Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Di bawah ini terlampir Standar Operasional Prosedur untuk pembuatan


simplisia. Silakan anda ganti isian dalam format dengan topik pembuatan sediaan
masing-masing kelompok.

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
Rimpang Temulawak Dataran
Rendah

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

(Sal Syadila Rizki ( Susi Rahmawati, (apt. Susilowati ,


Amalia ) S.Farm) S.Farm.,M.Sc.)

1. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu mengenali
keanekaragam simplisia yang digunakan sebagai obat tradisional.

2. Ruang Lingkup

Kingdom : Plantae
Genus : Curcuma
Famili : Zingiberaceae
Spesies : Curcuma xanthorrhiza
Nama latin : Rimpang Temulawak

Pemerian : berupa irisan rimpang, keping tipis, bentuk bulat atau agak jorong ,
ringan, keras, mudah patah, permukaan luar berkerut, warna coklat kuning
hingga coklat, bidang irisan melengkung tidak beraturan, tidak rata, sering
dengan tonjolan melingkar pada batas antara korteks dengan silinder pusat,
korteks sempit, bekas patahan berdebu; warna kuning jingga hingga coklat
jingga terang, bauk has aromatic, rasa tajam dan pahit.

Manfaat : sebagai antioksidan, anti inflamasi, mengatasi gangguan


pencernaan, untuk menghangatkan badan, merangsang produksi empedu,
mengatasi radang sendi, mencegah dan mengatasi infeksi, meningkatkan
napsu makan.

Kandungan : minyak atsiri, saponin, curcumin, alkaloid, flavonoid, dan


tannin.

3. Tanggung Jawab
1. Rizka Rahayu Ningsih : pengubahan bentuk , pengumpulan
bahan , penirisan
2. Sal Syadila Rizki Amalia : sortasi basah , pegumpulan bahan
3. Satrya Yudha Saputra : pengumpulan bahan, pengumpulan bahan
4. Tri Ajeng Handayani : sortasi kering , pengumpulan bahan
5. Hariyani : pengeringan , pengumpulan bahan
6. Natasya Rahma Syahputri : pengemasan , pengumpulan bahan
4. Referensi
Ghurroh kusumastuti, S.Farm.,Apt , Juni Purnomowati, S. Farm,.Apt
Farmakognosi Dasar . 2013 . SMK Farmasi . Surakarta
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid–19 terhadap Prekonomian Indonesia.
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling, 2(1), pp.146-153.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia edisi
II. 2017. Jakarta .

5. Dokumen terkait
- Formulir hasil pengujian ‘sesuai topik”
- Dokumen lain yang menjadi lampiran

6. Bagan alur praktikum


CARA KERJA PEMBUATAN SIMPLISIA

Penen rimpang Temulawak dengan membongkar rimpang dari dalam


tanah mengggunakan garpu/cangkul secara hati-hati agar simplisia
tidak
rusak, lalu dikumpulkan menjadi satu di dalam wadah yang sudah
tersedia.

Pisahkan rimpang Temulawak dengan kotoran yang menempel


(kotoran dapat berupa tanah, kerikil, tanaman yang busuk, gulma dan
tanaman lain). Tanah yang menempel pada rimpang dibersihkan
dengan dipukul pelan-pelan hingga tanah terlepas dari simplisia.
Kemudian daun-daun, batang, dan rimpang yang rusak dibuang.

Rendamlah rimpang Temulawak dalam bak pencucian selama 2-3 jam.


Selanjutnya rimpang dicuci sampai bersih. Setelah bersih rimpang
segera ditiriskan dalam rak peniris selama 1 hari. Penirisan sebaiknya
dilakukan di dalam ruangan atau di tempat yang tidak terkena matahari
langsung.

KeKeringkan di bawah sinar matahari dengan meletakkan simplisia yang


sudah dirajang tadi ke dalam tampah atau wadah. Kemudian, di tutupi
dengan menggunakan kain hitam (pastikan kain hitam tidak bersentuhan
dengan simplisia). Tempat pengeringan diupayakan di tempat yang
tidak memungkinkan masuknya kotoran atau benda lain, minimal 20-30
cm di atas tanah. Pengeringan dilakukan 3-4 hari sampai kadar air
mencapai 10%.

Setelah simplisia kering, lalu sortir simplisia berdasarkan kualitasnya,


penyortiran dilakukan dengan memisahkan simplisia yang kualitasnya
baik dengan simplisia yang rusak/gosong.

Kemas simplisia dengan memasukkan simplisia ke dalam


plastik/wadah yang sudah disediakan untuk menghindari penyerapan
kembali uap air oleh rimpang. Pengemasan hendaknya dilakukan
dengan hati-hati agar rimpang tidak hancur.

Simpan simplisia yang sudah dikemas, kemudian di simpan di


ruangan yang tidak lembab, bersih, bebas dari hama, suhu tidak
melebihi 300C, memiliki ventilasi yang baik, memiliki penerangan
yang cukup (terhindar dari sinar matahari langsung), dan terhindar
dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas simplisia.

7. Uraian Dasar Preparasi Sampel


Tahap Indikator capaian Referensi
Pengumpulan bahan Untuk mengumpulkan Kusumastuti dan
bahan simplisia yang purnomowati. 2013
akan kami gunakan dan
untuk menentukan
kualitas dan kuantitas
hasil simplisia
Sortasi basah Untuk memisahkan kotoran Kusumastuti dan
kotoran atau bahan bahan purnomowati.
asing bahan yang tua 2013
dengan yang muda atau
bahan yang ukuranya lebih
besar atau lebih kecil
Pencucian Untuk menghilangkan tanah Kusumastuti dan
dan pengotoran lainya yang purnomowati. 2013
melekat pada bahan
simplisia
Penirisan Untuk mengurangi atau Hanoatubun . 2020
menghilangkan kandungan
air dipermukaan bahan
Pengubahan bentuk Untuk mempermudah Kusumastuti dan
proses selanjudnya seperti purnomowati. 2013
pengeringan, pengemasan,
penyulingan minyak atsiri
dan penyimpanan
Pengeringan Mengurangi kadar air, Kusumastuti dan
untuk menjamin dalam purnomowati. 2013
penyimpanan, mencegah
pertumbuhan jamur, serta
mencegah terjadinya proses
atau reaksi enzimatik yang
dapat menurunkan mutu.
Sortasi kering memisahkan benda benda Kusumastuti dan
asing seperti bagian bagian purnomowati. 2013
tanaman yang tidak
diinginkan dan pengetoran
pengotoran lain yang masih
ada dan tertinggal pada
simplisia kering
Pengemasan dan Untuk menjaga simplisia Kusumastuti dan
Penyimpanan tetap baik terlindung dari purnomowati. 2013
sinar matahari, terlindung
dari gangguan serangga,
untuk melindungi isi pada
waktu pengangkutan

Anda mungkin juga menyukai