Kondisi yang ada di Indonesia berdasarkan isi tujuan SDG’s ke 8 yang berkaitan
dengan produktivitas tenaga kerja berisi tentang bagaimana cara meningkatkan
produktivitas tenaga kerja tentang membangun usaha yang kreatif dan inovatif,
yaitu dengan memanfaatkan peluang pekerja masa depan untuk mendorong
pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan serta kesempatan kerja penuh dan layak
bagi semua. Fokus utamanya adalah merancang berbagai strategi untuk
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas dan kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan teknologi yang sangat pesat, terutama pada industry
4.0, serta menyiapkan tenaga kerja untuk pekerjaan dimasa depan. Pemerintah
Indonesia telah melaksanakan berbagai strategi guna mendorong pertumbuhan yang
inklusif, termasuk dengan meningkatkan investasi di proyek-proyek padat karya di
sektor-sektor yang bernilai tambah tinggi dan sumber- sumber pertumbuhan baru
seperti pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digital, memperbaiki iklim
investasi dan ketenagakerjaan, serta menumbuhkan kewirausahaan.
c. – Kebutuhan fisik minimum
Penentuan nilai KFM dilakukan oleh DPPD melalui penelitian harga-harga pada
pasar-pasar tradisional yang di lakukan sekali dalam sebulan untuk wilayah DKI Jakarta
dan sekali dalam 3 bulan untuk wilayah propinsi lain. DPPD kemudian menyampaikan
hasil kajian KFM dan kesimpulannya mengenai upah minimum kepada Gubernur, untuk
kemudian direkomendasikan kepada Menteri Tenaga Kerja. Dewan Penelitian Pengupahan
Nasional (DPPN) kemudian meneliti rekomendasi dari para Gubernur sebelum ditetapkan
oleh Menteri Tenaga Kerja menjadi ketentuan Upah Minimum.
Dalam penetapan Upah Minimum Regional harus berdasarkan pada hasil survey
KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan yang
terdiri dari perwakilan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan pihak netral
yang berasal dari akademisi. Dalam hal ini, Kebutuhan Hidup Layak (KHL) telah
diatur pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
penetapan standart tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah landasan dasar
dalam menetapkan kebijakan tentang Upah Minimum Regional (UMR).
Dari data Umr pada tahun 2013-2015 perprovinsi diindonesia menunjukkan Umr
yang paling tinggi berada pada daerah DKI Jakarta dan Umr terendah pada daerah
Nusa Tenggara Timur.
d. Dari data Sakernas tahun 2019 dapat dilihat bahwa penduduk berumur 15 tahun keatas
yang bekerja di sektor pertanian di Indonesia sebanyak 35.416.921 jiwa. Provinsi
dengan jumlah penduduk yang bekerja di sector pertanian tertinggi adalah Jawa Timur
sebanyak 6.349.981 jiwa, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Kalimantan Utara
yaitu sebanyak 69.210 jiwa. Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah penduduk
yang bekerja di pertanian paling banyak, karena faktor bentuklahan yang kebanyakan
vulkanik sehingga tanahnya subur dan cocok untuk pertanian (tanaman pangan,
horticultural, perkebunan, perternakan). Sementara itu Kalimantan Utara mempunyai
bentuklahan yang kurang mendukung untuk sektor pertanian, sehingga hanya sedikit
penduduknya yang bekerja di sektor pertanian.
e. Ketertarikan kaum milenial bekerja di sektor pertanian ini perlu ditingkatkan karena
sektor ini menjadi salah satu kunci dalam kedaulatan pangan di Indonesia. Generasi
milenial yang memiliki kreativitas seharusnya mampu mengemas sektor pertanian
menjadi lebih modern. Tentunya pemerintah juga menjadi faktor dalam pengembangan
daya tarik sektor pertanian seiring dengan perkembangan teknologi digital. Analisis
lebih menarik dilakukan berdasarkan jenis kelamin. Pada tahun 2017, sebagian besar
perempuan milenial cenderung bekerja sebagai tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan,
yaitu sebesar 32,78 persen. Sementara itu, laki-laki milenial lebih banyak bekerja
sebagai pekerja kasar, yaitu sebesar 23,60 persen, sedangkan yang bekerja sebagai
usaha jasa dan tenaga penjualan ada sebesar 19,70 persen.