Anda di halaman 1dari 1

Sejarah turunnya Al Quran Turunnya Surat Al-Alaq ayat 1-5 menjadikan awal dari kenabian

Muhammad. Selain itu, waktu turunnya Al Quran juga menjadi awal penyebaran agama Islam. Al
Quran diturunkan dalam dua cara, yaitu: Al Quran diturunkan secara lengkap di malam Lailatulqadar
dari Lauh Mahfudz ke langit dunia Usai diturunkan ke langit dunia, Al Quran diturunkan ke Nabi
Muhammad secara bertahap Selain itu, sejarah turunnya Al Quran dibagi menjadi dua periode, yaitu
periode Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Al Quran pertama kali
diturunkan di Gua Hira, sebelah utara Mekkah, pada 17 Ramadan 610 M.

Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (paham terkait
keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada periode ini, terdapat 86 surat yang
diturunkan selama 12 tahun lima bulan. Baca juga: Waraqah bin Naufal, Imam Nasrani yang
Memastikan Kenabian Muhammad Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan
dengan muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan
Islam), dan hukum Islam. Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad ini, terdapat 28 surat
yang diturunkan selama sembilan tahun sembilan bulan. Ayat Al Quran yang terakhir diturunkan
adalah surat Al-Maidah ayat 5.

PEBUKUAN AL-QUR’AN

Ketika wahyu pertama kali diturunkan, Rasulullah, yang tidak bisa membaca dan menulis,
membacakannya kepada para sahabat. Oleh karena itu, saat pertama kali Al Quran diturunkan, tidak
langsung dibentuk kitab seperti sekarang ini. Setelah dibacakan Nabi Muhammad, ayat Al Quran ada
yang dihafalkan, ada yang langsung ditulis. Ayat Al Quran yang turun ditulis di berbagai tempat,
seperti di pelepah pohon kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit bintang, kayu, pelana, hingga
potongan tulang binatang.

Selepas Nabi Muhammad wafat pada 632, umat Muslim dipimpin oleh Abu Bakar sebagai khalifah
bagi umat Islam. Dalam pemerintahan Abu Bakar, banyak terjadi gejolak berupa pemberontakan dan
ekspansi wilayah yang menimbulkan pertempuran. Akibatnya, banyak para penghafal Al Quran yang
gugur. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya Al Quran. Oleh karena itu, Umar bin
Khattab merasa perlu untuk membukukan Al Quran dan mengusulkannya kepada Khalifah Abu
Bakar. Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid bin Tsabit untuk memimpin proyek pembukuan
Al Quran. Usai Al Quran berhasil dibukukan, kemudian dilakukan standarisasai pada masa
pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan.

Selain itu, karena banyak terjadi perbedaan dialek di kalangan umat Islam, Khalifah Utsman
memerintahkan untuk diseragamkan. Al Quran yang sekarang ini dijadikan pedoman menggunakan
cara penulisan Utsman atau Rasm Utsmani.

Anda mungkin juga menyukai