I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mampu membuat simplisia nabati dari tumbuhan obat dengan harapan kandungan zat
aktif tidak rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
II.
PENDAHULUAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani dan
simplisia pelikan atau mineral (Anonim, 1985).
Untuk menjamin mutu keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaannya
maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Untuk dapat memenuhi persyaratan
minimal tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu bahan baku simplisia,
proses pembuatan simplisia, serta cara pengepakan dan penyimpanannya (Agoes, 2007).
Pemilihan sumber tanaman sebagai bahan baku simplisia nabati merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh pada mutu simplisia termasuk dalam pemilihan bibit dan
pengolahan maupun jenis tanah tempat tumbuh tanaman. Selain itu, proses pemanenan
dan preparasi simplisia merupakan proses yang dapat memenuhi mutu simplisia dalam
berbagai artian yaitu komposisi senyawa, kontaminasi, dan stabilitas bahan (Laksana,
2010).
Tahapan dalam pembuatan simplisia yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan atau pengelolaan bahan baku
Kadar zat aktif dalam suatu simplisia antara lain tergantung pada bagian tanaman
pada saat panen, waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh. Jika pengolahan
simplisia tidak benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau
kemungkinan dapat menimbulkan toksik (Wallis, 1960).
2. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing
lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar tanaman
obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang rusak
serta pengotor lain yang harus dibuang atau dipisahkan (Laksana, 2010).
3. Pencucian
III.
IV.
CARA KERJA
Tumbuhan/ Bahan
- dilakukan sortasi basah terhadap tanah, kerikil, rumput-rumputan, bahkan
tumbuhan lain dan bagian tumbuhan rusak
Bahan Baku
- ditimbang dengan seksama sebanyak 250mg
- ditempatkan diatas nampan/baki
- dicuci dengan air mengalir hingga bersih
- dilakukan pengubahan bentuk
- dikeringkan sesuai jenis bagian tumbuhan dan kandungan zat aktif
- dilakukan sortasi kering, ditimbang
V.
DATA PENGAMATAN
Bahan
Daun Singkong
(Manihot ulisima folium)
Rimpang Kunyit
(curcuma domestica riziome)
Perlakuan
Ditimbang
Dicuci dengan air mengalir
Sortasi basah
Dilakukan perajangan
Keterangan
Sebanyak 250 gram
Pencucian hingga bersih
VI.
PEMBAHASAN
Kami melakukan percobaan farmakognosis ini untuk pertama kalinya.Pembagian
bahan simplisia dilakukan oleh dosen pengampu (Ibu Nur Amalia). Kelompok kami,
kelompok I (rhizoma / IIIB) mendapatkan 2 bahan simplisia, yaitu : daun singkong
(Manihot utilissima folium) dan rimpang kunyit (Curcuma domestica rhizoma).
Sedangkan kelompok 2 (rhizoma / IVB) mendapatkan rimpang jahe (Zingiber officinal
rhizoma) dan kulit buah jeruk (Citrus aurantifolia pericarpium).Kelompok 3 (cortex /
IIIB) mendapatkan herba seledri (Apium graveolen herbs) dan daun pepaya (Carica
papaya folium).Kelompok 4 (cortex / IVB) mendapatkan bunga terompet kuning (Datura
arboreaflos) dan daun kumis kucing (Ortosiphon folium).
Simplisia yang kami buat yaitu dari daun singkong dan rimpang kunyit, berikut
klasifikasinya:
Klasifikasi
Curcuma domestika
Manihot utilissima
Kerajaan
plantae
Plantae
Divisio
Spermatophyta
Spermatophyta
Sub-diviso
Angiospermae
Angiospermae
Kelas
Monocotyledoneae
Dicotyledonae
Ordo
Zingiberales
Euphorbiales
Famili
Zungiberaceae
Euphorbiaceae
Genus
Curcuma
Manihot
Species
Curcumadomestica Val.
Manihot utilisima
(Gembong, 1993)
Hal yang kami lakukan pertama kali adalah sortasi basah, yaitu pemilihan bahan
yang digunakan setelah pemanenan.Kami mengambil bahan yaitu rimpang kunyit
(Curcuma domestica rhizoma) yang telah disiapkan karena bahan daun singkong
(Manihot utilissima folium) belum didapatkan.Kami memilih rimpang kunyit yang
memiliki bentuk bagus, utuh dan berwarna bagus.Setelah itu, ditimbang sebanyak 250
gram.Lalu diletakkan pada nampan atau baki.
Kemudian bahan dicuci dengan air mengalir melalui keran, digosok sehingga
bagian kulit yang mudah mengelupas dapat terkelupas.Dilakukan pencucian untuk
membersihkan bahan atau tanaman menjadi bersih, tidak ada kotoran yang menempel
sehingga mengurangi kontaminasi dari bahan asing (luar) seperti tanah, hewan yang
menempel, debu, dan mikroorganisme.
Setelah dirasa cukup bersih, ditiriskan.Selanjutnya, dilakukan perubahan bentuk
(perajangan) yaitu pemotongan dengan pisau karena bahan yang digunakan adalah
()
100%
30
=
100%
250
= 12%
Perlakuan yang sama dilakukan pada daun singkong (Manihot utilissima folium)
dari perlakukan sortasi basah, penimbangan sebanyak 250 gram, dan pencucian.
Perubahan bentuk simplisia pada bahan ini adalah perajangan, dipisahkan dari tangakai
dan dipotong atau dirobek dengan tangan menjadi ukuran yang lebih kecil.Lalu, ditata
diatas nampan sampai rata.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan penjemuran dengan sinar matahari langsung dengan ditutupkan kain hitam diatas
simplisia.Pengeringan bahan daun singkong (Manihot utilissima folium) yang kami
lakukan adalah selama 3 hari. Pada hari Rabu, penjemuran dilakukan selama tiga
setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada hari Kamis pukul
07.50 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat pukul 11.15 WIB sampai
13.00 WIB.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 40 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia daun singkong
(Manihot utilissima folium).Yang kami dapatkan adalah 16% sesuai dengan perhitungan
dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari 10%.
()
100%
40
=
100%
250
= 16%
Perlakuan yang sama dilakukan pada rimpang jahe (Zingiber officinal
rhizoma)dari perlakukan sortasi basah, penimbangan sebanyak 250 gram, dan pencucian.
Perubahan bentuk simplisia pada bahan ini adalah pemotongan, dipotong menjadi ukuran
yang lebih kecil dengan pisau.Lalu, ditata diatas nampan dengan rapi.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia dan pengeringan menggunkan oven.Pengeringan
bahan rimpang jahe (Zingiber officinal rhizoma)yang kami lakukan adalah selama 3 hari
menggunakan sinar matahari langsung.Pada hari Rabu, penjemuran dilakukan selama
tiga setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada hari Kamis
pukul 10.20 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat pukul 11.15 WIB
= 12%
Perlakuan yang sama dilakukan pada kulit buah jeruk (Citrus aurantifolia
pericarpium) dari perlakukan sortasi basah dan pengupasan kulit buah dari buah,
penimbangan sebanyak 250 gram, dan pencucian. Perubahan bentuk simplisia pada
bahan ini adalah perajangan, dipotong atau dirobek dengan tangan menjadi ukuran yang
lebih kecil.Lalu, ditata diatas nampan.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia dan pengeringan menggunkan oven.Pengeringan
bahan kulit buah jeruk (Citrus aurantifolia pericarpium) yang kami lakukan adalah
selama 3 hari menggunakan sinar matahari langsung.Pada hari Rabu, penjemuran
dilakukan selama tiga setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB.
Pada hari Kamis pukul 10.20 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat
pukul 11.15 WIB sampai 13.00 WIB.Selanjutnya pengeringan menggunakan oven
dengan alasan cuaca yang tidak mendukung dan ketidaksanggupan kami menjemur serta
mengambil simplisia bila terjadi hujan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 80 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia kulit buah jeruk
(Citrus aurantifolia pericarpium).Yang kami dapatkan adalah 32% sesuai dengan
perhitungan dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari
10%.
()
100%
80
=
100%
250
= 32%
Perlakuan yang sama dilakukanpada herba seledri (Apium graveolens herbs)dari
perlakukan sortasi basah, penimbangan sebanyak 210 gram karena bahan yang
digunakan adalah sisaan dari yang kemaren, dan pencucian. Perubahan bentuk simplisia
pada bahan ini adalah pemotongan, dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil dengan
pisau.Lalu, ditata diatas nampan.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia.Pengeringan bahanherba seledri (Apium
graveolens herbs)yang kami lakukan adalah selama 3 hari menggunakan sinar matahari
langsung.Pada hari Rabu, penjemuran dilakukan selama tiga setengah jam yaitu pada
pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada hari Kamis pukul 10.20 WIB sampai 12.00
WIB dijemur.Dan pada hari Jumat pukul 11.15 WIB sampai 13.00 WIB.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 30 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia herba seledri
(Apium graveolens herbs).Yang kami dapatkan adalah 14.28% sesuai dengan
perhitungan dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari
10%.
()
100%
30
=
100%
210
= 14.28%
Perlakuan yang sama dilakukan pada daun pepaya (Carica papaya folium) dari
perlakukan sortasi basah dan pemisahan dari tangkai, penimbangan sebanyak 250 gram,
dan pencucian. Perubahan bentuk simplisia pada bahan ini adalah perajangan, dipotong
atau dirobek dengan tangan menjadi ukuran yang lebih kecil.Lalu, ditata diatas nampan
sampai rata.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia dan pengeringan menggunkan oven.Pengeringan
bahandaun pepaya (Carica papaya folium) yang kami lakukan adalah selama 3 hari
menggunakan sinar matahari langsung.Pada hari Rabu, penjemuran dilakukan selama
tiga setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada hari Kamis
pukul 10.20 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat pukul 11.15 WIB
sampai 13.00 WIB.Selanjutnya pengeringan menggunakan oven dengan alasan cuaca
yang tidak mendukung dan ketidaksanggupan kami menjemur serta mengambil simplisia
bila terjadi hujan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 70 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia daun pepaya
(Carica papaya folium).Yang kami dapatkan adalah 28% sesuai dengan perhitungan
dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari 10%.
()
100%
70
=
100%
250
= 28%
Perlakuan yang sama dilakukan pada bunga terompet kuning (Alamanda
cathardica flos) dari perlakukan sortasi basah dan pemisahan bunga dari tangkai,
penimbangan sebanyak 250 gram, dan pencucian.Perubahan bentuk simplisia pada bahan
ini adalah perajangan, dipotong atau dirobek dengan tangan menjadi ukuran yang lebih
kecil.Lalu, ditata diatas nampan sampai rata.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia dan pengeringan menggunkan oven.Pengeringan
bahanbunga terompet kuning (Alamanda cathardica flos)yang kami lakukan adalah
selama 3 hari menggunakan sinar matahari langsung.Pada hari Rabu, penjemuran
dilakukan selama tiga setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB.
Pada hari Kamis pukul 10.20 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat
pukul 11.15 WIB sampai 13.00 WIB.Selanjutnya pengeringan menggunakan oven
dengan alasan cuaca yang tidak mendukung dan ketidaksanggupan kami menjemur serta
mengambil simplisia bila terjadi hujan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 40 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia bunga terompet
kuning (Alamanda cathardica flos).Yang kami dapatkan adalah 16% sesuai dengan
perhitungan dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari
10%.
()
100%
40
=
100%
250
= 16%
Perlakuan yang sama dilakukan pada daun kumis kucing (Ortosiphon folium) dari
perlakukan sortasi basah, penimbangan sebanyak 250 gram, dan pencucian. Perubahan
bentuk simplisia pada bahan ini adalah perajangan, dipotong atau dirobek dengan tangan
menjadi ukuran yang lebih kecil.Lalu, ditata diatas nampan sampai rata.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan.Pengeringan yang kami
lakukan pada bahan ini adalah penjemuran dengan sinar matahari langsung yang
ditutupkan kain hitam diatas simplisia dan pengeringan menggunkan oven.Pengeringan
bahandaun kumis kucing (Ortosiphon folium) yang kami lakukan adalah selama 3 hari
menggunakan sinar matahari langsung.Pada hari Rabu, penjemuran dilakukan selama
tiga setengah jam yaitu pada pukul 10.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada hari Kamis
pukul 10.20 WIB sampai 12.00 WIB dijemur.Dan pada hari Jumat pukul 11.15 WIB
sampai 13.00 WIB.Selanjutnya pengeringan menggunakan oven dengan alasan cuaca
yang tidak mendukung dan ketidaksanggupan kami menjemur serta mengambil simplisia
bila terjadi hujan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Setelah kering, simplisia dikemas dengan kertas payung yang dilipat kemudian
ditimbang bobotnya, kami mendapatkan hasil bobot akhir sebanyak 40 gram dan ditutup
rapat dengan solatip.Terkahir dilakukan perhitungan rendemen simplisia daun kumis
kucing (Ortosiphon folium).Yang kami dapatkan adalah 16% sesuai dengan perhitungan
dibawah ini.Hasil ini adalah rendemen yang cukup baik karena lebih dari 10%.
()
100%
40
=
100%
250
= 16%
Pertanyaan:
1. Tuliskan nama latin dari simplisia berikut:
a. Kayu manis
b. Daun jambu biji
c. Kulit buah jeruk
2. Sebutkan tujuan pengelolaan pasca panen tumbuhan obat!
3. Sebutkan urutan proses pengelolaan pasca panen tumbuhan obat beserta tujuan dari masingmasing proses
4. Berikan satu contoh penanganan pasca panen untuk simplisia rimpang (rhizoma)!
Jawaban:
1. a. Cinnamomum ferum radix
b. Psidium guajava folium
c. Citrus aurantifolia perikarpium
- Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk menghilangkan air dari bahan dengan menggunakan
sinar matahari. Dengan mengurangi kadar air dapat mencegah timbulnya kapang dan
menurunkan reaksi enzimatik sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan mutu atau
perusakan simplisia.
- Sortasi kering
Tujuannya untuk memisahkan benda asing dan pengotor yang masih tertinggal.
- Pengepakan dan penyimpanan
Jenis kemasan yang digunakan berupa plastik, kertas maupun karung goni
sesuaidengan bahan simplisianya.
Daftar pustaka
Agoes.G., 2007, Teknologi Bahan Alam, ITB, Press Bandung.
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo, 1993, Taksonomi Umum ,Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Laksana, Toga, dkk., 2010, Pembuatan Simplisia Dan Standardisasi Simplisia, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Wallis, T.E., 1960, Text Book of Pharmacognosy, J & A Churchill Ltd, London.