Anda di halaman 1dari 8

Judul Laporan:

ANALISIS KEKUATAN “RACK” UNTUK “BULK TANK”

Pemilik:
PT. PRIMA TUNGGAL JAVALAND

Engineer,

Pelaksana:

Harrys Pahala Manalu

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan ini merupakan Analisis Kekuatan “RACK” untuk “BULK TANK” yang
dilakukan oleh PT. Prima Tunggal Javaland untuk keperluan sertifikasi dari PT. BKI
(Persero).

Semua dokumen / data diperoleh dari PT. Prima Tunggal Javaland, serta beberapa
asumsi dilakukan untuk menyederhanakan analisis struktur rack ini.

Berdasarkan hasil Analisis Struktur, dapat disimpulkan bahwa:


• Rack ini MAMPU / KUAT mengangkat Beban Kerja Aman / Safe Working Load
(SWL) sebesar 2,700 Kgs dengan nilai Stress Ratio pada rangka Rack adalah
0.577 (< 1.0).
• Safety Factor yang digunakan adalah 1.25.
• Uji Beban / Load Test harus dilakukan untuk memvalidasi hasil analisis ini.

1
Y

Z X

Gambar 1 Model Rack dengan Software GT. STRUDL 2.7

1050.001 MM x

x
600.000 MM
x
x

700.000 MM
x 1885.001 MM
433.000 MM 43
152.000 MMx 44
x
x 45
x x
620.000 MM
Y 1050.001 MM
x
1850.001 MM

Z X

Gambar 2 Dimensi Rack

2
1. Data
Secara garis besar, struktur rack dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
• Rangka
• Pelat

Struktur rangka terdiri dari:


• Pipe 2.5” Sch. 80
• Pipe 2” Sch. 80

Dan Pelat dasar menggunakan Pelat Carbon Steel dengan tebal 10 mm.

Semua material adalah St 37 dengan nilai Tensile Strength 37 Kg/mm2.

2. Metode Analisis

Analisis kekuatan struktur rack ini dilakukan dengan menggunakan bantuan


software GT STRUDL 2.7 yang mengacu kepada AISC Allowable Stress Design
(ASD) Edisi ke 9.
Analisis struktur rack dilakukan dengan menggunakan analisis rangka baja,
sedangkan untuk pelat menggunakan Finite Element Analysis.

3. Pembebanan
Berikut ini adalah data-data yang digunakan untuk mengestimasi pembebanan
pada struktur rack.

Tabel 1 Daftar Nilai Pembebanan Rack


Berat Cont. Total
Load ID Deskripsi
(Kgs) Factor (Kgs)
SW Berat Sendiri Rack 387 1.1 425.7
SWL Safe Working Load 2,700 1.25 3,375
PELAT Berat Pelat 152 1.1 167.2

Kombinasi Pembebanan yang dipakai adalah:


LC01 = 1.1SW + 1.25SWL + 1.1PELAT

3
Note:
Total SWL : 2,700 Kgs
Panjang Rangka dasar : 7,900 mm
Beban SWL / mm : 0.341 Kgs/mm

IND LOAD SWL

o
43 o
o 44
-0.341999 o
o 45
-0.341999 o
-0.341999 o -0.341999
-0.341999 o
Y -0.341999
-0.341999

Z X -0.341999
Gambar 3 Model Pembebanan Rack

4
4. Hasil Analisis

4.1 Analisis Kekuatan Rack


Berdasarkan hasil analis, diperoleh nilai Stress Ratio (SR) untuk seluruh member
pada rack < 1.0, dimana nilai stress ratio paling tinggi sebesar 0.577 yaitu pada
member (38, 25, 27, 40)
.

40

25
Y 27

38
Z X

Gambar 4 Lokasi dengan nilai Stress Ratio tertinggi

Tabel 2 Rangkuman Nilai Stress Ratio pada Rack


No Member Pass / Fail Load Stress Ratio Current Properties
1 38 Pass 1 0.577 Pipe 2.5” Sch. 80
2 25 Pass 1 0.577 Pipe 2.5” Sch. 80
3 27 Pass 1 0.577 Pipe 2.5” Sch. 80
4 40 Pass 1 0.577 Pipe 2.5” Sch. 80
5 39 Pass 1 0.361 Pipe 2.5” Sch. 80

5
Parameter yang dijadikan acuan untuk struktur Rack ini diambil dari AISC /
American Institute of Steel Construction ASD / Allowable Stress Design Edisi ke 9,
yaitu nilai Stress Ratio harus lebih kecil dari 1.0 (<1.0).

4.2 Analisis Kekuatan Pelat


Berdasarkan hasil Finite Element Analysis pada pelat dasar rack, diperoleh hasil
sebagai berikut:

Y
-1.5 -0.9 -0.3 0.3 0.9 1.5
Z X
-1.6 -1.2 -0.6 0.0 0.6 1.2 1.6

Gambar 5 Hasil Finite Element Analysis pada Pelat (Sxx)

6
Y
-0.075 -0.045 -0.015 0.015 0.045 0.075
Z X
-0.086 -0.060 -0.030 0.000 0.030 0.060 0.086

Gambar 6 Hasil Finite Element Analysis pada Pelat (Sxy)

Dari hasil tersebut dapat dilihat besaran tegangan maksimum yang terjadi adalah
1.6 Kgs/mm2 (< 37 Kgs/mm2).

7
5. Kesimpulan & Saran
Berdasarkan hasil Analisis Struktur, dapat disimpulkan bahwa:
• Rack ini MAMPU / KUAT mengangkat Beban Kerja Aman / Safe Working
Load (SWL) sebesar 2,700 dengan Safety Factor 1.25.
• Stress Ratio rangka tertinggi adalah 0.577 (< 1.00).
• Stress pada element pelat tertinggi adalah 1.6 Kgs/mm2 (< 37 Kgs/mm2).

Saran:
• Perlu dilakukan verifikasi ketebalan dan dimensi rack.
• Uji Beban / Load Test harus dilakukan untuk memvalidasi hasil analisis ini.
• NDT harus dilakukan setelah uji beban.

Anda mungkin juga menyukai