Anda di halaman 1dari 2

Hasil jurnal internasional

Penelitian pada jurnal yang berjudul “The Influence of Inquiry-Based Science Issues
Learning on Practical Skill of Junior High School Students in Environmental Pollution Topic”
memperoleh hasil bahwa setelah diterapkanya pendekatan sains berbasis Inquiry Issues dapat
meningkatkan keterampilan praktik siswa jika dibandingkan dengan pendekatan saintifik. Hal
tersebut mematahkan hipotesis awal bahwa pembelajaran IPA berbasis inkuiri tidak memiliki
pengaruuh terhadap keterampilan praktis siswa SMP. Hasil tersebut di peroleh dengan
melakukan observasi pada dua kelas, yaitu Control Class yang menerapkan pendekatan Scienrific
ap-proach dan Experimental Class yang menerapkan pendekatan Inquiry-based science issue.
Pembelajaran pada dua kelas tersebut dilaksanakan sebanyak 3 kali percobaan, hingga di
dapatkan presentase secara berturut turu pada Control Class yaitu 100% sedangkan pada
Experimental Class di peroleh 98%, 98%, dan 100%.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan keterampilan parktik melalui lembar
observasi yang memiliki 4 kategori yakni (1) Procedural and manipulative, (2) observational, (3)
drawing, and (4) reporting and interpretative, di peroleh hasil bahwa setelah di terapkanya
pendekatan Inquiry-based science issue, penguasaan keterampilan praktik pada kelas eksperimen
lebih memuaskan jika di bandingkan dengan kelas kontrol. Siswa dapat memcahkan masalah
sains dengan menyelidiki dengan terus mengembangkan aspek keterampilan praktis. Lalu disusul
dengan observasi keterampilan praktik melalui tes, yang mana pada bagian ini siswa dapat
memecahkan masalah sains dengan melakukan penyelidikan. Setelah itu sebagai syarat uji
hipotesis, dilakukan uji paramentrik dan di peroleh hasil yang signifikan yang menunjukan
bahwa isu sains berbasis inkuiri memiliki pengaruh terhadap keterampilan praktis secara
simultan. Pada tahapan ini pengujian hipotesis membantu siswa melatih keterampilan reportase,
interpretase, dan menggambar.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry-based science issue ini mengacu
pada proses pembelajaran yang menghadapkan siswa pada isu-isu sains tentang pencemaran
lingkungan. Selain itu, penggunaan Inquiry-based science issue juga memfasilitasi siswa agar
dapat menyelesaikan isu-isu tersebut melalui penyelidikan. Simsek dan Kabapinar (2010)
berpendapat bahwa terdapat enam tahapan pembelajaran inkuiri yang meliputi orientasi masalah,
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, dan
membuat kesimpulan. Di dalam jurnal tersebut juga di jelaskan bahwa dengan menggunakan
pendekatan inkuiri ini guru memiliki peran sebagai pemberi masalah, selain itu jugu juga harus
memberikan saran mengenai alat dan bahan yang harus di gunakan sambil terus memberikan
dorongan kepada siswa untuk merancang prosedur kerja yang aman untuk menyelesaikan
masalah. Dengan perannya sebagai fasilitator seorang guru juga harus memastikan siswanya agar
tidak mengalami kesulitan dalam setiap kegiatanya. Biasanya bimbingan dapat di berikan dalam
bentuk pertanyaan bukan arahan mengenai sesuatu yang harus di lakukan siswa. Pembelajarn
inkuiri ini membantu siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajran dan mempraktikan
keterampilan praktis secara langsung melalui penyelidikan.

Anda mungkin juga menyukai