1. Teks negosiasi diatas termasuk bagian penawaran
2. Teks debat dalam bentuk kalimat langsung: Tim Afirmasi: menurut saya para siswa tidak perlu membawa Hp kesekolah sebab akan mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar contohnya seperti bermain game, menonton video, bermain sosmed dan lainnya. Tim Oposisi: Saya tidak setuju bahwa siswa dilarang membawa Hp kesekolah. Tapi malah sebaliknya siswa dapat memanfaatkan hp untuk belajar dengan mencari materi-materi dari internet. Penggunaan hp dalam pembelajaran di kelas harus dalam pengawasan guru agar Hp digunakan dengan benar. Tim Netral: Menurut saya, membawa Hp kesekolah boleh-boleh saja jika digunakan untuk hal yang positif. Tapi di sisi lain membawa Hp kesekolah bisa membawa pengaruh buruk bagi siswanya jika digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan kepentingan untuk belajar. 3. Keistimewaan & keteladanan dari teks biografi tersebut adalah: Keistimewaan: beliau sebagai pendiri Perguruan Tinggi Nasional Taman Siswa dan menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Keteladanan: memiliki semangat juang yang tinggi. 4. Identifikasi teks biografi: Pronomina: Sayangya, ia harus kehilangan ayahnya yang meninggal dunia pada September 1950 karena terkena serangan jantung. Konjungsi temporal: ketika, setelah, lalu Verba mental: kehilangan Adjektiva: gemar, cerdas Verba material: menunggang, membaca, menjual, membiayai 5. Identifikasi puisi: Tema: gambaran kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup sesorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walau banyak rintangan yang dihadapi. Suasana: suasana yang penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi tapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tidak menganggap perjuangan tokoh. Imaji: - Ku mau tak seorang kan merayu (imaji pendengaran) - Tak perlu sedu sedan itu (imaji pendengaran) - Biar peluru menembus kulitku (imaji rasa) - Hingga hilang pedih peri (imaji rasa) Makna puisi: - Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas kebenaran pilihan yang diyakininya - Keberanian dalam berjuang meski banyak resiko yang dihadapi. Termasuk resiko kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh - Semangat yang tak pernah padam