang banyak Teknologi Informasi. Model TAM tidak hanya
digunakan sebagai tiket penumpang moda bertujuan untuk memprediksi penerimaan
transportasi. Disisi lain menyebutkan e- terhadap suatu teknologi saja, akan tetapi
ticketing merupakan suatu cara untuk model TAM juga menjelaskan tentang perilaku
mendokumentasikan proses penjualan dari pengguna yang memiliki hubungan sebab
aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus akibat antara keyakinan akan manfaat sistem
mengeluarkan dokumen. Sehingga dengan serta kemudahan dalam penggunaan, Sikap,
menggunakan e-ticketing, calon penumpang hubungan perilaku pengguna, dan minat
akan lebih mudah untuk melakukan pengguna secara aktual seperti yang terlihat
pemesanan tiket[3]. E-ticketing dapat pada gambar 1.
didefinisikan sebagai model yang
memungkinkan agen yang disetujui untuk Technology Acceptance Model (TAM)
mengirimkan informasi tiket secara langsung merupakan model penelitian yang paling luas
ke database dan semua rincian pelanggan digunakan untuk meneliti adopsi teknologi
akan disimpan di database. Hal Ini berarti informasi,dalam kurun waktu 18 tahun terakhir
semua transaksi akan dilakukan secara TAM merupakan model yang paling populer
elektronik dengan menggunakan situs web dan banyak digunakan dalam berbagai
dan pelanggan akan memberikan kode unik penelitian mengenai proses adopsi
(nomor pemesanan / nomor penerbangan) daripenggunaan atau penerimaan sistem
melalui internet seperti e-mail atau melalui Informasi.[1]
telepon jika ada [2], [8].

ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 16


Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.id

menggunakan alat bantu SPSS untuk


pengolahan datanya.

a. Model Penelitian dan Hipotesis Awal


Model penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Technology Acceptance
Model yang diterapkan oleh Dilla dan
Setiawan (2014) yaitu penelitian tentang
Analisis keberhasilan implementasi Rail Ticket
Gambar 2.1 Technology Accpetane modell System menggunakan pendekatan TAM[6].
(Davis, 1989) Mengacu pada penelitain sebelumnya yang
dilakukan oleh Lim dan Ding (2012). Pada
Menurut Davis Model dasar dari pembentukan peneletiannya mengenai penerimaan
sikap yang mempengaruhi perilaku seseorang, pengguna terhadap teknologi baru yang
berdasarkan TAM menggambarkan hubungan diterapkan oleh di terapkan di malaysia yaitu
antara. e-shoping. Variabel yang digunakan dan diteliti
1) Perceived of Usefullness (PU) dalam penelitian ini adalah Perceive
Menyatakan tingkat kepercayaan Usefulness (PU) Perceive Ease of Use (PEU),
seseorang terhadap sebuah teknologi baru, attitude toward using (ATU), dan behavioral
bahwa teknologi tersebut akan mudah intention to use (BIU). Variabel ini digunakan
untuk dipakai dan terbebas dari usaha. Ini untuk meneliti tentang bagaimana niatan
merupakan salah satu konstruksi model pengguna untuk
TAM yang paling berpengaruh yang menggunakan aplikasi Rail ticket system pada
mengukur maksud pengguna untuk PT.KAI (Persero) dilihat dari sikap-sikap
menggunakan teknologi baru.[7] penggunanya. Gambaran umum dari skema
2) Perceive ease of use hipotesis awalyang akan diteliti lebih lanjut
Perceived ease of use (PEOU) mengenai penerimaan pengguna rail ticket
didefinisikan sebagai "sejauh mana system pada PT.KAI(Persero).
seseorang percaya bahwa sistem tertentu
akan meningkatkan kinerjanya" [9], [10],
[11].
3) Attitude Toward Usage (ATU)
Sikap penggunaan adalah tingkat evaluasi
sikap seseorang dalam bentuk penerimaan
Gambar 2. Model Penelitian
atau penolakan terhadap system yang
digunakan. mengacu "Perasaan positif atau
• H1: Persepsi akan kemudahan (ease of
negatif individu tentang melakukan perilaku
use) berpengaruh positif pada
target" [9], [10], [11].
kemanfaatan sistem (usefulness) rail ticket
4) Behavior intention to use
system.
"sejauh mana seseorang telah
• H2: Persepsi akan kemanfaatan sistem
merumuskan rencana sadar untuk
(usefulness) berpengaruh positif terhadap
melakukan atau tidak melakukan beberapa
sikap akan penggunaan sistem (attitude
perilaku masa depan tertentu" [9].
toward using) rail ticket system.
• H3: Persepsi akan kemudahan
3. Metodology Penelitian
penggunaan (ease of use) berpengaruh
Penelitian ini dilakukan di wilayah
positif terhadap sikap akan penggunaan
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
sistem (attitude toward using) rail ticket
mengambil responden dari masyarakat yang
system.
manjadi pengguna jasa transportasi kereta api
• H4: Sikap akan penggunaan sistem
di wilayah Yogyakarta dengan menggunakan
(attitude toward using) berpengaruh positif
aplikasi Rail Ticket System PT.KAI (Persero).
terhadap kecenderungan perilaku untuk
Sampel yang dipilih sebagai responden
tetap penggunakan sistem (behavioral
sebanyak 50 orang dengan menggunakan
intention to use) rail ticket system
teknik purposive sampling. Kriteria yang
3. Hasil Penelitian
ditentukan yaitu konsumen yang berada atau
Pada penelitian ini data penelitian diperoleh
tinggal di kota Yogyakarta. Penelitian yang
dari hasil kuisioner yang telah disebarkan
dilakukan merupakan jenis penelitian
kepada responden sejumlah 50 orang.
kuantitatif yang menggunakan teknik pengujian
Karakteritik responden yang diteliti meliputi
model regresi linear berganda dengan
jenis kelamin, usia, dan pendidikan.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 17
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.id

Tabel 1. 2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas


Kalsifikasi responden Suatu pengujian dikatakan valid apabila
Jumlah data yang ada dapat mengukur apa yang akan
No Variabel Klasifikasi Persentase
Orang diukur. Uji Validitas berhubungan dengan
Jenis
1
Kelamin
Laki-Laki 20 40% tingkat ketepatan suatu data/instrumen alat
Perempuan 30 60% ukur. Sedangkan reliabilitas merupakan
jumlah 50 100% ukuran kestabilan dan konsistennya suatu
2 Usia <20 Thn 17 34% kuisioner jika pengukuran dilakukan berulang-
>20 Thn 33 66% ulang. Pengujian validitas dilakukan dengan
Jumlah 50 100%
Pendidikan SMA 15 30%
menggunakan nilai korelasi spearman dengan
3 D3 16 32% membandingkan nilai r-tabelnya. Apabila nilai
S1 8 16% rhitung lebih dari sama dengan Rtabel , maka
S2 11 22% indikator tersebut dapat dikatakan valid.
Jumlah 50 100% Dengan data responden 50, didapatkan nilai R
tabel pada penelitian ini adalah 0.2306.
Karakteristik responden pada penelitian ini Sedangkan uji reliabilitas dilakukan
didominasi oleh responden dengan jenis menggunakan nilai cronbach’s alpha dengan
kelamin perempuan sebesar 60%, sedangkan batas minimal nilai reliabilitas adalah 0.5.
berdasarkan usianya didominasi oleh
responden dengan usia >20 Tahun. Tabel 3.Uji Validitas Instrumen
Berdasarkan dari latar belakang
pendidikannya,didominasi oleh responden
dengan pendidikan D3.
b. Statistika deskriptif
Penilaian responden terhadap rail ticket
system dapat dilihat dari nilai rata-rata
jawaban responden pada setiap pertanyaan.
Untuk memberi arti nilai rata-rata pada setiap
pertanyaan dibuat kriteria berdasarkan interval
kelas rata ratanya, dengan interval sebagai
berikut: Nilai 1.00-1.80 untuk sangat tidak
setuju, 1.80-2.60 untuk tidak setuju, 2.60-3.40
untuk netral, 3.40-4.20 untuk setuju, 4.20-5.00
untuk sangat setuju.
Hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 2
menunjukkan bahwa rata-rata responden Hasil uji validitas yang disajikan dalam Tabel 1
merasa setuju bahwa rail ticket system adalah menunjukkan bahwa semua korelasi antara
aplikasi yang bermanfaat dan mudah untuk skor faktor dengan skor total bernilai positif
digunakan serta memiliki sikap positif dan dan nilainya lebih besar dari 0,23 (r > 0,23).
keinginan untuk menggunakan RTS. Maka PT. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua
KAI dapat mempertahankan kualitas RTS pernyataan tersebut mampu mengukur objek
dengan menambahkkan beberapa fitur penelitian secara valid dan konsisten.
pendukung sehingga pengguna lebih mudah
dan berkeingan untuk menggunakan RTS Tabel 4. Uji reliabilitas
kembali.

Tabel 2 Statistika deskriptif

Hasil uji reliabilitas yang ditunjukan pada tabel


3 menunjukan bahwa keempat variabel
penelitian yang digunakan yaitu perceive ease
of use, perceive Usfulness, Attitude toward
using, behavioral intention to use.Memiliki hasil
cronbarch't alpha lebih dari 0,60. Hal ini dapat
dikatakan bahwa semua instrumen reliabel,
Sumber : Data diolah 2017

ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 18


Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.id

sehingga dapat digunakan untuk melakukan Uji Koefisien Determinasi


penelitian.
c. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov
Sminarnov (K-S) sebesar 1,291(PEU),
1,263(PU), 0,806(ATU), 0,900(BIU).
sedangkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) untuk
semua variabel lebih dari nilai Alpha 0,05. Sumber : data diolah 2017
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model Nilai Adjusted R Square sebesar 0,424 atau
persamaan regresi tersebut berdistribusi 42,4% menunjukan bahwa variabel
normal. PEU,PU,ATU sebesar 45,9% sedangkan
Tabel 5. Uji Normalitas sisanya 54,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

b. Uji signifikansi simultan (uji F)


Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yan diuji pada
Sumber : data diolah 2017 tingkat signifikan 0,05.
d. Uji Multikolonieritas Tabel 8.
Tujuan dari uji multikolonieritas adalah Uji Signifikansi simultan (Uji F)
menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel
bebas(independent). Model regresi yang baik
seharusnya tidak trjadi korelasi diantara
variabel bebas(tidak terjadi
multikolonieritas).Jika variabel bebas saling
berkolerasi maka variabel-variabel ini tidak Sumber: data diolah 2017
ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai Hasil uji simultan F pada tabel 4.1 diperoleh
korelasi antar sesama variabel bebas sama 13,024 dengan tingkat signifikasni 0,000.
dengan nol. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
Tabel 6 Uji Multikolonieritas variabel PEU, PU, ATU berpengaruh
bersama-sama dan siginifikan terhadap BIU.

C. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)


Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh
masing-masing variabel independen secara
parsial terhadap variabel independen yang
diuji pada tingkat signifikasni 0,05. Jika nilai
probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ha
Sumber : data diolah 2017 diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
Probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka H0
Hasil uji multikolonieritas yang disajikan dalam diterima dan menolak Ha.
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai tolerance H0 : Secara parsial tidak ada pengaruh
dan VIF dari variabel PEU, PU, ATU Nilai signifika antara variabel independent terhadap
tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel dependen.
untuk setiap variabel lebih besar dari 0,10 dan Ha : Secara parsial terdapat pengaruh
nilai VIF lebih kecil dari 10 yang berarti model signifikanantara variabel independent terhadap
persamaan regresi bebas dari variabel dependen.
multikolonieritas.
Tabel 9. Uji Signifikasni Parsial (Uji T)
2.5. Uji Regresi Linear Berganda
a. Hasil Uji koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan
untuk menguji seberapa jauh kemampuan
variabel independent (PEU,PU,ATU) dalam
menjelaskan variasi variabel (BIU).
Tabel 7
Sumber : Data diolah 2017
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 19
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 10 No 2 - 2017 speed.web.id

Berdasarkan tabel 9, karena hasil signifikasni Ticket Reservation Systems: Cases from
dari variabel PEU, PU bernilai lebih dari 0,05, Indonesia",ICCOINS,pp 1-5. 2014.
sehingga H0 diterima dan menolak H1. [2] Hofstede, G (1980), "Culture‟s
Sedangkan untuk variabel ATU memiliki nilai Consequences; International Differences
signifikasni kurang dari 0,05, maka Ha diterima in work related values", Sage, Beverly
dan menolak H0 . Hills.
[3] Hofstede, G. (1984). Culture's
3. Kesimpulan dan saran Consequences: International Differences
3.1. Kesimpulan in Work-Related Values
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 2nd ed. SAGE, Beverly Hills.
dilakukan, maka dapat diambil beberapa [4] [3] N. A. Ismail, H. Hussin. “E-CRm
kesimpulan sebagai berikut. Features in the
1. Variabel PEU, PU dan ATU berpengaruh Context of Airlines e-ticket purchasing: A
bersama-sama dan signifikat terhadap conceptual Framework.” International
variabel BIU karena memiliki nilai Conference on Information and
signifikansi kurang dari 0,05. Communication Technology for the Muslim
2. Berdasarkan nilai rata-rata jawaban World.2013 5th
responden mengenai penerimaan [5] P. Randiwela, “E-CRM for Sri Lankan
pengguna terhadap implementasi rail ticket Tourism Industry,” 2009, pp. 700-710.
systemdidapatkan pengguna setuju bahwa [6] M. Chuttur, "Overview of the Technology
RTS adalah aplikasi yang mudah Acceptance Model: Origins, Developments
digunakan dan bermanfaat, sehingga and Future Direction," Working Papers on
pengguna dapat menerima implementasi Information System, vol. 9, no. 37, 2009.
RTS dengan bersikap positif saat [7] R. Hossain, I.Mahmud, "Influence of
menggunakan dan memiliki keinginan untuk cognitive style on mobile payment system
menggunakan RTS sebagai alternatif adoption: An Extended Technology
pemesanan tiket kereta. Acceptance Model",ICCCI, Jan.2016.
3. Berdasarkan hasil uji t yang dihasilkan [8] Md. Tariqul Islam, Md. Rakibul
dapat disimpulkan bahwa variabel PEU, PU Hoque,Golan Sorwa,"Understanding
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Customers’ Intention to Use ecommercein
variabel BIU. Karena memiliki nilai Bangladesh: An Application of the
signifikansi >0,05. Sedangkan untuk Technology Acceptance Model
variabel ATU, secara parsial berpengaruh (TAM)",ICCIT,pp 512-516. 2016.
terhadap variabel BIU, karena memiliki nilai [9] N. Saeed, Y. Yang, and S. Sinnappan,
signifikasni yang <0,05. “Effects of Cognitive Style on User
Acceptance of Blogs and Podcasts,” 2009
3.2. Saran Ninth IEEE Int. Conf. Adv. Learn.
Beberapa saran untuk penelitian selanjutya Technol., pp. 293–297,Jul. 2009
antara lain. [10] [9] S. N. Baraghani, “MASTER ’ S THESIS
1. Penambahan jumlah pertanyaan pada tiap Factors Influencing the Adoption of
indikator, jadi apabila pertanyaan tersebut Internet Banking MASTER ’ S THESIS
tidak valid maka masih ada pertanyaan lain Factors Influencing the Adoption of
yang dapat merepresentasikan indikator Internet,” 2008.
tersebut. Sehingga dapat dilakukan analisis [11] M. Chuttur, “Working Papers on
yang lebih mendalam untuk setiap Information Systems Overview of the
indikator. Technology Acceptance Model_: Origins ,
2. Perlu ditambahkan lagi variabel- Developments and Future Directions,” vol.
variabel eksternal lainnya dan juga 9, no. 2009.
menambah jumlah responden yang [12] S. Yang, Y. Lu, S. Gupta, Y. Cao, and R.
dijadikan sampel. Zhang, “Mobile payment services adoption
across time: An empirical study of the
Referensi effects of behavioral beliefs, social
[1] Nur W.Rahayu, Dhery D. influences, and personal traits,” Comput.
Andika"Assessing the Quality of Rail Human Behav., vol. 28, no. 1, pp. 129–
142, Jan. 2012.

ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 20

Anda mungkin juga menyukai