Anda di halaman 1dari 2

Nomor : 595/V-01/0323 Bandung, 28 Maret 2023

Hal : Pelayanan Obat Kronis di FKRTL sesuai


Permenkes No. 03 Tahun 2023

Yth. Direktur/Karumkit/Pimpinan FKRTL Mitra BPJS Kesehatan


di
Bandung

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini
dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS di FKRTL yang Bapak /
Ibu pimpin.
Sehubungan dengan implementasi Permenkes No. 03 Tahun 2023 yang telah
berlaku 14 hari sejak diundangkan pada tgl. 09 Januari 2023, bersama ini kami
sampaikan perihal pelayanan obat kronis pasien peserta JKN sebagai berikut:
1. Permenkes No. 03 Tahun 2023 Pasal 40:
(1) Obat penyakit kronis di FKRTL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)
huruf d diberikan untuk 30 (tiga puluh) hari sesuai indikasi medis untuk setiap kali
kedatangan.
(2) Tarif Non INA-CBG untuk obat penyakit kronis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibayarkan untuk pemberian obat kronis paling banyak 23 (dua puluh tiga) hari.
(3) Untuk obat penyakit kronis tertentu yang bentuk sediaannya tidak dapat dibagi,
pembayaran tarif Non INA-CBG diberlakukan untuk pemberian proporsional 23 (dua
puluh tiga) hari.
(4) Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus tercantum pada
Formularium Nasional.
2. Pemberian Obat Penyakit Kronis sebagaimana poin 1 diatas diberikan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan dan diberikan untuk kebutuhan 30 (tiga puluh) hari. Obat dapat
diberikan melalui instalasi farmasi di FKRTL atau apotek obat kronis yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan.
3. Untuk pelayanan obat kronis yang dilayani baik oleh instalasi farmasi di FKRTL atau
apotek obat kronis, pembayaran tarif Non INA-CBG diberlakukan untuk pemberian
proporsional 23 (dua puluh tiga) hari.
4. Untuk obat penyakit kronis tertentu yang bentuk sediaannya tidak dapat dibagi
(seperti injeksi, spray, inhalasi, dan lain-lain), pembayaran tarif Non INA-CBG
dibayarkan secara proporsional untuk 23 (dua puluh tiga) hari dari harga obat yang
ditetapkan oleh Menteri (sudah termasuk faktor kefarmasian).
Sebagai contoh:
a. Pasien penderita diabetes melitus mendapat resep Analog Insulin Prandial Inj
100 IU/mL, Flexpen 3 mL dengan dosis 10 IU untuk 30 hari dengan harga
penetapan Kemenkes adalah 90.314, maka:
Perhitungan pembayaran klaim BPJS Kesehatan adalah:
23/30 x (Rp. 90.314 x 1 flexpen x 1,26) = Rp. 87.243
b. Pasien penderita Asma mendapat resep Spiriva inh untuk 30 hari dengan harga
penetapan Kemenkes adalah 449.450, maka:
Perhitungan pembayaran klaim BPJS Kesehatan adalah:
23/30 x (Rp. 449.450 x 1 unit x 1,21) = Rp. 416.939
5. Sebagaimana poin 3 tersebut diatas, maka bagi FKRTL yang telah melakukan
Perjanjian Kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk Pelayanan Obat Kronis agar
melakukan pelayanan obat sepenuhnya di Instalasi Farmasi FKRTL dengan
pemberian sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari masuk dalam tarif INA-CBG dan
pemberian 23 (dua puluh tiga) hari yang dibayarkan dengan tarif Non INA-CBG.
6. Untuk program iterasi obat kronis maka pelayanan iterasi Bulan ke-2 dan ke-3 tidak
dilakukan perhitungan proporsional.
7. Bagi FKRTL yang belum melaksanakan Pelayanan Obat Kronis agar tetap
memberikan pelayanan obat sesuai kebutuhan pasien dan segera mengajukan
kerja sama pelayanan obat kronis di Instalasi Farmasi untuk mendukung terciptanya
pelayanan kesehatan satu atap yang komprehensif.

Demikian kami sampaikan, agar dapat menjadi perhatian dalam pemberian


pelayanan obat kronis khususnya bagi peserta JKN. Atas perhatian dan kerja sama yang
baik diucapkan terima kasih.
Kepala

$$

Muhammad Fakhriza
RP/mt/PK.00

Anda mungkin juga menyukai