Anda di halaman 1dari 69

PINTU BERKAH

LIKA-LIKU PERJALANAN NENEK


DAN CUCU PENJUAL COLENAK
YANG TETAP IKHLAS MENGHADAPI
UJIAN KEHIDUPAN

1. EXT. JALAN. KIOS COLENAK MULYANI. DAY


CAST : MULYANI, PEMBELI

Adegan dibuka oleh suasana sebuah jalan yang ramai. Di deretan


kios yang berjejer sepanjang jalan, ada sebuah kios dengan
banner kain bertuliskan “COLENAK MULYANI”.

Beberapa pembeli terlihat menunggu MULYANI (55 Tahun) yang


melayani dengan ramah. Mulai dari membakar tape singkong,
memotong-motongnya, memasukkan ke dalam pincukan kertas,
kemudian menyiramnya dengan kuah kinca gula merah yang
dicampur dengan parutan kelapa. Terakhir ditaburi kacang
sangrai yang ditumbuk kasar. Setelah itu menyerahkannya pada
pembeli.
MULYANI
Ini colenaknya.. 2 bungkus kan..

PEMBELI 1
Iya MAK.. 15 ribu 2 bungkus kan?

MULYANI mengiyakan sambil menerima uang dari PEMBELI 1. Lantas


berpaling pada PEMBELI 2.

MULYANI
AA nya mau berapa bungkus?

PEMBELI 2
Dua bungkus MAK..

1
MULYANI kembali mengambil potongan tape yang sudah dibakar dan
memotong-motongnya. PEMBELI 2 memperhatikan tangan MULYANI
yang cekatan meracik colenak.

PEMBELI 2
Sebenarnya colenak ini sudah ada dari kapan MAK?

MULYANI
Kalau kata suami EMAK.. Colenak itu awalnya dibuat
oleh seseorang bernama Aki Murdi pada tahun 1930..
Dulu colenak sangat terkenal sebagai makanan takjil
buka puasa..
PEMBELI 2
Wah.. Sudah 90 tahun lebih ya MAK?

MULYANI
Iya.. Bahkan pada tahun 1955.. Waktu ada Konferensi
Asia Afrika di Bandung.. Colenak ini jadi primadona
hidangan untuk tamu-tamu asing peserta konferensi..

PEMBELI 2
Wihh.. hebat betul ya MAK..

PEMBELI 2 berdecak kagum. Sementara MULYANI selesai meracik


colenak. Kemudian menyerahkannya pada PEMBELI 2.

MULYANI
Ini A.. Colenaknya..

PEMBELI 2
Ini uangnya MAK..

PEMBELI 2 menerima colenak dan MULYANI menerima uang. PEMBELI


LAIN muncul.
PEMBELI LAIN (Crowded)
MAK.. Saya mau 2 bungkus.. Saya 3 bungkus MAK..

MULYANI
Siap..

MULYANI berkata sambil mengacungkan jempol dan tersenyum.


Kemudian bergegas meracik colenak.
CUT TO

2. EXT. SEKOLAH SHIREN. HALAMAN. DAY


CAST : SHIREN, TEMAN-TEMAN SHIREN

ESTABLISH : Suasana sekolah SMP.

2
Cucu MULYANI, SHIREN (15 tahun) keluar dari pelataran sekolah
bersama teman-temannya. Tapi ditengah perjalanan, SHIREN
menghentikan langkah sambil memegang perutnya yang sakit.

SHIREN
Lailahailalloh..

TEMAN-TEMAN SHIREN tercekat kaget. Apalagi saat melihat wajah


SHIREN yang pucat dan keningnya berkeringat.

TEMAN–TEMAN (Crowded)
Innalilahi.. SHIREN.? Kamu kenapa?

SHIREN (Menahan sakit)


Sssssaakiit..

TEMAN 1 (Panik)
Tenang REN.. Tahan.. Ayo duduk disana..

TEMAN-TEMAN SHIREN memapah SHIREN dan mendudukannya di bangku


taman. Kemudian crowded memberi intruksi pada SHIREN yang
memejamkan mata menahan sakit.

TEMAN 2
Tarik nafas REN.. Keluarkan.. Tarik nafas..
Keluarkan..

SHIREN mengikuti intruksi TEMAN 2. Sementara TEMAN 1 sibuk


mengambil minyak angin dari dalam tasnya.

TEMAN 1
Aku ada minyak angin nih.. Aku oles keningnya ya
REN..

SHIREN mengangguk lemah. TEMAN 1 mengoleskan minyak angin roll


on ke kening dan tengkuk SHIREN. TEMAN 2 memijat-mijat tangan
SHIREN sambil terus memberi intruksi agar SHIREN tarik nafas
lebih dalam. Hingga beberapa jenak kemudian SHIREN sudah
terlihat baikan. Sakitnya berkurang.

SHIREN
Sudah TEMAN-TEMAN.. Aku udah baikan..

TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)


Alhamdulilah..

TEMAN 1
Apa kamu mau kita bawa ke UKS, REN?

3
SHIREN
Gak usah MIR.. udah enakan kok..

TEMAN-TEMAN SHIREN (cemas)


Beneran?

SHIREN mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.

TEMAN 2
Kamu mau kita antar pulang?

SHIREN
Terimakasih.. Gak usah SIS.. Aku mau langsung ke
kios bantuin nenek aku.. Kasihan dia jualan
sendirian..
TEMAN 1
Ya sudah kalau gitu.. Tapi hati-hati ya.?!

SHIREN
Iya.. Terimakasih ya.. Aku jalan duluan..
Assalamualaikum..

SHIREN melangkah meninggalkan tempat itu. Diantara tatapan


kedua temannya yang menjawab salam dengan wajah khawatir.

CUT TO

3. EXT. JALAN. KIOS COLENAK MULYANI. DAY


CAST : MULYANI, SHIREN, PEMBELI

Dagangan colenak tinggal sedikit. MULYANI mengusapkan kedua


belah tangan ke wajahnya sambil mengucap syukur.

MULYANI
Alhamdulilah.. Terimakasih ya ALLAH.. Hari ini
dagangan saya hampir habis..

Bersamaan dengan itu, SHIREN tiba di depan kios. Wajahnya


terlihat pucat.
SHIREN
Assalamualaikum.. MAK.. Dagangannya tinggal sedikit
ya?
MULYANI
Waalaikumsalam.. Iya NAK.. Alhamdulilah..

SHIREN
Alhamdulilah.. SHIREN ikut seneng.. Berarti kita
bisa cepet pulang..

4
SHIREN memaksakan diri tersenyum meski perutnya kembali terasa
sakit.
MULYANI (Sumringah)
Iya Nak.. Titip kios sebentar ya.. EMAK mau beli
tape ke pasar..

SHIREN mengangguk sambil menyeka keringat yang menyeruak di


keningnya. MULYANI tidak menyadari itu. Karena sibuk melepas
celemek dan bersiap-siap hendak pergi.

PEMBELI 3
MAK.. Colenaknya masih ada?

MULYANI
Masih ada kalau cuma 3 atau 4 bungkus mah.. Biar
SHIREN yang racikin ya.. EMAK mau ke pasar..

PEMBELI 3
Iya MAK..

MULYANI sudah siap berangkat. Kemudian berpaling pada SHIREN


yang sudah tampak semaput dan sedikit gemetar. Tapi MULYANI
masih belum menyadarinya.
MULYANI
REN.. EMAK berangkat ya.. Assalamualaikum..

PEMBELI 3
Waalaikumsalam..

SHIREN (Semaput)
Wa..al..

BRUUGGHHH.. SHIREN terjerembab ke lantai dan pingsan. PEMBELI


3 terperanjat kaget dan teriak.

PEMBELI 3
Innalilahi.. SHIREEEEN..

DEG! MULYANI yang sudah berjalan beberapa langkah menghentikan


langkah dan berbalik ke belakang. Sontak teriak histeris
melihat PEMBELI 3 memburu SHIREN yang terkapar pingsan.
MULYANI
Lailahailalloh SHIREEEEN..

MULYANI berlari memburu SHIREN. Dengan panik memeriksa SHIREN


dan mencoba membangunkannya.

MULYANI
SHIREN.. Sadar NAK.. Banguuun..

5
PEMBELI 3
SHIREN.. Bangun REN.. Bangun..

MULYANI dan PEMBELI 3 berusaha menyadarkan SHIREN dengan


berbagai cara. Tapi SHIREN tak kunjung siuman. Hingga MULYANI
semakin panik dan tangisnya pecah.

MULYANI
REN.. Sadar NAK.. Sadar.. Ini EMAK..

PEMBELI 3
Kita bawa saja ke rumah sakit MAK.. Jangan sampai
terlambat.. Saya carikan angkutan ya..

MULYANI (Menangis)
Iya MBAK.. Tolong cepetan.. Saya takut SHIREN
kenapa-napa..

PEMBELI 3 bergegas mencari angkutan. Sementara MULYANI


mendekap SHIREN yang masih tak sadarkan diri ke dadanya sambil
menangis.
CUT TO

4. EXT. RUMAH SAKIT. DEPAN RUANG IGD. DAY


CAST : MULYANI, DOKTER

ESTABLISH : Suasana Rumah sakit

OVEN VIEW : Wajah MUYANI yang kaget luar biasa mendengar


penjelasan DOKTER yang ada dihadapannya.

MULYANI
Apa DOK? SHIREN harus menjalani operasi?

DOKTER
Benar BU.. Setelah kami periksa.. Ternyata ada
sumbatan pada saluran kemih bagian atas dengan
disertai infeksi.. Karena hal itu cucu IBU mengalami
nyeri yang sangat hebat karena adanya gangguan pada
fungsi ginjalnya yang memburuk..

MULYANI lemas. Air matanya mulai berderai di pipinya yang


lelah.
MULYANI
Innalilahi wa inna ilaihi rajiun.. Malang benar
nasibmu, SHIREN..

DOKTER

6
Sabar BU.. Tenang.. Insya ALLAH cucu IBU akan baik-
baik saja setelah menjalani operasi..

MULYANI
Apa tidak ada cara lain DOK?

DOKTER
Tindakan operasi adalah yang terbaik.. Karena
pengobatan dengan anti nyeri tidak mungkin lagi
dilakukan dalam kondisi sekarang..

MULYANI terhenyak dalam gundah luar biasa. Helaan nafasnya


terdengar berat sekali.
MULYANI
Saya minta waktu untuk mengupayakan biayanya dulu
DOK..
DOKTER
Silakan BU.. Tapi kami mohon jangan terlalu lama..
Cucu IBU membutuhkan tindakan segera..

MULYANI mengangguk lirih sambil menyeka air matanya. Sementara


DOKTER pamitan. Meninggalkan MULYANI yang resah.

MULYANI
Ya ALLAH.. Satu-satunya harta hamba hanyalah kios
colenak.. Karena rumah yang hamba tempati cuma rumah
kontrakan.. Apa yang harus hamba lakukan ya ALLAH?

Dengan gontai MULYANI melangkah menjauh dari tempat itu.

DISSOLVE TO

5. EXT. RUMAH WARGA. TERAS. NIGHT


CAST : MULYANI, WARGA

WARGA KAYA menatap MULYATI yang berdiri dihadapannya dengan


tatapan prihatin.
WARGA KAYA
Saya turut prihatin dengan musibah yang sedang
menimpa MAK YANI.. Tapi..

MULYANI
Tolonglah saya BU.. Saya takut kehilangan SHIREN
kalau tidak segera menjalani operasi..

MULYANI terisak sedih. Tangannya sibuk menyeka air mata yang


terus berderai.
WARGA KAYA

7
Bagaimana kalau MAK YANI jual saja kiosnya.. Jangan
hanya menjaminkan kios itu untuk meminjam uang sama
saya..
MULYANI (Kaget)
Dijual? Kenapa BU?

WARGA KAYA
Saya takut jadi mudharat BU.. Nanti kita sama-sama
berdosa.. Kalau ada transaksi jual beli.. Sangkutan
diantara kita cukup sampai disini.. Tidak ada
lanjutannya..

MULYANI terhenyak resah. Namun tiba-tiba HP jadulnya berbunyi.


Ternyata dari rumah sakit. DEG! MULYANI tersentak kaget.

MULYANI
Masya ALLAH.. Rumah sakit?

MULYANI langsung mengangkatnya dengan panik.

MULYANI
Halo.. Assalamualaikum.. Iya BU? Apa? Kondisi SHIREN
kritis? (Menangis) Masya ALLAH.. Iya BU.. Iya.. saya
segera kesana sekarang..

MULYANI menutup telpon dan berpaling pada WARGA KAYA sambil


menangis.
MULYANI
Baiklah BU.. Saya bersedia menjual kios saya..
Bismilah..
WARGA KAYA
Baiklah.. Tunggu sebentar ya MAK.. saya siapkan
uangnya..
MULYANI
Iya BU.. Terimakasih..

WARGA KAYA berbalik memasuki rumah. Meninggalkan MUYANI yang


resah.
MULYANI
Ya ALLAH.. Insya ALLAH hamba ikhlas.. Semoga ini
menjadi jalan terbaik yang hamba pilih..

MULYANI terisak sambil mengusap-usap dadanya.


DISSOLVE TO

SATU MINGGU KEMUDIAN

6. EXT/INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. KAMAR MULYANI. NIGHT


CAST : MULYANI, SHIREN

8
ESTABLISH : Suasana malam

MULYANI baru saja selesai shalat. Duduk diatas sajadah memakai


mukena putih. Jemarinya sibuk memutar tasbih. Mulutnya
menggumamkan kalimah takbir.

MULYANI
Allohu akbar.. Allohu akbar.. Allohu akbar..

SHIREN yang masih pucat karena masih dalam masa pemulihan


tertatih menghampirinya. Air mata sudah membanjir diwajahnya.

SHIREN
MAAK.. SHIREN minta maaf..

Dengan hati-hati SHIREN duduk dihadapan MULYANI. Meraih tangan


MULYANI dan menciuminya berkali-kali.

MULYANI
Maaf untuk apa REN?

SHIREN
SHIREN minta maaf.. Gara-gara SHIREN.. EMAK harus
menjual kios..
MULYANI
Masya ALLAH.. Gak apa-apa NAK.. EMAK ikhlas.. Yang
penting kamu selamat.. Kembali ke pelukan EMAK dalam
kondisi sehat wal afiat..

MULYANI mengangkat wajah SHIREN yang tertunduk dalam


tangisnya.
SHIREN
Tapi SHIREN merasa bersalah.. Bagaimana EMAK jualan
nanti?
MULYANI
Gak apa-apa.. Insya ALLAH.. ALLAH akan memberikan
jalan lain untuk EMAK menjemput rejeki..

SHIREN
Maafkan SHIREN.. MAK.. Maafkan SHIREN..

SHIREN memeluk MULYANI sambil tak henti menangis.

MULYANI
Yang EMAK miliki di dunia ini hanya SHIREN.. Setelah
ibumu.. ayahmu dan kakekmu meninggalkan kita.. EMAK
harus melakukan apapun untuk SHIREN.. Termasuk
mengorbankan satu-satunya harta kita..

9
MULYANI mengusap-usap kepala SHIREN yang tenggelam menangis
dalam pelukannya.
DISSOLVE TO

7. EXT. JALAN. DEPAN TOKO. DAY


CAST : MULYANI, ORANG-ORANG

MULYANI membuka lapak colenak di depan sebuah toko. Di


hadapannya ada keranjang rotan berisi colenak yang sudah
dikemas dalam pincukan kertas. Dengan suara paraunya MULYANI
menawarkan dagangan pada orang-orang yang melintas.

MULYANI
Colenaknya MAS.. MBAK.. tujuh ribu limaratus satu
pincuk..

Tapi orang-orang hanya lewat begitu saja. MULYANI pun bangkit.


Mengambil pincukan colenak. Kemudian mencegat orang-orang yang
lewat.
MULYANI
Colenaknya BU.. 7500 satu pincuk..

ORANG 1
Enggak MAK.. Maaf ya..

MULYANI
Iya BU.. gak apa-apa..

MULYANI berpaling ke orang lain yang lewat kembali. Dengan


semangat menawarkan dagangannya.

MULYANI
Colenaknya PAK.. 7500 satu pincuk..

ORANG 2
Tidak BU.. Saya tidak suka yang manis-manis.. maaf
ya..
MULYANI
Iya PAK.. Gak apa-apa..

MULYANI tak menyerah. Terus mencegat orang-orang yang lewat.


Meskipun orang-orang terus menggeleng menolak tawarannya.

CUT TO

8. EXT. SEKOLAH SHIREN. KORIDOR DEPAN RUANG UJIAN. DAY


CAST : SHIREN, TEMAN-TEMAN SHIREN

10
Suasana begitu sepi. Terlihat kertas bertuliskan “RUANG UJIAN
5” terpasang di pintu. Disamping kertas itu ada kertas lain
dengan tulisan nama-nama peserta ujian. Ada nama SHIREN NAFISA
diantaranya.

Terlihat SHIREN duduk di bangku depan ruangan menunggu ujian


dimulai. Tangannya membuka lembar demi lembar buku pelajaran.
Wajahnya terlihat tegang.

SHIREN (V.O)
Ya ALLAH.. SHIREN mohon.. Berilah kemudahan pada
SHIREN saat mengikuti ujian nanti..

TEMAN-TEMAN SHIREN muncul. Wajah mereka tampak santai. Beda


dengan wajah SHIREN yang tegang.

TEMAN 1
Jangan tegang-tegang gitu dong REN.. Santai saja..

TEMAN 2
Iya.. nanti malah gak bisa ngerjain soal loh..

SHIREN
Aku gak bisa MIR.. SIS.. Kalian kan tahu.. Nilai-
nilaiku harus bagus biar aku dapat beasiswa ke SMA..

SHIREN menghela nafas resah sambil menatap TEMAN-TEMANnya


bergantian.
TEMAN 1
Kita tahu.. Kamu harus jadi yang terbaik.. Tapi
jangan keterlaluan seperti ini.. Nanti malah depresi
sendiri..
SHIREN
Memang harus seperti itu MIR.. Biar beban nenek aku
tidak terlalu berat.. Aku harus bisa sekolah tanpa
bayar..
TEMAN 2
Iya.. Iya.. Kita doakan.. Kamu bisa melalui ujian
ini dengan sukses.. Biar dapat beasiswa..

TEMAN 1
Amiiin..
SHIREN
Terimakasih SIS.. Terimakasih MIR..

SHIREN menatap keduanya dengan tatapan haru.


CUT TO

9. EXT. JALAN. DEPAN TOKO. DAY

11
CAST : MULYANI, WARGA, PEMILIK TOKO

MULYANI membereskan pincukan colenak dalam keranjang dengan


wajah resah.
MULYANI
Ya ALLAH.. dagangan hamba belum ada yang laku
satupun..
WARGA
MAAAK..

Seorang WARGA menghampiri. MULYANI menyambutnya dengan


antusias.
MULYANI
Alhamdulilah.. Colenak MBAK?

WARGA
Iya MAK.. Saya beli 2 ya..

MULYANI
Iya MBAK..

MULYANI bergegas melayani WARGA. Memasukkan 2 pincuk colenak


ke dalam tas kresek. Kemudian memberikannya pada WARGA.

MULYANI
Ini MBAK..
WARGA
15 ribu kan MAK?

MULYANI mengangguk mengiyakan. WARGA memberikan uang dan


pergi. DIIIDD.. Suara klakson mobil mengagetkan MULYANI.

MULYANI
Allohu akbar..

MULYANI menyisi ke pojok saat sebuah mobil parkir di depan


toko. Tak lama berselang pemilik toko keluar drai dalam mobil
dan menghampiri MULYANI. MULYANI mengangguk salam dengan
takut.
PEMILIK TOKO
MAK.. Mohon maaf.. Halaman toko saya tidak luas..
Tolong jangan jualan disini ya.. Saya takut EMAK
kenapa-napa entar.. Soalnya banyak kendaraan yang
parkir..
MULYANI
Maaf PAK.. maaf..

PEMILIK
Sama-sama MAK.. saya juga minta maaf ya..

12
MULYANI
Iya PAK.. Assalamualaikum..

MULYANI menjauh dari tempat itu sambil menggendong


keranjangnya.
CUT TO

10. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, TETANGGA

SHIREN tiba di tempat ini. DUARR.. Petir menggelegar. Membuat


SHIREN terperanjat kaget.

SHIREN
Astaghfirullohaladzim..

SHIREN mengitarkan pandang ke langit. Terlihat langit yang


mulai mendung. Petir kembali terdengar meskipun tidak sekeras
tadi.
SHIREN
Mau hujan kayaknya..

SHIREN bergegas menuju teras sambil mengucap salam.

SHIREN
Assalamualaikum.. MAK.. SHIREN pulang..

Tak ada jawaban. SHIREN memutar handle pintu. Ternyata


dikunci.
SHIREN
Dikunci.. Apa EMAK belum pulang yak?

TETANGGA muncul.
TETANGGA
REN.. Ini kunci rumah.. Tadi MAK YANI menitipkannya
sama saya..

SHIREN balik badan menyambut kunci yang disodorkan TETANGGA.

SHIREN
Iya BU.. Terimakasih.. Memangnya IBU ketemu dimana
sama EMAK?
TETANGGA
Ketemu di jalan.. MAK YANI sedang jualan keliling..
Duuh.. Saya sendiri gak tega melihatnya.. MAK YANI
kan sudah tidak sekuat dulu..

DEG! SHIREN terhenyak sedih.

13
TETANGGA
Kamu susul dia gih.. Takutnya keburu hujan..

SHIREN
Iya BU.. SHIREN akan menyusulnya..

TETANGGA pergi. Sementara SHIREN bergegas membuka kunci pintu


dan masuk ke dalam rumah. Keluar lagi dengan payung di tangan.
DUARR.. Petir kembali menggelegar. Wajah SHIREN tambah cemas.

CUT TO

11. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : MULYANI, WARGA, SHIREN

MULYANI berjalan menyusuri jalan kampung. Keranjang rotan


berisi colenak yang digendongnya masih penuh.

MULYANI
Colenak.. 7500.. Colenak..

Beberapa WARGA muncul. MULYANI langsung menawari mereka.

MULYANI
Colenak BU.. PAK..

WARGA 1
Enggak MAK..
WARGA 2
Saya juga enggak.. (pada WARGA 1) Ayo BU.. keburu
hujan..

WARGA berlarian menjauhi MULYANI. DUARR.. Petir menggelegar


membelah langit yang mendung.

MULYANI
Ya ALLAH.. Hamba mohon jangan tutun hujan dulu..

BYARR.. Hujan malah turun. MULYANI bergegas mencari tempat


berteduh di tengah hujan yang mendera. Namun sayang, dia malah
terpeleset kulit pisang. MULYANI kaget dan kehilangan
keseimbangan.
MULYANI
Innalilahi.. Aaaa..

BRAKK.. MULYANI terjatuh ke asapal. BYARR.. Keranjangnya lepas


dari gendongan. Dagangannya berhamburan ke jalan.

14
SHIREN (O.S)
MAAAAAAK..

DEG! MULYANI terperanjat kaget. Buru-buru menoleh ke arah


suara.
CUT TO

12. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, PEMOTOR

SHIREN berlari menghampiri MULYANI dengan payung yang menahan


air hujan.
MULYANI
SHIREEEN.?
SHIREN
Ayo MAK.. Kita pulang..

MULYANI
Dagangan kita, NAK..

SHIREN hendak meraih keranjang. Tapi BRUUUMKMM.. Motor melaju


dari satu arah. DIIID.. Suara klakson menggema keras. MULYANI
teriak kaget dan menarik tangan SHIREN.

MULYANI
SHIREEEEN.. Awas..

SHIREN
Allohuakbar..

BRAKKK.. PEMOTOR melindas pincukan colenak yang berserakan di


jalan. SHIREN dan MULYANI spontan teriak.

MULYANI & SHIREN


Masya ALLAH.. Colenak kita..

PEMOTOR (O.S)
Maaf NEK.. Saya buru-buru..

BRUUUMM! Motor melaju meninggalkan tempat itu. SHIREN dan


MULYANI bergegas mengumpulkan pincukan colenak yang sudah
penyek. Memasukkannya ke dalam keranjang.

SHIREN
Ayo MAK.. Hujannya tambah deras..

MULYANI
Iya REN..

15
SHIREN menarik memayungi MULYANI. Keduanya bergegas
meninggalkan tempat itu ditengah hujan yang semakin deras.

DISSOLVE TO

13. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. NIGHT


CAST : MULYANI, SHIREN

SHIREN dan MULYANI berlarian kecil memasuki halaman di tengah


hujan yang masih rintik-rintik. Keduanya menepi di teras.
SHIREN bergegas membuka kunci pintu. Sementara MULYANI
menurunkan keranjang berisi dagangan colenak yang hancur dari
gendongan. Menaruhnya di bale-bale.

SHIREN
Ayo masuk NEK.. Nanti masuk angin..

MULYANI malah mematung sambil menatap sedih ke keranjang


berisi colenak yang hancur. SHIREN menghela nafas sedih sambil
berdiri disamping MULYANI. Ikut mematung resah.

SHIREN
Kenapa dagangan EMAK masih banyak? Gak laku ya?

MULYANI (Lirih pedih)


Yaa..
SHIREN
Ini semua gara-gara SHIREN.. Maafkan SHIREN MAK..
SHIREN salah..

Tangis SHIREN pecah. MULYANI berpaling pada SHIREN yang


menunduk menangis. Memegang bahu anak itu dengan lembut.

MULYANI
Sudah NAK.. Jangan menyalahkan diri kamu sendiri
terus.. Ini bukan salah kamu..

SHIREN
SHIREN kasihan sama EMAK..

MULYANI
Gak apa-apa.. Kamu jangan sedih.. Gak usah kasihan
sama EMAK. Hari ini bukan ALLAH tidak kasih kita
rejeki. Tapi ALLAH sedang menunda rejeki itu untuk
diberikan pada kita di lain hari..

SHIREN
Tapi MAK..
MULYANI

16
Udah.. Ayo kita shalat Maghrib.. Takut tidak keburu
akhir..

SHIREN mengangguk sambil terisak. Kemudian mengikuti MULYANI


yang masuk lebih dulu sembari menenteng keranjang.

DISSOLVE TO

14. EXT. SEKOLAH SHIREN. KORIDOR. DAY


CAST : SHIREN, TEMAN-TEMAN SHIREN

ESTABLSH : Suasana pagi

Lembar kertas berisi Pengumuman penerima beasiswa terpampang


di papan pengumuman. SHIREN muncul dari satu arah. Berlari
menuju papan pengumuman. TEMAN-TEMAN SHIREN mengikuti dari
belakang.
TEMAN-TEMAN SHIREN
REN.. Tunggu..

SHIREN tak menggubris. Dia bergegas meneliti nama demi nama


yang terpampang di lembaran pengumuman. CU : Nama-nama
penerima beasiswa. DEG! Tubuh SHIREN langsung lemas begitu tak
melihat namanya tercantum diantara nama-nama itu.

SHIREN (Terpekik lirih)


Masya ALLAH..

TEMAN-TEMAN SHIREN sampai.

TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)


Gimana REN? Ada?

SHIREN menggeleng lemah. Air mata kesedihan menyeruak dari


sudut matanya.
SHIREN
Gak ada.. Aku gak lolos beasiswa..

Tangis SHIREN pecah. TEMAN-TEMAN SHIREN sontak terhenyak


kaget.
TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)
Kok bisa.? Mana mungkin? Kamu kan pinter?!

TEMAN-TEMAN SHIREN bergegas membaca nama-nama di lembaran


pengumuman beasiswa. Keduanya sontak terhenyak kecewa.

TEMAN 1
Iya.. Gak ada.. Ya ampun.. kenapa bisa begini?

17
TEMAN 2
Padahal kita tahu bagaimana kerasnya kamu belajar,
REN.. Ini pasti ada yang salah..

SHIREN
Aku harus bagaimana MIR? SIS? Aku harus bagaimana?

SHIREN tersedu. TEMAN-TEMAN SHIREN memeluk SHIREN dan mencoba


menenangkannya.
CUT TO

15. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : MULYANI, PEMBELI

MULYANI berjalan sambil meneriakan dagangannya. Tangannya


sesekali menyeka keringat yang muncul dikeningnya.

MULYANI
Colenaak.. 7500.. Colenak..

PEMBELI (O.S)
MAAAAAK.. Tunggu..

MULYANI menghentikan langkah. Berpaling ke arah suara. POV


MULYANI : Seorang PEMBELI berlari kecil menghampirinya.

MULYANI
Alhamdulilah.. Pembeli pertama..

PEMBELI
Satu pincuk MAK..

MULYANI
Baik MBAK..

MULYANI menurunkan keranjangnya dari gendongan. Mengambil


colenak satu pincuk dan memasukannya ke dalam tas kresek.
Kemudian memberikannya pada PEMBELI. PEMBELI menerima colenak
dan memberikan uang 50 ribu.

PEMBELI
Ini MAK..
MULYANI
Ada uang kecil MBAK?

PEMBELI
Gak ada MAK..
MULYANI
Aduh.. Gimana ya? gak ada kembalian..

18
PEMBELI
Tukerin dulu atuh MAK ke warung..

MULYANI mengitarkan pandang ke sekeliling. Tapi tak terlihat


tanda-tanda keberadaan warung. MULYANI menghela nafas sambil
tersenyum pahit.
MULYANI
Nanti saja bayarnya.. MBAK..

PEMBELI
Yah.. Malu atuh MAK.. Masa saya ngutang?!

MULYANI
Gak apa-apa.. Nanti kalau ketemu lagi, baru MBAK
bayar.. Sudah ya.. Saya mau keliling lagi..
Assalamualaikum..

MULYANI pergi. meninggalkan PEMBELI yang terhenyak sambil


menjawab salam MULYANI.
CUT TO

16. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. RUANG TENGAH. KAMAR. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI

O.S Suara tangisan SHIREN dari dalam kamar. Camera berjalan


dari ruang tengah mewakili pandangan penonton. Menangkap sosok
SHIREN yang tengah menelungkupkan wajahnya di meja belajar
sambil menangis.
SHIREN
Ya ALLAH.. Mengapa aku gagal dapat beasiswa? Padahal
aku sudah belajar sangat keras..

MULYANI (O.S)
Assalamualaikum..

Suara MULYANI terdengar dari pintu utama bersamaan dengan


suara pintu yang dibuka dari luar.

MULYANI (O.S)
REN.. EMAK pulang..

Tangis SHIREN malah semakin kencang. ZOOM IN TO CU : Wajah


MULYANI yang terperanjat kaget.

MULYANI
Astaghfirullohaladzim.. SHIREN.?

19
MULYANI bergegas menghampiri kamar. Kepanikan melanda
wajahnya.
MULYANI
Kamu kenapa NAK?

SHIREN
MAAAK.. SHIREN gagal MAK..

SHIREN berlari menghambur memeluk MULYANI. Tangisnya semakin


kencang. Hal ini membuat MULYANI keheranan.

MULYANI
Gagal apa REN? EMAK tidak paham..

SHIREN
SHIREN gagal mendapatkan beasiswa masuk SMA, MAK..
Maafkan SHIREN..

MULYANI terhenyak. Kemudian menghela nafas panjang untuk


menguatkan dirinya. Kekecewaan melintas dibenaknya. Tapi buru-
buru mengenyahkannya. Lantas berujar lirih sembari mengelus
kepala SHIREN.
MULYANI
Gak apa-apa NAK.. Jangan kecil hati.. Kita harus
tetap yakin.. ALLAH pasti memberikan rejeki agar
kamu tetap bisa melanjutkan sekolah.. Meskipun tanpa
beasiswa..
SHIREN
SHIREN malu sama EMAK.. Pasti karena SHIREN kurang
keras belajarnya ya MAK..

MULYANI
Enggak.. Bukan itu.. EMAK tahu.. Bagaimana kerasnya
kamu belajar untuk menghadapi ujian itu.. Tapi semua
berpulang pada kehendak ALLAH.. Qodarulloh yang
harus kita imani..

SHIREN
Maafkan SHIREN ya MAK..

MULYANI
Iya NAK.. Iya..

MULYANI mengangguk lemah sambil mendekap SHIREN ke dadanya.

DISSOLVE TO

17. EXT/INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. DAPUR. NIGHT


CAST : MULYANI, SHIREN

20
ESTABLISH : Suasana malam. Terdengar suara batuk-batuk dari
dalam rumah.

MULYANI tampak kurang sehat. Wajahnya pucat. Sambil batuk-


batuk dia memarut kelapa yang akan digunakan untuk membuat
saus kinca. Sesekali dia minum air putih untuk meredakan
batuknya.
MULYANI
Ya ALLAH.. Jangan biarkan hamba sakit.. Hamba harus
tetap bekerja.. Hamba butuh uang banyak untuk SHIREN
masuk SMA..

SHIREN keluar dari pintu kamarnya. Berjalan menghampiri


MULYANI. Kecemasan membayang di wajahnya.

SHIREN
Masya ALLAH MAK.. Batuknya gak reda juga ya? Obat
yang SHIREN beli di warung sudah habis berapa?

MULYANI
Sudah 3 butir NAK.. Tapi batuk EMAK gak reda juga..

SHIREN sampai di tempat MULYANI.

SHIREN
Sini MAK.. Biar SHIREN saja yang parut kelapanya..
EMAK istirahat saja..

MULYANI menurut. Dia menghentikan memarut kelapa kemudian


hendak menyalakan api kompor.

SHIREN
Jangan MAK.. Biar SHIREN saja yang buat kincanya..
EMAK duduk saja..

MULYANI
Tapi NAK..
SHIREN
Udah.. EMAK tenang saja..

SHIREN meraih tubuh MULYANI. Mendudukannya di kursi.

SHIREN
Kalau besok batuknya gak sembuh.. EMAK jangan
berjualan saja.. Biar SHIREN yang jualan sehabis
pulang dari sekolah..

MULYANI

21
Jangan.. EMAK saja yang jualan..

SHIREN
Ya sudah.. SHIREN lanjutin marut kelapanya ya MAK..
terus bikin kinca..

MULYANI mengangguk lemah. Kemudian memperhatikan SHIREN yang


sibuk memarut kelapa dan membuat kinca.
DISSOLVE TO

18. EXT. JALAN. DAY


CAST : MULYANI, WARGA, PEMOBIL

MULYANI berjalan gontai menyusuri jalan sambil berteriak


menawarkan dagangannya. Wajahnya semakin pucat.

MULYANI
Colenak.. Satu pincuk 7500.. Colenak..

Seorang WARGA teriak dari seberang jalan memanggil MULYANI.

WARGA
MAAAAK.. Siniiii.. Saya mau beli..

MULYANI
Alhamdulilah.. Iya MAS..

MULYANI terseok menyeberang jalan tanpa memperhatikan


sekeliling. Dan di saat bersamaan muncul mobil yang melaju
kencang dari arah kanan. DIIIIDD.. Suara klakson menggema
dahsyat. DEG! MULYANI terperanjat kaget.

MULYANI
Allohu akbar..

MULYANI menoleh ke kanan. Dilihatnya mobil meluncur kerah


dirinya. Saking paniknya, MULYANI tidak bisa bergerak satu
inchi pun dari tempatnya berdiri. Hanya tangannya yang
menghadang wajah sembari teriak histeris.

MULYANI
AAAAAAAAAA..

CEKIIITTTTT.. Suara rem mendecit. BRAKK.. MULYANI jatuh


terjerembab ke tanah. WARGA yang ada disekitar spontan teriak.

WARGA (Crowded)
Innalilahi.. MAAAAK..

22
PEMOBIL keluar dari dalam mobil. Kemudian memburu MULYANI yang
terjerembab di aspal. WARGA berlarian ikut membantu.

PEMOBIL
Bantu saya bawa dia ke rumah sakit..

WARGA (Crowded)
Siap PAK.. Siap..

PEMOBIL dan WARGA mengangkat MULYANI yang merintih kesakitan.


Kemudian memasukannya ke dalam mobil.
CUT TO

19. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, WARGA, PENGENDARA

OPEN VIEW : Wajah SHIREN yang kaget luar biasa saat melihat
MULYANI dipapah PEMOBIL dan WARGA memasuki halaman rumah.
Perban kecil menempel di kening MULYANI yang pucat. Sebelah
kakinya juga diperban.
SHIREN
Innalilahi.. MAAAK.?

SHIREN berlari memburu MULYANI. Tangisnya langsung pecah.

SHIREN
EMAK kenapa? Apa yang terjadi sama EMAK?

SHIREN memeriksa sekujur tubuh MULYANI yang terlihat lemah.

WARGA
MAK YANI tertabrak NAK..

PEMOBIL
Saya yang menabrak.. Maafkan saya.. Saya tidak
sengaja..
MULYANI (pada PEMOBIL)
Sudah PAK.. BAPAK gak salah.. EMAK yang salah karena
menyeberang tidak lihat kiri kanan..

SHIREN
Lailahailalloh MAK..

SHIREN mengambil alih MULYANI dari tangan WARGA. Bersama


PEMOBIL dia memapah MULYANI ke teras. Kemudian mendudukannya
di bale-bale.
MULYANI
Alhamdulilah.. Terimakasih ya PAK.. BAPAK sudah
membawa EMAK ke rumah sakit..

23
PEMOBIL
Sama-sama MAK.. Sekali lagi saya minta maaf..

PEMOBIL menunjukkan wajah penyesalannya. Namun MULYANI malah


berusaha tersenyum menguatkan.

MULYANI
Gak apa-apa.. Namanya juga musibah PAK.. Sudah
qodarulloh EMAK harus kecelakaan..

PEMOBIL
Semoga MAK YANI cepat sembuh..

MULYANI & SHIREN


Amiin ya robbal alamin..

PEMOBIL
Kalau begitu saya pamit MAK.. Assalamualaikum..

PEMOBIL beranjak pergi menuju mobilnya yang diparkir di depan


rumah. MULYANI dan SHIREN melepasnya sembari menjawab salam.

CUT TO

20. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. DAPUR. DAY


CAST : SHIREN

SHIREN membuka tutup gentong tempat penyimpanan beras.


Ternyata beras yang ada di dalam gentong tinggal sedikit.
SHIREN terhenyak sedih.

SHIREN
Ya ALLAH.. Berasnya tinggal sedikit.. Hanya cukup
untuk bikin nasi buat hari ini saja..

SHIREN mengambil beras dan memasukkannya ke dalam bakul


plastik. Setelah itu mencucinya di air kran. Otaknya berfikir
keras.
SHIREN
Aku harus bagaimana ya? Kasihan EMAK.. Sembuhnya
bakalan lama kalau gak dapat asupan makanan
bergizi..

SHIREN selesai mencuci beras.

SHIREN
Aku gak bisa diam saja.. Pekerjaan EMAK harus
dilanjutkan.. Biar kita bisa tetap makan..

24
ZOOM IN TO CU : Wajah SHIREN yang penuh tekad.
DISSOLVE TO

21. EXT. JALAN. PEREMPATAN LAMPU MERAH. DAY


CAST : SHIREN, PEDAGANG ASONGAN, PENGENDARA

ESTABLISH : Suasana perempatan lampu merah yang ramai.

Begitu lampu merah menyala, para pedagang asongan berebutan


menghampiri pengendara menawarkan dagangannya.

PARA PEDAGANG (Crowded)


Yang dingin.. yang dingin.. Air.. Tisu.. Permen..
Kerupuk..

SHIREN ada diantara mereka. Berusaha teriak keras menawarkan


dagangannya.
SHIREN
Colenak.. 7500 satu pincuk.. Colenak.. PAK.. BU..
Colenak..

Suara SHIREN tenggelam diantara bisingnya suara pedagang lain.


Meski begitu, SHIREN tak menyerah. Terus berteriak menawarkan
dagangannya. Tapi belum berhasil. Tak ada pengendara yang
tertarik membeli. Setiap yang ditawari menggeleng menolak.

SHIREN
Colenak.. 7500 satu pincuk.. Colenak.. PAK.. BU..
Colenak..

Lampu berubah warna. DIIIIDDD.. Suara klakson bersahutan


memekakkan telinga. SHIREN berlari ke pinggir bersama pedagang
asongan lain.
PEDAGANG ASONGAN 1
Udah ada yang beli gak.?

SHIREN (menggeleng lemah)


Belum KAK..
PEDAGANG ASONGAN 1
Suara kamu kurang keras.. Jadi gak kedengeran..

SHIREN
Gitu ya?

PEDAGANG ASONGAN 1 mengangguk mengiyakan. Lampu merah kembali


menyala. PEDAGANG ASONGAN 1 teriak.

PEDAGANG ASONGAN 1

25
Nyala lagi tuh.. Ayo..

SHIREN
Ayo..
PEDAGANG ASONGAN 1
Yang kenceng suaranya..

SHIREN
Iya.. Colenak.. 7500 satu pincuk.. Colenak.. PAK..
BU.. Colenak..

Suara SHIREN lebih keras. Tapi tetap saja belum ada pengendara
yang berminat membeli dagangan SHIREN. Meski begitu, SHIREN
tak menyerah. Dia terus menghampiri para pengendara sembari
menawarkan dagangannya.
CUT TO

22. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. DAY


CAST : MULYANI, PEDAGANG ASONGAN

Dari pintu yang terbuka, terlihat Jam dinding menunjukkan


pukul 2 siang. MULYANI yang menggunakan kruk keluar dari dalam
rumah. Wajahnya tampak cemas.

MULYANI
Ya ALLAH.. Sudah jam dua siang.. SHIREN kok belum
pulang juga ya?

MULYANI melongokkan kepalanya ke kiri dan ke kanan jalan.


Bersamaan dengan itu, seorang PEDAGANG ASONGAN lewat depan
rumah. Memanggul keranjang berisi dagangannya. MULYANI terseok
menghentikannya.
MULYANI
MAS.. Tunggu MAS..

PEDAGANG ASONGAN
Iya MAK.. Ada apa?

MULYANI
MASnya habis jualan di perempatan lampu merah kan?

PEDAGANG ASONGAN mengangguk mengiyakan.

MULYANI
MASnya lihat SHIREN gak? Cucu saya itu bilang mau
jualan di lampu merah..

PEDAGANG ASONGAN mengangguk mengiyakan.

26
MULYANI
Gimana jualan dia? Laku?

PEDAGANG ASONGAN
Kayaknya enggak MAK..

MULYANI
Masya ALLAH..

MULYANI terpekik sambil menutup mulutnya.

PEDAGANG ASONGAN
Jajanan jadul kayak gitu susah lakunya MAK.. Apalagi
di lampu merah yang pembelinya gak tinggal lama..

MULYANI
Gitu ya..
PEDAGANG ASONGAN
Kalau mau tetep jualan disana mending ganti
dagangan.. Kayak saya nih.. Dagang air, permen atau
tisu..
MULYANI
Sekarang SHIRENnya masih disana?

PEDAGANG ASONGAN
Gak.. Tadi dia bilang mau jualan keliling kampung..
udah ya MAK.. Saya pamit..

MULYANI mengangguk mengiyakan. Wajahnya semakin cemas.

MULYANI
Kasihan SHIREN..

MULYANI menghela nafas resah.

CUT TO

23. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : SHIREN, ORANG-ORANG

SHIREN berjalan sambil menawarkan dagangannya pada orang-orang


yang ditemuinya disepanjang jalan.

SHIREN
Colenak.. 7500 satu pincuk.. Colenak.. PAK..
Colenaknya.. 7500 satu pincuk..

ORANG 1
Enggak DEK.. Maaf ya..

27
SHIREN (Senyum)
Gak apa-apa PAK..

SHIREN kembali menawarkan dagangannya pada yang lain.

SHIREN
KAK.. Colenaknya KAK.. 7500 satu pincuk..

ORANG 2
Enggak DEK.. maaf ya..

ORANG 2 beranjak pergi. SHIREN menarik nafas panjang untuk


menguatkan hatinya.
SHIREN
Semangat SHIREN.. Kamu gak boleh nyerah.. Dagangan
kamu harus ada yang laku..

ORANG 3
DEK.. Sini.. saya beli..

SHIREN
Alhamdulilah..

SHIREN berlari kecil menemui ORANG 3.

SHIREN
Berapa bungkus BU?

ORANG 3
4 bungkus..

Dengan sigap SHIREN memasukan pincukan colenak ke dalam tas


kresek. Kemudian menyerahkannya pada ORANG 3.

SHIREN
Semuanya 30 ribu..

ORANG 3 memberikan uang pas. SHIREN mengantongkannya. SFX :


Suara adzan Ashar. SHIREN berpaling kerah mesjid yang ada di
seberang jalan.
SHIREN
Alhamdulilah.. Sudah Ashar.. Sebaiknya aku shalat
dulu..

SHIREN berlari kecil menyeberang jalan. Kemudian memasuki


halaman mesjid sambil emnenteng keranjang berisi dagangan
colenaknya.
CUT TO

28
24. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. KAMAR. DAY
CAST : MULYANI

Dalam balutan mukena putih, MULYANI menengadahkan tangannya ke


udara. Berdoa pada ALLAH dengan wajah penuh harap.

MULYANI
Ya ALLAH.. Hamba memohon kepadaMU.. Limpahkanlah
rejeki kepada cucu hamba.. Rezeki yang halal..
Luas.. tanpa susah payah.. tanpa memberatkan.. tanpa
membahayakan.. dan tanpa rasa lelah dalam
memperolehnya.. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas
segala sesuatu.. Amiin ya robbal alamiin..

MULYANI menutupkan kedua belah telapak tangan ke wajahnya.

CUT TO

25. EXT. MESJID. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, JAMAAH

SHIREN selesai shalat. Dia keluar dari dalam mesjid dengan


wajah cerah karena sudah terkena air wudhu. Tangannya mengepit
keranjang berisi dagangan colenak yang masih banyak. Kemudian
duduk di ujung teras mesjid yang cukup tinggi.

SHIREN
Ya ALLAH.. Daganganku masih banyak..

SHIREN Mengitarkan pandang ke sekeliling pelataran mesjid.


Kemudian menatap langit yang cerah.

SHIREN
Berilah kemudahan pada hamba ya ALLAH..

Seorang JEMAAH perempuan keluar dari dalam mesjid. melihat


SHIREN yang terpekur di teras, dia menghampirinya.

JAMAAH
DEK.. kamu jualan apa?

SHIREN
Colenak BU..
JAMAAH
Colenak? Oh.. Yang dari tape singkong itu kan?

SHIREN mengangguk sambil tersenyum resah. Rupanya dia sudah


lelah menawarkan dagangannya.

29
JAMAAH
Boleh IBU lihat?

SHIREN
Boleh BU.. Silakan..

JAMAAH mengambil satu pincuk. Kemudian membukanya. Menelitinya


dengan cermat. Hati SHIREN jadi deg-degan.

SHIREN (V.O)
Ya ALLAH.. Hamba pasrah.. Hamba serahkan semuanya
kepadaMU.. Hamba ikhlas lilahitaala..

JAMAAH menutup pincukan. Mengaretinya kembali. Kemudian


mengembalikannya ke dalam keranjang. SHIREN menghela nafas
pasrah. Yakin kalau JAMAAH tak tertarik. Apalagi saat HP
JAMAAH bunyi dan JAMAAH mengangkatnya. SHIREN bangkit dan
meraih keranjangnya. Bersiap melangkah. Tapi baru beberapa
langkah, JAMAAH memanggilnya.

JAMAAH
Tunggu DEK.. Jangan pergi dulu.. saya mau beli..

SHIREN menghentikan langkah. Mematung menunggu JAMAAH selesai


bertelepon. Hingga akhirnya.

JAMAAH
Saya beli 20 pincuk..

DEG! SHIREN terperanjat kaget.

SHIREN
20 BU.? Serius?

JAMAAH
Iya.. memangnya semuanya ada berapa?

SHIREN
30 BU..
JAMAAH
Ya sudah.. Saya beli semuanya..

SHIREN
Alhamdulilah.. Terimakasih ya ALLAH..

SHIREN menengadahkan tangannya ke langit dengan mata berkaca-


kaca bahagia. JAMAAH tersenyum.

30
JAMAAH
Cepat kresekin.. bentar lagi anak saya jemput..

SHIREN
Iya BU.. Iya..

SHIREN memasukan pincukan-pincukan colenak ke dalam tas


kresek. JAMAAH tersenyum melihat kesibukan SHIREN yang saking
bahagianya sampai tangannya gemetar.

JAMAAH
Kayaknya kalau mau laku sama anak muda.. Jajanan
jadul gini harus dikasih inovasi baru..

SHIREN
Maksud IBU?
JAMAAH
Topingnya jangan cuma kacang.. Bisa ditambah keju..
mese coklat.. Atau kincanya rasa nangka dan durian
misalnya..
SHIREN
Gitu ya?

JAMAAH mengangguk mengiyakan. SHIREN selesai memasukan semua


colenak ke dalam tas kresek. JAMAAH membayarnya sambil terus
memberikan saran. SILENT MOMENT.
CUT TO

26. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. TERAS. DAY


CAST : MULYANI, SHIREN

MULYANI mengernyitkan kening waktu SHIREN menceritakan saran


dari jamaah.
MULYANI
Apa? Pakai keju?

SHIREN
Iya MAK.. Pakai keju.. Terus kincanya rasa durian
atau nangka..
MULYANI
Kalau durian sama nangka masih masuk akal.. Tapi
kalau keju? Mana mungkin enak? Keju kan asin..

MULYANI menghela nafas berat seraya geleng-geleng kepala.

SHIREN
Kata IBU itu.. Kemasannya juga harus ganti pakai
plastik mika.. Biar terlihat dari luar.. Jadi
pembeli tertarik..

31
MULYANI
Gitu ya?
SHIREN
Iya MAK.. Kita coba ya? Mumpung masih ada waktu buat
beli keju dan bahan lain..

MULYANI terhenyak bingung.

SHIREN
Sekali ini saja MAK.. Kalau masih gak laku juga..
SHIREN jualan colenak jadul lagi..

MULYANI
Ya sudah.. Bismilah.. Terserah kamu..

SHIREN
SHIREN ke toko dulu ya MAK.. Assalamualaikum..

SHIREN salim dan pergi. MULYANI melepasnya sambil menjawab


salam.
DISSOLVE TO

27. EXT/INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. DAPUR. NIGHT


CAST : SHIREN, MULYANI

ESTABLISH : Suasana malam

SHIREN sibuk membuat percobaan colenak rasa baru. Dia mulai


memarut kelapa. Membuat kinca dan membakar tape.

Setelah itu memotong-motong tape bakar. Meletakannya di dua


piring. Menyiramnya dengan kuah kinca. Piring yang satu diberi
toping parutan keju. Sementara piring kedua, kincanya dicampur
dengan nangka. SHIREN tersenyum lega.

SHIREN
Alhamdulilah.. Hmmmmhh.. Harum banget..

SHIREN membawa kedua piring ke hadapan MULYANI yang sudan


menunggu.
MULYANI
Beres NAK?
SHIREN (Mengangguk)
Cobain MAK..

MULYANI mencicip colenak yang ditaburi parutan keju.


Ekpresinya terlihat aneh.

32
MULYANI
Kok rasanya gini ya REN? Aneh..

SHIREN
Masa sih MAK? Coba SHIREN cicipin..

SHIREN menyendok colenak yang penuh taburan keju dan kinca


kelapa. Kemudian memasukannya ke dalam mulut. Langsung
terbelalak keenakan.
SHIREN
Wow.. Enak MAK.. Subhanalloh.. Perkataan IBU itu
bener.. Kalau tambah keju.. Colenaknya jadi rasa
baru.. tambah enak..

MULYANI
Masa kayak gini dibilang enak REN?

MULYANI kembali mencicip. Tapi tetap saja dia merasa aneh


dengan rasanya.
MULYANI
Tetep aneh kalau di lidah EMAK..

SHIREN
Cobain yang nangka MAK..

MULYANI menyendok colenak rasa nangka. Kemudian memakannya.


Langsung manggut-manggut keenakan.

MULYANI
Nah ini baru enak..

SHIREN
Oh.. Sekarang SHIREN tahu.. Orang-orang seusia EMAK
pasti lebih menerima rasa colenak dengan nangka..
tapi kalau yang seusia SHIREN cocok dengan keju..

MULYANI
Bisa jadi..

MULYANI mengedikkan bahu.

SHIREN
Bismilah ya MAK.. Besok SHIREN mulai jualan colenak
rasa baru..
MULYANI
Bismilah.. Kita berdoa sama-sama.. Semoga ALLAH
memudahkan semua rencana SHIREN..

SHIREN mengaminkan.

33
DISSOLVE TO

28. EXT. TAMAN. DAY


CAST : SHIREN, ORANG-ORANG

SHIREN membuka lapak di taman. Kali ini tampilan colenaknya


sudah berubah. Bukan pakai pincukan kertas. Tapi dalam box
mika bening yang terlihat menggugah selera.

SHIREN
Bismilahirrohmanirrohim.. Beri hamba kelancaran ya
ALLAH..

SHIREN memulai aktifitas jualannya. Menghela nafas panjang.


Mengembuskannya. Kemudian berteriak lantang.

SHIREN
Colenak rasa keju.. 10 ribuan.. Colenak rasa keju 10
ribuan.. Rasa nangka juga ada..

ORANG-ORANG menghentikan langkah. Berpaling pada SHIREN yang


semangat meneriakan dagangannya. Mereka pun ramai-ramai
menghampiri lapak SHIREN.

ORANG-ORANG (Crowded)
Colenak keju? Memang enak DEK?

SHIREN
Insya ALLAH enak MBAK.. MAS.. Lihat saja
tampilannya.. yang rasa nangka apalagi.. Silakan
dicium.. harum banget..

ORANG-ORANG yang penasaran meneliti kemasan colenak rasa keju


dan mencium colenak rasa nangka.

ORANG-ORANG (Crowded)
Bener loh.. Cakep tampilannya.. Baunya juga harum..

ORANG 1
Saya beli 2 DEK.. rasa keju satu.. rasa nagka satu..

ORANG 2
Saya juga beli dua..

SHIREN
Baik MBAK.. MAS..

SHIREN memasukkan pesanan pembeli ke dalam tas kresek. ORANG-


ORANG semakin banyak berdatangan.

34
ORANG-ORANG (Crowded)
Saya 3.. saya 4.. saya dua..

SHIREN
Baik KAK.. BU.. Ditunggu sebentar ya..

Dengan cekatan dan ramah SHIREN melayani pembeli yang terus


berdatangan.
CUT TO

29. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI

MULYANI menyambut SHIREN yang berlari melintasi halaman dan


menghampirinya di teras.

SHIREN
MAAAK.. Dagangan SHIREN sudah habis..

MULYANI
Masya ALLAH.. Beneran habis NAK? Secepat ini?

SHIREN
Iya MAK.. Lihat nih?

SHIREN memperlihatkan keranjang yang sudah kosong. MULYANI


terharu mengusap dada.
MULYANI
Alhamdulilah.. Terimakasih ya ALLAH..

SHIREN
Alhamdulilah ya MAK.. Ternyata saran IBU itu bener..
Orang-orang pada suka kalau colenaknya beda rasa..

MULYANI
Tapi EMAK gak habis pikir.. Kok bisa ya? Apa lidah
anak jaman sekarang sudah sedemikian anehnya hingga
makanan yang menurut EMAK rasanya aneh malah laku..

MULYANI garuk-garuk kepala bingung. Hal ini membuat SHIREN


tergelak merasa lucu.
SHIREN
Jaman EMAK dan jaman SHIREN kan beda MAK.. Anak-anak
jaman dulu senengnya singkong.. Lah anak-anak jaman
sekarang.. Sukanya ya keju..

MULYANI

35
Kamu benar.. EMAK lupa kalau sekarang sudah jaman
milenial.. hehe..

SHIREN
SHIREN mau jualan lagi dipasar malam MAK.. Boleh
kan?

MULYANI terhenyak. Manatap SHIREN dengan tatapan risau.

MULYANI
Kamu gak capek?

SHIREN
Enggak MAK.. Kan tadi jualannya cuma sebentar..

MULYANI
Ya sudah.. EMAK kasih ijin.. Nanti EMAK bantuin
SHIREN membuat colenaknya..

SHIREN
Terimakasih MAK..

MULYANI
Tapi pulangnya jangan malam-malam.. Begitu jam 9.
Habis atau tidak habis langsung pulang..

SHIREN
Siap bos..

SHIREN membuat gerakan hormat tentara pada komandannya.

DISSOLVE TO

30. EXT. PASAR MALAM. NIGHT


CAST : SHIREN, ORANG-ORANG, PEDAGANG LAIN

ESTABLISH : Suasana pasar malam.

SHIREN membuka lapak di sebuah sudut. Bersebrangan dengan


pedagang lain yang berjualan macam-macam barang. Dengan
semangat dia teriak menawarkan dagangannya.

SHIREN
Colenak rasa keju.. 10 ribuan.. Colenak rasa keju 10
ribuan.. Rasa nangka juga ada..

ORANG-ORANG bermunculan menghampiri lapak SHIREN.

ORANG 1

36
Ini yang tadi jualan di taman ya?

SHIREN
Benar MBAK.. Saya tadi jualan di taman.. Gimana
colenaknya.. Suka?

ORANG 1
Suka banget.. Top.. Saya beli 4 deh..

SHIREN
Alhamdulilah.. Mari MBAK.. Kalau mau pilih silakan..

SHIREN mempersilakan dengan mata berkaca-kaca bahagia.

ORANG 2
Adek saya juga langsung suka.. Bikin nagih katanya..
Saya juga beli 4..

SHIREN
Subhanalloh.. Saya seneng banget jadinya..

ORANG-ORANG terus bermunculan dan berbelanja colenak. SHIREN


melayani mereka dengan ramah. Dia tidak menyadari kalau
aktifitasnya diperhatikan PEDAGANG LAIN diseberang sana yang
sepi pembeli.
INTERCUT TO

PEDAGANG LAIN saling sikut sambil terus memperhatikan SHIREN.

PEDAGANG 1
Lihat tuh.. Masa kalah sama anak kecil?

PEDAGANG 2
Aku punya ide..

PEDAGANG 1
Ide apa?

PEDAGANG 2 membisikan sesuatu ke telinga PEDAGANG 1. Namun


PEDAGANG 1 malah menyeringai bingung.

PEDAGANG 1
Memangnya kamu bisa?

PEDAGANG 2
Kecil..

PEDAGANG 2 menjentikkan jari jempol ke kelingkingnya. Sebagai


tanda kalau dia menguasai masalah.

37
DISSOLVE TO

31. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. DAPUR. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI

Berbagai bahan colenak yang siap diracik berserakan di tikar


yang digelar di lantai. Ada baskom berisi tape yang sudha
dibakar, baskom berisi kuah kinca kelapa, keju blok, daun
pisang dan box-box mika bening.

MULYANI sibuk memasukkan potongan tape bakar ke dalam box


mika. Kemudian menyiramnya dengan kuah kinca kelapa. Sementara
SHIREN sibuk memarut keju diatas colenak yang sudah disiram
kuah kinca kelapa. Kemudian merekatkan lidah mika dengan
steples.
MULYANI
Kamu yakin, sanggup menjual semuanya NAK?

SHIREN
Insya ALLAH, MAK.. SHIREN sengaja bikin dagangan
lebih banyak. Soalnya kemarin banyak yang tidak
kebagian..
MULYANI
Mereka sudah pesan?

SHIREN
Belum sih.. Tapi.. Bismilah saja MAK..

SHIREN menggeleng. MULYANI senyum.

MULYANI
EMAK doakan.. Semoga ALLAH memberikan kemudahan..

SHIREN
Amiin ya Rabb..

MULYANI
Tapi seandainya ALLAH tidak memberikan sesuai
harapan SHIREN.. kamu jangan terlalu kecewa ya NAK..

SHIREN
Insya ALLAH tidak MAK.. Kan EMAK selalu bilang..
Qodaruloh.. Apapun yang terjadi adalah yang terbaik
di mata ALLAH..

MULYANI mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.


CUT TO

32. EXT. TAMAN. DAY

38
CAST : SHIREN, PEDAGANG LAIN, ORANG-ORANG

PEDAGANG 1 (SC 30) Membuka lapak colenak keju di sebuah sudut.


Bahkan ada banner bertuliskan beli 2 dapat 3 di pajang di
depan lapaknya. Dihadapannya berserak box mika berisi colenak
keju yang tampak menggugah selera. Dengan menggunakan toa
tangan, PEDAGANG 1 menawarkan dagangannya.

PEDAGANG 1
Dipilih.. dipilih.. Colenak keju murah meriah..
Harga 10 ribu saja.. beli dua dapat tiga.. Dipilih..
dipilih..

SHIREN sampai di tempat ini. Tangan kiri kanannya menenteng


keranjang yang penuh dengan colenak. Dia tertegun melihat
kerumunan orang di satu sudut.

SHIREN
Jualan apaan tuh? Kok rame banget?

PEDAGANG 1 (O.S)
Dipilih.. dipilih.. Colenak keju murah meriah..
Harga 10 ribu saja.. beli dua dapat tiga.. Dipilih..
dipilih..

DEG! SHIREN terperanjat kaget.

SHIREN
Lailahailalloh.. Colenak keju? Beli 2 dapat tiga? Ya
ALLAH.. Apa yang akan terjadi dengan dagangan aku?

SHIREN terhenyak. Kepanikan melanda wajahnya. Namun dia


berusaha tenang smabil menghela nafas panjang beberapa kali
dan mengembuskannya.
SHIREN
Tenang SHIREN.. Tenang.. Kamu harus yakin.. Rejeki
tidak akan tertukar.. Kata EMAK.. Saingan dalam
berdagang itu biasa..

SHIREN menguatkan hatinya. Kemudian menggelar lapak di sudut


lain. Setelah itu memulai berjualan sambil membaca basamalah.
Kemudian teriak menawarkan dagangannya.

SHIREN
Colenak keju.. Colenak nangka.. 10 ribu saja..
Silakan PAK.. BU.. MAS.. Colenaknya..

Tapi ORANG-ORANG tak ada satupun yang berhenti. Mereka msalah


menuju lapak PEDAGANG 1 yang semakin ramai.

39
SHIREN
Sabar SHIREN.. Kamu harus sabar..

Sambil tersenyum ramah, SHIREN mencegat beberapa IBU yang akan


menuju lapak PEDAGANG 1.

SHIREN
Colenaknya BU.. Ada rasa keju dan rasa nangka..

IBU-IBU (crowded)
Ada diskonnya gak?

SHIREN menggeleng sambil tersenyum.

IBU 1
Yah.. Maaf ya DEK.. Hari ini kita mau beli yang
diskonan dulu.. Lumayan..

IBU-IBU LAIN (Crowded)


Iya bener.. Yuk..

IBU-IBU beranjak menuju lapak PEDAGANG 1. SHIREN hanya bisa


menatap kepergian mereka dengan tatapan resah.
CUT TO

33. EXT. JALAN. PEREMPATAN LAMPU MERAH. DAY


CAST : SHIREN, PEDAGANG LAIN, PEDAGANG ASONGAN

Bersama pedagang asongan lain, SHIREN bergegas menghampiri


pengendara saat lampu merah menyala.

PEDAGANG ASONGAN (crowded)


Air.. Tisu.. Permen.. yang dingin.. yang dingin..
kerupuk.. sale pisang..

SHIREN
Colenak keju.. Colenak rasa nangka.. 10 ribuan..
Colenak keju..
PENGENDARA
Colenak.. Sini..

SHIREN menghampiri PENGENDARA yang memanggilnya. Tapi PEDAGANG


2 (SC 30) muncul sambil teriak menawarkan dagangannya.

PEDAGANG 2
Colenak keju.. 10 ribuan.. beli 2 dapat 3..

SHIREN terhenyak begitu sampai di tempat PENGENDARA.

40
PENGENDARA
Beli 2 dapat 3 ya? Kayak yang disana? (Menunjuk
PEDAGANG 1)
SHIREN
Maaf PAK.. belum bisa..

PENGENDARA
Maaf gak jadi kalau gitu.. (Teriak pada PEDAGANG 1)
MAAS.. Sini..

PEDAGANG 1 menghampiri PENGENDARA. Sementara SHIREN memilih


mundur dengan wajah resah. BYARRR.. Lampu kuning menyala.
DIIIDDD.. Suara klakson bersahutan. Para pedagang berhamburan
ke pinggir jalan. SHIREN menepi di sebuah sudut dengan langkah
gontai. PEDAGANG ASONGAN 1 menghampirinya.

PEDAGANG ASONGAN 1
Belum laku ya?

SHIREN
Iya.. KAK..
PEDAGANG ASONGAN 1
Kenapa gak seperti MAS yang itu (Menunjuk PEDAGANG
1) beli 2 dapat 3?

SHIREN
Belum bisa KAK.. Kalau dijual dengan diskonan..
SHIREN rugi.. Bukan dapat untung malah harus
nombok..

SHIREN menatap resah.


PEDAGANG ASONGAN 1
Daripada entar dibuang karena gak laku?

SHIREN
Insya ALLAH gak akan terbuang KAK.. SHIREN akan
tetap sabar berjualan seperti biasa.. Gak ada
diskonan..
PEDAGANG ASONGAN 1
Suka-suka kamu dah.. Lampu merahnya nyala lagi tuh..
Ayuk..

PEDAGANG ASONGAN 1 bangkit dan berlari menuju PENGENDARA.


SHIREN bergegas menyusulnya.
DISSOLVE TO

34. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI

41
MULYANI sudha menunggu di bale-bale. SHIREN muncul dengan satu
keranjang masih penuh colenak.

SHIREN
Assalamualaikum..

MULYANI
Waalaikumsalam..

SHIREN salim. Kemudian duduk disamping MULYANI sembari memeluk


keranjang yang penuh colenak. Wajahnya terlihat murung.

SHIREN (Kecewa)
Cuma habis setengahnya MAK.. Ada yang jual colenak
keju juga.. Mana pake diskon lagi..

MULYANI
Oh ya? Diskon bagaimana?

SHIREN (Resah)
Beli dua dapat 3..

MULYANI mendesah. Kemudian berpaling pada SHIREN untuk


menghiburnya.
MULYANI
Berdagang itu ada pasang surutnya, NAK.. Tidka
selamanya laris.. Bahkan ada kalanya rugi.. SHIREN
harus ikhlas.. Apapun yang terjadi.. Sudah kehendak
ALLAH..

SHIREN mengangguk resah.

MULYANI
Ingat kan, apa kata EMAK tadi pagi?

DEG! SHIREN tersentak kaget. Menyadari pembicaraan mereka tadi


pagi (SC 31)
SHIREN
Astaghfirullohaladzim.. Iya MAK.. Maafin SHIREN yan
MAK..
MULYANI
Gak apa-apa.. yang penting SHIREN ingat..

SHIREN
Tapi colenak sebanyak ini mau dikemanain MAK? Sayang
kalau dibuang..

MULYANI

42
Sedekahkan ke tetangga..

MULYANI mengatakan hal itu sambil tersenyum tegas.


DISSOLVE TO

35. EXT. TAMAN. DAY


CAST : SHIREN, ORANG-ORANG

SHIREN baru saja menepi di taman ketika ORANG-ORANG


berdatangan memburunya.
ORANG 1
SHIREN.. Saya mau colenak kamu..

ORANG-ORANG (Crowded)
Saya juga.. Saya juga..

SHIREN (Terperanjat kaget)


Subhanalloh..

SHIREN malah mematung saking kagetnya.

ORANG-ORANG (crowded)
Kok malah bengong.. Cepet gelar lapaknya..

SHIREN
Iya BU.. Iya..

SHIREN bergegas menggelar lapaknya. ORANG-ORANG langsung


memilih colenak yang digelar sambil crowded bercakap-cakap.

ORANG 1
Saya nyesel beli yang diskonan kemarin.. rasanya gak
enak..
ORANG 2
Saya juga.. Mana tapenya apek.. Kincanya pahit..
Hiii.. kapok..
ORANG-ORANG (Crowded)
Saya juga kapok.. saya juga.. Mending beli yang asli
disini..

SHIREN menghela nafas lega. Dalam hati mengucap syukur.

SHIREN (V.O)
Alhamdulilah.. Terimakasih ya ALLAH..

ORANG-ORANG (Crowded)
Saya 5, REN.. Saya 3.. saya 2.. saya 4..

SHIREN

43
Baik BU.. MBAK..

SHIREN melayani pembeli sambil tersenyum bahagia.


CUT TO

36. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, PEMESAN

SHIREN berjalan memasuki halaman dengan wajah sumringah. Dari


kejauhan dia sudah memanggil MULYANI. Dikeranjangnya terlihat
ada celengan ayam dari tanah liat.

SHIREN
Assalamualaikum.. MAK.. SHIREN dah pulang..

MULYANI muncul sambil menjawab salam. SHIREN salim.

MULYANI
Dagangannya habis NAK?

SHIREN
Iya MAK.. cepet banget habisnya..

MULYANI
Alhamdulilah.. Berkah.. Semoga hari-hari selanjutnya
dagangan kamu terus laris..

SHIREN
Amiin ya Rab.. Kalau dagangan kita bisa laris tiap
hari kayak gini.. SHIREN bisa cepet kaya, MAK..
hahaha..

SHIREN tergelak. MULYANI ikut tersenyum.

MULYANI
Bismilah.. Semoga ALLAH mengabulkan doa kamu.. Tapi
inget.. Untungnya harus kamu tabung.. Kan bentar
lagi kamu masuk SMA..

SHIREN
Iya MAK.. Nih.. SHIREN undah beli celengannya..

SHIREN memperlihatkan celengan ayam yang ada di keranjangnya.

MULYANI
Bagus..
PEMESAN
Assalamualaikum.. MAK.. SHIREN..

44
PEMESAN muncul dihadapan MULYANI dan SHIREN. Keduanya langsung
berpaling ke arah PEMESAN sambil menjawab salam.

SHIREN
Waalaikum salam.. BU KOMALA? Ada apa BU?

PEMESAN
Saya mau pesen colenak keju 50 porsi..

MULYANI
Subhanalloh.. serius BU?

PEMESAN
Iya.. Saya butuh buat pengajian.. Nanti sore tolong
SHIREN antarkan ke rumah ya.. Sekalian saya bayar..

SHIREN
Siap BU BOS..

SHIREN membuat gerakan hormat layaknya tentara. PEMESAN dan


MULYANI tergelak lucu.
PEMESAN
Ya sudah.. Kalau gitu saya pamit MAK..
Assalamualaikum..

MULYANI & SHIREN


Waalaikumsalam..

PEMESAN pergi. SHIREN berpaling pada MULYANI.

SHIREN
SHIREN juga pamit MAK.. Mau beli bahan-bahan ke
pasar..
MULYANI
Cepetan gih.. Biar sebelum Maghrib sudah beres
pesanannya..

SHIREN mengangguk mengiyakan. Kemudian berlalu dari hadapan


MULYANI.
CUT TO

37. EXT. PASAR. DAY


CAST : SHIREN, PEDAGANG TAPE

SHIREN terhenyak karena kios langganannya membeli tape sudah


tutup. Diapun bertanya pada pedang di kios sebelahnya.

SHIREN

45
Permisi MANG.. PAK ACENG kemana ya? Kok kiosnya
sudah tutup?
PEDAGANG TAPE
Pulang kampung NENG.. Udah.. Beli tape di saya
saja.. Sama kok.. Malah lebih besar-besar.. Pulen..
Lihat nih..

PEDAGANG TAPE memperlihatkan keranjang berisi tape yang


terlihat montok-montok. Tapi SHIREN tampak ragu.

SHIREN
Beneran sama, MANG.?

PEDAGANG TAPE
Ya sama atuh.. Sama-sama dari singkong..

SHIREN (Masih ragu)


Tapi..
PEDAGANG TAPE
Jangan ada tapi.. Perlu berapa kilo? Saya kasih
extra satu kilo buat perkenalan..

SHIREN berfikir sejenak sambil mengitarkan pandang ke


sekeliling tempat itu. Sudah sepi.

PEDAGANG TAPE
Cepetan kalau mau.. Saya mau tutup kios juga..

SHIREN
Ya sudah MANG.. Saya beli 10 kilo..

PEDAGANG TAPE (mengacungkan jempol!


Sipp.. 10 kilo ya..

PEDAGANG TAPE bergegas memasukan tape ke dalam tas kresek dan


menimbangnya.
DISSOLVE TO

38. EXT. RUMAH PEMESAN. TERAS. NIGHT


CAST : SHIREN, PEMESAN

Pemesan menyambut SHIREN yang mengantarkan pesanan dengan


antusias.
PEMESAN
Sini REN.. taruh disini dulu keranjangnya..

SHIREN
Baik BU..

46
SHIREN menaruh keranjang yang dibawanya di kursi teras.

PEMESAN
Boleh dicoba dulu?

SHIREN
Silakan BU..

PEMESAN mengambil satu box mika. Penampilannya sungguh


menggiurkan.
PEMESAN
Wow.. Pasti enak nih..

SHIREN
Insya ALLAH..

PEMESAN menyendok colenak. Memasukkannya ke dalam mulut. Tapi


keningnya mengernyit.
PEMESAN
Kok gini ya? Coba sekali lagi..

PEMESAN kembali memasukkan colenak ke mulutnya. Lantas


menggeleng kecewa.
PEMESAN
Waah.. Kayaknya saya gak bisa terima colenaknya
REN..
SHIREN (Kaget)
Kenapa BU.?
PEMESAN
Tapenya pahit.. Jamaah pasti gak mau makan..

SHIREN (Tambah kaget)


Lailahailalloh.. masa BU?

PEMESAN
Cobain saja.. Nih..

SHIREN mencicip colenak. DEG! wajahnya langsung panik.

SHIREN
Innalilahi.. Benar BU.. Pahit..

PEMESAN
Nah kan.. Kamu juga bilang pahit.. Kalau begitu maaf
ya REN.. saya batalkan pesanannya..

PEMESAN beranjak hendak masuk rumah. SHIREN melerai tangan


PEMESAN.
SHIREN

47
BU.. Tunggu BU.. Tolong terima colenaknya..
Berapapun BU KOMALA bayar, saya terima.. Yang
penting ada modal buat beli bahan kembali..

PEMESAN
Gak bisa REN.. Nanti makanannya malah kebuang..

SHIREN
Saya mohon BU.. Kasihanilah saya..

PEMESAN
Maaf ya REN.. Saya harus cari makanan penggantinya..

PEMESAN melerai tangan SHIREN. Masuk ke dalam rumah dan


menutup pintu. SHIREN terhenyak sedih.
CUT TO

39. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. RUANG TENGAH. NIGHT


CAST : SHIREN, MULYANI

MULYANI dan SHIREN duduk berhadapan. Di samping SHIREN ada


keranjang berisi colenak yang ditolak pemesan. SHIREN terisak.
Tangannya sesekali menyeka air mata yang keluar dari sudut
matanya.
SHIREN
Kenapa ada saja cobaannya ya MAK.? Padahal..

MULYANI
Padahal apa? REN.. tanda cinta ALLAH pada hamba-NYA
itu adalah dengan mengujinya.. Seperti kata hadist
Rosululloh yang diriwayatkan Ibnu Majah.. “Sungguh..
Jika Allah mencintai suatu kaum.. maka Dia akan
menimpakan ujian untuk mereka.. Barang siapa yang
ridho.. maka ia yang akan meraih ridho Allah..
Barangsiapa yang tidak suka.. maka Allah pun akan
murka..”
SHIREN
Astaghfirullohaladzim.. Maafkan SHIREN, MAK..

MULYANI tersenyum. Kemudian berujar kembali dengan lembut.

MULYANI
Insya ALLAH.. ALLAH akan memaafkan SHIREN.. Hikmah
dari semua yang SHIREN alami hari ini adalah..
SHIREN jadi tahu.. bahwa tidak semua tape cocok
untuk colenak..
SHIREN
Jadi.. tape yang cocok itu yang bagaimana MAK?

48
MULYANI
Harus yang matangnya pas.. Tidak basah dan tidak
kering.. Kalau basah akan terasa pahit karena
terlalu matang.. Kalau kering.. Rasanya tidak akan
manis..
SHIREN
Tape putih atau kuning gak masalah?

MULYANI menggeleng sambil tersenyum.

MULYANI
Lebih bagus yang kuning.. Lebih pulen karena terbuat
dari singkong mentega..

SHIREN
Oh.. Begitu ya MAK?

MULYANI mengangguk mengiyakan.


DISSOLVE TO

40. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI

SHIREN pamitan pada MULYANI yang berdiri diambang pintu.


MULYANI sudah melepas kruknya. Sementara SHIREN memakai
seragam SMP.
SHIREN
SHIREN pamit ke sekolah dulu ya MAK.. Ada berkas-
berkas yang harus dilengkapi untuk syarat masuk
SMA..
MULYANI
Iya.. Kamu gak usah jualan hari ini..

SHIREN mengangguk mengiyakan. Kemudian mengucap salam dan


pergi. MULYANI menatap kepergian SHIREN sambil menjawab salam.
Kemudian mengitarkan pandang ke sekeliling. Pandangannya
tampak kosong.
MULYANI
Kayaknya gak enak kalau sampai berhenti jualan..
Biar saya saja yang jualan.. Sekalian latihan
jalan.. Saya juga sudah bosen diam di rumah terus..

MULYANI bergegas masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.


CUT TO

41. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : MULYANI, WARGA, TETANGGA

49
Terseok MULYANI melangkah menyusuri jalan sembari meneriakan
dagangannya. Keranjang yang digendongnya terisi colenak tiga
perempatnya.
MULYANI
Colenak keju.. Colenak rasa nangka.. 10 ribuan..
Colenak keju..

Suasana jalan begitu sepi karena matahari sedang terik-


teriknya. Jadi tidak banyak WARGA yang melintas. Begitu ada
WARGA yang melintas, MULYANI langsung menawari mereka.

MULYANI
Colenaknya MBAK.. MAS..

WARGA
Enggak MAK.. Maaf ya..

WARGA menggeleng dan bergegas melanjutkan perjalanan ditengah


panasnya sinar matahari. Keringat mulai membasahi kening
MULYANI. MULYANI menghentikan langkah dibawah pohon. Kemudian
duduk dibawahnya sambil menyeka keringat di keningnya.
Keranjangnya dia taruh dipangkuan.

MULYANI
Ya ALLAH.. Kenapa kalau saya yang jualan malah tidak
laku ya? Beda dengan SHIREN.. Tiap hari jualannya
habis terus..

TETANGGA yang melintas menghentikan langkah. Menghampiri


MULYANI dengan mimik keheranan.

TETANGGA
Loh MAK? Kok malah sudah jualan? Bukannya SHIREN
melarang? EMAK kan masih dalam amsa pemulihan?

MULYANI
EMAK sudah merasa baikan.. Lagipula EMAK bosen kalau
diam di rumah terus..

TETANGGA
Saya ngerti.. Tapi SHIREN akan marah kalau lihat
EMAK keliling kampung seperti ini.. Kalau ada apa-
apa gimana?

TETANGGA menatap khawatir.

MULYANI
Insya ALLAH EMAK gak akan kenapa-napa..

50
TETANGGA
Mending pulang sama saya, yu MAK..

MULYANI
Entar.. Kalau dagangan EMAK sudah habis.. Masih
banyak nih..
TETANGGA
Ayo MAK.. Jualan di depan rumah saja..

TETANGGA menghela tangan MULYANI. Tapi MULYANI melerai halus.

MULYANI
Bentaran saja NING.. Gak akan lama kok.. udah ya..
EMAK mau keliling lagi.. Assalamualaikum..

MULYANI bangkit. Kemudian melangkah tertatih meninggalkan


tempat itu. TETANGGA hanya geleng-geleng kepala sambil
menghela nafas resah.
CUT TO

42. EXT. DEPAN RUMAH KONTRAKAN MULYANI. DAY


CAST : SHIREN, TETANGGA

SHIREN sampai di depan rumah. Bersamaan dengan TETANGGA yang


juga tiba di tempat ini.

TETANGGA
REN.. Tunggu REN.. Jangan masuk dulu..

SHIREN
Mbak NING? Ada apa MBAK?

TETANGGA
Cepat susul MAK YANI, REN.. Dia jualan keliling
kampung.. Saya tidak tega melihatnya.. Takut terjadi
apa-apa..

DEG! SHIREN terperanjat kaget.

SHIREN
Lailahailalloh.. EMAK jualan? Padahal kan sudah
SHIREN larang?!

TETANGGA
Saya juga tahu REN.. Makanya barusan saya ajak
pulang.. Tapi dia gak mau.. Mungkin kalau kamu yang
ngajak, MAK YANI mau pulang..

SHIREN

51
Mbak benar.. Biar SHIREN saja yang ajak EMAK
pulang.. Assalamualaikum..

SHIREN bergegas meninggalkan tempat itu dengan wajah cemas.

CUT TO

43. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : MULYANI, WARGA

OVEN VIEW : Matahari yang bersinar terik di langit. MULYANI


mneghentikan langkah. Keringat sudha bercucuran di sekujur
tubuhnya.
MULYANI
Ya ALLAH.. Kuatkanlah hamba..

MULYANI menengadahkan wajah ke langit. Melihat matahari yang


semakin membesar. Tiba-tiba dia merasakan pusing yang luar
biasa. Bumi yang dipijaknya seraya berputar-putar.

MULYANI (Panik)
Innalilahi.. Kenapa ini? Lailahailaloh.. Allohu
Akbar.. Aaaaaaaaa..

BRUGGGHH.. MULYANI jatuh dan terkulai pingsan. WARGA yang


melihat terperanjat kaget. Mereka berlarian memburu MULYATI
sambil teriak crowded.
WARGA (Crowded)
Innalilahi.. MAAAK.. EMAK kenapa.?

WARGA merubung MULYANI yang terkapar pingsan. Terdengar


beberapa WARGA melebah memutuskan sesuatu.

WARGA 1
Kita bawa saja ke rumah sakit..

WARGA LAIN (crowded)


Setuju..

WARGA menggotong tubuh MULYANI dan membawanya menjauh dari


tempat itu.
DISSOLVE TO

44. EXT. JALAN KAMPUNG. NIGHT


CAST : SHIREN, WARGA

SHIREN mencari-cari keberadaan MULYANI yang tak juga ditemukan


keberadaannya. Dia bertanya pada ORANG-ORANG yang melintas.
Tapi ORANG-ORANG malah menggeleng. SILENT MOMENT.

52
Hingga akhirnya SHIREN bertemu dengan WARGA yang membawa
MULYANI ke rumah sakit. SHIREN menghampiri WARGA.

SHIREN
Permisi PAK.. Apa BAPAK melihat seorang perempuan
sepuh yang jualan colenak?

WARGA 1
Nenek-nenek yang bawa keranjang rotan?

SHIREN
Benar PAK.. Itu nenek saya.. MAK YANI..

WARGA 2
Waduh.. Dia ada di rumah sakit sekarang.. Kata
DOKTER.. Dia koma..

DEG! SHIREN terperanjat kaget.

SHIREN
Innalilahi.. Koma?

WARGA 1
Iya NENG.. Tadi kita menemukan dia pingsan di
jalan..
SHIREN (Menangis)
Lailahailalloh.. MAAAK..

Tanpa sadar SHIREN teriak memanggil MULYANI sambil berlari


dari tempat itu dalam tangisnya.
CUT TO

45. EXT. RUMAH SAKIT. DEPAN RUANG ISOLASI. NIGHT


CAST : SHIREN, MULYANI, DOKTER, SUSTER

Dibalik ruang isolasi, MULYANI terlihat berbaring dalam kondis


koma. Beberapa selang oksigen dan infus tersambung ke
tubuhnya. SHIREN menatap dari balik kaca sambil terisak sedih.

SHIREN
MAK.. cepat sadar.. SHIREN takut..

DOKTER muncul bersama suster hendak memantau kondisi MULYANI.


SHIREN mencegatnya.
SHIREN (Terisak)
DOK.. Maaf.. NENEK saya sebenarnya kenapa DOK.?
Mengapa bisa koma?

53
DOKTER
Mmmhh.. Begini DEK.. Menurut hasil pemeriksaan
kami.. Waktu kejadian.. Pasien mengalami stroke..
karena ada penyumbatan darah di dalam otak.. Stroke
inilah yang menyebabkan pasien mengalami koma..

SHIREN
Kira-kira.. Kapan NENEK saya sadar, DOK?

DOKTER
Kita sedang mengupayakan yang terbaik.. Tolong
dibantu dengan doa ya DEK.. Semoga ALLAH segera
menyadarkan nenek ADEK.. saya periksa dulu
kondisinya ya..

DOKTER tersenyum dan masuk ke dalam ruangan diikuti SUSTER.


SHIREN kembali memantau kondisi MULYANI dari balik jendela
kaca sambil terisak sedih.
CUT TO

46. INT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. RUANG TENGAH. TERAS. NIGHT


CAST : SHIREN, PEMILIK KONTRAKAN

BYAARR.. SHIREN memecahkan celengannya. Kemudian mengumpulkan


uang yang berserak di lantai dan menghitungnya.

SHIREN
Aku harus menyiapkan uang buat biaya rumah sakit
EMAK..

Uang sudah beres dihitung SHIREN.

SHIREN
Alhamdulilah.. Ada 600 ribu..

PEMILIK KONTRAKAN (O.S)


Assalamualaikum..

SHIREN
Waalaikumsalam..

SHIREN bangkit dan beranjak membuka pintu. Langsung terhenyak


melihat pemilik kontrakan berdiri di ambang pintu.

SHIREN
BU WIWIN?
PEMILIK KONTRAKAN

54
Maaf SHIREN.. Bukannya saya tidak prihatin sama
kamu.. tapi anak saya juga sedang sakit.. Butuh
biaya untuk berobat..

SHIREN
Uang kontrakan ya BU?

PEMILIK KONTRAKAN
Iya.. Sudah telat satu minggu..

SHIREN menghela nafas resah. Menatap bimbang pada PEMILIK


KONTRAKAN yang memelas.
PEMILIK KONTRAKAN
Tolong kasihani saya SHIREN.. Berapa saja dulu..
yang penting saya bisa bawa anak saya berobat..

SHIREN (Resah)
Baiklah BU.. Tunggu sebentar ya..

SHIREN balik badan dan masuk ke dalam rumah. Keluar lagi


membawa uang recehan dalam kantong plastik.

SHIREN
Ini uang celengan saya.. Ada 500 ribu.. Untuk sewa
bulan ini..
PEMILIK KONTRAKAN
Alhamdulilah.. Terimakasih SHIREN..
Assalamaualaikum..

PEMILIK KONTRAKAN bergegas pergi. Meninggalkan SHIREN yang


terhenyak resah.
SHIREN
MAK.. Maafkan SHIREN.. Uang celengannya SHIREN
bayarkan kontrakan dulu.. Biar kita masih punya
tempat tinggal..

Tatapan SHIREN makin kelam menatap kegelapan malam.

DISSOLVE TO

47. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, TEMAN-TEMAN SHIREN

SHIREN keluar dari dalam rumah hendak pergi berjualan. Teman-


temannya muncul menghampirinya.

TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)


SHIREEN..
SHIREN

55
MIRA.. SISKA?

TEMAN 1
Kita barengan pergi ke SMA yuk.. Besok hari terakhir
daftar ulang.. Jadi kita bisa sedikit santai kalau
daftar ulang sekarang..

SHIREN menggeleng resah.

SHIREN (Lirih)
Sepertinya aku gak melanjutkan sekolah dulu tahun
sekarang..
TEMAN 2
Loh.. Kenapa?

SHIREN
Disamping uangnya belum ada.. Aku juga harus fokus
mencari uang untuk pengobatan EMAK..

TEMAN-TEMAN SHIREN saling lirik. Ikut prihatin.

TEMAN 1
Sayang loh REN.. Masa anak sepintar kamu harus
berhenti sekolah..

TEMAN 2
Iya REN.. sayang banget..

SHIREN
Aku harus memaksa diriku sendiri untuk bersikap
realistis.. Memang berat.. Karena aku harus
mengorbankan mimpiku sendiri..Tapi aku tidak punya
pilihan..
TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)
SHIREEN.. Aku sedih tauk..

TEMAN-TEMAN SHIREN memeluk SHIREN sambil terisak sedih. Namun


SHIREN malah berdiri tegar tanpa air mata metes dipipinya.

CUT TO

48. EXT. PERTIGAAN. DAY


CAST : SHIREN, WARGA

SHIREN menawarkan dagangannya pada WARGA yang melintas di


pertigaan. Dengan semangat dia mencegat WARGA.

SHIREN

56
Colenaknya BU.. Ada rasa keju.. rasa nangka..
original juga ada..

WARGA 1
Maaf NENG.. Enggak dulu ya..

SHIREN
Iya PAK.. Gak apa-apa..

SHIREN kembali mencegat WARGA lain yang melintas. Dan


menawarkan dagangannya. Tapi WARGA gak ada yang beli. Mereka
serempak menggeleng. SHIREN pun melipir ke tempat teduh.
Sambil menyeka keringat di keningnya, SHIREN menggumam resah.

SHIREN
Ya ALLAH.. Kenapa hari ini banyak yang menolak saat
aku tawarin ya?

SHIREN menguatkan hatinya.

SHIREN
Jangan menyerah SHIREN.. Kamu harus yakin.. ALLAH
sudah menyediakan rejeki di tempat lain.. Tinggal
kamunya yang harus lebih keras menjemput rejeki
itu..

SHIREN kembali berlari menghampiri WARGA dan menawarkan


dagangannya.
CUT TO

49. EXT. RUMAH KONTRAKAN MULYANI. HALAMAN. TERAS. DAY


CAST : SHIREN, TETANGGA

TETANGGA mencegat SHIREN yang hendak memasuki halaman.

TETANGGA
SHIREN.. Tunggu.. saya ada perlu sama kamu..

SHIREN
Perlu apa MBAK?

TETANGGA
Sini.. Kita bicara di bale-bale.. Biar nyantai..

TETANGGA menarik tangan SHIREN dan mendudukkannya dengan paksa


di bale-bale. Hal ini membuat SHIREN keheranan.

SHIREN
Ada apa sih MBAK?

57
TETANGGA
Kondisi MAK YANI gimana? Belum ada kemajuan ya?

SHIREN mengangguk lemah.


TETANGGA
Dagangan kamu gimana? Habis?

SHIREN menggeleng resah.


TETANGGA
Gini REN.. Daripada kamu kesulitan disini.. Jualan
kamu juga gak laku.. Lebih baik kamu merantau ke
kota lain..
SHIREN (Kaget)
Merantau?
TETANGGA
Ya.. Merantau.. Kebetulan sodara saya lagi butuh
PRT.. kamu bisa bekerja disana.. Gak perlu susah-
susah bikin dagangan.. Nanti dapat gaji bulanan..

SHIREN
Bagaimana dengan EMAK?

SHIREN menatap resah.


TETANGGA
Biarkan saja di rumah sakit.. Toh kalau sembuh juga
nanti pihak rumah sakit menghubungi kamu.. Atau..

SHIREN
Atau apa MBAK?

TETANGGA
Melihat kondisinya.. sepertinya MAK YANI gak akan
sembuh.. paling menunggu dijemput malaikat maut..
Daripada kamu harus menangung biaya rumah sakit..
Mending menghilang dari kota ini..

SHIREN
Astaghfirullohaladzim.. MBAK.. maaf.. SHIREN tidak
akan pernah meninggalkan EMAK.. Apapun keadaannya..
SHIREN yakin EMAK akan sembuh kembali..

ZOOM IN TO CU : Wajah SHIREN yang penuh keyakinan.


CUT TO

50. EXT. RUMAH SAKIT. DEPAN RUANG ADMINISTRASI. DAY


CAST : SHIREN, PETUGAS

58
Tangan SHIREN gemetar saat menerima rincian biaya yang harus
disediakan SHIREN setiap harinya untuk perawatan MULYANI dari
petugas administrasi.
SHIREN
Masya ALLAH.. Jadi biayanya sebesar ini setiap hari,
BU?
PETUGAS
Benar DEK.. Ada biaya ruangan.. Biaya obat-obatan
dan lain-lain.. Rinciannya ada disitu semua..

SHIREN (V.O)
Ya ALLAH.. Besar sekali biayanya.. Kemana SHIREN
harus mencari uang sebanyak ini?

SHIREN terhenyak menatap lembar rincian biaya yang ada


ditangannya.
PETUGAS
Bisa kok dicicil tiap hari DEK.. Biar tidak terlalu
berat..
SHIREN
Terimakasih BU.. Nanti saya coba pikirkan..
Permisi..

SHIREN pamitan sambil tersenyum getir. Kemudian melangkah


gontai meninggalkan tempat itu.
DISSOLVE TO

51. EXT/INT. RUMAH SAKIT. MESJID. NIGHT


CAST : SHIREN

Dalam balutan mukena putih, SHIREN bersujud sambil menangis.

SHIREN (V.O)
Subhaanaka Allohumma robbanaa wa bihamdika
Allohumaghfirlii..

SHIREN bangkit dari sujudnya. Melaksanakan tahiyat akhir.


Kemudian mengucap salam. Mengusap wajahnya. Kemudian
menegadahkan tangan ke langit. Meminta pada ALLAH sambil
berlinang air mata.
SHIREN
Ya ALLAH.. KepadaMU hamba bersujud.. KepadaMU hamba
berserah diri.. Hamba mohon lancarkanlah dagangan
hamba.. Agar hamba bisa membayar biaya perawatan
EMAK..

Tangis SHIREN semakin kencang. Tertunduk ke atas sajadah yang


basah oleh air matanya.
SHIREN

59
MAAAK.. SHIREN harus bagaimana MAK.?

Rintihan SHIREN menggema memenuhi ruangan yang sepi.


DISSOLVE TO

52. EXT. JALAN KAMPUNG. DAY


CAST : SHIREN, TEMAN-TEMAN SHIREN

SHIREN berdiri di ujung jalan. Tangannya menjinjing keranjang


rotan berisi colenak. Membelakangi kamera.

SHIREN melihat TEMAN-TEMANnya berjalan bahagia dengan seragam


SMA mereka. TEMAN-TEMAN SHIREN melambaikan tangan dalam
gerakan slow motion.
TEMAN-TEMAN SHIREN (Crowded)
SHIREEEEEN.. Kita pergi ya.. Sampai jumpaa..

SHIREN (V.O)
Sabar SHIREN.. Untuk sesuatu yang terlepas dari
genggaman.. Pasti akan digantikan dengan yang lebih
baik.. Tanpa kamu tahu.. Tanpa kamu sangka.. Tidak
ada yang mustahil.. Kecuali kamu gak pernah
mencobanya.. Bismilah..

SHIREN balik badan. Kemudian melangkah dengan tekad membara di


kedua bola matanya.
CUT TO

53. EXT. JALAN. PEREMPATAN LAMPU MERAH. DAY


CAST : SHIREN, PENGEMUDI, PEDAGANG ASONGAN

Lampu merah menyala. Dengan semangat SHIREN menghampiri


Pengemudi sambil teriak lebih keras menawarkan dagangannya.

SHIREN
Colenak keju.. Colenak nangka.. 10 ribuan.. Colenak
keju..
PENGEMUDI 1
NENG.. Beli 3..

SHIREN
Siap MAS..

SHIREN bergegas menghampiri PENGEMUDI 1 dan memberikan colenak


pesanannya.
PENGEMUDI 2
Neng.. Saya mau 5..

60
SHIREN
Baik BU..

SHIREN berlari ke PENGEMUDI 2 dan memberikan pesanannya.


PENGEMUDI lain ikut memesan. SHIREN berlarian memberikan
pesanan ditengah suasana pertigaan yang crowded. BYARRR..
Lampu kuning menyala. DIIIDDD.. Klaskon bersahutan. SHIREN
berlari ke pinggir jalan bersama Pedagang asongan lain.

PEDAGANG ASONGAN 1
Widih.. Dagangan kamu laris banget hari ini..!

SHIREN
Alhamdulilah.. Sudah habis..

PEDAGANG ASONGAN 1
Rahasianya apa sik? Biar dagangan aku juga laku
kayak dagangan kamu..

SHIREN tersenyum. Teringat soanya semalam. INSERT FLASHBACK :


Cuplikan adegan SC 51.

PEDAGANG ASONGAN 1 (Gak sabar)


Kok malah senyum? Apaan?

SHIREN
Berdoa sama yang diatas..

SHIREN menunjuk ke langit. Namun PEDAGANG ASONGAN 1 malah


mencibir.
PEDAGANG ASONGAN 1
Aku gak percaya.. Aku juga sudah berdoa. Tapi tetep
saja dagangan aku gak laku. Malah semakin kenceng
aku doa.. Semakin gak laku..

SHIREN
ALLAH berfirman dalam Al quran surah Albaqarah ayat
186.. Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu
tentang Aku.. Maka sesungguhnya Aku dekat.. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-ku..
Maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran..

PEDAGANG ASONGAN 1 malah garuk-garuk kepala dengan resah.

PEDAGANG ASONGAN 1
Iya.. Tapi kapan doaku dikabulkan?

61
SHIREN
Insya ALLAH.. Akan terkabul di waktu yang tepat..

Usai berkata speerti itu, SHIREN beranjak pergi sambil membawa


keranjangnya yang sudah kosong.
DISSOLVE TO

54. EXT/INT. RUMAH SAKIT. RUANG PERAWATAN MULYANI. NIGHT


CAST : SHIREN, MULYANI, DOKTER, SUSTER

ESTABLISH : Suasana malam.

SHIREN shalat disamping ranjang MULYANI. Saat tahiyat akhir


dan mengucap salam, tanpa sengaja dia melihat tangan MULYANI
yang bergerak seperti melambaikan tangan. DEG! SHIREN
terperanjat kaget. Buru-buru bangkit dan teriak.

SHIREN
DOKTERRRR.. SUSTEEER..

DOKTER dan SUSTER bermunculan memasuki ruangan.

DOKTER & SUSTER (Crowded)


Ada apa DEK.?

SHIREN (Panik)
Tangan EMAK bergerak.. Dia melambaikan tangan sama
saya..

DOKTER bergegas memeriksa kondisi MULYANI. Sementara SUSTER


mengecek selang-selang yang terhubung ke tubuh MULYANI. SHIREN
menunggu dengan cemas. Namun DOKTER menghentikan
pemeriksaannya. Berpaling pada SHIREN sambil menggeleng lemah.

DOKTER
Nenek adek masih koma.. Belum ada tanda-tanda
kesadarannya kembali..

SHIREN
Lailahailalloh..

Tubuh SHIREN lemas dan luruh ke lantai. Air mata berderai


dipipinya.
SHIREN
MAAAK.. Sampai kapan SHIREN harus menunggu EMAK
siuman.. Lihat SHIREN MAK.. Kasihanilah SHIREN..

Isak lirih SHIREN menggema ke tiap sudut ruangan.

62
DISSOLVE TO

55. EXT. BERBAGAI TEMPAT. DAY/NIGHT


CAST : SHIREN, MULYANI, PEMOTOR

MONTAGE : Aktifitas SHIREN bekerja keras berjualan untuk


membiayai pengobatan MULYANI.

MONTAGE 1
Di rumah. SHIREN sibuk membakar tape. Memarut kelapa dan
membuat saus kinca. Mengemas colenak ke dalam box mika.
Sesekali SHIREN berpaling ke foto MULYANI yang tergantung di
dinding.
SHIREN
MAAK.. Cepat sadar ya.. SHIREN kangen cerita EMAK..

SHIREN membiarkan air mata berderai begitu saja tanpa


menyekanya.

MONTAGE 2
SHIREN berjualan di satu tempat. Para PEMBELI mengerumuni
lapak SHIREN. SHIREN melayaninya dengan ramah. SILENT MOMENT.

MONTAGE 3
SHIREN menyetorkan uang ke petugas adiministrasi. Petugas
administrasi memberikan struk pembayaran sambil berkata
memberi semangat.
PETUGAS ADMINISTRASI
Semoga nenek kamu cepat sembuh, DEK..

SHIREN
Amiin ya Rabb.. Terimakasih BU..

SHIREN beranjak meninggalkan tempat itu.


DISSOLVE TO

56. EXT. RUMAH SAKIT. KORIDOR. RUANG PERAWATAN MULYANI. DAY


CAST : SHIREN, WARGA, DOKTER, SUSTER

SHIREN berjalan menuju ruang perawatan. Wajahnya tampak


kelelahan dan kusut masai. DEG! Seketika SHIREN kaget melihat
banyak orang di depan ruang perawatan. DOKTER dan SUSTER
berlarian menuju kesana.

DOKTER & SUSTER


Tolong kasih jalan.. Permisi..

SHIREN
Masya ALLAH.. Ada apa disana.?

63
SHIREN bergegas menuju ruang perawatan sambil bertanya ke
orang-orang yang dipapasinya.

SHIREN
Disana ada apa BU?

ORANG 1
Katanya ada pasien kritis..

SHIREN
Innalilahi.. EMAAAK.?!

SLOW MOTION : SHIREN berlari panik menuju ruang perawatan.


Hingga akhirnya tiba di depan ruangan. Orang-orang yang
berkerumun melebah menggumamkan sesuatu.

ORANG-ORANG (Crowded)
Pasiennya meninggal.. Nenek itu meninggal..

DEG!H.. SHIREN terperanjat kaget. Langsung teriak histeris.


SHIREN
MAAAAAAAAAKKKKK.. Jangan tinggalin SHIREN..

Pandangan SHIREN tiba-tiba gelap. BRAKKK.. SHIREN terkapar


pingsan. TENSION BUILDS UP.
DISSOLVE TO

57. INT. RUMAH SAKIT. RUANG PERAWATAN MULYANI. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, DOKTER, SUSTER

POV SHIREN : Gelap gulita. Terdengar suara seseorang


membangunkannya sayup-sayup.

DOKTER & SUSTER (O.S)


Dek.. Bangun Dek..

MULYANI (O.S)
SHIREN.. Bangun NAK..

Suara-suara itu menggema ke berbagai arah. POV SHIREN : Sosok


DOKTER dan SUSTER yang awalnya buram makin lama makin jelas.

DOKTER & SUSTER (O.S)


Dek.. Bangun Dek..

DEGHH.. Kesadaran SHIREN kembali. Langsung duduk dan teriak


sambil menangis.
SHIREN

64
MAAAK.. Jangan pergi MAAAK.. SHIREN takuuut.. jangan
tinggalin SHIREN..

SHIREN tersedu menangis tanpa memperhatikan sekeliling. Hingga


sebuah suara menyadarkannya.

MULYANI (O.S)
SHIREN.. Ini EMAK, NAK..

SHIREN terhenyak. Denganw ajah sembab bepraling kerah suara.


DEG! Terhenyak kaget melihat MULYANI yang duduk bersandar ke
headboard ranjang meskipun wajahnya tampak pucat dan lemah.

SHIREN
MAAAAAAAK..

SHIREN bangkit dan berlari memburu MULYANI. Memeluknya dan


menghujani MULYANI dengan air mata.

SHIREN
SHIREN tidak mimpi kan MAK.? EMAK sudah sadar?

MULYANI (Terisak)
Iya NAK.. EMAK sudah sadar..

SHIREN
Alhamdulilah.. Terimakasih ya ALLAH..

SHIREN semakin erat memeluk MULYANI. MULYANI balas memeluk.


DOKTER dan SUSTER memperhatikan mereka sambil berkaca-kaca
terharu.
DISSOLVE TO

58. EXT. TAMAN. DAY


CAST : SHIREN, WARGA

Dengan semangat SHIREN membuka lapak di tempat ini. Kali ini


ada meja konter kecil dengan banner bertuliskan “COLENAK
BERKAH” yang terlihat mencolok.

Di atas meja, ada tumpukan colenak dengan berbagai varian rasa


dan toping. Ada toping keju, rasa durian, toping coklat, rasa
nangka dan original dengan toping kacang sangrai tumbuk.

Dengan memakai toa tangan, SHIREN mempromosikan dagangannya


pada ORANG-ORANG yang lalu lalang.

SHIREN

65
Selamat siang KAKAK-KAKAK.. Colenak Berkah sudah
ready dengan berbagai varian rasa.. Ada rasa
original dengan toping keju.. Rasa durian.. Rasa
nangka.. rasa original dengan toping kacang..
Silakan.. Silakan.. 10 ribu rupiah saja satu porsi..

ORANG-ORANG tertarik. Berduyun-duyun menghampiri lapak SHIREN.

ORANG 1
Waah.. makin banyak saja varian rasanya NENG.. Jadi
pengen borong semua.. hehe..

SHIREN
Iya BU.. Silakan.. silakan..

ORANG 2
Kalau saya sukanya yang toping keju saja.. Anak-anak
saya juga..
ORANG 3
Wah.. kalau saya sih tetap durian nomor satu..
hehe..

SHIREN tersenyum bahagia sembari terus melayani pembeli.

ORANG 1
Coba ada toping kismis atau kacang almond, NENG..

ORANG 2
Benar tuh NENG.. Pasti sedep..

SHIREN
Insya ALLAH.. Saya akan mencoba bikinkan buat IBU-
IBU..

ORANG-ORANG terus berdatangan. Membuat SHIREN semakin semangat


melayani mereka.
DISSOLVE TO

SATU TAHUN KEMUDIAN

59. EXT. JALAN. KEDAI COLENAK BERKAH. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, TEMAN-TEMAN MULYANI, PEGAWAI,
PEMBELI

Kios MULYANI sudah berhasil dibeli kembali oleh SHIREN. Kini


kios itu sudah di renovasi menjadi kios kekinian yang modern.
Spanduk bertuliskan “COLENAK BERKAH MILENIAL” terpampang gagah
di depan kios.

66
ANAK-ANAK MUDA duduk di bangku depan kios sambil asik
menikmati colenak ditemani suara musik yang mengalun syahdu.
SHIREN sibuk melayani pembeli dibantu seorang pegawai.
Penampilan SHIREN sudah berubah. Lebih segar dengan celemek
berbahan kulit ala barista cafe. Begitu juga dengan
pegawainya.

Tak berapa lama, MULYANI yang sudah sembuh total muncul.


Dandanannya sudah berubah. Memakai pakaian bagus seperti habis
mengikuti pengajian.
MULYANI
Assalamualaikum..

SHIREN
Waalaikumsalam.. Pengajiannya sudah selesai MAK?

MULYANI
Sudah..

MULYANI mengitarkan pandang ke sekeliling kios. Ada sorot mata


haru di matanya.
MULYANI
Terimakasih REN.. Kamu sudah berhasil membeli kios
kita lagi..
SHIREN
Sama-sama MAK.. Alhamdulilah..

TEMAN-TEMAN SHIREN muncul. Bergegas menghampiri SHIREN sambil


mengucap salam. Kemudian salim pada MULYANI.

TEMAN 1
Kita sudah mendaftarkan kamu di sekolah kita..

SHIREN
Terimakasih MIR.. SIS..

TEMAN 2
Gak apa-apa kan.. kamu jadi adik kelas kita?!

SHIREN
Tapi jangan galak-galak sama junior.. hehe..

SHIREN dan TEMAN-TEMANnya tergelak barengan. Namun MULYANI


berdehem. Semua berpaling pada MULYANI.

MULYANI
Cepetan berangkat.. Nanti telat loh REN..

SHIREN

67
Oh iya.. Ada satu lagi pekerjaan besar buat kita,
MIR..SIS.. Ayo berangkat..

TEMAN—TEMAN SHIREN (Crowded)


Kamu sih.. Keasikan kerja.. haha.. Ayo..

SHIREN dan TEMAN-TEMANnya pamitan pada MULYANI.


DISSOLVE TO

60. EXT. JALAN. KEDAI COLENAK SHIREN. DAY


CAST : SHIREN, MULYANI, TEMAN-TEMAN SHIREN, WARGA

OPEN VIEW : LAYAR TV yang menayangkan acara talkshow dengan


SHIREN sebagai bintang tamu. Terdengar suara pembawa acara
yang memberikan pertanyaan terakhir.

PEMBAWA ACARA
Apa pesan kamu buat anak-anak muda yang menonton
acara ini SHIREN? Biar bisa sukses menjadi pengusaha
di usia muda seperti kamu?

SHIREN
Mmmhh.. Kasih tahu gak ya?

SHIREN membuat mimik menggemaskan. Hal itu membuat penonton


talkshow geregetan. Termasuk TEMAN-TEMAN SHIREN yang tersorot
kamera. Keduanya langsung berdiri sambil tepuk tangan.

TEMAN-TEMAN SHIREN
SHIREN.. SHIREN.. SHIREN..

SHIREN mengubah posisinya menjadi serius.

SHIREN
Jangan merasa menjadi yang paling menderita.. Karena
dunia adalah realita.. Dan kita bukan satu-satunya
yang lagi berusaha.. Selalu ingat.. Bahwa Tidak
pernah ada langkah pertama yang benar-benar
sempurna..

SHIREN membuat gerakan menyemangati dengan kepalan tangannya.


Yang disambut tepuk tangan meriah pemirsa yang hadir.

Camera melebar. Menangkap sosok MULYANI yang menyaksikan


SHIREN di TV yang ada di kios. Jemarinya menyeka air mata haru
yang maluncur dari sudut matanya.

MULYANI

68
Terimakasih NAK.. Kamu sudah berjuang sejauh ini..
Sudah mampu melalui banyak hal sulit.. Mengatasi
banyak hal rumit.. Terimakasih karena kamu sudah
bertahan.. Meski berkali-kali dipatahkan dan dibuat
rapuh oleh keadaan.. EMAK bangga sama kamu..

HOLD DI WAJAH MULYANI yang bangga dan haru.

SELESAI

69

Anda mungkin juga menyukai