Untuk negara Indonesia sendiri, hukum ketenagakerjaan melewati beberapa fase waktu
yang dimulai sejak abad 120 SM. Sejak dulu Indonesia sudah mengenal budaya sistem
gotong royong. Sistem pada gotong royong menunjukkan adanya sistem pengarahan
substitusi tenaga kerja dari luar kalangan kelarga untuk mengisi kekurangan tenaga. Hal
ini dilakukan masyarakat Indonesia tanpa adanya harapan pamrih. Nilai luhur yang
terdapat pada budaya gotong royong memunculkan adanya kebaikan, kebajikan, dan
hikmah tersendiri bagi masyarakat tersebut. Gotong royong merupakan dasar awal
hukum ketenagakerjaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
5. Memberikan posisi yang seimbang antara buruh atau pekerja dan pengusaha.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia maka secara langsung menurut yuridis telah
meniadakan Krida pertama hingga krida ketiga lenyap. Sedangkan pada krida keempat
dan krida kelima memiliki beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Zaman Penjajahan
a. Zaman Perbudakan
Legalisasi: sebuah aturan yang dikenal sebagai Black Code diambil
dari Jean-Baptiste Copbert (1619-1683) sebagaimana yang dikutip
oleh Joni Bambang, dengan instrumen hukum ia memasukkan
perbudakan ke dalam sistem legal. Perdagangan budak trans-
atlantik, dan moment itu oleh PBB diperingati sebagai titik awal
penghapusan perbudakan di dunia. Untuk wilayah Nusantara pada
tahun 1811-1816, bersamaan dengan masa pendudukan Inggris
dengan tokohnya Thomas Stanford Raffles yang dikenal
sebagai anti perbudakan. Ia kemudian mendirikan The Java
Benevolent Institution pada tahun 1816 semacam lembaga dengan
tujuan penghapusan perbudakan. Perbudakan berangsur hilang
ditandai
dengan beralihnya hubungan perbudakan menjadi perhambaan.
b. Zaman Penjajahan
Rodi yang berlangsung di Indonesia digolongkan dalam beberapa
golongan, yaitu sebagai berikut:
1) Rodi-gubernemen, yaitu rodi untuk kepentingan
gubernemen dan para pegawainya (herendienst);
2) Rodi perseorangan, yaitu rodi untuk kepentingan kepala
dan pembesar-pembesar Indonesia (persoonlijke
diensten);
3) Rodi desa, yaitu rodi untuk kepentingan desa (diensten).
Hal-hal penting yang tercatat dalam sejarah pada masa orde lama yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan antara lain:
Pada masa pemerintahan ini, beberapa usaha dilakukan untuk memperbaiki iklim
investasi, menuntaskan masalah pengangguran,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi kebijakan di bidang ketenagakerjaan.
Sehubungan dengan hal di atas, kurang mendapat
dukungan kalangan pekerja atau buruh. Beberapa aturannya adalah
sebagai berikut:
Undang-
Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Buruh, Undang-
Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan
Undang-Undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI).
https://eprints.umm.ac.id/94518/2/BAB%20II.pdf