Anda di halaman 1dari 2

Nama : An Nisa Mar’atus Sholihah

Nim : 226131076
Mata Kuliah Filsafat dan Profesi
Sejarah Peradaban Islam 2C
SOCRATES
Biografi
Socrates ialah filsuf dari Yunani dan salah satu peran yang paling penting didalam tradisi
filosofis Barat. Socrates lahir di Athena 469/470SM. Ayah Socrates Bernama Sophroniskos dan
Ibunya bernama Phainarete yang berprofesi sebagai seorang bidan. Socrates menikahi seorang
perempuan bernama Xantippe.
Socrates dikenal dengan orang yang sederhana dalam berpakaian, tanpa alas kaki dan
berkeliling mendatangi masyarakat Athena untuk berdiskusi perihal filsafat. Untuk
mempelajari tingkah laku mansia dari berbagai segi kehidupannya. Pada awalnya beliau
melakukan ini karena didasari satu motif religius untuk membenarkan suara gaib yang didengar
oleh kawannya dari Oracle Delphi yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak
dari Socrates. Karena beliau merasa dirinya tidak bijak maka beliau berkeliling membuktikan
kekeliruan suara tersebut, beliau datangi orang-orang yang anggap bijak oleh masyarakat dan
diajak berdialog tentang ragam masalah kebijaksanaan (metodenya disebut maieutic). Beliau
selalu mengejar ruang lingkup absolut tentang suatu masalah kepada orang yang dianggap bijak
tersebut meskipun sering kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan ruang lingkup
itu.
Socrates diajukan ke pengadilan karena ia dianggap telah menolak dewa-dewa baru dan ia
dituduh telah merusak generasi muda. Socrates pada akhirnya wafat pada usia tujuh puluh
tahun dengan metode meminum racun sebagaimana keputusan yang beliau terima dari
pengadilan.
Dengan bantuan para sahabatnya sebenarnya dapat keluar dari penjara, tetapi beliau menolak
karena kepatuhannya pada satu “kontrak” yang beliau jalani. Dengan kegagahan beliau dalam
menghadapi maut digambarkan dengan indah dalam Phaedo karya Plato.
Pemikiran Socrates
1. Revolusi Pemikiran
Pemikiran Socrates berfokus pada pembahasan gejala-gejala sosial, perilaku manusia
dan linguistic sampai politik.
2. Kritik terhadap Kaum Sofis
Kaum sofis sejak zaman Yunani sudah tidak baik, dengan kehebatannya mereka dalam
berargumentasi, kaum sofis dianggap sering menghalalkan segala cara untuk
mmenangkan perkara agar mendapatkan simpati masa-tujuannya akhirnya uang. Kaum
sofis mengatakan bahwa tidak ada pengenalan yang bersifat absolut atau objektif.
Socrates ialah orang yang juga menguasi seni berargumentasi seperti kaum sofis, ia
mempertanyakan pandangan-pandangan tradisional mengenai moralitas. Socrates
menunjukkan sebagai upaya untuk memberikan sebuah jawaban atas pandangan kaum
sofis. Menurut Socrates kebenaran didunia ini bersifat objektif, untuk membuktikan
adanya kebenaran objektif Socrates menggunakan metode dialektika dari kata Yunani
yang artinya bercakap-cakap. Didalam metode ini terdapat dua penemuan yaitu induksi
dan definisi.
3. Moralitas Socrates
Socrates berpendapat bahwa semua kebijakan, keadilan, dan kebikjaksanaan
sebenarnya adalah satu kesatuan. Baginya perbuatan yang tidak disertai dengan
pengetahuan akan menghasilkan kebodohan yang nantinya akan melahirkan tindakan-
tindakan kejahatan.
4. Dialektika Socrates
Metode inilah yang beliau sebut sebagai metode kebidanan. Beliau memakai analogi
seperti seorang bida yang sedang membantu pasien melahiran seorang bayi.
5. Pengendalian Diri
Socrates memberikan cara-cara agar manusia dapat mengendalikan dirinya sendiri
yakni manusia harus mempunyai kekuasan atau hak atas dirinya sendiri.
6. Kritik Terhadap Demokrasi
Socrates mengkritik demokrasi karena demokrasi itu menitikberatkan keputusan pada
suara mayoritas. Jadi, apapun yang terjadi itu ya tergantung oleh para pemilij atau
pemberi suara. Pemberian suara pun merupakan sebuah keterampilan yang tidak
sembarangan sehingga hal tersebut perlu diajarkan.
Pengaruh
hal yang paling terpenting untuk kondrp Barat yaitu metode penyelidikkannya, yang
dikenal sebagai elenchos, yang banyak diterapkan untuk mencoba-coba konsep moral yang
pokok. Maka dari itulah mengapa Socrates dikenal dengan bapak atau sumber etika, filsafat
moral dan juga filsafat secara umum.
Karya Socrates
Socrates tidak pernah menulis pemikirannya namun alur pemikiran Socrates melalui
buku-buku mengenai dirinya dalam buku murid-muridnya seperti Plato dalam The
Apology.

Anda mungkin juga menyukai