Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tahun Pelajaran 2020/2021

A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMK Swasta Maranatha Sidikalang
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda
Motor Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda
Motor Kelas/Semester : XII TBSM / 5 (Gasal)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit

B. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD):


1. Kompetensi Inti
a. Sikap
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja semua bidang keahlian pada tingkat teknis, spesifik, detail dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional
b. Pengetahuan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja semua bidang keahlian
c. Ketrampilan
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
2. Kompetensi Dasar
a. KD pada KI-3
 Memahami undang-undang ketenagakerjaan
b. KD pada KI-4
 Mengimplementasikan undang-undang ketenaga kerjaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:


1. Indikator KD pada KI-3
a. Menyebutkan isi undang-undang ketenagakerjaan
b. Menginteprestasikan isi undang-undang ketenaga kerjaan
c. Menjelaskan undang-undang ketenaga kerjaan
2. Indikator KD pada KI-4
a. Melaksanakan undnag-undang ketenaga kerjaan
b. Mengimplementasikan undang-undang ketenaga kerjaan
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
1. Menyebutkan isi undang-undang ketenagakerjaan dengan santun
2. Menginteprestasikan isi undang-undang ketenaga kerjaan dengan teliti
3. Menjelaskan undang-undang ketenaga kerjaan dengan teliti
4. Melaksanakan undnag-undang ketenaga kerjaa dengan sunguh-sungguhn
5. Mengimplementasikan undang-undang ketenaga kerjaan dengan teliti

E. Materi Pembelajaran:
Keberadaan buruh dan tenaga kerja menjadi faktor yang krusial dalam dunia
industri. Tanpa buruh, pemilik usaha tidak bisa menjalankan bisnisnya dengan baik. Di
sisi lain, buruh juga tidak bisa bertindak seenak hatinya ketika melaksanakan kewajiban
di tempat kerja. Oleh karena itu, perlu ada hukum yang secara khusus mengatur
hubungan antara pemilik usaha dengan para buruh dan tenaga kerja. Apalagi, Indonesia
merupakan negara yang berlandaskan hukum, semua aturan yang menyangkut hak dan
kewajiban warga negara harus memiliki hukum tertulis yang jelas.
Landasan utama hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia tidak
lain adalah Undang-Undang Dasar 1945. Lewat UUD 1945, setiap warga negara berhak
memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang layak. Oleh karena itu, hukum
perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia harus dipatuhi oleh semua warga negara.
SEJARAH PERKEMBANGAN UU KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia sudah ada sebelum
masa kemerdekaan. Hanya saja, pihak yang mengeluarkan hukum tersebut bukan
Pemerintah Indonesia, tapi penjajah Belanda. Setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan, hukum terkait ketenagakerjaan dikeluarkan oleh pemerintah.
Dalam perjalanannya, hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia
mengalami berbagai perubahan. Perubahan itu dimulai dari era penjajahan Belanda
yang memberlakukan hukum perbudaan, era orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
 Zaman Belanda
Pada zaman penjajahan Belanda, terdapat 4 hukum perburuhan dan
ketenagakerjaan yang diberlakukan. Empat hukum tersebut adalah perbudakan,
perhambaan, kerja rodi, dan Poenale Sanctie.
1. Hukum yang pertama adalah perbudakan. Pada masa ini, masyarakat Indonesia
yang menjadi budak tidak memiliki hak apapun, termasuk hak hidup. Beberapa
aturan yang dibuat terkait perbudakan pada masa ini antara lain adalah peraturan
pendaftaran budak, pajak atas kepemilikan budak, ataupun penggantian nama untuk
para budak.
2. Berikutnya adalah hukum perhambaan. Sekilas, hukum ini memiliki kesamaan
dengan perbudakan, hanya saja agak lebih ringan. Seorang hamba, menurut hukum
ini, merupakan barang jaminan karena adanya utang yang belum bisa dilunasi.
Alhasil, selama utangnya belum lunas, seorang hamba bakal terus mengabdi
kepada majikan.
3. Setelah hukum perhambaan, muncul hukum rodi, yang dalam praktiknya juga tidak
jauh berbeda dengan perbudakan. Pada hukum rodi, masyarakat dipaksa untuk
bekerja demi kepentingan penguasa. Salah satu wujud kekejaman dari hukum rodi di
zaman penjajahan Belanda ini adalah pembangunan Jalan Daendels sejauh 1.000
km yang menghubungkan antara Panarukan di Jawa Timur dengan Anyer di Banten.
4. Poenale Sanctie menjadi hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia yang
berlaku setelah hukum rodi. Kemunculan hukum ini diawali dengan adanya
Agrarische Wet alias Undang-Undang Agraria pada tahun 1970. Pada masa ini,
muncul banyak perusahaan perkebunan swasta berskala besar. Oleh karena itu,
hukum yang mengatur perburuhan berperan sentral. Pada awalnya, pada
Poenale Sanctie diberlakukan Politie Straaf reglement alias Peraturan Pidana Polisi.
Peraturan ini lebih menitikberatkan pada kepentingan majikan, dan akhirnya dihapus
pada tahun 1879. Keberadaannya digantikan oleh Koeli Ordonantie (1880) yang
kemudian dikenal dengan nama Poenale Sanctie.
Dalam hukum terbaru ini, Pemerintah Belanda melarang adanya pemaksaan,
ancaman, atau pemerasan dalam hubungan perburuhan. Selain itu, perjanjian antara
buruh dan majikan harus dilakukan secara tertulis pada rentang waktu tertentu. Ketika
aturan ini dilanggar, bakal ada sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggarnya, baik
majikan ataupun buruh.
 Orde Lama
Ketika memasuki masa kemerdekaan, kondisi buruh dan tenaga kerja di
Indonesia mengalami perbaikan. Pemerintah Orde Lama yang berada di bawah
kepemimpinan Presiden Soekarno mengeluarkan beberapa aturan yang memberi
perlindungan kepada para tenaga kerja. Sebagai buktinya, beberapa aturan yang
pernah dirilis antara lain adalah:
1. UU Nomor 33 Tahun 1947 Tentang Kecelakaan Kerja
2. UU Nomor 12 tahun 1948 Tentang Kerja
3. UU Nomor 23 Tahun 1948 Tentang Pengawasan Perburuhan
4. UU Nomor 21 Tahun 1954 Tentang Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dan
Majikan
5. UU Nomor 22 Tahun 1957 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
6. UU Nomor 18 Tahun 1956 Tentang Persetujuan Konvensi ILO Nomor 98 mengenai
Dasar-dasar dari Hak Untuk Berorganisasi dan Berunding Bersama
7. Permenaker No. 90 Tahun 1955 Tentang Pendaftaran Serikat Buruh
 Orde Baru
Pada masa Orde Baru, pemerintah berusaha untuk meningkatkan
pembangunan dengan tetap menjaga stabilitas nasional. Hasilnya, lahirlah aturan yang
disebut dengan Hubungan Industrial Pancasila atau Hubungan Perburuhan Pancasila.
Sesuai dengan namanya, aturan ini dibuat dengan berlandaskan pada Pancasila. Di
lapangan, ada lembaga bipartit, tripartit, serta kesepakatan kerja bersama yang
keanggotaannya diambil dari pihak-pihak terkait.
 Masa Reformasi
Pada masa reformasi, peraturan terkait perburuhan dan ketenagakerjaan
mengalami perubahan secara dinamis. Apalagi, terjadi pergantian pemerintahan dalam
kurun yang singkat, mulai dari Pemerintahan Presiden B.J. Habibie (1998-1999),
Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001), Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-
2004), hingga Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintah pada
rentang 2004-2014. Presiden Habibie pada awal kepemimpinannya meluncurkan
Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 yang memberi perlindungan hak
berorganisasi. Selain itu, ada pula ratifikasi aturan ILO terkait usia minimum untuk
bekerja. Tidak ketinggalan, pada masa pemerintahan ini juga diluncurkan perpu yang
mengatur tentang pengadilan
HAM.
Sementara itu, pada masa Pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid,
dilakukan perlindungan terhadap para pekerja atau serikat buruh. Upaya perlindungan
itu dilakukan dengan peluncuran UU nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja.
Selain sebagai upaya perlindungan, UU ini juga dipakai sebagai sarana untuk
memperbaiki iklim demokrasi saat itu.
Selanjutnya, pada masa Pemerintahan Presiden Megawati, aturan hukum
perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia mengalami perubahan drastis. Alasannya
adalah peluncuran UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Keberadaan
UU ini menjadi pengganti dari 15 aturan ketenagakerjaan yang sebelumnya telah ada.
Keberadaan UU Ketenagakerjaan tersebut juga menjadi landasan atas
keluarnya aturan perundang-undangan lain di masa Pemerintahan Megawati. Terdapat
2 UU yang dibuat dengan berdasarkan UU Ketenagakerjaan, yakni UU Nomor 2 Tahun
2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial serta UU Nomor 39
Tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

F. Pendekatan, Strategi dan Metode:


1. Pendekatan : Saintifik
Menggunakan pendekatan ini dikarenakan pada akhirnya
siswa dituntut untuk menemukan/melaksanakan suatu prodak
barang/jasa, dengan pembelajaran 5m (Mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan)
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
Model ini digunakan karena setelah selesai pembelajaran teori
siswa langsung dihadapkan dengan praktik yang mana siswa
diharapkan menemukan sendiri, dengan demikian siswa akan
mengingat materi tersebut dalam jangka waktu yang lama
dikarenakan siswa menemukan sendiri
3. Strategi dan Metode : Ceramah, diskusi dan inkuiri
Diharapkan dengan diskusi dan inkuiri siswa mampu
mempunyai pemahaman yang sama tentang pembelajaran
Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor, sehingga semua siswa
menjadi siswa yang produktif dan kreatif.

G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 7 (6 x 45 Menit)
Tahapan Alokasi
NO Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan Awal.  Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 30
untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, Menit
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
Memahami undang-undang ketenagakerjaan
 Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang
telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan
dengan materi baru yang akan dipelajari
 Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
Memahami undang-undang ketenagakerjaan
 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab
tentang manfaat proses pembelajaran
 Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
2. Kegiatan Inti  Mengamati 210
a. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari- Menit
hari yang berkaitan dengan Memahami undang-undang
ketenagakerjaan
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang metode
perakitan produk barang / jasa sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik
c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya
bersahabat/komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu,
dan tanggung jawab
d. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
mengamati
 Menanya
a. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik dan
menantang untuk didalami
b. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Memahami
undang-undang ketenagakerjaan
 Mengumpulkan Informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan Memahami undang-undang ketenagakerjaan
b. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan
Kegiatan di buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
XII dan mencari sumber belajar lain
c. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku
Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII dan referensi
lain
d. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik
dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta
didik, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
e. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang
dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan
 Mengasosiasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis
Memahami undang-undang ketenagakerjaan dalam
masalah sehari-hari
b. Guru kepada peserta didik agar membentuk sebuah
kelompok seperti yang telah dibagi pada pertemuan
pertama untuk mendiskusikan Memahami undang-
undang ketenagakerjaan
c. Guru membimbing peserta didik pada setiap kelompok
dalam melakukan diskusi
 Mengomunikasikan
a. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil
pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan
atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi
atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa
yang dipelajari mengenai Memahami undang-undang
ketenagakerjaan
b. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan,
tambahan informasi, atau melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya
c. Membuat rangkuman materi dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Kegiatan  Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi 30
Penutup pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong Menit
peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan YME
 Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat
proses pembelajaran yang telah dilakukan
 Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran
dan hasil telaah individu maupun kelompok
 Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan
pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang
telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau
sumber informasi lainnya
 Guru menyampaikan kegiatan tindak lanjut untuk
pertemuan berikutnya.

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran:


1. Alat : Laptop
2. Bahan : LCD / Proyektor
3. Media : Power Point

I. Sumber Belajar:
1. Buku paket
2. Buku lain yang relevan
3. Buku Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor XII

J. Penilaian Pembelajaran:
1. Teknik Penilaian
Kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Instrumen Penilaian:
Pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap

Penilaian Sikap
Teknik Waktu Instrumen
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Penilaian Penilaian Penilaian
a. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
b. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
c. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
d. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas
b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum
ajeg/konsisten
c. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Kompetensi Penilaian Penilaian Instrumen
a. Menyebutkan isi Tes Uraian 1) Apakah yang dimaksud
undang-undang dengan undang-undang
tertulis
ketenagakerjaan ketenagakerjaan!
b. Menginteprestasikan 2) Sebutkan 3 undang-
isi undang-undang undang
ketenaga kerjaan ketenagakerjaan!
c. Menjelaskan undang- 3) Apakah yang
undang ketenaga dimaksudkan dengan
kerjaan PHK!
d. Melaksanakan 4) Jelaskan perbedaan
undnag-undang undang-undang
ketenaga kerjaan ketenagakerjaan masa
orde baru dengan masa
e. Mengimplementasikan
reformasi!
undang-undang
5) Sebutkan dan jelaskan 3
ketenaga kerjaan
isi undang-undang
ketenagakerjaan!

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan:


a. Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peerta didik
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar .
b. Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik
sudah mencapai KKM, tetapi peserta didik belum puas dengan hasil
belajar yang dicapai.

Sidikalang, 2020
Kepala SMKS Marantha Sidikalang Guru Mata pelajaran

Anggiat Situmorang, S.Pd Redikson Simbolon, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai