Pertama, mengenai ikrar terhadap Tuhan, dalam kedua ajaran ini memiliki
konsep Kredo atau ikhrar seorang hamba terhadap Tuhan, sebagai sebuah pengakuan
kehambaannya. Dalam ajaran Pangestu disebut Paugeran dan dalam ajaran Sapta
Darma disebutnya Mblo Nur Roso. Akan tetapi secara pengcapan teks berbeda.
Kedua, Mengenai konsep emanasi Bahwa hakikatnya manusia itu berasal dari
dzat Tuhan, oleh sebab itu keduanya memiliki konsep Roh Suci dan Konsep emanasi
dalam proses Asal Mula manusia atau penciptaan manusia.
Keempat, Konsep Budi Luhur, diamana tingkatan jiwa seseorang telah dewasa
dan dapat mengendalikan dirinya serta sifatnya, dengan ini jiwa seseorang akan selalu
dibimbing langsung oleh Tuhan. Bahkan, dalam tahapan ini seseorang akan mendapat
wahyu dan tuntunan langsung dari Tuhan.
Keenam, Identitas ajaran bahwa kedua ajaran ini memiliki perbedaan walau
sama sama ajaran kebatinan, bahwa Pangestu itu merupakan tergolong kategori ajaran
tentang kejiwaan sedangkan Sapta Darma termasuk golongan ajaran kerohanian.
Sedangkan ajaran Pangestu lebih menekakan pelaksanaann Mistsismenya dengan
jalan pengendalian diri. Sapta Darma dalam pelaksanaannya lebih dominan dengan
pelaksanaaan Praktek Keagamaannya seperti Sujud, Racut, Ening. Selain itu,
Pangestu tidak bisa memastikan kapan seseorang itu telah mencapai Mistsisimenya,
hanya bisa menggambarakan ciri-ciri dari seseorang itu, Misalnya: segala
perkataannya merupakan Sabda-Nya, Prilakunya baik, dll. Dan ajaran Sapta Darma
Sendiri itu dapat diketahui walau dalam pengalamannya berbeda-beda yaitu dengan
melaksanakan Racut.
Ketujuh, Konsep Panuntun atau Guru. Ajaran Pangestu menyebutnya dengan
Sang Guru Sejati (Suksma Sejati), ialah Utusannya yang abadi. Berbeda dengan
ajaran Sapta Darma bahwa ajaran ini mengenalnya sebagai Panuntun, Panuntun disini
diartikan pembinging sperti pendirinya dan pemimpin pusat.
Kesembilan, Tujuan akhir dari kedua ajaran ini ialah sama sama menyakini
bahwa diamana manusia akan bertemu dengan Tuhan. ketika seseorang telah bener-
benar suci dan melaksanakan segala perintah Tuhan. karena manusia berasal dari dzat
Tuhan maka akan kembali kepada Tuhan.