Anda di halaman 1dari 6

NUZULUL QURAN

Dosen Pengampu : Ade Yusuf Mujaddid, M.Ag

Disusun oleh kelompok 3


Rizki Rangga Sufendra (1605036015)
Cindy Ega Pratiwi (1605036004)
Reza Indriani
Nina Aina Maftuha

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
2016/2017
A. LATAR BELAKANG
1

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

Al Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam yang telah Allah
wahyukan kepada Nabi Muhammad SWT melalui perantara nya malaikat
Jibril. Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang sangat
penting untuk kita pelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran
diturunkan, dan alangkah baiknya sebelum kita memperlajari lebih dalam
ilmu ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran, kita harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana awal mula Al-Quran diturunkan, bagaimana
tahap-tahapnya serta bagaimana manusia mampu mengambil hikmah dari
awal mula proses turunya Al-Quran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Nuzulul Quran ?
2. Bagaimana proses atau tahap penurunan Al-Quran ?
3. Bagaimana proses pembukuan Al-Quran sampai bisa seperti
sekarang?
4. Apa saja hikmah dari diturunkanya Al-Quran secara bertahap?

C. PEMBAHASAN
PENGERTIAN NUZULUL QURAN
Nuzul Al-Quran atau Nuzulul Quran berasal dari kata nazala berarti
meluncur dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Lafadz Nuzul
secara bahasa berarti menetap di satu tempat atau turun dari tempat
yang tinggi.
Pengertian Nuzulul Quran secara istilah adalah Peristiwa diturunkannya

wahyu Allah SWT (AL-Quran) kepada Nabi Muhammad SAW melalui


perantara Malaikat Jibril as secara bertahap.

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

TAHAP TAHAP TURUNNYA AL QURAN


Tahap-tahap diturunkannya Al-Quran ada tiga fase atau tahap seperti yang
akan dijelaskan berikut dengan dalil, dan cara-cara turunnya :
1. Tahapan Pertama
Al-quran diturunkan / ditempatkan ke Lauh Mahfudh pada malam Lailatul
Qodar, . Lauh Mahfudh yakni, suatu tempat dimana manusia tidak bisa
mengetahuinya secara pasti. Dalil yang mengisyaratkan bahwa Al-quran itu
ditempatkan di Lauh mahfudh itu ialah keterangan Firman Allah SWT dalam
QS. Al Buruj : 21-22 yang berarti : Bahkan ( Yang didustakan mereka ) itu ialah
al-Quran yang mulia yang tersimpan di lauh mahfudh.
2. Tahapan kedua
Al-Quran turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul izzah di Langit dunia. Jadi,
setelah berada di Lauh Mahfudh, Kitab Al-Quran itu turun ke Baitul Izzah di
Langit Dunia atau Langit terdekat dengan bumi. Banyak dalil yang
menerangkan penurunan Al-Quran tahapan kedua ini, baik dari ayat AlQuran ataupun dari Hadits
diantaranya sebagai berikut :
- Sesungguhnya Kami telah menurunkan-Nya ( Al-quran ) pada malam kemuliaan

( QS. Al-Qadr : 1 )
- Sesungguhnya Kami menurunkan-Nya ( Al-quran ) pada suatu malam yang
diberkahi. ( QS. Ad-Dukhon : 3 ).
- Al-Quran diturunkan (dari Lauh Mahfudz) dalam satu tempo ke langit
dunia pada malam Lilatul Qadr, kemudian diturunkan secara berangsurangsur (ke bumi) selama 20 tahun (HR. Hakim dan Baihaqy)
3. Tahapan Ketiga,
Al-Quran turun dari Baitul Izzah dilangit dunia langsung kepada Nabi
Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril. Dalilnya, ayat-ayat Al-Quran dan
Hadits-hadits Nabi, diantaranya :
- Ia ( Alquran ) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam
hatimu ( Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara
3

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

orang orang yang memberi peringatan . ( QS.Asy Syuara :193


194).
- Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang
jelas. (QS. Al-Baqarah ; 99 )

TAHAP PENURUNAN AL-QURAN


Masa turunya Al-Quran dimulai dari 17 Ramadhan tahun ke-41 dari
kelahiran Nabi Muhammad sampai 9 Dzulhijjah tahun ke-63 dari usia beliau,
tidak kurang 22 tahun 2 bulan 22 hari. Masa kini penurunan Al-quran dibagi
menjadi dua periode, yaitu:
1. Periode Makkah
2. Periode Madinah
Periode Makkah
Periode Makkah dimulai ketika ayat pertama kali turun pada 17
Ramadhan tahun ke-41 hingga awal Rabbiul Awwal tahun ke-54, yaitu
sewaktu beliau akan berhijrah meninggalkan Makkah menuju Madinah
yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari. Selama periode ini sebanyak 19/30
Al-Quran telah diturunkan.
Periode Madinah
Periode Madinah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW berhijrah ke
Madinah sampai turunya ayat terakhir pada 9 dzulhijjah yakni selama 9
tahun 9 bulan 9 hari. Selama periode ini sebanyak 11/30 Al-Quran telah
diturunkan.
PEMELIHARAAN AL-QURAN
Sejarah penulisan dan pemeliharaan Al-Quran pada dasarnya dibagi
menjadi tiga masa, yaitu :
1. Masa Nabi ( Pencatatan
2. Masa Abu Bakar as-syidiq (Pengumpulan)
3. Masa Utsman bin Affan (Penulisan)

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

1. MASA NABI MUHAMMAD SAW


Pada masa Nabi muhammad, al-quran sebenarnya telah ditulis, karena
setiap beliau mendapatkan wahyu al-quran dari malaikat Jibril, beliau
menyuruh para sahabatnya untuk menuliskan wahyu tersebut. Nabi
mengangkat 4 orang sahabat sebagai penulis wahyu al-Quran seperti Ali,
Muawiyah, Ubai bin Kab dan Zaid bin Sabit kemudian Menuliskannya pada
pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit kayu, dan potongan tulang
belulang binatang. Saat itu Al-Quran belum disertai dengan tanda baca dan belum
dibukukan dalam bentuk mushaf, serta belum berurutan ayat-ayat dan suratsuratnya serta belum disertai dengan tanda baca dan belum dibukukan dalam
bentuk mushaf, serta belum berurutan ayat-ayat dan surat-suratnya.
2. MASA ABU BAKAR AS-SIDIQ
Pada masa Abu Bakar, Al-quran dikumpulkan dan ditulis kembali. Penyebabnya
adalah kekhawatiran Umar bin Khatab ketika banyak sahabat yang mati syahid
pada peperangan yamamah, jika hal ini berlangsung, maka akan banyak a-quran
yang hilang dengan meninggalnya para sahabat. Akhirnya, Umar mengusulkan
kepada Abu Bakar untuk menuliskan al-quran. Setelah berdiskusi cukup alot,
akhirnya abu bakar menyetujui usul tersebut dan memerintahkan Zaid bin Tsabit
untuk menulis kembali ayat-ayat al-quran yang pernah ia tulis pada masa nabi.
2. MASA UTSMAN BIN AFFAN
Ketika Utsman menjadi kholifah, Islam telah tersebar secara luas sampai Syam
(Syiria), Basyrah (irak),dan lain-lain. Suatu ketika, Hudzaifah ibn al-Yaman
mengabarkan kepada khalifah bahwa diantara penduduk syam dan irak telah terjadi
perselisihan diakibatkan perbedaan bacaan al-Quran. Lalu ia pun mengusulkan
kepada Utsman untuk menyalin al-Quran yang telah dihimpu Abu Bakar dan
memperbanyaknya untuk disebarkan kepada kaum muslimin agar tidak terjadi
perselisihan yang dapat merusak persatuan umat Islam.
Kemudian Utsman membentuk panitia penyalin Mushaf al-Quran yang diketuai
Zaid bin tsabit dengan tiga anggota yaitu Abdullah bin Zubair, Said bin al-Ash dan
Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam dan isusun dalam bentuk mushaf dengan
dialek Qurays. Utsman memerintahkan untuk membakar selain mushaf yang ditulis
tersebut.

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QURAN SECARA BERTAHAP


1. Untuk Menguatkan Hati Nabi Muhammad SAW.
2. Untuk menantang orang-orang kafir yang mengingkari al-Quran
3. Supaya mudah dihafal dan dipahami
4. Supaya orang-orang mukmin antusias dalam menerima Quran dan giat
mengamalkannya
5. Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan
suatu hukum
6. Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selalu sesuai dengan situasi, kondisi dan
perkembangan kaum Muslim.

KELOMPOK 3| NUZULUL QURAN

Anda mungkin juga menyukai