Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farel Umar Faza

Kelas : X TME 1
No : 11

Burung Perkutut

Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae,


dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi
tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya.
Perkutut jawa (sering kali di sebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21
cm). Tubuh ramping, ekor panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus,
punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris
dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil.
Makan di permukaan tanah. Kadang berkumpul untuk minum di sumber air. Sarang
berbentuk datar tipis dari ranting-ranting. Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Berbiak bulan
Januari-September. Suara perkutut jawa relatif kecil dan tipis jika di bandingkan dengan jenis
perkutut thailand atau acapkali di sebut dengan perkutut bangkok.

Di habitat asalnya, burung perkutut hidup berpasangan atau kelompok kecil. Biasanya
mencari makan di permukaan tanah dan kadang berkumpul untuk minum disumber air.
Sarangnya berbentuk datar dan tipis dari ranting-ranting pohon yang sudah kering.

Burung perkutut yang di pelihara sebagai klangengan (peliharaan) oleh kebanyakan


penghobi biasanya di beri makan hanya berupa biji-bijian saja seperti milet putih, milet
merah, jewawut, gabah berukuran kecil dan sedikit ketan hitam. Terkadang ada juga
penghobi yang memberi pakan tambahan berupa canary seed, biji godem dan biji sawi serta
pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa tulang sotong. Selain pemberian pakan seperti
yang di sebutkan di atas, burung perkutut yang di pelihara di sangkar juga memerlukan
penjemuran di bawah sinar matahari langsung untuk menjaga kesehatannya. Para penghobi
biasanya menjemur perkutut kesayangannya di tiang kerekan dengan ketinggian sekitar 7
meter.

Masyarakat Jawa masih percaya dengan mitos-mitos tentang burung perkutut.


Menurut kepercayaan masyarkat Jawa burung perkutut yang dirawat dengan baik akan
mendatangkan keberuntungan. Tetapi, jika burung perkutut tidak dirawat dengan baik akan
mendatangkan kesialan.

Secara logika mitos tersebut benar, jika burung perkutut tidak dirawat maka burung
akan sakit. Salah satu penyakit burung yang berbahaya bagi manusia adalah flu burung yang
bisa menyebabkan kematian. Dan jika burung perkutut dirawat dengan baik maka burung
perkutut akan menghasilkan suara merdu yang dapat menambah ketenangan dan kenyamanan
dii rumah.
Burung perkutut merupakan salah satu burung warisan nenek moyang yang harus kita
lestarikan, meskipun burung perkutut bukan burung langka. Hal ini sangat penting karena
generasi berikutnya juga akan merasakan hidup di Bumi.

Anda mungkin juga menyukai