201610110311263
HUKUM KETENAGAKERJAAN
PERTEMUAN 1
Setelah hukum perhambaan, muncul hukum Rodi, yang dalam praktiknya juga
tidak jauh berbeda dengan perbudakan. Pada hukum Rodi, masyarakat dipaksa
untuk bekerja demi kepentingan penguasa. Salah satu wujud kekejaman dari
hukum Rodi di zaman penjajahan Belanda ini adalah pembangunan jalan
Daendels sejauh 1000 km yang menghubungkan antara Panarukan di Jawa
timur dengan Anyer di Banten.
Orde lama
Ketika memasuki masa kemerdekaan, kondisi buruh dan tenaga kerja di
Indonesia mengalami perbaikan. Pemerintah Orde Lama yang berada di bawah
kepemimpinan Presiden Soekarno mengeluarkan beberapa aturan yang
memberi perlindungan kepada para tenaga kerja. Sebagai buktinya, beberapa
aturan yang pernah dirilis antara lain adalah:
Orde Baru
Pada masa Orde Baru, pemerintah berusaha untuk meningkatkan
pembangunan dengan tetap menjaga stabilitas nasional. Hasilnya, lahirlah
aturan yang disebut dengan Hubungan Industrial Pancasila atau Hubungan
Perburuhan Pancasila. Sesuai dengan namanya, aturan ini dibuat dengan
berlandaskan pada Pancasila. Di lapangan, ada lembaga bipartit, tripartit, serta
kesepakatan kerja bersama yang keanggotaannya diambil dari pihak-pihak
terkait.
Masa reformasi
Pada masa reformasi, peraturan terkait perburuhan dan ketenagakerjaan
mengalami perubahan secara dinamis. Apalagi, terjadi pergantian
pemerintahan dalam kurun yang singkat, mulai dari Pemerintahan Presiden
B.J. Habibie (1998-1999), Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001),
Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004), hingga Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintah pada rentang 2004-2014.
Presiden Habibie pada awal kepemimpinannya meluncurkan Keputusan
Presiden Nomor 83 Tahun 1998 yang memberi perlindungan hak
berorganisasi. Selain itu, ada pula ratifikasi aturan ILO terkait usia minimum
untuk bekerja. Tidak ketinggalan, pada masa pemerintahan ini juga
diluncurkan perpu yang mengatur tentang pengadilan HAM.
Sementara itu, pada masa Pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid,
dilakukan perlindungan terhadap para pekerja atau serikat buruh. Upaya
perlindungan itu dilakukan dengan peluncuran UU nomor 21 Tahun 2000
Tentang Serikat Pekerja. Selain sebagai upaya perlindungan, UU ini juga
dipakai sebagai sarana untuk memperbaiki iklim demokrasi saat itu.
Selanjutnya, pada masa Pemerintahan Presiden Megawati, aturan hukum
perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia mengalami perubahan drastis.
Alasannya adalah peluncuran UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Keberadaan UU ini menjadi pengganti dari 15 aturan
ketenagakerjaan yang sebelumnya telah ada.
Keberadaan UU Ketenagakerjaan tersebut juga menjadi landasan atas
keluarnya aturan perundang-undangan lain di masa Pemerintahan Megawati.
Terdapat 2 UU yang dibuat dengan berdasarkan UU Ketenagakerjaan, yakni
UU Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial serta UU Nomor 39 Tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia di Luar Negeri.
Buku III Titel 7A Kitab Undang ‐ Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan
Buku II Titel 4Kitab Undang ‐ Undang Hukum Dagang (KUHD).