Metode Pelaksanaan Plts
Metode Pelaksanaan Plts
PLTS
TERPUSAT SULAWESI SELATAN I
TAHUN ANGGARAN 2017
Apalagi dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil yang dimiliki oleh Indonesia
khususnya minyak bumi yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung dan
komponen utama penghasil energi listrik di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran
akan usaha untuk melestarikan lingkungan menyebabkan kita harus berpikir untuk
mencari alternatif penyediaan energi listrik yang memiliki karakter:
1. Dapat mengurangi ketergantungan terhadap pamakaian energi fosil khususnya
minyak bumi.
2. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal regional mampu
memanfaatkan potensi sumber daya energi setempat.
3. Cinta lingkungan dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil produksinya tidak
merusak lingkungan hidup disekitarnya.
Sistem penyediaan energi listrik yang dapat memenuhi kriteria di atas adalah sistem konversi energi
yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan seperti matahari, angin, air, biomas dan
lain sebagainya.
Oleh sebab itu merupakan hal yang menarik untuk disimak lebih lanjut
bagaimana peluang dan kendala pemanfaatan sumber-sumber daya energi terbarukan ini di
negara- negara sedang berkembang khusunya Indonesia.
Tujuan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sendiri adalah
untuk memberi bantuan kepada penduduk di perdesaan terutama yang belum dapat menikmati
jaringan listrik dari PLN dan kemungkinan masih sangat lama untuk dapat dilaksanakan.
Dengan adanya fasilitas PLTS diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan sosial
ekonomi.
Dengan demikian, energi surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan listrik dalam
rangka mempercepat rasio elektrifikasi desa. Walaupaun PLTS 2 0 0 WP masih sangat
terbatas untuk penyediaan energi listrik, akan tetapi akan sangat membantu kegiatan
masyarakat perdesaan dimalam hari terutama dapat mendorong anak-anak sekolah lebih
bersemangat untuk
belajar.
Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik dapat mendorong tumbuh kegiatan ekonomi,
meningkatkan kecerdasan dimana anak-anak dapat leluasa belajar serta memacu pertumbuhan
kesejahteraan permukiman dan masyarakat setempat, sehingga dapat menunjang terbentuknya
masyarakat serta kawasan yang sejahtera untuk mendukung pembangunan daerah.
DURASI PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan akan memakan waktu selama 150 hari kalender terhitung dari
mulai dikeluarkannya Surat Perintah Kerja.
Lokasi tempat pemasangan PLTS meliputi :
1. Desa Mattiro Ujung (Pulau Kapoposang), Kecamatan Liukang Tupabbiring
2. Desa Mattiro Baji (Pulau Saugi), Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
3. Desa Mattiro Walie (Pulau Samatellu Lompo), Kec. Liukang Tupabbiring Utara
4. Desa Kalu-kalukuang (P. Kalukuang II), Kecamatan Liukang Kalmas
5. Desa Kalu-kalukuang (P. Kalukuang I), Kecamatan Liukang Kalmas
6. Desa Sabalana (P. Sabalana), Kecamatan Liukang Tangaya
7. Desa Sabalana (P. Sanane), Kecamatan Liukang Tangaya
Gambar Loka
si
BAB II
PERENCANAAN MEKANISME KERJA
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi
sebelum melaksanakan pekerjaan.
Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas.
Menghubungi Pabrikan untuk memesan material yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis Barang
yang dipersyaratkan.
Pengiriman barang dan menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan jadwal pengiriman dan
penyelesaian.
Atas tanggungan sendiri mengepak barang sedemikian rupa sehingga barang terhindar dan
terlindungi dari resiko kerusakan atau kehilangan selama masa transportasi atau pada saat
pengiriman dari tempat asal barang sampai ke tempat tujuan akhir.
Pengepakan barang harus memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi mutu barang antara
lain penangan barang secara kasar, suhu udara yang ekstrim, kadar garam dan penguapan,
penyimpanan di tempat terbuka, jauhnya jarak menuju tempat tujuan akhir dan ketiadaan fasilitas
penanganan barang yang memadai.
Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumen identitas barang di dalam dan di luar paket
barang harus sesuai dengan instruksi tambahan yang diatur dalam SSKK dan instruksi lain yang
diberikan secara tertulis oleh PPK.
Mengatur pengangkutan barang (termasuk pemuatan dan penyimpanan) sampai dengan tujuan
pengiriman.
Angkutan barang diteruskan sampai dengan tujuan akhir.
Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, maka perlu melakukan pembersihan lapangan/Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
Pemasangan Tiang dapat dilakukan di halaman rumah dengan dibantu Tiang dari Kayu atau
Bambu sehingga dicapai ukuran sesuai yang diharapkan.
Pemasangan Tiang juga dapat dilakukan menempel pada konstruksi rumah (bumbungan / atap
rumah), dengan jalan melubangi atap senk atau atap nirah sehingga Tiang dapat tembus ke bagian
luar atap rumah.
Panel Surya di pasang di luar rumah (atap, genteng, atau dengan bikin tower sendiri dll) langsung
menghadap cahaya matahari sesuaikan dengan keadaan/tempat/situasi aman.
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi, misalnya : obeng,
neptank, palu, paku, volt meter untuk mengetahui tegangan listrik, kabel, serta peralatan dan
bahan lainnya.
Tarik kabel dari Panel Surya,
Untuk kabel bila kurang panjang bisa tambahi/sambung sendiri).
Pemasangan instalasi kabel harus rapi dan aman dari jangkauan anak-anak dll.
Persiapkan peralatan yang diperlukan dalam pemasangan bateray charge regulator dan acc,
misalnya : obeng, neptank, palu, paku dll.
Memasang bateray charge regulator sesuai dengan gambar rencana,
Hubungkan dengan kabel
Atur bateray charge regulator rapi dan aman dari jangkauan anak-anak dll.
PPK berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas barang untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.
Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan disaksikan oleh PPK atau
diwakilkan kepada pihak ketiga.
Biaya pemeriksaan dan Pengujian ditanggung oleh penyedia.
Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan dalam SSKK, dan dihadiri oleh
PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk
memberikan akses kepada PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa biaya.
Jika pemeriksaan dan pengujian dilakukan di luar tempat tujuan akhir maka semua biaya
kehadiran PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan merupakan tanggungan
PPK.
Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang ditetapkan
dalam kontrak, PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
barang tersebut dan penyedia barang atas biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaiki atau
mengganti barang tersebut.
Membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan barang yang ditandatangai oleh PPK dan
/ atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan penyedia barang.
Setelah Pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan;
Serah terima barang dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berkewajiban untuk memeriksa kebenaran dokumen
identitas barang dan membandingkan kesesuaiannya dengan dokumen rincian pengiriman.
Jika identitas barang sesuai dengan dokumen rincian pengiriman maka Pejabat/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan dapat secara langsung meminta penyedia barang untuk melakukan pemeriksaan
serta pengujian barang.
Jika Barang dianggap tidak memenuhi persyaratan kontrak maka Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan berhak untuk menolak barang tersebut.
PPK atau Wakil sahnya Membuat berita acara serah terima yang kemudian ditandatangani
oleh PPK atau Wakil sahnya dan penyedia barang.
LAMPIRAN CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA
BERITA ACARA SERAH TERIMA PERANGKAT
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
SOLAR HOME SISTEM(PLTS 100WP)
2. Nama :
Jabatan:
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Dengan ini Pihak Pertama telah melakukan serah terima Perangkat Fasilitas Pembangkit Listrik
Tenaga Surya, sebagai titipan kepada Pihak Kedua, dalam kondisi beroperasi dengan baik, sesuai
ketentuan/spesifikasi teknik yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi
Pihak Kedua akan membantu Pemerintah provinsi dalam pengamanan demi terjaminnya
kesinambungan operasional PLTS dimaksud dan melaporkan kepada Pemerintah
provinsiatau PT.xxx dalam hal terjadi kondisi atau keadaan yang dapat mengganggu
beroperasinya perangkat/sistem.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak , untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT.xxx
PENERIMA
(……………………………) (………………………………)
Nama jelas, ttd dan stempel Nama jelas, ttd dan
stempel
DAFTAR PERANGKAT TERPASANG (PLTS 200WP)
PT. PENERIMA
(…………………………………) (………………………………)
Nama jelas, ttd dan stempel Nama jelas, ttd dan stempel
BAB III
PERENCANAN INSTALASI, OPERASI dan PEMELIHARAAN
Kriteria Khusus
Pemilihan lokasi pemasangan modul surya harus aman dari jangkauan anak-anak,
mudah untuk membersihkan permukaan, jarak atau panjang kabel dari terminal modul
surya ke baterai tidak lebih dari 7 meter dan sepanjang tahun sinar matahari
tidak terhalang bayangan benda.
Sistem tiang modul surya yang akan digunakan sebagai berikut, komponen
assesorisnya harus sesuai dengan kebutuhan dan pemasangannya dapat dengan mudah
dilakukan dilokasi pemasangan.
Pemasangan lampu harus sesuai dengan kebutuhan mudan dijangkau oleh operator
yang bertugas khusus untuk pemeliharaan.
Pemasangan baterai harus diruangan yang aman dan bersih dengan sirkulasi udara
yang cukup dapat dijangkau oleh petugas khusus yang bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan.
Pemasangan PLTS PLTS biasanya dilakukan di daerah terpencil yang jauh dari
kota. Sehingga sebelum melakukan pekerjaan instalasi perlu diperhatikan untuk
memeriksa kelengkapan semua peralatan yang akan dipasang dan kelengkapan tool kit
yang akan digunakan untuk instalasi dengan asumsi bahwa di lokasi pemasangan PLTS
tidak dapat membeli/ mengadakan peralatan yang dibutuhkan untuk instalasi.Untuk itu
perlu dipersipakan :
A. Menyiapkan beberapa komponen yang akan dirangkai menjadi satu set PLTS
yang terdiri dari :
1 buah modul Surya 200 Wp
1 set tiang penyangga Modul
1 buah Modul Baterry Control Unit (BCU)
1 buah batere
1 set kotak penghantar termasuk terminal kabel, klem kabel, saklar dan
stop kontak
1 set kit instalasi (mur, baut, paku dan klem pipa)
B. Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk instalasi adalah :
1 set kunci pas/ ring
1 buah multimeter
1 set obeng
1 buah tang
Kompas, gergaji,pahat. Cutter, materan, waterpass, sarung tangan,
lampu senter.
1 buah kunci inggris
1 set plingkut
1 buah palu
Solder
II. 2 Installasi PLTS 200 WP
Jika persiapan selesai dilakukan maka proses installasi PLTS dapat dilanjutkan sebagai
berikut:
1) Pemasangan Battery
Masukan batere kedalam kotak batere dan pasanglah di dalam rumah di tempat
yang aman. Perhatikan letak batere tidak boleh lebih dari 10 meter dari rencana pemasangan
solar
modul.
Pengukuran:
Ukur tegangan batere dengan voltmeter Jenis
Baterai VRLA (1000 Ah-2V) atau Lithium-Ion
Pada saat pemasangan battery harus diperhatikan polaritas battery, koneksikan kabel
“positif” dari controller ke terminal “positif” battery dan koneksikan kabel “negatif”
dari controller ke terminal “negatif” battery. Pastikan terpasang dengan kuat.
Pasang clamp atas dan bawah ke siku-siku rumah, atau bidang tempel
yang kuat. Paku dengan kuat agar solar panel tidak berubah posisi.
Jika solar mounting dan solar panel maka pasang plat dan sealant yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kebocoran akibat lubang yang dibuat untuk solar pole.
Jika kabel output solar panel sudah terpasang, masukkan kabel solar panel pada pipa
tiang Solar Panel dan dikeluarkan pada posisi didalam rumah menuju BCU. Pastikan koneksi
benar dengan mengukur tegangan open circuit (VOC) dan arus short circuit (Isc) pada
kabel output solar panel dengan menggunakan multimeter, jika dalam kondisi siang hari
maka nilai yang ditampilkan berkisar pada nilai spesifikasi solar panel yang tertera pada
solar
panel.
3) Pemasangan Beban
Untuk memasang beban PLTS 80WP berupa lampu TL, maka terlebih dahulu
ditentukan posisi lampu dan saklarnya. Jika sudah ditentukan maka lampu bisa
dipasang, sedangkan untuk pengkabelannya mengikuti wiring diagram diatas dengan
caramenyambungkan kabel menuju masing-masing output lampu(load) pada BCU.
Dalam pemasangan beban lampu, perhatikan polaritas lampunya. Untuk terminal
lampu “positif” dipasangkan pada output terminal “positif” dari BCU dan terminal lampu
“negatif” dipasangkan pada output terminal “negatif” BCU. Pastikan terpasang dengan benar
polaritasnya dan kuat koneksinya.
4) Uji Operasional
Jika battery, solar panel, dan semua beban lampu terpasang.Periksa kembali
semua perlatan PLTS yang terpasang dan pastikan terpasang dengan benar dan kuat.
Lakukan percobaan dengan menyalakan beban satu persatu dan
mematikannya kembali, jika semua berfungsi normal maka untuk fungsi operasi beban
berjalan baik.
Setelah pemasangan peralatan selesai dilakukan, dapat dilakukan pengukuran
tegangan dan arus listrik sebagai berikut:
Perhatikan lampu indikator dan monitor pada BCU. Lampu charging menyala atau
lampu penunjuk kapasitas batere menyala.
Untuk mengoptimalkan PLTS PLTS 200 wp maka perlu dilakukan pemeliharaan secara
rutin dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Harian
a) Sistem lampu harus dalam kondisi siap dioperasikan, jika tidak
beroperasi dengan normal harap segera melihat Manual Gangguan di bawah
ini.
b) Jika ada indikasi bahwaSistem Lampu Beroperasi tidak normal, maka :
Padamkan seluruh lampu dengan cara meng “off” kan saklar.
Lampu akan padam jika lampu warna “merah” menyala pada
indicator BCU, apabila kondisi batere telah penuh secara otomatis
lampu akan menyala normal kembali.
c) Periksa kembali ruang sekitar saklar lampu, dan yakinkan bahwa
dalam ruangan tersebut terdapat distribusi pencahayaan yang cukup dan
merata.
2. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan harus dilakukan agar sistem dapat tetap dalam keadaan
optimal, memudahkan penelusuran keadaan yang terjadi apabila diperlukan
saat terjadi gangguan.
a) Pemeriksaan bagian ujung lampu, jika terlihat berubah warna(hitam) segera
ganti dengan lampu yang baru. Jika penggantian dilakukan tiap minggu maka
kemungkinan ballast elektronik lampu tidak dan perlu diganti.
b) Bersihkan permukaan modul surya dengan lap kain, hal ini dimaksudkan agar
debu dan kotoran yang menempel pada modul yang dapat mengurangi
kemampuan memproduksi energi listrik dapat dihindari. Permukaan Modul
Surya harus selalu terjaga kebersihannya.
Prosedural membersihkan modul surya sebagai berikut
:
1) INGAT !!!membersihkan Modul Surya harus selalu dibersihkan pada pagi
hari atau petang, dimana radiasi matahari relative rendah, hal ini untuk
menghindari resiko sengatan listrik.
2) Bersihkan permukaan Modul Surya dengan menggunakan kain yang lembut
dengan air secukupnya. Jangan menekan permukaan Modul dan hindari agar tidak
tergores.
3) Bersihkan kaca Modul Surya secara hati-hati dan perlahan-lahan,dimulai dari
bagian paling atas (tertinggi), dan selanjutnya dilap kearah bagian bawah.
Yakinkan bahwa debu dan kotoran tidak ada lagi yang tersisa pada Modul Surya.
4) Jangan melempar atau meletakkan benda apapun diatas Modul Surya
mengingat hal ini akan menyebabkan lapisan kaca akan pecah.
Akses ke Modul Surya yang terpasang diatas atap harus selalu
dipertimbangkan dengan baik agar memudahkan dan aman untuk melakukan
pemeliharaan dan perawatan.
3. Pemeliharaan Bulanan
A. Membersihkan Komponen Lampu.
Pengoperasian yang benar dan handal, dapat dicapai jika Sistem Lampu
dan Komponennya selalu dalam kondisi bersih. Prosedur untuk
membersihkan Sistem Lampu dan Komponen sebagai berikut :
a) Saklar Sisitem Lampu di “OFF” kan.
batere sudah berkurang, hal ini dapat merusak plat batere dan akan
menyebabkan Sistem PLTS tidak beroperasi dengan baik.
Pemeriksaan hal ini perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan factor
keselamatan kerja (safety).
PERHATIAN : Larutan Elektrolit dalam Batere adalah KOROSIF, JANGAN
SAMPAI KENA KULIT, MATA atau PAKAIAN, JIKA TERKENA SEGERA DIBILAS
(DISIRAM) DENGAN AIR BERSIH SEBANYAK-BANYAKNYA.HINDARI ADANYA
PERCIKAN ATAU BUNGA API, DAN JANGAN MEROKOK SAAT BEKERJA DEKET
BATERE KARENA BATERE DAPAT MENGHASILKAN GAS YANG MUDAH
MELEDAK JIKA TERBAKAR.
JANGAN MENAMBAH AIR BATERE DENGAN LARUTAN ASAM.
2) Penambahan Air Batere.
Penambahan air Batere dilakukan pada blok/ plate betere yang sudah
berkurang airnya, dengan prosedur sebagai berikut :
a) Bukalah setiap sel batere dengan memutas penutup plastic
bagian atas. Periksa plat metal didalam batere harus
terendam oleh larutan batere/ air accu.
b) Tambahkan AIR DESTILASI jika diperlukansetiap selnya
sampai terisi penuh sesuai indicator level permukaan larutan
batere, atau sampai seluruh plat metal didalam batere tertutup
dengan air. Gunakan corong plastic untuk mengisi/
manambahkan air batere.jangan mengisi batere
berlebihan hingga airnya tertumpah keluar.
c) Lakukan pengisian air pada semua sel dalam setiap batere,
kemudian lakukan hal yang sama untuk seluruh sel pada batere
lainnya.
d) PENTING diperhatikan dalam penambahan air batere
hanya menggunakan AIR DESTILASI.
B. Pemeriksaan komponen.
Modul Surya terpasang dengan posisi dan arah yang benar.
Semua kabel dalam sistem telah tersambung dengan baik dan normal
(tidak ada kerusakan).
b) Arus tidak dapat mengalir pada lampu akibat koneksi, sambungan kabel
dan mutu saklar kurang baik, atau Ballast yang tidak berfungsi/ rusak
sehingga lampu tidak menyala.
Bila mengganti Ballast, periksa dengan teliti urutan kabel dan polaritas listrik
(+) dan (-) agar tidak terbalik.
c) Bila seluruh lampu tidak menyala, mungkin disebabkan :
Indicator BCU “WARNA MERAH di Posisi “PROTECT”
artinya kapasitas batere rendah.
A. MODUL SURYA
Modul Surya Photovoltaik atau biasa disebut Solar Modul merupakan rangkaian
dari Sel Surya (Solar Sel) dengan daya output tertentu sesuai dengan standart Internasional.
Pengukuran daya solar modul yang tercantum pada spesifikasi teknis hanya dapat
dilakukan di laboratorium dengan besaran sebagai berikut :
Standart Internasional pengukuran Output Solar Modul :
Illumination (cahaya) 1 kW/ m² pada distribusi spectral AM
1,5
Temperature cell 25°C
Daya puncak solar modul Wp (Watt Peak)
Ketersediaan Energi listrik PLTS tergantung dari besar Modul Surya yang digunakan. PLTS
PLTS 2 00 WP menggunkan modul surya dengan daya puncak 2 00W. Dengan modul
surya
2 00 Wp, sesuai dengan radiasi matahari rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/
m²/hari didapatkan Energi listrik rata-rata 100X4,8 Wh/ hari = 480 Wh/ hari.
D. LIGHTING FIXTURE
PLTS PLTS dengan daya kecil dengan Tegangan DC (dari batere) pada
umumnya menggunakan Lampu Penerangan sebagai beban.
Untuk menghitung pemakaian beban rata-rata per hari dapat dihitung sebagai berikut
: Beban yang digunakan :
Lampu PLTS di design menggunakan lampu LED Bulb 5 W ,
5 lampu dihidupkan 12 jam/ hari.
Kebutuhan energi = 5 X 5 X 12 jam/ hari = 300 Watt jam/ hari.
Sisa energi listrik dari modul surya = (480 – 300) Watt jam/ hari = 180 watt jam/ hari
(rata- rata).
Kapasitas battery yang dipakai apabila dalam kondisi penuh dapat digunakan = 960/480
hari
= 2 hari tanpa sinar matahari. Sehingga dengan kondisi alam di Indonesia yang selalu
ada sinar matahari setiap hari, maka autonomy days sitem PLTS PLTS 200 wp akan lebih
dari 2 hari.
E. GAMBAR/ LAYOUT SISTEM PLTS PLTS 200 WP
LOAD
Inverter
Diameter kabel yang besar dapat menyalurkan arus listrik yang besar dan mengurangi
kehilangan tegangan (Voltage Drop) pada kabel.Kabel dengan diameter yang besar
harganya lebih mahal.
Pemakaian kabel yang panjang akan menyebabkan kehilangan tegangan pada
kabel. Kehilangan tegangan untuk PLTS maksimum 0,5 V.
Pada PLTS 200 wp, kabel yang digunakan untuk menghubungkan Solar Modul
dan Regulator adalah kabel dengan diameter 2,5 mm² dengan panjang maksimum 7
meter.Sedangkan Kabel yang menghubungkan antara regulator dan lampu adalah
kabel
dengan diameter 1,5mm² dengan panjang maksimum 30
meter.
Peralatan bantu instalasi seperti klem pipa, klem kabel, paku dan lain-lain harus disiapkan
sebelum pemasangan PLTS.
Mulai
Kontrak Kerja
1
Pengadaan Barang
2
IQC Supplier
3 Check?
4
Pabrikasi
5
QC Repair
6 Check?
7
Pengiriman Barang
Gudang Pelabuhan
A
A
Ambil Barang
10
Pengiriman ke Site
11
Gudang Site
12
Installasi &
13
Test &
14
Penagihan
16
Pembayaran
17
Selesai
Penjelasan Flow Chart
1) Kontrak Kerja
Merupakan perjanjian kontrak kerja antara pihak yang mengadakan pelelangan dan
pihak pelaksana setelah melalui proses tender. Setelah perjanjian kontrak kerja
sudah disepakati, maka pihak pelaksana harus segera memulai proyek yang disepakati.Ini
berarti proyek yang ditenderkan sudah dimulai.
2) Pengadan Barang
Setelah kontrak kerja disepakati, maka kami akan segera melakukan pembelian
barang. Adapun estimasi waktu pengadaan dari semua part-nya adalah sebagai berikut:
PLTS 2 0 0WP
a. Solar Panel : 7 Hari
b. Battery : 7 Hari
c. Box Control : 7 Hari
d. Mounting Pole : 7 Hari
e. Lampu : 7 Hari
f. BCU : 7 Hari
g. Kabel : 7 Hari
h. Komponen Pendukung : 7 Hari
Dari jadwal diatas berarti butuh waktu paling lama 7 hari untuk pengadaan
barang.
3) Incomming Quality Check
Semua barang import ataupun lokal dilakukan pengecekan secara sampling atau jika
terdapat satu barang bermasalah maka dilakukan pengecekan secara keseluruhan. Estimasi
lama waktu pengerjaan adalah 2 hari kerja untuk melakukan check sampling dan 5 hari bila
dilakukan check secara keseluruhan.Berarti waktu yang dibutuhkan paling lama 7
hari setelah kontrak kerja dilakukan.
4) Barang Reject
Jika terdapat barang reject maka barang tersebut dikembalikan lagi ke supplier untuk
dilakukan penukaran. Selama proses penukaran material maka proses produksi sudah bisa
dilakukan.
5) Pabrikasi
Jika semua part untuk pabrikasi sudah lengkap, maka kami akan segera
melakukan proses pabrikasi. Waktu produksi untuk perlengkapan PLTS dengan
kapasitas produksi
peralatan penunjang PLTS sebanyak 150 set/hari. Berarti proses produksi selesai pada
hari ke 7 dari kontrak kerja.
6) QC Check
Untuk Peralatan Penunjang PLTS dilakukan proses checking seluruhnya pada
saat proses produksi, sehingga bisa dipastikan semua peralatan penunjang PLTS yang
akan dikirim dalam kondisi baik. Untuk waktu yang dibutuhkan mengikuti waktu
pabrikasi karena QC Check parallel dengan proses pabrikasi.
7) Repair
Jika dalam pabrikasi ada permasalahan terhadap peralatan penunjang PLTS, maka
langsung dilakukan perbaikan oleh teknisi repair dan dilakukan QC check kembali.
Untuk proses ini parallel dengan proses pabrikasi sehingga waktu yang diperlukan termasuk
dalam waktu pabrikasi.
8) Pengiriman Barang
Pengiriman dilakukan secara parsial atau seluruhnya mengikuti kapasitas
container.Pengiriman barang dilakukan oleh forwarder atau jasa pengiriman barang
yang sudah kami tunjuk.Pengiriman dilakukan dari gudang kami melalui jalur laut ke
pelabuhan terdekat dari lokasi proyek. Estimasi waktu yang dibutuhkan sampai ke
gudang pelabuhan adalah 1 hari, sehingga barang akan sampai gudang lokasi kerja pada hari
ke 12 dari kontrak kerja.
9) Gudang pelabuhan
Jika barang sudah sampai pelabuhan maka barang akan disimpan sementara digudang
pelabuhan.
10) Ambil barang digudang
Installer akan mengambil barang digudang pelabuhan dan dilakukan pengecekan
kelengkapan part sebelum dikirim ke lokasi.
11) Pengiriman Ke Site
Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan part, selanjutnya barang akan dikirim ke
lokasi oleh installer. Waktu yang dibutuhkan bervariasi dan pengerjaannya langsung dengan
installasi sehingga target waktunya adalah 5 hari .
12) Gudang Site
Jika barang sudah samapi di site, maka langsung dilakukan installasi, sedangkan
jika tidak bisa langsung install, maka barang disimpan dahulu digudang lokasi yang
telah ditentukan oleh installer.
13) Installasi dan Training
Installasi dilakukan setelah barang sampai dilokasi.Waktu yang dibutuhkan untuk
instalasi selama 10 hari. Untuk training dilakukan pada saat awal installasi yang
dilakukan oleh teknisi berpengalaman atau supervisor.
1. Manager Proyek
Bertanggung jawab sepenuhnya untuk kelancaran pekerjaan
: Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Membuat Standart Operation Procedure (SOP) untuk diketahui
dan dilaksanakan oleh semua pelaksana proyek.
Memeriksa setiap kegiatan dan menyesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan semua personil pelaksana proyek.
Memberikan tugas kepada pelaksana proyek pada saat memulai kediatan
dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
proyek. Mencatat kemajuan dan kekurangan pelaksanaan pekerjaan dan
menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan proyek.
Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
2. Team Leader/Manager
Lapangan
Malakukan Koordinasi dengan Pejabat di Tingkat Propinsi yang ditunjuk
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan Koordinator dengan Pejabat di Tingkat Kabupaten yang
ditunjuk untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan Pejabat Tingkat Desa untuk pelaksanaan
Pemasangan PLTS PLTS.
Melakukan persiapan Penerimaan barang sampai di lokasi pemasangan
PLTS PLTS
Melakukan survey lokasi calon pemakai PLTS PLTS.
Memberikan penyuluhan kepada calon pemakai PLTS PLTS
mengenai sistem yang akan dipasang.
Memberitahukan jadwal pemasangan peralatan dan persiapan yang
harus dilakukan kepada calon pemakai PLTS PLTS.
3. Pengawas
Melakukan pengawasan terhadap peralatan PLTS PLTS yang akan tiba
di lokasi apakah sesuai dengan spesifikasi
Menerima instruksi dari manager lapangan untuk selanjutnya digunakan
sebagai dasar acuan garis besar pelaksanaan pekerjaan terhadap teknisi
Menyiapkan Administrasi Pengiriman dan Asuransi peralatan sesuai jadwal
Pelaksanaan pekerjaan.
4. Teknisi
Menyiapkan seluruh peralatan PLTS yang akan dipasang
Melakukan pemasangan peralatan
PLTS Melakukan pemasangan instalasi
PLTS
DIAGRAM STRUKTUR ORGANISASI KERJA
Manager
Proyek
Manager
Lapangan
Pengawas
PELATIHAN INDIVIDUAL
Ketika seluruh peralatan PLTS telah tiba dilokasi, berikan informasi kepada
petugas lapangan yang bertanggung jawab terhadap peralatan tersebut. Petugas harus
mempelajari dokumen ini selama pelaksanaan pemasangan sistem. Jelaskan bagaimana
proses pemilihan lokasi untuk pemasangan Sistem Tenaga Surya, Regulator dan Batere.
Setelah sistem PLTS selesai terpasang, lakukan uji fungsi sesuai prosedur, lengkapi
Format
Rekaman Harian dan jelaskan bagaimana mengamati dan mencatat setiap
informasi.
Sambil menunggu penyelesaian pemasangan, sediakan waktu 4 jam yang dapat
digunakan untuk menerangkan hal-hal sbb :
Operasi sistem dan fungsi masing-masing komponen
Pemeliharaan dan perawatan harian, mingguan,bulanan dan tahunan.
Diskusi dan Tanya-jawab, jika terdapat gangguan/ kerusakan komponen
dapat dilakukan studi kasus pemeriksaaan.
Tunjukkan kepada petugas/ pemakai cara mengatur pemakaian listrik dan coba lakukan
jika diperlukan.
Ketika lampu dan socket telah benar dan berfungsi baik, yakinkan kepada petugas/
pemakai untuk menyatakan bahwa sistem telah beroperasi dengan baik.
PELATIHAN KELOMPOK
Selain waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan peserta latihan,juga dibutuhkan minimal
2 hari untuk keperluan pelatihan kelompok.
Pelatihan kelompok dilakukan dengan salah satu cara apabila salah satu sistem
telah terpasang dan beroperasi normal, sehingga unit PLTS tersebut dapat digunakan
sebagai unit demo selama pelatihan.
Materi pelatihan mencakup
:
1. Prinsip Kerja Sistem
Tunjukkan setiap komponen sistem dan jelaskan
fungsinya. Jelaskan fungsi masing-masing komponen
Tunjukkan bahwa modul hanya bekerja beberapa jam
Jelaskan setiap penambahan beban akan membutuhkan energi
Tanya jawab
2. Pemeriksaan Instalasi
Peserta dapat melakukan pemeriksaan instalasi sesuai dengan buku petunjuk yang
di berikan, dan jelaskan berbagai kondisi yang berkaitan dengan sistem instalasi
(bayangan, sinar matahari langsung, ventilasi dll)
3. Pengoperasian Sistem
Setiap peserta harus melaksanakan pengoperasian sistem dengan cara sebagai
berikut
Start dan Stop sistem.
Nyalakan lampu dan masukkan beban DC lainnya pada socket.
Baca dan catat indicator lampu dan Display digital BCU.
Metode sosialisasi ini penting sekali dilakukan untuk para calon penerima batuan
penerangan PLTS 200 Wp dan masyarakat yang belum menerima bantuan ini.Dengan sosialisai
diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan dan menjalankan serta memelihar peralatan
PLTS dengan baik.
Sosialisasi dengan calon pemakai PLTS bertujuan untuk
Layanan pasca penyerahan yang akan diberikan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan tekhnisi lokal satu tahun penuh.
Setelah selesai pemasangan, tekhnisi lokal terbaik yang telah di latih akan
ditempatkan pada lokasi yang bersangkutan untuk memonitoring PLTS dan mengatasi
ganguan, mengunjungi setiap pemakai PLTS PLTS paling sedikit satu bulan
sekali agar tetap terjaga dari kerusakan yang disebabkan kelalaian pemakai
mengingat mereka baru pertama kali mendapat penjelasan PLTS dan tingkat
pendidikan yang heterogen.
2. Memberikan laporan bulanan dan mengirimkan ke perusahaan yang
bersangkutan.
3. Menyediakan peralatan dilokasi untuk tekhnisi lokal.
4. Perusahaan akan menyediakan keseluruhan Sistem PLTS PLTS 100WP minimal
3% dan akan menyediakan penggantian seluruh suku cadang selama masa
garansi berjalan dan tanpa dipungut biaya apapun untuk kerusakan yang bukan
diakibatkan oleh kesalahan pemakaian.
5. Perusahan bersama Dinas terkait dan Pemerintahan Daerah akan menfasilitasi
Pembentukan Organisasi atau paguyuban pemakai Listrik PLTS. Dengan
dibentuknya organisasi atau Paguyuban Pemakai PLTS akan berfungsi untuk :
i. Menunjuk tekhnisi yang melaksanakan perawatan/ perbaikan peralatan
yang rusak.
ii. Member uang saku/ gaji bulanan kepada tekhnisi yang melakukan
perbaikan dan perawatan.
iii. Mengumpulkan iuran untuk perbaikan peralatan yang rusak.
iv. Mengirimkan peralatan yang rusak ke pabrikan dan pabrikan akan
mengirim peralatan yang baru sebagai pengganti yang rusak.
v. Apabila iuran yang terkumpul lebih dari biaya perawatan, maka
dapat digunakan untuk keperluan yang lain.
Dengan Dibentuknya Organisai atau Paguyuban Pemakai PLTS ini
diharapakan bahwa Pemasangan dan Pengadaan PLTS 2 00 WP bukan hanya
sebagai bentuk tender semata tetapi juga merupakan tanggung jawab sosial
perusahan baik dari kontraktor maupun
distributor agar tercapainya komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Dengan demikian diharapkan hubungan ini bisa berlanjut dikemudian hari
dan demi membantu terciptanya masyarakat adil dan makmur sebagai tugas
dan tanggung jawab seluruh warga Negara.
BAB X
METODE MONITORING
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan PLTS PLTS 200 wp bagi masyarat yang mendapatkan
bantuan maka perlulah dilakukan monitoring pada kegiatan ini.Monitoring dilakukan
sebelum pemasangan, pada saat pemasangan dan setelah pemasangan berlangsung.
BAB XI
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan spesifikasi teknis yang diminta dalam rangka Pengadaan dan Pemasangan
Listrik PLTS PLTS 200 wp maka diharapkan sistem yanga diharapkan ini mampu berjalan
dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan spesifikasi yang terbaik yang dapat kami
berikan.
SARAN
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik terutama di daerah-
daerah Teringgal sehingga membuat pembanggunan tidak merata, besar harapan untuk
project bantuan seperti ini lebih ditinggkatkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.Sehingga apa yang dicita-citakan dalam UUD 1945 dan cita-cita Proklamasi
Indonesia dapat tercapai yaitu memajukan masyarakat Indonesia.
Direktur Utama