Anda di halaman 1dari 13

Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

PENGARUH DESAIN PRODUK, KUALITAS PRODUK, PROMOSI,


DAN LAYANAN PURNA-JUAL TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN

Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
e-mail: tegowati@stiesia.ac.id

Abstrak: Penelitian ini menganalisis pengaruh desain produk, kualitas produk, promosi, dan layanan
purna-jual terhadap keputusan pembelian konsumen. Sampel yang digunakan yaitu pengguna
smartphone Samsung sebanyak 100 yang berlokasi di Mall Plaza Marina Surabaya. Teknik Sam-
plingnya menggunakan nonprobability sampling, yaitu accidental sampling. Teknik data menggunakan
structural analysis modelling (SEM) dengan software AMOS 22. Berdasarkan pembahasan terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini maka kesimpulannya adalah sebagai berikut. (1) Tidak
terdapat pengaruh positif antara desain produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini
disimpulkan berdasarkan output koefisien parameter yang tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,130)
dengan standardized koefisien parameter sebesar -0,389. (2) Tidak terdapat pengaruh layanan purna-
jual terhadap keputusan pembelian. Hal ini disimpulkan berdasarkan output koefisien parameter
yang tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,681) dan nilai standardized koefisien parameter sebesar -
0,098. (3) Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan
ini berdasarkan nilai standardized koefisien parameter sebesar 0,740 dengan nilai p yang signifikan
yaitu p 0,001 (p = ***). (4) Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
konsumen. Kesimpulan ini berdasarkan output koefisien parameter tidak signifikan pada 0,001 (p
= 0,012) dan nilai standardized koefisien parameter sebesar 0,676.

Kata kunci: desain produk, kualitas produk, promosi, layanan purna-jual, keputusan pembelian

PENDAHULUAN cenderung mengalami penurunan secara global


pada 2017 dibanding 2016. Besarnya penurunan
Dalam mengambil keputusan untuk mem-
pasaran smartphone tersebut sekitar 0,5% atau
beli atau tidak membeli suatu produk, tentu
sebanyak 1,46 miliar unit.
konsumen sudah memiliki beberapa pertim-
Salah satu penyebab penurunan ini adalah
bangan. Misalnya dalam menentukan pilihan
makin banyaknya smartphone baru yang dita-
untuk membeli smartphone Samsung, tentu kon-
warkan, namun di sisi lain minat konsumen
sumen Indonesia sudah memiliki berbagai per-
untuk melakukan upgrade atau membeli smart-
timbangan seperti desain produknya bagus, kua-
phone versi yang lebih baru, justru menunjukkan
litasnya terjamin, pemberian harga yang sesuai
tren negatif. Siklus upgrade rata-rata para peng-
dengan kualitas, tersedianya layanan purna-jual
guna smartphone bertambah lama. Artinya, kon-
dan promosi produk sehingga akhirnya memu-
sumen gadget atau smartphone memilih untuk
tuskan untuk membeli. Pada tahun 2017 Sam-
bertahan memakai perangkatnya dalam waktu
sung tercatat sebagai pemegang pangsa pasar
yang lebih lama, sebelum akhirnya memutuskan
teratas, namun perolehan pangsa pasar ini me-
membeli smartphone baru. Meski demikian,
nurun jika dibandingkan dengan perolehan
IDC memproyeksikan untuk tahun 2017 hingga
pangsa pasar tahun 2016. Penurunan ini dise-
tahun 2022 mendatang, angka shipment smart-
babkan oleh pasaran smartphone dunia yang

23 23
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

phone global akan mengalami pertumbuhan ku- atau jasa. Berbagai produk dan jasa tersebut
mulatif (compound annual growth rate, CAGR) dianggap sebagai solusi pemenuhan kebutuhan
sebesar 2,8 persen. manusia. Untuk memenangkan persaingan pro-
Berbagai pertimbangan yang menjadi perha- duk dan jasa yang semakin ketat, perusahaan
tian konsumen dalam memutuskan pembelian harus mengembangkan desain produk, memper-
suatu produk telah diteliti dan beberapa hasil baiki kinerja produk, mendiferensiasikan dengan
penelitian tersebut di antaranya menunjukkan produk pesaing dan meningkatkan keunggulan
bahwa desain produk, kualitas produk, promosi bersaing.
dan layanan purna-jual mempunyai pengaruh “Desain (design) adalah totalitas fitur yang
yang signifikan terhadap keputusan pembelian memengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk
konsumen. Namun, terdapat beberapa penelitian berdasarkan kebutuhan pelanggan” (Kotler dan
yang justru menyatakan hasil temuan yang Keller, 2009b: 10). Desain produk pada umum-
berbeda. Seperti penelitian Lokas dkk. (2016) nya mempertimbangkan banyak aspek antara
menyatakan bahwa promosi tidak berpengaruh lain aspek fungsi, aspek estetika dan aspek lain
terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini yang diperoleh dari hasil pemikiran, riset, brain-
berbeda dengan penelitian Achidah dkk. (2016) storming, maupun dari desain produk yang sudah
yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh ada sebelumnya.
terhadap keputusan pembelian. Kemudian pene- Teknologi yang semakin cepat berubah saat
litian Mahmud dan Alfianto (2014) menyatakan ini tidak akan cukup untuk dijadikan sebagai
bahwa desain produk tidak berpengaruh terha- keunggulan kompetitif, begitu juga dengan harga.
dap keputusan pembelian. Sebaliknya, penelitian Faktor yang sering menjadi keunggulan kom-
Achidah dkk. (2016) menyatakan bahwa desain petitif perusahaan adalah desain. Kotler (dalam
produk berpengaruh signifikan terhadap kepu- Mahmud dan Alfianto, 2014) mengemukakan,
tusan konsumen untuk melakukan pembelian. terdapat tujuh parameter desain produk yaitu
Dari beberapa penelitian yang sudah dilaku- ciri-ciri, kinerja, mutu kesesuaian, tahan lama
kan sebelumnya tersebut, dapat diketahui bahwa (durability), tahan uji (reliabilitas), kemudahan
terdapat penelitian dengan hasil temuan yang perbaikan (repair ability) dan model (style). De-
berbeda, yaitu mengenai variabel promosi dan sain harus mempertimbangkan parameter desain
desain produk. Mengacu pada dua research gap produk dan mengikuti pepatah, “bentuk meng-
dan data penjualan smartphone yang telah dike- ikuti fungsi”.
mukakan, maka penelitian ini akan menganalisis Menurut Sutojo (dalam Simamora dan Kus-
desain produk, kualitas produk, promosi, dan miyati, 2017), “produk dengan desain yang cang-
layanan purna-jual terhadap keputusan pembe- gih dapat menarik minat pembeli, oleh karena
lian konsumen di Surabaya. itu desain produk yang menarik pemandangan
(eye-catching) konsumen dapat berfungsi sebagai
salah satu sarana untuk menunjang kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA bersaing”.
Desain Produk Bagi perusahaan, produk yang didesain de-
ngan baik adalah produk yang proses pengerjaan
Kebutuhan manusia merupakan awal suatu
dan pendistribusiannya mudah. Sedangkan bagi
pemikiran atas diproduksinya berbagai produk

24
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

pelanggan, produk yang didesain dengan baik apabila perusahaan gagal memenuhi standar kua-
adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat litas. Adanya penekanan biaya ini karena kemam-
dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diper- puan dalam mewujudkan proses dan produk
baiki serta dibuang. Kesesuaian pandangan yang berkualitas akan menghasilkan keunggulan kom-
mampu diciptakan mengenai desain yang baik petitif berupa peningkatan profitabilitas dan per-
atas suatu produk antara perusahaan dan konsu- tumbuhan bisnis di pasaran.
men akan memberi keuntungan bagi perusahaan
dan konsumen.
Promosi
Promosi merupakan aktivitas perusahaan
Kualitas Produk
dalam menyampaikan manfaat produk dan mem-
Menurut Tjiptono (dalam Putra dkk., bujuk konsumen untuk membeli produk tersebut.
2017), kualitas mencerminkan semua dimensi Menurut Kotler dan Keller (2009b: 219) promosi
penawaran produk yang menghasilkan manfaat penjualan (sales promotion), bahan inti dalam
(benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat
baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui insentif, sebagian besar jangka pendek, yang
dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk dirancang untuk menstimulasi pembelian yang
menurut Tjiptono (dalam Putra dkk., 2017) lebih cepat atau lebih besar atas produk atau
adalah performance (kinerja), durability (daya jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.
tahan), conformance to specifications (kesesuaian Dalam menggunakan promosi penjualan, perusa-
dengan spesifikasi), features (fitur), reliability haan harus: (a) menentukan tujuan; (b) memilih
(reliabilitas), aesthetics (estetika), perceived qual- alat promosi; (c) mengembangkan program; (d)
ity (kesan kualitas), dan serviceability (kemam- pengujian, pengimplementasian, pengendalian,
puan layanan). dan pengevaluasian program (Kotler dan Keller,
Pride dan Ferrel (dalam Saidani dkk., 2013) 2009b: 221).
mengatakan “kualitas produk mengacu pada Jika suatu produk sering dipromosikan
keseluruhan karakteristik dari sebuah produk dengan penerapan program promosi yang tepat,
yang menggambarkan performa produk sesuai akan meningkatkan kepercayaan konsumen ke-
yang diharapkan oleh pelanggan dalam meme- pada produk perusahaan yang pada akhirnya
nuhi dan memuaskan keinginan pelanggan”. akan meningkatkan penjualan perusahaan. Modi
Terdapat dua dimensi dalam kualitas produk dan Jhulka (2012) menyatakan bahwa unsur-
menurut Pride dan Ferrel (dalam Saidani dkk., unsur promosi merupakan kombinasi yang rele-
2013) yaitu level of quality dan consistency of van sebagai alat yang efektif dan memiliki impli-
quality. kasi yang besar terhadap keputusan pembelian.
Dengan adanya jaminan kualitas yang dibe- Sebagian perusahaan pada umumnya merancang
rikan atas suatu produk, konsumen akan lebih promosi penjualan berdasarkan pengalaman
mengutamakan memilih produk tersebut diban- promosi sebelumnya. Namun, pengujian di awal
ding produk yang ditawarkan pesaing. Selain promosi harus dilakukan oleh perusahaan untuk
itu, produk yang berkualitas juga akan memper- menentukan apakah metode promosi sebelum-
kecil biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan nya sudah tepat jika diterapkan ulang.
jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan

25
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

Manajer pemasaran harus mempersiapkan Wibisono (dalam Dewi, 2016), bentuk-bentuk


implementasi dan rencana kendali yang menca- layanan purna-jual yang disediakan adalah seba-
kup waktu tunggu dan waktu penjualan bagi gai berikut.
setiap promosi perorangan (Kotler dan Keller, 1. Pemberian garansi merupakan jaminan ke-
2009b: 225). Selanjutnya, dilakukan evaluasi amanan operasi produk pada waktu tertentu
program promosi menggunakan data-data pen- di saat pemakaian normal.
jualan, survei konsumen, dan eksperimen untuk 2. Jasa pelayanan untuk mengantarkan barang
mengetahui keefektifan program promosi. Jika untuk sampai ke tujuan, gunanya untuk mem-
program promosi telah terlaksana dengan mini- berikan rasa aman bagi pelanggan bahwa
mum budget dan mampu meningkatkan laba produk yang mereka beli akan selamat sampai
perusahaan secara maksimal, maka promosi ter- di tujuan.
sebut dapat dikatakan efektif. 3. Penyediaan jasa reparasi, berupa penyediaan
barang, tenaga teknisi untuk perawatan dan
perbaikan, penyediaan suku cadang yang asli
Layanan Purna-Jual
dan berkualitas, serta bengkel yang memadai.
“Dari sudut pandang hubungan dengan pe- 4. Petunjuk pemakaian produk, serta adanya
langgan, pelayanan purna-jual dianggap sebagai buku pedoman pemakaian produk agar pe-
faktor penting yang berdampak pada terciptanya langgan dapat mengoperasikan produk dengan
hubungan baik dengan pelanggan” (Isaac et al., baik dan menghindari kesalahan yang tidak
2013). Menurut Regopoulou dkk. (dalam Victo- perlu dalam pemakaian produk.
ria dkk., 2014), pelayanan purna-jual adalah 5. Adanya perhatian yang serius dari perusahaan
kegiatan yang terjadi setelah pembelian produk terhadap keluhan yang dirasakan pelanggan.
yang terdiri atas beberapa hal sebagai berikut.
1. Memastikan bahwa produk yang tersedia un- Pelayanan purna-jual yang diberikan kepada
tuk penggunaan bebas dari masalah selama pelanggan atas barang yang telah dibeli diha-
rentang waktu penggunaan dan garansi keter- rapkan dapat menciptakan kepercayaan terhadap
sediaan berkelanjutan barang (pemeliharaan nilai produk sehingga konsumen memberikan
preventif). respons positif terhadap produk dengan melaku-
2. Mengganti produk gagal tepat waktu dan kan pembelian ulang di masa mendatang.
hemat biaya (pemeliharaan reaktif).
3. Menciptakan keunggulan kompetitif bagi pe-
Keputusan Pembelian Konsumen
langgan (nilai tambah pelayanan).
Proses pembelian dimulai jauh sebelum
Wibisono (dalam Dewi, 2016) menyatakan pembelian aktual dilaksanakan. Hal ini dikarena-
“pelayanan purna-jual merupakan salah satu kan ada lima tahap dalam proses keputusan
variabel penting dalam meningkatkan daya saing pembelian. Konsumen melalui lima tahap: pe-
perusahaan yang harus diperhatikan guna meran- ngenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
cang strategi bisnis perusahaan untuk meme- alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
nangkan persaingan, di samping keunggulan pada pasca pembelian (Kotler dan Keller, 2009a:
harga atau biaya, kualitas, pengiriman, fleksibili- 184). Namun dari lima tahap keputusan pembe-
tas, dan desain produk atau jasa”. Menurut lian ini, konsumen tidak selalu melalui lima

26
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

tahap seluruhnya. Ada konsumen yang melewat- dan mengonsumsi suatu produk, antara lain
kan atau membalik beberapa tahap proses pem- risiko fungsional, risiko fisik, risiko keuangan,
belian konsumen. Menurut Setiadi (dalam Dewi, risiko sosial, risiko psikologis, dan risiko waktu.
2016), “keputusan pembelian adalah proses Untuk itu, pemasar harus mengetahui dan mema-
pengintegrasian yang mengombinasi sikap penge- hami faktor-faktor yang mendorong perasaan
tahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih peri- konsumen akan risiko produk dengan memberi-
laku alternatif, dan memilih salah satu di anta- kan informasi dan mendukung pengurangan
ranya”. risiko anggapan.
Menurut Kotler dan Keller (2009a: 184),
“proses psikologi dasar memainkan peranan pen-
Kerangka Konseptual
ting dalam memahami bagaimana konsumen
benar-benar membuat keputusan pembelian me-
reka. Artinya, rangsangan pemasaran dan ling-
kungan memasuki kesadaran konsumen, dan
sekelompok proses psikologi digabungkan de-
ngan karakteristik konsumen tertentu sehingga
menghasilkan pengambilan keputusan pembelian
akhir pada suatu pilihan produk”.
Keputusan pembelian konsumen merupakan
keputusan untuk membeli produk tertentu sete-
lah melakukan pertimbangan-pertimbangan ter-
kait keuntungan konsumen terhadap produk,
Gambar 1 Kerangka Konseptual Hubungan Variabel
antara lain pertimbangan akan desain produk,
kualitas, dan layanan purna-jual. Konsumen
dikatakan melakukan pengambilan keputusan Perumusan Hipotesis
jika konsumen tersebut memiliki beberapa alter- 1. Terdapat pengaruh desain produk terhadap
natif pilihan yang ada. Jika konsumen mempunyai keputusan pembelian konsumen.
pilihan antara melakukan pembelian dan tidak 2. Terdapat pengaruh layanan purna-jual terha-
lakukan pembelian atau pilihan menggunakan dap keputusan pembelian.
waktu, maka konsumen tersebut berada dalam 3. Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap
posisi untuk mengambil keputusan. Sebaliknya, keputusan pembelian konsumen.
jika konsumen tidak mempunyai alternatif untuk 4. Terdapat pengaruh promosi terhadap kepu-
memilih dan benar-benar terpaksa melakukan tusan pembelian konsumen.
pembelian tertentu atau mengambil tindakan
tertentu, maka keadaan satu-satunya tanpa pilih-
an lain ini bukanlah suatu keputusan (Schiffman METODOLOGI PENELITIAN
dan Kanuk, 2008:485). Teknik Penyampelan
Keputusan pembelian konsumen sangat ren-
Dalam menentukan ukuran sampel, peneliti
tan untuk berubah. Hal ini karena konsumen
menggunakan metode jumlah pertanyaan. Menu-
dapat menilai banyak jenis risiko dalam membeli
rut Husein (dalam Wiyono, 2011), metode jum-

27
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

lah pertanyaan adalah metode menentukan sam- putusan Pembelian telah menunjukkan undimen-
pel melalui jumlah item-item pertanyaan pada sional atau valid karena semua nilainya ≥ 0,5
kuesioner. Caranya, mengalikan 5X jumlah item (0,772; 0,747; 0,798). Hasil tersebut menunjuk-
pertanyaan. Maka, jumlah sampel dalam pene- kan konstruk dapat diolah dengan full model.
litian ini adalah 5X jumlah item pertanyaan (5
X 19 = 95) sampel. Karena penelitian ini meng-
Uji Konfirmatori Konstruk Eksogen
gunakan teknik maximum likelihood estimation
yang mengharuskan sampel minimum berjumlah Confirmatory factor analysis konstruk
100 maka hasil perhitungan 95 dibulatkan men- eksogen dalam penelitian dilakukan pada empat
jadi 100. Oleh karena itu, sampel yang ditentukan variabel yaitu desain produk, layanan purna-
dalam penelitian ini berjumlah 100. jual, kualitas produk, dan promosi. Variabel-
variabel eksogen ini saling dikovariankan dan
nilai convergent validity (standardized loading
Teknik Pengumpulan Data
estimate) sudah di atas 0,50 maka observed
Data penelitian ini dikumpulkan dengan (indikator) konstruk eksogen sudah valid. Ada-
cara menyebarkan kuesioner kepada responden pun nilai loading factor konstruk eksogennya
penelitian, yaitu 100 pengguna smartphone Sam- yaitu 0,619; 0,728; 0,658; 0,572; 0,750; 0,830;
sung di Surabaya menggunakan purposive sam- 0,756; 0,650. Hasil tersebut menunjukkan kon-
pling. Untuk memudahkan peneliti dalam menye- struk dapat diolah dengan full model.
barkan kuesioner kepada responden yang diingin-
kan, maka peneliti mencari salah satu lokasi
Analisis SEM Full Model
yang secara umum banyak dikunjungi oleh peng-
guna smartphone Samsung. Lokasi yang dipilih Analisis model full struktural menggunakan
adalah Mall Plaza Marina Surabaya. SEM dilakukan dengan cara memasukkan semua
indikator yang telah diuji dengan konfirmatori.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data regresi menggunakan
SEM dengan software AMOS 22.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini diperoleh dari penye-
baran kuesioner kepada 100 responden (penggu-
na smartphone Samsung di Surabaya). Berikut
ini adalah analisis-analisis yang telah dilakukan.

Uji Konfirmatori Konstruk Endogen


Berdasarkan hasil standardized loading esti- Gambar 2 Full Model Struktural
mate, indikator-indikator pembentuk variabel Ke-

28
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Hasil output menunjukkan nilai goodness-


fit cukup baik yaitu nilai Chi-square = 240.472 =
probabilitas 0,000. Nilai CMIN/DF sangat baik,
nilai RMSEA baik, nilai TLI baik, dan nilai CFI =
baik. Dengan demikian, model sesuai dengan = 0,427
data empirisnya.
- Kualitas P. =

Uji Validitas dan Reliabilitas


=
Convergent Validity
Hasil perhitungan untuk standardized load- =
ing estimate (0,622; 0,712; 0,672; 0,744; 0,637;
0,661; 0,818; 0,759; 0,729) menunjukkan bahwa =
semua loading factor signifikan secara statistik
= 0,515
dan nilai loading sudah di atas 0,50.
- Promosi =
Variance Extracted
=
Nilai variance extracted (AVE) ≥0,50 me-
nunjukkan adanya convergent yang baik. Nilai
=
AVE akan dihitung untuk setiap konstruk laten,
sebagai berikut.
Σ Squared standardized loading adalah: =
- Desain produk = 0,731² + 0,745² + 0,614² = 0,448
+ 0,613² + 0,539² = 2,132
- Kualitas produk = 0,687² + 0,777² + 0,807² - L.P. Jual =
+ 0,726² + 0,565² = 2,573
- Promosi = 0,622² + 0,712² + 0,672² = =
1,345
- Layanan purna-jual = 0,744² + 0,637² + =
0,661² = 1,396
- Keputusan pembelian = 0,818² + 0,759² +
=
0,729² = 1,777
= 0,465

Perhitungan Variance Extracted - Kep. Pem. =

- Desain P. = =

= =

29
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

- Kualitas produk = 0,528 + 0,396 + 0,348 +


= 0,472 + 0,681 = 2,425
= 0,592 - Promosi = 0,613 + 0,493 + 0,548 = 1,654
- Layanan purna-jual = 0,446 + 0,594 +
Perhitungan AVE di atas menunjukkan bah- 0,563 = 1,603
wa semua konstruk memiliki nilai yang baik - Keputusan pembelian = 0,331 + 0,423 +
karena di atas 0,50. Namun terdapat tiga kon- 0,469 = 1,223
struk yang memiliki nilai di bawah 0,50, yaitu
Perhitungan Reliabilitas
konstruk desain produk, promosi dan layanan
purna-jual. Hal ini dikarenakan nilai loading
untuk konstruk desain produk, promosi dan - D.P. =
layanan purna-jual masih ada yang di bawah
0,70. Nilai loading di bawah 0,70 akan menarik
=
nilai AVE ke bawah atau di bawah nilai 0,50
(Ghozali 2011:139). Akan tetapi, dalam peneli-
tian ini indikator-indikator yang nilainya <0,70 =
tidak dibuang dari analisis karena nilai loadingnya
= 0,707
sudah ≥0,50 (sudah memenuhi syarat nilai load-
ing minimal). - K.P. =

Construct Reliability
=
Construct reliability 0,70 atau lebih menun-
= 0,839
jukkan reliabilitas yang baik, sedangkan relia-
bilitas 0,60–0,70 masih dapat diterima dengan
- Promosi =
syarat validitas indikator dalam model baik.
Sum standardized loading untuk:
- Desain produk = 0,731 + 0,745 + 0,614 + =
0,613 + 0,539 = 2,629 = 0,709
- Kualitas produk = 0,687 + 0,777 + 0,807 +
0,726 + 0,565 = 3,562 - L.P.J. =
- Promosi = 0,622 + 0,712 + 0,672 = 2,006
- Layanan purna-jual = 0,744 + 0,637 +
0,661 = 2,042 =
- Keputusan pembelian = 0,818 + 0,759 + = 0,722
0,729 = 2,306
- K.P. =
Σ kesalahan pengukuran (measurement error)
untuk:
- Desain produk = 0,465 + 0,445 + 0,623 + =
0,624 + 0,710 = 2,867 = 0,813

30
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Hasil perhitungan reliabilitas di atas menun-


jukkan bahwa semua konstruk memiliki nilai =
cut-off value ≥0,70. Maka dapat disimpulkan
bahwa indikator dalam penelitian ini memiliki =
= 0,669
reliabilitas yang baik.
- Layanan Purna-jual =

Discriminant Validity
=
Discriminant validity mengukur sampai
seberapa jauh suatu konstruk benar-benar ber-
=
beda dari konstruk lainnya. Nilai discriminant
validity yang tinggi memberikan bukti bahwa
=
suatu konstruk adalah unik dan mampu menang- = 0,465
kap fenomena yang diukur. Discriminant valid- - Keputusan pembelian =
ity diketahui dengan cara membandingkan nilai
dengan nilai korelasi antar konstruk. Nilai akar =
kuadrat dari AVE konstruk sebagai berikut.
=
- Desain produk =

=
=
= 0,769
=
Evaluasi Normalitas Data
=
= 0,653 Evaluasi yang dilakukan terhadap output
normalitas data menyimpulkan bahwa tidak ada
- Kualitas produk = bukti kalau data yang digunakan mempunyai
sebaran yang tidak normal, karena nilai critical
= ratio skewness value berada di bawah 2,58.
Karena itu asumsi normalitas telah terpenuhi
= dan data yang digunakan dalam penelitian ini
layak untuk digunakan dalam estimasi selanjut-
= nya.
=
= 0,717 Evaluasi Outlier

- Promosi = Nilai evaluasi outlier yaitu nilai chi-square


pada derajat kebebasan (degree of freedom) 19
yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat
=
signifikansi p<0,001. Nilai mahalanobis distance

31
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

χ 2 (19; 0,001) = 43,82. Maka nilai mahalonobis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan terdapat
distance yang lebih besar dari 43,82 adalah pengaruh layanan purna-jual terhadap keputusan
multivariate outliers. Berdasarkan perhitungan pembelian konsumen tidak diterima kebenar-
yang dilakukan, diperoleh nilai mahalonobis dis- annya.
tance tidak ada yang lebih besar dari 43,82.
Maka disimpulkan bahwa tidak ada outlier pada
Uji Hipotesis III
data penelitian ini.
Hipotesis III dalam penelitian ini yaitu:
Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap
Uji Hipotesis
keputusan pembelian konsumen. Output koefi-
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan sien parameter membuktikan bahwa hubungan
dengan memperhatikan hasil koefisien standard- konstruk kualitas produk terhadap keputusan
ized regression. Berikut ini hasil koefisien stan- pembelian signifikan pada 0,001 (p=***) dan
dardized regression untuk tiap hipotesis. nilai standardized koefisien parameter sebesar
0,740. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis 3
penelitian ini yang menyatakan terdapat penga-
Uji Hipotesis I
ruh kualitas produk terhadap keputusan pembe-
Hipotesis I dalam penelitian ini yaitu: Ter- lian konsumen dapat diterima kebenarannya.
dapat pengaruh desain produk terhadap kepu-
tusan pembelian konsumen. Berdasarkan hasil
Uji Hipotesis IV
output koefisien parameter dapat diketahui bah-
wa hubungan konstruk desain produk dengan Hipotesis IV dalam penelitian ini yaitu:
keputusan pembelian konsumen tidak signifikan Terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan
pada 0,001 (p = 0,130) dengan standardized pembelian konsumen. Berdasarkan output koefi-
koefisien parameter sebesar -0,389. Dengan de- sien parameter menyatakan bahwa hubungan
mikian dapat dikatakan bahwa hipotesis 1 dalam konstruk promosi terhadap keputusan pembelian
penelitian ini yang menyatakan terdapat penga- tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,012) dan
ruh desain produk terhadap keputusan pembe- nilai standardized koefisien parameter sebesar
lian konsumen tidak diterima kebenarannya. 0,676. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
4 dalam penelitian ini yang menyatakan terdapat
pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
Uji Hipotesis II
konsumen tidak diterima kebenarannya.
Hipotesis II dalam penelitian ini yaitu: Ter-
dapat pengaruh layanan purna-jual terhadap ke-
Pembahasan
putusan pembelian. Output koefisien parameter
membuktikan bahwa hubungan konstruk layanan Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipo-
purna-jual terhadap keputusan pembelian tidak tesis 1 yang telah diajukan menunjukkan bahwa
signifikan pada 0,001 (p = 0,681) dan nilai stan- desain produk tidak berpengaruh terhadap kepu-
dardized koefisien parameter sebesar -0,098. De- tusan pembelian smartphone Samsung. Hal ini
ngan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis membuktikan bahwa saat ini konsumen tidak

32
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

mempertimbangkan desain produk dalam menen- sebagai tempat serah terima produk yang memi-
tukan pilihan produknya. liki komplain. Sedangkan pekerjaan perbaikan-
Desain tidak memengaruhi keputusan pem- nya dilakukan di Call Center Pusat, yang keba-
belian karena handphone yang ditawarkan oleh nyakan pekerjaan perbaikannya bertempat di
pasar saat ini memiliki desain yang hampir sama. Jakarta. Hal ini tentu akan menambah durasi
Beberapa merek handphone yang memiliki wujud perbaikan. Kemudian adanya kemungkinan oleh
yang mirip dengan Samsung antara lain Samsung produsen dalam memperkecil biaya operasional
Galaxy S7 mirip dengan elePhone S7, Samsung layanan purna-jual selama masa garansi. Ada
Galaxy S7 Edge mirip dengan Bluboo Edge, kemungkinan, produsen akan menerapkan pengi-
Meiigoo S8 mirip dengan Galaxy S8, Umi Su- riman dari dan ke pusat perbaikan menggunakan
per Edge mirip dengan Galaxy Note FE. Desain jasa ekspedisi ekonomi/reguler yang pengiriman-
yang sangat mewah Ulefone S8 Pro mirip dengan nya butuh waktu lebih lama. Kondisi di lapangan
Samsung Galaxy S8. Spesifikasi dan harga pada saat ini menunjukkan bahwa memang sudah ada
kebanyakan handphone yang se-level pada beberapa produsen handphone yang telah mene-
umumnya juga relatif sama. rapkan pelaksanaan perbaikan di kota masing-
Smartphone yang ditawarkan oleh pasar masing yang ditangani oleh teknisi mereka yang
saat ini memiliki desain tampilan yang mirip, andal.
dengan spesifikasi yang beragam. Smartphone Meskipun pelaksanaan perbaikan sudah ba-
dengan brand terkenal pada umumnya menjadi nyak dilakukan di kota masing-masing dan sudah
referensi bagi para produsen untuk memproduksi ditangani oleh teknisi andal, namun masih ada
smartphone-nya termasuk desain. Karena itulah, kemungkinan bahwa layanan purna-jual (dalam
desain smartphone tidak menjadi alasan konsu- hal ini layanan perbaikan kerusakan) masih
men dalam memutuskan pembelian. memerlukan waktu tunggu yang lama. Kemung-
Hasil Hipotesis II dalam penelitian ini me- kinan ini bisa disebabkan antara lain banyaknya
nyatakan bahwa layanan purna-jual tidak berpe- perbaikan yang harus ditangani, spare-part habis
ngaruh terhadap keputusan pembelian konsu- dan spare-part tersebut perlu diimpor dari negara
men. Jadi, dalam memutuskan untuk membeli asal produsen, atau bahkan spare-part tersebut
smartphone Samsung, konsumen tidak mem- perlu diproduksi ulang oleh produsen. Jika me-
pertimbangkan layanan purna-jualnya. Misalnya mang spare-part sudah tidak diproduksi lagi
dalam hal perbaikan, yang mana konsumen harus karena model yang telah usang, maka membeli
menunggu lamanya jasa perbaikan selama ming- handphone baru adalah satu-satunya pilihan.
guan hingga bulanan sampai HP-nya selesai untuk Tanpa memikirkan harga handphone yang lama
diperbaiki. Tentu konsumen tidak mau menung- akan laku mahal atau tidak.
gu terlalu lama untuk perbaikan HP atau smart- Tidak sedikit konsumen yang memilih tu-
phone-nya, karena HP harus standby setiap saat kang service handphone di pinggiran mall yang
guna menjaga kelancaran komunikasi dan infor- biasanya buka mulai pukul 08.00 hingga pukul
masi. 17.00 yang sanggup menyelesaikan order per-
Belum lagi kondisi customer service telepon baikan handphone lebih cepat, bahkan bisa di-
seluler yang tersebar di beberapa kota di Indone- tunggu. Namun service handphone di pinggiran
sia pada umumnya hanya menerima layanan mall bukanlah service resmi dan konsekuensinya

33
Accounting and Management Journal, Vol. 3, No. 1, July 2019

adalah garansi yang diberikan secara resmi oleh 3. Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap
produsen HP akan gugur. Alasan-alasan inilah keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan
yang membuat layanan purna-jual tidak berpe- ini berdasarkan nilai standardized koefisien
ngaruh terhadap keputusan pembelian. Meng- parameter sebesar 0,740 dengan nilai p yang
ingat Samsung adalah salah satu handphone signifikan yaitu p 0,001 (p = ***).
yang sudah dipercaya secara kualitas, maka ke- 4. Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap
mungkinan akan membutuhkan waktu yang lama keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan
jika mengalami kerusakan. ini berdasarkan output koefisien parameter
Kemudian untuk hipotesis III dan IV mem- yang tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,012)
buktikan bahwa konsumen memilih untuk mem- dan nilai standardized koefisien parameter
beli Samsung bukan karena promosinya, tetapi sebesar 0,676.
karena kualitasnya. Konsumen beranggapan bah-
wa promosi Samsung dilakukan hanya sebagai
Rekomendasi
sarana untuk memberitahukan tipe smartphone
baru mereka kepada konsumen. Promosi ini Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya,
hanya dijadikan konsumen sebagai salah satu hendaknya meneliti lebih jauh terkait tidak ada-
tambahan referensi smartphone yang bisa dibeli. nya pengaruh antara desain produk, layanan
Namun, dalam memutuskan untuk membeli purna-jual dan promosi terhadap keputusan
Samsung ataupun tidak membeli Samsung, kon- pembelian konsumen.
sumen tidak menjadikan promosi sebagai alasan Rekomendasi bagi smartphone Samsung
dalam menjatuhkan pilihan, tetapi lebih mene- yaitu tetap mempertahankan dan meningkatkan
kankan pada kualitas yang nantinya akan dira- kualitas nya. Sebab terbukti bahwa keputusan
sakan selama bertahun-tahun. konsumen dalam membeli smartphone Samsung
dipengaruhi oleh kualitas yang ditawarkan oleh
smartphone Samsung.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan
DAFTAR RUJUKAN
1. Tidak terdapat pengaruh positif antara desain
Achidah, N. & Warso, L.B. Hasiolan. 2016.
produk terhadap keputusan pembelian konsu-
Pengaruh Promosi, Harga, dan Desain
men. Hal ini disimpulkan berdasarkan out-
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
put koefisien parameter yang tidak signifikan
Motor Mio GT (Study Empiris Pada Pro-
pada 0,001 (p = 0,130) dengan standardized
duk Yamaha Mio GT di Weleri-Kendal).
koefisien parameter sebesar -0,389.
Journal of Management, 2(2).
2. Tidak terdapat pengaruh layanan purna-jual
Dewi, M. 2016. Pengaruh Produk, Harga dan
terhadap keputusan pembelian. Hal ini disim-
Layanan Purna-jual terhadap Keputusan
pulkan berdasarkan output koefisien param-
Pembelian Smartphone di Toko Langsa
eter yang tidak signifikan pada 0,001 (p =
Ponsel. Jurnal Manajemen dan Keuangan,
0,681) dan nilai standardized koefisien para-
5(1): 449–458.
meter sebesar -0,098.

34
Soedjono, Tegowati, & Wininatin Khamimah, Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Promosi, dan Layanan Purna-Jual
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multi- belian dan Dampaknya Terhadap Kepuasan
variate Dengan Program SPSS”. Semarang: Konsumen (Survei pada Mahasiswa Admi-
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. nistrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi
Isaac, L.O., Adeyemo, P.O., & Ogunleye. 2013. Angkatan 2013 dan 2014 Universitas Bra-
Impact of After Sales Service on Con- wijaya yang Melakukan Pembelian Paket
sumer Satisfaction and Retention. A Study Data Kampus). Jurnal Administrasi Bisnis
of LG Electronics in Ibadan, Nigeria. IOSR (JAB). 48(1): 124–131.
Journal of Business and Management Saidani, B., Rachman, & M. Rizan. 2013.
(IOSR-JBM) 11(4):54–58. Pengaruh Kualitas Produk dan Desain
Kotler, P. & K.L., Keller. 2009a. Manajemen Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Pemasaran. Edisi 13, Jilid 1. Jakarta: Sepatu Olahraga Futsal Adidas Di Wilayah
Erlangga. Jakarta Timur. Jurnal Riset Manajemen
____________. 2009b. Manajemen Pemasaran, Sains Indonesia (JRMSI), 4(2):201–217.
Edisi 13, Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Schiffman, G.L. & L.L. Kanuk. 2008. Perilaku
Lokas, T., Tumbel, & Karuntu. 2016. Pengaruh Konsumen, Edisi 7. Jakarta: PT Indeks.
Kualitas Produk, Promosi, dan Desain Simamora, V. & E. Kusmiyati. 2017. Pengaruh
Terhadap Keputusan Pembelian Motor Desain Produk dan Brand Image Terhadap
Yamaha Vixion (Studi Kasus pada PT Keputusan Pembelian pada Teh Botol Sosro
Hasjrat Abadi Manado). Jurnal Berkala dengan Kualitas Produk Sebagai Variabel
Ilmiah Efisiensi, 16(04): 819–832. Moderating (Studi pada mahasiswa di
Mahmud dan E.A. Alfianto. 2014. Pengaruh Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Uta-
Desain Produk dan Layanan Purna-jual ra). Jurnal Online Internasional & Nasional
Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. 20(1):
Sepeda Motor Yamaha Merek New V- 43–54.
Ixion Fi (Full Injection). Studi Pada Kon- Victoria, D., E. Ruswanti, & Farichah. 2014.
sumen Sepeda Motor Yamaha Merek New Pengaruh Pelayanan Purna-jual Terhadap
V-Ixion Fi (Full Injection). Jurnal Sketsa Kepuasan Pelanggan pada PT Surya Toto
Bisnis 1. Indonesia Tbk. Journal of Business and
Modi, S. and T. Jhulka. 2012. Impact of Promo- Banking, 4(2): 153–164.
tional Schemes on Buying Decisions of a Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian Bisnis
Consumer. International Journal of Sales dengan Alat Analisis SPSS. 17.0 & Smart
& Marketing Management Research and PLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPM.
Development (IJSMMRD), 2(2): 40–48. https://tekno.kompas.com/read/2017/11/23/
Putra, G.P., Z. Arifin, & Sunarti. 2017. Pengaruh 08410067/daftar-5-besar-merek smart-
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pem- phone-di-indonesia (diakses januari 2018).

35

Anda mungkin juga menyukai