Anda di halaman 1dari 9

VI.

METODE ASEPTIS

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah
pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Cara yang digunakan untuk
menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
menyingkirkan mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang
dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda
misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal tersebut
juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara
untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada
pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab
tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-kenyataan dasar yang
dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan. Teknik
aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang menjaga
sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk
mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.
Tindakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroba adalah
dengan sterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
mekanik, fisik dan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah
ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan. Mikroba
memiliki karakteristik serta ciri yang berbeda dalam persyaratan
pertumbuhannya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah
yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan
mikroba. Dalam melakukan kegiatan tersebut diperlukan keahlian dan
keterampilan khusus.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara VI. Metode Aseptis adalah :
a. Mengetahui dan mampu melakukan teknik transfer aseptis.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara I. Asam Basa ini dilaksanakan pada hari Rabu,
WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian Sebelas Maret Surakarta.

B. Tinjauan Pustaka

Dalam sistem pengemasan aseptis, sterlisasi yang dilakukan terhadap wadah


lebih bervariasi tergantung dari jenis wadahnya. Beberapa contoh cara sterilisasi
terhadap berbagai wadah yang digunakan dalam pengemasan aseptis. Misalnya
untuk wadah yang terbuat dari metal digunakan uap panas atau udara panas.
Untuk wadah yang terbuat dari plastik dapat digunakan etilen oksida, hidrogen
peroksida atau dengan cara radiasi. Wadah gelas dapat digunakan etilen oksida.
Masing-masing cara sterilisasi tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Sterilisasi dengan uap panas dan udara panas akan menghasilkan suhu tinggi pada
Waktu (detik) tekanan atmosfir, tetapi mempunyai kelemahan karena
mikroorganisme lebih tahan di dalam uap/udara panas daripada di dalam uap
jenuh. Sterilisasi wadah menggunakan hidrogen peroksida mempunyai
keuntungan karena prosesnya cepat dan efisien, sedangkan radiasi dapat
digunakan untuk sterilisasi wadah yang terbuat dari plastik yang sensitif terhadap
panas, tetapi mempunyai kelemahan karena biayanya yang mahal dan lokasinya
terbatas. Pada proses aseptis yang tradisional, peroksida diaplikasikan ke bahan
kemasan dengan cara menyemprot atau mengkondensasikan gas H2O2 pada
permukaan bahan kemasan. Konsentrasi peroksida yang digunakan biasanya
sekitar 2% dengan waktu 2-4 detik. Bahan kemasan yang masih basah dan
mengandung H2O2 kemudian diberi sinar UV, kemudian kemasan dikeringkan
dengan udara panas untuk menghilangkan sisa H2O2. Saat ini kombinasi antara
peroksida dan UV, dimana sinar UV diberikan setelah kemasan dikeringkan
dengan udara panas. Sinar UV lebih efektif untuk membunuh mikroorgansime
patogen dalam keadaan kering daripada dalam keadaan basah.(
C. Alat, Bahan, dan cara Kerja
1. Alat
a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung
1). Tabung reaksi
2). Ose
3). Rak tabung reaksi
4). Incubator
5). Kapas
6). Spirtus

b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose

1). Ose

2). Tabung reaksi

3). Kapas

4). Rak tabung reaksi

5). Cawan Petri

6). Incubator

7). Spirtus

c. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan pipet

1). Cawan Petri

2). Pipet

3). Tabung reaksi

4). Incubator

5). Spirtus
2. Bahan
a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung
1). Kultur
2). Media
b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose
1). Kultur
2). Media agar
c. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan pipet
1). Kultur
2). Media agar
3. Cara Kerja
a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung

Disiapkan

tabung dan ose

Dimasukkan ose dan


diambil satu kultur
Dipegang ose tabung

Dibakar mulut tabung


Dipijarkan ose di atas
dan tutup dengan kapas
api spiritus

Diletakkan kembali
Dibiarkan ose menjadi
ke rak
dingin

Dipanaskan ose
setelah dipakai
Dibakar mulut tabung
dengan api spiritus

Diinkubasi tabung
setelah direaksi yang
sudah diinokulasi
b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose

Dipijarkan ose di atas api


membara

Dibuka cawan petri

Dibiarkan ose dingin

Digoreskan ose pada


Dibakar mulut tabung
media agar dan tutup
dengan api spiritus
kembali cawan petri

Dimasukkan ose dan


diambil satu kultur yang Diinkubasi cawan petri
sudah tumbuh di inkubator

Dibakar mulut tabung


dan tutup dengan kapas
c. Memindahkan Kultur dari Tabung ke Cawan Petri dengan pipet

Diambil pipet steril dengan


ditutup lubang atas dengan
jari
Dikeluarkan kultur dari
pipet ke cawan petri dan
Didekatkan dengan api tutup kembali

Dibakar mulut tabung Dituang media agar ke

dengan api spiritus cawan petri dan tutup


kembali

Dimasukkan pipet dan


Dibuat gerakan
diambil 1 ml kultur dari
menyerupai angka
tabung
delapan

Dibakar mulut tabung Diinkubasi pada


dan tutup dengan kapas incubator dengan cara
dibalik

Dibakar cawan petri


D. Hasil Percobaan
E. Pembahasan
Teknik aseptis yaitu suatu metode atau teknik didalam
memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat satu
ketempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba
kedalam kultur.
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang
memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus
selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan. Populasi mikroba di alam
sekitar kita sangat besar dan komplek.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melekukan teknik aseptis yaitu :
1. Tabung reaksi
2. Api spiritus
3. Cawan petri
4. Pipet steril
5. Kertas pembungkus
6. Erlenmeyer
7. Ose

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada saat melakukan
teknik aseptis memindahkan kultur dari tabung ke tabung yaitu :
1. Sterilisasi alat,bahan dan tempat praktikum
2. Lakukan kerja selalu dekan dengan api sepiritus.
3. Sebelum membuka/menutup mulut tabung bakar terlebih dahulu
dengan api sepiritus.

Hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan teknik aseptis


memindahkan kultur dari tabung kecawan petri ose yaitu :
1. Saat membuka/menutup tutup kapas tabung reaksi yang terisi
kultur/media agar-agar harus didekatkan kenyala api spiritus saat
membuka/menutup dan diputar pelan-pelan.
2. Saat memasukkan kultur dan media agar-agar pada cawan petri
diaseptiskan dengan cara didekatkan pada nyala api spiritus, buka
cawsan petri jangan terlalu lebar.
3. Saat menggerakkan cawan petri membentuk angka 8 harus secara
perlahan dan sebelumnya menaruh cawan petri harus dari pinggir
meja secara perlahan/
4. Sterilkan semua peralatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan teknik aseptis


memindahkan kultur dari tabung kecawan petri dengan pipet yaitu :

1. Pastikan alat dan tempat seteril


2. Cawan petri jangan dibuka terlalu lebar mencegah adanya bakteri
masuk.
3. Pindahkan kultur secara cepat
4. Lakukan kerja selalu dekat dengan api

Dalam praktikum yang dilakukan, terdapat mikroba yang tumbuh


didalam media agar tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Pada saat praktikum ruangan tidak steril/ tidak tertutup rapat.


2. Pada saat praktikum peralatan kurang maksimum dalam
pengaseptisan.
3. Pada saat praktikum ada cara kerja yang kurang tepat.

Dalam industri pangan teknik aseptis sangat penting digunakan karena


dalam pengemasn makanan atau minuman kebersihan dan seterilisasi sangat
penting agar nilai gizi tidak berubah dan tidak memberikan sumber penyakit
pada konsumen.

F. Kesimpulan
Dari percobaan acara IV kali ini dapat disimpulkan:
1. Pada media agar miring di dalam tabung tidak ditumbuhi jamur
2. Pada media agar di dalam cawan petri ditumbuhi jamur.
3. Faktor-faktor media agar ditumbuhi jamur antara lain peralatan tidak
steril, percobaan tidak sesuai dengan prosedur (tidak sesuai dengan
petunjuk praktikum), keadaan praktikan dan tempat yang kurang bersih
saaat praktikum.

Anda mungkin juga menyukai