Anda di halaman 1dari 29

Jurnal Ilmiah Foreign Case Study

Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA ALTERNATIF DI


THE KIMONO FOREST JEPANG DAN CHINA-
MALAYSIA FRIENDSHIP GARDEN PUTRAJAYA

Disusun Oleh :

Nama : Siti Aisyah


Nim : 205796
Jurusan : Pariwisata
Jenjang : Stara-Satu/S-1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO


YOGYAKARTA
2023
Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR PERSETUJUAN

VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA ALTERNATIF DI THE


KIMONO FOREST JEPANG DAN CHINA-MALAYSIA
FRIENDSHIP GARDEN PUTRAJAYA

Disusun Oleh:
Siti Aisyah
205796

Yogyakarta,................2023
Telah disetujui dan diterima oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Moch. Nur Syamsu, S.Pt.,M.Par.,CHE.,CGSP Nur Rohman,S.Kom.,M.Par


NIDN : 0506036302 NIDN : 0516099302

i
Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR PENGESAHAN

VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA ALTERNATIF DI THE KIMONO


FOREST JEPANG DAN CHINA-MALAYSIA FRIENDSHIP GARDEN
PUTRAJAYA

Disusun Oleh:
Siti Aisyah
205796

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal .............., bertempat di


Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu pada Program Studi Strata Satu Pariwisata.
Susunan Tim Penguji:
Ketua :......................................................................................... (............)
Penguji I :......................................................................................... (............)
Penguji II :......................................................................................... (............)
Mengesahkan
Ketua
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Dr. Suhendroyono, SH., MM, M.Par, CHE, CGSP

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunianya yang senantiasa diberkan sehingga penulis bisa menyelesaikan Jurnal
Ilmiah Foreign Case Study dengan waktu yang telah ditentukan di Yogyakarta.
Dalam jurnal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Suhendroyono, SH.,MM.,M.Par.,CHE.,CGSP selaku Ketua Sekolah


Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Dra. Damiasih MM.,M.Par.,CHE.,CGSP selaku wakil ketua Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta.
3. Bapak Moch. Nur Syamsu, S.P.t.,M.Par.,CHE.,CGSP selaku kaprodi Strata-
Satu Pariwisata sekaligus sebagai dosen pembimbing I.
4. Bapak Nur Rohman, S.Kom.,M.Par selaku Dosen Pembimbing II.
5. Kepada orang tua, saudara, dan teman yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis.
Dalam penyusunan laporan jurnal ilmiah ini penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, demikian penulis dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi memperbaiki laporan jurnal ilmiah ini.

Yogyakarta,..............2023

Siti Aisyah

iii
Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR KEASLIAN KARYA

Disusun Oleh:
Nama : Siti Aisyah

NIM : 205796

Semester : VIII

Jenjang : Strata Satu / S1

Judul Jurnal :VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA


ALTERNATIF DI THE KIMONO FOREST
JEPANG DAN CHINA-MALAYSIA
FRIENDSHIP GARDEN PUTRAJAYA

Menyatakan bahwa karya tulis berjudul VIRTUAL TOUR SEBAGAI


WISATA ALTERNATIF DI THE KIMONO FOREST JEPANG DAN CHINA-
MALAYSIA FRIENDSHIP GARDEN PUTRAJAYA adalah benar karya sendiri
dan dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis sebagai acuan dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta,..............2023
Penulis,

Siti Aisyah

iv
Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR PERNYATAAN

Disusun Oleh:
Nama : Siti Aisyah
NIM : 205796
Semester : VIII
Jenjang : Strata Satu / S1
Judul Jurnal :VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA
ALTERNATIF DI THE KIMONO FOREST
JEPANG DAN CHINA-MALAYSIA FRIENDSHIP
GARDEN PUTRAJAYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada STIPRAM atas penerbitan jurnal
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih formatkan, mengelola,
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis STIPRAM, tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai salah satu penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta,...............2023
Penulis,

Siti Aisyah

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
LEMBAR KEASLIAN...................................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................vi
ABSTRACT.....................................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Gambaran Umum Destinasi Wisata The Kimono Forest Jepang, dan
China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya .................................................6
B. Hasil Observasi......................................................................................................8
C. Hasil Pembahasan Observasi.............................................................................11
D. Korelasi Hasil Observasi dengan Seminar.........................................................15
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Simpulan..............................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
LAMPIRAN...................................................................................................................20

vi
Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
Disiapkan Sebagai Standar Kualifikasi

VIRTUAL TOUR SEBAGAI WISATA ALTERNATIF DI


THE KIMONO FOREST JEPANG DAN CHINA-
MALAYSIA FRIENDSHIP GARDEN PUTRAJAYA

Oleh:

Siti Aisyah
205796

ABSTRACT
Virtual tour is one of the tourism alternatives that can facilitate
tourists or visitors in visiting a particular tourist destination. virtual tours
can be conducted anytime and anywhere using a digital platform and the
availability of network and data connections.

In this journal Foreign Case Study, the author conducted a virtual


tour at The Kimono Forest Japan and China-Malaysia Friendship Garden
Putrajaya. the results of observations through virtual tours indicate that
both destinations have the potentialand attractive tourist attractions to
visit. Each tourist destination has its own history.

Through motifs, historical objects and interesting exhibitions, this


place shares knowledge about life and culture. Meanwhile, the friendship
garden China and Malaysia in Putrajaya is a famous park in the
neighborhood, which is still preserved as a cultural site today.

Keywords: Virtual Tour, The Kimono Forest, China-Malaysia Friendship


Garden

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa harus melakukan perjalanan ke luar negeri dan kemudian

menulis laporan pengamatan mereka sebagai bagian dari persyaratan FCS

(Foreign Case Study) untuk kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo

Yogyakarta untuk lulus. Studi Kasus Luar Negeri biasanya diselesaikan

setidaknya pada semester keempat dan paling banyak pada semester ketujuh.

Program FCS merupakan program akademik khusus yang dirancang untuk

mahasiswa jurusan pariwisata pada jenjang S1 yang disajikan di luar kelas

melalui kegiatan observasi lapangan dengan mengutamakan situs

internasional.

Untuk membuat jurnal FCS mahasiswa dapat menggunakan hasil

pengamatannya selama melakukan internship, KKN di luar negeri, student

exchange maupun saat sedang berwisata di luar negeri. Tema yang disediakan

untuk membuat jurnal ini ada beberapa macam seperti budaya, sejarah,

destinasi wisata hotel/resort dan lain-lain. Pandemi Covid-19 telah

menghambat beberapa aktivitas kehidupan manusia di dunia. Virus corona

ditemukan pertamakali di Wuhan China. Penemuan itu tentu saja membuat

gempar dunia internasional tak terkecuali Negara Indonesia yang berada di

tahapan proses memajukan negara dimana dalam hal ini keadaan ekonomi

kembali melemah. 40 tahun terakhir ini dunia sudah merasakan bencana besar,

1
salah satunya yang memiliki pengaruh secara langsung ialah bencana pandemi

covid-19. Dampaknya juga mempengaruhi dan mengubah pariwisata dunia

dalam satu tahun terakhir ini dengan munculnya Coronavirus Disease 2019

atau Covid-19. (Afriana, F.N. dan Widiyanto, N, 2021 : 55).

Sektor terbaru yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi adalah

pariwisata. Industri pariwisata dapat digunakan sebagai bukti pertumbuhan

ekonomi ini dan sebagai sumber pendukung laju pembangunan suatu negara.

Setiap bangsa di dunia merasa bahwa pariwisata saat ini telah membantunya

menjadi industri besar, terutama bagi negara-negara berkembang dan kurang

berkembang seperti di Asia Tenggara.

Kepariwisataan dianggap sebagai industri strategis di seluruh dunia

karena dapat menghasilkan atau meningkatkan devisa bagi negara-negara

yang sedang berkembang. Selain itu, kepariwisataan juga memiliki dampak

positif dalam pengembangan ekonomi dan sosial budaya. Industri pariwisata

dapat menciptakan lapangan kerja, memperkuat investasi, meningkatkan

pendapatan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain

itu, kepariwisataan juga dapat mempromosikan dan menanamkan rasa cinta

kepada tanah air serta nilai-nilai budaya bangsa. (Suyitno, 2013 dalam

Endang, 2019)

Saat ini, pariwisata menggunakan teknologi paling mutakhir dengan

menggunakan platform digital, termasuk tur virtual. Penemuan virtual tour

memberikan solusi bagi para traveller yang karena berbagai alasan tidak bisa

2
langsung ke tempat wisata. Tur virtual adalah perjalanan ke lokasi di mana

Anda tidak benar-benar harus ke sana, tetapi dapat mengalaminya secara

virtual dalam suasana yang sangat mirip dengan kenyataan. Tautan dapat

dibuka menggunakan perangkat lunak internet yang ditentukan untuk

mengakses tur virtual ini.

Virtual tour adalah salah satu opsi yang tepat atau cocok yang bisa

digunakan untuk melakukan kegiatan berwisata di masa pandemi covid-19,

virtual tour dapat dilakukan perorangan maupun bisa dilakukan dengan

berkelompok kapanpun serta dimanapun dan tanpa kita mengunjungi objek

wisatanya secara langsung. (Kementrian Pariwisata & ekonomi kreatif, 2021).

Virtual tour ini merupakan pilihan lain yang digunakan wisatawan untuk

melakukan kegiatan observasi atau mengamati suatu objek wisata tanpa harus

melakukan kunjungan langsung ke objek wisata yang ingin diamati oleh

wisatawan. Virtual tour ini juga dapat memudahkan setiap orang untuk

mengakses tempat wisata dimanapun berada tanpa harus mengeluarkan

banyak tenaga waktu dan uang.

Oleh karena itu, dalam penyusunan jurnal ini penulis melakukan

observasi secara Virtual pada destinasi wisata The Kimono Forest Jepang dan

China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya. Dimana dalam jurnal ini penulis

akan membahas tentang destinasi wisata tersebut melalui virtual tour. Alasan

Penulis mengambil destinasi wisata yang ada di Jepang dan Malaysia adalah

karena setiap negara mempunyai potensi wisata yang mempesona yang belum

dikunjungi secara langsung oleh penulis. Sehingga dalam penulisan

3
FCS atau Foreign Case Study ini penulis mengambil judul “Virtual Tour

Sebagai Wisata Alternatif di The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia

Friendship Garden Putrajaya”

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang akan penulis bahas adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimankah manfaat Virtual Tour dalam melakukan kegiatan wisata

di The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden

Putrajaya?

2. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan virtual pada destinasi wisata

The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden

Putrajaya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui manfaat Virtual Tour dalam melakukan kegiatan wisata di

The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam melakukan virtual tour di

destinasi wisata The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship

Garden Putrajaya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat virtual tour dalam penulisan jurnal Ilmiah Foreign Case Study

yang berjudul Virtual Tour Sebagai Wisata Alternatif di The Kimono Forest

Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya adalah sebagai

berikut:

4
1. Mendapatkan gambaran semi real destinasi wisata di The Kimono Forest

Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya

2. Mengetahui komponen atau fasilitas penunjang pariwisata di destinasi

wisata tersebut seperti amenitas, aksesibilitas dan atraksi wisata.

3. Virtual Tour dapat dijadikan sebagai media promosi bagi pelaku wisata

untuk memperkenalkan produk wisata

4. Menghemat uang dan waktu karena tidak perlu mengunjungi destinasi

wisata secara langsung.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Destinasi Wisata Di The Kimono Forest Jepang Dan

China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya

Yang pertama adalah destinasi wisata The Kimono Forest di Jepang.

Jepang adalah negara yang kaya akan sejarah dan keindahan alamnya. Salah

satunya destinasi wisata The Kimono Forest di Kyoto Jepang. The Kimono Forest

adalah sebuah kompleks yang terkenal dengan pertunjukan seni yang

menakjubkan. Instalasi seni yang menakjubkan dan menarik yang menampilkan

lusinan 'yukata' atau kimono tradisional Jepang yang diterangi oleh lampu-lampu

cantik pada malam hari. Setiap kimono dihiasi dengan motif tradisional yang

indah, menciptakan pemandangan yang memikat dan memesona. Pertunjukan

inilah yang membuat pelancong tertarik untuk datang.

Kimono Forest" adalah istilah yang mengacu pada pameran seni di

Arashiyama, Kyoto, Jepang. Terletak di stasiun Kereta Api Randen Arashiyama,

"Kimono Forest" menampilkan sekitar 600 tiang kayu berbentuk kimono yang

dihiasi dengan kain kimono yang indah. Setiap tiang kayu tersebut memiliki desain

yang unik dan indah, menciptakan koridor yang menakjubkan dan mengagumkan

bagi pengunjung. Setiap kain kimono yang digunakan untuk mendekorasi tiang

kayu tersebut direkayasa ulang dari kain asli yang digunakan untuk membuat

kimono. Desainnya bervariasi dari motif tradisional Jepang seperti bunga sakura,

gulungan lukisan tradisional Jepang, hingga pola modern yang menarik dan kreatif.

Kimono Forest adalah karya seni yang menarik perhatian wisatawan dan

penduduk setempat. Terutama saat malam hari, ketika lampu-lampu kecil di sekitar

6
tiang kayu dinyalakan, koridor tersebut bertransformasi menjadi panorama yang

memukau. Cahaya lembut menyoroti detail kain kimono yang indah, menciptakan

suasana yang tenang dan magis.

Lokasi pameran seni ini secara strategis ditempatkan di dekat tempat wisata

terkenal seperti Arashiyama Bamboo Grove dan Katsura River, membuatnya

menjadi salah satu daya tarik yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang

mengunjungi Kyoto. "Kimono Forest" tidak hanya menampilkan keindahan seni

tradisional Jepang, tetapi juga menjadi perwakilan dari budaya Jepang yang kaya

dan beragam.

Destinasi kedua yaitu China-Malaysia Friendship Garden Putra Jaya, atau

Taman Persahabatan China dan Malaysia. Kota Putrajaya di Malaysia adalah ibu

kota pemerintahan Malaysia yang terletak di sebelah selatan ibu kota sebelumnya,

Kuala Lumpur. Ini adalah salah satu dari tiga pusat pemerintahan yang

direncanakan dengan baik di Malaysia, yang bertujuan untuk mengurangi beban

lalu lintas di Kuala Lumpur dan untuk mengembangkan kawasan sekitarnya. Salah

satu kota yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung setelah kota

Kuala Lumpur. Ini dikarenakan di kota ini begitu banyak destinasi wisata budaya

yang bisa dikunjungi, salah satunya China-Malaysia Friendship Garden.

Hubungan antara China dan Malaysia telah berlangsung selama berabad-abad

dan telah berkembang dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan

budaya. Kedua negara memiliki sejarah yang kaya dan kerjasama yang erat dalam

berbagai aspek kehidupan, yang telah membentuk dasar hubungan persahabatan

antara kedua negara.

Pada abad ke-15, hubungan antara China dan Malaysia semakin meningkat

7
melalui perdagangan maritim yang kuat, terutama di Melaka, yang pada masa itu

merupakan pusat perdagangan penting di kawasan tersebut. Hubungan budaya

antara kedua negara ini juga tercermin dalam keberadaan komunitas Tionghoa yang

kuat di Malaysia, yang telah menyumbangkan warisan budaya yang kaya bagi

masyarakat Malaysia.

Ada yang berpendapat bahwa Taman Persahabatan Tiongkok-Malaysia di

Putrajaya diciptakan sebagai representasi hubungan erat antara kedua negara.

Taman ini dibangun dengan tujuan untuk membina kolaborasi antara Malaysia dan

Tiongkok dalam industri pariwisata dan budaya. Taman persahabatan ini

kemungkinan besar dirancang dengan detail arsitektur dan komponen desain yang

memberi penghormatan kepada warisan budaya kedua negara. Taman ini memiliki

komponen alam yang indah dan suasana yang damai, menjadikannya lokasi yang

diinginkan bagi wisatawan dari kedua negara untuk menikmati dan memperingati

hubungan baik antara Tiongkok dan Malaysia.

B. Hasil Observasi

Berbagai aspek kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh kemajuan

teknologi, termasuk sektor perjalanan dan pariwisata. Tur virtual adalah salah satu

perkembangan terbaru di sektor pariwisata. Dengan bantuan tur virtual ini,

wisatawan dapat mengunjungi tempat populer tanpa benar-benar berada di sana.

Seperti yang dijelaskan oleh Sugiarto Eko (2021), bahwa pariwisata Virtual adalah

salah satu bentuk pariwisata yang menawarkan sebuah konsep berbeda dari

konsep pariwisata secara umum. Oleh karena itu, untuk mengenali suatu

destinasi wisata kita juga sangat memperlukan opsi wisata virtual tour ini

8
sebagai alternatif mengunjungi destinasi wisata.

Kemudian, adapun beberapa faktor atau alasan mengapa kita perlu

mengenali sebuah destinasi wisata melalui virtual tour, seperti yang penulis

lakukan dalam mengamati atau mengenali destinasi wisata The Kimono Forest

Jepang dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya yaitu kita bisa mengenal

destinasi wisata yang kita lihat melalui virtual tour secara mendalam karena

virtual tour memungkinkan wisatawan untuk mengenali destinasi secara

mendalam atau detail. wisatawan bisa melihat serta menjelelajahi lokasi wisata

dengan cara yang lebih interaktif dan menyeluruh, karena dalam wisata virtual

tour, wisatawan dapat melihat detail-detail yang kecil yang kemungkinan tidak

bisa dilihat oleh wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata secara langsung.

Berikut adalah jawaban rumusan masalah dari Virtual Tour Sebagai Kegiatan

Wisata di The Kimono Forest Jepang dan China-Malaysia Friendship Garden

Putrajaya:

1. Bagaimankah manfaat Virtual Tour dalam melakukan kegiatan wisata di The

Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya

Manfaat Virtual Tour sebagai alternatif berwisata untuk semua masyarakat

ataupun wisatawan seluruh dunia dalam melakukan kegiatan wisata yaitu dapat

memungkinkan wisatawan untuk tetap melakukan perjalanan wisata meskipun

tidak perlu datang secara langsung ke objek dan daya Tarik wisata di The Kimono

Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya. Tetapi bisa

mengaksesnya pada website sesuai yang diinginkan sehingga memudahkan

wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. kepariwisataan selain mempunyai

ketahanan terhadap ekonomi yang bisa dipercayakan juga sekaligus dapat

9
menggambarkan daya tarik yang masih membutuhkan intensifitas pengembangan

dan pengelolaan wisata di Indonesia. (Susianto & Rohman 2022).

Wisatawan juga dapat menghemat biaya karena karena Virtual Tour bisa

diakses pada website yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan wisatawan.

Selain itu, bisa dilakukan kapanpun dandimanapun dengan modal jaringan dan

kuota internet saja. Kemudian wisatawan bisa menghemat waktu dan biaya karena

wisatawan tidak harus mengeluarkan biaya tambahan, karena yang disajikan

dalam virtual tour tersebut dalam bentuk gambar dan video Melalui virtual tour

wisatawan dapat memperoleh pemahaman dan keahlian baru berupa destinasi

wisata di dalam negeri maupun luar negeri tanpa mengunjungi secara langsung

objek dan daya tarik wisata itu sendiri. Wisatawan/pengunjung merupakan

individu atau kelompok yang melakukan kegiatan ataupun perjalanan wisata

dengan harapan dapat melepas lelah, business, pengobatan ataupun melakukan

kunjungan keagamaan dan untuk perjalanan studi (Maulana, 2020).

Kemudian pemerintah dapat menggunakan virtual untuk mempromosikan

berbagi destinasi wisata, hotel dan penginapan. Salah satu usaha promosi destinasi

wisata yang dilakukan oleh para penggiat pariwisata adalah penggunaan media

sosial via internet sebagai media promosi (Yogyanti & Atiqah, 2019 ). Kemajuan

teknologi yang update bisa mempermudahkan berbagai macam aktivitas maupun

kegiatan manusia sehingga bisa memanfaatkan platform yang ada. Dalam virtual

tour wisatawan bisa berwisata kapan dan di mana saja dengan memanfaatkan

berbagai platform yang sudah disediakan di dalamnya dengan fasilitas yang

lengkap kemudian tinggal dipergunakan sesuai dengan fungsinya. Kemudian

dengan adanya program virtual tour, pengelola wisata bisa memanfaatkannya

untuk mempromosikan destinasi wisata yang baru. Bukan hanya destinasi, tetapi

10
juga untuk penginapan yang mungkin sebelumnya belum pernah diketahui orang.

Pada kesempatan wisata berikutnya, pengunjung tidak perlu mencari informasi

tentang penginapan lagi. Saat ini program virtual tour menjadi penyelamat

kegiatan wisata. Dalam pengelolaan sebuah destinasi wisata secara berkelanjutan

sangat penting dilakukan oleh kerjasama berbagai pihak, baik unsur pemerintah,

swasta, maupun masyarakat ataupun stakeholder lainnya. Disamping itu, pihak

pengelola juga dapat melakukan pengelolaan dengan melakukan pemberdayaan

masyarakat. (Maulana et al., 2021)

2. Apa saja faktor penghambat dalam melakukan virtual pada destinasi wisata The

Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya

Beberapa faktor penghambat selama melakukan virtual tour di destinasi

wisata The Kimono Forest Jepang Dan China-Malaysia Friendship Garden

Putrajaya yaitu kondisi jaringan yang tidak stabil membuat penulis kesulitan

dalam mengidentifikasi fasilitas dan atraksi wisata yang ada di dua destinasi

wisata tersebut. Virtual tour tidak dapat diakses di semua tempat yang tidak

memiliki signal atau jaringan dan juga koneksi internet yang terbatas.

Selain itu, kualitas dan gambar yang ditampilkan dalam virtual tour kurang

maksimal. informasi yang disajikan dalam bentuk gambar dan video yang begitu

singkat membuat wisatawan sulit dalam mengidentifikasi destinasi wisata

tersebut. Menurut Sugiama (2011) dalam Maulana (2020) Wisatawan adalah

individu atau kelompok yang melakukan perjalanan wisata untuk maksud untuk

beristirahat, berbisnis, berobat atau melakukan kunjungan keagamaan dan untuk

perjalanan studi.

C. Hasil Pembahasan Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis pada destinasi wisata

11
The Kimono Forest Jepang dan China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya

melalui virtual tour, dengan menggunakan beberapa aplikasi online, penulis

mengetahui bahwa potensi dari daya tarik wisata yang ada pada suatu daerah jika

dikelola atau dimanfaat dengan baik bisa memberikan dampak yang besar bagi

pendapatan suatu negara serta meningkatkan perekonomian masyarakat juga.

Daya tarik wisata yaitu semua entitas baik berupa maha karya Tuhan maupun

hasil Karya manusia yang mempunyai standar karakteristik, keelokan, dan arti

tertentu yang dimiliki oleh objek itu sehingga dapat menarik perhatian orang atau

wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata dan bersenang-senang dengan

eksistensinya (Sugiarto Eko, 2018). karena dengan adanya potensi pariwisata atau

dengan adanya daya tarik wisata pada suatau daerah dan jika dikelola dengan

baik oleh masyarakat maupun pemerintah setempat maka hal tersebut bisa

membuka lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.

Selama pengunjung berada di suatu objek atau daya tarik wisata Semakin

tinggi angka kunjungan wisatawan di suatu objek atau destinasi wisata berarti

semakin tinggi juga angka pengeluaran dan penerimaan suatu instansi atau

pengelola yang secara tidak langsung berdampak pada peningkatan ekonomi

masyarakat lokal. (Suhartapa, 2023). Destinasi wisata The Kimono Forest Jepang

merupakan salah satu tempat yang penting di Jepang dan menjadi tujuan wisata

yang populer. Terletak di sekitar stasiun trem Randen Arashiyama. Kimono

Forest, atau secara harfiah dapat diartikan sebagai Hutan Kimono, adalah

segerombolan pilar-pilar berbentuk silinder yang berjejer dengan apik di Stasiun

Randen (Keifuku Arashiyama line). Disebut hutan karena pilar-pilar berjumlah

sangat banyak ini menggerumbul seolah-olah menyerupai hutan. Hutan Kimono

telah dipasang di Stasiun Randen setelah stasiun ini direnovasi pada tahun 2013.

12
Seluruh kimono ditutupi dengan acrylic fiber dan memiliki bentuk pilar silindris

dengan ketinggian sekitar 2 meter. Ada sekitar 600 pilar yang tersebar di seluruh

lahan Stasiun Randen. Bahan kimono yang digunakan pada pilar-pilar ini

menggunakan teknik pewarnaan tradisional Kyo-yuzen dan dibuat oleh

Kamedatomi, sebuah pabrik garmen yang telah lama berdiri sejak zaman Taisho.

Tiap corak bahan kimono yang digunakan dipilih oleh Yasumichi Morita, desainer

dari proyek ini. Ide asli dari instalasi ini adalah untuk "memberikan angin segar di

stasiun ini namun tetap mempertahankan tradisi lamanya. Ada sebanyak 32 corak

bahan yang dipajang di stasiun ini. Jika berjalan menyusuri lorong kimono, maka

akan terlihat sebuah kolam kecil bernama Ryu no Atago. Ryu no Atago ini dikenal

sebagai pusat energi di Stasiun Arashiyama. Banyak orang datang ke mari untuk

berdoa dan meminta hajat demi kelancaran mimpi dan tujuan hidupnya.

Bagi mereka yang tertarik dengan wisata sambil menikmati pemandangan

yang memanjakan mata, The Kimono Forest ini sangat cocok untuk dikunjungi.

Saat malam hari tiba, Hutan Kimono akan tampil lebih cantik dengan pancaran

dari lampu LED yang telah terpasang di setiap pilarnya. Sangat disarankan untuk

menghabiskan waktu hingga menjelang malam hari di sini karena

pemandangannya akan terasa lebih magis lagi.

Begitu pula dengan destinasi wisata China-Malaysia Friendship Garden.

Desain taman ini menampilkan 'taman bergaya Lingnan' dengan biaya sekitar

RM1,5 Juta dan dikembangkan di atas lahan seluas 0,24 hektar di lokasi permanen

FLORIA. Taman Persahabatan Malaysia-China ini tidak hanya menunjang

hubungan baik dan merayakan 40 tahun hubungan bilateral Malaysia dan China,

tetapi juga dikembangkan sebagai objek wisata yang dapat menambah 'karakter

internasional' Putrajaya .

13
Di sini diterapkan enam elemen utama yaitu gunung, air, batu, bangunan,

kaligrafi, dan tanaman yang menghasilkan perpaduan yang cukup damai. Suasana

pegunungan bisa dirasakan di seluruh taman. Masuk ke unsur air, kolam yang

terletak di tengah-tengah antara pendopo dan pintu masuk serta kolam-kolam lain

yang terdapat di sekitar kawasan seolah memberikan kedamaian yang

berkesinambungan. Elemen batu dan bangunan terlihat dari dinding yang

mengelilingi area taman serta paviliun dan koridor tertutup yang terdapat di sini.

Motif tradisional Tiongkok yang diterapkan pada konstruksi bangunan ini

menunjukkan kekayaan dan orisinalitas arsitektur Tanah Air. Kaligrafi yang

dipajang di sekitar area ini juga sangat banyak. Tampak dari setiap sudut dengan

sentuhan halus kaligrafi Tiongkok. Tanaman merupakan salah satu elemen yang

berperan sangat penting dalam memberikan ketenangan pada taman ini. Pohon

maple, pohon bonsai, bambu dan beberapa jenis pohon serta bunga yang ditanam

di taman seolah menjadi terapi mandiri saat berjalan-jalan di taman ini. Perpaduan

berbagai elemen kunci dengan bebatuan berwarna, koridor berkelok-kelok,

pepohonan rimbun, bunga-bunga bermekaran, halaman dan paviliun yang indah di

taman ini merupakan bukti persahabatan jangka panjang antara Malaysia dan

Tiongkok.

Wisatawan yang bepergian ke Taman Persahabatan Tiongkok dan

Malaysia di Putrajaya. Pengunjung dapat merasakan suasana serasa berada di

Tiongkok dan juga taman yang dihiasi akan arsitektur indahnya.. Ini adalah

pengingat akan masa lalu yang penuh semangat dan sangat penting untuk

melestarikan identitas budaya daerah ini.

14
D. Korelasi Hasil Observasi dengan Seminar

Dalam penyusunan jurnal ini Penulis sebelumnya telah mengikuti program

CGSP. CGSP merupakan singkatan dari Certified Guest Service Professionals,

program ini merupakan program internasional yang bertujuan untuk

mengidentifikasi dan sejauh mana Penulis memahami tentang pelayanan yang

bersifat professional pada suatu hotel. Selain itu program ini sangat bermanfaat

bagi Penulis, karena dengan mengikuti tes pada program ini Penulis mendapatkan

sertifikat resmi dari lembaga AHLEI yang sebelumnya telah bekerja sama dengan

Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Sertifikat CGSP ini

sangat membantu mahasiswa dan mahasiswi, sebagai salah satu kelebihan yang

dapat ditawarkan ketika melamar pekerjaan pada sebuah hotel. Program ini juga

berhubungan dengan penyusunan jurnal Foreign Case Study karena terdapat

pembahasan mengenai profesionalisme pelayanan kepada wisatawan, dan tanpa

adanya sertifikat CGSP, Penulis tidak dapat mengikuti virtual tour. Program

CGSP ini adalah salah satu persyaratan utama untuk mengikuti virtual tour.

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Penulis jurnal Foreign Case Study menulis tentang penggunaan tur virtual

sebagai pengganti perjalanan The Kimono Forest Jepang dan China-Malaysia

Friendship Garden Putrajaya. Bepergian melalui tur virtual dapat menjadi

pengganti yang praktis dan sukses untuk pergi ke lokasi wisata populer baik lokal

maupun luar negeri. Karena virtual tour dapat diakses menggunakan platform

digital atau perangkat elektronik yaitu smartphone atau komputer, tanpa harus

secara fisik mengunjungi destinasi atau objek wisata yang ingin dikunjungi, juga

memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas dan fleksibilitas..

Namun dalam melakukan virtual tour The Kimono Forest Jepang dan

China-Malaysia Friendship Garden Putrajaya, penulis mengalami kendala dalam

mengidentifikasi setiap fasilitas atau sarana dan prasarana penunjang wisata

karena gambar dan video yang ditampilkan dalam virtual tour sangat singkat dan

tanpa penjelasan yang maksimal. Terlepas dari itu, virtual tour memudahkan

wisatawan untuk mempelajari dan mengetahui tentang kedua destinasi tersebut

dimana The Kimono Forest memiliki fasilitas dan mendapatkan pengalaman unik

yang menarik untuk dikunjungi.

Lalu perjalanan China-Malaysia Friendship Garden pengunjung bisa

merasakan kehidupan pada masa lampau. Dengan nuansa arsitektur yang indah

dan memberikan nuansa pada masa lampau, perjalanan ini akan memberikan

pengalaman yang memuaskan bagi pengunjung yang ingin mempelajari sejarah

dan budaya juga pengunjung dapat berkesempatan untuk mengapresiasi sendiri

keunikan arsitektur yang diterapkan di taman persahabatan ini.

16
B. Saran

Dari pembahasan di atas maka penulis dapat menyampaikan beberapa

saran yang membangun untuk pengembangan wisata virtual tour Sebagai wisata

alternatif di The Kimono Forest Jepang dan China-Malaysia Friendship Garden

Putrajaya, yaitu:

1. Pada foto dan video virtual tour perlu ditambahkan beberapa objek wisata yang

berkaitan dengan destinasi tersebut

2. Video yang disajikan perlu ditambah dengan video pemandangan atau panorama

sehingga dapat memberikan kesan yang lebih hidup

3. Informasi yang disajikan agar lebih jelas dan akurat supaya wisatawan dapat

memperoleh banyak informasi.

4. Setiap foto dan video yang ditampilkan perlu diberi penjelasan yang lebih detail

sehingga wisatawan atau pengunjung benar-benarmerasakan pengalam virtual tour

yang lebih nyata

17
DAFTAR PUSTAKA

Afriana, F.N. and Widiyanto, N. (2021). Pandemi Covid-19 Dan Adaptasi Pelaku
Pariwisata Di Dataran Tinggi Dieng. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah,
15(01), 55-68.

Atiqah, N.A & Deskarina, R. (2020) Tingkat Kemenarikan Nilai Nilai Kearifan
Lokal Desa Bugisan Berdasarkan Persepsi Wisatawan Dan
Masyarakat Lokal. Jurnal Kepariwisataan.
http://ejournal.stipram.net/

Maulana, R., Susanto, D. R., Kiswantoro, A., & Prasetyo, H. (2021) Strategi
Pengelolaan Pantai Gesing Di Kabupaten Gunungkidul Dearah
Istimewah Yogyakarta Berbasis Masyarakat. Jurnal Kepariwisataan.
http://ejournal.stipram.net/

Sugiarto, Eko. 2018. Daya Tarik Kawasan dan Potensi Daya Tarik Kawasan Candi
Selogriyo.Jurnal Kepariwisataan 1 (12) http://ejournal.stipram.ac.id

Sugiarto, Eko. 2021. Mempertanyakan Eksistensi Pariwisata Virtual. Jurnal


Kepariwisataan http://ejournal.stipram.ac.id

Suhartapa, 2023. Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Destinasi


Pariwisata. Jurnal kepariwisataan. http://ejournal.stipram.net/

Susianto, S & Rohman, N. (2022). Penghunian Kamar Hotel Dari Segi Fasilitas
Online Travel Agent dan Customer Service (Studi pada Grand
Ambarukmo Yogyakarta).
urnalKepariwisataan.http://ejournal.stipram.net/

Syamsu, M. N. (2018) Studi Kelayakan Air Terjun Nggembor Sebagai Destinasi


Wisata Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa
Jatimulyo Kecamatan Grimulyo Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta.
JurnalKepariwisataan. http://ejournal.stipram.net/.

Yogyanti, D. W & Atiqah, A. N. (2019) Strategi Promosi Destinasi Wisata


Yogyakarta Dalam Akun Instagram @ thepotraitjogja. Jurnal
kepariwisataan. http://ejournal.stipram.net/.

18
Url

Data Virtual tour https://www.youvisit.com/tour/JapanTravel. 2023

Data Virtual tour https://www.youvisit.com/tour/SurgaRoute. 2023

Ensiklopedia Dunia. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia) diakses pada 16 Oktober


2023

19
LAMPIRAN

Gambar 1. Lorong Kimono

Gambar 2. Pilar yang dihiasi kain kimono di stasiun randen

20
Gambar 3. Taman Persahabatan Tiongkok Malaysia Putrajaya

Gambar 4. Salah satu bangunan dengan arsitektur Tiongkok di Taman Persahabatan

21

Anda mungkin juga menyukai