Anda di halaman 1dari 33

Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan Sebagai Standard Kualifikasi

PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA PALU SEBAGAI

DAYA TARIK BAGI WISATAWAN

Disusun Oleh :

Nama : Nur Amalia

NIM : 195371

Semester : III

Jurusan : Pariwisata

Jenjang : Strata-Satu/S-1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM)

YOGYAKARTA

2020

i
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan Sebagai Standard Kualifikasi

LEMBAR PERSETUJUAN

PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA PALU SEBAGAI

DAYA TARIK BAGI WISATAWAN

Disusun Oleh :

Nur Amalia

195371

Yogyakarta, .............

Telah Disetujui dan Diterima oleh :

Dosen Pembimbing

Dr. Dra. Damiasih,MM.,M.Par., CHE


NIDN : 0504086902

ii
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan Sebagai Standard Kualifikasi

LEMBAR PENGESAHAN

PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA PALU SEBAGAI

DAYA TARIK BAGI WISATAWAN

Disusun Oleh:

Nur Amalia

195371

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal …………. bertempat di

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta dan dinyatakan telah memenuhi

syarat untuk diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pariwisata

Jenjang Strata-satu Program Studi Pariwisata.

Susunan Dewan Penguji

Ketua : …………………………………………………..(……………….)

Penguji I :…………………………………………………...(……………….)

Penguji II :…………………………………………………...(……………….)

Mengesahkan

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Dr. Suhendroyono. SH., MM., M.Par., CHE

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

yang berjudul “PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA PALU SEBAGAI DAYA

TARIK BAGI WISATAWAN”. Semoga para pembaca dapat menggunakan jurnal ini

sebagai petunjuk, ataupun pedoman dalam membuat jurnal ilmiah lainnya. Dalam

menyusun laporan ini, penulis menyadari banyak pihak yang ikut campur tangan dalam

kelancaran menyelesaikan jurnal ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini

perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Suhendroyo, SH.,MM.,M.Par.,CHE selaku, ketua Sekolah Tinggi

Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta

2. Ibu Dr. Dra. Damiasih, MM., M.Par., CHE, Selaku Penanggungjawab dan Dosen

Pembimbing

3. Bapak Moch. Nur Syamsu, S.Pt., M.Par., CHE, selaku Kaprodi S-1 serta dosen dan

staf Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM)

4. Orang tua yang telah memberi izin dan memberikan dorongan semangat

5. Teman-teman semua yang telah memberikan pendapat dan masukan kepada penulis

sehingga Jurnal Ilmiah Domestic Case Study ini dapat terselesaikan.

Dalam penulisan Jurnal Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik

secara teknis maupun materi. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun nantinya akan sangat berguna dalam menyempurnakan Jurnal Imliah ini.

Yogyakarta, ..............

Penulis
Nur Amalia
iv
Jurnal IlmIah Domestic Case Study

Disiapkan Sebagai Standard Kualifikasi

LEMBAR KEASLIAN JURNAL ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Nur Amalia

NIM : 195371

Program Studi : Pariwisata

Jenjang : S-1

Judul : Pesona Pantai Talise Yang Berada Ditengah Kota Palu

Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Menyatakan bahwa dalam Jurnal Ilmiah Domestic Case Study tidak terdapat

keseluruhan atau sebagian atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin dan seolah-olah seperti tulisan saya dan atau meniru karya orang lain tanpa

memberi pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut, maka dengan ini saya brsedia menerima sanksi

atas perbuatan saya.

Yogyakarta,……………

Yang Menyatakan

Nur Amalia

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii

KATA PENGANTAR...................................................................................................iv

LEMBAR KEASLIAN.................................................................................................v

DAFTAR ISI..................................................................................................................vi

ABSTRACT.................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................................2
B. Ulasan Data Mahasiswa ..................................................................................................5
C. Seminar............................................................................................................................6
D. Observasi.........................................................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pantai.............................................................................................................10
B. Pesona Pantai Talise ......................................................................................................12
C. Iklim ...............................................................................................................................14
D. Geografi .........................................................................................................................14
E. Jalur Menuju Pantai Talise dan Fasilitas..........................................................................15
F. Daya Tarik Pantai Talise..................................................................................................16
G. Perkembangan Pantai Talise Setelah Terjadinya Tsunami Tahun 2018.................17
H.Tiga Pilar Pengembangan Pariwista
1. Masyarakat...............................................................................................................19
2. Pemerintah................................................................................................................19
3. Industri .....................................................................................................................20
I. Korelasi Seminar Dengan Hasil Observasi .....................................................................20
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................................................22
B. Saran .............................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
LAMPIRAN.............................................................................................................................25

vi
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan Sebagai Standard Kualifikasi

PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA PALU

SEBAGAI DAYA TARIK BAGI WISATAWAN

Disusun oleh:

Nur Amalia

195371

ABSTRACT

Talise Beach is one of the beaches in Palu City that has a beautiful panorama. From
this beach, we can see the Gawalise mountain range which is neatly lined up as if it
encloses Palu Bay. Talise Beach is about 3 km from the center of Palu City with a travel
time of 10-15 minutes. This beach is in the administrative area of Talise Village,
Mantikulore District.

Keywords :Talise beach, Beauty, Natural.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan oleh sekelompk orang atau

individu dalam jangka waktu tertentu dari satu tempat ke tempat yang lain dengan

adanya perencanaan sebelumnya, tujuan dilakukannya untuk rekreasi atau untuk

bersenang – senang agar keinginannya bisa terpenuhi. Pariwisata salah satu sumber

devisa Negara dari sektor migas yang sangat potensial dan memilki adil yang besar

dalam membangun perekonomian yang saat ini perkembangannya masih sangat

lambat. Sektor pariwisata di Indonesia masi bisa dikembangkan dengan lebih

maksimal lagi, pengembangan sektor pariwisata yang akan dilakukan dengan baik

akan mampu menarik wisatawan asing maupun wisatawan domestic untuk datang dan

membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Dari transaksi itulah

masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta Negara akan mendapat

devisa dari wisatawan asing yang nenukar mata uang negaranya dengan uang.

Sejak awal telah disadari bahwa kegiatan pariwisata harus dapat dimanfaatkan

untuk pembangunan. Pembangunan suatu wisata sebagai bagian dari pembangunan

nasional mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan berusaha dan

memperluas lapangan kerja. Sejalan dengan tahap-tahap pembangunan nasional,

pelaksanaan pembangunan kepariwisataan nasional dilaksanakan secara menyeluruh,

berimbang, bertahap, dan berkesinambungan. Nampak jelas bahwa pembangunan di

bidang kepariwisataan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2
Mengingat pentingnya pembangunan di bidang kepariwisataan tersebut, maka

dalam menyelenggarakannya harus berdasarkan asas-asas manfaat, Usaha bersama,

kekluargaan, adil, merata peri kehidupan dalam keseimbangan dan kepercayaan pada

diri sendiri. Pariwisata termasuk dalam program pembangunan nasional di Indonesia

sebagai salah satu sektor pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan

pariwiata di Indonesia perlu di tingkatkan. Melalui pariwisata pemerintah berusaha

untuk menambah penghasilan atau devisa Negara, terutama dengan masuknya

wisatawan mencanegara.

Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan

yang konsisten. Pariwisata modern saat ini juga dipercepat oleh proses globalisasi

dunia sehingga menyebabkan terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan

antar individu yang hidup di dunia ini. Peran teknologi informasi juga mempercepat

dinamika globalisasi dunia, termasuk juga di dalamnya perkembangan dunia hiburan,

rekereasi, dan pariwisata. Industri pariwisata di dunia sedang mengalami

perkembangan, tidak terkecuali Indonesia yang memiliki potensi wisata yang beragam,

mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, hingga wisata minat khusus seperti kunjungan

ke Sentra Industri, agro wisata dan desa wisata (Damiasih, 2016:32).

Pengertian Pariwisata secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang

terdiri dari dua kata, yaitu “pari” dan “wisata”. Pari memiliki arti sebagai berulang–

ulang atau berkali – kali, sedangkan wisata memiliki arti sebagai perjalanan atau

bepergian. Pengertian pariwisata menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009

Pasal 1 (3), pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan

Pemerintah Daerah (Susanto, 2018 : 46).

3
Dalam sistem pariwisata, ada banyak aktor yang berperan dalam menggerakan

sistem. Aktor tersebut adalah insaninsan pariwisata yang ada pada berbagai sektor.

Secara umum, yaitu (1) masyarakat, (2) swasta, dan (3) pemerintah. Masyarakat yang

dimaksud adalah masyarakat yang umum pada destinasi, sebagai pemilik sah dari

berbagai sumber daya yang merupakan modal pariwisata seperti kebudayaan (Hani

Ernawati, Sela Apriliyani Mahmudah, 2016 : 50).

Industri pariwisata di dunia sedang mengalami perkembanagan, tidak terkecuali

indonesia yang mempunyai potensi wisata yang beragam. Pariwisata jelas berkaitan

dengan adanya Daya Tarik yang di dalamnya mengandung unsur keunikan dan

keindahan. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang cukup

banyak dan sangat mempesona. Salah satunya di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

yang memiliki destinasi wisata alam yang sangat menarik. Pariwisata merupakan

industri gaya baru yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal

kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan sektor lain di

dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu pariwisata sebagai suatu sektor

yang kompleks, mampu menghidupkan sektor-sektor lain meliputi industri-industri

seperti industri kerajinan tangan, industri cinderamata, penginapan, dan transportasi.

Disebutkan pula bahwa pariwisata sebagai industri jasa yang digolongkan sebagai

industri ke tiga cukup berperan penting dalam menetapkan kebijaksanaan mengenai

kesempatan kerja, dengan alasan semakin mendesaknya tuntutan akan kesempatan

kerja yang tetap sehubungan dengan selalu meningkatnya wisata pada masa yang akan

datang.

Pada jurnal ini peneliti mengambil “PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH

KOTA PALU SEBAGAI DAYA TARIK BAGI WISATAWAN” sebagai judul

4
dalam penulisan jurnal. Penulis merasa wisata ini cocok untuk dibahas karena

mempunyai daya tarik tersendiri. Pantai Talise yang cukup terkenal karena memilki

pemandangan yang di kelilingi oleh pegunungan dan juga pasir putih dengan

ombaknya yang tenang. Menikmati pemandangan Teluk Palu di sore hari menjadi

lokasi yang pas untuk menghabiskan waktu sore. Selain hanya menikmati

pemandangannya, kegiatan yang biasa dilaksanakan di Pantai ini adalah renang,

memancing dan menyelam. Karena berlokasi di pusat kota, Pantai ini banyak di

kunjungi oleh masyarakat sekitar dan para wisatawan. Penulis berasa dari sastra 1

semester III Pariwisata, melakukan kunjungan wisata ke Pulau Bali Pada tanggal 28

Januari - 01 Februari 2020.

Pariwista Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik akan

menjadi asset Negara Indonesia. Keberagaman obyek wisata dan wisata alam, budaya

dan kesenian serta obyek wisata buatan seperti taman wisata sebenarnya dapat di

jadikan sala satu penopang perekonomian Negara dan juga dapat banyak menyerap

tenaga kerja. Sehingga sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat di

manfaatkan secara optimal. Jika dikemas dan dikembangkan dengan baik karena

pariwisata di Indonesia tidak ada habisnya bahkan setiap tahunnya objek dan daya

tarik wisata baru di Indonesia bertambah salah satunya adalah yang akan saya bahas di

kesempatan kali ini.

B. Data Mahasiswa

Penulis berasal dari Strata 1 Pariwisata semester III Pariwisata melakukan

kunjungan wisata ke Pulau Bali. Disni peneliti mengambil “PESONA PANTAI

TALISE DI TENGAH KOTA PALU SEBAGAI DAYA TARIK BAGAI

5
WISATAWAN” sebagai judul dalam penulisan jurnal. Penulis merasa wisata ini

cocok untuk dibahas karena mempunyai daya tarik tersendiri baik itu untuk menarik

wisatawan lokal yang datang setelah berwisata di destinasi yang ada di Kota Palu

seperti pantai yang begitu terkenal. Tapi pantai ini mengalami banyak kerusakan akibat

bencana yang terjadi pada tahun 2018. Penulis berharap dengan adanya Jurnal Ilmiah

domestic Case Study ini pantai talise bisa berkembang dengan perhatian dari

pemerintah maupun wisatawan.

C. Seminar

Seminar yang bertemakan “Hotelier And Real Life In Industry” yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2020 di The Vanisi Smart Boutique Hotel yang

beralamat di jalan W.R. Supratman No 288, Kesiman- Kertalangu, Sanur, Denpasar.

untuk memperoleh wawasan tentang ilmu Perhotelan seminar tersebut sebagai

pengganti program wajib STIPRAM yaitu dosmestic case study. Di isi dengan

narasumber yaitu:

Narasumber : Pande Ketut Suartaya S.E selaku General Manager di The

Vanisi Smart Boutique Hotel.

Materi : Hotelier And Real Life In Industry.

Seminar ini diikuti mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Yogyakarta

(STIPRAM). Seminar ini diikuti mahasiswa semester 2 jurusan S-1 Pariwisata maupun

D-3 perhotelan. karena seminar ini sebagai pengganti Domestic Case Study penulis

melakukan observasi di Pantai Talise. Di dalam tulisan ini akan di mulai dengan

membahas singkat mengenai Hotelier And Real Life In Industry. Industry perhotelan

dengan pariwisata saling berkaitan sangat erat, sehingga menjadi sebagai salah satu
6
tolak ukur keberhasilan suatu daerah dalam mempromosikan atau mengundang

wisatawan untuk datang ke daerah trsebut. suatu daerah tujuan wisatawan tentunya

akan dikunjungi oleh wisatawan dan wisatawan tentu saja membutuhkan tempat

menginap dan disinilah peran hotel sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa

banyak wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut.

Namun ada beberapa fakta kehidupan nyata dalam industry perhotelan yaitu:

1. Siap memeras otak dan keringat

2. Harus memiliki mental baja

3. Mampu mengontrol emosi

4. Harus tahan jijik

5. Kompak dalam kerjatim

Industry perhotelan bisa disebut perdagangan yang bergerak dibidang jasa

pelayanan yang tidak mudah seperti apa yang kita bayangkan, harus menyediakan

berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh para wisatawan atau tamu selama 24

jam. Dalam industry perhotelan terdapat berbagai departement yaitu Room

Departement, Food & Beverage Departement, Accounting Departement, Monor

Departemnt dan lain-lain. Jika dapat menjalankan tugas dengan baik sangat

mempengaruh dalam proses pengembangan atau kesuksesan bagi perusahaan.

Menjadi seorang pemimpin perusahaan atau hotelier tidaklah mudah profesi ini

cenderung dihormati karna memiliki sikap menyenangkan kepada siapa pun, perlu

memiliki sifat ihklas dan attitude yang baik. Untuk menjadi seorang hotelier

dibutuhkan kerja keras dan mau belajar, kerja keras itu bukan kerja satu kali dua puluh

empat jam tetapi mampu bekerja menuangakan karya-karya baru, mampu memberikan

solusi-solusi yang baik buat tamu, dan menciptakan produk-produk baru. Menjadi

7
hotelier hampir mirip dengan seorang actor karna menjadi pusat perhatian, memiliki

keterampilan komunikasi, empati, dan dapat menghibur.

D. Observasi

Penyusunan jurnal Domestic Case Study ini, mahasiswa juga diwajibkan

melakukan observasi secara langsung. Tujuannya adalah agar mahasiswa mendapat

data yang akurat karena data yang akurat hanya hanya dapat terlihat dengan jelas di

lapangan. Memang sebagian mengatakan bahwa data akurat juga dapat di akses di

website pemerintah atau lainnya. Akan tetapi, kemungkinan ketidak akuratan data

dalam web tersebut lebih besar dari pada dengan pengamatan hasil pada saat

bekunjung langsung ke tempat wisata tersebut.

Dalam penyusunan jurnal ini, penulis mengambil tema Destinasi Wisata

Tourism Destination. Penulis tertarik untuk memilih dan membahas tema ini dengan

tujuan agar pembaca jurnal ini bisa mengetahui tentang bagai mana kawasan wisata,

lokasi serta apa saja daya tarik dari wisata. Kota Palu yang berada di Provinsi Sulawesi

Tengah, berbatasan dengan Kabupaten donggala, kabupaten sigi dan kabupaten parigi

moutong. Di Kota Palu, pariwisata merupakan sektor utama bagi Sulawesi Tengah

banyaknya obyek dan daya tarik wisata di Sulawesi Tengah telah menarik minat

wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kota Palu memiliki Wisata Budaya, Alam, Minat Khusus dan berbagai fasilitas

seperti Hotel dan Restoran. Pantai Talise Palu adalah tempat tujuan penulis sebagai

bahan ulasan dalam penyusunan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study. Pantai Talise

salah satu objek wisata yang cukup terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan lokal

ataupun asing. Namun belum banyak wisatawan asing yang tertarik dengan Pantai

8
Talise. Penulis mengambil judul “PESONA PANTAI TALISE DI TENGAH KOTA

PALU SEBAGAI DAYA TARIK BAGI WISATAWAN”.

Pantai Talise adalah tempat wisata pantai yang berlokasi tepat di tengah Kota

Palu, Sulawesi Tengah. Lebih tepatnya berada di sepanjang Teluk Palu, akses menuju

Pantai Talise sangat mudah, dan tidak dipungut biaya apapun terkecuali ada tukang

parkir yang berjaga di area tersebut. Pantai ini terkenal dengan Pasir putihnya dan

ombak yang tenang memukau. Sudah banyak fasilitas yang tersedia di wisata ini.

Melihat pemandangan Teluk dari Pantai ini bisa dari kendaraan sendiri bahkan ada

juga yang menikmati sambil berenang. Banyak pengunjung yang menghabiskan waktu

di pagi hari bahkan sampai malam hari. Pada hari tertentu seperti hari Minggu.

9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pantai
Pantai merupakan sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat

di daerah pesisir laut. Pantai menajdi batasan antara perairan laut dan daratan. Garis

pantai di ukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu

negara.

Ada 4 jenis pantai menurut bentuknya, yaitu :

1. Pantai Landai, pantai yang permukaannya relatif datar.

Contohnya Hutan Mangrove, Pantai Delta, Pantai Estuari dan Pantai Bukit

Pasir.

2. Pantai Curam, pantai yang bergunung – gunung. Karena di sebabkan

peretakkan yang memanjang dengan sejajar pantai lalu terkikis ombak besar,

sehingga terbentuk tebing yang curam dan laut dalam.

3. Pantai Bertebing, pantai yang cukup curam yang berada di muka tebing

dikarenakan pegunungan melintang yang agak lurus.

4. Pantai Karang, yang di sepanjang dasar lautnya memiliki karang.

Selain itu terdapat beberapa manfaat pantai, yaitu:

1. Menjadi tempat objek pariwisata.

2. Daerah pengembangan industri.

3. Tempat mata pencaharian masyarakat.

4. Sebagai perkebunan kelapa.

Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki jutaan pantai dan lautan yang

begitu sangat mempesona. Sebagai orang Indonesia, sebaiknya bisa menjelajahi


10
keindahan bahari yang terdapat di Negeri ini, sebelum berkunjung keluar Negeri.

Maka tak heran kalau Indonesia adalah Negara Maritim dikarenakan sebagian negara

ialah perairan hingga pantai – pantai di negeri ini sudah banyak dikenal oleh negara

lain. Jika dilihat indonesia memiliki banyak pantai sebab setiap propinsi memiliki

garis pantai. Selain itu pantai kawasan yang paling sering dikunjungi untuk liburan hal

ini disebabkan dikarenakan pantai memiliki pemandangan yang indah.

Ada beberapa proses terbentuknya pantai, yaitu :

1. Gelombang Air Laut, salah satunya terjadi dengan cara gempa bumi didasar

laut. Adanya gelombang sangat penting untuk perkembanagn garis pantai.

2. Arus Litoral, pengaruhnya arus tersebut dikarenakan salah satu faktor kekuatan

gelombang laut karena saat proses pengendepannya cukup besar maka arus

Litoral sangat bereperan penting.

3. Pasang Naik dan Pasang Surut, yang paling penting untuk melawan

pembentukan pantai ialah naik turunnya permukaan air laut dan juga kekuatan

gelombang.

Berlibur ke pantai pilihan yang sangat tepat untuk menghabiskan waktu liburan

bersama teman dan juga keluarga. Tak perlu jauh – jauh, di Indonesia sendiri

mempunyai pantai eksotis yang wajib untuk di kunjungi. Beberapa pantai yang

terindah di Indonesia, seperti:

1. Pantai Pandawa di Bali, terletak di Desa Kutuh, sebelah selatan Bali. Pantai ini

memiliki julukan The secret Beach, diberi nama tersebut karena jalan menuju

pantai ini masih sulit untik di akses.

2. Pantai Pink, Pulau Komodo. Yang berada di Nusa Tenggara Timur memiliki

pesona pasir pantai yang berwarna pink, selain itu terdapat hewan komodo

yang termasuk hewan purba yang masih tersisah hingga saat ini.

11
3. Pantai Ora, Maluku Tengah. Pantai ini terletak di Maluku Tengah, air laut yang

sangat jernih yang menjadi daya tarik wisatawan sehingga bisa melihat

keindahaan dunia bawah laut dari perahu.

4. Pantai Sawarna, Banten. Terletak di Desa Wisata Sawarna, Banten yang

memiliki pasir putih dan pemandangan pohon kelapa. Di pantai ini sangat

cocok untuk dipakai berselancar.

5. Pantai Iboih, Aceh. Berada di Tepi Barat Pulau Weh, Provinsi Banda Aceh

yang menawarkan keindahan bawah laut.

Tak Kala Menariknya, di Provinsi Sulawesi Tengah yang berada di Kota Palu,

Indonesia terdapat pantai yang berada di Tengah kota yaitu Pantai Talise yang menjadi

daya tarik wisatawan. Karena berada di tengah kota pantai ini sering di kunjungi oleh

masyarakat karena akses yang mudah dan gratis. Keindahan panorama di Pantai Talise

paling sering dinikmati di pagi hari dan sore hari hingga malam.

B. Pesona Pantai Talise

Pantai Talise cukup terkenal karena memilki pemandangan yang di kelilingi

oleh pegunungan dan juga pasir putih dengan ombaknya yang tenang. Menikmati

pemandangan Teluk Palu di sore hari menjadi lokasi yang pas untuk menghabiskan

waktu sore. Selain hanya menikmati pemandangannya, kegiatan yang biasa

dilaksanakan di Pantai ini adalah renang, memancing dan menyelam. Karena berlokasi

di pusat kota, Pantai ini banyak di kunjungi oleh masyarakat sekitar dan para

wisatawan. Jika ingin berkunjung kesana, waktu yang tepat adalah sore hari karena

menikmati keindahan sunset nan-eksotis. Sedangkan di malam hari para pengunjung

akan dimanjakan dengan keindahan lampu – lampu nelayan dan pemukiman warga

yang berada di sebrang Pantai.

12
Pantai Talise adalah tempat wisata yang utama di Kota Palu, Pantai ini

membentang sepanjang Kota Palu hingga Kabupaten Donggala. Pada siang hari pantai

ini sangat sepi pengunjung karena cuaca di kota palu yang sangat panas dan matahari

bersinar dengan terik. Pada hari tertentu seperti di hari minggu pantai ini menjadi

tempat wisata bagi masyarakat karena bisa dinikmati dengan gratis kecuali ingin

menikmati wisata air , maka bisa menyewa perahu kecil untuk memancing di tengah

laut yang tenang. Keindahan pantai ini merupakan Pesona Indonesia yang sangat

pantas untuk di kunjungi dan di kembangkan.

Beberapa pesona Pantai Talise yang menjadi daya tarik wisatawan :

1. Berada di tengah Kota Palu, Pantai ini menjadi tempat nongkrong masyarakat

sekitar.

2. Dikelilingi perbukitan hijau, menambah keeksotisan Pantai Talise.

3. Terdapat Masjid Terapung yang tak jauh dari bibir pantai, yakni Masjid Arkam

Babu Rahman.

4. Golden Hours, Pantai ini menjadi tempat terbaik melihat sunset di sore hari.

5. Di dekat pantai di bangun Jembatan Ponulele yang menjadi Icon Kota Palu dan

jembatan lengkung pertama di Indonesia.

Jika berkunjung ke Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, jangan lupa untuk

mampir ke Pantai ini. Karena di Pantai ini banyak menawarkan Pesona Alam yang

indah dan juga makan khas sulawesi yang di jual di sepanjang Pantai ini. Tetapi

jangan lupa untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan pantai.

13
C. Iklim

Berdasarkan Peta Agrokilmat dan Oldemen, daerah Pantai Talise di Kota Palu

mempunyai Tipe iklim E3. Puncak curah bulan kering berlangsung pada bulan

Februari dan Mei sampai bulan Oktober. Bulan basah hanya terjadi pada bulan Juni,

Oktober dan November. Sedangkan, menurut kriteria (Schmidt-Ferquson), tipe iklim

Kota Palu adalah bertipe iklim F dengan nilai Q = 188,24. Curah hujan tertinggi yang

tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu tahun 2010 terjadi pada bulan Juni

yaitu 123, 0mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Maret yaitu 11,7 mm.

Sementara itu kecepatan angin pada tahun 2010 rata-rata 3,7 knots.

D. Geografis

Karena Pantai Talise berada di tengah Kota Palu, maka secara astronomis

terletak antara 0º ,36” - 0 º ,56” Lintang Selatan dan 1 19º ,45” - 121º ,1” Bujur Timur.

sehingga tepat berada digaris Khatulistiwa Ketinggian wilayah kota Palu sekitar 0 -

700 meter dari permukaan laut. Pantai talise di apit sungi palu dan sungai talise

sepanjang +4.450m. Perbaikan yang dilakukan ialah pembangunan tembok laut

sepanjang +1.400,00 m. Sebelah kanan Pantai Talise terdapat pemukiman warga yang

berjarak +1.000,00 ke arah kota palu dan di sebrang Pantai ada juga hotel yang

dijadikan sebagai sarana penginapan dan tempat pertenuan penting.

14
E. Jalur Menuju Pantai Talise dan Fasilitas

Pantai Talise sangat mudah untuk di tempuh karena lokasi pantai terletak di

pusat Kota Palu. Dari Bandara Mutiara Palu, wisatawan bisa menggunakan kendaraan

roda dua maupun roda empat untuk tiba di lokasi. Pantai ini hanya berjarak 4 km dari

Bnadara Mutiara Palu, dan biaya untuk menikmati keindahan Pantai Talise sangat

murah alias gratis. Akases jalan kesana pun sangat mudah, tidak ada hambatan apapun

dan tidak akan mungkin tersesat atau hilang arah. Di sepanjang perjalanan wisatawan

akan menikmati Keindahan Kota Palu dan beberapa tempat favorit yang sering di

kunjungi oleh masyarakat Palu.

Ada juga Rumah Makan yang menyediakan makanan Khas Sulawesi Tengah.

Karena Perjalanan ke Pantai Talise melewati Pusat Kota yang sering ramai oleh warga

sekitar. Dan jalan yang mulus membuat akses ke Pantai sangat mudah dan santai.

Tetapi akibat bencana Gempa dan Tsunami yang menghantam Kota Palu dan Pantai

Talise termasuk tempat wisata yang cukup parah. Akibatnya jalan disekitar pantai

tersebut saat ini rusak parah, yang tadinya berjalur dua kini jalan tersebut hanya satu

jalur yang terpakai. Saat ini pun pemerintah sudah memperbaiki sekitaran jalan pantai

tetapi masih belum baik dan kondusif seperti dulu.

Di Pantai Talise sendiri sudah memiliki cukup fasilitas yang disediakan oleh

pemerintah maupun warga sekitar yang ikut mengelolah pantai tersebut. Dari atas

kendaraan pun tanpa harus berjalan kaki wisatawan sudah bisa menikmati keindahan

Pantai Talise. Sambil melihat pemandangan, para wisatawan bisa menikmati beberapa

makanan khas dari daerah asal yakni suku kaili. Seperti, Pisang Gepe, Pisang Goreng

dengan sambal terasi, Sarabba dan Jagung Bakar.

15
Ada juga beberapa hotel dan penginapan yang di bangun oleh industri dan

warga sekitar yang menyediakan tempat untuk disewakan. Memiliki fasilitas lainnya

seperti Wc Umum, tempat hiburan, tempat sampah, lapangan Golf, Anjungan yang

sering dibuat untuk senam pagi. Sama seperti halnya akses jalan, fasilitas disana pun

kini telah habis tersapu oleh ombak tsunami kerugian pun sudah pasti sangat banyak

baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sekitar yang ikut mengelolah wisata

Pantai Talise yang sebagai mata pencaharian mereka. Kini baik pihak pemerintah

ataupun para pengelola tempat sedang berusaha mengembalikan daya tarik tempat

tersebut seperti dulu lagi.

F. Daya Tarik Pantai Talise

Pantai Talise yang terletak di tengah Kota Palu menjadi daya tarik masyarakat.

Selain itu pantai ini juga memilki pasir putih dan ombak yang tenang. Sepanjang

pantai telah di renovasi oleh pemerintah dengan baik seperti telah di bangun Anjungan

Nusantara dan dijadikan warga sekitar sebagai tempat hiburan. Warga sekitar

memanfaatkan lokasi sebagai tempat pencaharian mereka dengan menyewakan sepatu

roda, mobil – mobilan anak dan beraneka ragan jajanan yang dijual disana, terdapat

juga lapangan golf. Setiap hari minggu pagi di Pantai Talise ada kegiatan Car Free

Day dan senam bersama di pinggiran pantai.

Karena mudah di ekspos dan jalur menuju kesana sangat mudah, maka Pantai

ini dapat menjadi pilihan liburan tanpa harus berpergian jauh. Berikut

pertgimbangannya :

16
a. Fasilitas yang memadai, Pantai Talise memiliki area parkir sepanjang jalan

tanpa mengganggu kendaraan yang laiinnya, banyak warung – warung yang

berjejeran menjual makanan khas sulawesi, terdapat wc umum dan juga tempat

menginap bagi wisatawan dari luar kota palu.

b. Terdapat wisata lain di dekat Pantai, ada beberapa pantai yang terdapat di dekat

Pantai Talise seperti, Pantai Taman Ria, Pantai Kampung Nelayan dan ada juga

Jembatan Kuning atau Jembatan Ponulele yang sebagai Icon Kota Palu. Jika

dari atas jembatan kita bisa menikmati keindahan pemandangan gunung dan

laut yang luas.

Pantai Talise sebelum di terjang Tsunami dan gempa yang berkuatan 7,7 sr

adalah pusat keramaian dan juga menjadi andalan sala satu tempat wisata yang berada

di Kota Palu. Kerusakan Pantai ini juga di kabarkan sangat parah bahkan jalan raya

yang memuliki dua jalur kini telah hilang di terjang gelombang. TCC Kemenpar akan

terus bekerja sesuai tugas dalam penanganan kerusakan di Sulawesi Tengah. Pantai

Talise menjadi saksi gelombang tsunami menghantam wilayah palu. Sampai saat ini

pasca tsunami hanya puing – puing dari sisa anjungan, batang – batang pohon , bahkan

terlihat bebatuan besar dan para pekerja yang sedang membangun ulang Pantai Talise.

G. Perkembangan Pantai Talise Pasca Tsunami 2018

Pasca Gempa dan Tsunami di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah sangat

berdampak ke seluruh sektor terutama Pariwisata. Melihat keadaan pariwisata Palu,

Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengatakan untuk meningkatakn perekonomian

dalam jangka pendek harus ada strategi yang tepat untuk memasarkan kembali

17
destinasi wisata sedangkan untuk jangka panjang membuat rencana tata ruangh dan

pariwisata baru.

Namun meski telah habis di hantam oleh tsunami, hingga saat ini pemandangan

Pantai Talise tetap indah meski banyak bangunan di tepi pantai yang hilang dan objek

wisata Anjungan Nusantara mulai kembali ramai di kunjungi masyarakat Kota Palu.

Sudah banyak warga sekitar yang memanfaatkan keadaan untuk berjualan kembali,

seperti warung – warung kecil, gerobak penjual kacang rebus dan penjual somai yang

mulai ramai sepanjang Pantai Talise. Menurut salah seorang pemilik cafe di pesisir

Pantai Talise, keadaan pesisir pantai yang kembali ramai jadi alasan untuk kembali

berjualan di Anjungan Pantai Talise.

Salah satu penyebab lokasi pantai ramai kembali adalah kegiatan-kegiatan

keagamaan dan doa bersama yang rutin dilangsungkan di Anjungan Pantai Talise,

sejak itulah Anjungan ini ramai lagi meskipun tidak seramai dulu sebelum tsunami.

Pemerintah pun melakukan perbaikan secepat mungkin mengingat Pantai Talise

berada di tengah kota dan sudah menjadi tempat tujuan masyarakat di pagi, sore

hingga malam hari. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

sudah mulai membangun tanggul untuk penahanan gelombang air laut, pembangunan

tersebut diperkirakan mengeluarkan dana sekitar Rp 250 Miliar yang mendapat

bantuan dari Japan International Cooporation Agency (JICA). Tanggul di Teluk Palu

memiliki panjang 7,2 kilometer, dan diberi nama SILABETA (Tanggul Laut Silae,

Lere, Besusu Barat dan Talise) dikarenakan panjang Tanggul tersebut berada di empat

kelurahan itu.

18
H. Tiga Pilar Pembangunan Pariwisata

1. Masyarakat

Peran masyarakat di Pantai Talise ini sangat terlihat walapun masih

banyak yang harus di perhatikan. Tetapi dengan adanya cafe – cafe kecil

wisatawan yang berdatangan tidak akan bosan, mata pencaharian masyarakat

sekitar Pantai Talise adalah seorang pedagang namun tak lepas dari semua

fasilitas ini merupakan campur tangan dari masyarakat sekitar yang tinggal di

daerah pesisir Pantai. Masyarakat di sana pun sangat sederhana, bisa di lihat

dari kebiasaan bersosialisasi mereka, cara mereka berpakaian, Mereka juga

masyarakat yang sangat ramah dan terbuka terhadap perubahan, namun selain

itu mereka mampu menjelaskan atau menyampaikan informasi dengan detail

mengenai Pantai Talise. Bahkan mereka juga ikut berperan penting dalam

upaya pengelolaan serta pengembangan Pantai Talise.

2. Pemerintah

Untuk menjaga potensi yang dimiliki objek wisata Pantai Talise maka

perlu diadakan upaya dan peran dari pemerintah dalam perbaikan dan

pengembangan pariwisata tersebut, selain itu perlunya keterlibatan industri dan

masyarakat. Peran pemerintah di Pantai Talise masih dikatakan belum berjalan

dengan baik karena masih banyak puing – puing Anjungan yang belum

dihilangkan maka pemerintah harus sering melakukan sosialisasi terhadap

masyarakat setempat , Pantai ini berkembang sampai saat ini karena masih

sebatas campur tangan dari masyarakat sekitar. Selain itu pemerintah juga

harus berupaya untuk menambah fasilitas yang masih banyak belum memadai.

19
3. Industri

Peran industri di Pantai ini dilihat dari dukungan berbagai pelaku

industri yang turut serta melengkapi kesempurnaan berbagai objek wisata yang

ada di sekitar kawasan Pantai Talise. Akomodasi seperti Hotel atau penginapan

saat ini sudah ada beberapa berada di sekitar Pantai, sebelum di terjang

Tsunami tahun 2018 akomodasi di sekitaran pantai ini sudah sangat memadai.

Banyak industri yang membangun hotel di sekitar pantai ini, telah ada fasilitas

lain yang disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Namun semuanya

telah habis akibat bencana tersebut hanya beberapa saja yang masih layak

pakai dan pihak industri langsung memperbaikinya dan saat ini layak pakai.

I. Korelasi Seminar Dengan Hasil Observasi

Pada tanggal 27 Januari 2020 telah di adakan Seminar yang di selenggarakan

kampus STIPRAM. Bertempat di The Vanisi Smart Bountique Hotel yang beralamat

di jalan W.R. Supratman No 288, Kesiman- Kertalangu, Sanur, Denpasar. Tema dari

seminar tersebut adalah “HOTELIER AND REAL LIFE IN INDUSTRY”. Seminar

ini menjelaskan tentang dunia nyata dalam industry. Selain memberikan penjelasan,

penulis juga mendapatkan motivasi dari kegiatan tersebut.

Untuk menghubungkan tema seminar dengan tema Jurnal Domestic Case Study

di Pantai Talise, penulis melihat potensi yang menjadi daya tarik di Pantai Talise.

Sebagai penerus bangsa ini kelak dibidang Pariwisata, penulis dapat melihat berbagai

macam potensi yang menjadi daya tarik di suatu objek wisata di Indonesia tedapat di

kota Palu Sulawesi tengah, yaitu Pantai Talise. Pantai ini merupakan wisata yang

masih dalam perbaikan dan dilestarikan dengan baik oleh pemerintah pusat maupun
20
daerah dan masyarakat lokal. Dengan ini hubungan antara tema seminar dengan hasil

observasi adalah industry perhotelan dan industry pariwisata sama bergerak di bidang

perekonomian.

Sehingga menimbulkan lapangan kerja dan dapat dikatakan saling melengkapi.

Karna dengan adanya hotel di suatu daerah wisata akan semakin banyak wisatawan

yang ingin berkunjung ke tempat wisata tersebut sehingga wisatawan tidak

kebingungan lagi mencari tempat menginap. Begitupun sebaliknya dengan adanya

tempat wisata yang unik akan menarik para wisatawan lokal maupun wisatawan

macanegara sehingga industry perhotelan dapat keuntungan dengan bertambahnya

tamu. Industry pariwisata dengan industry perhotelan dapat menghasilkan devisa bagi

Negara.

Kedua bidang ini bisa dikatakan menjual jasa pelayanan mampu

berkomunikasi dengan baik terhadap pengunjung atau tamu. Menjelaskan fasilitas

yang di sediakan oleh pihak hotel, menjadi tour guide menjelaskan destinasi yang

merupakan tanggung jawabnya. Harus memiliki strategi yang kuat dan menarik

perhatian wisatawan atau tamu sehingga mendapatkan keuntungan bersama. Bekerja

keras terhadap tugas yang diberikan karna menyangkut proses perkembangan atau

kesuksesan dari perusahaan tersebut.

21
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kota Palu tepatnya di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat obyek wisata yang

sangat berpotensi untuk dikembangkan. Sebagai contoh Obyek aPantai Talise yang

lokasinya berada di tengah Kota Palu. Potensi yang ada di Obyek Wisata tersebut

berupa pesona wisata alam yang masih alami dengan air laut yang jernih walaupun

kadang kotor karna air hujan yang biasa turun pada malam hari. Tetapi sangat

disayangkan dengan minimnya sarana prasarana yang terdapat dilokasi Pantai Talise

Pasca Gempa yang berkuatan 7,7 sr yang berpotensi tsunami. Maka dari itu perlu

upaya – upaya pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana di Pantai Talise

yang melibatkan peran masyarakat sekitar. Untuk mengembakan objek wisata di

harapkan pemerintah serta pihak industri meningkatkan minat wisatawan lokal

maupun mancanegara agar mengunjungi Pantai Talise. Untuk Sumber Daya Manusia

dari masyarakat sekitar kurang mampu dalam upaya mengembangkannya. Untuk

itulah peran pemerintah sangat penting tak terkecuali pihak industri yang sebagai

investor dalam mendukung proses pengembangan Pantai Talise sebagai salah satu

obyek wisata yang berpotensi.

Dalam pengembangan dan perbaikan Pantai Talise sampai saat ini masih

terbentur masalah beberapa kendala yang sangat berpengaruh. Kendala itu sendiri

antara lain; rendahnya kesadaran wisatawan akan lingkungan, serta dari aksesibilitas

belum maksimal, fasilitas masi banyak yang belum memadai dan masi banyak yang

harus perlu di perhatikan.

22
B. Saran

Pada akhir penulisan ini melihat potensi yang terdapat di Pantai Talise penulis

memberikan beberapa saran yang nantinya dapat digunakan untuk membangun dan

mengembangkan Obyek Wisata Pantai Talise dengan baik, efisien serta bertanggung

jawab. Adapun saran-sarannya adalah sebagai berikut :

1 Sebagai wisatawan memang harus sadar lingkungan, karena masih banyak

wisatawan yang tidak sadar akan lingkungan. Beberapa dari mereka membawa

bekal sendiri dan setelah itu hanya membiarkan sisa – sisa makan dari mereka.

Maka dari itu cobalah untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan

sekitar. Buanglah samapah pada tempatnya yang telah disediakan oleh warga

sekitar maupun pemerintah.

2 Pemerintah sebaiknya bekerja sama dengan masyarakat yang mengelolah cafe

– cafe ataupun warung dan juga dengan pihak industri untuk lebih menjaga

kelestarian wisata dan membantu membangun dan mengembangkannya.

3 Pemerintah hendaknya lebih cepat membangun dan memperbaiki kerusakan

yang terjadi. Karena Pantai Talise lokasinya berada di tengah Kota Palu dan

cukup terkenal, sehingga menjadi tempat andalan masyarakat untuk sekedar

bersantai dan menghabiskan waktu liburan mereka.

4 Meningkatkan keamanan di sekitar Pantai Talise karna jalan yang cukup parah

dan lampu jalan yang maih kurang sehingga terkadang banyak pengguna jalan

yang mengalami kecelakaan.

5 Saling bekerja sama baik pihak pemerintah, warga sekita, industri dan para

wisatawan untuk selalu menjaga kelestarian Pantai Talise.


23
DAFTAR PUSTAKA

Damiasih, D., Damayanti, S. D., Priyono, A., & Astuti, W. (2016). Pengelolaan
Agrowisata Buah Naga sebagai Wisata Alternatif di Lempongsari Sleman
Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 27-32.

Data hasil kunjungan Domestic Case Study pada Juni 2020 di Pantai Talise Palu
Sulawesi Tengah.

Data Seminar Nasional “Hotelier And Real Life In Industry” Bertempat di The
Vanisi Smart Boutique Hotel, Bali. Yang dilaksanakan Kampus STIPRAM
pada tanggal 27 Januari 2020.

Ernawati, H., & Mahmudah, S. A. (2016). Strategi Pengembangan Desa Wisata Seni &
Kerajinan Kasongan, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal
Ilmiah, 10(3).

Susanto, D. R., & Syaifulloh, M. (2018). Pengembangan Obyek Wisata Berbasis


Community Based Tourism (CBT) Di Hutan Payau, Cilacap. Kepariwisataan:
Jurnal Ilmiah, 12(2).

24
LAMPIRAN

Gambar 1. Pantai Talise Sebelum Tsunami (sumber internet)

Gambar 2. Pantai Talise Setelah Tsunami (sumber : saat melakukan observasi


20/0702020)

25
Gambar 3. Lokasi Sekitar Pantai (sumber : saat melakukan observasi
20/0702020)

Gambar 4. Jalan di Sepanjang Pantai (sumber : saat melakukan observasi


20/0702020)

26
(Gambar 5. Sertifikat Seminar di hotel The Vasini Denpasar pada tanggal 21, 27 &
29)

Gambar 6. Melakukan observasi ke Pantai Talise pada 20 Juli 2020

27

Anda mungkin juga menyukai