Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU NEGARA

ASAL MULA NEGARA

Disususn Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Negara

Dosen pengampu : Hj.Qurrotul Uyun, S.H.M.H

Kelompok 2

1. Ilham wahid abdulloh (204102010076)


2. Izza fitriyatul laili (204102010048)
3. Maulidatul hasanah (204102010054)
4. Aly saifil akbar (204102010048)
5. Ahmad bagus (204102010043)

FAKULTAS SYARI’AH
PRODI HUKUM KRLUARGA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI JEMBER
TAHUN AJARAN 2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah tentang asal mula berdirinya
negara ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga
berterimakasih pada ibu HJ.Qurrotul Uyun, S.h.M.H selaku dosen mata kuliah ilmu
negara yang telah memberikan tugas ini kepada kami

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asal mula berdirinya negara.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
datri kata sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya keritik, saran, dan usulan
demi memperbaiki makalah yang telah kami buat dikesempatan-kesempatan
berikutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun

Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelum kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang berkenan dihati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tahap Asal Mula Negara .............................................................................. 3
B. Teori-Teori Tentang Asal Mula Negara ........................................................ 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembicaraan tentang asal usul mula terjadinya negara tergorong merupakan


suatu masalah yang sulit karena sebelum berdirinya suatu negara harus memenuhi
beberapa persyaratan sesuai dengan keadaan dan kondisi negara yang akan
terbentuk. Misal seperti halnya pada bab terdahulu telah diuraikan beberapa jenis
unsur-unsur negara (unsur negara tradisional, unsur negara modern, dan unsur
negara Konvensi Montevidio) untuk memenuhi persyaratan inilah dalam
kenyataanya sulit bagi pendiri-prndiri negara pada umumnya.

Dengan demikian, untuk untuk mempermudah mengetahui dan membahas


asal mula maupun kejadian negara, dapat diadakan batasan-batasan dalam
pendekatanya, yakni dengan cara pendekatan factual (kenyataan), pendekatan
secara teoretis (teori spekulatif), serta pendekatan historis

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Tahap asal mula Negara?

2. Apa Teori-Teori Tentang Asal Mula Terjadinya Negara?

C. TUJUAN PENMBAHASAN

1. Untuk Mengetahui Asal Mula Negara


2. Untuk Mengetahui Teori-Teori Asal Mula Negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahap Asal Mula Negara

Pembahasan mengenai asal mula negara dapat di bagi dalam beberapa


masa tahap pemikiran sebagai berikut:

1. Masa Yunani Kuno


2. Masa Romawi Kuno
3. Abad Pertengahan
4. Abad Renaissance
5. Masa Aukflarung
6. Masa Teori Positivisme
7. Masa Teori Modern

1. Masa Yunani Kuno

Pada masa ini, pemikiran mengenai asal mula negara tumbuh bukan
karena Yunani sudah terformasi sebagai suatu negara yang mandiri. Pada abad 4-
8 SM masyarakat Yunani atau yang menggunakan bahasa atau terpengaruh
kebudayaan Yunani terbesar di banyak tempat seperti Yunani, Kepulauan
Aegean, Pesisir, Asia Kecil, dan Kepulauan Sicily dan Italia Selatan, termasuk
semenanjung Mediterania termasuk Spanyol dan Prancis, Libya, Mesir, dan Laut
Hitam.

Bangsa Yunani tersebar di ratusan polies, salah satunya adalah Athena,


yang dikenal telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah negara modern, tetapi
komposisinya sedikit lebih besar dibandingkan dengan sebuah desa di negara
modern dewasa ini. Berbagai polies secara esensial merupakan kesatuan politik
yang independen, yang berhubungan antara satu dengan yang

3
lain, termasuk independensi dalam menetapkan hukum dan kebijaksanaan masing-
masing.1

2. Masa Romawi Kuno

Dalam perkembangan selanjutnya, bangsa Yunani yang besar itu kemudian


terpecah-pecah dan jatuh dalam kekuasaan imperium Romawi.Oleh sebab itu, sedikit
banyak kebudayaan Yunani mempengaruhi Romawi, sekalipun ada sejumlah perbedaan
diantara keduanyan.

Setelah meninggalkan formasi kerajaan, Romawi kemudian menjadi negara


republik, tetapi dimaksudkan dengan formasi ini tidaklah sama dengan pergerakan di
alam modern dewasa ini, tetapi suatu formasi pemerintahan yang ditandai dominasi oleh
sekelompok Aristokrat. Ada sebagian pejabat publik yang dan mempunyai parlemen
(Senate) yang terdiri dari warga yang sudah dewasa. Komposisi senat meliputi para
kepala keluarga, sehingga rekrutman dilakukan dari golongan kelas atas, dengan
kewenangan terbatas di bidang legislatif, akan tetapi di lekati juga fungsi sebagai penutut
umum.

Pelaksanaan fungsi Senat jangan dibayangkan dengan kerja parlemen modern


yang penuh dengan perdebatan atau pengajuan usul rancangan undang-undang lazimnya
dewasa ini, akan tetapi hanya menerima atau menolak usul-usul yang di ajukan oleh
pemerintah, yang sebelumnya dipilih olehnya. Pemerintah meliputi: (i) paretors yang
bertanggung jawab terhadap administrasi pengadilan; (ii) quaestors, yang mengelola
keuangan; dan (iii) aediles, yang menjalankan fungsi kepolisia.2

3. Masa Abad Pertengahan

Masa abad pertengahan ini menjadi dua periode yaitu masa abad pertengahan
awal (hingga tahun 1100 M) dan masa pertengahan akhir (1100-1350 M) dan ditandai
dengan lenyapnya berbagai gagasan kenegaraan masa sebelumnya ketika bangsa romawi
dikalahkan oleh suku bangsa eropa barat dan benua eropa memasuki abad
pertengahan.Masyarakat abad pertengahan ini dicirikan oleh setruktur sosial yang feodal
kehidupan sosial dan spritualnya dikuasai oleh paus dan pejabat-pejabat agama
sedangkan politiknya ditandai oleh rebutan kekuasaan diantara kaum bangsawan.

1
Isharyanto, Ilmu Negara, (Surakarta: 0ase Pustaka, 2016) H. 43-44
2
Ibid. H. 49-50

4
Dengan demikian masyarakat abad pertengahan terbelenggu oleh kekuasan feodal dan
kekuasaan pemimpin-pemimpin agama, sehingga tenggelam dalam apa yang disebut
masa kegelapan.3

4. Masa Aukflarung

Sering juga disebut sebagai masa pencerahan atau masa rasionalisme.seperti


Sudah dikemukakan diatas adanya perjanjian Westphalia (1648) telah mengakhiri
peperangan antara golongan khatolik dan protestan di eropa. Implikasi perjanjian itu
menghasilkan konsep negara yang sekuler dengan toleransi agama. Semenjak itu
penguasa tidak berwenang lagi menghalangi atau mengharuskan pengalihan agama dari
masing masing rakyat.Di bidang politik, wewenang monarki untuk menetapkan undang
undang harus melalui persetujuan parlemen.Intinya, perjanjiann itu menghasilkan
balance of powerdalam hubungan internasional.4

Para pemikir kenegaraan pada masa ini antara lain:

a. John locke
b. Montesqiue
c. Immanuel kan5

5. Masa Teori Kekuatan

Teori kekuatan berbasis kepada pendapat bahwa kekuasaan muncul karena


adannya keunggulan kekuatan seseorang yg lain. Jika mereka berada di alam bebas,
maka mereka akan hidup sendiri sendiri, dan ketika bertemnu yang lebih kuat akan
menaklukkan yang lemah. Jadi, keunggulan fisik dapat digunakan untuk menguasai
orang lain, guna kepentingan si kuat tadi.

Dalam ketatanegaraan modern, orang kuat dapat di artikan sebagai orang


orang yang memegang kekuasaan pemerintahan. Jika yang di maksut kuat dalam alam
bebas adalah kekuatan fisik, maka pada zaman modern kekuataan tidak semata mata
pada fisik, tetapi juga menyangkut politik, ekonomi dan militer

Beberapa pemikir yang pendapatnya mencerminkan teori kekuatan adalah:

3
Ibid H. 52
4
Budiono Kusumohamidjojo, 2004, Filsafat Hukum: Problem Ketertiban Yang Adil, Jakarta, Penerbit
Grasindo, H. 70
5
Ibid H. 61-64

5
a. Oppenheimer
b. Otto van gierke
c. Karll markx
d. Harold j.laski
6
e. Leon duguit

6. Masa Positivisme

Positifme adalah aliran pemikiran yang bekerja berdasarkan empirisme, dalam


upaya untuk merespon keterbatasan yang di pelihatkan oleh filsafat spekulatif seperti
yang di perlihatka oleh Immanuel Kant. Sebagai aliran filsafat,positifme adalah suatu
aliran yang mula mula di perkenalkan oleh Saint-Simon (1760-1825) dari Prancis dan
kemudian dikembangkan oleh Auguste Comte(1798-1857).

Rudolf von Jhering

Mula-mula von Jhering menempatkan diri dalam aliran sejarah yang dipelopori
oleh von Savigny di Jerman .Tetapi dalam buku yang berjudul Der Zweck im Recht dia
menegaskan pandangan positivistic,bahwa negara adalah satu-satunya sumber-sumber
hukum.

Eugen Erlich

Bagi Erlich,program pokok dari tatanan hukum adalah mengembalikan hukum


dalam kenyataan eksitansia(seinttatsanche).Setiap prilaku yang dilakukan berulang ulang
,akan dianggap sebagai hukum,sedangkan apa yang dianggap sebagai norma akan
dianggap sebagai norma.Menurut Budiyono Kumo Hamid Jojo,pemikiran seperti itu ada
bahayanya.7

7. Teori Modern

Gugus Teori Modern mengatakan bahwa negara adalah suatu kenyataan.Negara


terikat,waktu,keadaan, dan tempat.

6
Ibid H. 64-66
7
Ibid H. 67-68

6
Menurut Soehino,pemikiran teori modern ini Nampak antara lain dari pendapat
Kranenburg dan Logeman.

Kranenburg

Menurut itu Kranenburg,negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang di


ciptakan oleh sekelompok manusia yang di sebut bangsa.

Logeman

Menurut logemen,negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan


kelompok manusia yang di sebut bangsa.8

B. Teori-Teori Tentang Asal Mula Negara

Pembahasan mengenai teori-teori asal mula negara dapat dibagi dalam beberapa
teori tahap pemikiran sebagai berimut:

1. Teori Perjanjian Masyarakat


2. Teori Organis
3. Teori Daluwarsa
4. Teori Ketuhanan
5. Teori kekuasaan atau kekuatan
6. Teori Matriarchat Dan Patriarchat
7. Teori Alamiah

1. Teori Perjanjian Masyarakat

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian


sebagai dasar negara dan masyarakat.Menurut teori ini, terjadinya suatu negara karena
adanya perjanjian masyarakat, semua warga negara mengikatkan dirinya dalam suatu
perjanjian bersama untuk mendirikan negara.Kemudian masing-masing warga negara
menyerahkan kedaulatan dirinya kepada negara yang baru terbentuk itu agar negara
tersebut berdaulat sehingga dapat melindungi dan menjamin kehidupan mereka bersama.

Sarjana-sarjana yang sangat terkenal dalam teori perjanjian masyarakat adalah:

8
Soehino, 2000, Ilmu Negara, Jogjakarta, Penerbit Liberty, H. 6

7
a. Thomas Hobbes
b. John Locke
c. J.J Rousseau
d. Immanuel Kant9

2. Teori Organis

Konsepsi organis tentang hakikat da nasal mula negara adalah suatu konsep
biologis yang melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu alam. Negara dianggap atau
dipersamakan dengan makhluk-makhluk hidup (misalnya sebagai manusia atau binatang)

Penganut teori ini adalah Nicholas mengemukakan bahwa kehidupan corporal


dari negara disamakan dengan anatomi makhluk hidup, yaitu bahwa pemerintah dapat
disamakan sebagai tulang kerangka manusia, yakni sebagai berikut:

a. Undang-undang disamakan dengan urat syaraf


b. Raja (kaisar) disamakan dengan kepala
c. Para individu disamakan dengan dagingnya10

3. Teori Daluwarsa

Teori daluwarsa dikenal sebagai doktrin legitisme yang beranggapan bahwa


raja bertakhta bukan karena kekuasaan berdasarkan hak-hak ketuhanan (jure divino)
melainkan berdasarkan kebiasaan (jure consuetudinarjo) raja dan organisasinya yaitu
negara kerajaan monarki timbul karena adanya milik yang sudah lama ada atau sejak
awal sudah dimiliki, yang kemudian melahirkan hak milik.Raja bertakhta karena hak
milik yang didasarkan atas hukum kebiasaan.11

4. Teori Ketuhanan

Teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu itu terjadi atas
kehendak Tuhan. Suatu negara tidak atau belum akan terbentuk di muka bumi ini jika
tuhan belum memperkenankanya. Munculnya paham yang mengemukakan bahwa
kedaulatan negara itu berasal dari tuhan karena bagi orangnya beragama dan beriman,
Tuhan maha pencipta langit, bumi, serta segala isinya.

9
Lintje anna marpaung, ilmu negara, (Yogyakarta: andi (anggota IKAPI) 2018) H. 76
10
Ibid H. 83
11
Ibid H. 84

8
Penganut teori ini, antara lain:
a. Agustinus
b. Friedrich Julius
c. Thomas Aquino, dan sebagainya12

5. Teori kekuasaan atau kekuatan

Teori kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan atas


kekuasaan atau orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara. Artinya, karena
dengan kekuatanya itu ia berkuasa untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Kekuasaan itu adalah upaya dan ciptaan mereka yang paling kuat sekaligus
berkuasa, baik dengan kekuatan fisik, kekuatan ekonomi, politik, maupun sosial.

Teori ini didukung oleh:

a. Voltaire.
b. Marx.
c. Jellinek
d. Plato, dan sebagainya13

6. Teori Matriarchat Dan Patriarchat

Menurut teori ini asal mula terjadinya negara diawal dari kelompo-kelompok
manusia, yang pembentukannya sangat sederhana, yakni kelompok-kelompok manusia
dan keluarga. Teoei ini didukung oleh Wilken yakni tentang evolusi masyarakat, bahwa
semua bangsa dimuka bumi berkembang melalui 4 (empat) tingkat tertentu yakni. 14

1. promiscuiteit.

2. Martriarchat.

3. patriarchat.

4. parental.

12
Ibid. H. 84
13
Ibid. H. 85
14
M Solly Lubis, Ilmu Negara, Alumni, Bandung, H. 48-49

9
7. . Teori Alamiah

Teori alamiah (natural theory) tentang asal mula negara dikemukakan0leh


Aristoteles. Menurut beliau, negara adalah ciptaan alam. Kodrat manusia
membenarkanya adanya negara, karena manusia pertama-tama adalah mahklukn politik
(zoom politicion) dan baru kemudian menjadi makhluk sosial.

Selanjutnya yang dimaksud dengan (zoom politicion) ialah bahwwa manusia


baru menjadi manusia sempurna atau manusia beretika baik apabila manusia hidup
dalam suatu ikatan kenegaraan. Di luar negara, maka manusia hanya mengenal dual
alternatife, sebagai bintang atau dewa. Oleh karena itulah, maka manusia ditakdirkan
untuk hidup bernegara sesuai dengan kodratnya sehingga manusia berkeinginan untuk
memenuhi segala kebutuhannya dengan membentuk negara.15

15
Ibid.H 50-51

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan yaitu

Masa tahap asala mula negara ada 7 (tuju) yaitu:

1. Masa Yunani Kuno


2. Masa Romawi Kuno
3. Abad Pertengahan
4. Abad Renaissance
5. Abad Aukflarung
6. Masa Teori Positivisme
7. Masa Teori Modern

Teori-teori asal mula negara ada 6 (enam) yaitu:

1. Teori Perjanjian Masyarakat


2. Teori Organis
3. Teori Daluwarsa
4. Teori Ketuhanan
5. Teori Kekuasaan
6. Teori Matriarchat Dan Patriarchat

11
DAFTAR PUSTAKA

Isharyanto, Ilmu Negara, (Surakata: 0ase Pustaka, 2016)

Budiyono Kusumohamidjojo, Filsafat Hukum,( Jakarta, Penerbit Grasindo, 2004)

Soehino, Ilmu Negara,( Jogjakarta, Penerbit Liberty,2000)

Lintje Anna Marpang, Ilmu Negara, (Yogyakarta: Andi (Anggota IKAPI) 2018)

M Solly Lubis, Ilmu Negara, Alumni, Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai