Anda di halaman 1dari 2

Latihan melawan limitasi pikiranku sendiri GoldeHolda

Coba bayangkan Pohon Pohon yang logikanya hidup diam jadi bergerak seperti manusia

Bayangkan batu punya kepribadian dan dia sassy, sinis dan skeptis pada protagonist bayangkan
mereka antagonis

Bayangkan Mandrake yang hidup dan yang berkembang dari bayi hingga remaja dan sampai dewasa
dan mereka bukan manusia melainkan tumbuhan obat yang ditumbuhkan untuk dikonsumsi, dan
sebelum dikonsumsi mereka diiris, dicincang, dan direbus terlebih dahulu, jadi penyihir mengiris bayi
mandrake yang berisik seperti bayi manusia pada umumnya = mutilasi dan kanibalisbe pada bayi

Bayangkan hotel yang membangun dirinya sendiri saat bulan purnama dan ada pantai di lantai
tertinggi

Bayangkan baju meteor yang punya kepribadian lembut dan adil pada tuannya

Bayangkan benda mati hidup bicara dan bergerak

Ini semua ada di dunia anak kecil

Ada hewan yang bisa bicara

Ada tokoh unik seperti ibu peri

Bisa juga masalahnya tokoh perempuan islam yang kaya jadi menikah dengan cowok Kristen boring

Bayangkan misalnya how to train your dragon itu ganti gender dan ganti system leadershipnya jadi
matriarki

Jadi masalahku adalah aku gak punya masalah untuk ceritaku harus ada perbedaan opini antara
protagonist dan figuran disekitarnya antara protagonist dan masyaraktanya dan pada akhirnya opini
si protagonist dan opini protagonist male dan female dalam kisah relationship dan lihat masalah
utama dan endingnya sederhanakan pikiranku sendiri lihat secara matematika

Trik : mungkin kalua aku tunjukkan karyaku ini pada mamaku, mamaku akan bilang ini kreatif dan
kalau begitu masalah yang bisa kupecahkan disini adalah masalah ketertutupanku jadi ini dia
solusinya dengan menyerahkan ide abstak ini untuk di lihat mamaku, dan ada kritikan untuk cerita
remaja ku karena aku sangat lemah di departemen membuat masalah antar protagonist dan figuran
di sekitarnya dan karena aku tidak punya plot untuk membuat protagonist tetap kulihat sebagai
protagonist aku jadi kehilangan arah, sebenarnya masalah ku di bagian ini adalah aku benci konflik
kecil konflik antara Protagonis dan figuran figuran dan akan lebih baik jika konflik langsung pada
antagonis dan langsung diselesaikan jadi itu dia kurasa ada positifnya jika aku membuat secara logis
dari sudut pandang ku tentang apa masalah utama misalnya dari movie love and leashes apa
penyelesaiannya dan apa masalah kecilnya karena masalahnya disini bukan hidup dan mati tetapi
prinsip kedua tokoh utama masalahnya ada apa yang mereka berdua lakukan tidak normal dan
melanggar aturan kantor itu masalah utamanya dan selalu ada di ujung cerita itu point besarnya alias
klimaksnya dan kalau yang ada disebelumnya itu adalah argument argument antara protanis si cewek
dan si cowok jadi logisnya aku harus mengasihi masalah dan tidak malu mendengarkan opini dari 2
pihak yang berlawanan dan memenangkan opini pihak yang kecil jadi aku jangan malu jadi entp
melihat dari 2 sisi abmoral vs moral dan bagaimana aku memenangkan yang abmoral jadi lihat aku
sebagai entp dan di akhir cerita moralnya adalah jangan hakimi orang yang unik dan jangan jadi busy
body bisa juga berikan ruang untuk yang hubungan pribadinya unik dan jangan paksakan padangan
yang normal untuk semua orang kasihilah orang dengan fetish spesifiknya domandsub jadi ini bisa
dibilang misi kemanusiaan dan misi kasih yang lemah lembut dan disini si cewek pula yang dominan
dan si cowok yang sub ini juga pelajaran psikologis tentang persona ini show not tell

Anda mungkin juga menyukai